Session : Talasemia
Pasien datang untuk kontrol dengan diagnosis talasemia. Pasien dikeluhkan batuk dan pilek sejak
3 hari SMRS serta tampak pucat.
Pasien pada awalnya dikeluhkan terlihat kuning pada sekujur tubuh serta kuning pada mata saat
usia 4 bulan, pasien pertama kali mengalami hal tersebut, karena hal tersebut pasien dibawa oleh
ibunya ke RSUD Ujung Berung. Ibu pasien tidak memerhatikan pucat yang berlangsung lama pada
pasien, dan ibu pasien juga tidak dapat membedakan apakah perut pasien membuncit atau tidak saat
pasien berusia 4 bulan. Terdapat riwayat keluarga dengan keluhan serupa, yaitu pada kakak pasien yang
telah meninggal pada usia 9 bulan.
Anamnesis (Alloanamnesis)
Pasien merupakan anak kedua dari seorang ibu P2A0. Pasien lahir cukup bulan, lahir
secara spontan dan langsung menangis. Beart badan lahir 2900 gram dan panjang badan lahir
50 cm.
Pasien diakui sudah dapat berhitung, bermain dengan teman sebaya, dan berbicara
didepan umum. Pasien diakui tidak tertinggal atau kesulitan dalam mengikuti kegiatan
pelajaran di sekolah.
Anamnesis tambahan
RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi yang sudah dilakukan antara lain Hepatitis B, polio 1, 2, 3, 4, Pentabio 1,2,3, dan
campak sudah dilakukan.
RIWAYAT NUTRISI
Sehari-hari pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk, dan sayur. Pasien tidak memiliki
masalah untuk makan dan cenderung makan dengan baik serta tepat waktu.
Pemeriksaan Fisik (15/04/2021)
Keadaan Umum : Sakit sedang
Status Antropometri
● TB : 104 cm
● BB : 14,2 kg
● BMI : 13,13
● WHO Z-Score
○ BB/U : -2.85 SD
○ TB/U : -2.34 SD
○ BMI/U : -1.9 SD
○ Kesan : malnutrisi sedang
Pemeriksaan Fisik (15/04/2021)
Keadaan umum : Tampak pucat
Kesadaran : CM (E4M5V6)
Tanda Vital :
Suhu : 37 o C
Pulmo : VBS kiri = kanan, slem -/-, crakles -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik (Waktu pemeriksaan 15/04/2021)
● Abdomen : Cembung, lembut, pekak samping dan pekak pindah (-)
Hepar : ± 3cm
Lien : Schuffner II
BU (+)
● Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), akrocyanosis (-), clubbing finger (-)
● Kulit : Ruam (-), edema (-), hiperpigementasi (+)
Pemeriksaan Penunjang (Waktu Pemeriksaan: 15/04/2021)
Laboratorium Darah Rutin Hitung Jenis Leukosit
● Hb : 9,1 gr/dL ● Basofil :1%
● Ht : 26 % ● Eosinofil :6%
● Eritrosit : 81 1L
● Leukosit : 8.330 /mm3
● Batang :0%
● Trombosit : 349.000 /mm3
● Segmen : 70 %
● Limfosit : 18 %
Index Eritrosit ● Monosit :5%
Diagnosis Kerja
Talasemia Beta Mayor + ISPA
Usulan Pemeriksaan
- Pemeriksaan profil besi
Tatalaksana
1. Transfusi PRC 150cc/kgBB dalam 4 jam
6. X-Tride 1x 500mg po
7. Ambroxol 3 x ½ cth
Lebih dari 200 mutasi sejauh ini yang sudah dilaporkan; poin mutasi
utama yang terjadi ada di regio gen beta globin. Penghapusan pada gen
globin tidak umum terjadi. Mutasi pada gen beta globin menyebabkan
Diagnosis
2. Ikterus
2. Mata kuning 3. Facies cooley
3. Perut buncit 4. Hepatosplenomegali
4. Tumbuh kembang terlambat 5. Gizi kurang/buruk
5. Riwayat keluarga thalassemia 6. Perawakan pendek
6. Riwayat transfusi berulang 7. Hiperpigmentasi kulit
8. Pubertas terlambat
1. Hemoglobinopati
Keadaaan Khusus#:
Hb ≥7 g/dL Transfusi
Dengan klinis infeksi, tetapi TANPA disertai: Hb <7 g/dL darah*
•Perubahan muka Obati infeksi
•Gangguan tumbuh kembang (max 2 minggu)
•Fraktur tulang Hb ≥7 g/dL Tunda
•Hematopoesis ekstra medular transfusi 🡪
observasi
*
Bila tersedia, darah diberikan dalam bentuk PRC rendah leukosit (Leucodepleted), skrining NAT
#
Pada Thalassemia β-HbE atau penyakit HbH PHTDI 2015
PANDUAN PENATALAKSANAAN
THALASSEMIA MAYOR PHTDI 2015
PERHIMPUNAN HEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAH INDONESIA
3. Ritchard Cable MD, Brian Carlson MD, Linda Chambers MD, Jerry Kolins MD, Scott Murphy MD, Lowell Tilzer
MD, et al. Practice Guidelines for Blood Transfusion. 2002.
4. Whitney E, Rolfes SR. Understanding Nutrition , Fourteenth Edition. 14th, editor. Stamford2016.
5. NANCY C. ANDREWS MD, PH.D. DISORDERS OF IRON METABOLISM. The New England Journal of
Medicine. 1999 23 Desember:1986 - 9.
7. Zampieri FG, Ranzani OT, Sabatoski V, de Souza HP, Barbeiro H, da Neto LMC, et al. An increase in mean platelet
volume after admission is associated with higher mortality in critically ill patients. Annals of Intensive Care. 2014 June
27;4(1):20.
Daftar Pustaka
8. Vichinsky EP. Changing Patterns of Thalassemia Worldwide. New York Academy of Sciences. 2005.
9. Borgna-Pignatti C CM, De Stefano P, Del Vecchio GC, Forni GL,, Gamberini MR GR, Origa R, Piga A, Romeo MA, Zhao H,
Cnaan A. Survival and complications in thalassemia. Ann N Y Acad Sci. 2005 (1054):40-7.
10. M. Domenica Cappellini MB, Leyla Agaoglu, Duran Canatan, Marcello Capra, Alan Cohen, Guillermo Drelichman, Marina
Economou, Slaheddine Fattoum, Antonis Kattamis, Yurdanur Kilinc, Silverio Perrotta, Antonio Piga, John B. Porter, Louis Griffel,
Victor Dong, Joan Clark, and Yesim Aydinok. Iron chelation with deferasirox in adult and pediatric patients with thalassemia major:
efficacy and safety during 5 years’ follow-up. Blood. 2011;118.
11. Vip Viprakasit CL-L, Quah Thuan Chong, Kai-Hsin Lin, Archrob Khuhapinant. Iron chelation therapy in the management of
thalassemia: the Asian perspectives. 2009.
12. Kliegman, R. M., Behrman, R. E., Jenson, H. B., & Stanton, B. M. (2007). Nelson textbook of pediatrics e-book. Elsevier Health
Sciences.