Anda di halaman 1dari 220

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN ASMA

DENGAN FOKUS STUDI HAMBATAN PEMELIHARAAN RUMAH

DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN

KTI

Disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada Program

Studi D III Keperawatan Purwokerto

Disusun Oleh :

Asti Septu Tsaniyah

NIM : P1337420215003

POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

2018
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN ASMA

DENGAN FOKUS STUDI HAMBATAN PEMELIHARAAN RUMAH

DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN

KTI

Disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada Program

Studi D III Keperawatan Purwokerto

Disusun Oleh :

Asti Septu Tsaniyah

NIM : P1337420215003

POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

2018

ii
iii
iv
v
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan

petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus tentang

“Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Asma Dengan Fokus Studi Hambatan

Pemeliharaan Rumah Di Puskesmas Purwokerto Selatan”. Laporan kasus ini

disusun sebagai Tugas Akhir Program Studi D III Keperawatan Purwokerto.

Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis telah banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan, motivasi serta do’a dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Warijan, S.Pd., A. Kep., M. Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Semarang,

2. Bapak Putrono, S.Kep.Ns., M.Kes. selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Semarang.

3. Ibu Walin, SST., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Keperawatan

Purwokerto.

4. Bapak Taat Sumedi, S.Kep.Ns., MH selaku Dosen Pembimbing dan

Penguji II Karya Tulis Ilmiah yang selalu memberikan motivasi,

bimbingan dan saran dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

5. Bapak Ani Kuswati, S.Kep.Ns., MH selaku Ketua Penguji.

6. Ibu Ulfah Agus Sukrillah, S.Kep. MH selaku Dosen Penguji I.

7. Dosen serta Staf Karyawan Program Studi D III Keperawatan Purwokerto.

vi
8. Kedua Orang Tua beserta Keluarga yang telah memberikan motivasi dan

semangat sampai saat ini.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Program Studi D III Keperawatan Purwokerto.

Semoga atas semua apa yang telah diberikan akan mendapatkan balasan

dari Allah SWT. Dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf setulus-

tulusnya apabila dalam penulisan laporan kasus ini masih jauh dari sempurna.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan kasus ini masih terdapat banyak

kekurangan. Untuk itu penulis membuka diri, mengharap segala kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari semua pihak. Besar harapan penulis semoga

semua laporan kasus ini dapat bermanfaat. Amin

Purwokerto, 27 April 2018

Penulis

vii
ABSTRAK

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Asma dengan Fokus Studi


Hambatan Pemeliharaan Rumah di Puskesmas Purwokerto Selatan
Asti Septu Tsaniyah1), Taat Sumedi, S.Kep., Ns., MH. 2), Ani Kuswati, S.Kep.,
Ns., MH 2)
1) Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
2) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Email: astiseptutsaniyah@gmail.com

Asma adalah gangguan jalan napas reaktif kronis termasuk obstruksi jalan
napas episodik dan obstruksi jalan napas reversibel akibat bronkospasme,
peningkatan sekresi mukus, dan edema mukosa. Sedangkan hambatan
pemeliharaan rumah adalah ketidakmampuan untuk secara mandiri
mempertahankan lingkungan yang aman dan menunjang pertumbuhan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi asma adalah alergen, infeksi saluran pernapasan,
tekanan jiwa, olahraga/ kegiatan jasmani yang berat, obat-obatan, polusi udara,
lingkungan kerja, keturunan, usia. Tujuan penelitian ini memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga yang mengalami asma dengan hambatan pemeliharaan
rumah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan memberikan
informasi tentang cara memelihara rumah yang baik dan mendemonstasikan
pemeliharaan rumah dapat meningkatkan pengetahuan keluargaa tentang
pentingnya memelihara rumah terutama pada pasien asma. Simpulan penelitian ini
adalah respon pengetahan pada kedua keluarga hampir sama , namun pada kondisi
rumah kedua pasien berbeda. Hal ini dibuktikan dengan kedua keluarga
memahami materi rumah sehat yang diberikan oleh penulis, sedangkan kondisi
rumah pada pasien 1 terlihat cukup bersih, cukup pencahayaan, dan cukup
ventilasi dan pasien 2 kondisi rumah masih kurang bersih, kurang ventilasi, cukup
pencahayaan. Saran dalam penelitian ini agar pasien dan keluarga melakukan
pemeliharaan rumah dengan baik dengan menjaga kebersihan dan kerapihan
rumah, sering membuka jendela.

Kata kunci : Asma, hambatan pemeliharaan rumah, rumah sehat.

viii
MOTTO

Sesuatu akan menjadi kebanggaan

Jika sesuatu itu dikerjakan dan bukan hanya dipikirkan

Sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan

Jika kita awali dengan bekerja untuk mencapainya

Bukan hanya menjadi impian

ix
PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan laporan kasus sebagai syarat mata kuliah tugas akhir pada Program

Studi DIII Keperawatan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.

Laporan kasus ini dipersembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta (Agus Mulyono dan Siti Yuliani), terimakasih
atas segala pengorbanan, do’a, dan kasih sayang yang telah engkau
berikan sehingga saya bisa mendapat pendidikan kejenjang ini.

2. Bapak Taat Sumedi, S.Kep.Ns., MH selaku dosen pembimbing


laporan kasus yang dengan sabar telah membimbing saya.

3. Teman saya (Binar Cahya Nur Rahmawan) yang selalau memberikan


semangat dan motivasi dalam penyusunan laporan kasus ini.

4. Teman-teman “Kos Bu Tobroni” (Suci Rahayu, Laras Dwi


Anggraeni, Martiana Dwi Lestari, dan Dani Lestari) yang selalu
memberikan semangat dan motivasi pada saya.

5. Teman-teman seperjuangan tingkat 3, khususnya tingkat 3 A semoga


kita semua menjadi orang-orang yang sukses dan bermanfaat di masa
depan.

6. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
berpartisipasi dalam menyelesaikan laporan kasus ini.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN .............................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... v

PRAKATA .................................................................................................... vi

ABSTRAK..................................................................................................... viii

MOTTO ........................................................................................................ ix

PERSEMBAHAN ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A.Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................................ 3

C.Rumusan Masalah .............................................................................. 3

D. Tujuan Penulisan............................................................................... 3

E. Manfaat Penulisan ............................................................................. 4

xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

A. Konsep Dasar Asma .......................................................................... 6

B.Konsep Dasar Hambatan Pemeliharaan Rumah. ................................. 11

C. Pengelolaan Hambatan Pemeliharaan Rumah .................................... 12

D. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga denganAsma .............. 13

1. Pengkajian ..................................................................................... 13

2. Diagnosis Keperawatan ................................................................. 14

3. Perencanaan Keperawatan ............................................................. 14

4. Implementasi ................................................................................. 18

5. Evaluasi......................................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 20

A.Desain Penelitian ............................................................................... 20

B. Batasan Istilah ................................................................................... 20

C. Partisipan .......................................................................................... 20

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 21

E. Pengumpulan Data ............................................................................ 21

F. Uji Keabsahan Data ........................................................................... 22

G. Analisis Data..................................................................................... 23

H. Etika Penelitian ................................................................................. 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................................. 25

1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data .......................................... 25

xii
2. Pengkajian .................................................................................. 26

3. Analisa Data ............................................................................... 32

4. Diagnosa Keperawatan ............................................................... 33

5. Intervensi ................................................................................... 34

6. Implementasi .............................................................................. 39

7. Evaluasi...................................................................................... 45

8. Pemaparan Fokus Studi .............................................................. 49

B. Pembahasan ...................................................................................... 52

1. Pengkajian .................................................................................. 53

2. Diagnosa Keperawatan ............................................................... 55

3. Intervensi ................................................................................... 56

4. Implementasi .............................................................................. 59

5. Evaluasi...................................................................................... 62

C. KeterbatasanPenulisan ......................................................................... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 65

B. Saran ................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Pathways Keperawatan ............................................................................... 10

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah tentang

ketrampilan memelihara rumah .................................................................. 49

4.2 Hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah tentang

ketrampilan memelihara rumah .................................................................. 51

xv
DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah tentang

ketrampilan memelihara rumah .................................................................. 50

4.2 Hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah tentang

ketrampilan memelihara rumah .................................................................. 52

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan Konsep Asma

Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan Rumah Sehat

Lampiran 4. Satuan Operasional Prosedur Pembuatan Ramuan Jahe Merah

Lampiran 5. Surat Ijin Pengambilan Kasus Penyusunan KTI

Lampiran 6. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Surat Pengantar Penelitian

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah merupakan idaman setiap individu. rumah adalah sebuah

tempat tujuan akhir dari manusia, dan menjadi tempat berlindung dari cuaca

dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan sebuah keluarga, meningkatkan

tumbuh kembang kehidupan setiap manusia, dan menjadi bagian dari gaya

hidup manusia (Wicaksono, 2009).

Berbagai hambatan sering kita dapatkan dalam memelihara rumah.

Hambatan pemeliharaan rumah adalah ketidakmampuan untuk secara mandiri

mempertahankan lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan yang aman

(Nanda, 2015) .

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan

berbagai penyakit berbasis lingkungan seperti asma. Asma adalah penyakit

jangka panjang yang menyebabkan penderitanya sesak. Pasien asma yang

tidak terkontrol sebesar 98% dari 4.805 pasien Asma di Asia Pasifik, dan 64

persen dari 400 orang di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan masyarakan mengenai cara meminimalisir faktor penyebab

kekambuhan asma (Aini, 2011). Untuk meningkatkan kesehatan, kita harus

didasari pada pengetahuan tentang pemeliharaan rumah. Kurangnya

pengetahuan tentang pemeliharaan rumah dapat berdampak buruk bagi

1
2

kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu aspek penting

untuk menjaga keluarga dari berbagai macam penyakit seperti Asma.

Prevalensi Asma saat ini masih tinggi. Di dunia di perkirakan terdapat

300 juta orang menderita Asma dan tahun 2025 diperkirakan jumlah pasien

Asma mencapai 400 juta. Buruknya Kualitas udara dan berubahnya pola

hidup masyarakat diperkirakan menjadi penyebab peningkatan penderita

Asma berkisar antara 1-18%. (GINA, 2011( dalam Pusat Data dan Informasi

Kementrian Kesehatan RI) ).

Prevalensi pasien Asma di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 4,5 %

pada semua umur. Umur 25-34 tahun memiliki prevalensi asma tertinggi

sebesar 5,7 %, sedangkan prevalensi asma terendah pada umur <1tahun

sebesar 1,5 %. Prevalesi asma pada provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013

sebesar 4,3 % (RISKESDAS, 2013).

Prevalensi asma di Kabupaten Banyumas pada 2013 sebesar 4,5 %

pada semua umur. Umur 15-24 tahun memiliki prevalensi Asma tertinggi

sebesar 5,9 % sedangkan prevalensi asma terendah pada umur < 1 tahun

sebesar 0,7 % ( RISKESDAS Provinsi Jawa Tengah, 2013).

Menurut data prevalensi Puskesmas Puwokerto Selatan, di dapatkan

data selama periode bulan September sampai dengan bulan Desember 2017

terdapat penderita Asma sebanyak 20 penderita dan terdapat 6 pasien yang

menderita asma dengan hambatan pemeliharaan rumah (Puskesmas

Purwokerto Selatan, 2017).


3

Keluarga mempunyai peran penting dalam pemeliharaan kesehatan.

Lima tugas keluarga yang perlu dipahami yaitu, mengenal masalah dalam

pemeliharaan rumah dapat berpengaruh pada pasien asma, mengambil

keputusan yang tepat dalam penanganan pasien asma, memberikan

keperawatan pada anggota keluarga dengan asma, mempertahankan suasana

lingkungan rumah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan, serta

melakukan kunjungan pemanfaatan fasilitas kesehatan terkait asma.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik

pada pasien binaan puskesmas untuk membuat laporan kasus tentang asuhan

keperawan keluarga yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien

Asma dengan Fokus Studi Hambatan Pemeliharaan Rumah di

Kelurahan Mersi”.

B. Batasan Masalah

Masalah pada studi ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Keluarga

pasien Asma dengan hambatan pemeliharaan rumah.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Asma dengan

Fokus Studi Hambatan Pemeliharaan Rumah.

D. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Asma

dengan Hambatan Pemeliharaan Rumah di Puskesmas Purwokerto Selatan

.
4

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami Asma

dengan Hambatan Pemeliharaan Rumah Di Puskesmas Purwoketo

Selatan

b. Menetapkan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami Asma

dengan Hambatan Pemeliharaan Rumah Di Puskesmas Purwokerto

Selatan

c. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami Asma

dengan Hambatan Pemeliharaan Rumah Di Puskesmas Purwokerto

Selatan

d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami Asma

dengan Hambatan Pemeliharaan Rumah Di Puskesmas Purwokerto

Selatan

e. Melakukkan evaluasi pada klien yang mengalami Asma dengan

Hambatan Pemeliharaan Rumah Di Puskesmas Purwokerto Selatan

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Pendidikan

Hasil laporan kasus ini memberikan manfaat dalam peningkatan

pengetahuan keluarga tentang asma , cara perawatan yang baik, dan

meningkatkan derajat kesehatan pasien.


5

2. Bagi Bidang Keperawatan dan Tenaga Kesehatan

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

sebagai informasi asuhan keperawatan hambatan pemeliharaan rumah

pada penderita asma.

3. Bagi Penulis

Penulis lebih memahami tentang asuhan keperawatan hambatan

pemeliharaan rumah pada keluarga penderita asma, juga sebagai referensi

untuk melakukan pengelolaan kasus selanjutnya agar lebih baik.

4. Bagi Institusi

Sebagai bahan informasi, referensi bagi akademi ilmu keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Purwokerto

tentang asuhan keperawatan hambatan pemeliharaan asma.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR ASMA

1. Pengertian Asma

Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri

bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas)

(Soemantri, 2008).

Asma adalah gangguan jalan napas reaktif kronis termasuk

obstruksi jalan napas episodik dan obstruksi jalan napas reversibel

akibat bronkospasme, peningkatan sekresi mukus, dan edema mukosa”

(Billota, 2011).

Asma adalah penyakit jalan nafas yang tidak dapat pulih yang

terjadi karena spasme bronkus yang disebabkan oleh berbagai

penyebab (Wijaya dan Putri, 2013).

2. Etiologi

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma atau

disebut juga sebagai faktor pencetus (Muttaqin, 2008) :

a. Alergen

Alergen adalah zat-zat tertentu apabila diisap atau dimakan dapat

menimbulkan serangan asma misalnya debu rumah, spora jamur,

bulu kucing, bulu binatang, dan beberapa makanan laut.

6
7

b. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi saluran pernapasan terutama disebabkan oleh virus. Virus

influenza merupakan salah satu faktor pencetus yang paling sering

menimbulkan asma.

c. Tekanan jiwa

Tekanan jiwa bukan penyebab asma tetapi pencetus asma, karena

banyak orang yang mendapat tekanan jiwa tetapi tidak menjadi

penderita asma. Faktor ini berperan pada orang yang labil seperti

wanita dan anak-anak .

d. Olahraga/ kegiatan jasmani yang berat

Sebagi penderita asma akan mendapatkan serangan asma bila

melakukan olahraga atau aktifitas fisik yang berlebihan.

e. Obat-obatan

Beberapa klien dengan asma sensitif terhadap obat tertentu seperti

penisilin, salisilat, beta blocker, dan kodein.

f. Polusi udara

Klien asma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik/

kendaran, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran,

dan bau yang tajam.

g. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja diperkirakan merupakan faktor pencetus yang

menyumbang 2-15% klien dengan asma.


8

h. Keturunan

Keturunan memiliki kaitan dengan asma, karena asma merupakan

penyakit yang dapat diturukan.

i. Usia

Asma ini dapat terjadi pada semua usia, sekitar 50 % pasien asma

berusia kurang dari 10 tahun pada laki-laki dan perempuan.

Sepertiga pasien, jumlah antara usia 10 dan 30 tahun.

3. Pathofisiologi

Lapisan trakea dan bronkial bereaksi berlebihan terhadap

berbagai rangsangan, yang menyebabkan spasme otot polos episodik

yang menyempitkan (konstriksi) jalan napas secara akut. Edema

mukosa dan penebalan sekresi lebih lanjut menyumbat jalan napas,

antibodi imunoglobulin (Ig) E, berikatan dengan histamin berisi sel

mast dan reseptor pada membran sel, memulai serangan asma intrinsik.

Ketika terpajan ke antigen seperti debu, serbuk, antibodi IgE menyatu

dengan antigen, pada pejanan selanjutnya ke antigen, sel mast

berdegranulasi dan melepaskan mediator. Mediator tersebut

menyebabkan bronkokonstriksi dan edema akibat serangan asma.

Selama serangan asma, aliran udara ekspirasi menurun, yang menahan

gas dalam jalan napas sehingga menyebabkan hiperinflasi alveolar.

Atelektasis dapat terjadi pada beberapa area paru, peningkatan

resistensi jalan napas menyebabkan sesak napas (Bilotta, 2011).


9

Debu rumah tangga merupakan allergen paling terkenal dari

kelompok allergen yang mengundang reaksi hipersesitivitas tipe

segera. Kurangnya menjaga kebersihan rumah atau ruangan, penataan

ruangan yang terlalu sempit merupakan faktor pemicu kekambuhan

asma. Kekambuhan asma juga dapat disebabkan oleh kurangnya

pencahayaan dan pertukaran udara yang tidak lancar sehingga kondisi

rumah lembab dan gelap. Adapun faktor pencetus asma dari

lingkungan luar rumah yaitu polusi udara (udara berdebu, asap pabrik/

kendaran, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran, dan

bau yang tajam) (Ide, 2007).


10

4. Pathway Asma

ASMA

Kondisi lingkungan : udara Non alergen (tekanan


Alergen (debu Kondisi rumah (kurang
berdebu, asap pabrik/ kendaran, jiwa, olahraga,
rumah,spora bersih,kurang ventilasi,kurang
asap rokok, asap yang lingkungan kerja, usia,
jamur,bulu binatang) pencahayaan,penataan rumah)
mengandung hasil pembakaran, keturunan)
dan bau yang tajam, hewan
peliharaan
Kurang pengetahuan
Respon Saraf

Edema Mukosa
Pola nafas
tidak efektif

Batuk, Sputum Hambatan


kental Pemeliharaan rumah

Ketidakefektifan
jalan nafas

Gambar 2.1 Pathway Asma menurut Mutaqqin (2008), dan Bilota (2011)

5. Gambaran Klinis

Gejala asma terdiri atas : dispnea, batuk, dan mengi (bengek atau sesak

napas) (Soemantri, 2008).

Gambaran klinis pasien yang menderita asma :

a. Gambaran objektif yaitu sesak napas parah dengan ekspirasi

disertai wheezing,dapat disertai batuk dengan sputum kental dan

susah dikeluarkan, kuantitas pernafasan lebih dari 24 kali/menit,


11

bernapas dengan menggunakan otot – otot napas tambahan ;

sianosis, takikardi, gelisah

b. Gambaran subjektif yaitu pasien mengeluh sukar bernapas, sesak,

dan anoreksia

c. Gambaran psikososial yaitu cemas, takut, mudah tersinggung, dan

kurang pengetahuan pasien terhadap situasi penyakitnya.

6. Komplikasi

Asma dapat menyebabkan komplikasi yaitu Pneumothorak,

Pneumomediastium dan emfisema sub kutis, Atelektasis, Aspirasi,

Kegagalan jantung/ gangguan irama jantung, Sumbatan saluran napas

yang meluas/ gagal napas, Asidosis (Wijaya dan Putri, 2013).

B. KONSEP DASAR HAMBATAN PEMELIHARAAN RUMAH

1. Definisi hambatan pemeliharaan rumah

Hambatan pemeliharaan rumah adalah ketidakmampuan untuk

secara mandiri mempertahankan lingkungan yang aman dan

menunjang pertumbuhan (Wilkinson & Ahern, 2016).

2. Batasan karakteristik

Batasan karakteristik hambatan pemeliharaan rumah (Wilkinson &

Ahern, 2016) :

a. Subjektif yaitu anggota keluarga menjelaskan ulang yang belum

dilunasi atau krisis keuangan, anggota keluarga mengungkapkan


12

kesulitan dalam mempertahankan penataan yang nyaman di rumah

mereka, anggota keluarga meminta bantuan untuk pemeliharaan

rumah.

b. Objektif yaitu menumpuknya sisa kotoran, sisa makanan, atau

limbah ; lingkungan sekitar tidak teratur atau kotor ; suhu dirumah

yang tidak tepat ; kekurangan peralatan yang diperlukan ; bau yang

menyengat ; anggota keluarga bekerja terlalu berat (misal,

keletihan dan cemas ) ; adanya serangga atau hewan pengerat ;

gangguan kebersihan atau infeksi berulang ; alat – alat masak,

pakaian, linen, yang belum dicuci atau tidak tersedia.

3. Faktor yang berhubungan

Faktor yang berhubungan dengan hambatan pemeliharaan rumah

antara lain : kurang pengetahuan; penyakit atau cedera; gangguan

fungsi ; sistem pendukung tidak adekuat ; cedera ; tidak adanya

pengaturan atau perencanaan keluarga ; keuangan yang tidak

mencukupi ; kurang model peran ; tidak mengenal sumber-sumber di

sekeliling ( Wilkinson & Ahern, 2016).

C. PENGELOLAAN KEPERAWATAN HAMBATAN

PEMELIHARAAN RUMAH PADA ASMA

Manajemen penyakit asma bertujuan agar pasien dapat hidup

dengan nyaman dengan meminimalisasi serangan asma. Keberhasilan

mengontrol penyakit asma butuh komitmen dari petugas kesehatan,


13

keluarga dan pasien dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu

serangan asma seperti alergen (hal- hal yang dapat menyebabkan alergi)

seperti debu, tungau, jamur, bulu binatang, debu kecoa, mengedukasi

pasien mengenai manajemen asma diri sendiri, serta memantau dan

memodifikasi perawatan asma. Bila upaya yang dilakukan dengan

menghindari faktor pencetus asma berhasil, maka asma dapat dikendalikan

( Liansyah, 2014).

Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi timbulnya serangan

asma, sehingga diperlukan penatalaksanaan lingkungan. Pengaturan rumah

sehat yaitu keadaan rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan

cahaya matahari, saluran pembuangan air harus lancar, kamar tidur

sebaiknya sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari

debu rumah, singkirkan bantal dan selimut dari bulu, serta buku-buku

lama, surat kabar dan sering merapikan kamar. Saat membersihkan

ruangan sebaiknya menggunakan masker. Tidak menggunakan karpet di

dalam kamar. Pastikan tidak ada jamur yang tumbuh di kamar tidur serta

gunakan alat penyaring udara atau AC untuk membuat lingkungan nyaman

dan lebih bersih. (Ide, 2007).

D. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

a. Pengkajian

Pengkajian keluarga adalah tahapan awal dari proses

keperawatan dimana seorang perawat mulai mengumpulkan informasi


14

tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian terhadap individu sebagai

anggota keluarga dengan cara mengkaji : fisik, mental, emosi, sosial,

dan spiritual (Setiawan, 2016)

Pengkajian di lakukan pada penderita asma berfokus pada

pemeliharaan lingkungan rumah yang sehat. Pengkajian hambatan

pemeliharaan rumah pada penderita asma antara lain dilakukan dengan

cara wawancara anggota keluarga dan observasi mengenai penataan

rumah, ventilasi, suhu dalam ruangan, pencahayaan, dan obsevasi

lingkungan luar mengenai sanitasi, pengelolaan sampah, adanya

serangga, adanya hewan peliharaan .

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah interpretasi ilmiah atas data hasil

pengkajian dan data interpretasi ini digunakan perawat untuk membuat

rencana, melakukan implementasi serta evaluasi (Setiawan, 2016)

Berdasarkan hasil pengkajian, salah satu diagnosa yang muncul

yaitu gangguan pemeliharaan rumah. Diagnosa hambatan

pemeliharaan rumah yaitu ketidakmampuan untuk mempertahankan

lingkungan yang aman dan menunjang pertumbuhan (Wilkinson &

Ahern, 2016).

c. Intervensi

Intervensi atau rencana keperawatan keluarga adalah

sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk


15

membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan

melibatkan anggota keluarga (Setiawan, 2016).

Perencanaan yang digunakan untuk masalah keperawatan

hambatan pemeliharaan rumah berdasarkan dari NOC (Nursing

Outcome Classification) yaitu keamanan lingkungan rumah. Dan NIC

(Nursing Interventions Clasification) sebagai berikut (Nurjanah dan

Tumanggor, 2016) :

Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan,

keluarga dapat mengatasi hambatan

pemeliharaan rumah.

Tujuan Khusus I : Keluarga mengenal masalah kesehatan dalam

mengatasi hambatan pemeliharaan rumah

NIC : Pengajaran: Individu

Intervensi :

a) Bina hubungan saling percaya

b) Kaji kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan

c) Tetapkan tujuan pembelajaran bersama yang realistis dengan klien

dan keluarga.

d) Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar

e) Pilih metode penyuluhan dan demonstrasi yang tepat

f) Beri waktu kepada klien untuk mengajukan beberapa pertanyaan

dan mendiskusikan permasalahan


16

Tujuan Khusus II : Keluarga dapat mengambil keputusan untuk

melakukan tindakan yang tepat

NIC : Bantuan Pemeliharaan Rumah

Intervensi :

a) Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah pasien.

b) Libatkan pasien atau keluarga dalam memutuskan kebutuhan

pemeliharaan rumah.

c) Sarankan perubahan struktural yang diperlukan untuk membuat

rumah lebih mudah diakses.

d) Berikan informasi mengenai bagaimana membuat rumah aman dan

bersih.

e) Sarankan pelayanan perbaikan rumah jika diperlukan.

Tujuan Khusus III : Keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang sakit

NIC : Dukungan Keluarga

Intervensi :

a) Bantu pasien atau kelurga terkait dengan perencanaan lingkungan

yang mendukung perawatan.

b) Identifikasi pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang sakit


17

c) Libatkan anggota keluarga dan pasien dalam membuat keputusan

terkait perawatan.

d) Rencanakan perawatan lanjutan, jika ada indikasi dan diinginkan.

Tujuan Khusus IV : Keluarga mampu memelihara

lingkungan rumah yang tepat

NIC : Manajeman lingkungan

Intervensi :

a) Anjurkan keluarga untuk meminimalkan polusi lingkungan,

misalnya debu, asap, atau bulu bantal.

b) Anjurkan keluarga untuk mengendalikan hewan peliharaan

c) Anjurkan keluarga untuk sering membersihkan rumah

d) Anjurkan keluarga untuk menjaga sirkulasi udara dan pencahayaan

dengan sering membuka jendela ketika siang hari

Tujuan Khusus V : Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada

NIC : Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan

Intervensi :

a) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang sumber

pelayanan kesehatan

b) Koordinasikan rujukan kepada penyedia layanan kesehatan yang

relevan

c) Bantu pasien dan keluarga untuk menjangkau fasilitas kesehatan


18

d. Implementasi

Implementasi keperawatan merupakan tindakan yang telah di

tuliskan dalam intervensi dan implementasi yang akan di lakukan pada

pada pasien dengan hambatan pemeliharaan rumah : mengkaji

pengetahuan keluarga tentang hambatan hambatan pemeliharaan

rumah pada asma, membantu pasien dan keluarga mengetahui

hambatan pemeliharaan rumah berpengaruh pada asma, membantu

pasien dan keluarga dalam pemeliharaan rumah, memantau pasien dan

keluarga dalam pemeliharaan kebersihan rumah, serta membantu

keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan.

e. Evaluasi

Evaluasi adalah upaya untuk menentukan apakah seluruh proses

sudah berjalan dengan baik dan apakah tindakan berhasil dengan baik.

Apabila hasil tidak mencapai tujuan , intervensi diulang kembali

dengan beberapa perbaikan. Tujuan yang tidak tercapai mungkin

disebabkan oleh tujuan yang tidak jelas, tindakan keperawatan tidak

tepat, alat atau metode tidak tepat, dan faktor ekstrem tidak dapat

diatasi / dikendalikan ( Ali, 2010).

Menyatakan evaluasi yang dicapai penderita dan keluarga

meliputi: mengikuti rencana khusus untuk pemeliharaan rumah;

menyatakan kesadaran secara verbal tentang situasi rumah yang sulit

sehubungan dengan ada anggota keluarga yang sakit; melakukan tugas


19

pemeliharaan rumah; dan menyingkirkan bahaya dilingkungan rumah

(Wilkinson & Ahern, 2012).


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini adalah desain penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau fenomena yang ada pada saat

ini. Kemudian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah

asuhan keperawatan keluarga pada klien asma dengan hambatan

pemeliharaan rumah.

B. Batasan Istilah

Pengelolaan pasien Asma dengan Hambatan Pemeliharaan Rumah

adalah serangkaian tindakan atau proses keperawatan yang diberikan kepada

pasien Asma yang dilakukan secara berkesinambungan untuk pemecahan

masalah Hambatan Pemeliharaan Rumah yang meliputi pengkajian, diagnosis

keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, kemudian penilaian atau

evaluasi terhadap tindakan keperawatan hingga kemudian pendokumentasian

hasil tindakan keperawatan itu sendiri.

C. Partisipan

Partisipan dalam studi kasus ini adalah dua keluarga (dua kasus)

dengan masalah keperawatan dan diagnosis medis yang sama, yaitu keluarga

dengan anggota keluarga yang mengalami asma dengan hambatan


20
21

pemeliharaan rumah. Adapun kriteria klien yang menderita asma adalah

sebagai berikut :

1. Pasien asma dan keluarga pasien.

2. Berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

3. Mampu berkomunikasi dengan baik

4. Bersedia menjadi responden

Teknik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling yaitu

penulis memilih subyek sesuai yang dikehendaki sesuai dengan tujuan dan

masalah dalam penelitian (Nursalam, 2009).

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Asma dengan Fokus Studi

Hambatan Pemeliharaan Rumah di Kelurahan X.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan

Maret 2018.

E. Pengumpulan Data

Dalam penyusuanan karya tulis ilmiah ini, penulis mengumpulkan data dari

berbagai sumber dengan cara :

1. Wawancara

Dalam penelitian, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang

utama. Data yang diperlukan yang didapatkan dari wawancara antara lain
22

seperti identitas klien dan keluarga, keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga,

pengetahuan keluarga tentang pemeliharaan rumah pada asma. Data

tersebut dapat diperoleh melalui wawancara dengan klien, keluarga,

maupun perawat atau tenaga medis yang bersangkutan dengan klien.

2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik dengan pendekatan IPPA (inspeksi,

palpasi, perkusi, auskultasi) pada sistim tubuh klien dan keluarga. Peniliti

melakukan pengamatan langsung pada keadaan klinis klien dan respon

klien terhadap tindakan asuhan keperawatan keluarga dengan pengetahuan

tentang pemeliharaan rumah pada asma.

3. Studi Dokumen dan Angket

Pada kasus ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan melihat atau

menganalisis dokumen – dokumen yang dibuat untuk peneliti sendiri,

melihat data yang terdapat di puskesmas, atau melalui status yang dimiliki

responden seperti hasil uji laboratorium, pemeriksaan diagnostik dan

dokumentasi dalam bentuk gambar tentang kondisi rumah yang

berhubungan dengan data yang mendukung asma .

F. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang digunakan penulis dalam penyusunan karya

tulis ilmiah ini adalah dengan memperpanjang waktu pengamatan atau

tindakan asuhan keperawatan keluarga dan mencari sumber informasi

tambahan melalui klien, keluarga klien, perawat atau tenaga medis lainnya

yang berkaitan dengan masalah klien dan keluarga dengan asma.


23

G. Analisis Data

Analisa data merupakan tahap pertengahan dan serangkaian tahap

dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi sangat penting. Hasil

penelitian yang dihasilkan harus melalui proses analisis terlebih dahulu agar

dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Dalam penelitian analisa data

yang dilakukan adalah analisa deskriptif dimana peneliti menganalisa data

berdasarkan data-data yang telah didapat melalui tahap pengkajian sampai

dengan evaluasi, data tersebut dapat berupa data subjektif maupun data

objektif yang terkumpul untuk digambarkan. Teknik analisis data kemudian

diinterprtasikan dan dikomparasikan (perbandingan) antar kasus.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian yang mendasari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi klien)

Peneliti memberikan lembar persetujuan penelitian kepada responden.

Kemudian peneliti memberikan informasi yang adekuat mengenai tujuan

dari asuhan keperawatan yang akan dilakukan dan memberikan informasi

terkait dengan hak dan kewajiban responden. Peneliti memberikan

kesempatan kepada responden untuk mengambil keputusan apakah

bersedia ataupun menolak berpartisipasi secara sukarela.

2. Anonimity ( tanpa nama)

Penulis menjamin ajan menjaga kerahasiaan responden dan cara

mencantumkan inisial nama pada laporan kasus.


24

3. Confidentiality (kerahasian)

Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan kasus baik informasi

maupun masalah - masalah lainnya. Seperti data terkait informasi

responden disimpan di laptop pribadi penulis. Hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penulisan. Data yang

ditampilkan bersifat umum dan data akan dimusnahkan satu tahun setelah

penulisan selesai.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas tentang hasil dan pembahasan dari pelaksanaan asuhan

keperawatan keluarga Ny. N dan Tn.I khususnya tekait dengan fokus studi

hambatan pemeliharaan rumah pada pasien asma di Puskesmas Purwokerto

Selatan. Asuhan Keperawatan ini dilakukan pada tanggal 6 Februari 2018 sampai

dengan 13 April 2018.

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan di wilayah

Puskesmas Purwokerto Selatan. Puskesmas Purwokerto Selatan ini terdiri

dari 7 kelurahan yaitu Berkoh, Karang Klesem, Karang Pucung,

Purwokerto Kidul, Purwokerto Kulon, Tanjung dan Teluk. Pelayanan

yang tersedia di Puskesmas Purwokerto Selatan yaitu KIA, Imunisasi,

pengobatan umum, Gigi, Gizi, Lansia, Laboratorium Sederhana, Apotik

Sederhana, dan Kesehatan Lingkungan.

Penulis dalam pelakasanaan asuhan keperawatan keluarga

mengambil dua klien yang bertempat tinggal di daerah kelurahan Karang

Klesem.

25
26

2. Pengkajian

a. Identitas Kepala Keluarga

Identitas Kepala
NO Klien 1 Klien 2
Keluarga
1 Nama Tn. A Tn. I
2 Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
3 Umur 36 tahun 60 tahun
4 Agama Islam Islam
5 Pendidikan SLTA SLTA
6 Pekerjaan Buruh Persiunan Karyawan
7 Alamat Karang Klesem Rt 02 Rw Karang Klesem
07 Rt 03 Rw 07

b. Komposisi Keluarga

Klien 1

Status
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Kesehatan
1 Tn. A 36 Th L SLTA Buruh Suami Sehat

2 Ny. N 36 Th P SLTA IRT Istri Menderita


(Klien 1) Asma
3 An. K 10 Th P SD Pelajar Anak Sehat
4 An. F 4 Th L - - Anak Sehat

Klien 2

Status
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Kesehatan
1 Tn. I 60 Th L SLTA Pensiunan Suami Menderita
(Klien 2) Karyawan Asma
2 Ny. S 52 Th P SLTA Buruh Istri Sehat
3 Ny. D 32 Th P SLTA IRT Anak Sehat
4 Sdr. B 29 Th L SLTA Karyawan Anak Sehat
Swasta
5 Nn. Y 23 Th P SD - Anak Sehat
27

6 Nn. P 20 Th P SLTA - Anak Sehat


7 An. K 15 Th L SLTP Pelajar Anak Sehat
8 An. D 12 Th P SD Pelajar Anak Sehat

3. Status Keluarga

Klien 1 Klien 2
Tipe Keluarga termasuk tipe Keluarga merupakan tipe
Keluarga keluarga inti (nuclear keluarga inti (nuclear
family) family)
Status sosial Status ekonomi keluarga Status ekonomi keluarga
ekonomi tergolong cukup mampu. tergolong cukup mampu.
Penghasilan keluarga rata- Penghasilan keluarga rata-
rata perbulan diperoleh dari rata perbulan diperoleh dari
yaitu totalnya kurang lebih pensiunan, dan yang
sebesar Rp 1.800.000,00. bekerja totalnya kurang
lebih sebesar Rp
2.900.000,00.

4. Pengkajian Riwayat

a. Riwayat dan tahap perkembangan

Klien 1 Klien 2
Riwayat Keluarga mengatakan Keluarga mengatakan
keluarga bahwa anggota keluarga bahwa anggota keluarga
sebelumnya yang lainnya tidak ada yang lainnya tidak ada
yang menderita , keluarga yang menderita Asma.
tidak ada yang menderita Keluarga tidak ada yang
penyakit menurun yaitu menderita penyakit
hipertensi, DM dan Asma. menurun yaitu hipertensi,
DM dan Asma.
Riwayat Ny. N mengatakan sering Tn.I mengatakan bahwa
keluarga inti sesak napas sejak kecil. dirinya menderita Asma
mengeluh akan merasakan sejak tahun 2000. Saat
sesak jika kedinginan, sedang menyapu halam
terlalu lelah, atau saat tiba-tiba merasa sesak nafas
terpapar debu, cemas dan . Mengeluh sesak jika
asap rokok. asmanya terlalu lelah, saat terpapar
28

sudah jarang kambuh dan debu dan asap rokok.


terakhir kambuh 2 bulan memeriksakan penyakitnya
lalu sehingga memilih secara rutin setiap 10 hari
untuk tidak sekali. Terakhir dirawat
memeriksakannya secara dirumah sakit pada Januari
rutin, sehingga sekarang 2018 karena asmanya.
hanya memiliki Keluarga dalam keadaan
persediaan obat semprot. sehat.
Keluarga dalam keadaan
sehat.
Tahap Tahap perkembangan Tahap keluarga dengan anak
perkembangan dengan anak usia sekolah. dewasa.
keluarga saat ini
Tahap Tidak ada Tahap Tidak ada tahap
perkembangan perkembangan keluarga perkembangan keluarga
keluarga yang yang belum terpenuhi. yang belum terpenuhi.
belum terpenuhi

b. Keadaan Lingkungan Rumah

Klien 1 Klien 2
Ny. N memiliki tipe bangunan rumah Tn.I memiliki tipe bangunan rumah
semi permanen dengan status semi permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi. Rumah kepemilikan milik pribadi. Rumah
dengan lantai tanah dan setiap ruangan dengan lantai plester halus dan setiap
dengan kurang bersih dan terdapat ruangan dengan sangat kurang dijaga
banyak debu. Luas rumah sekitar (14m kebersihannya dan terdapat banyak
x 10m) 140 m2 terdiri dari 3 kamar debu. Luas rumah sekitar 69 m2
tidur, ruang tamu, ruang keluarga, (11,5m x 6m) terdiri dari 3 kamar
dapur, 1 kamar mandi dan 1 sumur tidur, ruang tamu, ruang keluarga,
yang berada didalam rumah. Masing - dapur, 1 kamar mandi dan 1 sumur
masing ruangan memiliki ventilasi yang berada didalam rumah. Masing
kurang dimana jendela jarang dibuka. - masing ruangan memiliki ventilasi
Pencahayaan kurang. Penataan perabot kurang dimana jendela jarang dibuka
rumah kurang rapi. WC berada dan pencahayaan yang kurang.
didalam rumah. Dapur juga masih Penataan perabot rumah kurang rapi
menggunakan tanah dan terkesan dan tidak pada tempatnya. WC
berantakan. Sumber air minum berada didalam rumah. Dapur
menggunakan air gallon sedangkan menggunakan plester dan terkesan
29

untuk mandi dan keperluan cuci berantakan. Sumber air minum


menggunakan air sumur. Pengelolaan menggunakan air gallon sedangkan
sampah dibuang kesungai sebelah untuk mandi dan keperluan cuci
rumah . Sumber air bersih menggunakan air pam. Kebersihan
menggunakan air sumur . Kondisi rumah secara keseluruhan kurang
jamban kurang baik dengan bersih dan berantakan. Pengelolaan
menggunakan jamban leher angsa, sampah dibuang kesungai belakang
terlihat kurang dijaga kebersihannya rumah . Sumber air bersih
dan disalurkan ke sungai. Pembuangan menggunakan air pam. Kondisi
limbah kamar mandi menggunakan jamban kurang baik dengan
pembuangan cairan limbah jadi satu ke menggunakan jamban leher angsa
sungai. ,terlihat kurang dijaga kebersihannya
dan disalurkan ke sungai.
Pembuangan limbah kamar mandi
menggunakan pembuangan cairan
limbah jadi satu ke sungai.

c. Struktur keluarga

Klien 1 Klien 2
Pola Keluarga Ny. N Keluarga Tn. I
Komunikasi menggunakan bahasa menggunakan bahasa
Keluarga indonesia dan bahasa jawa indonesia dan bahasa jawa
dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-
hari. Pola komunikasi yang hari. Pola komunikasi yang
digunakan keluarga adalah digunakan keluarga adalah
pola komunikasi terbuka. pola komunikasi terbuka.
Setiap anggota keluarga Setiap anggota keluarga
bebas dalam menyampaikan bebas dalam menyampaikan
pendapat baik itu keluhan pendapat baik itu keluhan
atau tanggapan keluarga. atau tanggapan keluarga.
Keluarga menerima dan Keluarga menerima dan
menghargai hasil keputusan. menghargai hasil keputusan.
Struktur Sebelumnya sudah di Sebelumnya sudah di
kekuatan bicarakan dengan anggota bicarakan dengan anggota
keluarga keluarga yang lain sehingga keluarga yang lain sehingga
pengambilan keputusan pengambilan keputusan
secara musyawarah, jika ada secara musyawarah, jika ada
masalah dalam keluarga masalah dalam keluarga
30

yang paling dominan yang paling dominan


sebagai pengambil sebagai pengambil
keputusan adalah suaminya. keputusan adalah Tn. I.

Struktur Peran Tn. A berperan sebagai Tn. I berperan sebagai


pencari nafkah, pelindung pelindung untuk keluarga,
untuk keluarga,pengambil pengambil keputusan, Ny. S
keputusan, Ny. N berperan berperan sebagai pengasuh
sebagai pengasuh anak, anak, pemberi kasih sayang,
pemberi kasih sayang, serta serta penghubung dalam
penghubung dalam keluarga, anak berperan
keluarga, Anak berperan sebagi pengharmonis,
sebagai pengharmonis dan pendamai keluarga.
pendamai keluarga

d. Tugas keluarga

Klien 1 Klien 2
Mengenal Ny. N mengatakan terkena Tn.I mengatakan terkena
masalah Asma sejak kecil, merasa Asma sejak tahun 2000,
kesehatan sering sesak nafas saat merasa sering sesak nafas
kedinginan, keletihan, jika saat keletihan dan jika
merasa cemas dan jika terpapar debu dan asap
terpapar debu. Dan jika rokok. Dan jika asma nya
asmanya kambuh merasa kambuh merasa cemas.
cemas. Sedikit paham Dan sedikit mengetahui
mengenai penyakitnya dan mengenai penyakitnya dan
cara pencegahannya. Suami cara pencegahannya.
juga mengatakan sedikit Istrinya juga mengatakan
paham mengenai penyakit sedikit paham mengenai
istrinya. penyakit suaminya.
Mengambil Kemampuan keluarga Kemampuan keluarga
keputusan mengambil keputusan cukup mengambil keputusan cukup
mengenai baik dengan mendukung mampu dengan mendukung
tindakan untuk berobat kerumah sakit untuk berobat kerumah sakit
kesehatan saat asmanya kambuh, dan setiap 10 hari sekali untuk
jika ada anggota keluarga kontrol, dan jika ada
yang sakit langsung anggota keluarga yang sakit
diperiksakan ke pelayanan langsung diperiksakan ke
31

kesehatan. pelayanan kesehatan


Merawat Bila ada anggota keluarga Bila ada anggota keluarga
anggota Ny.N yang sakit akan Ny.N yang sakit akan
keluarga yang diperiksakan ke pelayanan diperiksakan ke pelayanan
sakit kesehatan. kesehatan..
Kemampuan Ny. N dan keluarga Tn.I dan keluarga
keluarga mengatakan tidak tahu cara mengatakan tidak tahu cara
memodifikasi memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan
lingkungan yang dapat menunjang yang dapat menunjang
kesehatan dibuktikan kesehatan dibuktikan
dengan keadaan rumah yang dengan keadaan rumah yang
kurang bersih, terdapat kotor, banyak
debu,kurang rapi dan kurang debu,perabotan rumah yang
pencahayaan. tidak rapih dan tidak pada
tempatnya, kurangnya
cahaya yang masuk kedalam
rumah.
Menggunakan Keluarga Ny N sudah Keluarga Tn.I sudah
fasilitas memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan dengan baik. kesehatan dengan baik.
kesehatan di Keluarga memiliki KIS Keluarga memiliki kartu
masyarakat (Kartu Indonesia Sehat). BPJS.

e. Stressor dan Koping keluarga

Klien 1 Klien 2
Stressor jangka Ny. N mengatakan yang Tn.I mengatakan yang
pendek menjadi pemikiran menjadi pemikiran
keluarga saat ini adalah keluarga saat ini adalah
bagaimanan menjaga bagaimanan menjagae
penyakitnya karena dapat pnyakitnya dapat
mengganggu aktivitasnya, mengganggu
sehingga terbatas dalam aktivitasnya, sehingga
beraktivitas. terbatas dalam
beraktivitas.
Stressor jangka Ny. N mengatakan sudah Tn.I mengatakan merasa
panjang beobat. Namun penyakitnya bosan karna harus rutin
tidak kunjung sembuh. kerumah sakit, dan sudah
bosan makan obat.
32

f. Pemeriksaan fisik

Klien 1 Klien 2
Pemeriksaan fisik (head to toe) normal Pemeriksaan fisik (head to toe)
tidak ada masalah kesehatan, dilakukan normal tidak ada masalah
pada tanggal 8 Februari 2018 di rumah kesehatan, dilakukan pada tanggal
Ny. N. 7 April 2018 di rumah Tn. I.

TTV : TTV :

TD : 110/70 RR : 25 x/menit TD : 130/90 RR : 26


mmHg mmHg x/menit
N : 83 x/menit S : 36,70C N : 88 x/menit S : 36,70C

Paru-paru Paru-Paru
I : pergerakan dinding dada simetris I : pergerakan dinding dada simetris
P : taktil fremitus normal pada kedua P : taktil fremitus normal pada
paru kedua paru
P : sonor P : sonor
A : vesikuler A : vesikuler

5. Analisa data

Data Fokus
No
Klien 1 Klien 2
1 DS : DS :
- Ny. N mengatakan jika - Tn.I bertanya-tanya tentang
terpapar debu rumah yang penyakitnya. Mengatakan jika
berlebihan, keletihan, terkena debu rumah , asap
kedinginan, asap rokok dapat rokok dan keletihan asmanya
menyebabkan asmanya dapat kambuh . Tn.I dan
kambuh . Ny. N mengatakan keluarga menanyakan
tidak tahu bagaimana cara bagaimana cara memodifikasi
memodifikasi lingkungan lingkungan untuk meningkatkan
untuk menunjang kesehatan kesehatan keluarga .
keluarga. DO :
DO : - Saat dilakukan pengkajian
- Saat dilakukan pengkajian kondisi rumah yang sangat
kondisi rumah terlihat kurang kurang dijaga kebersihannya,
bersih, berantakan, terdapat berantakan, banyak debu,
33

debu, kurangnya pertukaran kurangnya pertukaran udara


udara karena jendela tidak karena jendela tidak dibuka,
dibuka, perabot rumah kurang perabot rumah tidak pada
rapi. tempatnya.
2 DS : DS :
- Ny. N mengatakan salah satu - Tn.I mengatakan saat asmanya
faktor asmanya kambuh adalah kambuh Tn.I merasa cemas
jika merasa cemas. karena persediaan obat
DO : terkadang sudah habis tidak
- sampai pada waktu control
selanjutnya.
DO :
-

6. Diagnosa keperawatan

Klien 1 1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan


Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan rumah
2. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
Klien 2

Untuk diagnosa keperawatan kedua tidak dilakukan tindakan keperawatan karena

pasien tidak sedang merasa cemas.


34

7. Intervensi

DX NOC NIC
KLIEN 1 dan 2
Hambatan Tujuan Umum : NIC : Pengajaran individu
Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan selama proses keperawatan 1. Bina hubungan baik.
Rumah 5x kunjungan diharapkan dapat mengatasi hambatan 2. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang
pemeliharaan rumah. penyakit
Tujuan Khusus : 3. Tentukan tujuan pembelajaran bersama yang
Mengenal Masalah Kesehatan realistis dengan klien dan keluarga.
Setelah dilakukan kunjungan 1x60 menit, keluarga Ny. 4. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar .
N dan Tn. I mampu mengenal masalah kesehatan dalam 5. Beri waktu kepada klien untuk mengajukan
mengatasi hambatan pemeliharaan rumah, dengan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan
kriteria hasil : permasalahan.
Pengetahuan : Keamanan Pribadi
Skala
Indikator Awal Awal Tujuan
Klien 1 Klien 2
- Strategi pengurangan 3 3 5
resiko
- Langkah-langkah 2 2 5
keamanan rumah
- Strategi untuk 3 2 5
menghindari allergen
yang sudah diketahui
Keterangan :
1 : Tidak ada pengetahuan
35

2 : Pengetahuan terbatas
3 : Pengetahuan sedang
4 : Pengetahuan banyak
5 : Pengetahuan sangat banyak
Mengambil keputusan NIC : Bantuan pemeliharaan rumah
1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah pasien
Setelah dilakukan kunjungan 1x60 menit keluarga Ny. A 2. Libatkan klien atau keluarga dalam memutuskan
dan Tn. I mampu mengambil keputusan untuk mengatasi kubutuhan pemeliharaan rumah .
masalah hambatan pemeliharaan rumah, dengan kriteria 3. Sarankan perubahan structural yang diperlukan
hasil : untuk membuat rumah lebih mudah di akses
4. Berikan informasi mengenai bagaimana membuat
Kognisi rumah aman dan bersih
Skala
Indikator Awal Awal Tujuan
Klien 1 Klien 2
- Memproses 3 3 5
informasi
- Menimbang
alternatif-alternatif
ketika membuat 3 3 5
keputusan
- Pengambilan
keputusan 4 4 5

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
36

4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
Melakukan perawatan NIC : Dukungan keluarga
Setelah dilakukan kunjungan1x60 menit keluarga Ny. N 1. Identifikasi pengetahuan dan ketrampilan keluarga
dan Tn. I mampu melakukan perawatan yang tepat dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dalam mengatasi hambatan pemeliharaan rumah, dengan 2. Libatkan anggota keluarga dan pasien dalam
kriteria hasil : membuat keputusan terkait perawatan
3. Rencanakan perawatan lanjutan jika ada indikasi
Fungsi Keluarga yang diinginkan.
Skala
Indikator Awal Awal Tujuan
Klien 1 Klien 2
- Merawat anggota 3 3 5
keluarga yang
memiliki
ketergantungan
- Anggota
keluarga dapat 3 2 5
melakukan peran
yang di harapkan
- Anggota
keluarga saling 4 4 5
mendukung

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
37

4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
Menciptakan lingkungan yang sehat NIC : Manajemen lingkungan
Setelah dilakukan kunjungan 1x60 menit keluarga Ny. N 1. Anjurkan keluarga untuk meminimalkan polusi
dan Tn. I mampu menciptakan lingkungan yang nyaman lingkungan misalnya debu, asap atau bulu bantal
dalam mengatasi hambatan pemeliharaan rumah, dengan 2. Anjurkan keluarga untuk sering membersihkan
kriteria hasil : rumah
Status Kenyamanan: Lingkungan 3. Anjurkan keluarga untuk menjaga sirkulasi udara
Skala dan pencahayaan dengan sering membuka jendela
Indikator Awal Awal Tujuan ketika siang hari
Klien 1 Klien 2
- Kebersihan 3 2 5
lingkungan
- Pencahayaan
ruangan 3 2 5

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
Memanfaatkan fasilitas kesehatan NIC : Panduan sistem pelayanan kesehatan

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 menit keluarga Ny. N 1. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang
dan Tn. I mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sumber pelayanan kesehatan
ada, dengan kriteria hasil : 2. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang bisa
diharapkan dari setiap jenis penyedia layanan
38

kesehatan.
Status Kesehatan Keluarga 3. Bantu pasien dan keluarga untuk menjangkau
Skala fasilitas kesehatan
Indikator Awal Awal Tujuan
Klien 1 Klien 2
- Sumber 4 4 5
perawatan
kesehtan
terkemuka
- Rencana
perawatan
tindak lanjut 3 4 5
- Strategi untuk
mengakses
layanan
kesehatan 3 4 5
Keterangan :
1 : Tidak ada pengetahuan
2 : Pengetahuan terbatas
3 : Pengetahuan sedang
4 : Pengetahuan banyak
5 : Pengetahuan sangat banyak
39

8. Implementasi

Respon
Tindakan Keperawatan
Waktu Klien 1 Waktu Klien 2
Kunjungan I : S: S:
- Ny.N dan keluarga mengatakan - Tn.I dan keluarga mengatakan senang
1. Membina hubungan 10.00 senang karena dikunjungi oleh 09.00 karena dikunjungi oleh mahasiswa
saling percaya dengan mahasiswa. - Tn.I mengatakan bersedia menjadi pasien
pasien dan keluarga. - Ny.N mengatakan bersedia penerima asuhan keperawatan
2. Menjelaskan tujuan 10.05 menjadi pasien penerima 09.05 - Tn.I mengatakan mederita asma sejak
pada keluarga. asuhan keperawatan. tahun 2000
3. Menggali masalah 10.10 - Ny. N mengatakan menderita 09.10 - Tn.I dan keluarga
kesehatan keluarga Asma sejak kecil mengatakan bahwa penyebab Asma
4. Mengkaji pasien dan 10.21 - Ny.N dan keluarga 09.22 adalah debu, kecapean, asap rokok.
keluarga tentang Mengatakan penyebab Asma - Tn.I dan keluarga mengatakan
penyakit yang dialami. adalah debu, kedinginan, menggunakan pelayanan kesehatan
5. Mendiskusikan cemas, kecapean, asap rokok. O:
bersama pasien dan - Ny. N dan keluarga Tn.I dan keluarga antusias dan mau
keluarga mengenai 10.30 mengatakan menggunakan 09.30 menjawab pertanyaan dengan terbuka
penanganan yang pelayanan kesehatan A:
sudah dilakukan untuk O: Masalah belum teratasi.
mengatasi penyakit Ny.N dan keluarga antusias dan P:
Asma mau menjawab pertanyaan dengan Lanjutkan intervensi
6. Merencanakan terbuka - Melakukan penyuluhan kesehatan
perawatan lanjutan 10.40 A: 09.40 tentang asma
jika ada indikasi yang Masalah belum teratasi - Melakukan pemeriksaan fisik.
diinginkan P:
7. Menginformasikan Lanjutkan intervensi
40

tentang sumber 10.45 - Melakukan penyuluhan 09.44


pelayanan kesehatan kesehatan tentang asma
dan jenis pelayanan - Melakukan pemeriksaan fisik.
8. Kontrak waktu untuk 10.55 09.53
kunjungan selanjutnya
9. Dokumentasi 11.00 10.00
Kunjungan II : S: S:
- Ny. N dan keluarga - Tn.I dan keluarga mengatakan asma
1. Memonitor tanda- 09.00 mengatakan asma adalah 09.30 adalah penyakit saluran pernafasan.
tanda vital (TTV). penyakit saluran pernafasan. - Tn.I dan keluarga mengatakan
2. Memonitor pernafasan 09.10 - Ny. N dan keluarga 09.40 penyebab asma karena udara kotor,
. mengatakan penyebab asma debu, keletihan, stress, keturunan dan
3. Menciptakan karena debu, keletihan, cemas, usia
lingkungan yang 09.18 kedinginan dan asap rokok 09.47 - Tn.I mengatakan tanda dan gejala asma
kondusif untuk belajar - Ny. N mengatakan tanda dan yaitu untuk bernafas terasa berat, batuk,
4. Memberikan gejala Asma yaitu nafas terasa sesak nafas
penyuluhan tentang berat, sesak, batuk - Keluarga mengatakan jika asmanya
konsep penyakit Asma 09.20 - Keluarga mengatakan jika 09.50 kambuh dengan mengonsumsi obat jika
meliputi pengertian, asma kambuh dengan belum sembuh dibawa kerumah sakit
penyebab, tanda dan mngkonsumsi obat hisap atau - Tn.I mengatakan akan menghindari
gejala dan komplikasi. dibawa kerumah sakit faktor penyebab asma dan
5. Memberi waktu - Ny. N mengatakan akan meminimalkan polusi lingkungan
kepada klien untuk menghindari faktor pencetus - O:
mengajukan beberapa 09.35 asma dan keluarga 10.05 - TTV :
pertanyaan meminamalkan polusi TD: 130/90 mmHg
6. Mendiskusikan lingkungan N : 88 x/menit
bersama pasien dan 09.40 O: 10.10 RR : 27 x/menit
keluarga mengenai - TTV : S : 36,7 0C
41

penyebab dan juga TD : 110/70 mmHg - Tn.I dan keluarga tampak memahami
cara penanganan jika N : 83 x/menit tentang asma dan cara menangani asma
asma . RR : 26 x/menit A:
7. Melibatkan pasien dan 09.50 S : 36,7 0C 10.20 Masalah teratasi sebagaian
keluarga dalam - Ny. N dan keluarga tampak P:
membuat keputusan memahami tentang asma dan Lanjutkan Intervensi
8. Menganjurkan pasien 09.53 cara menangani asma 10.23 - Kaji ulang Tn.I dan keluarga mengenai
dan keluarga untuk A: konsep penyakit Asma.
menghindari faktor Masalah teratasi sebagian - Memberikan terapi tentang pembuatan
pencetus asma dan P: ramuan jahe merah dalam penanganan
meminimalkan polusi Lanjutkan Intervensi asma
lingkungan 09.57 - Kaji ulang Ny. N dan keluarga 10.27
9. Kontrak waktu untuk mengenai konsep penyakit
kunjungan selanjutnya 10.00 Asma. 10.30
10. Dokumentasi - Memberikan terapi tentang
pembuatan ramuan jahe merah
dalam penanganan asma.
Kunjungan III : S: S:
1. Mengkaji ulang - Ny. N dan keluarga - Tn. I menanyakan saat kapan meminum
Pasien dan keluarga 09.30 mengatakan mengetahui 09.00 ramuan jahe merah
mengenai konsep konsep penyakit asma - Tn.I mengatakan setelah meminum
penyakit Asma - Ny. N mengatakan setelah ramuan jahe merah merasa lega.
2. Menciptakan meminum ramuan jahe merah - Tn. I mengatakan merasa senang diajari
lingkungan yang 09.10 merasa lega. 09.05 cara membuat ramuan jahe dan akan
kondusif untuk - Ny. N mengatakan merasa membuat ramuan secara rutin sesuai
belajar senang diajari cara pembuatan yang ajarkan.
3. Memberikan ramuan jahe merah tapi tidak O:
penyuluhan tentang 09.14 terlalu suka rasanya. 09.10 - Tn.I dan keluarga tampak memahami
42

terapi ramuan jahe - Ny. N mengatakan akan materi yang sudah di jelaskan dan dapat
merah mengkonsumsi ramuan jahe menjelaskan materi yang diberikan
4. Mendemonstrasikan merah secara rutin - Tn.I dan keluarga memahami cara
ramuan jahe merah 09.24 O: 09.15 pembuatan ramuan jahe
5. Memberi waktu - Ny. N dan keluarga tampak - Tn. I antusias dan menghabiskan
kepada klien untuk memahami materi yang sudah ramuan yang sudah di buat
mengajukan 09.40 di jelaskan dan dapat 09.35 A:
beberapa pertanyaan menjelaskan kembali materi Masalah teratasi sebagian
6. Mengevalusi yang diberikan P:
tindakan dan - Ny. N dan keluarga memahami Lanjutkan intervensi.
perasaan pasien 09.50 cara pembuatan ramuan jahe 09.40 - Memberikan penyuluhan tentang rumah
7. Menganjurkan - Ny. N terlihat tidak kurang sehat
Pasien untuk 10.20 suka rasa ramuan jahe merah 09.50 - Tentukan kebutuhan pemeliharan
mengkonsumsi A: rumah
ramuan jahe merah Masalah teratasi sebagian
secara rutin P:
8. Kontrak waktu untuk 10.20 Lanjutkan intervensi. 09.55
kunjungan - Memberikan penyuluhan
selanjutnya tentang rumah sehat
9. Dokumentasi 10.30 10.00

Kunjungan IV : S: S:
1. Menciptakan - Ny. N dan keluarga - Tn.I dan keluarga mengatakan mengerti
lingkungan yang 13.00 mengatakan mengerti tentang 10.00 tentang rumah sehat adalah rumah yang
kondusif untuk belajar rumah sehat adalah rumah bersih, cukup penerangan, cukup
2. Memberikan yang cukup ventilasi, cukup ventilasi, rapih.
penyuluhan tentang 13.05 penerangan, rumah rapi, tidak 10.03 - Keluarga Tn. I mengatakan
rumah sehat lembab membutuhkan perbaikan rumah, dan
43

3. Memberi waktu 13.20 - Keluarga Ny. N mengatakan 10.20 membuat spiteng


kepada klien untuk membutuhkan perbaikan - Tn.I mengatakan akan menjaga
mengajukan beberapa rumah, mengganti lantai, dan kebersihan rumah dan akan membuka
pertanyaan membuat spiteng jendela setiap hari
4. Mendemonstrasikan - Ny.N mengatakan akan O:
cara membuat rumah 13.23 menjaga kebersihan rumah dan 10.24 - Tn.I dan keluarga memahami tentang
terlihat lebih sehat akan membuka jendela pada rumah sehat
5. Menentukan siang hari - Tn.I dan keluarga bersedia menjaga
kebutuhan 13.40 O: 10.40 kebersihan rumah dan membuka
pemeliharan rumah - Ny. N dan keluarga memahami jendela setiap hari
dengan klien dan tentang rumah sehat A:
keluarga - Ny. N dan keluarga bersedia Masalah teratasi sebagian
6. Menganjurkan pasien menjaga kebersihan rumah dan P:
untuk menjaga 13.45 membuka jendela setiap hari. 10.45 Lanjutkan intervensi
kebersihan rumah. A: - Mengevaluasi tentang materi yang telah
7. Menganjurkan pasien Masalah teratasi sebagian di berikan
dan keluarga untuk 13.50 P: 10.50 - Mengobservasi keadaan rumah setelah
membuka jedela saat Lanjutkan intervensi dilakukan penyuluhan
siang hari - Mengevaluasi tentang materi - Dorong pasien untuk selalu menjaga
8. Kontrak waktu 13.53 yang telah di berikan 10.55 kebersihan rumah
selanjutnya - Mengobservasi keadaan rumah
9. Dokumentasi 14.00 setelah dilakukan penyuluhan 11.00
kesehatan
- Dorong pasien untuk selalu
menjaga kebersihan rumahi.
44

Kunjungan V : S: S:
1. Mengevaluasi - Ny. N dan keluarga - Tn. I dan keluarga mengatakan
tentang materi yang 09.00 mengatakan memahami tentang 13.00 memahami tentang semua materi yang
telah di berikan semua materi yang diberikan diberikan
2. Menganjurkan Tn.I - Ny. N dan keluarga - Tn. I dan keluarga mengatakan akan
dan keluarga untuk 09.20 mengatakan akan rutin 13.20 rutin membuat ramuan jahe merah dan
tetap menjaga membuat ramuan jahe merah tadi pagi membuat ramuan jahe merah
kebersihan rumah - Keluarga dan Ny. N - Keluarga mengatakan akan
dan . mengatakan sudah memperhatikan kebersihan rumah dan
3. Menganjurkan Tn. I memperhatikan kebersihan 13.30 membuka jendela setiap hari
dan keluarga untuk 09.30 rumah dan membuka jendela - Tn. I dan keluarga mengatakan merasa
membuka jendela pada siang hari senang dengan kedatangan mahasiswa
setiap hari pada - Ny. N dan keluarga dan terima kasih sudah diajarkan
siang hari mengatakan merasa senang banyak tentang penyakit Tn. I dan cara
4. Menganjurkan dengan kedatangan mahasiswa 13.35 menangani
kepada Tn.I dan 09.35 dan terima kasih sudah O:
keluarga untuk diajarkan banyak tentang - Tn. I dan keluarga dapat menjelaskan
melakukan terapi penyakit Ny. N dan cara kembali tetang materi yang sudah di
jahe merah untuk menangani ajarkan
mengurangi resiko O: - Rumah masih terlihat kurang bersih dan
kekambuhan. - Ny.N dan keluarga dapat cukup pencahayaan
5. Terminasi menjelaskan kembali tetang - Tn. I dan keluarga tampak antusia
kunjungan keuarga 09.45 materi yang sudah di ajarkan 13.45 selama kunjungan
berakhir dan - Rumah terlihat cukup bersih A:
mengucapkan dan cukup pencahayaan Masalah teratasi sebagian
terimakasih. - Ny. N tampak senang dan P : Pertahankan intervensi.
antusias selama kunjungan - Kunjungan keluarga berkahir perawatan
45

A: di delegasikan kepada keluarga.


Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi.
- Kunjungan keluarga berkahir
perawatan di delegasikan
kepada keluarga..
Intervensi sarankan perubahan struktural yang diperlukan untuk membuat rumah lebih mudah di akses tidak dilakukan

karena dari kedua keluarga mengatakan mudah melakukan aktivitas dengan letak ruangan dalam rumah dan dari observasi

rumah terlihat rumah lebih mudah diakses. Dan intervensi bantu pasien dan keluarga untuk menjangkau fasilitas kesehatan

tidak dilakukan karena dari kedua keluarga tidak ada yang sakit dan pada Tn. I belum saatnya untuk kontrol kerumah sakit.

9. Evaluasi

Diagnosa Evaluasi
Keperawatan Klien 1 Klien 2
Hambatan S: S:
Pemeliharaan - Ny. N dan keluarga mengatakan - Tn.I dan keluarga mengatakan memahami tentang
Rumah memahami tentang semua materi yang semua materi yang diberikan
diberikan - Tn. I mengatakan akan rutin membuat ramuan jahe
- Ny. N mengatakan akan rutin - Tn.I dan keluarga mengatakan menyadari mengenai
mengkonsumsi ramuan jahe merah pentinganya pemeliharaan rumah terutama untuk
- Ny.N dan keluarga mengatakan sudah anggota keluarganya yang menderita asma, sudah
menyadari mengenai pentinganya mengetahui mengenai pentingnya pemeliharaan
pemeliharaan rumah terutama untuk rumah yang bersih dan menunjang kesehatan
anggota keluarganya yang menderita - Tn.I mengatakan akan lebih menjaga kebersihan
46

asma, sudah mengetahui mengenai rumah


pentingnya pemeliharaan rumah yang O :
bersih dan menunjang kesehatan - Tn.I dan keluarga dapat menjelaskan kembali
- Ny.N mengatakan akan selalu menjaga tetang materi yang sudah di ajarkan
kebersihan rumah - Rumah terlihat kurang rapi, kurang bersih,
perabotan rumah terlihat kurang rapi, jendela
O: terbuka, cahaya dapat masuk, lantai masih
- Ny.N dan keluarga dapat menjelaskan kurang bersih
kembali tetang materi yang sudah di A :
ajarkan Masalah teratasi sebagian
- Rumah terlihat lebih rapi, cukup bersih, Pengetahuan : Keamanan Pribadi
perabotan rumah tertata baik, jendela Skala
Indikator
terbuka, cahaya dapat masuk Awal Tujuan Hasil
A: - Strategi 3 5 4
Masalah teratasi sebagian pengurangan
Pengetahuan : Keamanan Pribadi resiko
Skala - Langkah-
Indikator
Awal Tujuan Hasil langkah 2 5 3
- Strategi 3 5 4 keamanan
pengurangan rumah
resiko - Strategi untuk
- Langkah- menghindari 2 5 3
langkah 2 5 3 allergen yang
keamanan sudah diketahui
rumah
- Strategi untuk
menghindari 3 5 4
allergen yang
47

sudah diketahui - Kognisi


Skala
Indikator
- Kognisi Awal Tujuan Hasil
Skala - Memproses 3 5 4
Indikator
Awal Tujuan Hasil informasi
- Memproses 3 5 4 - Menimbang 3 5 4
informasi alternatif-alternatif
- Menimbang 3 5 4 ketika membuat
alternatif- keputusan
alternatif ketika - Pengambilan 4 5 5
membuat keputusan
keputusan 4 5 5
- Pengambilan - Fungsi Keluarga
keputusan Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil
- Fungsi Keluarga - Merawat anggota 3 5 4
Skala keluarga yang
Indikator
Awal Tujuan Hasil memiliki
- Merawat 3 5 4 ketergantungan
anggota keluarga - Anggota keluarga 2 5 3
yang memiliki dapat melakukan
ketergantungan peran yang di
- Anggota 3 5 4 harapkan
keluarga dapat - Anggota keluarga
melakukan peran saling mendukung 4 5 5
yang di harapkan
- Anggota
keluarga saling 4 5 5
48

mendukung - Status Kenyamanan: Lingkungan


Skala
Indikator
- Status Kenyamanan: Lingkungan Awal Tujuan Hasil
Skala - Kebersihan 2 5 3
Indikator
Awal Tujuan Hasil lingkungan
- Kebersihan 3 5 4 - Pencahayaan
lingkungan ruangan 2 5 3
- Pencahayaan
ruangan 3 5 4

- Pengetahuan : Sumber-sumber kesehatan - Pengetahuan : Sumber-sumber kesehatan


Skala Skala
Indikator Indikator
Awal Tujuan Hasil Awal Tujuan Hasil
- Sumber 4 5 5 - Sumber 4 5 5
perawatan perawatan
kesehtan kesehtan
terkemuka terkemuka
- Rencana - Rencana
perawatan 3 5 4 perawatan 3 5 4
tindak lanjut tindak lanjut
- Strategi untuk - Strategi untuk
mengakses 3 5 4 mengakses 4 5 5
layanan layanan
kesehatan kesehatan

P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi


Perawatan di delegasikan kepada keluarga. Perawatan di delegasikan kepada keluarga.
49

10. Pemaparan fokus study

a. Hambatan Pemeliharaan Rumah Sebelum dilakukan Asuhan

Keperawatan

Berdasarkan hasil asuhan keperawatan keluarga yang

dilakukan penulis, dapat diketahui hasil hambatan pemeliharaan

rumah pasien sebelum dilakukan asuhan keperawatan keluarga

tentang pemeliharaan rumah pada tabel 4.1 diagram 4.1.

Tabel 4.1 hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah

tentang ketrampilan memelihara rumah

Nilai yang diperoleh


Indikator outcome
Klien 1 Klien 2

a. Pemeliharaan rumah 3 2

b. Pencahayaan 2 1

c. Kebersihan hunian 2 1

d. Penempatan furnitur untuk


2 2
mengurangi resiko

e. Pemeliharaan peralatan 2 1

Keterangan :

1 : Tidak adekuat

2 : Sedikit adekuat

3 : Cukup adekuat

4 : Sebagian besar ade kuat

5 : Sepenuhnya adekuat
50

Diagram 4.1 hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah

tentang ketrampilan memeliharaan rumah

3.5

2.5

2
Sk Klien 1
1.5
Klien 2
ala
1

0.5

0
a b c d e

Indikator Outcome

Berdasarkan tabel 4.1 dan diagram 4.1 diketahui bahwa

ketrampilan memelihara rumah yang dialami Ny. N dan Tn. I

dikategorikan tidak adekuat, sedikit adekuat, dan cukup adekuat.

b. Hambatan Pemeliharaan Rumah Setelah dilakukan Asuhan

Keperawatan

Berdasarkan hasil asuhan keperawatan keluarga yang

dilakukan penulis, dapat diketahui hasil hambatan pemeliharaan

rumah pasien setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga

tentang ketrampilan memelihara rumah pada tabel 4.2 diagram 4.2.

Tabel 4.2 hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah

tentang ketrampilan memelihara rumah


51

Nilai yang diperoleh


Indikator outcome
Klien 1 Klien 2

a. Pemeliharaan rumah 4 3

b. Pencahayaan 3 2

c. Kebersihan hunian 3 2

d. Penempatan furnitur untuk


3 3
mengurangi resiko

e. Pemeliharaan peralatan 3 2

Keterangan :

1 : Tidak adekuat

2 : Sedikit adekuat

3 : Cukup adekuat

4 : Sebagian besar ade kuat

5 : Sepenuhnya adekuat
52

Diagram 4.2hasil indikator outcome hambatan pemeliharaan rumah

tentang ketrampilan memelihara rumah

4.5

3.5
S
3
K
2.5
Klien 1
A
2
Klien 2
L 1.5

A 1

0.5

0
a b c d e

Indikator Outcome

Berdasarkan tabel 4.2 dan diagram 4.2 diketahui bahwa

ketrampilan memelihara rumah yang dialami Ny. N dan Tn. I

dikategorikan sedikit adekuat, cukup adekuat, dan sebagian besar

adekuat.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.

N sebagai klien 1 dan Tn. I sebagai klien 2 khususnya terkait dengan fokus

studi hambatan pemeliharaan rumah di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto

Selatan Kabupaten Banyumas sejak tanggal 6 Februari 2018 sampai dengan

13 April 2018selama 5 (lima) kali kunjungan. Maka pada bab ini, penulis

akan menjabarkan adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat


53

pada pasien antara teori dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan

tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan

diagnosa, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan evalausi tindakan.

1. Pengkajian

Pada hasil pengkajian biodata keluarga diketahui bahwa pada

keluarga Ny. N dan Tn.I merupakan keluarga inti (Nuclear Family).

Dimana pada keluarga Ny. N anggota keluarga meliputi Tn. A (36tahun)

sebagai kepala keluargaatau suami, An. K (10 tahun) sebagai anak

pertama, An. F (4 tahun) sebagai anak kedua. Untuk keluarga Tn. I

anggota keluarga meliputi Ny. S (52 tahun) sebagai istri, Nn. Y (23

tahun) sebagai anak ketiga,Nn. P (20 tahun) sebagai anak keempat dan

An. K (15 tahun) sebagai anak kelima. Kedua keluarga ini sesuai dengan

pendapat Setiawan (2016) ,bahwa yang dimaksud dengan keluarga inti

(Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak

yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya .

Ketika melakukan pengkajian pemeriksaan fisik (head to toe), penulis

mendapatkan hasil bahwa pada Pasien I (Ny. N) tekanan darah : 110/70

mmhg, nadi 83 x/menit, pernafasan 25 x/menit, suhu 36,7 oC. Sedangkan

untuk tanda tanda vital Pasien II (Tn. I) tekanan darah 130/90 mmhg,

nadi 88 x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu 36,7 oC. Riwayat penyakit

sekarang Ny. N dan Ny. I sama-sama menderita asma.

Riwayat penyakit sekarang Ny. N dan Tn. I sama-sama mengalami

asma. Keluarga mengatakan Ny. N mengalami asma sejak kecil.


54

Sedangkan pada Tn. I keluarga mengatakan Tn. I mengalami asma sejak

tahun 2000. Pengkajian yang dilaksanakan pada Ny. N dan Tn. I dengan

asma dilaksanakan dengan menggali data subyektif dan obyektif atau

hasil yang sesuai dengan beberapa data yang menunjuk klien dengan

asma. Pengkajian yang dilakukan pada kedua klien dengan Asma

didapatkan Ny. N mengatakan jika terpapar debu rumah yang berlebihan,

keletihan, kedinginan, asap rokok dapat menyebabkan asmanya kambuh

dan mengatakan tidak tau cara membuat rumah lebih sehat untuk

menunjang kesehatannya. ingin lebih mengetahui lebih banyak tentang

penyakit yang di derita Ny. N dan bagaimana cara membuat rumah lebih

sehat untuk menunjang kesehatannya. Ny.N mengatakan sudah

melakukan pengobatan, dan rutin mengkonsumsi obat hisap. Keluarga

mengatakan khawatir akan keadaan Ny.N dengan kondisinya yang

sekarang karena keluarga tidak tau cara penanganan penyakit asma dan

cara memodifikasi rumah . Data objektif yang diperoleh yaitu Saat

dilakukan pengkajian kondisi rumah terlihat kurang bersih, berantakan,

terdapat debu, kurangnya pertukaran udara karena jendela tidak dibuka,

perabot rumah kurang rapi. Hampir serupa dengan Ny. N, mengatakan

jika terpapar debu rumah , asap rokok dan keletihan asmanya dapat

kambuh . Tn.I bertanya-tanya tentang penyakitnya dan bagaimana cara

memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan kesehatan keluarga,

namun Tn.I kondisi rumah yang sangat kurang dijaga kebersihannya,

terlihat berantakan, banyak debu, kurangnya pertukaran udara karena


55

jendela tidak dibuka, perabot rumah tidak pada tempatnya. Penulis

menemunkan perbedaan pada kedua pasien yaitu pada kondisi rumah

kedua pasien dan pasien pertama mengalami asma sejak kecil dan pasien

kedua mengalami asma sejak tahun 2000.

2. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian Ny. N dan Tn. I

muncul beberapa diagnosa keperawatan salah satunya yaitu pemeliharaan

rumah sesuai dengan North American Nursing Diagnosis Association

(NANDA) yang ditandai dengan kondisi rumah kedua klien lingkungan

sekitar tidak teratur atau kotor, keletihan, cemas, perabotan rumah yang

berantakan, kurang pencahayaan.Hambatan pemeliharaan rumah adalah

ketidak mampuan untuk secara mandiri mempertahankan lingkungan

yang meningkatkan pertumbuhan yang aman (Herdman, 2015).

Hambatan pemeliharaan rumah terjadi ketika dalam pemeliharaan rumah

mengalami gangguan.

Batasan karakteristik dari hambatan pemeliharaan rumah

diantaranya secara subyektif yaitu krisis keuangan, anggota keluarga

mengungkapkan kesulitan dalam mempertahankan penataan yang

nyaman di rumah, anggota keluarga meminta bantuan untuk

pemeliharaan rumah. Secara obyektif menumpuknya ( sisa kotoran,sisa

makanan dan limbah), lingkungan sekitar tidak teratur atau kotor, suhu

rumah tidak tepat, kekurangan peralatan yang diperlukan, bau yang

menyengat, anggota keluarga bekerja terlalu berat (misal keletihan dan


56

cemas), adanya serangga atau hewan pengerat, gangguan kebersihan atau

infeksi berulang, (alat-alat masak, pakaian dan linen) yang belum dicuci

atau tidak tersedia (Wilkinson & Ahern, 2016).

3. Perencanaan

Sebuah perencanaan, tentunya penulis melibatkan peran anggota

keluarga dengan tujuan untuk mempermudah klien memecahkan

masalahnya. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Setiawan

(2016), bahwa perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan

tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga

dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan anggota

keluarga.

Perencanaan keperawatan untuk masalah keperawatan hambatan

pemeliharaan rumah pada pasien asma yaitu Ny. N dan Tn. I

menggunakan lima tugas keluarga dalam fungsi kesehatan, yang

dipandukan dengan NOC dan NIC yang direncanakan 5 kali kunjungan

mulai tanggal 6 februari 2018 sampai dengan 13 April 2018 Ny. N dan

Tn. I dapat memelihara rumah.

Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga, kedua

keluarga diharapkan mampu mencapai skala tujuan dalam kriteria hasil

NOC Pengetahuan : Keamanan Pribadi dengan menggunakan NIC

Pengajaran Individu. Kedua pasien mempunyai intervensi/NIC

keperawatan yang sama yaitu : Bina hubungan baik, kaji pengetahuan


57

klien dan keluarga tentang asma, tetapkan tujuan pembelajaran bersama

yang realistis dengan klien dan keluarga, ciptakan lingkungan yang

kondusif untuk belajar, pilih metode penyuluhan dan demostrasi yang

tepat, beri waktu kepada klien untuk mengajukan beberapa pertanyaan

dan mendiskusikan permasalahan.

Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga, kedua keluarga diharapkan mampu mencapai skala tujuan

dalam kriteria hasil NOC Kognisi dengan menggunakan NIC Bantuan

Pemeliharaan Rumah, yaitu : Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah

pasien, libatkan klien atau keluarga dalam memutuskan kubutuhan

pemeliharaan rumah, sarankan perubahan structural yang diperlukan

untuk membuat rumah lebih mudah di akses, berikan informasi mengenai

bagaimana membuat rumah aman dan bersih.

Memberikan perawatan anggota yang sakit, kedua keluarga

diharapkan mampu mencapai skala tujuan dalam kriteria hasil NOC

Fungsi Keluarga dengan menggunakan NIC Dukungan Keluarga yaitu

Bantu pasien atau keluarga terkait dengan perencanaan lingkungan yang

mendukung perencanaan, identifikasi pengetahuan dan ketrampilan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, libatkan anggota

keluarga dan pasien dalam membuat keputusan terkait perawatan,

rencanakan perawatan lanjutan jika ada indikasi yang diinginkan.

Mempertahankan lingkungan atau suasana rumah kedua keluarga

diharapkan mampu mencapai skala tujuan dalam kriteria hasil NOC


58

Status Kenyamanan: lingkungan dengan mengunakan NIC Manajemen

Lingkungan, yaitu Anjurkan keluarga untuk meminimalkan polusi

lingkungan misalnya debu, asap atau bulu bantal, anjurkan keluarga

untuk sering membersihkan rumah, anjurkan keluarga untuk menjaga

sirkulasi udara dan pencahayaan dengan sering membuka jendela ketika

siang hari.

Pemanfaatan fasilitas kesehatan kedua keluarga diharapkan mampu

mencapai skala tujuan dalam kriteria hasil NOC Pengetahuan: Sumber-

Sumber Kesehatan dengan menggunakan NIC Panduan Sistem Pelayanan

Kesehatan, yaitu Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang

sumber pelayanan kesehatan, bantu pasien atau keluarga memilih

profesional perawatan kesehatan yang tepat, anjurkan pasien mengenai

jenis layanan yang bisa diharapkan dari setiap jenis penyedia layanan

kesehatan, bantu pasien dan keluarga untuk menjangkau fasilitas

kesehatan.

Metode yang dilakukan pada keluarga Ny. N dan Tn. I adalah

dengan menggunakan metode pendidikan kelompok atau anggota

keluarga dan demonstrasi karena diharapkan dengan dilakukan

pendidikan kelompok dan demonstrasi dapat melakukan pemeliharaan

rumah dengan baik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

penyuluhan, dengan cara ini kontak antara klien dengan penulis lebih

intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat diketahui dan

dibantu penyelesaiannya. Dalam Memberikan penyuluhan tentunya


59

penulis menyesuaikan dengan tingkat pemahaman klien, ulangi bila

diperlukan, karena tingkat pemahaman klien berbeda

4. Implementasi

Tindakan keperawatan untuk diagnosa hambatan pemeliharaan

rumah yang terjadi pada Ny. N dan Tn. I dilakukan pada tanggal 6

februari 2018 pukul 10.00 WIB di rumah Ny. N dan tanggal 6 April 2018

pukul 09.00 WIB di rumah Tn. I. Tindakan yang dilakukan adalah

Memperkenalkan diri, Membina hubungan saling percaya dengan pasien

dan keluarga, Menjelaskan tujuan pada keluarga, Menggali masalah

kesehatan keluarga, mengkaji pasien dan keluarga tentang penyakit yang

dialami, mendiskusikan bersama pasien dan keluarga mengenai

penanganan yang sudah dilakukan untuk mengatasi penyakit Asma,

menginformasikan tentang sumber pelayanan kesehatan, kontrak waktu

untuk kunjungan selanjutnya, dokumentasi.

Pertemuan kedua, pada tanggal 8 februari 2018 pukul 09.00 WIB

bertempat dirumah Ny. N dan tanggal 7 April 2018 pukul 09.30 WIB

dirumah Tn. I penulis Memonitor tanda-tanda vital (TTV), memonitor

pernafasan, memberikan penyuluhan tentang konsep penyakit Asma

meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan komplikasi,

mendiskusikan bersama Ny. N dan keluarga mengenai penyebab dan

juga cara penanganan jika asma, menganjurkan pasien dan keluarga

untuk menghindari faktor pencetus asma, kontrak waktu selanjutnya,

dokumentasi.Pendidikan kesehatan dilakukan dengan menjelaskan materi


60

melalui tanya jawab dengan menggunakan lembar balik dan leaflet

selama 30 menit. Pemberian informasi mengenai Asma dilakukan dengan

tujuan agar keluarga Ny. Ndan Tn. I dapat memperoleh pengetahuan

yang cukup tentang Asma, menurut Setiarini (2016), pendidikan

kesehatan akan berdampak pada terjadinya kekambuhan asma, untuk

mencegah terjadinya kekambuhan asma dengan meningkatkan perubahan

pengetahuan dengan cara memberikan informasi kesehatan.

Kemudian pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal

10 februari 2018 pukul 09.30WIB bertempat di rumah Ny. N dan tanggal

9April 2018 pukul 09.00 WIB bertempat di rumah Tn. I penulis

melakukan tindakan keperawatan ketiga yaitu Mengkaji ulang pasien dan

keluarga mengenai konsep penyakit Asma, memberikan penyuluhan

tentang terapi ramuan jahe merah, mendemonstrasikan ramuan jahe

merah, mengevalusi tindakan dan perasaan pasien, menganjurkan pasien

untuk rutin mengkonsumsi ramuan jahe merah, kontrak waktu

selanjutnya, dokumentasi. Menurut Kartini (2017), Jahe merah

merupakan tanaman herbal,jahe merah atau akar pedas pedas dapat

membantu penderita asma bernapas lebih mudah. komponen jahe merah

bisa meningkatkan efek beta-agonis. Obat asma yang disebut beta-agonis

(&beta;-agonis) bekerja dengan relaksasi otot polos (ASM) jaringan di

saluran napas.

Selanjutnya pada tangga l 2 februari 2018 pukul 13.00 WIB

dirumah Ny. N dan tanggal 11 April 2018 pukul 10.00 WIB dirumah Tn.
61

I, penulis Memotivasi pasien untuk menjaga pola hidup sehat,

memberikan penyuluhan tentang rumah sehat, mendemonstrasikan cara

membuat rumah terlihat lebih sehat, menganjurkan pasien untuk menjaga

kebersihan rumah, menganjurkan pasien dan keluarga untuk membuka

jendela pada siang hari, kontrak waktu selanjutnya, dokumentasi.

Menurut Setiarini (2016) mengatakan keadaan rumah harus diperhatikan,

sebaiknya tidak lembab, cahaya matahari bisa masuk, kamar tidur

seharusnya tidak banyak barang yang dapat menimbulkan debu, selain itu

upaya selanjutnya menghindari faktor pencetus seperti; debu, asap rokok,

bulu hewan, suhu dingin, kelelahan yang berlebihan, olahraga yang

melelahkan. Frekuensi kekambuhan asma tergantung pada sejauh mana

pasien mengetahui dan menghindari alergen atau faktor pemicu penyebab

kekambuhan asma tersebut. Kurangnya pengetahuan pasien asma tentang

upaya pencegahan asma dapat disebabkan oleh kurangnya informasi

seperti penyuluhan.

Pada kunjungan ke 5 yaitu tanggal 14 februari 2018 pukul 09.00

WIB di rumah Ny. N dan tanggal 13 April 2018 pukul 13.30 WIB,

penulis Mengevaluasi tentang materi yang telah di berikan,

menganjurkan pasien dan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan

rumah, menganjurkan pasien dan keluarga untuk membuka jendela setiap

hari pada siang hari, menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk

melakukan terapi jahe merah untuk mengurangi resiko kekambuhan,

terminasi kunjungan keuarga berakhir dan mengucapkan terimakasih.


62

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan

yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana

tindakan, dan penatalaksanaannya sudah berhasil dicapai (Setiawan,

2016).

Evaluasi dan tindakan keperawatan dilaksanakan pada kunjungan

terakhir tanggal 14 februari 2018 di rumah Ny. N dan tanggal 13April

2018 di rumah Tn. I. Evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan

tindakan keperawatan terkait masalah hambatan pemeliharaan rumah

dengan kurang pengetahuan keluarga tentang pemeliharaan rumah yaitu

berdasarkan NOC yang sudah disesuaikan dengan 5 tugas keluarga

Penulis mengevaluasi ulang tingkat pengetahuan keluarga setelah

diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi di rumah masing –

masing keluarga Ny. N dan Tn. I. Proses evaluasi menunjukkan hasil dari

keluarga Ny. N dan Tn. I mengikuti dan memperhatikan dengan baik

pendidikan kesehatan dengan media lembar balik dan leaflet mengenai

konsep penyakit asma , konsep rumah sehat dan mengikuti demonstrasi

ramuan jahe merah . Adapun respon yang didapatkan dari kedua keluarga

yaitu keluarga Ny. N dan Tn. I mampu menjelaskan kembali tentang

pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi serta cara pencegahan

asma dan rumah sehatdengan menyebutkan pengertian rumah sehat,

kriteria rumah sehat, manfaat rumah sehat. Namun, Ny. N dan Tn. I

belum menerapkan cara pemeliharaan rumah secara keseluruhan. Ny. N


63

dan Tn. I juga sudah menerapkan untuk mengkonsumsi ramuan jahe

merah. Keluarga Ny. N dan Tn. I mau menerapkan hal-hal yang

diajarkan oleh mahasiswa, yaitu melakukan pemeliharaan rumah. Penulis

menemukan perbedaan pada kedua pasien yaitu pada pada pasien

pertama sudah menjaga kebersihan dengan cukup baik , namun pada

pasien kedua dalam menjaga kebersihan rumah kurang baik.

Disimpulkan selama 5 kali kunjungan pengelolaan hambatan

pemeliharaan rumah pada klien asma teratasi sebagian. Sesuai dengan

pencapaian skala tujuan NOC, keduanya menghasilkan jumlah skala

kriteria hasil yang berbeda. Kunjungan penulis kepada keluarga berakhir,

delegasi intervensi keperawatan dipertahankan kepada keluarga

6. Pembahasan fokus studi

Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan fokus

studi hambatan pemeliharaan rumah pada klien asma diperoleh hasil

adanya perubahan pengetahuan pada kedua keluarga dalam pemeliharaan

rumah antara sebelum dan sesudah dilakukan asuhan keperawatan pada

Ny. N hanya mengalami sedikit perubahan, sedangkan pada Tn. I banyak

mengalami perubahan.

Faktor- faktor yang mendukung hambatan pemeliharaan rumah

pada klien Ny. N dan Tn. I adalah keadaan rumah yang kurang bersih,

terdapat debu, kurangnya pencahayaan, penempatan peralatan rumah

tangga yang tidak pada tempatnya,dan kurangnya ventilasi karena

jendela yang jarang dibuka pada siang hari . Sesuai hasil pengkajian Ny.
64

N dan Tn. I tidak begitu memperhatikan rumah. Kedua keluarga klien

tidak terlalu memperhatikan masalah yang dialami klien karena

menganggap itu adalah masalah biasa karena ketidaktahuan keluarga Ny.

Ndan Tn. I tentang pemeliharaan rumah sehingga menyebabkan

kekambuhan asma dari kedua klien.

C. Keterbatasan Penulisan

Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga menjadi

keterbatasan dalam penyusunan studi kasus ini. Beberapa keterbatasan ini

adalah keterbatasan waktu yaitu sulitnya mencari keluarga kelolaan karena

kurangnya akses informasi sebagai petunjuk arah ke alamat keluarga yang

dituju, selain itu penulis juga kesulitan dalam mengembangkan referensi yang

tepat mengenai asma dengan diagnosa keperawatan hambatan pemeliharaan

rumah.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif keluarga Ny N mengatakan

bahwa Ny. N terkena Asma sejak kecil. Klien mengatakan saat terpapar

debu, keletihan, kedinginan, terpapar asap rokok dan cemas penyakitnya

dapat kambuh dan kondisi rumah yang kurang bersih, kurang percahayaan,

kurang ventilasi. Sedangkan pada keluarga Tn. I mengatakan bahwa Tn. I

terkena Asma semenjak tahun 2000, klien mengatakan saat terpapar debu,

keletihan, terpapar asap rokok penyakitnya dapat kambuh dan kodisi rumah

yang tidak bersih, perabotan rumah tidak rapih tidak pada tempatnya kurang

percahayaan, dan kurangnya ventilasi.

2. Pada tahap diagnosa keperawatan penulis mengambil kesimpulan masalah

yang muncul pada kedua klien yaitu hambatan pemeliharaan rumah

berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pemeliharaan rumah.

3. Rencana tindakan keperawatan hambatan pemeliharaan rumah pada keluarga

Ny. N dan keluarga Tn. I di dasarkan pada NOC dan kriteria NIC

mempertimbangkan pada lima tugas keluarga dalam fungsi perawatan

kesehatan.

65
66

4. Implementasi keperawatan dilaksanakan selama 5x60menit kunjungan.

Didapatkan hasil bahwa tujuan khusus 1 keluarga dapat mengenal masalah

kesehatan, tujuan II keluarga mampu untuk membuat keputusan melakukan

tindakan, tujuan khusus III keluarga dapat merawat anggota keluarga yang

sakit, tujuan IV keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat

menunjang kesehatan, tujuan khusus V keluarga mampu memanfaatkan

fasilitas kesehatan yang ada telah berhasil dilakukan.

5. Evaluasi asuhan keperawatan keluarga dengan diagnosa hambatan

pemeliharaan rumah pada kedua keluarga teratasi sebagian, terbukti dengan

ada yang belum tercapainya skala tujuan pada kriteria hasil atau NOC.

Rencana tindak lanjut berupa pendelegasian tindakan keperawatan yang

sudah diajarkan untuk sepenuhnya ditaati oleh kedua keluarga.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan agar dapat dijadikan kontribusi bagi

pengembangan praktik keperawatan dan pemecahan masalahnya dalam

bidang atau profesi keperawatan.

2. Bagi Klien dan Keluarga

Setelah klien serta keluarga mendapat asuhan keperawatan hambatan

pemeliharaan rumah, diharapkan klien dan keluarga dapat menerapkan


67

penatalaksanaan yang sudah penulis ajarkan dengan melakukan perawatan

secara mandiri. Karena keberhasilan penatalaksanaaan ini tidak dapat

sepenuhnya dilakukan oleh tenaga medis tapi juga ditentukan oleh peran

aktif keluarga dalam melakukan perawatan anggota keluarga yang sakit.

3. Bagi Calon Penulis Selanjutnya

Bagi calon penulis selanjutnya yang mungkin tertarik untuk mengangkat

kasus dengan fokus studi hambatan pemeliharaan rumah pada keluarga

dapat digunakan sebagai data dasar bagi penulis selanjutnya sehingga dapat

merencanakan implementasi yang lebih bagus sesuai dengan 5 tugas

keluarga.

4. Bagi Penulis

Bagi penulis untuk menambah wawasan, pengalaman, mengenai hambatan

pemeliharaan rumah pada klien asma sehingga dapat menentukan

intervensi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan klien.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Billota, A. J. Kimberly. (2011). Kapita Selekta penyakit : dengan implikasi

keperawatan. (Edisi 2). Jakarta: EGC.

Evierni, Y., Zaidin ., & Malaka, T. (2010). Perumahan dan kesehatan : Program

pasca sarjana kesehatan masyarakat STIK Bina Husada, Palembang. Vol. 6

No. 1, Maret 2010

Herdman, T.H & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi &

Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Terjemahan oleh Keliat ,B.A., Heni, D.W.,

Akemat, P., & M. Arsyad. 2015. Jakarta: EGC

Ide, Pangkalan.( 2007). Inner Healing at Home Siasat Menangkal Sumber

Penyakit dan Pencetus Kanker di Rumah Anda. Jakarta: PT Alex Medika

Komputinto.

Kartini, P.R. (2017). Potensi Ekstra Jahe Merah Sebagai Terapi Alami Kejadian

Asma Pada Atlet. Madiun: Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains

Kasjono, HS. (2011). Penyehatan Pemukiman. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Liansyah, Menawati . (2014). Pendekatan Kedokteran keluarga dalam

Penatalaksanaan Terkini Serangan Asma pada Anak. Jurnal Kedokteran

Syiah Kuala Volume 14 nomor 3 Desember 2014. hal 178-179 diakses pada

4 November 2017.
Mansyur, M., E. Devi Dwi Rianti., dan Bagus U.P. Analisis Tentang Higiene dan

Sanitasi Lingkungan dengan Penyebab Terjadinya Penyakit Kulit di

Kecamatan Asemworo Surabaya

Muttaqin, Arif. (2008) . Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurjanah, Intansari & Tumanggor Roxsana Devi. (2016). Nursing Outcome

Classification (NOC): Pengukuran Outcome Kesehatan. Yogyakarta:

CV.Mocomedia

Nurjanah, Intansari & Tumanggor Roxsana Devi. (2016). Nursing Interventions

Classification (NIC). Yogyakarta: CV.Mocomedia

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2013). You Can Control

Your Asthma. (Online) (http://www.depkes.go.id/resources/download/

pusdatin/infodatin/infodatin-asma.pdf) di akses pada 14 Oktober 2017.

Puskesmas Purwokerto Selatan. (2017). Data statistik kunjungan pasien Asma.

Purwokerto : Data Statistik Puskesmas Purwokerto Selatan.

Rab, Tabrani. (2010). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Trans Info Media.

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.


Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah. (2013). Jakarta : Badan

Penelitiandan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik

Indonesia.

Setiyarini, Tatik. (2016). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Media Leflet Dan

Penyuluhan Individu Terhadap Pengetahuan Pencegahan Kekambuhan

Asma. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surakarta: Program Studi

Keperawatan, FK UMS Surakarta.

Setiawan, Ridwan. (2016). Teori & Praktek Keperawatan Keluarga. Semarang:

UNNES PRESS

Slamet, JS. (2011). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press

Soemantri, Irman. (2007). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Wijaya, Saferi, A & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah,

Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wilkinson, M. Judith., & Ahern, N.R. (2012). Buku saku diagnosis keperawatan:

diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC edisi 9. Terjemahan

oleh Wahyuningsih Esty. 2012. Jakarta: EGC.

Wilkinson, M. Judith., & Ahern, N.R. (2016). Diagnosis keperawatan: diagnosis

NANDA-1, intervensi NIC, hasil NOC edisi 10. Terjemahan oleh

Wahyuningsih Esty. 2016. Jakarta: EGC


Dewi, Y.I., Aini Fitri., dan Hasneli Yesi. (2011). Faktor-Faktor Resiko yang

Berpengaruh Terhadap Tingkat Kekambuhan Pasien Asma.


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. N

MENDERITA ASMA DENGAN FOKUS STUDI HAMBATAN

PEMELIHARAAN RUMAH

DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN

Oleh :

Asti Septu Tsaniyah

NIM. P1337420215003

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. N

MENDERITA ASMA DENGAN FOKUS STUDI HAMBATAN

PEMELIHARAAN RUMAH

DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN

Nama Pengkaji : Asti Septu Tsaniyah

Tanggal Pengkajian : 6 Februari - 14 Februari 2018

Teknik Pengkajian : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik.

I. PENGKAJIAN

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A

2. Umur : 36 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Pendidikan : SLTA

5. Pekerjaan : Buruh

6. Alamat : Kelurahan Karang Klesem RT

03/RW 07, Kecamatan Purwokerto

Selatan
7. Komposisi Keluarga :

Status
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Kesehatan

1 Ny. N 36 Thn P SLTA IRT Istri Mengalami

Asma

2 An. K 10 Thn P SD Pelajar Anak Sehat

3 An. F 4 Thn L Belum - Anak Sehat

Sekolah

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Klien (Ny. N)

: Perempuan : Tinggal serumah

Laki-laki meninggal : Garis perkawinan

:Garis keturunan
: Perempuan meninggal
Klien (Ny. N) merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara, tinggal

bersama suami dan kedua anaknya.

8. Tipe Keluarga

Keluarga Ny. N adalah keluarga inti, karena Ny. N tinggal serumah

bersama suami dan anaknya.

9. Suku Bangsa

Semua anggota keluarga Ny. N bersuku bangsa jawa dan tidak ada

budaya yang mengikat atau berpantangan dengan kesehatan.

10. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Ny. N beragama Islam dan tidak ada kepercayaan yang

mempengaruhi kesehatan.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga

a. Anggota keluarga yang mecari nafkah

Suami Ny. N yaitu Tn. A bekerja sebagai buruh untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari

b. Penghasilan

Penghasilan keluarga Ny. N perbulan diperoleh dari Tn. A

sebesar Rp 1.800.000,00.

c. Upah lain

Tidak ada upah lain.


d. Harta benda yang dimiliki

Keluarga Ny. N menempati rumah dengan perabotan yang

sederhana seperti lemari, kipas angin, TV, lemari Es, mesin

cuci dan lainnya.

e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan

Untuk memenuhi kebutuhan primer Ny. N merasa cukup.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Ny. N tidak memiliki jadwal tertentu untuk berekreasi..

Apabila ada waktu senggang dan sedang tidak ingin berekreasi

biasanya digunakan untuk berkumpul dan menonton TV bersama.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan

1. Tahap Perkembangan Saat ini

Keluarga Ny. N berada pada tahap perkembangan dengan anak usia

sekolah dilihat dari usia An. K yaitu 10 tahun. Adapun tahap-tahap

perkembangan dengan anak usia sekolah antara lain :

a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,

lingkungan dan lingkungan lebih luas

b. Mendorong anak untuk mencapai pengembang daya

intelektual

c. Menyediakan aktifitas untuk anak

d. Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut

sertakan anak
e. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya

kehidupan dan kesehatan anggota keluarga

2. Tahap Perkembangan yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga

Ny. N tidak ada.

3. Riwayat keluarga inti

Ny. N adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara. Di keluarga tidak

ada yang menderita asma. Mengatakan bahwa dirinya menderita

Asma sejak kecil. Mengeluh akan merasakan sesak jika

kedinginan, terlalu lelah, atau saat terpapar debu, cemas dan asap

rokok. Ny.N merasa asmanya sudah jarang kambuh dan terakhir

kambuh 2 bulan lalu sehingga memilih untuk tidak

memeriksakannya secara rutin, sehingga sekarang hanya memiliki

persediaan obat semprot ketika asmanya kambuh. Keluarga dalam

keadaan sehat.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga Ny. N tidak ada yang menderita penyakit

menurun yaitu hipertensi, DM dan Asma.


C. Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Ny. N memiliki tipe bangunan rumah permanen dengan

status kepemilikan milik pribadi. Rumah dengan lantai tanah dan

setiap ruangan dengan kurang bersih dan terdapat debu. Luas rumah

sekitar (14m x 10m) 140 m2 terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu,

ruang keluarga, dapur, 1 kamar mandi dan 1 sumur yang berada

didalam rumah. Masing - masing ruangan memiliki ventilasi kurang

dimana jendela jarang dibuka. Pencahayaan kurang. Penataan

perabot rumah kurang rapi. WC berada didalam rumah. Dapur juga

masih menggunakan tanah dan terkesan berantakan. Sumber air

minum menggunakan air gallon sedangkan untuk mandi dan

keperluan cuci menggunakan air sumur. Pengelolaan sampah

dibuang kesungai sebelah rumah . Sumber air bersih menggunakan

air sumur . Kondisi jamban kurang baik dengan menggunakan

jamban leher angsa, terlihat kurang dijaga kebersihannya dan

disalurkan ke sungai. Pembuangan limbah kamar mandi

menggunakan pembuangan cairan limbah jadi satu ke sungai.


Denah Rumah

U
A

E
B
S
D

H G F

Keterangan :

A : Ruang tamu G : Sumur

B : Kamar tidur H : Dapur

C : Kamar tidur I : Sungai

D : Kamar tidur

E : Ruang keluarga

F : Kamar mandi
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Ny.N hidup dilingkungan daerah pedesaan, termasuk

orang yang aktif dalam kegiatan di masyarakat seperti perkumpulan

ibu-ibu PKK dan dawis.

3. Mobilitas geografi keluarga

Sebelum menikah Ny. N berasal dari Rawalo . Setelah menikah Tn.

A dan Ny. N tinggal di kelurahan Karang Klesem. Alat transportasi

yang digunakan adalah sepeda motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga berkumpul setiap sore atau malam hari dengan bersantai

dan menonton TV bersama. Interaksi dengan masyarakat sekitar

baik. Keluarga sering mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.

Seperti Ny. N mengikuti dawis, dan perkumpulan ibu-ibu PKK.

5. Sistem dukungan keluarga

Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan ke

pelayanan kesehatan menggunakan KIS(Kartu Indonesia Sehat)

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Ny. N menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa

dalam kehidupan sehari-hari. Pola komunikasi yang digunakan

keluarga adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga


bebas dalam menyampaikan pendapat baik itu keluhan atau tanggapa

keluarga. Keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan.

2. Struktur kekuatan keluarga

Sebelumnya sudah di bicarakan dengan anggota keluarga yang lain

sehingga pengambilan keputusan secara musyawarah. Ny. N

mengatakan jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan

sebagai pengambil keputusan adalah suami.

3. Struktur peran

a. Peran formal

1) Tn. A berperan sebagai kepala keluarga

2) Ny. N berperan sebagai istri Tn. A

3) An. K berperan sebagai anak pertama

4) An. F berperan sebagi anak kedua.

b. Peran non formal

1) Tn. A berperan sebagai pencari nafkah, pelindung untuk

keluarga, pengambil keputusan.

2) Ny. N berperan sebagai pengasuh anak, pemberi kasih

sayang, serta penghubung dalam keluarga.

3) An. K berperan sebagi pengharmonis dan pendamai

keluarga.

4) An. F berperan sebagi pengharmonis dan pendamai

keluarga.
4. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Ny. N menganut agama Islam dan norma yang berlaku di

masyarakat yaitu adat istiadat orang jawa. Keluarga selalu

bertawakal dan berusaha dalam menghadapi masalah.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Ny. N mengatakan bahwa beliau sangat menyayangi dan

memperhatikan keluarganya. Ny. N mengasuh anak-anaknya

dengan penuh perhatian dan rasa kasih sayang. Apabila ada

anggota keluarga yang kesulitan maka akan saling membantu.

2. Fungsi sosialisasi

Hubungan dalam berkeluarga cukup erat, interaksi dalam

berkeluarga cukup harmonis. Tn. A dan Ny. N mengasuh anak-

anaknya dengan penuh perhatian dan rasa kasih sayang.

3. Fungsi perawatan kesehatan

a. Mengenal masalah kesehatan

Ny. N mengatakan terkena Asma sejak kecil. Merasa sering

sesak nafas saat kedinginan, keletihan, jika merasa cemas dan

jika terpapar debu. Jika asmanya kambuh merasa cemas.

sudah lama menderita asma dan sedikit paham mengenai

penyakitnya dan cara pencegahannya. Suami juga

mengatakan sedikit paham mengenai penyakit istrinya.


b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Kemampuan keluarga mengambil keputusan cukup baik

dengan mendukung untuk berobat kerumah sakit saat

asmanya kambuh, dan jika ada anggota keluarga yang sakit

langsung diperiksakan ke pelayanan kesehatan.

c. Merawat anggota keluarga yang sakit

Saat penyakitnya Ny. N kambuh dengan mengkomsumi obat

hisap. Bila ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa ke

pelayanan kesehatan

d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Ny. N dan keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi

lingkungan yang dapat menunjang kesehatan dibuktikan

dengan keadaan rumah yang kurang bersih, terdapat debu,

kurang rapi dan kurang pencahayaan.

e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat

Keluarga mengatakan sudah memanfaatkan fasilitas

kesehatan dengan baik. Keluarga Ny. N memiliki KIS (Kartu

Indonesia Sehat).

4. Fungsi reproduksi

Ny. N memiliki 2 orang anak, perempuan dan laki-laki dan

menggunakan KB IUD.
5. Fungsi ekonomi

Penghasilan keluarga totalnnya Rp1.800.000. Keluarga merasa

cukup dan bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan

setiap hari.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stres jangka pendek dan jangka panjang

a. Jangka pendek

Ny. N mengatakan yang menjadi pemikiran keluarga saat ini

adalah bagaimana menjaga penyakitnya karena dapat

mengganggu aktivitasnya, sehingga terbatas dalam beraktivitas.

b. Jangka panjang

Ny. N mengatakan sudah berobat. Namun penyakitnya tidak

sembuh.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga selalu berusaha untuk mengobati penyakitnya yang diderita

Ny. N . Serta tidak lupa berdo’a dan bertawakal pada Allah SWT.

3. Strategi koping yang digunakan

Kelaurga Ny. N menggunakan cara berdiskusi dalam memecahkan

maslah dan mencapai keputusan untuk penyelesaiannya.


4. Strategi adaptasi fungsional

Ny. N mengatakkan di dalam keluarganya tidak ada cara yang

negatif seperti menggunakan musyawarah dalam menyelesaikan

masalah.

G. Harapan Keluarga

Ny. N dan keluarga berharap dapat mengetahui tentang cara mengontrol

penyakitnya agar tidak sering kambuh yaitu dengan menghindari faktor

pencetus. Keluarga juga berharap penyakit nya tidak bertambah parah.

H. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Jenis
Tn. A Ny. N An.K An.F
pemeriksaan fisik

Riwayat penyakit
- Asma - -
sekarang

- Sesak nafas jika

Keluhan yang terkena


- -
dirasakan debu,keletihan,

stress, dll

Riwayat pemyakit - -
- -
sebelumnya

Tanda-tanda vital TD : 120/80 TD : 110/70 N: 85 N : 100

(TTV) mmHg mmHg x/menit x/menit


N : 85 x/menit N : 83 x/menit RR : 22 RR : 22

RR : 20 x/menit RR : 25 x/menit x/menit x/menit

S : 36,8 0C S : 36,7 0C S : 36,5 0C S : 36,6 0C

TB :168 cm TB :155 cm TB :135 cm TB : 97 cm


TB dan BB
BB : 75 kg BB : 80 kg BB : 28 kg BB : 13,5 kg

Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal,

rambut hitam, rambut hitam, rambut rambut

Kepala bersih bersih hitam, hitam,

bersih bersih

Skelra tidak Skelra tidak Skelra tidak Skelra tidak

ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,

konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva

tidak anemis, tidak anemis, tidak tidak


Mata
fungsi fungsi anemis, anemis,

penglihatan penglihatan fungsi fungsi

normal normal penglihatan penglihatan

normal normal

Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, Simetris,

Hidung tidak ada polip tidak ada polip bersih, tidak bersih, tidak

ada polip ada polip

Mulut dan Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut dan Mulut dan

tenggorokan bersih, tidak ada bersih, tidak ada gigi bersih, gigi bersih,
gangguan gangguan tidak ada tidak ada

menelan menelan gangguan gangguan

menelan menelan

Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, Simetris,

fungsi fungsi bersih, bersih,

Telinga pendengaran pendengaran fungsi fungsi

baik baik pendengaran pendengaran

baik baik

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran


Leher
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar kelenjar

tiroid tiroid

I : tidak teraba I : tidak teraba I : tidak I : tidak

ictus cordis ictus cordis teraba ictus teraba ictus

P : teraba ictus P : teraba ictus cordis cordis

cordis di ICS 5 cordis di ICS 5 P : teraba P : teraba


Jantung
P : pekak P : pekak ictus cordis ictus cordis

A : reguler A : reguler di ICS 5 di ICS 5

P : pekak P : pekak

A : reguler A : reguler

I : pergerakan I : pergerakan I : I :

Paru-paru dinding dada dinding dada pergerakan pergerakan

simetris simetris dinding dinding


P : taktil P : taktil dada dada

fremitus normal fremitus normal simetris simetris

pada kedua paru pada kedua paru P : taktil P : taktil

P : sonor P : sonor fremitus fremitus

A : vesikuler A : vesikuler normal pada normal pada

kedua paru kedua paru

P : sonor P : sonor

A : A :

vesikuler vesikuler

I : datar I : datar I : datar I : datar

P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada

nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Abdomen P : tympani P : tympani P : tympani P : tympani

A : bising usus A : bising usus A : bising A : bising

15x/menit 13x/menit usus usus

12x/menit 13x/menit

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Punggung
kelainan kelainan kelainan kelainan

Berjenis Berjenis Berjenis Berjenis

Genetalia kelamin laki- kelamin kelamin kelamin

laki perempuan perempuan laki-laki

Kulit Sawo matang, Sawo matang, Sawo Sawo


turgor kulit ≤ 2 turgor kulit ≤ 2 matang, matang,

detik detik turgor kulit turgor kulit

≤ 2 detik ≤ 2 detik

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

kelemahan dan kelemahan dan kelemahan kelemahan

edema pada edema pada dan edema dan edema

tangan, kaki tangan, kaki pada tangan, pada tangan,

baik kanan/kiri baik kanan/kiri kaki baik kaki baik


Ektremitas
Kekuatan otot Kekuatan otot kanan/kiri kanan/kiri

Kekuatan Kekuatan

5 5 5 5 otot otot

5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5

II. ANALISA DATA

Data Fokus Problem Etiologi

DS: Ny. N mengatakan jika Hambatan Kurang pengetahuan

terpapar debu rumah yang pemeliharaan tentang pemeliharaan

berlebihan, keletihan, lingkungan rumah rumah

kedinginan, asap rokok dapat

menyebabkan asmanya

kambuh . tidak tahu bagaimana

cara memodifikasi lingkungan


untuk menunjang kesehatan

keluarga .

DO : Saat dilakukan pengkajian

kondisi rumah terlihat kurang

bersih, berantakan, terdapat

debu, kurangnya pertukaran

udara karena jendela tidak

dibuka, perabot rumah kurang

rapi .

DS : Ny. N mengatakan salah satu Ansietas Status Kesehatan

faktor asmanya kambuh adalah

jika merasa cemas

DO : -

III. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Hambatan pemeliharaan rumah

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Sifat masalahnya yaitu aktual.

Aktual Ny.N menderita asma dan bisa

 Aktual kambuh akibat terpapar oleh debu

 Resiko rumah yang berserakan

 Potensial
Kemungkinan 2 2 2/2 x 1 = 1 Kemungkinan masalah dapat

untuk di ubah : dirubah mudah karena jika

Mudah keluarga bersedia untuk

 Mudah memodifikasi lingkungan masalah

 Sebagian gangguan rumah dapat teratasi

 Tidak dapat

Potensial di cegah 3 1 3/3 x 1 = 1 Potensial masalah dicegah tinggi,

: Keluarga Ny.N mau untuk

Tinggi menjaga lingkungan rumahnya

 Tinggi agar bersih dan bebas debu

 Cukup

 Rendah

Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Menonjolnya masalah segera

masalah : ditangani karena jika tidak Ny.N

Masalah berat akan sering kambuh.

harus segera

ditangani

 Masalah

berat harus

segera

ditangani
 Ada

masalah

tapi tidak

perlu segera

ditangani

 Masalah

tidak

dirasakan

Total Skor 4

2. Ansietas

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah : 1 1 1/3 x 1 = 1/3 Masalah adalah potensial

Potensial Karena Ny.N sudah lama

 Aktual menderita asma dan jarang

 Resiko kambuh

 Potensial

Kemungkinan 1 2 1/2 x 1 = 1/2 Kemungkinan masalah dapat

untuk di ubah : dirubah sebagian karena masalah

Sebagian ansietas perlu penanganan lebih

 Mudah lanjut

 Sebagian
 Tidak dapat

Potensial di cegah 2 1 2/3 x 1 = 2 Kemungkinan masalah dapat

: dicegah Cukup karena ansietas

Cukup dapat dicegah

 Tinggi

 Cukup

 Rendah

Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Menonjolnya masalah tidak perlu

maslah : segera ditangani karena Ny.N

Tidak perlu segera akan sudah jarang kambuh.

ditangani

 Masalah

berat harus

segera

ditangani

 Ada

masalah

tapi tidak

perlu segera

ditangani

 Masalah

tidak

dirasakan
Total Skor 3 1 /3

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan Kurang pengetahuan

tentang pemeliharaan rumah

2. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan

V. INTERVENSI

DX NOC NIC

I Tujuan Umum : NIC : Pengajaran individu

Setelah dilakukan tindakan selama 1. Bina hubungan baik.

proses keperawatan 5x60 menit 2. Kaji pengetahuan klien dan keluarga

diharapkan keluarga dapat mengatasi tentang asma

hambatan pemeliharaan rumah. 3. Tetapkan tujuan pembelajaran

Tujuan Khusus : bersama yang realistis dengan klien

Mengenal Masalah Kesehatan dan keluarga.

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 4. Ciptakan lingkungan yang kondusif

menit, keluarga Ny. N mampu untuk belajar .

mengenal masalah kesehatan dalam 5. Beri waktu kepada klien untuk

mengatasi hambatan pemeliharaan mengajukan beberapa pertanyaan

rumah., dengan kriteria hasil : dan mendiskusikan permasalahan


Pengetahuan : Keamanan Pribadi

Skala
Indikator
Awal Tujuan

- Strategi 3 5

pengurangan

resiko

- Langkah-

langkah 2 5

keamanan

rumah

- Strategi untuk

menghindari 3 5

allergen yang

sudah

diketahui

Keterangan :

1 : Tidak ada pengetahuan

2 : Pengetahuan terbatas

3 : Pengetahuan sedang

4 : Pengetahuan banyak

5 : Pengetahuan sangat banyak


Mengambil keputusan NIC : Bantuan pemeliharaan rumah

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan

menit keluarga Ny. N mampu rumah pasien

mengambil keputusan untuk 2. Libatkan klien atau keluarga dalam

mengatasi masalah hambatan memutuskan kubutuhan

pemeliharaan rumah , dengan kriteria pemeliharaan rumah .

hasil : 3. Sarankan perubahan structural yang

Kognisi diperlukan untuk membuat rumah

Skala lebih mudah di akses


Indikator
Awal Tujuan 4. Berikan informasi mengenai

- Memproses 3 5 bagaimana membuat rumah aman

informasi dan bersih

- Menimbang

alternatif- 3 5

alternatif

ketika

membuat 4 5

keputusan

- Pengambilan

keputusan

Keterangan :

1 : Sangat terganggu

2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu

4 : Sedikit terganggu

5 : Tidak terganggu

Melakukan perawatan NIC : Dukungan keluarga

Setelah dilakukan kunjungan1x60 1. Identifikasi pengetahuan dan

menit keluarga Ny. N mampu ketrampilan keluarga dalam merawat

melakukan perawatan yang tepat anggota keluarga yang sakit

dalam mengatasi hambatan 2. Libatkan anggota keluarga dan

pemeliharaan rumah, dengan kriteria pasien dalam membuat keputusan

hasil : terkait perawatan

Fungsi Keluarga 3. Rencanakan perawatan lanjutan jika

Skala ada indikasi yang diinginkan


Indikator
Awal Tujuan

- Merawat 3 5

anggota

keluarga yang

memiliki

ketergantunga

n 3 5

- Anggota

keluarga dapat

melakukan

peran yang di
harapkan 4 5

- Anggota

keluarga

saling

mendukung

Keterangan :

1 : Sangat terganggu

2 : Banyak terganggu

3 : Cukup terganggu

4 : Sedikit terganggu

5 : Tidak terganggu

Menciptakan lingkungan yang NIC : Manajemen lingkungan

sehat 1. Anjurkan keluarga untuk

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 meminimalkan polusi lingkungan

menit keluarga Ny. N mampu misalnya debu, asap atau bulu bantal

menciptakan lingkungan yang 2. Anjurkan keluarga untuk sering

nyaman dalam mengatasi hambatan membersihkan rumah

pemeliharan rumah, dengan kriteria 3. Anjurkan keluarga untuk menjaga

hasil : sirkulasi udara dan pencahayaan

Status Kenyamanan: Lingkungan dengan sering membuka jendela

Skala ketika siang hari


Indikator
Awal Tujuan

- Kebersihan 3 5
lingkungan

- Pencahayaan 3 5

ruangan

Keterangan :

1 : Sangat terganggu

2 : Banyak terganggu

3 : Cukup terganggu

4 : Sedikit terganggu

5 : Tidak terganggu

Memanfaatkan fasilitas kesehatan NIC : Panduan sistem pelayanan

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 kesehatan

menit keluarga Ny. N mampu 1. Informasikan kepada pasien dan

memanfaatkan fasilitas kesehatan keluarga tentang sumber pelayanan

yang ada, dengan kriteria hasil : kesehatan

Pengetahuan : Sumber-sumber 2. Anjurkan pasien mengenai jenis

kesehatan layanan yang bisa diharapkan dari

Skala setiap jenis penyedia layanan


Indikator
Awal Tujuan kesehatan.

- Sumber 4 5 3. Bantu pasien dan keluarga untuk

perawatan menjangkau fasilitas kesehatan

kesehtan

terkemuka

- Rencana 3 5
perawatan

tindak lanjut

- Strategi untuk 3 5

mengakses

layanan

kesehatan

Keterangan :

1 : Tidak ada pengetahuan

2 : Pengetahuan terbatas

3 : Pengetahuan sedang

4 : Pengetahuan banyak

5 : Pengetahuan sangat banyak

VI. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal DX Implementasi Respon Keluarga Paraf

Selasa, 6 I Kunjungan I : S:
februari 2018
1. Membina hubungan - Ny.N dan keluarga Asti
10.00
saling percaya dengan mengatakan senang

Ny. N dan keluarga. karena dikunjungi

2. Menjelaskan tujuan pada oleh mahasiswa.


10.15
keluarga. - Ny.N mengatakan Asti

3. Menggali masalah bersedia menjadi Asti


10.10
kesehatan keluarga pasien penerima

4. Mengkaji Ny. N dan asuhan


10.21
keluarga tentang keperawatan. Asti

penyakit yang dialami. - Ny. N mengatakan

5. Mendiskusikan bersama menderita Asma

10.30 Ny. N dan keluarga sejak kecil Asti

mengenai penanganan - Ny.N dan keluarga

yang sudah dilakukan Mengatakan

untuk mengatasi penyebab Asma

penyakit Asma adalah debu,

6. Merencanakan kedinginan, cemas,

perawatan lanjutan jika kecapean, asap Asti


10.40
ada indikasi yang rokok.

diinginkan - Ny. N dan keluarga

7. Menginformasikan mengatakan

tentang sumber menggunakan Asti


10.45
pelayanan kesehatan dan pelayanan

jenis pelayanan kesehatan

8. Kontrak waktu untuk O:


10.55
kunjungan selanjutnya Ny.N dan keluarga Asti

11.00 9. Dokumentasi antusias dan mau Asti

menjawab

pertanyaan dengan
terbuka

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

- Melakukan

penyuluhan

kesehatan tentang

asma

- Melakukan

pemeriksaan fisik .

Kamis, 8 feb I Kunjungan II : S:


2018
09.00 1. Memonitor tanda-tanda - Ny. N dan keluarga

vital (TTV). mengatakan asma Asti

09.10 2. Memonitor pernafasan . adalah penyakit Asti

3. Menciptakan lingkungan saluran pernafasan.

09.18 yang kondusif untuk - Ny. N dan keluarga Asti

belajar mengatakan

4. Memberikan penyebab asma

09.20 penyuluhan tentang karena debu, Asti

konsep penyakit Asma keletihan, cemas,

meliputi pengertian, kedinginan dan

penyebab, tanda dan asap rokok


gejala dan komplikasi. - Ny. N mengatakan

5. Memberi waktu kepada tanda dan gejala

klien untuk mengajukan Asma yaitu nafas Asti

09.35 beberapa pertanyaan terasa berat, sesak,

6. Mendiskusikan bersama batuk

Ny. N dan keluarga - Keluarga Asti

09.40 mengenai penyebab dan mengatakan jika

juga cara penanganan asma kambuh

jika asma . dengan

7. Melibatkan pasien dan mngkonsumsi obat

09.50 keluarga dalam hisap atau dibawa Asti

membuat keputusan kerumah sakit

8. Menganjurkan pasien - Ny. N mengatakan

09.53 dan keluarga untuk akan menghindari Asti

menghindari faktor faktor pencetus

pencetus asma dan asma dan

menimimalkan polusi meminimalkan

lingkungan polusi lingkungan

9. Kontrak waktu
- O:

09.57 selanjutnya - TTV : Asti

10.00 10. Dokumentasi TD : 110/70 Asti

mmHg

N : 83 x/menit
RR : 25 x/menit

S : 36,7 0C

- Ny. N dan keluarga

tampak memahami

tentang asma dan

cara menangani

asma

A:

Masalah teratasi

sebagian

P:

Lanjutkan Intervensi

- Kaji ulang Ny. N

dan keluarga

mengenai konsep

penyakit Asma.

- Memberikan terapi

tentang pembuatan

ramuan jahe merah

dalam penanganan

asma

Sabtu, 10 I Kunjungan III : S:


februari 2018
1. Mengkaji ulang Ny. N - Ny. N dan keluarga Asti
09.30 dan keluarga mengenai mengatakan

konsep penyakit Asma mengetahui konsep

2. Menciptakan penyakit asma

09.10 lingkungan yang - Ny. N mengatakan Asti

kondusif untuk belajar setelah meminum

3. Memberikan ramuan jahe merah

penyuluhan tentang merasa lega. Asti

09.14 terapi ramuan jahe - Ny. N mengatakan

merah merasa senang

4. Mendemonstrasikan diajari cara

09.24 ramuan jahe merah pembuatan ramuan Asti

5. Memberi waktu kepada jahe merah tapi

09.40 klien untuk mengajukan tidak terlalu suka Asti

beberapa pertanyaan rasanya.

6. Mengevalusi tindakan - Ny. N mengatakan

09.50 dan perasaan Ny.N akan Asti

7. Menganjurkan Ny. N mengkonsumsi

10.20 untuk rutin ramuan jahe merah Asti

mengkonsumsi ramuan secara rutin

jahe merah O:

8. Kontrak waktu - Ny. N dan keluarga

10.20 selanjutnya tampak memahami Asti

10.30 9. Dokumentasi materi yang sudah Asti


di jelaskan dan

dapat menjelaskan

kembali materi

yang diberikan

- Ny. N dan keluarga

memahami cara

pembuatan ramuan

jahe

- Ny. N terlihat tidak

kurang suka rasa

ramuan jahe merah

A:

Masalah teratasi

sebagian

P:

Lanjutkan intervensi.

- Memberikan

penyuluhan tentang

rumah sehat .

- Tentukan

kebutuhan

pemeliharan rumah
Senin, 12 I Kunjungan IV : S:
februari 2018
13.00 1. Menciptakan lingkungan - Ny. N dan keluarga Asti

yang kondusif untuk mengatakan

belajar mengerti tentang

2. Memberikan rumah sehat adalah

penyuluhan tentang rumah yang cukup Asti

13.05 rumah sehat ventilasi, cukup

3. Memberi waktu kepada penerangan, rumah

13.20 klien untuk mengajukan rapi, tidak lembab Asti

beberapa pertanyaan - Keluarga Ny. N

4. Mendemonstrasikan mengatakan

13.23 cara membuat rumah membutuhkan Asti

terlihat lebih sehat perbaikan rumah,

5. Menentukan kebutuhan mengganti lantai,

13.40 pemeliharan rumah dan membuat Asti

dengan klien dan spiteng

keluarga - Ny.N mengatakan

6. Menganjurkan Ny. N akan menjaga

13.45 untuk menjaga kebersihan rumah Asti

kebersihan rumah. dan akan membuka

7. Menganjurkan Ny. N jendela pada siang

dan keluarga untuk hari Asti

13.50 membuka jendela pada O :


siang hari - Ny. N dan keluarga

13.53 8. Kontrak waktu memahami tentang

selanjutnya rumah sehat Asti

14.00 9. Dokumentasi - Ny. N dan keluarga Asti

bersedia menjaga

kebersihan rumah

dan membuka

jendela setiap hari.

A:

Masalah teratasi

sebagian

P:

Lanjutkan intervensi

- Mengevaluasi

tentang materi yang

telah di berikan

- Mengobservasi

keadaan rumah

setelah dilakukan

penyuluhan

kesehatan

- Dorong pasien

untuk selalu
menjaga

kebersihan rumah

Rabu, 14 I Kunjungan V : S:
februari 2018
1. Mengevaluasi tentang - Ny. N dan keluarga

09.00 materi yang telah di mengatakan Asti

berikan memahami tentang

2. Menganjurkan Ny. N semua materi yang

09.20 dan keluarga untuk diberikan Asti

tetap menjaga - Ny. N dan keluarga

kebersihan rumah mengatakan akan

3. Menganjurkan Ny.N rutin membuat

09.30 dan keluarga untuk ramuan jahe merah Asti

membuka jendela - Keluarga dan Ny.

setiap hari pada siang N mengatakan

hari sudah

4. Menganjurkan kepada memperhatikan

09.35 Ny. N dan keluarga kebersihan rumah Asti

untuk melakukan dan membuka

terapi jahe merah jendela pada siang

untuk mengurangi hari

resiko kekambuhan. - Ny. N dan keluarga

5. Terminasi kunjungan mengatakan merasa

09.45 keuarga berakhir dan senang dengan Asti


mengucapkan kedatangan

terimakasih. mahasiswa dan

terima kasih sudah

diajarkan banyak

tentang penyakit

Ny. N dan cara

menangani

O:

- Ny. N dan keluarga

tampak memahami

tentang semua

materi yang

diberikan dan dapat

menjelaskan

kembali dan dapat

menjelaskan

kembali materi

yang sudah

diajarkan

- Rumah terlihat

cukup bersih dan

cukup pencahayaan

- Ny. N tampak
senang dan antusias

selama kunjungan

A:

Masalah teratasi

sebagian

P : Pertahankan

intervensi.

Kunjungan keluarga

berkahir perawatan di

delegasikan kepada

keluarga.

VII. EVALUASI

Hari/ Tanggal DX Evaluasi Paraf

14 februari I S:

2018 - Ny. N dan keluarga mengatakan memahami Asti

tentang semua materi yang diberikan

- Ny. N mengatakan akan rutin mengkonsumsi

ramuan jahe merah

- Ny.N dan keluarga mengatakan sudah

menyadari mengenai pentinganya

pemeliharaan rumah terutama untuk anggota

keluarganya yang menderita asma, sudah


mengetahui mengenai pentingnya

pemeliharaan rumah yang bersih dan

menunjang kesehatan

- Ny.N mengatakan akan selalu menjaga

kebersihan rumah

O:

- Ny.N dan keluarga dapat menjelaskan

kembali tetang materi yang sudah di ajarkan

- Rumah terlihat lebih rapi, cukup bersih,

perabotan rumah tertata baik, jendela terbuka,

cahaya dapat masuk

A:

Masalah teratasi sebagian

Pengetahuan : Keamanan Pribadi

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Strategi 3 5 4

pengurangan

resiko

- Langkah-

langkah 2 5 3

keamanan

rumah
- Strategi untuk 3 5 4

menghindari

allergen yang

sudah diketahui

- Kognisi

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Memproses 3 5 4

informasi

- Menimbang 3 5 4

alternatif-alternatif

ketika membuat

keputusan 4 5 5

- Pengambilan

keputusan

- Fungsi Keluarga

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Merawat anggota 3 5 4

keluarga yang

memiliki
ketergantungan

- Anggota keluarga 3 5 4

dapat melakukan

peran yang di

harapkan 4 5 5

- Anggota keluarga

saling

mendukung

- Status Kenyamanan: Lingkungan

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Kebersihan 3 5 4

lingkungan

- Pencahayaan 3 5 4

ruangan

- Pengetahuan : Sumber-sumber kesehatan

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Sumber 4 5 5

perawatan

kesehtan
terkemuka

- Rencana 3 5 4

perawatan

tindak lanjut 3 5 4

- Strategi untuk

mengakses

layanan

kesehatan

P : Lanjutkan Intervensi

Perawatan di delegasikan kepada keluarga


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. I

MENDERITA ASMA DENGAN FOKUS STUDI HAMBATAN

PEMELIHARAAN RUMAH

DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN

Oleh :

Asti Septu Tsaniyah

NIM. P1337420215003

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. I

MENDERITA ASMA DENGAN FOKUS STUDI HAMBATAN

PEMELIHARAAN RUMAH

DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN

Nama Pengkaji : Asti Septu Tsaniyah

Tanggal Pengkajian : 6 April - 13 April 2018

Teknik Pengkajian : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik.

I. PENGKAJIAN

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I

2. Umur : 60 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Pendidikan : SLTA

5. Pekerjaan : Pensiunan Karyawan UMP

6. Alamat : Kelurahan Karang Klesem RT

02/RW 07, Kecamatan Purwokerto

Selatan
7. Komposisi Keluarga :

Status
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Kesehatan

1 Ny. S 52 Thn P SLTA IRT Istri Sehat

2 Ny. D 32 Thn P SLTA IRT Anak Sehat

3 Sdr.B 29 Thn L SLTA Karyawan Anak Sehat

Swasta

4 Nn. Y 23 Thn P SD - Anak Sehat

5 Nn. P 20 Thn P SLTA - Anak Sehat

6 An.K 15 Thn L SLTP Pelajar Anak Sehat

7 An.D 12 thn P SD Pelajar Anak Sehat

Genogram
Keterangan :

: Tinggal serumah
: Laki-laki
: Garis perkawinan
: Perempuan
:Garis keturunan
Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Klien (Tn.I)

Klien (Tn.I) merupakan anak ke 8 dari 13 bersaudara, tinggal

bersama istri dan 3 anaknya yaitu Sdr.Y, Sdr.P dan An. K.

8. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.I adalah keluarga inti, karena tinggal serumah bersama

istri dan anaknya.

9. Suku Bangsa

Semua anggota keluarga Tn.I bersuku bangsa jawa dan tidak ada

budaya yang mengikat atau berpantangan dengan kesehatan.

10. Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi Kesehatan

Keluarga Tn.I beragama Islam dan tidak ada kepercayaan yang

mempengaruhi kesehatan.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga

a. Anggota keluarga yang mecari nafkah

Istri Tn.I yaitu Ny.S bekerja sebagai buruh dan ditambah dengan

uang pensiunan Tn.I untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

b. Penghasilan

Penghasilan keluarga rata-rata perbulan diperoleh dari pensiuan

sebesar Rp 1.900.000,00 dan juga ditambah dengan gaji dari

Ny.S sebesar Rp 1.000.000,00.

c. Upah lain

Tidak ada upah lain.

d. Harta benda yang dimiliki

Keluarga menempati rumah dengan perabotan yang sederhana

seperti lemari, kipas angin, TV, lemari Es, mesin cuci dan

lainnya.

e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan

Untuk memenuhi kebutuhan primer merasa cukup.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn.I tidak memiliki jadwal tertentu untuk berekreasi.

Apabila ada waktu senggang dan sedang tidak ingin berekreasi

biasanya digunakan untuk berkumpul dan menonton TV bersama.


B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan

1. Tahap Perkembangan Saat ini

Keluarga Tn.I berada pada tahap perkembangan dengan anak dewasa

atau pelepasan (Launching Center Familes) dilihat dari masih adanya

anak yang belum menikah dan masih tinggal bersama . Adapun

tahap-tahap perkembangan dengan anak dewasa atau pelepasan

antara lain :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua

c. Mempersiapkan untuk hidup madiri dan menerima kepergian

anak.

2. Tahap Perkembangan yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga

tidak ada.

3. Riwayat keluarga inti

Tn.I adalah anak ke 8 dari 13 bersaudara. Di keluarga tidak

ada yang menderita asma. Menderita asma sejak tahun 2000. Saat

sedang menyapu halam tiba-tiba merasa sesak nafas kemudian di

bawa kelurga kerumah sakit. keluarga mengetahui Tn.I menderita

asma. Mengeluh akan merasakan sesak jika terlalu lelah, saat

terpapar debu dan asap rokok. Merasa asmanya jarang kambuh. Tn.I

memeriksakan penyakitnya secara rutin setiap 10 hari sekali,


sehingga memiliki memiliki persediaan obat. Terakhir dirawat

dirumah sakit pada Januari 2018 karena asmanya. Keluarga dalam

keadaan sehat.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga Tn.I tidak ada yang menderita penyakit menurun

yaitu hipertensi, DM dan Asma.

C. Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Tn.I memiliki tipe bangunan rumah semi permanen dengan

status kepemilikan milik pribadi. Rumah dengan lantai plester halus

dan setiap ruangan dengan sangat kurang dijaga kebersihannya dan

terdapat banyak debu. Luas rumah sekitar 69 m2 (11,5m x 6m) terdiri

dari 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, 1 kamar

mandi dan 1 sumur yang berada didalam rumah. Masing - masing

ruangan memiliki ventilasi kurang dimana jendela jarang dibuka dan

pencahayaan yang kurang. Penataan perabot rumah tidak rapi dan

tidak pada tempatnya. WC berada didalam rumah. Dapur

menggunakan plester dan terkesan berantakan. Sumber air minum

menggunakan air gallon sedangkan untuk mandi dan keperluan cuci

menggunakan air pam.

Kebersihan rumah secara keseluruhan kurang bersih dan

berantakan. Pengelolaan sampah dibuang kesungai belakang rumah .

Sumber air bersih I menggunakan air pam. Kondisi jamban dalam


kurang baik dengan menggunakan jamban leher angsa ,terlihat

kurang dijaga kebersihannya dan disalurkan ke sungai. Pembuangan

limbah kamar mandi menggunakan pembuangan cairan limbah jadi

satu ke sungai.

Denah rumah

F G H

D
U
DD E

S
A B

Keterangan :

A : Ruang tamu G : Sumur

B : Kamar tidur H : Dapur

C : Kamar tidur I : Sungai


D : Kamar tidur

E : Ruang keluarga

F : Kamar mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Tn.I hidup dilingkungan daerah pedesaan. Tetangga yang

ada di sekitar rumahnya saling tolong menolong satu sama lain.

Tn.I termasuk orang yang aktif dalam perkumpulan masyarakat

seperti arisan RT, pengajian dan gotong royong.

3. Mobilitas geografi keluarga

Sebelum menikah Tn.I berasal dari Puwokerto lor . Setelah

menikah Tn. I dan Ny. S pernah tinggal di kelurahan

Bancarkembar selama 4 tahun dan tinggal di Dukuh Waluh selama

20 tahun sekarang tinggal di Karang Klesem. Alat transportasi yang

digunakan adalah sepeda motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Setiap hari keluarga Tn.I berkumpul setiap sore atau malam hari

dengan bersantai dan menonton TV bersama. Interaksi dengan

masyarakat sekitar baik. Keluarga sering mengikuti kegiatan yang

ada di masyarakat. Seperti Tn.I mengikuti perkumpulan Rt setiap

satu bulan sekali.


5. Sistem dukungan keluarga

Keluarga peduli terhadap kesehatan Tn. I. Keluarga menggunakan

BPJS untuk berobat ke pelayanan kesehatan. Apabila ada anggota

keluarga yang sakit langsung di periksakan ke pelayanan kesehatan

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Tn.I menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa

dalam kehidupan sehari-hari. Pola komunikasi yang digunakan

keluarga adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga

bebas dalam menyampaikan pendapat baik itu keluhan atau tanggapa

keluarga. Keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan.

2. Struktur kekuatan keluarga

Sebelumnya sudah di bicarakan dengan anggota keluarga yang lain

sehingga pengambilan keputusan secara musyawarah Tn.I

mengatakan jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan

sebagai pengambil keputusan adalah Tn. I.

3. Struktur peran

a. Peran formal

1) Tn. I berperan sebagai kepala keluarga

2) Ny. S berperan sebagai istri Tn. I

3) Nn. Y berperan sebagai anak ketiga.

4) Nn. P berperan sebagi anak keempat.


5) An. K berperan sebagai anak kelima

b. Peran non formal

1) Tn. I berperan sebagai pelindung untuk anak-anak,

pengambil keputusan.

2) Ny. S berperan sebagai pemberi kasih sayang, serta

penghubung dalam keluarga.

3) An. Y berperan sebagi pengharmonis, pendamai dan

pemberi kasih sayang.

4) An. P berperan sebagi pengharmonis, pendamai dan

pemberi kasih sayang

5) An. K berperan sebagi sebagai pengharmonis dan pendamai

keluarga

4. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn.I menganut agama Islam dan norma yang berlaku di

masyarakat yaitu adat istiadat orang jawa. Keluarga selalu

bertawakal dan berusaha dalam menghadapi masalah.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Tn.I mengatakan bahwa beliau sangat menyayangi dan

memperhatikan keluarganya. Keluarga. Seluruh anggota keluarga

memiliki gambaran diri yang baik, memiliki sikap saling menghargai


dan saling menghormati satu sama lain Apabila ada anggota keluarga

yang kesulitan maka akan saling membantu.

2. Fungsi sosialisasi

Hubungsn dalam berkeluarga cukup erat, interaksi dalam

berkeluarga cukup harmonis. Tn. I dan Ny. S mengasuh anak-

anaknya dengan penuh perhatian dan rasa kasih sayang.

3. Fungsi perawatan kesehatan

a. Mengenal masalah kesehatan

Tn.I mengatakan terkena Asma sejak tahun 2000. Merasa sering

sesak nafas saat keletihan dan jika terpapar debu dan asap rokok.

Jika asma nya kambuh merasa cemas. Mengatakan sudah lama

menderita asma, mengetahui sedikit mengenai penyakitnya dan

cara pencegahannya. Istrinya juga mengatakan sedikit paham

mengenai penyakit suaminya.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Kemampuan keluarga mengambil keputusan cukup mampu

dengan mendukung Tn.I untuk berobat kerumah sakit setiap 10

hari sekali untuk kontrol, dan jika ada anggota keluarga yang

sakit langsung dibawa ke puskesmas atau dokter.

c. Merawat anggota keluarga yang sakit

Saat asma Tn.I kambuh dengan mengkomsumi obat dari rumah

sakit. Bila ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa ke

pelayanan kesehatan
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Tn.I dan keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi

lingkungan yang dapat menunjang kesehatan dibuktikan dengan

keadaan rumah yang kotor, banyak debu, perabotan rumah yang

tidak rapih dan tidak pada tempatnya, kurangnya cahaya yang

masuk kedalam rumah.

e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat

Keluarga mengatakan sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan

dengan baik. Keluarga memiliki kartu BPJS

4. Fungsi reproduksi

Tn.I memiliki 6 orang anak, 4 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.

5. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn.I dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah dengan

uang pensiunan Tn. I dan tambahan dari gaji istrinya. Penghasilan

seluruh keluarga totalnya Rp 2.900.000,00. Keluarga bisa memenuhi

kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stres jangka pendek dan jangka panjang

a. Jangka pendek

Tn.I mengatakan yang menjadi pemikiran keluarga saat ini

adalah bagaimana menjagae pnyakitnya dapat mengganggu

aktivitasnya, sehingga terbatas dalam beraktivitas.


b. Jangka panjang

Tn.I mengatakan merasa bosan karna harus rutin kerumah sakit,

dan sudah bosan makan obat .

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga selalu berusaha untuk mengobati penyakitnya yang diderita

Tn. I . Serta tidak lupa berdoa dan bertawakal pada Allah SWT.

3. Strategi koping yang digunakan

Kelaurga Tn.I menggunakan cara berdiskusi dan bermusyawarah

dalam memecahkan maslah dan mencapai keputusan untuk

penyelesaiannya.

4. Strategi adaptasi fungsional

Tn.I mengatakkan di dalam keluarganya menggunakan musyawarah

dalam menyelesaikan masalah.

G. Harapan Keluarga

Tn.I dan keluarga berharap dapat mengetahui tentang cara mengontrol

Asma agar tidak sering kambuh dengan menghindari faktor pencetus.

Keluarga juga berharap penyakit Ny. T tidak bertambah parah.


H. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Jenis

pemeriksaan Tn. I Ny. S Sdr.Y Sdr.P An.K

fisik

Riwayat

penyakit Asma - - - -

sekarang

Sesak nafas
Keluhan
jika terkena
yang - - - -
debu,keletiha
dirasakan
n, stress, dll

Riwayat

penyakit - - - - -

sebelumnya

TD : 130/90 TD : 120/80 TD : 120/80 TD : 110/80 TD : 100/80

mmHg mmHg mmHg mmHg N: 85

Tanda- N : 88 N : 83 N: 85 N : 86 x/menit

tanda vital x/menit x/menit x/menit x/menit RR : 22

(TTV) RR : 26 RR : 20 RR : 22 RR : 21 x/menit

x/menit x/menit x/menit x/menit S : 36,5 0C

S : 36,7 0C S : 36,8 0C S : 36,5 0C S : 36,6 0C

TB dan BB TB :165 cm TB :158 cm TB :155 cm TB : 153 cm TB :140 cm


BB : 70 kg BB : 65 kg BB : 50 kg BB : 55 kg BB : 35 kg

Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal,

rambut hitam, rambut rambut rambut rambut


Kepala
bersih hitam, bersih hitam, hitam, hitam,

bersih bersih bersih

Skelra tidak Skelra tidak Skelra tidak Skelra tidak Skelra tidak

ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,

konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva

tidak anemis, tidak tidak tidak tidak


Mata
fungsi anemis, anemis, anemis, anemis,

penglihatan fungsi fungsi fungsi fungsi

normal penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan

normal normal normal normal

Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,

Hidung bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak

ada polip ada polip ada polip ada polip ada polip

Mulut dan Mulut dan Mulut dan Mulut dan Mulut dan

gigi bersih, gigi bersih, gigi bersih, gigi bersih, gigi bersih,
Mulut dan
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tenggorokan
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan

menelan menelan menelan menelan menelan

Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


Telinga
bersih, fungsi bersih, bersih, bersih, bersih,
pendengaran fungsi fungsi fungsi fungsi

baik pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran

baik baik baik baik

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran


Leher
kelenjar tiroid kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar

tiroid tiroid tiroid tiroid

I : tidak I : tidak I : tidak I : tidak I : tidak

teraba ictus teraba ictus teraba ictus teraba ictus teraba ictus

cordis cordis cordis cordis cordis

P : teraba P : teraba P : teraba P : teraba P : teraba


Jantung
ictus cordis di ictus cordis ictus cordis ictus cordis ictus cordis

ICS 5 di ICS 5 di ICS 5 di ICS 5 di ICS 5

P : pekak P : pekak P : pekak P : pekak P : pekak

A : reguler A : reguler A : reguler A : reguler A : reguler

I : pergerakan I : I : I : I :

dinding dada pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan

simetris dinding dada dinding dinding dinding

P : taktil simetris dada dada dada


Paru-paru
fremitus P : taktil simetris simetris simetris

normal pada fremitus P : taktil P : taktil P : taktil

kedua paru normal pada fremitus fremitus fremitus

P : sonor kedua paru normal pada normal pada normal pada


A : vesikuler P : sonor kedua paru kedua paru kedua paru

A : P : sonor P : sonor P : sonor

vesikuler A : A : A :

vesikuler vesikuler vesikuler

I : datar I : datar I : datar I : datar I : datar

P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada

nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Abdomen P : tympani P : tympani P : tympani P : tympani P : tympani

A : bising A : bising A : bising A : bising A : bising

usus usus usus usus usus

15x/menit 13x/menit 12x/menit 13x/menit 12x/menit

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Punggung
kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan

Berjenis Berjenis Berjenis Berjenis Berjenis

Genetalia kelamin laki- kelamin kelamin kelamin kelamin

laki perempuan perempuan perempuan laki-laki

Sawo matang, Sawo Sawo Sawo Sawo

turgor kulit ≤ matang, matang, matang, matang,


Kulit
2 detik turgor kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit

≤ 2 detik ≤ 2 detik ≤ 2 detik ≤ 2 detik

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Ektremitas
kelemahan kelemahan kelemahan kelemahan kelemahan
dan edema dan edema dan edema dan edema dan edema

pada tangan, pada tangan, pada tangan, pada tangan, pada tangan,

kaki baik kaki baik kaki baik kaki baik kaki baik

kanan/kiri kanan/kiri kanan/kiri kanan/kiri kanan/kiri

Kekuatan otot Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan

otot otot otot otot

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

II. ANALISA DATA

Data Fokus Problem Etiologi

DS: Tn.I bertanya-tanya tentang Hambatan Kurang pengetahuan

penyakitnya. Mengatakan pemeliharaan tentang pemeliharaan

terkena debu rumah , asap lingkungan rumah rumah

rokok dan keletihan asmanya

dapat kambuh . Tn.I dan

keluarga menanyakan

bagaimana cara memodifikasi

lingkungan untuk

meningkatkan kesehatan

keluarga .

DO : Saat dilakukan pengkajian


kondisi rumah yang sangat

kurang dijaga kebersihannya,

berantakan, banyak debu,

kurangnya pertukaran udara

karena jendela tidak dibuka,

perabot rumah tidak pada

tempatnya.

DS : Tn.I mengatakan saat asmanya Ansietas Status Kesehatan

kambuh Tn.I merasa cemas

karena persediaan obat

terkadang sudah habis tidak

sampai pada waktu control

selanjutnya

DO : -

III. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Hambatan pemeliharaan rumah

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Sifat masalahnya yaitu aktual.

Aktual Tn.I menderita asma dan bisa

 Aktual kambuh akibat terpapar oleh debu

 Resiko rumah yang berserakan

 Potensial
Kemungkinan 2 2 2/2 x 1 = 1 Kemungkinan masalah dapat

untuk di ubah : dirubah mudah karena jika

Mudah keluarga bersedia untuk

 Mudah memodifikasi lingkungan masalah

 Sebagian gangguan rumah dapat teratasi

 Tidak dapat

Potensial di cegah 3 1 3/3 x 1 = 1 Potensial masalah dicegah tinggi,

: Keluarga Tn.I mau untuk menjaga

Tinggi lingkungan rumahnya agar bersih

 Tinggi dan bebas debu

 Cukup

 Rendah

Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Menonjolnya masalah segera

masalah : ditangani karena jika tidak Tn.I

Masalah berat akan sering kambuh.

harus segera

ditangani

 Masalah

berat harus

segera

ditangani
 Ada

masalah

tapi tidak

perlu segera

ditangani

 Masalah

tidak

dirasakan

Total Skor 4

2. Ansietas

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah : 1 1 1/3 x 1 = 1/3 Masalah adalah potensial

Potensial Karena Tn.I sudah lama menderita

 Aktual asma dan jarang kambuh

 Resiko

 Potensial

Kemungkinan 1 2 1/2 x 1 = 1/2 Kemungkinan masalah dapat

untuk di ubah : dirubah sebagian karena masalah

Sebagian ansietas perlu penanganan lebih

 Mudah lanjut

 Sebagian
 Tidak dapat

Potensial di cegah 2 1 2/3 x 1 = 2 Kemungkinan masalah dapat

: dicegah Cukup karena cemas

Cukup dapat dicegah

 Tinggi

 Cukup

 Rendah

Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Menonjolnya masalah tidak perlu

maslah : segera ditangani karena Tn.I akan

Tidak perlu segera sudah jarang kambuh.

ditangani

 Masalah

berat harus

segera

ditangani

 Ada

masalah

tapi tidak

perlu segera

ditangani

 Masalah

tidak

dirasakan
Total Skor 3 1 /3

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan Kurang pengetahuan

tentang pemeliharaan rumah

2. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan

V. INTERVENSI

DX NOC NIC

I Tujuan Umum : NIC : Pengajaran individu

Setelah dilakukan tindakan selama 1. Bina hubungan baik.

proses keperawatan 5x60 menit 2. Kaji pengetahuan klien dan keluarga

diharapkan keluarga dapat mengatasi tentang asma

hambatan pemeliharaan rumah. 3. Tetapkan tujuan pembelajaran

Tujuan Khusus : bersama yang realistis dengan klien

Mengenal Masalah Kesehatan dan keluarga.

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 4. Ciptakan lingkungan yang kondusif

menit, keluarga Tn.I mampu untuk belajar .

mengenal masalah kesehatan dalam 5. Beri waktu kepada klien untuk

mengatasi hambatan pemeliharaan mengajukan beberapa pertanyaan

rumah., dengan kriteria hasil : dan mendiskusikan permasalahan


Pengetahuan : Keamanan Pribadi

Skala
Indikator
Awal Tujuan

- Strategi 3 5

pengurangan

resiko

- Langkah- 2 5

langkah

keamanan

rumah

- Strategi untuk 2 5

menghindari

allergen yang

sudah

diketahui

Keterangan :

1 : Tidak ada pengetahuan

2 : Pengetahuan terbatas

3 : Pengetahuan sedang

4 : Pengetahuan banyak

5 : Pengetahuan sangat banyak


Mengambil keputusan NIC : Bantuan pemeliharaan rumah

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan

menit keluarga Tn.I mampu rumah pasien

mengambil keputusan untuk 2. Libatkan klien atau keluarga dalam

mengatasi masalah hambatan memutuskan kubutuhan

pemeliharaan rumah , dengan kriteria pemeliharaan rumah .

hasil : 3. Sarankan perubahan structural yang

Kognisi diperlukan untuk membuat rumah

Skala lebih mudah di akses


Indikator
Awal Tujuan 4. Berikan informasi mengenai

- Memproses 3 5 bagaimana membuat rumah aman

informasi dan bersih

- Menimbang

alternatif- 3 5

alternatif

ketika

membuat 4 5

keputusan

- Pengambilan

keputusan

Keterangan :

1 : Sangat terganggu

2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu

4 : Sedikit terganggu

5 : Tidak terganggu

Melakukan perawatan NIC : Dukungan keluarga

Setelah dilakukan kunjungan1x60 1. Identifikasi pengetahuan dan

menit keluarga Tn.I mampu ketrampilan keluarga dalam merawat

melakukan perawatan yang tepat anggota keluarga yang sakit

dalam mengatasi hambatan 2. Libatkan anggota keluarga dan

pemeliharaan rumah, dengan kriteria pasien dalam membuat keputusan

hasil : terkait perawatan

Fungsi Keluarga 3. Rencanakan perawatan lanjutan jika

Skala ada indikasi yang diinginkan


Indikator
Awal Tujuan

- Merawat 3 5

anggota

keluarga yang

memiliki

ketergantunga

- Anggota 2 5

keluarga dapat

melakukan

peran yang di 4 5
harapkan

- Anggota

keluarga

saling

mendukung

Keterangan :

1 : Sangat terganggu

2 : Banyak terganggu

3 : Cukup terganggu

4 : Sedikit terganggu

5 : Tidak terganggu

Menciptakan lingkungan yang NIC : Manajemen lingkungan

sehat 1. Anjurkan keluarga untuk

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 meminimalkan polusi lingkungan

menit keluarga Tn.I mampu misalnya debu, asap atau bulu bantal

menciptakan lingkungan yang 2. Anjurkan keluarga untuk sering

nyaman dalam mengatasi hambatan membersihkan rumah

pemeliharan rumah, dengan kriteria 3. Anjurkan keluarga untuk menjaga

hasil : sirkulasi udara dan pencahayaan

Status Kenyamanan: Lingkungan dengan sering membuka jendela

Skala ketika siang hari


Indikator
Awal Tujuan

- Kebersihan 2 5
lingkungan

- Pencahayaan 2 5

ruangan

Keterangan :

1 : Sangat terganggu

2 : Banyak terganggu

3 : Cukup terganggu

4 : Sedikit terganggu

5 : Tidak terganggu

Memanfaatkan fasilitas kesehatan NIC : Panduan sistem pelayanan

Setelah dilakukan kunjungan 1x60 kesehatan

menit keluarga Tn.I mampu 1. Informasikan kepada pasien dan

memanfaatkan fasilitas kesehatan keluarga tentang sumber pelayanan

yang ada, dengan kriteria hasil : kesehatan

Pengetahuan : Sumber-sumber 2. Anjurkan pasien mengenai jenis

kesehatan layanan yang bisa diharapkan dari

Skala setiap jenis penyedia layanan


Indikator
Awal Tujuan kesehatan.

- Sumber 4 5 3. Bantu pasien dan keluarga untuk

perawatan menjangkau fasilitas kesehatan

kesehtan

terkemuka 3 5

- Rencana
perawatan

tindak lanjut 4 5

- Strategi untuk

mengakses

layanan

kesehatan

Keterangan :

1 : Tidak ada pengetahuan

2 : Pengetahuan terbatas

3 : Pengetahuan sedang

4 : Pengetahuan banyak

5 : Pengetahuan sangat banyak

VI. IMPLEMENTASI

Hari/Tanggal DX Implementasi Respon Keluarga Paraf

Jum’at I Kunjungan I : S:
6 April 2018
1. Membina hubungan - Tn.I dan keluarga

09. 00 saling percaya dengan mengatakan senang Asti

Tn.I dan keluarga. karena dikunjungi

09.05 2. Menjelaskan tujuan pada oleh mahasiswa Asti

keluarga. - Tn.I mengatakan

09.10 3. Menggali masalah bersedia menjadi Asti


kesehatan keluarga pasien penerima

4. Mengkaji Tn.I dan asuhan

09.22 keluarga tentang keperawatan Asti

penyakit yang dialami. - Tn.I mengatakan

5. Mendiskusikan bersama mederita asma

Tn.I dan keluarga sejak tahun 2000 Asti

09.30 mengenai penanganan - Tn.I dan keluarga

yang sudah dilakukan mengatakan bahwa

untuk mengatasi penyebab Asma

penyakit Asma adalah debu,

6. Merencanakan kecapean, asap

perawatan lanjutan jika rokok. Asti

09.40 ada indikasi yang - Tn.I dan keluarga

diinginkan mengatakan

7. Menginformasikan menggunakan

09.44 tentang sumber pelayanan Asti

pelayanan kesehatan kesehatan

09.53 8. Kontrak waktu untuk O:

kunjungan selanjutnya Tn.I dan keluarga Asti

10.00 9. Dokumentasi antusias dan mau Asti

menjawab pertanyaan

dengan terbuka

A: Masalah belum
teratasi.

P:

Lanjutkan intervensi

- Melakukan

penyuluhan

kesehatan tentang

asma

- Melakukan

pemeriksaan fisik .

Sabtu, 7 April I Kunjungan II : S:


2018
1. Memonitor tanda-tanda - Tn.I dan keluarga Asti

09.30 vital (TTV). mengatakan asma

09.40 2. Memonitor pernafasan . adalah penyakit Asti

3. Menciptakan lingkungan saluran pernafasan.

09.47 yang kondusif untuk - Tn.I dan keluarga Asti

belajar mengatakan

4. Memberikan penyuluhan penyebab asma

09.50 tentang konsep penyakit karena udara kotor, Asti

Asma meliputi debu, keletihan,

pengertian, penyebab, stress, keturunan

tanda dan gejala dan dan usia

komplikasi. - Tn.I mengatakan

5. Memberi waktu kepada tanda dan gejala Asti


10.05 klien untuk mengajukan asma yaitu untuk

beberapa pertanyaan bernafas terasa

6. Mendiskusikan bersama berat, batuk, sesak

10.10 Tn.I dan keluarga nafas Asti

mengenai penyebab dan - Tn.I mengatakan

juga cara penanganan akan menghindari

jika asma . faktor penyebab

7. Melibatkan pasien dan asma dan

10.20 keluarga dalam meminimalkan Asti

membuat keputusan polusi lingkungan.

8. Menganjurkan pasien
- O:

dan keluarga untuk - TTV : Asti

10.23 menghindari faktor TD: 130/90 mmHg

pencetus asma dan N : 88 x/menit

meminimalkan polusi RR : 26 x/menit

lingkungan S : 36,7 0C

10.27 9. Kontrak waktu untuk - Tn.I dan keluarga Asti

kunjungan selanjutnya tampak memahami

10.30 10. Dokumentasi tentang asma dan Asti

cara menangani

asma

A:

Masalah teratasi
sebagaian

P:

Lanjutkan Intervensi

- Kaji ulang Tn.I dan

keluarga mengenai

konsep penyakit

Asma.

- Memberikan terapi

tentang pembuatan

ramuan jahe merah

dalam penanganan

asma

Senin, 9 April I Kunjungan III : S:


2018
1. Mengkaji ulang Tn.I - Tn.I dan keluarga Asti

09.00 dan keluarga mengenai mengatakan

konsep penyakit Asma mengetahui konsep

2. Menciptakan penyakit asma

09.06 lingkungan yang - Tn. I menanyakan Asti

kondusif untuk belajar saat kapan

3. Memberikan meminum ramuan

09.10 penyuluhan tentang jahe merah Asti

terapi ramuan jahe - Tn.I mengatakan

merah setelah meminum


4. Mendemonstrasikan ramuan jahe merah Asti

09.15 ramuan jahe merah merasa lega.

5. Memberi waktu kepada - Tn. I mengatakan

09.35 klien untuk merasa senang Asti

mengajukan beberapa diajari cara

pertanyaan membuat ramuan

6. Mengevalusi tindakan jahe dan akan

09.40 dan perasaan pasien membuat ramuan Asti

7. Menganjurkan Tn. I secara rutin sesuai

09.50 untuk mengkonsumsi yang ajarkan. Asti

ramuan jahe merah O :

secara rutin - Tn.I dan keluarga

8. Kontrak waktu untuk tampak memahami

09.55 kunjungan selanjutnya materi yang sudah Asti

10.00 9. Dokumentasi di jelaskan dan Asti

dapat menjelaskan

kembali materi

yang diberikan

- Tn.I dan keluarga

memahami cara

pembuatan ramuan

jahe

- Tn. I antusias dan


menghabiskan

ramuan yang sudah

di buat

A:

Masalah teratasi

sebagian

P:

Lanjutkan intervensi.

- Memberikan

penyuluhan tentang

rumah sehat .

- Tentukan

kebutuhan

pemeliharaan

rumah

Rabu, 11 I Kunjungan IV : S:
April 2018
1. Menciptakan lingkungan - Tn.I dan keluarga Asti

10.00 yang kondusif untuk mengatakan

belajar mengerti tentang

10.03 2. Memberikan penyuluhan rumah sehat adalah

tentang rumah sehat rumah yang bersih, Asti

3. Memberi waktu kepada cukup penerangan,

10.20 klien untuk mengajukan cukup ventilasi, Asti


beberapa pertanyaan rapih.

10.24 4. Mendemonstrasikan cara - Keluarga Tn. I Asti

membuat rumah terlihat mengatakan

lebih sehat membutuhkan

5. Menentukan kebutuhan perbaikan rumah,

10.40 pemeliharan rumah dan membuat Asti

dengan klien dan spiteng

keluarga - Tn.I mengatakan

6. Menganjurkan pasien akan menjaga

10.45 untuk menjaga kebersihan rumah Asti

kebersihan rumah. dan akan membuka

7. Menganjurkan pasien jendela setiap hari

10.50 dan keluarga untuk O : Asti

membuka jedela saat - Tn.I dan keluarga

siang hari memahami tentang

8. Kontrak waktu rumah sehat

10.55 selanjutnya - Tn.I dan keluarga Asti

11.00 9. Dokumentasi bersedia menjaga Asti

kebersihan rumah

dan membuka

jendela setiap hari

A:

Masalah teratasi
sebagian

P:

Lanjutkan intervensi

- Mengevaluasi

tentang materi

yang telah di

berikan

- Mengobservasi

keadaan rumah

setelah dilakukan

penyuluhan

- Dorong pasien

untuk selalu

menjaga

kebersihan rumah

Jum,at, 13 I Kunjungan V : S:
April 2018
1. Mengevaluasi tentang - Tn. I dan keluarga

13.30 materi yang telah di mengatakan Asti

berikan memahami tentang

2. Menganjurkan Tn.I dan semua materi yang

13.20 keluarga untuk tetap diberikan Asti

menjaga kebersihan - Tn. I dan keluarga

rumah dan . mengatakan akan


3. Menganjurkan Tn. I rutin membuat

13.30 dan keluarga untuk ramuan jahe merah Asti

membuka jendela dan tadi pagi

setiap hari pada siang membuat ramuan

hari jahe merah

4. Menganjurkan kepada - Keluarga

13.35 Tn.I dan keluarga mengatakan akan Asti

untuk melakukan terapi memperhatikan

jahe merah untuk kebersihan rumah

mengurangi resiko dan membuka

kekambuhan. jendela setiap hari

5. Terminasi kunjungan - Tn. I dan keluarga

keuarga berakhir dan mengatakan Asti

13.45 mengucapkan merasa senang

terimakasih. dengan kedatangan

mahasiswa dan

terima kasih sudah

diajarkan banyak

tentang penyakit

Tn. I dan cara

menangani

O:

- Tn.I dan keluarga


tampak memahami

tentang semua

materi yang

diberikan dan dapat

menjelaskan

kembali

- Rumah masih

terlihat kurang

bersih dan cukup

pencahayaan

- Tn. I dan keluarga

tampak antusia

selama kunjungan

A:

Masalah teratasi

sebagian

P : Pertahankan

intervensi.

Kunjungan keluarga

berkahir perawatan di

delegasikan kepada

keluarga.
VII. EVALUASI

Hari/ Tanggal DX Evaluasi Paraf

13 februari I S:

2018 - Tn.I dan keluarga mengatakan memahami tentang Asti

semua materi yang diberikan

- Tn. I mengatakan akan rutin membuat ramuan

jahe

- Tn.I dan keluarga mengatakan menyadari

mengenai pentinganya pemeliharaan rumah

terutama untuk anggota keluarganya yang

menderita asma, sudah mengetahui mengenai

pentingnya pemeliharaan rumah yang bersih dan

menunjang kesehatan

- Tn.I mengatakan akan lebih menjaga kebersihan

rumah

O:

- Tn.I dan keluarga dapat menjelaskan kembali

tetang materi yang sudah di ajarkan

- Rumah terlihat kurang rapi, kurang bersih,

perabotan rumah terlihat kurang rapi, jendela

terbuka, cahaya dapat masuk, lantai masih

kurang bersih

A:
Masalah teratasi sebagian

Pengetahuan : Keamanan Pribadi

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Strategi 3 5 4

pengurangan

resiko

- Langkah- 2 5 3

langkah

keamanan

rumah

- Strategi untuk 2 5 3

menghindari

allergen yang

sudah diketahui

- Kognisi

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Memproses 3 5 4

informasi

- Menimbang 3 5 4

alternatif-alternatif
ketika membuat

keputusan 4 5 5

- Pengambilan

keputusan

- Fungsi Keluarga

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Merawat anggota 3 5 4

keluarga yang

memiliki

ketergantungan 2 5 3

- Anggota keluarga

dapat melakukan

peran yang di 4 5 5

harapkan

- Anggota keluarga

saling mendukung

- Status Kenyamanan: Lingkungan

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Kebersihan 2 5 3
lingkungan

- Pencahayaan 2 5 3

ruangan

- Pengetahuan : Sumber-sumber kesehatan

Skala
Indikator
Awal Tujuan Hasil

- Sumber 4 5 5

perawatan

kesehtan

terkemuka

- Rencana 3 5 4

perawatan

tindak lanjut

- Strategi untuk 4 5 5

mengakses

layanan

kesehatan

P : Lanjutkan Intervensi

Perawatan di delegasikan kepada keluarga


SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASTHMA

Disusun Oleh :

Asti SeptuTsaniyah

P1337420215003

Tingkat 3A

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASMA

Topik Penyuluhan : Asma


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Asma
Hari, tanggal :Kamis, 8 Februari 2018 dan Sabtu, 7 April 2018
Waktu : (Ny. N) 09.00 – 09.15 dan (Tn. I) 09.30 – 09.45
Tempat : Rumah Ny. N di Desa KarangKlesem Rt 02, Rw 07 dan
Rumah Tn. I di Desa KarangKlesem Rt 03, Rw 07
Sasaran : Keluarga Ny. N dan Keluarga Tn. I
Penyuluh :Asti SeptuTsaniyah

A. Tujuan Instruksional
 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x15 menit tentang asthma diharapkan
keluarga pasien mengetahui tentang asma.
 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x15 menit diharapkan keluarga pasien
mampu :
1. Menjelaskan pengertian asma.
2. Menyebutkan penyebab asma.
3. Menyebutkan tanda dan gejala asma.
4. Mengetahui komplikasi yang terjadi apabila asma tidak diobati.
5. Mengetahui cara pencegahan dan penanganan asma.
B. Media
 Leaflet
 Lembarbalik
C. MetodePenyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab
D. Materi (lampiran 1)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian asma.
2. Penyebab asma.
3. Tanda dan gejala asma.
4. Komplikasi yang terjadi apabila asma tidak diobati.
5. Cara pencegahan dan penanganan asma.
E. Setting tempat
Keterangan: pasien keluarga penyuluh

F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan ResponPeserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(3menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan 3. Mendengarkan dan
4. Membuat kontrak waktu memperhatikan
4. Menyetujui kontrak
waktu

2 Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


(7menit) a. Pengertian asma memperhatikan
b. Penyebab asma penjelasan Penyuluh
c. Tanda dan gejala
asma
d. Komplikasi dari asma
e. Cara pencegahan
penanganan asma
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan 2. Aktif bertanya
peserta
3. Mendengarkan

3 Penutup 1. Menyimpulkan materi


(5 menit) yang disampaikan oleh 1. Menjawab
penyuluh pertanyaan yang
2. Mengevaluasi peserta diberikan
atas penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh menanyakan 2. Mendengarkan dan
kembali mengenai materi Memperhatikan
penyuluhan
3. Salam Penutup 3. Menjawab salam

G. Evaluasi Lisan
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana dan prasarana penyuluhan sudah memadai
b. Mahasiswa mampu mempersiapkan dan melaksanakan tugas dengan baik
2. Evaluasi proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
b. Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditentukan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga memahami pengertian penyakit Asma
b. Keluarga memahami penyebab penyakit Asma
c. Keluarga memahami tanda dan gejala penyakitAsma
d. Keluarga memahami faktor pencetus penyakit Asma
e. Keluarga memahami cara pencegahan penyakit Asma
Lampiran Materi Penyuluhan
ASMA

1. Pengertian
Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronchial dengan ciri bronko
spasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas) (Soemantri, 2008).
Asma adalah gangguan jalan napas reaktif kronis termasuk obstruksi jalan
napas episodik dan obstruksi jalan napas reversibel akibat bronkospasme,
peningkatan sekresi mukus, dan edema mukosa(Billota, 2011).
Asma adalah penyakit jalan nafas yang tidak dapat pulih yang terjadi
karena spasme bronkus yang disebabkan oleh berbagai penyebab (Wijaya dan
Putri, 2013).
2. Penyebab
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asthma atau disebut juga sebagai
faktor pencetus (Muttaqin, 2008) :
a. Alergen
Alergen adalah zat-zat tertentu apabila diisap atau dimakan dapat
menimbulkan serangan asthma misalnya debu rumah, spora jamur, bulu
kucing, bulu binatang, dan beberapa makanan laut.
b. Infeksi saluran pernapasan
c. Infeksi saluran pernapasan terutama disebabkan oleh virus. Virus influenza
merupakan salah satu faktor pencetus yang paling sering menimbulkan asma.
d. Tekanan jiwa
Tekanan jiwa bukan penyebab asma tetapi pencetus asma, karena banyak
orang yang mendapat tekanan jiwa tetapi tidak menjadi penderita asthma.
Faktor ini berperan pada orang yang labil seperti wanita dan anak-anak .
e. Olahraga/ kegiatan jasmani yang berat
Sebagi penderita asthma akan mendapatkan serangan asthma bila melakukan
olahraga atau aktifitas fisik yang berlebihan.
f. Obat-obatan
Beberapa klien dengan asthma sensitif terhadap obat tertentu seperti penisilin,
salisilat, beta blocker, dan kodein.
g. Polusi udara
Klien asthma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik/ kendaran, asap
rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran, dan bau yang tajam.
h. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja diperkirakan merupakan faktor pencetus yang menyumbang
2-15% klien dengan asthma.
i. Keturunan
Keturunan memiliki kaitan dengan asthma, karena asma merupakan penyakit
yang dapat diturukan.
j. Usia
Asthma ini dapat terjadi pada semua usia, sekitar 50 % pasien asthma berusia
kurang dari 10 tahun pada laki-laki dan perempuan. Sepertiga pasien, jumlah
antara usia 10 dan 30 tahun.
3. Tanda dan Gejala
Gejala asthma terdiri atas : dispnea, batuk, dan mengi (bengek atau sesak napas)
(Soemantri, 2008).
Gambaran klinis pasien yang menderita asthma :
a. Gambaran objektif yaitu sesak napas parah dengan ekspirasi disertai
wheezing,dapat disertai batuk dengan sputum kental dan susah
dikeluarkan,kuantitas pernafasan lebih dari 24 kali/menit, bernapas dengan
menggunakan otot – otot napas tambahan ; sianosis, takikardi, gelisah
b. Gambaran subjektif yaitu pasien mengeluh sukar bernapas, sesak, dan
anoreksia
c. Gambaran psikososial yaitu cemas, takut, mudah tersinggung, dan kurang
pengetahuan pasien terhadap situasi penyakitnya.
4. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi apabila Asma tidak diobatiyaitu:
a. Pneumothorak
b. Emfisema sub kutis
c. Atelektasis
d. Aspirasi
e. Kegagalan jantung
f. Sumbatan saluran napas
g. Asidon
5. Pencegahan dan PenangananAsma
Cara untuk mencegah agar asma tidak timbul kembali adalah:
a. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
b. Menghindari factor pencetus
c. Tingkatkan kesehatan optimal
d. Berikan makanan dan minuman yang bergizi
e. Minuman air putih yang cukup
f. Istirahat cukup, tidur dan olahraga teratur
g. Hindari merokok
Berikut ini cara penanganan asthma yang tiba-tiba menyerang
a. Tenangakan pasien
b. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan ±
3 bantal)
c. Berikan air putih hangat untuk diminum
d. Beridan bantu pasien menggunakan obat semprot inhaler
e. Jika setelah 3 menit tidak ada tidak ada perubahan. Cobalah memberikan obat
inhaler kembali
f. Jikaobat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5
menit, cobalah untuk memberikan obat 5-10 kali sambil membawa ke dokter
untuk mendapat pertolongan medis.
DAFTAR PUSTAKA

Billota, A. J. Kimberly. (2011). Kapita Selekta penyakit : dengan implikasi


keperawatan. (Edisi 2). Jakarta: EGC.
Ide, Pangkalan.( 2007). Inner Healing at Home Siasat Menangkal Sumber Penyakit
dan Pencetus Kanker di Rumah Anda. Jakarta: PT Alex Medika Komputinto.
Muttaqin, Arif. (2008) . Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Soemantri, Irman. (2007). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Wijaya, Saferi, A & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lampiran 2.JawabanPertanyaan

1. Apa pengertian Asthma?


Asthma adalah penyakit jalan nafas yang tidak dapat pulih yang terjadi
karena spasme bronkus yang disebabkan oleh berbagai penyebab
2. Sebutkan 2 penyebab terjadinya Asthma?
a. Alergen
Alergen adalah zat-zat tertentu apabila diisap atau dimakan dapat
menimbulkan serangan asma misalnya debu rumah, spora jamur, bulu kucing,
bulu binatang, dan beberapa makanan laut.
b. Polusi udara
Klien asthma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik/ kendaran, asap
rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran, dan bau yang tajam.
3. Sebutkan 3 tanda dan gejala Asthma ?
a. Gambaran objektif : sesak napas parah, disertai wheezing,dapat disertai batuk.
b. Gambaran subjektif yaitu pasien mengeluh sukar bernapas, sesak, dan
anoreksia.
c. Gambaran psikososial yaitu cemas, takut, mudah tersinggung, dan kurang
pengetahuan pasien terhadap situasi penyakitnya.
4. Sebutkan komplikasi dari Asthma?
a. Pneumothorak
b. Aspirasi
c. Kegagalan jantung
d. Sumbatan saluran napas
5. Bagaimana cara penecegahan dan penanganan Asthma?
a. Tenangakan pasien
b. Berikan posisi yang nyaman
c. Berikan air putih hangat untuk diminum
d. Beridan bantu pasien menggunakan obat semprot inhaler
e. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
f. Menghindari faktor pencetus
g. Tingkatkan kesehatan optimal
h. Hindari merokok
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

RUMAH SEHAT

Disusun Oleh :

Asti Septu Tsaniyah

P1337420215003

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Rumah Sehat

Sub Pokok Bahasan : Modifikasi Pemeliharaan Rumah

Hari/Tanggal : Senin, 12 Februari 2018 dan Rabu , 11 April 2018

Tempat : Rumah Ny. N di desa Karang Klesem Rt. 02 Rw. 07 dan

Rumah Tn I di desa Karang Klesem Rt. 03Rw. 07

Sasaran : Ny. N dan Keluarga , Tn. I dan Keluarga

Penyuluh : Asti Septu Tsaniyah

Waktu : (Ny. N) 13.00 – 13.45 WIB dan (Tn. I) 10.00 – 10.45

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan

diharapkan keluarga Ny. N dan Tn. I mampu mengenal cara

modifikasi pemeliharaan rumah.

2. Tujuan Khusus

Setalah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang cara memodifikasi

pemeliharaan rumah selama 45 menit pada keluarga Ny. N dan Tn. I

diharapkan mampu :

a. Menyebutkan pengertian tentang rumah sehat

b. Menyebutkan syarat - syarat rumah sehat

c. Mengetahui manfaat rumah sehat


B. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam

(3 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan


memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan 3. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu
4. Menyetujui kontrak
waktu

2 Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


memperhatikan
(7 menit) a. Pengertian rumah
penjelasan
Sehat
Penyuluhan
b. Syarat-syarat rumah
sehat

c. Manfaat rumah sehat


2. Aktif bertanya
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya

3. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan


peserta

3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan


yang disampaikan oleh Memperhatikan
(5 menit)
penyuluh
2. Mengevaluasi peserta 2. Menjawab
atas penjelasan yang pertanyaan yang
disampaikan dan diberikan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi
penyuluhan

3. Salam Penutup 3. Menjawab salam

C. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Demonstrasi

D. Media

1. Lembar Balik

2. Leaflet

E. Materi dan Pertanyaan (Terlampir)

1. Pengertian Rumah sehat.

2. Syarat-syarat Rumah sehat.

3. Manfaat rumah sehat

F. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Kesepakatan dengan keluarga Ny. N dan Tn. I (waktu dan tempat)

b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia

c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan


2. Evaluasi proses

Keluarga:

a. Peserta / keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan

b. Anggota keluarga mau bertanya tentang hal-hal yang tidak

diketahuinya

c. Anggota keluarga mau menjawab pertanyaan yang telah diberikan

Mahasiswa

d. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

e. Dapat menjalankan peranannya dengan baik

Mahasiswa:

a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

b. Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan

3. Evaluasi Hasil

a. Menjelaskan kembali pengertian Rumah sehat

b. Menyebutkan kembali syarat-syarat Rumah sehat

c. Menjelaskan kembali manfaat rumah sehat


DAFTAR PUSTAKA

Evierni, Y., Zaidin ., & Malaka, T. (2010). Perumahan dan kesehatan :

Program pasca sarjana kesehatan masyarakat STIK Bina Husada,

Palembang. Vol. 6 No. 1, Maret 2010

Kasjono, HS. (2011). Penyehatan Pemukiman. Yogyakarta : Gosyen

Publishing.

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan

Gangguan Pemeliharaan Rumah, Jakarta: Salemba Medika.

Slamet, JS. (2011). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.
LAMPIRAN MATERI

RUMAH SEHAT

A. Pengertian

Rumah adalah tempat untuk berlindung / bernaung dari pengaruh

keadaan alam sekitarnya (misalnya: hujan, panas, angin dll) serta merupakan

tempat untuk beristirahat setelah beraktifitas untuk memenuhi tugas sehari-

hari.

Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah keadaan

yang sempurna baik fisik, mental dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas

dari penyakit atau kelemahan.

Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung / bernaung dan tempat

untuk beristirahat sehingga dapat menumbuhkan kehidupan yang sempurna

baik fisik, rohani maupun sosial.

B. Syarat-Syarat Rumah Sehat

Syarat rumah sehat dapat dibagi menjadi:

1. Segi psikologis

Yang dimaksud syarat psikologis adalah agar supaya penghuninya dapat:

a. Privacy (kebebasan)

Tempat tinggal harus memberikan kebebasan penghuninya, sehingga

dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan sesuka hatinya.


b. Security (keamanan)

Sebuah tempat tinggal harus menjamin keamanan bagi penghuninya

dari segala faktor-faktor yang mengganggu.

c. Safety (perlindungan)

Sebuah tempat tinggal harus dapat memberikan perlindungan terhadap

penghuninya, sehingga dirinya merasa terlindung dari lingkungannya.

d. Comfort (kebahagiaan dan ketenangan)

Sebuah tempat tinggal harus dapat memberikan kebahagiaan dan

ketenangan, sehingga bagi penghuninya merasa nikmat, senang, serta

bahagia dalam menjalani hidup sehari-harinya.

e. Relax (ketenangan)

Dengan menempatkan rumah yang tidak terganggu dari keributan yang

terjadi disekitar rumah tersebut, jelas akan memberikan ketenangan

bagi penghuninya.

2. Segi fisik

Bila ditinjau dari keadaan rumah baik keadaan dalam rumah maupun

lingkungan, syarat-syarat fisik dapat dibagi menjadi dua yaitu :.

Hal yang harus diperhatikan adalah :

1) Rumah hendaknya terletak diatas tanah yang padat, untuk

menghindari adanya bahaya seperti bencana alam dan gempa bumi)

2) Jauh dari pembuangan sampah

3) Jauh dari pabrik-pabrik


4) Tidak di tempat yang terlindung, sehingga tidak memungkinkan

sinar matahari masuk kedalam rumah (misalnya karena

penuh/sesak)

a. Atap

Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun

di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah

tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat

dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat

pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau

daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak

cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan

suhu panas di dalam rumah.

b. Lantai

Terbuat dari ubin atau semen syarat yang penting adalah tidak

berdebu, dan tidak basah. Luas lantai rumah sehat harus cukup untuk

penghuni di dalamnya artinya luas lantai bangunan tersebut harus

disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak

sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan rasa tidak

nyaman.

c. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai fungsi menjaga agar aliran udara di dalam

rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang

diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya


ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang

berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi

meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan

menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi

proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

1) Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut

terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin,

lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain

ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga

merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke

dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk

melindungi kita darigigitan-gigitan nyamuk tersebut

2) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus

untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan

mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan

kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa

sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak berhenti

atau berbalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan

rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.

d. Air

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Didalam tubuh manusia

itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tersedia sarana air bersih
dengan kapasitas maksimal 60 liter/orang merupakan penyediaan air

bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Syarat-syarat air yang sehat

yaitu benng/ tidak berwana, tidak berasa, dan tidak berbau.

e. Keadaan dalam rumah

Selain konstruksi rumah perlu diperhatikan pula keadaan dalam

ruangan atau kamar baik mengenai luas ruangan-ruangan, penerangan

yang diperlukan dari tiap-tiap penggunaan kamar, pencahayaan dan

cara menyusun barang.

1) Penerangan

Penerangan dapat dilakukan dengan cara alami yaitu dengan

cahaya matahari baik secara langsung bila waktu pagi hari ataupun

siang hari, maka perlu pula adanya penerangan buatan dengan

lampu pada malam hari.

2) Penimbunan atau pengaturan barang

Cara menyusun barang sangat berpengaruh dengan rasa estetika

atau keindahan, kesegaran dan yang penting adalah mencegah

terjadinya sarang-sarang serangga terutama tikus.

f. Kamar mandi dan jamban

Setiap pembuatan rumah yang baru, diharuskan dilengkapi dengan

ruangan-ruangan kamar mandi dan jamban yang merupakan satu

kesatuan. Syarat kamar mandi sehat adalah bersih, tidak lembab,

cukup penerangan, dan tidak ada serangga. Sedangkan syarat jamban

sehat yaitu tidak mengotori permukaan lantai/tanah di sekeliling


jamban, tidak mengotori air permukaan di sekitarnya, tidak mengotori

air tanah di sekitarnya, tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama

lalat, kecoa, dan binatang lainnya, tidak menimbulkan bau, mudah

digunakan dan dipelihara, sedehana desainnya dan murah.

g. Terhadap gangguan serangga

Maka bangunan rumah hendaknya dibagian langit-langit harus

tertutup, penempatan peralatan rumah tangga agar tidak menumpuk,

jarak lantai dengan tumpukan barang paling sedikit 30 cm, memasang

kawat kas pada ventilasi rumah, perlu adanya tempat pembuangan

sampah, ruang-ruang kamar diusahakan tidak dalam keadaan lembab,

pembuatan jamban seperti leher angsa.

h. Tempat pembuangan sampah

Setiap pembuatan rumah yang baru hendaknya dilengkapi dengan

tempat atau lubang pembuangan sampah yang ditempatkan dan dibuat

sedemikian sehingga kesehatan masyarakat (lingkungan) dapat

terjamin.

i. Tata letak ruangan atau kamar

Tata letak ruangan perlu diperhatikan sebab selain mengganggu

penghuni bila sedang beristirahat, juga akan menimbulkan kecelakaan.

Pintu harus diletakkan sedemikian rupa sehingga dalam keadaan yang

berbahaya (umpamanya kebakaran) akan mudah menghindarkannya.

Juga pintu diletakkan sebagai keluar masuk kamar dibuat atau


diletakkan agar dalam keadaan yang bersamaan tidak terjadi tubrukan

sehingga dapat menimbulkan kecelakaan.

C. Manfaat Rumah Sehat

1. Memberi perlindungan dari penyakit menular, mencakup pelayanan air

bersih, sanitasi, persampahan, drainase, hygiene perseorangan dan

pemukiman, kemanan makanan, bangunan yang aman terhadap tranmisi

penyakit.

2. Meningkatkan perlindungan terhadap kecelakaan dan penyakit kronis

dengan memperbaiki kontruksi dan bahan bangunan rumah, pencemaran di

dalam rumah, penggunaan rumah sebagai tempat kerja.

3. Memberi perlindungan terhadap penyakit kejiwaan dengan mengurangi

tekanan jiwa dan sosial akibat rumah.

4. Meningkatkan kesehatan dalam lingkungan perumahan dengan

memperhatikan ketersediaan pelayanan keperluan sehari-hari dan

pekerjaan dekat rumah.

5. Meningkatkan pemanfaatan rumah sehingga dapat meningkatkan

kesehatan, yaitu pemanfaatan rumah dapat memberi dampak kesehatan

yang maksimum pada penghuninya.

6. Memberi perlindungan terhadap populasi yang menyandang resiko tinggi,

yakni anak-anak dan wanita, masyarakat dengan rumah substandard,

masyarakat yang tersisih , manula, penderita penyakit kronis dan yang

cacat.
7. Penyebarluasan pentingnya aspek kesehatan rumah sehingga yang

berwenang dapat memasukkan aspek-aspek kesehatan tersebut ke dalam

kebijakan pembangunan pemukiman.

8. Meningkatkan kebijakan sosial ekonomi yang menunjang tata guna tanah

dan pemukiman sehingga kesehatan fisik, mental dan sosial dicapai secara

maksimal.

9. Meningkatkan proses pembangunan sosial ekonomi; mulai dari

perencanaan, pengelolaan, pengaturan tata guna tanah derah urban,

peraturan pemukiman, desain dan kotruksi rumah, pelayanan terhadap

masyarakat dan pemantauan yang kontinu.

10. Meningkatan penyuluhan serta kualitas profesi kesehatan masyarakat dan

profesi yang membangun pemukiman; penyediaan perumahan dan

penggunaan rumah untuk meningkatkan kesehatan.

11. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

pemukiman secara swadaya, gotong royong dan koperatif


Daftar Pertanyaan

1. Apa pengertian rumah sehat ?

2. Bagaimana syarat – syarat rumah sehat ?

3. Apa fungsi atau manfaat dari rumah sehat ?

Daftar jawaban dan standar evaluasi :

1. Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung / bernaung dan tempat untuk

beristirahat sehingga dapat menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik

fisik, rohani maupun sosial.

2. Syarat – syarat rumah sehat : (Minimal 50% dari jawaban yang benar)

a. Segi psikologis

Yang dimaksud syarat psikologis adalah agar supaya penghuninya dapat:

1. Privacy (kebebasan)

2. Security (keamanan)

3. Safety (perlindungan)

4. Comfort (kebahagiaan dan kenyamanan)

5. Relax (ketenangan)

b. Segi Fisik

Syarat fisik eksternal

1. Letak Rumah yang terhindar dari bencana dan polusi

2. Kebutuhan sinar matahari terpenuhi dan ruangan terasa hangat

3. Ventilasi yang mendukung sirkulasi udara

4. Terlindung dari pengaruh Hujan.


5. Halaman Rumah yang bersih dan nyaman

3. Manfaat Rumah Bagi Kehidupan Manusia : minimal dapat menyebutkan 3

dari 4 jawaban yang benar:

a. Memberi perlindungan dari penyakit menular

b. Meningkatkan perlindungan terhadap kecelakaan dan penyakit kronis

c. Memberi perlindungan terhadap populasi yang menyandang resiko

tinggi
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Terapi Herbal Jahe Merah Untuk Pasien Asma

Herbal / obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau
campuran dan bahan-bahan tersebut.
PENGERTIAN
Jahe merah merupakan salah satu obat herbal dari tumbuhan yang bisa
mengurangi sesak/nafas, asma. Adapun efek dari antihistamin yang
terdapat pada jahe merah yang dapat meredakan asma.
1. 1. Melegakan pernafasan melebarkan jalan nafas
TUJUAN
2. 2. Mengurangi sesak nafas akibat penyempitan jalan nafas
1. Pasien yang mengalami sesak nafas
KEBIJAKAN
2. Pasien yang mengalami penyempitan jalan nafas
PETUGAS Perawat:
PERSIAPAN
Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
LINGKUNGAN
1. jahe merah seukuran ¾ cm (sebesar ibu jari dewasa)
2. Air putih 1,5 gelas
PERALATAN
3. Panci/teko untuk merebus
4. Kompor

1. Tahap Prainteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
a. Menjaga privasi pasien
b. Mempraktekan cara terapi jahe merah
PROSEDUR 1) Cuci bersih jahe (jangan dikupas kulitnya)
PELAKSANAAN 2) Memarkan jahe
3) Masukan air 1,5 gelas dan jahe yang sudah dimemarkan
kedalam panci/teko
4) Rebus jahe sampai dengan airnya tersisa 1 gelas
5) Minum air jahe tersebut selagi hangat
6) Minum air jahe tersebut sampai habis 2x sehari pagi dan
malam
4. Tahap Terminasi
a. Melakukkan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan pasien/keluarga
c. Membereskan alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. BIODATA

1. Nama Lengkap : Asti Septu Tsaniyah

2. NIM : P1337420215003

3. Tempat Lahir : Purwokerto

4. Tanggal Lahir : 7 September 1997

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Alamat Rumah

a. RT/RW : 03/05

b. Desa : Karang Nangka

c. Kecamatan : Kedung Banteng

d. Kabupaten : Banyumas

e. Provinsi : Jawa Tengah

7. Telepon

a. Rumah :-

b. Handphone : 085726331296

c. Email : astiseptutsaniyah@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Pendidikan TK di TK Diponegoro Karang Nangka, lulus tahun 2003

2. Pendidikan SD di SD Negeri 2 Karang Nangka, lulus tahun 2009

3. Pendidikan SMP di SMP Negeri 2 Kedung Banteng, lulus tahun 2012

4. Pendidikan SMA di MAN 2 Purwokerto, lulus tahun 2015

Purwokerto, 4 Mei 2018

Asti Septu Tsaniyah

NIM P1337420215003

Anda mungkin juga menyukai