Anda di halaman 1dari 1

A.

Penilaian status gizi

1. Indeks Masa /tubuh


Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau cara yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap
penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit
degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang
dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk
mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari yang
lebih seimbang dan cara lain yang sehat.

Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan
pengukur tinggi badan.

2. Lingkar Lengan Atas (LILA)


Lingkar lengan atas (LILA) merupakan gambaran keadaan jaringan otot dan lapisan
lemak bawah kulit. LILA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh oleh cairan tubuh. Ukuran LILA digunakan untuk skrining kekurangan energi
kronis yang digunakan untuk mendeteksi ibu hamil dengan risikomelahirkan BBLR. Pengukuran
LILA ditujukan untuk mengetahui apakah ibu hamil atau wanita usia subur (WUS) menderita
kurang energi kronis (KEK). Ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK adalah 23.5 cm.
Apabila ukuran kurang dari 23.5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK, dan
diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR). Cara ukur pita LILA untuk
mengukur lingkar lengan atas dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak aktif.
Pengukuran LILA dilakukan pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam
ukuran cm (centi meter). Kelebihannya mudah dilakukan dan waktunya cepat, alat sederhana,
murah dan mudah dibawa.

3. Subjective Global Assesment


Salah satu cara untuk menilai status gizi adalah menggunakan format subjective global
assessment (SGA). Teknik SGA lebih komprehensif dibandingkan dengan antropometri karena
terdiri dari terdiri dari dua tahap dan menggunakan pendekatan klinis terstruktur, terdiri dari
anamnesis dan pemeriksaan fisis yang mencerminkan perubahan metabolik dan fungsional.
Anamnesis terdiri dari keterangan mengenai perubahan berat badan, perubahan asupan nutrisi,
gejala saluran cerna, gangguan kemampuan fungsional, dan penyakit yang dialami pasien.
Anamnesis pada SGA ini bertujuan untuk mencari etiologi malnutrisi apakah
akibat penurunan asupan makanan, malabsorbsi, maldigesti atau peningkatan kebutuhan.
Pemeriksaan fisis menilai kehilangan massa otot dan lemak serta adanya asites dan
bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan komposisi tubuh akibat efek malnutrisi atau
pengaruh proses penyakit.

B. Jenis- Jenis Konsistensi diet

Anda mungkin juga menyukai