Anda di halaman 1dari 5

Jenis-jenis konsistensi diet

a. Hasil

Diet Syarat Indikasi


Makanan yang diberikan dalam bentuk cair jernih Diberikan kepada pasien sebelum
tembus pandang dan sesudah operasi tertentu
Bahan makanan hanya terdiri dari sumber Keadaan mual dan muntah
karbohidrat
Diet cair
Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap Makanan tahap awal pasca
jernih
pendarahan saluran cerna
Sangat rendah sisa (residu) Nilai gizinya sangat rendah
Diberikam hanya selama 1-2 hari karena hanya terdiri dari sumber
Porsi kecil dan diberikan sering karbohidrat

Diet Syarat Indikasi


Bila diberikan >3 hari harus memenuhi kebutuhan Diberikan kepada pasien yang
energi dan protein mempunyai masalah untuk
Kandungan energi minimal 1 kkal/ml. Konsentrasi mengunyah, menelan / mencerna
cairan diberikan bertahap makanan padat misalnya pada
Tidak merangsang saluran cerna operasi mulut / tenggorokan dan
kesadaran menurun
Berdasarkan masalah pasien, diberikan formula Makanan diberikan melalui oral,
Diet cair
rendah/bebas laktosa, formula dengan asam lemak pipa/NGT secara bolus / drip
penuh
rantai sedang, formula dengan protein yang tetes
terhidrolisa, formula bebas susu, formula dengan
serat, dan lain-lain
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
dapat diberikan tambahan ferosulfat vitamin B
kompleks dan vitamin C
Sebaiknya osmolaritas < 400 mol/ml
Diet Syarat Indikasi
Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat 1-3 Diberikan kepada pasien yang
hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, mengalami operasi tertentu
terutama energi dan vitamin
Rendah serat diberikan dalam bentuk disaring atau Pada infeksi akut termasuk
diblender infeksi saluran cerna
Diet saring
Karena makanan ini < serat dan vitamin C, maka Diberikan kepada pasien yang
diberikan hanya jangka pendek 1-3 hari mempunyai masalah untuk
mengunyah dan menelan
Porsi kecil dan diberikan sering yaitu 6-8 kali sehari Perpindahan dari makanan cair
kental ke makanan lunak

Diet Syarat Indikasi


Makanan yang diberikan dalam bentuk cincang Diberikan kepada pasien sesudah
luank sesuai keadaan penyakit dan kemampuan operasi tertentu dan pada
makan pasien penyakit infeksi dan kenaikan
suhu badan tidak terlalu tinggi
Energi, protein, dan zat gizi lain cukup Diberikan pada pasien secara
Diet lunak
langsung atau merupakan

Makanan diberikan dalam porsi sedang yaitu 3 kali perpindahan dari makanan saring

makan lengkap dan 2 kali selingan ke makanan biasa, tergantung


keadaan penyakit pasien
Makanan mudah dicerna, rendah serat dan tidak
mengandung bumbu yang tajam
Diet Syarat Indikasi
Energi sesuai dengan kebutuhan normal orang Diberikan kepada pasien yang
dewasa sehat dalam keadaan istirahat tidak memerlukan makanan/ diet
Protein 10-15% dari kebutuhan energi total khusus sehubung dengan
Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total penyakitnya
Diet padat
Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total
Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
Makanan tidak merangsang saluran cerna
Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi

b. Pembahasan
Ada beberapa jenis-jenis konsistensi diet yang diberikan pada seseorang yang dalam
kondisi tubuh sehat atau pun sakit. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizinya, pemberian makanan
harus diberikan konsistensi khusus seperti diet cair jernih, diet cair penuh, diet saring, diet lunak,
dan diet padat tergantung dengan kondisi pasien.
Pada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu yang memiliki keadaan mual dan
muntah, atau pasca pendarahan saluran cerna maka konsistensi diet yang cocok adalah diet cair
jenrnih. Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada
suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila ditekan dalam
wadah bening. Diet cair jernih ini memiliki beberapa syarat yaitu makanan yang diberikan dalam
bentuk cair jernih tembus pandang, bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat, tidak
merangsang saluran cerna dan mudah diserap. Diet ini diberikam hanya selama 1-2 hari dalam
porsi yang kecil dan diberikan sering dalam sehari.
Pada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah, menelan/mencerna makanan
padat misalnya pada operasi mulut/tenggorokan dan kesadaran menurun maka konsistensi diet
yang cocok adalah diet cair penuh yang diberikan melalui oral, pipa/NGT secara bolus / drip.
Makanan cair penuh merupakan makanan yang berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang
dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening.
Syarat untuk diet ini berdasarkan masalah pasien, diberikan formula rendah/bebas laktosa,
formula dengan asam lemak rantai sedang, formula dengan protein yang terhidrolisa, formula
bebas susu, formula dengan serat, dan lain-lain.
Pada pasien yang mengalami operasi tertentu atau mengalami infeksi akut termasuk
infeksi saluran cerna, dan mempunyai masalah untuk mengunyah dan menelan, konsistensi diet
yang cocok adalah diet saring. Makanan saring mempunyai tekstur lebih saring daripada makanan
lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Sumber makanan yang baik untuk diet saring
adalah bahan makanan yang mengandung serat dan tidak menimbulkan gas. Ada beberapa syarat
untuk diet ini yaitu hanya diberikan untuk jangka waktu singkat 1-3 hari, karena kurang
memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan vitamin. Porsi kecil dan diberikan sering yaitu 6-8
kali sehari. Rendah serat diberikan dalam bentuk disaring atau diblender.
Pada pasien sesudah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi dan kenaikan suhu badan
tidak terlalu tinggi atau pada pasien secara langsung atau merupakan perpindahan dari makanan
saring ke makanan biasa, tergantung keadaan penyakit pasien maka konsistensi diet yang cocok
adalah diet lunak. Makanan lunak merupakan makanan yang memiliki tekstur yang mudah
dikunyah, ditelan, dan dicerna dibanding makanan biasa. Syarat untuk diet lunak adalah makanan
yang diberikan dalam bentuk cincang lunak sesuai keadaan penyakit dan kemampuan makan
pasien. Energi, protein, dan zat gizi lain cukup serta makanan yang mudah dicerna, rendah serat
dan tidak mengandung bumbu yang tajam. Makanan diberikan dalam porsi sedang yaitu 3 kali
makan lengkap dan 2 kali selingan
Pada pasien yang tidak memerlukan makanan/ diet khusus sehubung dengan penyakitnya
maka konsistensi diet yang cocok adalah diet padat. Makanan padat atau makanan biasa sama
halnya dengan makanan sehari-hari atau makanan normal yang mengacu pada keseimbangan gizi
seperti protein 10-15% dari kebutuhan energi total, lemak 10-25% dari kebutuhan energi total,
karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total yang cukup mineral, vitamin dan kaya serat.
Berdasarkan skenario jenis diet yang cocok untuk pasien yang mempunyai tinggi 150 cm
dan berat badan 80 kg yang berarti mempunyai IMT 35,6 yang termasuk dalam kategori obesitas
dengan riwayat hipertensi. Konsistensi yang sesuai adalah diet padat yang cocok untuk pasien
yang tidak memerlukan makanan/ diet khusus sehubung dengan penyakitnya.
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain
pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup. Tujuan dari
penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan
tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko
lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam
darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti
jantung, ginjal dan diabetes mellitus. Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah makanan
beraneka ragam dan gizi seimbang, jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita, jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam
daftar diet. Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam
hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber
utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur
tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.

Anda mungkin juga menyukai