Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Kesehatan Anak

VOLUME I

Desember 2012

NOMOR 1
Naskah Asli

TROMBOSITOSIS PADA PNEUMONIA


Sucita Wahyu Dewi, Ida Bagus Subanada, Putu Siadi Purniti, Ketut Ariawati

Abstrak

Abstract

Latar belakang Trombositosis merupakan suatu


keadaan dimana kadar trombosit melebihi batas
normal. Penyebab terbanyak trombositosis
pada anak adalah infeksi, dan penyebab infeksi
terbanyak adalah pneumonia.
Tujuan Untuk mengetahui angka kejadian
trombositosis pada pneumonia, serta hubungan
antara
beratnya
pneumonia
dengan
trombositosis.
Metode Studi potong lintang analitik. Data
diambil dari pasien pneumonia, umur 2-60
bulan, menjalani rawat jalan/rawat inap di
Bagian/SMF
Imu Kesehatan Anak FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar, dari periode
Januari-Desember 2008. Dilakukan analisis
univariat dan multivariat dengan tingkat
kemaknaan P<0,05.
Hasil Dari 192 pasien pneumonia, trombositosis
terdapat pada 86 pasien (44%). Tidak
didapatkan hubungan yang bermakna antara
beratnya pneumonia dengan trombositosis.
Leukositosis mempunyai hubungan yang
bermakna dengan trombositosis [OR = 4,34 (IK
95% 2,28 sampai 8,23), P < 0,0001] .
Kesimpulan Prevalensi trombositosis pada
pneumonia sebesar 44%. Tidak didapatkan
hubungan yang bermakna antara beratnya
pneumonia dengan trombositosis. ([JIKA.
2012;1:18-24])

ackground Thrombocytosis is a condition


where the thrombocyte count above
normal. The most common cause is
infection and among infection , the most
common is pneumonia.
Objective
To identify the prevalence of
thrombocytosis,
relationship
between
thrombocytosis with pneumonia and its
severity.
Methods Cross sectional study in pneumonia
patients, age 2-60 month, who admit in the
Deaprtment of Child Health of Medical School
between Januari until Desember 2008.
Statistical analisis univariat dan multivariat with
signifikan level P<0,05.
Result From 192 pneumonia patient, for 86
(44%)
pneumonia
patient
there
was
Thrombocytosis.
There was not significant correlation between
the severity of pneumonia with thrombocytosis.
Leukocytosis have a significant association with
thrombocytosis [OR = 4.34 (95% CI 2.28 to
8.23), P <0.0001].
Conclusion The prevalence of thrombocytosis
in pneumonia by 44%. There was not significant
correlation between the severity of pneumonia
with thrombocytosis. ([JIKA. 2012;1:18-24])

Keywords: trombositosis, pneumonia

Kata Kunci: trombositosis, pneumonia


* Dari Bagian

Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas


Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah,
Denpasar, Indonesia
Permintaan Naskah cetak ditujukan kepada: Sucita
Wahyu Dewi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas
Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah Jl.
Pulau Nias, Denpasar 80114. Tel./Fax. +62-361244038/257387.

JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 18

Sucita Wahyu Dewi :Trombositosis Pada Pneumonia

trombositosis

Pendahuluan
Trombositosis

merupakan

sekunder

merupakan

suatu

kelainan yang jinak, akan tetapi jumlah

keadaan yang sering ditemukan pada

trombosit yang sangat tinggi biasanya

pemeriksaan darah rutin. Keadaan ini

memerlukan perawatan agar dapat

ditandai

meminimalkan

dengan

jumlah

trombosit

komplikasi

vaskular.

melebihi batas normal (batas normal

Terapi diperlukan bila

adalah 150-450 x 103/L).1 Penelitian

jumlah trombosit melebihi 1 juta/L

yang dilakukan oleh Matsubara dkk,2

(khususnya

dan

Heng,3

melaporkan

bahwa

ditemukan

disertai

pembesaran

limpa)1-7 Tujuan penelitian ini adalah

penyebab terbanyak trombositosis pada

untuk

adalah

infeksi

trombositosis pada pneumonia, serta

sistem

hubungan antara beratnya pneumonia

infeksi.

Penyakit

terbanyak

adalah

infeksi

respiratori.

Pneumonia

merupakan

dengan

mengetahui

angka

trombositosis

kejadian

pada

pasien

infeksi yang mengenai parenkim paru,

rawat jalan/rawat inap di Bagian/SMF

dimana akibat adanya inflamasi jaringan

Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP

paru, maka sitokinsitokin inflamasi

Sanglah Denpasar.

akan dilepaskan ke dalam sirkulasi.


Semakin

banyak

yang

Penelitian ini merupakan penelitian

mengalami inflamasi, maka sitokin yang

potong lintang analitik, data diambil

diproduksi juga semakin banyak, dan

dari rekam medis pasien pneumonia

hal

tingkat

yang menjalani rawat jalan/rawat inap

berat.4,5,6

di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK

Secara umum trombositosis karena

UNUD/RSUP Sanglah Denpasar selama

infeksi

periode

ini

jaringan

Metode

menyebabkan

trombositosis

yang

merupakan

lebih

suatu

kelainan

Januari-Desember

2008.

ringan yang biasanya dapat sembuh

Populasi terjangkau dalam penelitian ini

sendiri.

kadar

adalah semua anak yang berumur 2 - 60

trombosit normal tergantung dari berat

bulan yang menjalani rawat jalan/ rawat

ringannya

inap.

Waktu

infeksi

tercapainya

atau

inflamasi.

Pemilihan

sampel

dilakukan

Umumnya infeksi bakteri memerlukan

dengan cara consecutive sampling.

waktu yang lebih lama dibandingkan

Kriteria inklusi penelitian adalah anak

dengan

usia 2 60 bulan yang menderita

infeksi

virus.

Walaupun

JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 19

Sucita Wahyu Dewi :Trombositosis Pada Pneumonia

pneumonia

yang

menjalani

rawat

jalan/rawat inap di Bagian/SMF Ilmu


Kesehatan

Anak

FK

UNUD/

multivariat (regresi logistik), dengan


tingkat kemaknaan P<0,05 (IK95%).

RSUP

Hasil

periode

Dari 203 pasien, 12 subjek tidak

Januari - Desember 2008. Kriteria

diikutsertakan dalam penelitian karena

ekslusi adalah apabila subyek menderita

data tidak lengkap. Dari 191 subyek

kelainan primer hematologi/keganasan

yang ikut dalam penelitian, 85 (44%)

(mieloproliferatif primer seperti ITP,

mengalami trombositosis, kebanyakan

limfoma),

subyek

Sanglah

Denpasar

luka

selama

bakar,

trauma,

berusia

2-12

bulan;

jenis

pembedahan, penyakit Kawasaki, data

kelamin

tidak lengkap, atau infeksi lain selain

12.000/L

pneumonia

kelompok trombositosis. Karakteristik

(infeksi

saluran

kemih,

laki-laki dan kadar leukosit


lebih

banyak

pada

abses, meningitis,gastroenteritis/diare).

kedua kelompok tertera pada Tabel 1.

Besar

Tabel 1. Karakteristik pasien pneumonia

sampel

penelitian

dihitung

dengan menggunakan rumus untuk


proporsi

tunggal

dengan

Variabel

Trombositosis

tingkat

kemaknaan 1,96, tingkat ketepatan

( n = 85)
Umur,bulan, (n,%)

absolut yang diinginkan (ditetapkan

2-12 (n,%)

55 (49,1)

oleh peneliti) dan proporsi dari pustaka

12 - <24 (n,%)

23 (38,3)

(0,58),

4 - 60 (n,%)

7 (36,8)

maka

didapatkan

sampel

sebanyak 191.

Jenis kelamin,laki (n,%)

50(47,2)

Lama perawatan, < 7 hari (n,%)

48 (40,7)

pasien. Karakteristik serta ada tidaknya

Kadar hemoglobin,< 11g/dL (n,%)

38 (48,7)

trombositosis

Kadar lekosit, 12.000/L (n,%)

65(58,6)

Biakan darah, positif (n,%)

10 (38,5)

Data diambil dari rekam medis

dicari

pada

saat

bersamaan, kemudian ditabulasi serta


dilakukan analisis. Semua data dianalisis
dengan

program

Berdasarkan beratnya pneumonia, tidak

diperoleh

didapatkan hubungan yang bermakna

disajikan dalam bentuk narasi dan tabel,

antara beratnya pneumonia dengan

dianalisis

trombositosis (P = 1,000) (Tabel 2).

