Anda di halaman 1dari 4

Patofisiologi apendisitis

• Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh


hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat
peradangan sebelumnya, atau neoplasma.

• Obstruksi lumen yang tertutup disebabkan oleh hambatan pada bagian


proksimalnya dan berlanjut pada peningkatan sekresi normal dari mukosa apendiks
yang distensi. Obstruksi tersebut menyebabkan mucus yang diproduksi mukosa
mengalami bendungan. Makin lama mucus tersebut makin banyak, namun
elastisitas dinding appendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan
peningkatan intralumen. Kapasitas lumen apendiks normal hanya sekitar 0,1 ml.
Jika sekresi sekitar 0,5 dapat meningkatkan tekanan intalumen sekitar 60 cmH20 .

• Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan apendiks mengalami


hipoksia, menghambat aliran limfe, terjadi ulserasi mukosa dan invasi bakteri.
Infeksi menyebabkan pembengkakan apendiks bertambah (edema) dan semakin
iskemik karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural (dinding apendiks).
Pada saat inilah terjadi Apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium.
Gangren dan perforasi khas dapat terjadi dalam 24-36 jam, tapi waktu tersebut
dapat berbeda-beda setiap pasien karena ditentukan banyak faktor.
• Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat.
Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema
bertambah, dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan
timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga
menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. Keadaan ini disebut
dengan Apendisitis supuratif akut.

• Apendisitis supuratif akut sebagian besar berhubungan dengan


obstruksi lumen apendiks oleh fekalith atau hiperplasia. Bila
kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding
apendiks yang diikuti dengan terbentuknya gangren. Stadium ini
disebut dengan apendisitis ganggrenosa. Bila dinding yang telah
rapuh tersebut pecah, akan terjadi apendisitis perforasi,
pengeluaran pusnya ke dalam rongga peritoneum yang
mengakibatkan peritonitis dan dapat berkembang menjadi
septikemia dan menyebabkan kematian
• Patologi apendisitis dapat dimulai di mukosa dan
kemudian melibatkan seluruh lapisan dinding abdomen
dalam waktu 24-48 jam pertama. Bila semua proses
tersebut berjalan lambat maka usaha pertahanan tubuh
adalah membatasi proses radang dengan menutup
apendiks dengan omentum, usus halus atau adneksa
sehingga terbentuk massa periapendikuler yang secara
salah dikenal dengan istilah infiltrate apendiks. Di
dalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses
yang dapat mengalami perforasi. Jika tidak terbentuk
abses, apendisitis akan sembuh dan massa
periapendikuler akan menjadi tenang dan selanjutnya
akan mengurai diri secara lambat.

Anda mungkin juga menyukai