Hiperleukositosis ec LLA
Pemeriksaan fisik dan gejala klinis:
Anemia Ini disebabkan karena produksi sel darah merah (SDM) kurang akibat
kegagalan sumsum tulang memproduksi SDM, ditandai dengan berkurangnya kadar
hemoglobin, turunnya hematokrit, dan jumlah sel darah merah kurang.
Adanya Netropenia menimbulkan infeksi yang ditandai demam, malaise, infeksi
rongga mulut, tenggorokan, kulit, saluran napas, sepsis sampai syok septik.
Trombositopenia menimbulkan perdarahan kulit, perdarahan mukosa seperti
perdarahan gusi, hidung, saluran cerna, bahkan perdarahan intrakranial.
Infiltrasi ke dalam organ menimbulkan organomegali, seperti limfadenopati
superfisial, splenomegali atau hepatomegali, hipertrofi gusi, sindrom
meningeal (sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, kaku kuduk).
Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan hitung darah lengkap dan apusan darah tepi
– Jumlah leukosit dapat normal, meningkat atau rendah pada saat diagnosis.
– Hiperleukositosis terjadi pada kira-kira 9-13% pasien dan dapat melebihi
200.000/mm3 .
– Proporsi sel blast pada hitung leukosit bervariasi dari 0-100%.
– Hitung trombosit kurang dari 25.000/mm3 .
– Kadar hemoglobin rendah.
Bone Marrow Punction
Sitokimia
Imunofenotif
Tatalaksana
Hidrasi
a. IVFD D5% Nacl 0,225% dan peberian 2x maintenance 165 cc/ jam
b. O2 Nacl 2L/m
injeksi Dobutamin 130 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% = 5 mcg/jam
Transfusi 5 Bag PRC
Koreksi Natrium, kalium, kalsium