komputer.

menggunakan
Data

dengan

yang

univariat

dan

Tabel 2. Hubungan antara pneumonia dan trombositosis


JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 20

Sucita Wahyu Dewi :Trombositosis Pada Pneumonia

Beratnya pneumonia
-

Pneumonia

Pneumonia berat

Pneumonia sangat berat

X2 = 0,855

Trombositosis
(n = 85)
47 (43,6)

Tanpa trombositosis
( n = 106)
62 (56,4)

34 (45,9)

40 (54,1)

4 (50)

4 (50)

df = 2 P = 1,000

Dari analisis multivariat (Tabel 3), didapatkan bahwa hanya peningkatan kadar leukosit
yang berpengaruh terhadap trombositosis [ OR = 4,34 ( IK 95% 2,28 sampai 8,23), P <
0,0001] .
Tabel 3. Analisis multivariat faktor-faktor yang berhubungan dengan trombositosis
Variabel
Exp (B)
IK 95%
P
- Beratnya
1,26
0,27 sampai 5,76
0,758
pneumonia
- Lama rawat
1,39
0,72 sampai 2,68
0,319
- Kadar leukosit
4,34
2,28 sampai 8,23
<0,0001
- Biakan darah
1,43
0,57 sampai 3,62
0,442
Diskusi

mekanisme

Penelitian yang dilakukan oleh Vasiliki


dan

Feketa,5

menyebutkan

bahwa

yang

belum

dapat

dimengerti sepenuhnya. Hal ini mungkin


disebabkan

karena

kadar

serum

pasien pneumonia yang mengalami

trombopoitin meningkat pada periode

trombositosis menunjukkan gejala klinis

neonatus

dan

yang lebih berat dibandingkan pasien

penurunan

secara

tanpa trombositosis. Hal ini berbeda

dengan pertambahan umur dan adanya

pada penelitian ini, menunjukkan tidak

sel prekursor trombosit pada bayi yang

terdapat hubungan yang bermakna

memiliki kemampuan tinggi bereaksi

antara trombositosis dengan beratnya

terhadap proses inflamasi.2,8,9 Pada

pneumonia [OR = 1,26 ( IK 95% 0,27

penelitian ini insiden trombositosis dan

sampai 5,76), P = 0,759]. Hal ini

tanpa trombositosis banyak terjadi pada

mungkin

umur

penelitian

disebabkan
ini

karena

jumlah

pada

penderita

pneumonia sangat berat sedikit.

akan

tetapi

dibedakan

mengalami

bertahap

bulan,
apakah

sehingga

sesuai

sulit

penyebab

trombositosis tersebut karena infeksi

Umur mempengaruhi insiden


trombositosis,

2-12

akan

ataukah karena secara alamiah semakin

melalui
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 21

Sucita Wahyu Dewi :Trombositosis Pada Pneumonia

muda

umur,

mempunyai

kadar

sakit yang lebih lama dibandingkan


dengan pasien dengan kadar trombosit

trombosit yang lebih tinggi.


Anemia defisiensi besi dapat

yang

normal.

Pada

ini

menyebabkan trombositosis sekunder,

kebanyakan

dan biasanya trombositosis bersifat

mempunyai lama rawat < 7 hari (Tabel

ringan atau sedang. Mekanisme yang

1).

menyebabkan

pada

didapatkan hubungan yang bermakna

anemia terutama defisiensi besi belum

antara lama rawat dan trombositosis

diketahui dengan pasti. Dari Tabel 1,

[OR = 1,39 ( IK 95% 0,72 sampai 2,68),

menunjukkan bahwa tidak terdapat

P= 0,319]. Hal ini mungkin terjadi,

perbedaan yang nyata antara kejadian

karena penelitian ini juga mengambil

kadar hemoglobin yang mengalami

sampel pada pasien pneumonia yang

trombositosis

tanpa

mengalami rawat jalan, sedangkan pada

mungkin

penelitian yang dilakukan oleh Vasiliki

disebabkan karena pada penelitian ini

dan Feketa,5 hanya mengambil sampel

cut of point

pada pasien yang mengalami rawat inap

trombositosis

maupun

trombositosis.

