Oleh:
HILDAYANI K. SOOM
Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk
Memperoleh Gelar Ahli Madya DIII Kebidanan UMI
MAKASSAR
2021
HALAMAN JUDUL
2019
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Di susun Oleh :
HILDAYANI K. SOOM
Kepada
MAKASSAR
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
dihadapan tim penguji ujian Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
Wakil Dekan I
ii
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
dari beberapa buku dan informasi lainya berkaitan dengan judul Laporan
iv
Untuk itu dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
tingginya kepada :
badan Wakaf UMI beserta staf karyawan atas semua bantuan dan
Indonesia.
Muslim Indonesia.
4. Dr. Sundari, S.ST., M.P.H. yang Selaku Ketua Program Studi DIII
motivasi kepada kami agar menyelesaikan KTI ini dan bisa meraih
v
6. dr. Evi Istiqamah M.Biomed dan Nurul Husnah, S.ST.,M.Keb
Sharief, S.Si.T, SKM, M.Keb dan Hj. Nurtjaja, S.ST., SKM., M.Kes
8. Ayahanda Kamran Soom, dan ibunda Asriati dan adik saya Ikcan
K. Soom sebagai salah satu wujud cinta dan terima kasih penulis
vi
10. Ny “R” selaku klien dalam kasus ini yang bersedia bekerja sama
vii
Akhirnya semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
RINGKASAN..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................xii
DAFTAR ISTILAH.....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Ruang Lingkup................................................................................7
C. Tujuan Penulisan............................................................................7
D. Manfaat Penelitian..........................................................................9
E. Metode Penulisan.........................................................................10
F. Sistematika Penulisan..................................................................11
A. Tinjauan Teori...............................................................................13
ix
BAB III TINJAUAN KASUS
LANGKAH VI IMPLEMENTASI................................................................76
SOAP........................................................................................................79
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................104
B. Saran............................................................................................105
Daftar Pustaka
Lampiran
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Militus
EKG : Elektrokardiogram
HB : Hemoglobin
KB : Keluarga Berencana
LH : Luteinizing Hormone
USG : Ultrasonografi
RL : Ringer Laktat
RS : Rumah Sakit
SC : Sectio Caesarea
TD : Tekanan Darah
xiii
DAFTAR ISTILAH
seorang wanita
xiv
Dismenorhea : Merupakan rasa nyeri yang timbul pada hari
tidak langsung
xv
Kongjungtiva : Merupakan lapisan tipis yang berada dimata
dari mata )
urat saraf
tahun
xvi
Mobilisasi : Setelah oprasi yaitu proses aktivitas yang
wanita.
xvii
Oligomenorea : kondisi ketika periode menstruasi seorang
diprediksi
perilaku.
mulut rahim.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
fungsi dari sel dan organ tertentu. Setiap bulan, selama siklus
proses yang disebut ovulasi yang dimana telur ini akan berjalan
1
2
wanita.
penyakit kista ovarium sering disebut sillent killer atau secara diam-
saat
3
kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. Jenis kista
ovarium bisa bervariasi, ada yang berisi cairan jernih yang biasanya
kista berisi gigi, rambut, dan cairan lemak yang disebut kista
Wiknjosastro 2014).
bayak jenisnya dan tidak selalu berbahaya. Namun kista tetap perlu
ginekologi.
penyakitnya.
4
meningkat menjadi 18,1 juta kasus baru dimana 9,6 juta kematian
2015).
pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang pada pubertas.
2007).
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
wewenang bidan.
2. Tujuan khusus
November 2019.
November 2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat ilmiah
3. Manfaat Institusi
Kista Ovarium .
kebidanan.
asuhan kebidanan.
E. Metode Penulisan
adalah:
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan Fisik
3. Studi Dokumentasi
4. Diskusi
F. Sistematika Penulisan
Studi kasus ini terdiri dari 5 bab dan disusun dengan sistematika
BAB I Pendahuluan
konsep.
13
BAB IV Pembahasan
lahir normal.
BAB V Penutup
kebidanan.
