Anda di halaman 1dari 17

Jenis-jenis nutrisi parenteral:

Nutrisi Parenteral Sentral.

a) Diberikan melalui central venous,bila

konsentrasi > 10% glukosa.


b) Subclavian atau internal vena jugularis
digunakan dalam waktu singkat sampai <
4minggu.
c) jika > 4 minggu,diperlukan permanent
cateter seperti implanted vascular access
device.

Nutrisi Parenteral Perifer.

a) PPN diberikan melalui peripheral vena.


b) PPN digunakan untuk jangka waktu

singkat 5 -7 hari dan ketika pasien perlu


konsentrasi kecil dari karbohidrat dan
protein.
c) PPN digunakan untuk mengalirkan
isotonic atau mild hypertonic solution.High
hypertonic solution dapat menyebabkan
sclerosis,phlebitis dan bengkak.

Tujuan pemberian nutrisi parenteral


1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui

intravena, karena tidak memungkinkannya saluran


cerna untuk melakukan proses pencernaan
makanan.
2. Total Parenteral Nutrition (TPN) digunakan pada
pasien dengan luka bakar yang berat, pancreatitis
,inflammatory bowel syndrome, inflammatory bowel
disease,ulcerative colitis,acute renal failure,hepatic
failure,cardiac disease, pembedahan dan cancer.
3. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan
oleh tubuh untuk melakukan katabolisme energy.
4. Mempertahankan kebutuhan nutrisi

Indikasi Nutrisi
Parenteral
Sebagai pengganti untuk oral nasogastrik,bila ini tidak

efektif, tidak memungkinkan dan berbahaya. TPN


digunakan dalam kondisi sebagai berikut: Kronik
vomiting, Cancer, radiotherapy atau chemoteraphy
Stroke, Anorexia nervosa
Sebagai supplemen untuk pasien yang kehilangan
banyak nitrogen ( pasien dengan luka bakar,kanker
metastatic,radiasi dan chemoteraphy.
Mengistirahatkan gastrointestinal :
Gastrointestinal fistula, Extensive inflammatory bowel
disease, Intestinal resection, Intestinal obstruction ,
multiple gastro intestinal surgery, gastro intestinal
trauma, intolerance enteral feeding yang berat.

Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula

enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa,


obstruksi usus halus.
Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti
pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan
malnutrisi berat, angina intestinal, stenosis arteri
mesenterika, diare berulang.
Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang
berkepanjangan, pseudo-obstruksi dan skleroderma.
Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan
seperti pada gangguan makan, muntah terus
menerus, gangguan hemodinamik, hiperemesis
gravidarum.

ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis)

pada kondisi: gastroenteritis akut, demam


berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok
hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

KA-EN 1B
Indikasi:
Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien

belum diketahui, misal pada kasus emergensi


(dehidrasi karena asupan oral tidak memadai,
demam)
< 24 jam pasca operasi
Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian
secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam
(dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya
tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

KA-EN 3A & KA-EN 3B


Indikasi:
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi

kebutuhan harian air dan elektrolit dengan


kandungan kalium cukup untuk mengganti
ekskresi harian, pada keadaan asupan oral
terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48
jam)
Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN
3A
Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN
3B

KA-EN MG3
Indikasi :
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi

kebutuhan harian air dan elektrolit dengan


kandungan kalium cukup untuk mengganti
ekskresi harian, pada keadaan asupan oral
terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48
jam)
Mensuplai kalium 20 mEq/L
Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC
dibutuhkan 400 kcal/L

KA-EN 4A
Indikasi :
Merupakan larutan infus rumatan untuk

bayi dan anak


Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat
diberikan pada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

KA-EN 4B
Indikasi:
Merupakan larutan infus rumatan untuk

bayi dan anak usia kurang 3 tahun


Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien
sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Otsu-NS
Indikasi:
Untuk resusitasi
Kehilangan Na > Cl, misal diare
Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium

(asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka


bakar).

Otsu-RL
Indikasi:
Resusitasi
Suplai ion bikarbonat
Asidosis metabolik

MARTOS-10
Indikasi:
Suplai air dan karbohidrat secara

parenteral pada penderita diabetik


Keadaan kritis lain yang membutuhkan
nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat,
stres berat dan defisiensi protein
Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
Mengandung 400 kcal/L

AMIPAREN
Indikasi:
Stres metabolik berat
Luka bakar
Infeksi berat
Kwasiokor
Pasca operasi
Total Parenteral Nutrition
Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit

AMINOVEL-600
Indikasi:
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
Penderita GI yang dipuasakan
Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal

luka bakar, trauma dan pasca operasi)


Stres metabolik sedang
Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30
tpm)

PAN-AMIN G
Indikasi:
Suplai asam amino pada hiponatremia dan

stres metabolik ringan


Nitrisi dini pasca operasi
Tifoid

AMINOFUSIN HEPAR
Indikasi:
Nutrisi parenteral untuk pasien dengan

gangguan fungsi hati kronik untuk


membantu mempertahankan kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai