Dokter Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A
dr. B. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. Lukman Oktadianto, Sp.A
dr. Ali Shodikin, M.Kes, Sp.A
Source:
[WHO]. 2011. Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO Regional Office for
South-East Asia. .
Patogenesis
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan
Penyakit Tropis IDAI.
Respons Imun Selular
diperankan oleh Limfosit T
sel T CD4 sebagai penghasil sitokin
sel T CD8 berperan untuk lisis sel
target
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Mekanisme Autoimun
yang berperan dalam pembentukan antibody
yaitu protein E, prM, NS1
Antibodi NS1 menunjukkan reaksi silang
dengan sel endotel dan trombosit
Antibodi terhadap prM juga dapat
menyebabkan reaksi autoimun oleh karena
terdapat kemiripan (molecular mimicry) yang
terdapat pada sel endotel dan trombosit
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit
Tropis IDAI.
Peran Sistem Komplemen
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit
FAKTOR RISIKO
usia
status gizi
genetik
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
MANIFESTASI KLINIS
infeksi virus dengue
asimtomatik simtomatik
demam berdarah
demam tidak demam dengue expanded dengue
dengue (DBD)
khas (sindrom syndrome,
dengan kebocoran
virus) organopati
plasma
tanpa dengan
perdarahan perdarahan DBD non syok DBD dengan
syok=Sindrom
syok dengue
Source:
(SSD)
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
SINDROM VIRUS
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
DEMAM DENGUE
masa inkubasi rata-rata 4-6 hari
demam mendadak tinggi (390-400C), terus
menerus, biasanya berlangsung 2-7 hari
pada hari ke-3 sakit umumnya suhu tubuh turun,
namum masih di atas normal, kemudian suhu naik
tinggi kembali (pola demam bifasik)
mialgia, sakit punggung, atralgia, muntah,
fotofobia, nyeri retroorbital, gangguan
pencernaan (diare atau konstipasi), nyeri perut,
sakit tenggorok, dan depresi
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Pada hari ke-3 atau 4 ditemukan ruam
makulopapular
Pada masa penyembuhan timbul ruam di kaki
dan tangan berupa ruam makulopapular dan
ptekie diselingi bercak-bercak putih (white
island in the sea of red)
manifestasi perdarahan: uji torniquet positif
(>10 ptekie dalam area 2,8x2,8 cm),
beberapa ptekie spontan, dapat terjadi
perdarahan masif.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
DEMAM BERDARAH DENGUE
Fase Demam
demam yang tinggi, mendadak, kontinyu, kadang bifasik,
berlangsug antara 2-7 hari,
Demam dapat mencapai suhu 400C,
ruam makulopapular
hepatomegali 2-4 cm di bawah arkus aorta,
Penurunan suhu tubuh , disertai berkeringat, perubahan laju
nadi, dan tekanan darah gangguan ringan sistem sirkulasi
karena kebocoran plasma yang tidak berat
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Fase Kritis ( fase syok)
terjadi pada saat demam turun (time of fever
defervescence), pada saat ini terjadi puncak kebocoran
plasma.
Warning signs (antara hari ke-3-7): muntah terus-
menerus, nyeri perut heat, semakin lesu, perdarahan
spontan, penurunan jumlah trombosit <100.000
sem/mm3 serta kenaikan hematokrit.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Fase konvalesens
terjadi reabsobsi cairan dari ruang
ekstravaskular ke dalam ruang intravaskular
secara bertahap pada 48-72 jam,
keadaan umum dan nafsu makan membaik,
gejala GIT mereda, status hemodinamik
stabil, dan diuresis menyusul kemudian,
ruam konvalesens,
hematokrit kembali stabil, tetapi pemulihan
trombosit lebih lambat.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Source:
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
SINDROM SYOK DENGUE
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Syok terkompensasi
Syok dekompensasi
Expanded Dengue Syndrome
dapat berupa penyulit infeksi dengue dan manifestasi
klinis yang tidak lazim;
manifestasi klinis yang tidak lazim ialah ensefalopati
dengue atau ensefalitis, perdarahan hebat (massive
bleeding), infeksi ganda (dual infections), kelainan
ginjal, dan miokarditis.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Isolasi Virus
metode inokulasi pada nyamuk
hanya dapat dilakukan pada enam hari pertama demam
rumit dan hanya dilakukan untuk tujuan penelitian
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Deteksi Serum Respons Imun
Uji HI (Haemaglutination inhibition)
pemeriksaan sensitif namun kurang spesifik dan memelukan dua sediaan
serum akut dan konvalesens, sehingga tidak dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis dini.
Uji Neutralisasi
merupakan pemeriksaan yang paling sensitif dan spesifik, metode yang
paling sering dipakai adalah plaque reduction neutralization test
(PRNT). Pemeriksaan ini mahal, perlu waktu, secara teknik cukup rumit,
oleh karena itu jarang dilakukan di laboratorium klinik. Sangat berguna
untuk penelitian pembuatan dan efikasi vaksin.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Pemeriksaan serologi IgM dan IgG anti dengue
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Parameter Hematologi
Pada awal fase demam hitung leukosit dapat
normal atau dengan peningkatan neutrofil,
selanjutnya diikuti penurunan jumlah leukosit
dan neutrofil, yang mencapai titik terendah
pada akhir fase demam(<5000 sel/mm3),
trombositopenia di bawah 100.000/uL antara
hari sakit ke-3-8,
peningkatan hematokrit >20% sebagai tanda
dari adanya kebocoran plasma.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
KRITERIA DIAGNOSIS
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Kriteria Diagnosis Laboratoris
Probable dengue, apabila diagnosis klinis
diperkuat oleh hasil pemeriksaan serologi anti
dengue.
Confirmed dengue, apabila diagnosis klinis
diperkuat dengan deteksi genome vius dengue
dengan pemeriksaan RT-PCR, antigen dengue
pada pemeriksaan NS1, atau apabila
didapatkan serokonversi pemeriksaan IgG dan
IgM (dari negatif menjadi positif) pada
pemeriksaan serologi berpasangan.
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
TATALAKSANA
Tersangka Infeksi Dengue
Demam 2-7 hari mendadak tinggi kontinyu, nyeri kepala, mialgia, atralgia,
nyeri retroorbital, manifestasi perdarahan (spontan/rumple leede), leukosit
<4.000/mm3, dan kasus DBD di lingkungan In
Tidak Ya
Rawat Jalan;
nasihat kepada orang
tua
Rawat Inap:
Apakah terdapat: Ya - Demam dengue
Warning signs? - Demam berdarah dengue
- Demam berdarah dengue
dengan syok
Source:
- Expanded dengue syndrome
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada
Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
TATALAKSANA RAWAT JALAN DEMAM
DENGUE
anak harus istirahat
cukup minum, boleh air putih atau teh, namun lebih baik jika diberikan
cairan yang mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit atau air
tajin.
paracetamol 10-15mg/kgBB/dosis diberikan bila suhu >380C dengan
interval 4-6jam, hindari pemberian aspirin/NSAID/ibuprofen. Berikan
kompres hangat.
pasien diharuskan kembali berobat (kontrol) setiap hari dan dinilai oleh
petugas kesehatan sampai melewati fase kritis mengenai: pola demam,
jumlah cairan yaang masuk dan keluar (muntah, BAK), pemeriksaan
darah lengkap, tanda-tanda perembesan plasma dan perdarahan
pasien harus dibawa ke rumah sakit jika ditemukan warning sign
TATALAKSANA RAWAT INAP
DBD
Penggantian cairan
cairan kristaloid isotonis atau koloid
dihentikan bila stabil dan telah lewat fase kritis (24-48
jam)
Antipiretik
paracetamol 10-15mg/kgBB/dosis interval 4-6 jam
kompres hangat
Pemberian Nutrisi
minum yang cukup, terutama yang mengandung
elektrolit
Kebutuhan cairan berdasarkan berat badan ideal
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi:
Anak gelisah, takipnea, kulit dingin, tekanan nadi <20mmHg, CRT
>2detik, jumlah diuresis turun
Tidak jelas
maksimal 48 jam
waktu 10-20 menit
setelah syok
teratasi
TTV stabil,
turunkan IVFD
bertahap 7,5; 5; 3; Ht meningkat Ht menurun
1,5 mL/kgBB/jam
Bolus kedua
kristaloid atau Perdarahan tidak perdarahan
stop IVFD koloid 10- jelas
maksimal 48 jam 20mL/kgBB dalam
setelah syok teratasi waktu 10-20 menit
Source:
Hadinegoro, SR., Ismoedijanto M., Alex C. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata laksana
Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI.
DAFTAR PUSTAKA