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
15
16
b) Labia Mayora
c) Labia Minus
d) Klitoris
e) Vestibulum Vagina
uretra.
f) Kelenjar bartolini
berhubungan seksual.
a) Vagina
b) Serviks
terjadinya ovulasi .
c) Uterus
panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 3-4 cm. Posisi
fimbriae.
implementasi.
21
e) Ovarium
2015)
1) Kista Ovarium
2) Kecemasan
(Winkjosastro 2009)
4) Vaginitis
e. Gangguan menstruasi
1) Hipermenorea
dan lebih lama dari normal, yaitu 6-7 hari dan ganti
biasanya 3-5 hari (2-7 hari masih normal), kira-kira 2-3 kali
2) Hipomenorea
pembalut 1-2 kali per hari, dan berlangsung selama 1-2 hari
siklus reguler.
3) Poliamenorea
4) Oligomenorea
25
5) Amenorea
a) Amenorea Primer
b) Amenorea Sekunder
c) Dysmenorrhea
d) Sindrom premenstruasi
besar. Dinding kista tipis dan cairan dalam kista jernih dan
4. Patofisiologi
2010).
corpus luteum atau kista teka lutein dan juga kista ini
Imam 2010)
31
b) Kista Folikuler
berkembang sempurna.
2013).
Norman 2010).
34
klomifen.
(Prawirohardjo 2007).
kista neoplastik.
perut.
of Gynaecology)
g) Kista Dermoid
h) Kista Endometriod
a. Faktor Umur
b. Faktor Genetik
kanker.
c. Faktor Reproduksi
d. Faktor Hormonal
yang berlebihan.
43
e. Faktor Lingkungan
hormon.
kaki
1) Perdarahan intra-tumor
mendadak.
peradangan sekunder.
46
Infeksi pada tumor terjadi jika dekat pada tumor ada sumber
sehari-hari
(Anwar 2011).
9) Diagnosa
a. Anamnesa
penegakan diagnosis.
panggul)
1) Ultrasonografi
2) Laparaskopi
3) CT scan
5) CA-125
F 2012).
salpingo-ooforektomi bilateral.
rambut kemaluan
limfe.
b. Pemberian cairan
lainnya.
c. Diet
putih atau air teh yang jumlahnya dapat dinaikan pada hari
d. Nyeri
e. Mobilisasi
f. Kateterisasi
g. Pemberian antibiotik
h. Perawatan Rutin
pengukuran adalah :
( Anggun F 2012).
dunia dan akhirat. Sisi sisi kehidupan manusia sekecil apapun telah
menjadi perhatian islam, termasuk dalam hal ini yang berkaitan dengan
penyakit yang telah muncul pada waktu tertentu yang dapat sembuh
dan tidak dapat sembuh dalam waktu yang singkat maupun waktu yang
lama. Hal ini disebabkan oleh faktor- faktor personal maupun kemajuan
sarana prasarana.
tumor jinak pada rahim yang berasal dari kegagalan ovulasi yang
Terjemahnya :
“Allah menegetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan,
dan apa yang berkurang di dalam rahim dan yang bertambah. Dan
segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukuran(nya)”. (QS ar-Ra’d/13:8)
ilmunya yang sangat luas lagi mencangkup segala yang kecil dan yang
ayat atau mukzizat yang di turunkanya kepada setiap rasul. Salah satu
selain kandungan, pada sisi-Nya ada ukuranya yang sangat teliti baik
kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu,
2005).
masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam
2012).
yang spesifik.
f. Implementasi
g. Evaluasi
kebidanan.
64
Varney.
d. Analisa/Assesment (A)
1) Diagnosa / masalah
e. Planning/Perencanaan (P)
Varney.