Hal

ini

dari definisi anemia

berbeda, pada penelitian ini cut of point

Dari

menggunakan cut of point 12,6 g/dL .


Pasien

dengan

trombositosis

analisis

trombositosis

multivariat

tidak

saja.

< 11 g/dL, sedangkan pada penelitian


yang dilakukan oleh Dodig et al,

pasien

penelitian

Pada
beberapa

keadaan

macam

bakteriemia,

sitokin

inflamasi

dapat menstimulasi produksi trombosit.


Akan

tetapi

hanya

10-15%

kasus

mempunyai gejala klinis yang lebih

bakteremia yang memberikan hasil

berat daripada pasien dengan kadar

biakan

trombosit normal, hal ini dihubungkan

penelitian ini, hanya 10 (38,5%) pasien

dengan

yang

dengan trombositsis menunjukkan hasil

terjadi.5,6,9 Penelitian yang dilakukan

biakan darah yang positif. Dari analisis

oleh Vasiliki dan Feketa,5 menunjukkan

multivariat tidak didapatkan hubungan

bahwa

yang bermakna antara

tingkat

pasien

inflamasi

pneumonia

yang

darah

yang

positif.9

Pada

biakan darah

mengalami trombositosis mempunyai

yang positif dan trombositosis [OR =

gejala klinis yang lebih berat dan

1,43 ( IK 95% 0,57 sampai 3,62), P =

memiliki rerata rawat inap di rumah

0,442] .
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 22

Sucita Wahyu Dewi :Trombositosis Pada Pneumonia

Kelemahan penelitian ini adalah

3. Heng

JT.

menggunakan desain penelitian potong

Childhood.

lintang

39:485-7.

analitik,

pengulangan

tidak

dilakukan

pemeriksaan

Thrombocytosis
Sing

Med

J.

in

1998;

kadar

4. Chan KW, Kaikov Y, Wadsworth.

trombosit sehingga tidak diketahui

Thrombocytosis in Childhood: A

dalam jangka waktu berapa lama kadar

Survey of 94 Patients.

trombosit kembali normal. Penyebab

1989; 84:1064-7.

anemia juga tidak dijelaskan dalam


penelitian ini.

with Severe Lower Respiratory Tract

trombositosis

pneumonia

5. Vasiliki V, Feketea G. Thromocytosis


in Pediatrics Patients is Associated

Simpulan
Prevalensi

J Pediatr.

adalah

44%.

pada

Inflammation. Arch Med Res J.

Tidak

2006; 37:755-9.

didapatkan hubungan yang bermakna

6. Dodig S, Raos M, Kovac K, Nogalo B,

antara beratnya pneumonia dengan

Benko

trombositosis. Leukositosis mempunyai

Trombopoietin and Interleukin -6 in

hubungan

Children with pneumonia-associated

yang

bermakna

dengan

trombositosis.

B,

Glojnaric

I,

et

al.

Thrombocytosis. Arch Med Res J.


2005; 36:124-8.
7. Krishnan

Daftar Pustaka
1. Knott L. Thrombocytosis (diakses
tanggal 12 Februari 2009).
Diunduh

dari

K.

Excerpt

from

Thrombocytosis, Secondary (diakses


tanggal 20 Juli 2009).

URL:

Diunduh

dari

URL

http://www.patient.co.uk/doctor/Th

http://www.emedicine.com/med/by

romocytosis htm

name/Thromocytosis-secondary.

2. Matsubara K, Fukaya T, Nigami H,


Harigaya H, Hirata T, Nozaki H, et al.

htm
8. Cazzola M. Molecular basis of

Age-Dependent Changes in the

thrombocytosis. Haematol J. 2008;

Incidence and Etiology of Childhood

93:646-7.

Thrombocytosis. Acta Haematol J.


2004; 111:1327.

9. Strait RT, Kelly KJ, Kurup V. Tumor


Necrosis Factor-a, Interleukin-1b,
and Interleukin-6 Levels in Febrile,
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 23

Sucita Wahyu Dewi :Trombositosis Pada Pneumonia

Young Children With and Without


Occult Bacteremia. J Pediatr. 1999;
104:105-10.

JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 24

Anda mungkin juga menyukai