Anda di halaman 1dari 4

Leukemia, atau biasa dikenal sebagai kanker darah, merupakan salah satu jenis keganasan sel darah

yang berasal dari sumsum tulang dan dapat terjadi pada anak maupun dewasa.

Leukemia adalah kanker sel darah putih atau leukosit. Kanker ini menyerang sumsum tulang karena
disanalah leukosit diproduksi. Akibat kanker ini, maka sumsum tulang didominasi oleh sel-sel kanker
tersebut, akibatnya fungsi sumsum tulang terganggu. Sumsum tulang terletak di rongga tulang yang
berfungsi sebagai tempat produksi komponen-komponen darah, seperti sel darah merah, trombosit
dan sel darah putih. Penyakit leukemia menyebabkan fungsi sumsum tulang terganggu, sehingga
seluruh kegiatan produksi darah (hematopoesis), yaitu : pembetukan sel darah merah (eritropoesis),
pembentukan sel limfosit (limfopoesis), pembentukan trombosit (trombopoesis) dan granulopoesis
mengalami gangguan. Anak yang menderita sakit ini akan mengalami anemia, mudah mengalami
perdarahan dan mudah terkena infeksi.

Akibat adanya gangguan sistem pembentukan darah, maka dapat muncul bermacam – macam
gejala, seperti :

1. Pucat (anemia)

Pucat pada anak disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Gejala ini dapat diwaspadai
oleh orangtua dengan melihat apakah bibir anak pucat atau tidak.

2. Perdarahan

Perdarahan pada anak dapat berupa lebam di kulit, mimisan ataupun berupa bercak merah
sebagai tanda adanya perdarahan. Perdarahan ini disebabkan oleh trombositopenia atau
trombosit kurang dari jumlah normal (<150.000/µL). Semakin rendah trombosit msemakin
tinggi risiko perdarahan.

3. Mudah terinfeksi

Sel leukosit yang diproduksi sumsum tulang bukanlah leukosit yang normal, sehingga tidak
dapat berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan anak mudah terinfeksi kuman maupun
virus.

4. Demam

Sel kanker dapat menyebabkan demam karena ada pelepasan zat-zat peradangan (sitokin
inflamasi) sehingga menyebabkan demam. Selain itu, demam juga sering disebabkan karena
adanya infeksi akibat kekebalan yang menurun.

5. Nyeri tulang/sendi

Nyeri yang dirasakan pada anak merupakan manifestasi dari adanya infiltrasi (penyebaran)
sel-sel kanker yang masuk kedalam permukaan tulang maupun sendi. Selain nyeri, leukemia
pada anak juga menyebabkan bengkak di daerah persendian.

6. Pembesaran organ (organomegali)


Pembesaran organ atau organomegali disebabkan oleh sel kanker yang menyebar ke hati,
limfa, kelenjar getah bening ataupun organ lain. Pembesaran ini sering ditemukan secara
tidak sengaja ketika dokter sedang melakukan pemeriksaan fisik. 

7. Kloroma

Kloroma adalah salah satu tanda khas dari leukemia yang berupa bercak kehitaman pada
kulit. Gejala ini merupakan salah satu tanda adanya infiltasi sel kanker ke dermis, subdermis
atau epidermis pada kulit.

8. Hiperleukositosis

Pada keadaan tertentu anak dapat mengalami kenaikan jumlah sel leukosit yang sangat tinggi,
yaitu lebih dari 100.000/µL. Hiperleukositosis ini dapat menyebabkan komplikasi atau
penyakit penyerta berupa kejang, sesak, perdarahan pada paru, otak maupun ginjal. Anak –
anak yang memiliki gejala di atas, perlu segera diperiksa oleh dokter spesialis anak untuk
pemeriksaan dan konfirmasi diagnosis lebih lanjut.

Pada anak, adanya leukemia sering kali terdeteksi secara tidak sengaja, yaitu baru diketahui
ketika anaknya berobat untuk keluhan lain seperti demam, atau batuk dan pilek. Namun,
setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter ternyata ditemukan gejala lain, seperti anak
tampak pucat, atau adanya pembesaran organ yang tidak diketahui oleh orangtua sebelumnya.
Hal ini membuat kebanyakan pasien leukemia datang terlambat untuk berobat.

Apa yang harus dilakukan oleh orangtua di rumah?

1. Selalu memperhatikan kondisi anak, apakar terdapat gejala-gejala seperti diatas atau
tidak.
2. Apabila ada keluhan tersebut maka segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan
pemeriksaan lebih lanjut. Dokter umum atau dokter anak yang memeriksa akan
melakukan pemeriksaan sesuai dengan kompetensi mereka. Salah satu yang akan
dilakukan adalah pemeriksaan darah (darah tepi lengkap). Pemeriksaan tersebut
merupakan salah satu skrining awal adanya kelainan pada darah. Tentunya dokter
yang memeriksa yang akan menyampaikan hasilnya kepada orangtua. 

Faktor risiko pada anak

Berbeda dengan dewasa yang lebih banyak dipengaruhi oleh gaya hidup, pada anak faktor
genetik menjadi faktor menderita leukemia. Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan
risiko seorang anak menderita penyakit leukemia:

1. Faktor genetik.

Adanya kelainan genetik yang diketahui merupakan salah satu keadaan yang ditemukan pada
leukemia. Hal tersebut diturunkan oleh orangtua, baik secara langsung maupun tidak. Pada
anak dengan riwayat penyakit kanker pada keluarga memiliki risiko keganasan apapun
jenisnya, termasuk leukemia.

2. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan diduga berperan dalam terjadinya kanker, seperti radiasi, paparan zat
kimia, dan polusi udara, dsb.

Jenis–jenis  leukemia

Secara garis besar leukemia dibagi menjadi leukemia akut dan kronis. Leukemia juga dapat
digolongkan berdasrakan jenis sel leukosit yang terlibat, yaitu leukemia limfoblastik dan
mieloblastik. Pada anak leukemia yang paling banyak ditemukan adalah jenis leukemia
limfoblastik akut (LLA).

Selain leukemia akut, terdapat juga jenis leukemia kronik. Leukemia kronik dibagi menjadi
dua, yaitu leukemia mieloblastik kronik (LMK) dan leukemia limfositik kronik (LLK). Pada
anak leukemia mieloblastik kronik (LMK) yang banyak ditemukan, sedangkan jenis leukemia
limfositik kronik (LLK) pada anak jarang sekali.

Prognosis leukemia pada Anak

Keberhasilan pengobatan leukemia tergantung dari jenis leukemia dan stratifikasi risikonya.
Penderita leukemia yang memiliki risiko tinggi, semakin kurang baik pula prognosisnya. Di
Indonesia dilaporkan angka sintasan atau tingkat kelangsungan hidup anak yang menderita
leukemia limfositik akut (LLA) sebesar 70 – 80 %. Namun, harus diingat bahwa selalu ada
risiko kambuh, yaitu kembalinya tanda dan gejala penyakit setelah mengalami remisi
(sembuh).

Diagnosis dini melalui pemeriksaan oleh dokter dan pengobatan yang tepat dapat
memberikan prognosis yang baik. Ingat, selalu konsultasikan keluhan anak Anda ke dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Pengertian

Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang.
Biasanya ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel
abnormal dalam darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan menyebabkan terdesaknya
sel darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya terganggu.

Leukemia dibagi atas :-akut : LeukemiaLimfoblastikAkut(LLA),LeukemiaNon-Limfoblastik


Akut (LNLA)atau Leukemia Mieloblastik Akut (LMA)-kronis : Leukemia Mielositik Kronik
(LMK).

Epidemiologi

Penyakit ini paling banyak di jumpai di antara semua penyakit keganasan pada anak. Di
negara berkembang 83% ALL, 17% AML, ditemukan pada anak kulit putih dibandingkan
kulit hitam . Sembilan puluh tujuh persen adalah Leukemia Akut (82% LLA dan 18% LMA)
dan 3% LMK. Secara epidemiologi, Leukemia Akut merupakan 30-40% dari keganasan
pada anak, puncak kejadian pada usia 2-5 tahun, angka kejadian anak di bawah usia 15
tahun rata-rata 4-4,5/100.000 anak pertahun. Angka kematian Leukemia di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (RSKD) tahun 2006-
2010 adalah sebesar 20-30% dari seluruh jenis kanker pada anak. Penderita laki-laki
lebih tinggi 1,15 kali dibanding perempuan untuk LLA dan pada LMA leukemia laki-laki
dan perempuan hampir sama.

Gejala dan Tanda

Pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurunGambar 1. Pucatb.Demam tanpa sebab
yang jelasc.Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening d.Mata menonjole.Kejang
sampai penurunan kesadaran f.Perdarahan kulit (petekie, hematom) dan atau
perdarahan spontan (epistaksis, perdarahan gusi) Nyeri tulang pada anak. Seringkali
ditandai pada anak yang sudah dapat berdiri dan berjalan, tiba-tiba tidak mau
melakukannya lagi, anak lebih nyaman untuk digendong.h.Pembesaran testis dengan
konsistensi keras

Diagnosis

ANAMNESIS∑Pucat∑Demam tanpa sebab yang jelas∑Perdarahan kulit∑Nyeri tulang∑Lesu, berat badan turun

PEMERIKSAAN FISIS Pucat∑Epitaksis/petekie/ekimosis∑Pembesaran kelenjar getah


bening∑Hepatomegali∑Splenomegal

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Puskesmas∑Darah rutin jenis (perhatikan kadarhaemoglobin dan trombosit yang rendah, kadar leukosit yang
rendah atau meningkat > 100.000/μl, ada tidaknyasel blast, dan hitung jenislimfositer) 2 dari 3 keldrh tepi

RS Tipe C dan BDarah rutin dan hitungjenis Foto toraks AP dan lateral Aspirasi sumsum tulangPungsi
lumbal∑∑∑∑∑Sitokimia sumsum tulang

Tata laksana1.Kemoterapi 2.Penanganan suportif a.Pemberian tranfusi komponen darah


yang diperlukan b.Pemberian komponen untuk meningkatkan kadar
leukositc.Pemberian nutrisi yang baik dan memadaid.Pemberian antibiotik, anti jamur,
dan anti virus bila diperlukane.Pendekatan psikososial f.Perawatan di ruang yang bersih
g.Kebersihan Oro-anal (mulut dan anus)

Anda mungkin juga menyukai