65
5 LANGKAH
7 LANGKAH VARNEY (KOMPETENSI SOAP NOTES
BIDAN)
Subjektif (hasil
1. Pengumpulan data anamnesis)
Data
dasar Objektif
(pemeriksaan)
2. Identiifikasi diagnosa
Assessment
atau masalah aktual
(analisis dan
3. Identifikasi diagnosa
interpretasi data)
atau masalah
a. Diagnosis dan
potensial
Assessment/ masalah
4. Identifikasi kebutuhan
diagnosis b. Diagnosis atau
yang memerlukan
masalah
penanganan segera
potensial
secara mandiri,
c. Kebutuhan
konsultasi atau
tindakan segera
kolaborasi
5. Rencana asuhan Planning
a. Melengkapi data : (dokumentasi
tes diagnostik/ implementasi dan
laboratorium evaluasi)
Planning
b. Pendidikan/konselin a. Asuhan mandiri
g b. Kolaborasi
c. Rujukan c. Tes
d. Follow up laboratorium
6. Pelaksanaan Implementasi d. Konseling
7. Evaluasi Evaluasi e. Follow up
berencana
2. Pasal 21
keluarga berencana
untuk :
perundang-undangan
prosedur oprasional
4. Pasal 29
keluarganya
kewenangan
No Register :-
A. Identitas Istri/Suami
B. Data biologis/fisiologis
1. Keluhan utama
69
70
2. Riwayat keluhan
semakin membesar
lain-lain
4. Riwayat ginekologi
a. Riwayat haid
Menarchae : 14 tahun
Makan : 3 x sehari
b. Pola eliminasi
BAB : 1x/hari
BAK : 5-7x/hari
c. Pola istirahat
d. Personal hygiene
kotor
72
C. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/menit
b. Wajah
c. Mata
d. Telinga
e. Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret dan polip.
73
g. Leher
limfe.
h. Payudara
i. Abdomen
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
d. HbsAg : Nonreaktif
74
2. Pemeriksaan USG
Hasil : Tampak uterus ukuran 10 x 5,9 x 6,1 cm, kontur dan tekstur
3. Pemeriksaan Thorax
Hasil :
A. Cardiomegaly
4. Pemeriksaan EKG
Data subjektif :
Data objektif :
cairan abdomen.
75
tumor, berupa :
(Dr.Nasaruddin 2016)
Data Subjektif :
Data objektif
sebelah kanan.
Data subjektif :
Data objektif
Rasa nyeri yang dirasakan pada awal yang biasanya ditemukan suatu
10.00 Wita
C. Tujuan
D. Kriteria :
normal
E. Rencana tindakan
dengan petugas
saat ini
ovarium
79
organ-organ lainnya.
± 8 jam.
dan optimal.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
bersedia
b. Pernapasan : 20 x/menit
c. Nadi : 80 x/menit
d. Suhu : 36,5°c
2. Kesadaran composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/menit
No Register :-
A. Identitas Istri/Suami
bawah.
2. Kesadaran composmentis
abdomen
6. Tanda-tanda vital
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 36,5oC
d. Pernapasan : 20 x/i
D. Assesment (A)
E. Planning (P)
bersedia
f. Pernapasan : 20 x/menit
g. Nadi : 80 x/menit
h. Suhu : 36,5°c
No Register :-
A. Identitas Istri/Suami
2. Kesadaran composmentis
4. Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
88
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/menit
D. Assesment (A)
Kista ovarium
E. Planning (P)
tindakan operasi.
Hasil : RL 28 TPM
No Register :-
A. Identitas Istri/Suami
2. Kesadaran composmentis
keluarga
7. Tanda-tanda vital
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 18x/menit
D. Assesment (A)
E. Planning (P)
Hasil : RL 28 TPM
pembesaran perut
a. Personal hygiene
flatus/kentut.
No Register :
A. Identitas Istri/Suami
2. Kesadaran composmentis
94
4. Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/men
D. Assesment (A)
E. Planning (P)
mulai pulih
a) Personal hygiene
umbian, protein yaitu telur, ikan, tempe dan tahu, vitamin dan
No Register :
B. Identitas Istri/Suami
Nama : Ny “R“/ Tn “I “
berkurang
2. Kesadaran composmenti
4. Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/men
E. Assesment (A)
F. Planning (P)
mulai pulih
a. Personal hygiene
pulang.
terdapat keluhan
PEMBAHASAN
sebagai berikut :
hambatan yang berarti karena pada saat pengumpulan data baik klien
yang diangkat.
