PERBEDAAN HIPERLEUKOSITOSIS,

LEUKOSITOSIS DAN LEUKOSTASIS

EVTIA TIO MINAR (170100097)
 HIPERLEUKOSITOSIS
• WBC > 100.000/µL
• Meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada proses leukimia  induksi
leukostasis, tumor lysis syndrome, DIC
• Biasanya terjadi pada kondisi Acute Myeloid Leukimia (AML) (5%-13%) dan Acute
Lymphoblastic Leukimia (ALL) (10%-30%)
• Penderita AML  WBC 50.000 / μL  gejala yang parah
• Pasien CLL  asimtomatik, WBC > 500.000 / μL.
• Faktor risiko hiperleukositosis:
 Usia muda,
 Leukemia yang memiliki banyak bentuk, seperti myelomonositik atau monositik/monoblastik
 Abnormalitas sitogenetik
 Adanya kromosom Philadelphia
LEUKOSTASIS
• Manifestasi utama hiperleukositosis.
• Tingkat leukosit yang tinggi  obstruksi vaskular menginduksi
hipoksia jaringan.
• SSP & paru paling sering untuk simptomatik obstruksi vaskular
• Gejala SSP: kebingungan, pusing, sakit kepala, tinnitus, penglihatan
kabus, mengantuk, pingsan, derilium, koma dan ataksia
• CT/MRI: perdarahan intrakranial
• Gejala pernapasan: dispnea, takipnea, hipoksemia
• Rontgen dada/CT scan: infiltrate interstitial atau alveolar bilateral
 LEUKOSITOSIS
• Leukositosis: WBC >11.000 sel/mm3
• Penyebab leukositosis:
• Neutrofilia (>7700/uL)
• Limfositosis(>4000/uL)
• Eosinofilia (>450/uL)
• Monositosis(>800/uL)
• Basofilia(>200/uL)
• Infeksi akut
• Stimulasi sum-sum tulang
• Leukositosis karena inflamasi
• Diinduksi oleh kebiasaan merokok
• Obat-obatan