OLEH :
DOKTER MUDA CLERKSHIP FK UNAIR
DEPARTEMEN BEDAH RSUD Dr. SOETOMO
DESEMBER 2017 – FEBRUARI 2018
BATASAN
Peritonitis adalah reaksi
inflamasi akut pada
peritoneum dan rongga
peritoneum
SMF Ilmu Bedah. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Bedah Edisi IV. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya.
ANATOMI
Peritonium merupakan suatu membran
serosa yang melapisi dinding abdomen serta
organ-organ didalamnya.
- Peritoneum parietalis -> dinding rongga abdomen Peritoneum parietal -> nyeri,
- Peritoneum viseralis -> organ visera temperatur, perabaan, dan
intraabdomen tekanan (melokalisir)
- Cavitas peritonealis -> cairan peritoneum, Peritoneum viseral ->
sebagai pelumas regangan dan sobekan
(tidak dapat melokalisir
Keradangan peritoneum -> keluarnya eksudat fibrinosa -> terbentuk nanah dan perlekatan fibrinosa
Cairan di cavum peritoneum dan lumen usus -> distensi perut,peningkatan tekanan intrabdomen ->
gangguan kardiopulmonar
Perlekatan -> aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik -> atonia dan meregang ->
permebialitas terganggu -> cairan dan elektrolit hilang ke dalam usus -> dehidrasi,
gangguan sirkulasi, syok
SMF Ilmu Bedah. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Bedah Edisi IV. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya.
ETIOLOGI
Peritonitis disebabkan akibat suatu proses dari luar maupun dalam
abdomen.
PERITONITIS KIMIA
PERITONITIS SEPTIK
SMF Ilmu Bedah. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Bedah Edisi IV. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya.
PERITONITIS PRIMER
Disebut juga spontaneous bacterial peritonitis (SBP)
Cukup sering ditemukan
1. Spesifik:
• 2. Non spesifik:
Infeksi traktus genitourinarius : (ISK, infeksi tuba falopi, ruptur ovarium, ket)
Benda asing yang berasal dari: perforasi appendiks, asam lambung dari perforasi
lambung, cairan empedu dari perforasi kandung empedu, laserasi hepar,
peritoneal dialisis catheter.
PERITONITIS TERSIER
Pasien immunocompromised
SMF Ilmu Bedah. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Bedah Edisi IV. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya.
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Nyeri hebat pada abdomen
• Nyeri bersifat tajam, terus menerus/menetap
• Nyeri bertambah hebat saat bergerak/batuk
• Pemeriksaan fisik
• Tanda vital : peritonitis fase awal : kenaikan suhu tubuh, takikardia
• Abdomen distensi dan timpanik
• Abdomen tegang/kaku seperti papan (defans muskuler general), nyeri
saat dipalpasi
• Bising usus menurun/tidak ada
• Dapat disertai tanda syok septik:
• Takikardia, takipneu, hipotensi, vol. urin menurun
Baker C. R., Reese G. dan Teo J. T. H., 2010, Rapid Surgery 2nd Edition, UK: Wiley-Blackwell
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
• Pemeriksaan fisik
• Pada peritonitis fase lanjut pasien dapat tampak lemah
disertai nadi yang cepat dan kecil, muntah fekal, kulit sianosis
lembab dan dingin (fasies Hippocratic)
• Pemeriksaan colok dubur : rasa nyeri pada area cavum
Douglasi
• Pemeriksaan colok vagina : apabila diduga peritonitis berasal
dari organ genitalia (Kehamilan Ektopik Terganggu)
Facies Hippocratic
SMF Ilmu Bedah. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Bedah Edisi IV. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (sesuai indikasi)
• Laboratorium: • Radiologi:
• Darah lengkap • Foto polos toraks :
Leukositosis dapat lebih dari menyingkirkan DD pneumonia
25.000/mm3 atau leukopenia kurang • Foto polos abdomen :
dari 4000/mm3 Terlihat ada gambaran udara
• Tes fungsi ginjal bebas atau tampak pelebaran
• Tes fungsi hepar antara loop usus yang
berdekatan
• CRP
Perforasi gaster : udara bebas
• Amylase serum dibawah diafragma
• Kultur/sensitivitas darah Perforasi appendiks : hampir tidak
• Analisa gas darah dijumpai udara bebas
• Group & save, crossmatch • CT
Baker C. R., Reese G. dan Teo J. T. H., 2010, Rapid Surgery 2nd Edition, UK: Wiley-Blackwell
BOF/LLD
TATALAKSANA
Prinsip Terapi
1. Mengontrol sumber infeksi
2. Mengeliminasi bakteri dan toksin
3. Mempertahankan fungsi sistem organ
4. Mengontrol proses inflamasi
TATALAKSANA
TERAPI MEDIS
• Pertahankan hemodinamik tubuh
• Antibiotik sistemik Sefalosporin gen-3 kemudian diberikan antibiotik sesuai
hasil kultur
INTERVENSI NON-OPERATIF
• Drainase percutaneus abdominal dan ekstraperitoneal percutaneus and
endoscopic stent placement
TERAPI OPERATIF untuk mengatasi sumber infeksi
• Bedah terbuka
• Laparaskopi
PROGNOSIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis peritonitis, antara lain: