id
Oleh :
MARTINA OCTADYVA
R0316037
Oleh :
MARTINA OCTADYVA
R0316037
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam rangka diajukan untuk menyusun
Laporan Tugas Akhir Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret. Terwujudnya Laporan Tugas Akhir ini tentunya tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
4. Ibu Cahyaning Setyo H, S. ST., M. Kes, Penguji dan staff program studi D III
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
setulus-tulusnya kepada:
SH., Noorman Lazuardi, Daniel Randhy S, Amd., yang dengan doa tulusnya
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih mempunyai banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu segala kritik saran dan evaluasi yang
ini. Selanjutnya semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat, bagi penulis pada
Penulis
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Scope: Integrated midwifery cares are cares provided by midwives to clients from
antenatal, delivery, postpartum, and neonatal to family planning program periods
in order to guarantee the health of mothers and their infants and early detection of
complications.
Implementation: Antenatal care was held twice. Delivery care was conducted by
C-section with an indication of placental insufficiency by providing preoperative
and postoperative cares. Postpartum care was held by providing counseling on
postpartum phase. Neonatal care went on normally and the mother was ensured to
provide exclusive breastfeeding. Family planning program care was held by
providing counseling on family planning program.
Conclusion and Recommendation: There were gaps in the neonatal care in which
early breastfeeding initiation was not carried out, and the umbilical cord was cared
with closed treatment. Health workers are expected to provide comprehensive care
in accordance with the established standard operating procedures on antenatal and
neonatal cares.
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6
A. Konsep Dasar ................................................................................... 6
1. Kehamilan ........................................................................................ 7
2. Persalinan ......................................................................................... 15
3. Nifas ................................................................................................. 26
4. Bayi Baru Lahir ................................................................................ 31
5. Keluarga Berencana ......................................................................... 35
B. Asuhan Kebidanan ........................................................................... 43
1. Asuhan Kehamilan ........................................................................... 43
2. Asuhan Persalinan ............................................................................ 45
3. Asuhan Nifas ..................... 46
4. Asuhan Bayi Baru Lahir................................................................... 47
5. Asuhan Keluarga Berencana ............................................................ 48
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
KF 3 : Kunjungan Nifas Ke 3
KB : Keluarga Berencana
kg : kilo gram
g : gram
SC : Sectio Caesaria
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu
hidup (Kemenkes RI, 2017). Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB),
1
library.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,
kesehatan sebesar 95%, untuk cakupan pelayanan KN1 di Sibela tidak ada,
83%.
perdarahan, plasenta previa, dan aborsi, dan penyebab tidak langsung dari
neonatorum.
library.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
memastikan ibu dan bayi mendapatkan asuhan yang terbaik dari bidan pada
obstetri selama persalinan dan tidak ada kematian ibu dan bayi. Asuhan
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dan KB.
KB.
rujukan).
library.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat
1. Bagi Klien
2. Bagi Profesi/Institusi
3. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian
1) Uterus
a) Ukuran
6
library.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000
retrofleksi.
pelvis.
2) Serviks Uteri
3) Ovarium
(Sulistyawati, 2013).
5) Sistem Kardiovaskular
6) Sistem Urinaria
2013).
7) Kulit
berat.
kuning.
c. Perubahan Psikologis
tiga, yaitu.
kehamilannya.
library.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
hamil saja.
e) Libido meningkat.
dari dirinya.
library.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
Penuh Kewaspadaan).
waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
kekhawatirannya.
h) Libido menurun.
library.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK beresiko
Pada saat kontak pertama dengan ibu hamil diskrining status TT-
tetanus.
library.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Ibu hamil harus mendapatkan tablet tambah darah dan asam folat
pada kehamilan.
8) Pemeriksaan laboratorium
indikasi tertentu.
2. Persalinan
a. Pengertian persalinan
dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Rohani, 2011).
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang
(Rohani, 2011).
library.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
d) Psikis (psikologis)
e) Penolong
b. Tahapan Persalinan
cm).
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada
kontraksi.
4) IV (kala pengawasan)
a) Tingkat kesadaran.
pernapasan.
dalam.
klorin 0,5%.
11) Memberi tahu ibu pembukaan lengkap dan janin baik, meminta
ibu meneran saat ada his bila ibu sudah merasa ingin meneran.
untuk meneran.
menit.
16) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
dangkal.
arah bawah dan distal hingga bahu depan di bawah arkus pubis
dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu
atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
janin).
library.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
26) Mengeringkan tubuh bayi dari muka, kepala dan bagian tubuh
ibu.
27) Memeriksa uterus memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
berkontraksi baik.
29) Satu menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit, lakukan
32) Melakukan kontak skin to skin diatas dada ibu, bayi tengkurap
bayi.
33) Memindahkan klem pada tali pusat hingga 5 -10 cm dari vulva.
library.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
mengulangi prosedur.
lahir.
ketuban.
(teraba keras).
39) Periksa bagian maternal dan fetal plasenta dengan tangan kanan
tersedia.
perdarahan pervaginam.
45) Memeriksa nadi ibu dan keadaan umum ibu dalam keadaan baik.
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan nafas baik ( 40- 60 kali/ menit).
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5
50) Bersihkan ibu dari paparan darah/cairan tubuh dengan air DTT.
minum.
54) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan
tangan.
56) Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi
59) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir,
keringkan.
d. Insufisiensi Plasenta
retardation), maka berat badan lahir akan kecil (rendah) sampai 10%
atau lebih dari yang seharusnya, disebut small for date. Akibat yang
library.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
(Prawirohardjo, 2010).
selama minimal 1 jam. Hal ini didukung dengan teori dari Monika
dengan tipe bius setengah badan, bila kondisi ibu dan bayi dinilai baik
hingga 30 menit setelah ibu sadar dan kondisinya dinilai baik oleh
dokter.
3. Nifas
a. Pengertian
diantaranya.
1) Sistem reproduksi
a) Involusi uterus
tangan.
c) Perubahan ligamen
d) Perubahan serviks
e) Lochea
warna, diantaranya.
library.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
bergerak maju.
library.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
2) Sistem pencernaan
a) Nafsu makan
b) Motilitas
c) Pengosongan usus
dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa
dehidrasi.
3) Sistem perkrmihan
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
sesudah melahirkan.
library.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
4) Sistem kardiovaskuler
1) Fase taking in
hari pertama sampai hari kedua melahirkan. Pada fase ini ibu
dialami ibu pada fase ini seperti mules, nyeri pada jahitan, kurang
mudah tersingung.
hari setelah mela hirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan
library.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
3) Fase letting go
sudah meningkat.
(Kemenkes, 2016)
a. Pengertian
Bayi baru lahir dapat dibagi menjadi 2, yaitu bayi lahir normal
setelah lahir.
3) Bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki agar lendir
mudah keluar.
4) Tali pusat diikat dengan baik, dijepit dengan klem jepit plastik
lahirnya.
masing-masing mata.
jam setelah lahir. Kunjungan kedua dilakukan pada hari ke 3-7 setelah
masalah berat badan rendah atau masalah pemberian ASI. Selain itu,
library.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
status imuniasi HB 0, dan keluhan lain baik dan bayi maupun ibu
teknik terbuka dan kering. Selain itu, evidence based untuk perawatan
tali pusat saat ini adalah perawatan tali pusat terbuka yaitu tali pusat
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian
pengendalian kehamilan.
b. Akseptor KB
c. Metode kontrasepsi
1) Metode alamiah
b) Metode kalender
tidak ada efek samping, tidak perlu biaya dan prosedur khusus,
c) Senggama terputus
(WHO, 2013).
2) Metode penghalang
a) Kondom
b) Diafragma
3) Kontrasepsi Hormonal
a) Pil Kombinasi
(WHO, 2013).
b) Suntikan Kombinasi
c) Suntikan Progestin
e) Implan
(IBI, 2016).
5) Kontrasepsi Mantap
b) Vasektomi
1. Asuhan Kehamilan
a. Keterampilan Dasar
hamil.
lengkap.
penurunan janin.
persalinan.
pertumbuhan janin.
preeklamsia ringan.
kehamilan.
fasilitas pelayanan.
berhenti merokok.
library.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
b. Keterampilan Tambahan
2. Asuhan Persalinan
a. Keterampilan Dasar
frekuensi).
menggunakan partograph.
keluarganya.
persalinan.
library.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
sedative.
perineum.
3. Asuhan Nifas
a. Keterampilan Dasar
jahitan.
5) Menyusun perencanaan.
lahir.
perlu.
infeksi ringan.
pasca persalinan.
library.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
pasca persalinan.
a. Keterampilan Dasar
hidup.
hypoglycemi.
dilakukan.
b. Keterampilan tambahan
dan lanugo.
a. Data dasar
wanita.
ditemukan.
b. Keterampilan tambahan
BAB III
A. Jenis Laporan
seorang pasien secara continuity of care dari masa ibu hamil, bersalin, nifas,
untuk menjaga kesehatan ibu dan janin serta deteksi dini adanya komplikasi
1. Tempat Penelitian
2. Waktu
C. Subyek Penelitian
50
library.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
D. Jenis Data
Data yang dapat diperoleh penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir
berasal dari.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh oleh peneliti tidak langsung dari
1. Wawancara
keluarga pasien, pada waktu hamil meliputi biodata, keluhan utama pada
persalinan, dan nifas yang lalu, gerakan janin dalam 24 jam terakhir,
makan dan minum terakhir (pukul), BAB dan BAK terakhir (pukul),
tidur terakhir (pukul), mules sejak pukul. Pada waktu masa nifas berupa
keluhan utama, pola kebiasaan nifas. Pada Asuhan Bayi Baru Lahir
3. Studi Dokumentasi
F. Analisa Data
asuhan kebidanan menurut SOAP serta teori-teori medis dalam asuhan secara
G. Jadwal Pelaksanaan
Terlampir
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
A. Asuhan Kehamilan
Didapatkan data subjektif, Ny. S hamil anak pertama dan belum pernah
keguguran, tidak ada keluhan. Hari Pertama Haid Terakhir ibu tanggal
umum ibu baik, vital sign normal. Inspeksi didapatkan cara berjalan ibu
13,1 gr/dl.
54
library.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
tindakan.
pada tanggal 21 Desember 2018 pukul 13.15 WIB. Data subjektif, ibu
pucat dan tidak ada pembengkakan, ekstremitas tangan dan kaki tidak
B. Asuhan Persalinan
pukul 23.00 WIB ibu sudah di ruang rawat inap untuk dan pada
Hermina Solo. Data Subyektif ibu mengatakan baru saja dipindah dari
tidak ada his, tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak ada tanda
persalinan.
Mengantarkan ibu ke ruang operasi pukul 08.30 WIB dan pukul 09.15
WIB bayi keluar dari ruang operasi dipindah ke ruang KBBL dengan
hasil lahir bayi laki-laki pada 24 Januari 2019 pukul 08.45 WIB, BB
mata, pada pukul 10.00 WIB keluarga diberikan resep untuk menebus
Vitamin K1 dan imunisasi Hb0 di apotek. Pada pukul 11.00 WIB bayi
keadaan umum dan vital sign ibu dalam batas normal, menganjurkan
pada bayinya dan menyusui bayinya secara on-demand jika sudah sadar
C. Asuhan Nifas
tanggal 25 Januari 2019 pukul 08.45 WIB, perutnya masih mules dan
nyeri pada luka bekas operasi, ibu mengatakan ASInya sudah keluar.
Ibu mengatakan masih terpasang kateter dan belum BAB. Data objektif
library.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
kosong.
informasi mengenai tanda bahaya masa nifas dan memotivasi ibu untuk
memotivasi ibu untuk tetap meminum obat yang diberikan oleh dokter
jam sekali.
31 Januari 2019 pukul 10.45 WIB. Data subjektif yaitu ibu mengatakan
tidak ada keluhan apapun. Ibu mengatakan ASInya telah keluar dengan
wajah ibu tidak pucat, konjungtiva merah muda, PPV: lochea serosa,
library.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
perineum sudah kering, tidak ada tanda - tanda infeksi. Hasil palpasi
x/menit. Hasil inspeksi PPV tidak ada pengeluaran, perineum tidak ada
tanda-tanda infeksi, tidak ada luka jahitan. Hasil palpasi abdomen yaitu
TFU dan kontraksi sudah tidak teraba, terdapat luka bekas operasi.
Solo pada tanggal 25 Januari 2019 pukul 14.30 WIB. Data subjektif
yaitu ibu mengatakan telah melahirkan bayi laki-laki secara sesar dan
pada tanggal 24 Januari 2019 pukul 08.45 WIB. Hal ini sesuai dengan
riwayat APGAR skor bayi yaitu 8 pada menit I, 9 pada 5 menit I, dan
10 pada 5 menit II. Data objektif meliputi keadaan umum dan TTV
primitif hasil positif baik dan kuat pada reflek moro, sucking, rooting,
Analisis dari data yang diperoleh adalah By. Ny. S, jenis kelamin
kebutuhan nutrisi bayi, mengajarkan perawatan tali pusat pada ibu dan
Kota Hermina Solo pada tanggal 31 Januari 2019 pukul 10.45 WIB.
dengan baik. Ibu mengatakan ASInya sudah dapat keluar dengan lancar.
didapatkan kulit warna merah dan tidak kuning, Tali pusat mulai
mengering dan sekitar umbilicus tidak ada tanda infeksi. BB: 2960
gram.
pada tanggal 26 Februari 2019 pukul 09.00 WIB. Data subjektif yaitu
ibu mengatakan bayinya sudah dapat menyusu dengan baik dan tidak
menghisap dengan kuat. Ibu mengatakan tali pusat bayi sudah lepas.
Data objektif meliputi keadaan umum dan vital sign normal yaitu suhu:
library.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
kulit bayi Ny.S tidak kuning dan tidak pucat, BB: 4200 gram.
bayi.
tanggal 26 Februari 2019 pukul 09.20 WIB. Data subjektif yaitu ibu
meliputi keadaan umum Ny. S baik, Vital Sign dalam batas normal yaitu
TD: 120/80 mmHg, nadi: 80x /menit, pernapasan: 22x /menit, dan suhu:
Februari 2019 pukul 16.00 WIB. Data subjektif yaitu ibu mengatakan
objektif meliputi keadaan umum baik, TTV dalam batas normal, berat
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan untuk membandingkan ada
tidaknya kesenjangan antara tinjauan pustaka atau teori dengan pelaksanaan asuhan
kebidana secara Comunity of Care (COC) yang telah dilaksanakan. Meliputi asuhan
kehamilan, asuhan persalinan, asuhan nifas, asuhan bayi baru lahir, dan asuhan
keluarga berencana.
A. Asuhan Kehamilan
berkelanjutan diperoleh data subjektif dengan hasil bahwa Ny. S berusia 25 tahun
sedang hamil anak pertama dan belum pernah mengalami keguguran, hari pertama
haid terakhir tanggal 13 April 2018. Pada kunjungan pertama ibu memasuki usia
kehamilan 33+4 minggu dan kunjungan kedua adalah 34+6 minggu. Didapatkan
hari perkiraan lahir ibu pada tanggal 20 Januari 2019. Pemeriksaan kehamilan
cara untuk menentukan tuanya kehamilan adalah dengan menghitung dari tanggal
antenatalcare adalah 4 kali, yaitu pada trimester I sebanyak 1 kali, pada trimester
kunjungan pertama dan kedua berupa penilaian keadaan umum dan kesadaran,
tanda-tanda vital, LILA, BB, tinggi badan, pemeriksaan head to toe, palpasi
64
library.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
abdomen dan DJJ. Kenaikan badan ibu selama kehamilan sebanyak 16 kg, dengan
kehamilan 33+4 dan 34+6 minggu TFU ibu berukuran 28 cm dihitung dari simpisis
ibu dan Taksiran Berat Janin (TBJ) yaitu 2.635 gram. Menurut Mochtar (2012)
kenaikan tinggi fundus uteri yang dialami Ny. S selama kehamilan dalam batas
II teraba bagian punggung dan ekstremitas, leopold III teraba bagian bawah
adalah kepala, leopold IV kepala sudahmasuk PAP 4/5 bagian. Didapatkan detak
jantung janin dalam keadaan normal yakni 150 x/ menit pada kunjungan pertama,
Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2010) saat kunjungan pemeriksaan
fisik yang dilakukan antara lain memeriksa tekanan darah, berat badan,
2012) melalui pemeriksaan leopold, untuk menentukan letak janin di fundus, letak
terbawah janin seberapa jauh sudah masuk PAP; Menurut Sofian (2012) yang
menyatakan bahwa kenaikan berat badan saat masa kehamilan yaitu 6,5-16,5 kg;
gr/dl anemia ringan, kadar Hb 7-8 gr/dl anemia sedang, dan kadar Hb <7 gr/dl
library.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
Ny. S G1P0A0 umur 25 tahun, umur kehamilan 33+4 minggu (kunjungan pertama)
dan 34+6 minggu (kunjungan kedua), janin tunggal, hidup, intra uterine, letak
kunjungan kedua sudah masuk PAP 4/5 bagian, normal. Hal ini sesuai dengan
teori Saifuddin (2009) bahwa diagnosis kehamilan normal yaitu ibu dalam
keadaan sehat, tidak memiliki riwayat obstetrik yang buruk, ukuran uterus sesuai
Memberikan obat pada ibu. Menganjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1
antenatal ibu hamil diberikan informasi beragam dan proporsional/ gizi seimbang,
istirahat yang cukup, kebersihan diri, aktifitas fisik, tanda bahaya kehamilan,
B. Asuhan Persalinan
Hermina Solo, di dapatkan data subjektif ibu mengatakan bahwa baru saja
dipindah dari poli untuk persiapan operasi sesar pada tanggal 24 Januari 2019.
Didapatkan data objektif pada ibu menunjukkan vital sign dalam batas normal,
janin tunggal, intrauterin, puki, DJJ 130x/ menit, teratur, tidak ada his, tidak ada
didapatkan hasil TBJ 3328 gram, air ketuban keruh, terjadi insufisiensi plasenta.
tahun umur kehamilan 40+4 minggu, hamil dengan SC atas indikasi insufisiensi
janin menjadi terhalang (intrauterine growth retardation), maka berat badan lahir
akan kecil (rendah) sampai 10% atau lebih dari yang seharusnya, disebut small for
date. Akibat yang lebih buruk lagi adalah terjadinya kematian janin dalam rahim
(Prawirohardjo, 2014).
memberi dukungan moral seperti member semangat agar tidak khawatir dengan
kondisinya dan tindakan perioperatif kepada ibu seperti pemasangan DC, puasa,
skeren, ganti pakaian OP, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk
library.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
tindakan SC, mengantarkan ibu hanya sampai ruang operasi pukul 08.30 WIB,
bayi lahir pukul 08.45 WIB jenis kelamin laki-laki, menangis kuat, warna kulit
cm, LD 33cm, bayi tidak dilakukan IMD karena ibu masih dalam pengaruh
anastesi.
pasien untuk puasa sebelum pelaksanaan anestesi umum, regional, atau sedasi/
operatif antara lain bantu pasien dan keluarga agar siap mental, memotong rambut
bahwa IMD dilakukan setelah bayi lahir selama minimal 1 jam. Hal ini didukung
dengan teori dari Monika (2014) yang mengatakan bahwa apabila ibu menjalani
persalinan SC dengan tipe bius setengah badan, bila kondisi ibu dan bayi dinilai
hecting pada luka operasi. Sedangkan apabila ibu harus menerima bius total
karena berbagai indikasi medis, IMD ditunda hingga 30 menit setelah ibu sadar
dan kondisinya dinilai baik oleh dokter. Hal ini menunjukkan asuhan persalinan
C. Asuhan Nifas
anak pertamanya dan mengatakan perutnya masih mulas dan nyeri pada luka
library.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
jahitan operasi. Kunjungan nifas kedua, ibu mengatakan ingin melakukan kontrol
dan ASInya keluar lancar. Kunjungan nifas ketiga, ibu mengatakan tidak ada
nifas dilakukan sebanyak 3 kali yaitu nifas 6 jam – 3 hari postpartum, nifas 4 - 28
perut yang mules menunjukkan kontraksi uterus yang baik dan berkaitan dengan
proses involusi uterus, sehingga rasa mules yang ibu rasakan dalam batas normal.
didapatkan hasil pemeriksaan berupa kondisi ibu terlihat lebih baik dan kesadaran
composmentis dengan vital sign dalam batas normal, tidak ditemukan adanya
kelainan. Saat dilakukan palpasi, kontraksi uterus ibu keras, TFU teraba 2 jari di
bawah pusat dan kandung kemih kosong. Tidak terdapat luka jahitan pada
perineum ibu, PPV lochea rubra kurang lebih 30 cc. Kunjungan masa nifas kedua
baik, kesadaran composmentis, TTV dalam batas normal, tidak ada tanda bahaya
infeksi palpasi TFU 1 jari diatas symphisis, inspeksi PPV lochea serosa, warna
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV dalam batas normal, tidak
ada tanda bahaya infeksi, TFU tidak teraba serta tidak ada perdarahan dan
pengeluaran pervaginam.
Menurut Mochtar (2015) pengeluaran sekret cairan dari kavum uteri dan
vagina selama 2 hari pasca persalinan berupa lochea rubra yang berisi darah segar
library.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaeosa, lanugo, dan
umum ibu, tanda-tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda bahaya atau infeksi,
kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, lochea, kondisi genetalia termasuk perineum,
payudara, eliminasi.
obyektif adalah Ny. S usia 25 tahun P1A0 nifas, normal.Menurut (Kemenkes RI,
2016) asuhan masa nifas antara lain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan TFU,
(KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir termasuk keluarga berencana,
mengajarkan ibu cara vulva hygiene yang benar, menginformasikan tanda bahaya
masa nifas, menganjurkan ibu istirahat cukup, mengajarkan ibu cara menyusui
bayinya, menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand, dan pada
persalinan, ibu mendapat terapi oral cefadroxil 2x500 mg (X), asam mefenamat
3x500 mg (X), lactamam 3x1 (II). Kunjungan nifas kedua, memberikan informasi
library.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
hasil pemeriksaan pada ibu dan memberitahu ibu ASI eklusif kepada bayinya,
memberitahu ibu bahwa keadaan luka post SC kering, tidak ada tanda-tanda
infeksi sehingga balutan dapat dilepas dan ibu diperbolehkan mandi seperti biasa,
ibu mengenai ASI eklusif, memberikan terapi vitamin A dengan dosis 1 x 200.000
lochea dan cairan pervaginam, pemeriksaan payudara dan pemberian ASI eklusif,
KIE kesehatan ibu nifas dan bayi; Menurut Saifuddin (2009) penatalaksanaan
secara medis untuk ibu post SC yaitu pemberian analgesik, transfusi darah
Menurut Kemenkes RI (2015) asuhan masa nifas kunjungan ketiga 29-42 hari
dan cairan pervaginam, pemeriksaan payudara dan pemberian asi eklusif, KIE
kesehatan ibu nifas dan bayi, pelayanan Keluarga berencana pasca persalinan;
(kapsul merah) perlu dilakukan, dosis pemberiannya dilakukan sebanyak dua kali
library.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
dan tidak lebih dari 6 minggu. Berdasarkan asuhan nifas yang telah dilakukan
laki-laki, kunjungan kedua ibu mengatakan dalam kondisi baik dan sudah dapat
menyusu dengan baik, kunjungan ketiga ibu mengatakan bayinya dalam kondisi
sehat dan tali pusat bayi sudah lepas. Menurut JNPK-KR (2014) bayi sehat akan
Data objektif pada kunjungan pertama didapatkan hasil, suhu bayi 36,80C,
Pemeriksaan fisik bayi dalam keadaan normal, BAK dan BAB bayi sudah keluar.
Kunjungan kedua didapatkan penurunan berat badan bayi Ny S 2960 gram dari
berat badan sebelumnya (3032 gram). Kunjungan ketiga, berat badan bayi 4042
Menurut IBI (2016), pemeriksaan tanda-tanda vital pada laju nafas normal
40-60 permenit, laju jantung normal 140-160 permenit, dan suhu normal 36,5-
37,20C. Pada pemeriksaan antopometri berat badan lahir normal adalah 2500gr–
4000gr, panjang badan yang normal adalah 45-50 cm. Menurut WHO (2013)
dikatakan bayi baru lahir normal adalah frekuensi napas 40-60 kali permenit,
frekuensi denyut jantung 120-160 kali permenit, suhu normal 36,5-37,50C, berat
lahir 2,5-4 kg, panjang lahir 48-52 cm, lingkar kepala 33-37 cm. WHO (2013)
library.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
mengatakan bahwa dalam minggu pertama berat badan bayi mungkin turun
dahulu baru kemudian naik kembali. Penurunan badan maksimal 10% dari berat
lahir.
pertama yaitu memberikan informasi kepada ibu dan keluarga bahwa bayi dalam
kondisi baik, memastikan bahwa bayi telah diberi injeksi vitamin K1 dan
pada ibu dan keluarga mengenai perawatan tali pusat dengan prinsip tertutup,
popok bayi apabila kotor dan basah menganjurkan untuk segera diganti,
tanda bahaya pada bayi baru lahir. Asuhan pada kunjungan ketiga yaitu
memberitahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan bayi, bahwa bayi dalam
kondisi baik, menginformasikan pada ibu untuk tetap menyusui bayinya secara on
saat usia bayi 1 bulan yakni BCG dan Polio 1 di fasilitas pelayanan kesehatan.
untuk mencegah perdarahan karena sistem pembekuan darah pada bayi baru
hepatitis yang diberikan dalam waktu <24 jam setelah lahir atau maksimal
Asuhan bayi baru lahir diantaranya menjaga kehangatan bayi dan menghindari
yaitu dengan teknik terbuka dan kering. Selain itu, evidence based untuk
perawatan tali pusat saat ini adalah perawatan tali pusat terbuka yaitu tali pusat
dibiarkan terbuka (tidak dibungkus kassa) dan tanpa dibubuhi apapun. Terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik pada asuhan bayi baru lahir.
pemeriksaan pada ibu yaitu keadaan umum baik, vital sign normal, dan pada
WHO (2013) menyebutkan bahwa bidan menanyakan status kesehatan ibu dan
pertama yaitu memberikan informasi kepada ibu bahwa keadaan ibu sehat,
dan IBI (2016), diperlukan kunjungan ulang jika terdapat masalah dan
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
1. Asuhan Kehamilan
sebanyak 2 kali dan tidak ditemukan masalah atau komplikasi pada ibu
atau janin, TFU sesuai umur kehamilan, presentasi kepala serta denyut
dan praktik.
2. Asuhan Persalinan
3. Asuhan Nifas
praktik.
76
library.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
Asuhan Bayi Baru Lahir pada By. Ny. S dilakukan sebanyak 3 kali.
B. SARAN
1. Bagi Klien
2. Bagi Profesi
DAFTAR PUSTAKA
78
library.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id