Anda di halaman 1dari 10

ASMA KARDIAL

Kelompok 5
1.Afifannisa Dienda Rifani 131610101013
2.Jerry Daniel
131610101018
3.Hesti Rasdi Setiawati
131610101020
4.Duati Mayangsari
131610101039
5.Arini Al Haq
131610101040
6.Pungky Anggraeni
131610101042
7.Rachel Priskilia L W
131610101049
8.Fatimatuz Zahroh
131610101051
9.Cholida Rachmatia
131610101056
10.Lusi Hesti Pratiwi
131610101058
11.Iman Santoso Adji
131610101060
12.Primawati Dyah Rohma 131610101077

ASMA KARDIAL
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang
ke klinik dokter gigi bersama ibunya untuk
melakukan pencabutan gigi sulung. Ketika
dilakukan anamnesa ibunya bercerita kalau
anaknya sering mengalami sesak nafas/asma
dan
masuk
rumah
sakit.
Setelah
pemeriksaan,
dokter
di
rumah
sakit
mendiagnosa dia menderita kelainan jantung.
Kemudian
dokter
gigi
melakukan
pemeriksaan, hasil pemeriksaan intraoral
menunjukkan gigi insisiv atas kiri sulung
goyang, gigi insisiv permanen atas kiri erupsi
sebagian. Dokter gigi memutuskan untuk
mengkonsulkan
ke
dokter
ahli
untuk
mendapatkan
advis
tentang
rencana
perawatan gigi penderita.

Learning Objective
Mengetahui perbedaan asma
kardial dan asma bronkial
2. Mengetahui etiologi dan
patogenesis asma kardial
3. Mengetahui pelaksanaan asma
kardial dalam kedokteran gigi
1.

PERBEDAAN
ASMA KARDIAL

Komplikasi yang berhubungan

(bronkiolus) meradang dan

membuat pasien merasa sesak

menyempit

Nafas pendek dengan atau


cepat dan dangkal,
peningkatan tekanan darah

pendek, wheezing, dan batuk

memompa dengan benar

Dapat dilakukan pembedahan.

Trigger : allergen, debu asap


rokok

dan denyut jantung.


Karena jantung tidak dapat

Gejala terasa sesak di dada,


kesulitan nafas, nafas

tanpa wheezing, batuk, nafas

Dimana saluran udara

dengan gagal jantung yang


nafas dan sakit di bagian dada

ASMA BRONKIAL

Tidak dapat disembuhkan

ETIOLOGI ASMA KARDIAL


Katup

Jantung (Pembukaan katup


mitral menyepit)
Jantung Otot Disfungsi (Disfungsi
sistolik)
Tekanan Vena Pulmonaris
(Peningkatan tekanan )
Penyebab lain dari Jantung Asma
(Penyempitan arteri ginjal, atau
stenosis arteri renalis (RAS), dapat
menyebabkan edema paru)

PATOFISIOLOGI
Gagal jantung curah jantung
berkurang sisa darah pada ventrikel
diakhir sistol meningkat volume
darah pada ventrikel meningkat pada
fase diastol bendungan pada atrium
kiri peningkatan tekanan hidrostatik
vena pulmonalis & kapiler paru-paru
transudasi cairan di paru-paru
peningkatan tekanan arteri pulmonalis
& arteri bronchialis transudasi pada
lumen bronkus sesak napas
cairan ke alveoli alveoli terganggu

PENATALAKSANAAN
Diet

rendah garam, karena asma kardial


merupakan penyakit yang berhubungan
erat dengan gejala hipertensi maka
diperlukan adanya diet rendah garam
untuk mengurangi / menanggulangi
hipertensinya sehingga frekuensi
kekambuhan asma dapat dikurangi.
Pemberian Oksigen ketika ditengah
perawatan dan terjadi kekambuhan, hal
ini dapat menghindari terjadinya gagal
napas pasien.

Pemberian bronkodilator untuk


mengencerkan sekret yang
menutupi jalan napas, sehingga
distribusi oksigen menjadi lancar.
Jenis obat pengisi :
Agonis b2 Obat ini mempunyai
efek bronkodilatasi.
Antikolinergik Golongan ini
menurunkan tonus vagus intrinsik
dari saluran napas.

Menilai

resiko kekambuhan pasien


saat dilakukan perawatan di rongga
mulut pada sebelum perawatan
dengan cara menanyakan secara
detail pertanyaan tentang frekuensi
asma dan apakah pernh masuk
rumah sakit, agen yang memicu
kekambuhan dan obat serta dosis
yang sedang dikonsumsi.
Pastikan pasien sudah meminum
obatnya sesuai aturan.
Siapkan bronkodilator sebagai
premedikasi sebelum perawatan gigi.

Usahakan

setiap pemberian resep


usahakan memberi fluoride,
karena pada pasien asma karies
meningkat.
Hentikan semua perawatan yang
dilakukan saat asma pasien
kumat

Anda mungkin juga menyukai