bulan, teraba massa yang keras dan susah digerakkan pada abdomen
sebelah kanan dan hasil USG tampak massa hipoechoid pada adnexa
dan studi kasus. Pada teori apabila terdapat gejala seperti nyeri perut
90
91
adalah kista ovarium. Sehingga antara teori dan studi kasus memiliki
beberapa data, baik data subjektif maupun data objektif yang diperoleh
kista ovarium disebutkan bahwa tanda gejala dari kista ovarium adalah
miksi sedangkan kista yang lebih besar tetapi terletak bebas di rongga
perut bagian bawah, adanya nyeri pada saat perut ditekan dan terdapat
Dengan demikian apa yang dijelaskan pada tinjauan kasus secara garis
tinjauan khusus kista ovarium disebutkan bahwa diagnosa potensial yang terjadi
pada kasus kista ovarium yaitu apabila ditemukan suatu massa dibagian bawah
perut yang padat dan terikat dengan jaringan disekitarnya karena kista melintir,
sehingga penderita mengeluh nyeri yang sangat kuat, dan apabila kista ovarium
kesenjangan karena pada kasus tersebut diagnosa potensial dari kista ovarium
mengavaluasi situasi setiap pasien untuk menentukan asuhan yang paling tepat.
93
Pada kasus kista ovarium diperlukan adanya tindakan segera dengan dokter
Pada kasus Ny “R” dengan kista ovarium dilakukan antisipasi dan tindakan
segera dengan dilakukan kolaborasi dengan dr. SpOG yaitu dengan memasang
dan kasus, karena antisipasi tindakan segera yang telah dilakukan bidan adalah
diagnosa, masalah dan kebutuhan. Pada tinjaun khusus kista ovarium secara
garis besar penanganan yang diberikan pada kista ovarium adalah tindakan
operasi adalah beritahu ibu setiap akan melakukan tindakan dan tentang
observasi cairan infus, beritahu ibu agar mengkonsumsi makanan bergizi, beri
dukungan psikologi pada ibu, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,dan
anjurkan ibu agar berpuasa ± 8 jam sebelum operasi,puasa mulai jam 01.00 wita.
asuhan yaitu observasi tanda tanda vital, observasi pemberian cairan infus dan
94
pengeluaran urine, anjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap dan teratur
dengan cara miring kiri dan kanan, memberikan dukungan psikologi, jelaskan
adanya kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain ini
memutuskan apakah tujuan telah dicapai atau tidak dengan tindakan yang
sudah diimplementasikan.
Pada kasus Ny “R” dengan kista ovarium didapatkan hasil akhir pada
tanggal 24 November 2019 pukul 16.00 yaitu Keadaan umum ibu baik dimana
tanda tanda vital dalam batas normal,ibu tidak merasa cemas, dan tidak terjadi
keganasan karena telah dilakukan tindakan operasi eksisi kista pada tanggal 25
dalam hal evaluasi karena kista ovarium tidak mengarah keganasan dan hasil
95
asuhan yang diberikan kepada ibu sesuai dengan prosedur atau rencana
A. Kesimpulan
6. Evaluasi akhir dari kasus ini adalah keadaan umum ibu baik
96
97
B. Saran
1. Untuk Bidan :
3. Untuk Klien
Benson, Ralph C dan Martin L. Pernol. Buku saku Obstetri & Ginekologi.
Jakarta: EGC. 2013
setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai
dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan
yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
5. Memperlancar eliminasi
(2000).
1. Gaya hidup
3. Tingkat energi
yaitu :
Hal ini untuk melatig kelunturan dan kekuatan otot serta sendi
usus dan kandung kemih menjadi lebih baik dan bergerak akn
akan cepat merasa sehat dan bisa merawat anaknya dengan cepat.
G. Kerugian bila tidak melakukan mobilisasi
maupun psikologis.
4. Mencegah penyakit
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari
1. Pakaian
Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu
sekali. Tidak terlalu sering agar luka cepat kering,jika sering dibuka
kasanya agar tidak basah atau lembab oleh darah. Karena darah
luka.
4. Menjaga kebersihan
untuk itu sprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.
kedap air (Opset) untuk melindungi luka bekas operasi agar tidak
anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
A. IDENTITAS PEMILIK
2. Stambuk : 14320170016
6. Agama : Islam
2. Ibu : Asriati