SCABIES
Oleh:
Chairunnisa Siregar
200131239
Pembimbing:
SCABIES
“Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan
dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara”
Oleh:
Chairunnisa Siregar
200131239
Pembimbing:
Judul : Scabiesl
NIM : 200131239
Pembimbing,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Scabies” sebagai salah satu syarat
menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada dr. Ismiralda Siregar, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses penulisan dan
penyusunan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis memahami sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan penulisan penulis di kemudian hari. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi bahan rujukan
bagi penulisan ilmiah di masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................2
1.3. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1. Definisi Nutrisi Ibu Hamil..........................................................................3
2.2 Nutrisi yang diperlukan ibu hamil............................................................3
BAB III..................................................................................................................12
KESIMPULAN.....................................................................................................12
Daftar Pustaka......................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
siswa tersebut untuk menderita penyakit scabies(Griana, 2013).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat
hamil. Zat gizi sendiri merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa
menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu
disaat hamil sangat menentukan status gizi ibu hamil tersebut. status gizi sendiri
dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik,
dan lebih. Berdasarkan pengertian status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
sewaktu hamil ( Almatsier, 2009).
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan optimal janin dan
persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna untuk
kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dan
tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan
dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih
banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013). Asupan gizi
sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan
gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan
kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan
rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta,air ketuban dan
3
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan
untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk
pertumbuhan ibunya (Sitanggang, 2013). Secara normal, ibu hamil akan
mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13kg. Hal ini terjadi karena
kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau
mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan (Sitanggang,
2013). Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebu’/tuhan nutrien
akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat
secara proporsional (Lestari, 2013).
4
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan (per orang per hari)
Vitamin D (μg) 5 5 +0 +0 +0
Vitamin E (mg) 15 15 +0 +0 +0
Vitamin K (μg) 55 55 +0 +0 +0
5
Besi (mg) 26 26 +1 +1 +1
Selenium (μg) 30 30 +5 +5 +5
Prinsip PGS (Pedoman Gizi Seimbang), asupan zat gizi yang dibutuhkan ibu
hamil sebagai berikut.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi makro yang meliputi gula, pati, dan serat. Gula
dan pati merupakan sumber energi berupa glukosa untuk sel-sel darah merah,
otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin. Pemenuhan kebutuhan energi yang
berasal dari karbohidrat dianjurkan sebesar 50—60% dari total energi yang
dibutuhkan, terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan serat, seperti nasi,
sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.
b. Protein
6
c. Lemak
7
merah (besi), dalam pertumbuhan (yodium dan seng), serta pertumbuhan tulang
dan gigi (kalsium).
e. Air
Walau tidak menghasilkan energi, air merupakan zat gizi makro yang
berperan sangat penting dalam tubuh. Air berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi
lain ke seluruh tubuh dan membawa sisa makanan keluar tubuh. Ibu hamil
disarankan untuk menambah asupan cairannya sebanyak 500 ml/hari dari
kebutuhan orang dewasa umumnya minimal 2 liter/hari atau setara 8 gelas/hari.
Kebutuhan pada ibu hamil lebih banyak lagi karena perlu memperhitungkan
kebutuhan janin dan metabolisme yang lebih tinggi menjadi 10—13 gelas/hari.
f. Zat Besi
8
nabati ini agar dapat diserap dengan baik harus dikonsumsi bersama-sama dengan
sumber protein hewani, seperti daging, atau sumber vitamin C, seperti
buahbuahan.
b. Asam Folat
c. Kalsium
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.
Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalah
9
makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu selama masa
kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil
(Sitanggang,2013). Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup
sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi
yang baik,memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan
lahir,menghindari merokok dan makan obat tanpa resep. Melakukan kunjungan
minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang
perawatan yang harus dilakukan (Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang, 2013).
Beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang,2013)
A. Faktor Langsung
10
7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang beragam
didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada sebagian
masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.
a) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang
dapatmembantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagaipengangkut
oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg
ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi elementaldan 0,25 mg asam folat.
Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiaphari di malam hari selama 90 hari
berturut-turut, karena pada sebagian ibu yang hamil merasakan mual, muntah,
nyeri pada lambung, diare, dansusah buang air besar. Usaha lain untuk menambah
asupan zat besi adalahdaging segar, ikan, telur, kacangkacangan, dan sayuran
segar yangberwarna hijau tua.
11
Vitamin ini dapt diperoleh dari cabe merah,mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot,
dan tomat.
12
BAB III
KESIMPULAN
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat hamil. Zat
gizi sendiri merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan
fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel
tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan
makanan. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua
kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional. Asupan gizi yang dibutuhkan
pada ibu hamil adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin&mineral, air, zat besi,
asam folat, kalsium. Faktor- faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi 2
yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung.
13
Daftar Pustaka
Kemenkes RI, dirjen bina gizi. Pedoman gizi seimbang. Kemenkes RI.2014
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Lestari, Rina. 2013. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil. diakses 29 Agustus 2015
14