Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

AGGREGATE KOMUNITAS MASALAH


KESEHATAN REMAJA PERILAKU
SEKSUAL BERESIKO

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

Group 2
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI
Secara sederhana, reproduksi berasal dari kata re yang
berarti kembali dan production yang berarti membuat atau
menghasilkan, jadi reproduksi (reproduction) mempunyai
arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan deni kelestarian hidup.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik adalah sebagai berikut.
 Pengenalan mengenai sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi (aspek
tumbuh kembang remaja).
 Perlunya remaja mendewasakan usia menikah serta bagaimana merencanakan
kehamilan agar sesuai dengan keinginan dirinya dan pasangan.
 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi
kesehatan reproduksi.
 Bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) juga minuman keras
(miras) pada kesehatan reproduksi.
 Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual.

 Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya.

 Kemanpuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar


mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif.
 Hak-hak reproduksi.
KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KEPENDUDUKAN
Persoalan yang banyak dihadapi para remaja adalah
persoalan kesehatan reproduksi. Angka kejadian remaja
melakukan hubungan seksual sebelum menikah, kehamilan
yang tidak diharapkan, angka pengguna narkoba, angka
pengidap PMS/HIV-AIDS, serta kasus-kasus aborsi di
kalangan remaja menunjukkan gejala yang cukup
mengkhawatirkan.
HAK REMAJA ATAS KESEHATAN
REPRODUKSI
Di Indonesia, kelompok yang rentan terhadap pengabaian hak hak
kesehatan reproduksi adalah remaja. Jika menghitung kuantitas
penduduk remaja, jumlahnya tidak dapat Indonesia golongan usia
10-24 tahun (definisi WHO untuk young prople) adalah 64 juta
atau sekitar 31% dari total seluruh populasi, sedangkan khusus
untuk remaja usia 10-19 tahun (WHO. 2007), berjumlah 44 juta
atau 21%.
PERKEMBANGAN SEKSUAL REMAJA

Aktivitas kelenjar pituitari pada masa ini berakibat dalam sekresi hormon
yang meningkat dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Dorongan
pertumbuhan terjadi lebih awal pada wanita daripada pria, juga
menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada
pria. ). Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada
setiap orang.
REMAJA DAN PERILAKU
SEKSUAL
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena
adanya dorongan seksual. Perilaku seksual aman adalah
perilaku seksual tanpa mengakibatkan terjadinya
pertukaran cairan vagina dengan cairan sperma misalnya
dengan bergandengan tangan, berpelukan, dan berciuman.
Jika benar-benar ingin aman, tetaplah tidak aktif seksual
tetapi jika sudah aktif, setialah dengan satu pasangan saja,
atau gunakan kondom dengan mutu yang baik dan benar
agar dapat mengurangi risiko terkena PMS, HIV/AIDS, dan
kehamilan.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
AGGREGAT KESEHATAN REMAJA DI
KELURAHAN KARAMA KOTA SUKABUMI
PENGKAJIAN
System
Demografi : Jumlah remaja keseluruhan menurut data demografi di Kelurahan Karamat
Kota Sukabumi berjenis kelamin Laki-laki ada 9 Perempuan 6. Usia 12-15 tahun 5 dan 15-
18 tahun 10. Sekolah SMP 5 SMA 10. Jadi jumlah remaja di Kelurahan Karamat
berjumlah 15 orang.
Nilai Kepercayaan : Mereka remaja di Kelurahan Karamat Kota Sukabumi tidak
mengetahui pendidikan seksual seperti kesehatan reproduksi baik dari sekolah maupun di
masyarakat, mereka tidak mentaati peraturan tentang orang tuanya melarang mereka
pacaran, dan mereka pernah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya merek
Sejarah : Mereka remaja Kelurahan Karamat Kota Sukabumi tidak mempunyai
pengetahuai tentang seksual karena tidak diberi taau oleh orang tuanya dan adanya
pengaruh dari orang sekitarnya khususnya teman sebayanya.
Agama : Mayoritas remaja di Kelurahan Karamat Kota Sukabumi menganut agama islam
Aktivitas : Banyak remaja di Kelurahan Karamat Kota Sukabumi tidak mentaati peraturan
tentang orang tuanya melarang mereka pacaran
Sub Sistem
 Lingkungan Fisik : Observasi : lingkungan rumah mereka padat penduduk,lingkungan
kurang terjaga karena siapa saja bisa bertamu tanpa adanya menghubungi rt atau pihak
setempat.
Wawancara : Hasil wawancara dengan beberapa remaja, mereka sering pergi bermain
dengan lawan jenis ketempat yang sepi dan sering sekali pulang malam.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan masyarakat yang kurang baik dari orang tua
dan lingkungan remaja yang membiasakan tidak menegur dan memberikan nasihat
(pendidikan seksual) pada remaja yang melakukan perilaku menyimpang tersebut.
 Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial : Terdapat puskesmas/pustu dan Dokter Praktek
untuk sarana pelayanan kesehatan yang sering dimanfaatkan keluarga di Kelurahan Karamat
Kota Sukabumi. Kepuasan keluarga terhadap pelayanan yang diberikan sarana kesehatan
adalah
Puas (10),
Cukup Puas (3), dan
Kurang puas (2 Pelayanana lambat dan birokrasi yang rumit)
 Ekonomi : Berdasarkan hasil wawancara kepada remaja kebanyakan orang tua remaja
memiliki penghasilan Rp.1.500.000. Dana untuk kesehatan dialokasikan dan keluarga yang
memiliki Jamkesmas/Jamkesdas sudah Baik.
 Keamanan dan transfortasi : Keamanan : Ditemukan kebiasaan yang mengacam kesehatan
remaja di masyarkat. a) Kebiasaan pergi bermain dengan lawan jenis di tempat yang sepi
dari 100 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang pergi bermain dengna lawan jenis
di tempat yang sepi adalah sebesar 99 remaja (99 %). b) Kebiasaan pulang malam,
diketahui mayoritas remaja senang beraktivitas sampai larut malam sebanyak 97 remaja (97
%) . Transportasi : jenis transportasi yang digunakan remaja di Kelurahan Karamat Kota
Sukabumi adalah motor.
Politik dana Pemerintahan : Mayoritas remaja di Kelurahan
Karamat Kota Sukabumi tidak pernah dilibatkan dalam
pengambilan keputusan penting tentang layanan kesehatan di
wilayahnya karena tidka mengikuti organisasi kepemudaan di
wilayah tersebut misalnya karang taruna dan remaja masjid.
Komunikasi : Komunikasi formal : media komunikasi yang
digunakan oleh mayoritas remaja untuk memperoleh
informasi tentang pendidikan seksual dari media elektronik
(radio/TV), Posyandu/Kader, Pertemuan antar masyarakat.
Terdapat masalah komunikasi keluarga dengan sumber
informasi di masyarakat. Komunikasi informal : mayoritas
remaja menjawab terdapat masalah komunikasi keluarga
dengan sumber informasi di masyarakat sebesar 88 remaja
(88 %)
Pendidikan : kurangnya pembelajaran tentang kesehatan
reproduksi khususnya seksual akibatnya para remaja di
Kelurahan Karamat Kota Sukabumi melakukan perilaku
menyimpang tersebut.
Rekreasi : Tempat rekreasi yang sering di manfaatkan remaja
bersama orang tua dan teman-temannya biasa nya ke taman
kota dan tempat wisata terdekat seperti : curug.
Analisa Data

Data Diagnosa keperawatan


Data subjektif : Kesiapan meningkatkan literasi kesehatan
 Mereka remaja di Keluarahan Karamat Kota Domain 1, kelas 1, kode diagnosis 00262
Sukabumi tidak pernah mendapat penyuluhan
tentang pendidikan seksual seperti kesehatan
reproduksi baik dari sekolah maupun di
masyarakat
Data Objektif:
 Banyak remaja di Keluarahan Karamat Kota
Sukabumi tidak mentaati peraturan orang
tuan melarang pacaran dan pulang tepat waktu
PERENCANAAN
POA (PLAN OF ACTION)

Keseiapan Pendidikan Remaja di 16.00 s.d Aula Rp 750.000 Kelompok 2


Meningkatka kesehatan kelurahan Selesai kelurahan
n Literasi kramat kramat
Kesehatan Di sukabumi
Kelurahan
Kramat Kota
Sukabumi
Implementasi
EVALUASI
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Berdasarkan perolehan data yang sudah diolah, maka dirumuskan
simpulan untuk menjawab dari rumusan masalah yang telah
dibuat mengenai kesiapan meningkatkan literasi kesehatan
informasi remaja di Kelurahan Karamat Kota Sukabumi tidak
mentaati peraturan orang tua melarang mereka pacaran dan
senang bermain dengan lawan jenis di tempat sepi karena tidak
teguran bahkan nasiahat dari sekolah maupun masyarakat.

Saran
Orang tua
Agar senantiasa merangkul anak-anaknya mendidik dengan cara
menasihati tidak hanya sekedar melarang saja
Sekolah
Diharapkan sekolah memberikan pendidikan seksual seperti
kesehatann reproduksi bagi remaja
Masyrakat
Diharapkan masyarakat peka akan lingkungan dan budaya yang
sudah menyimpang oleh generasi penerus mereka. Lalu senantiasa
melibatkan mereka dalam hal pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai