KTI
Dwi Susanti
NIM. P1337420215060
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
i
LAPORAN KASUS
KTI
Dwi Susanti
NIM. P1337420215060
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P1337420215060
Menyatakan bahwa sebenarnya bahwa hasil laporan kasus yang saya tulis ini adalah
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus
ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
Tanda tangan
Dwi Susanti
NIM. P1337420215060
iii
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah serta Ridho-Nya sehingga penulis mampu dalam menyelesaikan
tugas akhir hasil laporan kasus yang penulis beri judul “Asuhan Keperawatan
Dalam penyusunan hasil laporan kasus ini penulis menyadari bahwa banyak
kendala yang ditemukan, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir laporan kasus dengan lancer. Untuk itu penulis
Kemenkes Semarang
vi
5. Ulfah Agus Sukrillah, S.Kep, MH selaku Dosen Pembimbing II dan Penguji I
laporan kasus
6. Taat Sumedi, S.Kep, Ns, MH selaku Ketua Penguji yang telah memberikan
III
9. Orang tua (Ibu Saniyah dan Bapak Basuki), saudara (Lisdayanti dan
dan dukungan secara moril maupun materil, serta motivasi yang selalu
diberikan.
10. Teman-teman kelompok bimbingan (Lilis, Intan, dan Fena) yang senantiasa
memberikan motivasi dan do’a dalam penulisan hasil laporan kasus tugas
akhir
ini, maka dari itu masukan dan saran yang bersifat membangun diharapkan oleh
vii
penulis untuk menyempurnakan laporan akhir ini. Penulis berharap laporan kasus
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan khususnya untuk Asuhan
Keperawatan Keluarga pada Klien Stroke Non Hemoragik dengan Fokus Studi
Ketidakefektifan Perlindungan.
Penulis
viii
ABSTRAK
Dwi Susanti1), Ani Kuswati, S. Kep., Ns, MH.2), Ulfah Agus Sukrilah, S. Kep., MH2)
1) Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
2) Dosen Jurusan Keperawatan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang
Email: dwisusanti912@gmail.com
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
x
B. Batasan Masalah.................................................................................. 3
D. Tujuan ................................................................................................. 4
E. Manfaat ............................................................................................... 5
1. Pengertian ..................................................................................... 6
2. Etiologi ......................................................................................... 6
4. Patofisiologi .................................................................................. 7
5. Pathway ........................................................................................ 9
7. Penatalaksanaan ............................................................................ 10
1. Pengertian ..................................................................................... 11
Hemoragik .......................................................................................... 12
xi
3. Fungsi Keluarga ............................................................................ 16
1. Pengkajian .................................................................................... 18
5. Evaluasi ........................................................................................ 25
B. Batasan Istilah..................................................................................... 27
C. Partisipan ............................................................................................ 28
H. Etik Penelitian..................................................................................... 30
A. Hasil .................................................................................................... 32
xii
B. Pembahasan ........................................................................................ 68
C. Keterbatasan Penulis........................................................................... 82
A. Kesimpulan ......................................................................................... 83
B. Saran ................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
10. Surat Permohonan Ijin Study Kasus dari Dinas Kesehatan Kota Banyumas
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit stroke. Stroke non hemoragik atau yang lebih dikenal dengan
stroke iskemik adalah tipe yang paling sering terjadi, hampir 80 % pasien
tahun 2014 mencatat jumlah kasus stroke non hemoragik sebanyak 251
orang.
dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak
1
2
dapat dimodifikasi terdiri dari usia dan jenis kelamin, sedangkan faktor
hipertensi merupakan faktor resiko utama dari penyakit stroke iskemik dan
separo badan dan tiba-tiba hilang rasa peka (Nurarif dan Kusuma, 2015).
2015). Hal tersebut juga dapat memperburuk keadaan klien jika keluarga
tidak mampu memberikan perawatan yang baik dan tepat terhadap klien.
Oleh sebab itu, diperlukan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Puskesmas Kedungbanteng.
4
2. Tujuan Khusus
keperawatannya.
kedungbanteng.
teratur.
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
non hemoragik.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
c. Bagi Klien
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Manifestasi Klinis
menurun (samnolen).
6
7
4. Patofisiologi
atau emboli.
lemak, kolesterol, kalsium pada dinding pembuluh darah arteri. Plak yang
terbentuk akan menjadi matang dan dapat pecah lalu mengikuti aliran
bawah garis pelindung arteri perlahan-lahan mulai menebal dan jumlah sel
oleh sel-sel darah yang beredar dalam darah. Selanjutnya gumpalan darah
dapat dengan cepat tertumpuk pada permukaan lapisan arteri yang robek
menimbulkan penyempitan arteri. Apabila ini terjadi pada arteri otak maka
Pathway
Aterioskleresis
Berkurangnya suplai
darah dan oksigen
Disfungsi optikus Disfungsi N.XI (assesoris)
Resiko jatuh
Hemiparese
Ketidakefektifan
Perlindungan
Hambatan mobilitas fisik
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Farmakologi
b. Penatalaksanaan Non-Farmakologi
arteri karotis)
11
aman.
1. Pengertian
2. Batasan Karakteristik
Hemoragik
cedera fisik, dengan cara menciptakan lingkungan yang aman bagi klien.
memungkinkan risiko terjatuh( misalnya lantai licin, karpet yang sobek, dan
ambulasi pasien jika perlu, dan menyediakan alat bantu berjalan ( seperti
jadi edukasi self care pada penderita stroke dapat meningkatkan pasien
3. Mengajarkan cara pencegahan akibat jatuh agar terhindar dari resiko jatuh
berulang. Menurut Tilson (2011), hampir 60% orang yang terkena stroke
memiliki pengalaman satu kali atau lebih jatuh, lebih dari 70% jatuh
berada di rumah mereka sendiri dan beberapa yang tersisa dengan cedera
serius, dengan tiga perempatnya dari mereka yang jatuh tidak mampu
14
serius, dari hilangnya kesadaran sampai patah tulang. Jadi, orang yang
4. Latihan fisik secara teratur untuk mencegah kekakuan pada sendi dan
langkah yang benar yaitu dengan menggerakan sendi-sendi dan otot, maka
1. Pengertian Keluarga
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan,
2. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
b. Matrilineal
garis ibu.
c. Matrilokal
sedarah istri.
d. Patrilokal
sedarah suami.
e. Keluarga Kawin
3. Fungsi Keluarga
5 yaitu:
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial
c. Fungsi Reproduksi
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
kesehatan.
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Achjar (2010), dibagi menjadi dua tipe yaitu
family, orang tua (ayah ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
keluarga.
18
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
1. Pengkajian
pemeriksaan fisik.
19
anggotnya yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri
ada).
nilai gaya bicara, ekspresi wajah, dan aktivitas motoric klien. Pada klien
stroke non hemoragik tahap lanjut biasanya status mental klien mengalami
dampak yang timbul seperti ketakutan, atau kecacatan, rasa cemas, rasa
(Muttaqin, 2008).
2. Diagnosa Keperawatan
stroke non hemoragik diperoleh data subjektif dan objektif dari keluarga
yang dapat ditemukan yaitu keletihan, dan data objektif yang ditemukan
melindungi diri terhadap cedera fisik yang berasal dari luar tubuhnya.
3. Perencanaan Keperawatan
keluarga.
berikut :
perlindungan
Intervensi :
a. Kaji ulang data yang didapatkan dari pengkajian risiko secara rutin
timbal balik.
tepat.
Intervensi :
pasien.
23
harinya.
sakit
Intervensi :
mandiri.
melakukannya.
Intervensi :
Intervensi :
4. Implementasi Keperawatan
sakit
ada.
5. Evaluasi
Keterangan :
2: Jarang menunjukan
3: Kadang-kadang menunjukan
4: Sering menunjukan
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Kemudian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan
B. Batasan Istilah
Kembuan (2015)) Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan
atau eksternal seperti penyakit atau cedera. Adapun batasan karakteristik dari
27
28
C. Partisipan
Partisipan dalam studi kasus ini adalah dua keluarga (dua kasus) dengan
masalah keperawatan dan diagnosis medis yang sama, yaitu keluarga dengan
ketidakefektifan perlindungan.
tujuan dan ciri atau sifat-sifat masalah dalam penelitian yang sudah diketahui
sebelumnya.
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
utama. Hasil anamnesis dari wawancara berisi tentang identitas klien dan
dengan klien.
3. Studi Dokumen
melihat data yang terdapat di puskesmas, atau melalui status yang dimiliki
klien.
tambahan melalui klien, keluarga klien, perawat atau tenaga medis lainnya
yang berkaitan dengan masalah klien dan keluarga dengan stroke non
hemoragik.
30
G. Analisa Data
yang dilakukan agar kita dapat mengenal dengan baik data tersebut yang
tujuan penulis, data tersebut dapat berupa data subjektif maupun data objektif
H. Etik Penelitian
Etika penelitian yang mendasari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah :
3. Confidentiality (kerahasiaan)
A. Hasil Penelitian
Tengah pada keluarga Tn. S dan Tn. Y yang menderita stroke non hemoragik
2 keluarga sebagai subjek studi kasus yaitu keluarga Tn. S dan keluarga Tn.
Y. Kedua subjek sudah sesuai dengan kriteria yang diterapkan sebagai subyek
studi kasus.
evaluasi.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
32
33
b. Komposisi Keluarga
Klien 1
Klien 2
c. Data Umum
Klien 1 Klien 2
Tipe keluarga Keluarga Tn. S adalah Keluarga Tn. Y adalah
tipe keluarga inti yaitu tipe keluarga inti yaitu
keluarga yang terdiri keluarga yang terdiri
dari suami, istri dan dari suami, istri dan
anak yang tinggal anak yang tinggal
dalam satu rumah. dalam satu rumah.
34
Status sosial ekonomi Ny. R yaitu istri Tn. S Anak-anak Tn. Y yang
bekerja wiraswasta mencari nafkah untuk
untuk memenuhi memenuhi kebutuhan
kebutuhan sehari-hari sehari-hari yaitu Sdr. S,
keluarga Tn. S. Kurang Sdr. T, Sdr. S yang
lebih penghasilan bekerja sebagai buruh
keluarga Tn. S dalam dan Sdr. I yang bekerja
satu bulan yaitu Rp. sebagai karyawan
800.000-,. Keluarga swasta. Penghasilan
Tn. S memiliki keluarga Tn. Y dalam
tanggungan membiayai satu bulan sekitar Rp
kedua anaknya yang 1.000.000-,. Tidak
masih duduk di bangku memiliki tanggungan
SMA dan SD. membiaya sekolah,
karena anak Tn. S dan
Ny. S sudah tidak
bersekolah.
e. Struktur Keluarga
f. Fungsi Keluarga
g. Pemeriksaan Fisik
2. Analisa Data
Klien 1
jatuh.
DO:
- Tn. S mengalami
keterbatasan dalam
bergerak, terlihat
pelan saat berjalan,
keseimbangan
pasien baik, tidak
menggunakan alat
bantu jalan
- Jari-jari tangan
sedikit menekuk
- Perabotan tidak
berserakan, lantai
tidak licin
- Kekuatan otot
3 5
3 5
- TD : 160/90
mmHg
N : 83 X/menit
RR : 23 x/menit
S : 36°C
Klien 2
menggunakan alat
bantu jalan sejak 5
tahun yang lalu.
- Tn. Y mengatakan
pernah jatuh sekitar
6 bulan yang lalu .
- Tn. Y mengatakan
tidak pernah
melakukan latihan
anggota gerak
/latihan sendi
- Keluarga
mengatakan
menjaga kebersihan
rumah dan
mengatakan
mengetahui bahwa
Tn. Y beresiko
jatuh.
DO:
- Tn. Y mengalami
keterbatasan dalam
bergerak, terlihat
pelan saat berjalan
dan diseret,
keseimbangan
pasien kurang baik,
menggunakan
tongkat untuk
membantu berjalan.
- Jari-jari tangan
kanan sedikit
menekuk dan susah
untuk diluruskan.
- Perbotan tidak
berserakan, lantai
tidak licin
- Kekuatan otot
3 5
3 5
- TD : 170/100
44
mmHg
N : 80 X/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5°C
3. Intervensi
Keterangan:
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunjukan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
4. Implementasi
Klien 2: 4. Menjelaskan tujuan tanda dan gejala, serta tanda dan gejala, serta
Sabtu, 31 5. Memberikan pendidikan pencegahan stroke non pencegahan stroke non
Maret 2018 kesehatan tentang hemoragik hemoragik
14.00 WIB pengertian, penyebab, -Tn. S dan keluarga -Tn. Y dan keluarga
tanda dan gejala, serta megatakan akan mengatakan akan
perawatan strpoke non melakukan apa yang melakukan apa yang
hemoragik dianjurkan mahasiswa dianjurkan mahasiswa
6. Memonitor kemampuan seperti menjaga pola seperti menjaga pola
pasien dalam menjalankan makan dan olahraga makan dan olahraga.
aktivitas sehari-hari O:-Tn. S dan keluarga -Tn. Y mengatakan
7. Memberikan tampak antusias, melakukan aktivias
reinforcement positif kooperatif dan sehari-hari secara
terhadap keluarga memperhatikan saat mandiri, kadang
8. Kontrak waktu untuk penkes. meminta bantuan
pertemuan selanjutnya -Tn. S dan keluarga keluarga jika tidak bisa
masih dibantu melakukannya.
mahasiswa saat O:-Tn. Y dan keluarga
menjelaskan kembali tampak antusias,
tentang penyuluhan kooperatif dan
yang sudah diberikan. memperhatikan saat
A: Mahasiswa dapat penkes.
melanjutkan -Tn. Y dan keluarga
intervensi dapat menjawab
P:-Kontrak waktu untuk pertanyaan dengan
melakukan intervansi benar.
selanjutnya. - Tn. Y dibantu Ny. R
-Berikan pendidikan saat berjalan ke kamar
kesehatan tentang cara mandi agar tidak
perawatan stroke non terpeleset.
52
5. Evaluasi
dengan benar agar Tn. S terhindar dari dengan benar agar Tn. Y terhindar dari
resiko jatuh. resiko jatuh.
- Tn. S mengatakan sudah melakukan ROM - Tn. Y mengatakan sudah melakukan
/ latihan sendi setiap hari. Tangan dan kaki ROM / latihan sendi setiap hari. Tangan
kanan masih kaku namun sudah lebih dan kaki kanan masih kaku namun sudah
mudah untuk digerakan dari pada beberapa lebih mudah untuk digerakan dari pada
hari yang lalu, masih belum bisa berjalan beberapa hari yang lalu, masih belum bisa
jauh hanya disekitar lingkungan rumah berjalan jauh hanya disekitar lingkungan
saja. rumah saja dan masih menggunakan alat
- Tn. S mengatakan masih rutin melakukan bantu tongkat.
kontrol ke RSUD Marono. - Tn. Y mengatakan tidak melakukan
O:-Tn. S dan keluarga masih dibantu control kesehatannya karena kesulitan
mahasiswa saat menjelaskan kembali untuk berjalan.
tentang penyuluhan yang sudah diberikan. O:-Tn. Y dan keluarga dapat menjawab
-Rumah tampak bersih dan rapih, barang- semua pertanyaan dan dapat menjelaskan
barang tidak berserakan, lantai juga tidak tentang masalah kesehatan Tn. Y.
licin agar Tn. S terhindar dari resiko jatuh. -Rumah tampak bersih dan rapih, barang-
-Tn. S dapat melakukan ROM secara barang tidak berserakan, lantai juga tidak
mandiri dengan mengikuti arahan licin agar Tn. Y terhindar dari resiko jatuh.
mahasiswa. -Tn. Y tidak bisa melakukan ROM secara
-Tn. S terlihat berjalan pelan-pelan dengan mandiri dan harus dibantu oleh keluarga
baik walaupun tidak menggunakan alat -Tn. Y terlihat berjalan pelan-pelan dengan
bantu, keseimbangan pasien saat berjalan baik, menggunakan tongkat sebagai alat
sudah baik. Pergelangan kaki kanan sudah bantu jalan, keseimbangan pasien sudah
mudah digerakan. Jari-jari tangan sudah lumayan membaik. Pergelangan kaki
mudah diluruskan. kanan sudah mudah digerakan. Jari-jari
-Kekuatan otot tangan sudah mudah diluruskan.
3 5
3 5
59
Keterangan:
2. Keluarga mampu mengambil 1. Tidak pernah menunjukan
keputusan terhadap masalah kesehatan 2. Jarang menunjukan
yang dialami anggota keluarga yang 3. Kadang-kadang menunjukan
sakit. 4. Sering menunjukan
Indikator Awal Tujuan Akhir 5. Secara konsisten menunujukan
Pemahaman 3 5 5
tentang 2. Keluarga mampu mengambil
makna situasi keputusan terhadap masalah
Memproses 3 5 4 kesehatan yang dialami anggota
informasi keluarga yang sakit.
Menimbang 3 5 5 Awal Tujuan Akhir
Indikator
alternatif-
Pemahaman 3 5 5
alternatif
tentang
ketika
makna situasi
membuat
Memproses 3 5 5
keputusan
informasi
Pengambilan 3 5 5
Menimbang 3 5 5
keputusan
alternatif-
yang tepat
alternatif
Keterangan: ketika
1. Sangat terganggu membuat
2. Banyak terganggu keputusan
3. Cukup terganggu Pengambilan 3 5 5
4. Sedikit terganggu keputusan
5. Tidak terganggu yang tepat
Keterangan:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
61
Keperawatan Keluarga
dilakukan asuhan keperawatan pada stroke non hemoragik pada table 4.1.
Tn. S Tn. Y
a. Mengunakan perilaku yang 2 2
menghindari risiko
b. Memonitor lingkungan terkait 2 2
dengan resiko
c. Memperoleh pemeriksaan rutin 3 1
d. Menggunakan latihan rutin yang 2 1
efektif
Keterangan:
1. Buruk
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
5. Sempurna
65
Klien 1
5
3
Skala
Tn. S
2
0
a b c d
Indikator Outcome
Klien 2
5
3
Skala
2 klien 2
0
a b c d
Indikator Outcome
66
perlindungan pada Tn. S termasuk dalam katagori cukup dan baik dan pada
Keperawatan Keluarga
4.2.
Sebelum Sesudah
Tn. S Tn. Y Tn. S Tn. Y
a. Mengunakan perilaku yang 2 2 4 4
menghindari risiko
b. Memonitor lingkungan terkait 2 2 4 4
dengan resiko
c. Memperoleh pemeriksaan rutin 3 1 4 1
d. Menggunakan latihan rutin yang 2 1 4 4
efektif
67
Keterangan:
1. Buruk
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
5. Sempurna
Klien 1 ( Tn. S )
5
3
Skala
sebelum
2
sesudah
1
0
a b c d
Indikator Outcome
68
Klien 2 ( Tn. Y )
4.5
4
3.5
3
2.5
Skala
2 Ssebelum
1.5 Sesudah
1
0.5
0
a b c d
Indikator Outcome
kesehatan pada kedua klien Tn. S dan Tn. Y setelah diberikan asuhan
katagori sangat baik dan Tn. Y termasuk dalam katagori buruk, cukup dan
sangat baik.
B. Pembahasan
selama 5 kali kunjungan. Maka pada bab ini, penulis akan menjabarkan
adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada pasien antara teori
dan kasus.
1. Pengkajian
pemeriksaan fisik.
anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri
ada).
70
dan kaki kanan, tidak bisa bergerak bebas, jari- jari tangan sedikit
lingkungan rumah saja, bicara pelo, tidak rutin melakukan olahraga atau
latihan gerak sendi, mempunyai riwayat jatuh satu tahun yang lalu karena
Tn. Y didapatkan keluhan kaku pada tangan dan kaki kanan, tidak bisa
rumah saja, bicara pelo, tidak pernah melakukan latihan gerak sendi,
berjalan. Keluarga Tn. S dan Tn. Y tidak tahu tentang stroke non
agar Tn. S dan Tn. Y terhindar dari resiko jatuh. Hal ini sesuai dengan
x/menit, RR: 23 x/menit, S: 36°C, BB: 65 Kg, TB: 165 Cm. Kekuatan otot
tangan kanan dan kaki kanan 3 sedangkan tangan kiri dan kaki kiri 5. Pada
36,5°C, BB: 70 Kg, TB: 162 Cm, kekuatan otot tangan kanan dan kaki
pemerikaan fisik Tn. S dan Tn. Y diatas didapatkan kekuatan otot tangan
melawan gravitasi, namun tidak bisa melawan tahanan. Hal tersebut sesuai
dialami Tn. S dan Tn. Y menurut Junaidi (2011) adalah stroke komplit.
Tn. Y yaitu stroke ringan, dengan gejala beberapa atau semua gejala
2. Diagnosa Keperawatan
faktor internal Tn. S dan Tn. Y mengalami kekakuan pada tangan dan
kaki kanan sehingga sulit digerakan dapat beresiko cedera karena jatuh,
Tn. S tidak rutin melakukan latihan gerak sendi dan Tn. Y tidak pernah
kesehatan secara rutin. Sedangkan faktor eksternal keluarga Tn. S dan Tn.
bersih, perabotan tidak berserakan dan lantai tidak licin namun keluarga
73
Tn. S dan Tn. Y masih kurang dalam memberikan motivasi dan dukungan
3. Intervensi Keperawatan
teratasi.
balik.
mampu melakukannya.
4. Implementasi
koping.
2018 sampai pada tanggal 05 april 2018 yang dilakukan selama 5 kali
kunjungan.
76
pukul 14.00 WIB sedangkan pada keluarga Tn. Y pada hari kamis, 29
maret 2018 pukul 14.00 WIB dengan tindakan yang sama yaitu
dan keluarga tentang penyakit stroke, penyebab, tanda dan gelaja, dan cara
2018 pukul 11.00 WIB dan keluarga Tn. Y dilakukan pada hari sabtu, 21
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta perawatan stroke non
maret 2018 pukul 19.00 WIB dan pada keluarga Tn. Y dilakukan pada
maret 2018 pukul 19.00 dan keluarga Tn. Y dilakukan pada hari senin 02
jika diperlukan. Menurut Tilson (2011), hampir 60% orang yang terkena
stroke memiliki pengalaman satu kali atau lebih jatuh, lebih dari 70%
jatuh berada di rumah mereka sendiri dan beberapa yang tersisa dengan
cedera serius, dengan tiga perempatnya dari mereka yang jatuh tidak
cedera serius, dari hilangnya kesadaran sampai patah tulang. Jadi, orang
maret 2018 pukul 19.00 WIB dan pada keluarga Tn. Y dilakukan pada
5. Evaluasi
26 maret 2018 dan keluarga Tn. Y dilakukan pada hari kamis, 05 april
Adapun respon yang didapatkan dari kedua keluarga yaitu Tn. S dan
masih kaku namun sudah lebih mudah digerakkan dari sebelumnya, Tn. S
tidak dapat melakukan ROM secara mandiri dan harus dibantu oleh
80
keluarga, tangan dan kaki kanan Tn. Y masih kaku namun sudah lebih
keluarga Tn. S dan Tn. Y sudah menjaga kebersihan dan kerapihan rumah
perlindungan pada Tn. S dan Tn. Y belum semuanya teratasi. Sesuai pada
kearah yang lebih baik yaitu dengan terus mempertahankan latihan gerak
(2015).
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan fokus studi
tingkat perlindungan kedua klien, baik keluarga Tn. S dan keluarga Tn. Y
drastis. Hal tersebut disebabkan oleh faktor internal yaitu kelemahan atau
kelumpuhan separo (Nurarif dan Kusuma, 2015) dan faktor eksternal yaitu
licin, karpet yang sobek, dan anak tangga tanpa pagar pengaman) dan
perlindungan adalah faktor internal. Sesuai hasil pengkajian, Tn. S dan Tn.
keluarga.
82
C. Keterbatasan Penulisan
adalah pada saat kedua klien berbicara kadang sulit untuk dipahami karena
kedua klien tidak bisa berbicara dengan jelas (pelo), namun penulis mencari
A. Kesimpulan
data yang sesuai dengan teori yaitu Tn. S dan Tn. Y mengeluh tangan dan
kaki kanan mengalami kekakuan, tidah bisa berjalan jauh hanya disekitar
lingkungan rumah saja, berjalan pelan, bicara pelo dan jari-jari kanan sulit
untuk diluruskan.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga Tn. S dan Tn. Y adalah
pencegahan cidera akibat jatuh pada Tn. S dan Tn. Y, pengajaran dan
83
84
pencegahan cedera akibat jatuh, dan ROM atau latihan gerak sendi dengan
tangan dan kaki kanan klien masih kaku, namun sudah lebih mudah
digerakan dari pada beberapa hari yang lalu, sudah menerapkan latihan
ROM atau latihan gerak sendi secara teratur, dan menjaga lingkungan
rumah tetap aman agar klien terhindar dari resiko jatuh, namun ada salah
B. Saran
non hemoragik di keluarga maka saran yang dapat penulis berikan kepada
fokus studi ketidakefektifan keluarga pada stroke non hemoragik ini dapat
85
Selain itu penulis harus memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan
Sagung Seto.
Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset kesehatan dasar; riskesdas 2013. Jakarta:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20
Kabi, G., Tumewah, R., & Kembuan, M. (2015). Gambaran faktor risiko pada
penderita stroke iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado periode juli 2012-juni 2013. Jurnal e-Clinic (eCI), Volume
3, No. 1. (online)
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=3
15866
Moorhead, S ., Jhonson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing outcomes
Nair, M., & Peate, I. (2015). Dasar-dasar patofisiologi terapan, edisi 9. Jakarta:
EGC.
Nasution, L. F. (2013). Stroke non hemoragik pada laki-laki usia 65 tahun. Medula,
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=1
22500
Medication.
Olviani, Y., Mahdalena, & Rahmawati, I. (2017). Pengaruh latihan range of motion
ekstermitas atas pada pasien stroke diruang rawat inap penyakit syaraf
(seruni) RSUD Ulin Banjarmasin. Dinamika kesehatan, Volume 8, No. 1.
(online)
http://ojs.dinamikakesehatan.stikessarimulia.ac.id/index.php/dksm/article/vie
wFile/249/192
stroke iskemik yang di rawat inap di RSUP. Dr. R. D. Kandou Manado tahun
(online)
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=3
15864
(online)
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2
014/3302_Jateng_Kab_Banyumas_2014.pdf
Press.
Suharni, R., dan Indarwati. (2010). Tingkat pengetahuan keluarga dan kesiapan
http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/17
Suyanto. (2011). Metode dan aplikasi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Tilson, J. (2011). Kebanyakan orang jatuh terkena stroke, biasanya di rumah: studi.
jantung dan. Stroke untuk hidup lebih berkualitas. Yogyakarta: Media Ilmu.
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=analisis+faktor
+yang+berhubungan+dengan+kejadian+stroke+di+RSUD+indramayu&btnG=
Wilkinson, J. M., & Ahern, N. R. (2013). Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 9.
Jakarta: EGC.
Lampiran 1
KABUPATEN BANYUMAS
Disusun Oleh:
Dwi Susanti
P1337420215060
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
KABUPATEN BANYUMAS
A. PENGKAJIAN
Nama : Tn. S
Umur : 48 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekejaan :-
Kabupaten Banyumas
2. Komposisi Keluarga
3. Genogram
Keterangan :
Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari
5. Suku Bangsa
Tn. S dan keluarga beragama islam yang taat beribadah yaitu dengan
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ny. R yaitu istri Tn. S bekerja
c. Upaya lain : terkadang Tn. S mendapatkan kiriman dari bekas bosnya dulu
perabot yang sederhana seperti lemari kayu, kipas angina, tv, dll.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulannya : untuk memenuhi kebutuhan
Tn. S adalah anak terakhir dari 5 bersaudara. Di keluarga Tn. S ada yang
nomor 3 sejak 2 tahun yang lalu. Ayah Tn. S juga memiliki riwayat
hemoragik sejak satu tahun yang lalu. Tn. S mengetahui dirinya terkena
digerakkan. Kaki kanan agak sulit untuk berjalan dan harus berjalan pelan,
tidak bisa berjalan jauh hanya disekitar rumah, jari-jari tangan sedikit
jalan kecil di sekitar rumah, itupun kalau Tn. S ingin berolahraga. Saat ini
3 5
3 5
Tn. S mengatakan pernah jatuh terpeleset satu tahun yang lalu. Istri Tn. S
keturunan lainnya. Sedangkan kedua anak Tn. S yaitu An. L dan An. R
Tn. S memiliki riwayat penyakit stroke non hemoragik sejak 1 tahun yang
RSUD Ajibarang selama 5 hari dan masih menjalani kontrol rutin selama
dengan Tn. S.
e. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Puskesmas
a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah ukuran 111 m2. Dengan 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
penerangan cukup.
Denah rumah:
6m
U B A
B T
S
C 16 m
B
5m F D B
E
9m
Keterangan:
A : Ruang tamu
B : Kamar tidur
C : Ruang keluarga
D : Ruang dapur
E : Kamar mandi
F : Gudang
1) Kepemilikan sendiri
cukup baik
isya berjamaah dan ada acara pengajian setiap hari jum’at di Mushola
tersebut. Tidak ada kesepakatan masyarakat yang bertentangan dengan
RT. Namun Tn. S dan Ny. R masih rutin mengikuti kumpulan yang ada di
f. System pendukung
g. Struktur keluarga :
muda dan yang muda menghormati yang lebih tua. Jika ada masalah
dibicarakan bersama.
bersama.
3) Struktur peran
anaknya.
a. Fungsi afektif
membantu.
b. Fungsi sosial
hemoragik sejak satu tahun yang lalu setelah Tn. S dibawa ke RSUD
Hal ini dibuktikan dengan Tn. S tidak rutin melakukan latihan gerak
sendi atau olahraga untuk mengatasi kekakuan pada tangan dan kaki
lantai tampak bersih, selain itu lingkungan rumah terhindar dari hal-
dengan dibawa tidur. Namun jika keadaannya tidak ada perubahan dan
kesehatan terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
keluarga Tn. S.
a. Stressor jangka pendek : Tn. S mengatakan masalah untuk saat ini adalah
pada penyakitnya agar kaku pada kaki dan tangan kanan dapat teratasi.
c. Respon keluarga dengan stressor : bila ada masalah Tn. S dan keluarga
yang terjadi adalah ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan ikhlas dan
tetap bertawakal.
sejenak.
13. Harapan Keluarga
DO:
- Tn. S mengalami
keterbatasan dalam
bergerak, terlihat
pelan saat berjalan,
keseimbangan pasien
baik, tidak
menggunakan alat
bantu jalan
- Jari-jari tangan kanan
sulit digerakkan
dengan bebas, sedikit
menekuk
- Perbotan tidak
berserakan, lantai
tidak licin
- Kekuatan otot
3 5
3 5
- TD : 160/90 mmHg
N : 83 X/menit
RR : 23 x/menit
S : 36°C
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
Tujuan NIC
Umum Khusus
Setelah dilakukan tindakan 1. Setelah dilakukan tindakan Identifikasi Risiko –
keperawatan selama 5 kali keperawatan selama 1x45 6610:
kunjungan, diharapkan menit, diharapkan klien dan 1. Kaji ulang data yang
ketidakefektifan keluarga mampu mengenal dan didapatkan dari
perlindungan yang dialami memahami masalah kesehatan pengkajian risiko
pasien dapat teratasi. yang dialami klien, dengan secara rutin
kriteria hasil: 2. Identifikasi adanya
NOC: Perilaku Promosi sumber-sumber agensi
Kesehatan - 1602 untuk membantu
Indikator Awal Tujuan menurunkan faktor
Menggunakan 2 4 risiko
perilaku yang 3. Identifikasi risiko
menghundari biologis, lingkungan
risiko dan perilaku serta
Memonitor 3 4 hubungan timbal
lingkungan
balik.
terkait dengan
risiko
Melakukan 2 4
perilaku
kesehatan
secara rutin
Menggunakan 2 4
latihan rutin
yang efektif
Keterangan:
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunujukan
P: Lanjutkan intervensi:
- Motivasi klien dan keluarga untuk
melakukan ROM secara rutin
- Pertahankan suasana positif yang dapat
mendukung perubahan gaya hidup pasien
kearah yang lebih baik.
Lampiran 2
KABUPATEN BANYUMAS
Disusun Oleh:
Dwi Susanti
P1337420215060
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
KABUPATEN BANYUMAS
A. PENGKAJIAN
Nama : Tn. Y
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekejaan :-
3. Genogram
Keterangan :
Keluarga Tn. Y adalah tipe keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari
5. Suku Bangsa
Tn. Y dan keluarga beragama islam yang taat beribadah yaitu dengan
yang bekerja sebagai buruh dan Sdr. I yang bekerja sebagai karyawan
kurang baik.
1.000.000,-
c. Upaya lain : terkadang Tn. Y mendapatkan kiriman dari anaknya yang lain
perabot yang sederhana seperti lemari kayu, kipas angina, tv, dll.
yang menderita stroke non hemoragik seperti Tn. Y, tetapi ayah Tn. Y
riwayat penyakit stroke non hemoragik sejak 6 tahun yang lalu. Tn. Y
di RSUD Margono selama 5 hari pada 6 tahun yang lalu. Setelah pulang
berjalan. Tn. Y mengeluh tangan dan kaki kanannya kaku, sulit digerakan,
jari-jari tangan kananya juga menekuk sulit diluruskan. Kaki kanan diseret
saat berjalan dan harus berjalan secara pelan-pelan dan bicara masih pelo.
lalu. Tn. Y juga tidak pernah melakukan olahraga atau latihan gerak
3 5
3 5
Tn. Y mengatakan pernah jatuh terpeleset sekitar 6 bulan yang lalu. Istri
dan penyakit yang sama seperti Tn. Y. sedangkan ke 8 anaknya yaitu Sdr.
S, Ny. D, Ny. T, Sdr. T, Sdr. S, Sdr. I saat ini dalam keadaan sehat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. Y memiliki riwayat penyakit stroke non hemoragik sejak 6 tahun yang
RSUD Margono selama 5 hari dan setelah pulang dari RSUD Margono
RSUD Margono.
a. Karakteristik Rumah
penerangan cukup.
Denah rumah:
8m
B U
B 12 m S
B C
D E
Keterangan:
A : Ruang tamu
B : Kamar tidur
C : Ruang makan
D : Ruang dapur
E : Kamar mandi
1) Kepemilikan sendiri
cukup baik
tidak licin.
isya berjamaah dan ada acara pengajian setiap hari jum’at di Mushola
f. System pendukung
bersama.
3) Struktur peran
a. Fungsi afektif
membantu.
b. Fungsi sosial
serta menonton tv. Keluarga mengajarkan perilaku sosial yang baik sesuai
non hemoragik sejak 6 tahun yang lalu setelah Tn. Y dibawa ke RSUD
latihan gerak sendi untuk mengatasi kekakuan pada tangan dan kaki
lantai tampak bersih, selain itu lingkungan rumah terhindar dari hal-
ada anggota keluarga yang sakit membeli obat dari warung terlebih
d. Fungsi Reproduksi
dan Sdr. S yang bekerja sebagai buruh, sedangkan Sdr. I bekerja sebagai
Tn. Y.
a. Stressor jangka pendek : Tn. Y mengatakan masalah untuk saat ini adalah
pada penyakitnya agar kaku pada kaki dan tangan kanan dapat teratasi.
c. Respon keluarga dengan stressor : bila ada masalah Tn. Y dan keluarga
yang terjadi adalah ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan ikhlas
DO:
- Tn. Y mengalami
keterbatasan dalam
bergerak, terlihat
pelan saat berjalan dan
diseret, keseimbangan
pasien kurang baik,
menggunakan tongkat
untuk membantu
berjalan.
- Jari-jari tangan kanan
sulit digerakkan
dengan bebas, sedikit
menekuk dan susah
untuk diluruskan.
- Perbotan tidak
berserakan, lantai
tidak licin
- Kekuatan otot
3 5
3 5
- TD : 170/100 mmHg
N : 80 X/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5°C
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan NIC
Umum Khusus
Setelah dilakukan tindakan 1. Setelah dilakukan tindakan Identifikasi Risiko - 6610:
keperawatan selama 5 kali keperawatan selama 1x45 1. Kaji ulang data yang
kunjungan, diharapkan menit, diharapkan klien dan didapatkan dari
ketidak efektifan keluarga mampu mengenal dan pengkajian risiko
perlindungan yang dialami memahami masalah kesehatan secara rutin
pasien dapat teratasi. yang dialami klien, dengan 2. Identifikasi adanya
kriteria hasil: sumber-sumber agensi
NOC: Perilaku Promosi untuk membantu
Kesehatan - 1602 menurunkan faktor
Indikator Awal Tujuan risiko
Menggunakan 2 4 3. Identifikasi risiko
perilaku yang biologis, lingkungan
menghundari dan perilaku serta
risiko hubungan timbal
Memonitor 3 4 balik.
lingkungan
terkait dengan
risiko
Melakukan 2 4
perilaku
kesehatan
secara rutin
Menggunakan 1 4
latihan rutin
yang efektif
Keterangan:
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunujukan
D. IMPLEMENTASI
P: Lanjutkan intervensi:
- Motivasi klien dan keluarga untuk
melakukan ROM secara rutin
- Pertahankan suasana positif untuk
mendukung perubahan ke arah yang lebih
baik.
- Memotivasi klien untuk rutin berobat ke
pelayanan kesehatan yang ada.
Lampiran 3
Disusun Oleh:
Dwi Susanti
P1337420215060
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu : 30 Menit
1. Tujuan Umum
hemoragik.
2. Tujuan Khusus
B. MATERI (Terlampir)
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. EVALUASI
1. Evaluasi Terstrukrur
2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyulihan dari awal hingga akhir
acara penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Faktor yang dapat menimbulkan stroke terdiri dari faktor yang dapat
dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat
dimodifikasi terdiri dari usia dan jenis kelamin, sedangkan faktor yang dapat
Tanda dan gejala stroke non hemoragik ialah kelemahan anggota gerak
(pada salah satu sisi tubuh), timbulnya defisit neurologic secara mendadak,
1) Kebiasaan merokok
3) Stress
5) Trauma
b. Makanan yang dianjurkan:
3) Gandum
5) Labu
H. DAFTAR PUSTAKA
Kabi, G., Tumewah, R., & Kembuan, M. (2015). Gambaran faktor risiko pada
penderita stroke iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP Prof. Dr. R.
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article
=315866
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&arti
cle=122500
I. PENGESAHAN
Mengetahui,
1. Pengertian
2. Penyebab
yang tidak dapat dimodifikasi terdiri dari usia dan jenis kelamin,
diatas 51 tahun.
3. Tanda dan Gejala
4. Pencegahan Stroke
adalah:
1) Kebiasaan merokok
3) Stress
5) Trauma
b. Makanan yang dianjurkan:
seperti tahu
3) Gandum
5) Labu
Disusun Oleh:
Dwi Susanti
P1337420215060
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 30 Menit
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. MATERI (Terlampir)
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. EVALUASI
1. Evaluasi Terstruktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
dirumah
stroke.
G. DAFTAR PERTANYAAN
miring kesalah satu sisi, dengan memberi perhatian khusus pada bagian
lengan atau kaki yang lemah. Posisi tangan dan akaki yang lemah
sebaiknya digandal denagn bantal, baik pada saat berbaring atau duduk
kekakuan tangan dan kaki yang lemah dengan melakukan latihan gerak
sel-sel otak untuk berlatih kembali aktifitas yang dipelajari sebelum sakit.
sisi tubuh yang lemah. Saat berkomunikasi, keluarga dapat menyentuh dan
keselamatan pasien, misalnya nyala api, benda tajam dan benda berbahaya
H. DAFTAR PUSTAKA
Jakarta :EGC.
Mulyasih, E., & Ahmad, A. (2013). Stroke, petunjuk perawatan pasien pasca
Koniyo, Mira A. (2011). Efektifitas ROM pasif dalam mengatasi konstipasi pada
RSU DR. M.M Dunda Kabupaten Gorontalo. Jurnal Health & Sport,
Mengetahui,
khusus pada bagian lengan atau kaki yang lemah. Posisi tangan dan
kaki yang lemah sebaiknya digandal dengan bantal, baik pada saat
dan mencegah terjadinya kekakuan tangan dan kaki yang lemah dengan
yang lain dapat dilakukan oleh keluarga atau pengasuh. Keluarga juga
yang lemah atau dibelakakang pasien untuk memberi rasa aman pada
Disusun Oleh:
Dwi Susanti
P1337420215060
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Cedera Jatuh Pada Pasien Stroke Non Hemoragik
Waktu : 30 WIB
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
A. MATERI
1. Pengertian cedera
2. Macam-macam cedera
3. Pengertian jatuh
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA (terlampir)
1. Lembar balik
2. leaflet
D. KEGIATAN PENYULUHAN
E. EVALUASI
1. Evaluasi Terstrukrur
2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyulihan dari awal hingga akhir
acara penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
hemoragik
F. DAFTAR PERTANYAAN
Cedera atau luka adalah suatu kerusakan pada struktur dan fungsi
tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi.
a. Luka bakar adalah cedera yang diakibatkan oleh sesuatu yang panas.
c. Luka pada kulit yang dapat mengakibatkan pendarahan atau hanya lecet.
kebiruan.
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
atau luka.
4. Apa saja faktor penyebab jatuh pada pasien stroke non hemoragik ?
a. Faktor Instrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang timbul dari individu tersebut karena
keadaan tubuhnya.
b. Faktor Ekstrinsik
psikologis. Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari jatuh adalah patah
tulang panggul. Jenis fraktur lain yang sering terjadi akibat jatuh adalah
lunak. Dampak psikologi adalah walaupun cedera fisik tidak terjadi, syok
setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak
a. Latihan fisik
b. Modifikasi lingkungan
Universitas Padjadjaran.
Depkes RI. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta.
H. PENGESAHAN
Mengetahui,
A. Cedera
1. Pengertian
Cedera atau luka adalah suatu kerusakan pada struktur dan fungsi
kimiawi.
2. Macam-Macam
a. Luka bakar adalah cedera yang diakibatkan oleh sesuatu yang panas.
lecet.
kebiruan.
B. Jatuh
1. Pengertian
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
a. Faktor Instrinsik
b. Faktor Ekstrinsik
kurang kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar, karpet yang
tidak dilem dengan baik, keset yang tebal atau menekuk pinggirnya,
dan alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara
penggunaannya.
3. Akibat Jatuh
psikologis. Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari jatuh adalah patah
tulang panggul. Jenis fraktur lain yang sering terjadi akibat jatuh adalah
fraktur pergelangan tangan, lengan atas dan pelvis kerusakan jaringan
lunak. Dampak psikologi adalah walaupun cedera fisik tidak terjadi, syok
setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak
a. Latihan fisik
1) Latihan fisik
diantaranya:
a) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk
e) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk
melintas
menghindari tersandung.
3) Alas kaki
menjaga keseimbangan
tidak licin.
4) Alat bantu jalan
Disusun Oleh:
Dwi Susanti
P1337420215060
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 45 menit
dan pasif.
mampu:
B. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian ROM
3. Latihan ROM
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi hasil
pasif.
b. Latihan ROM aktif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh
pergerakan
H. DAFTAR ISI
UMS.
www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 23
September 2013
I. PENGESAHAN
Mengetahui,
ROM
1. Pengertian
dilakukan.
melakukan pergerakan
3. Latihan ROM
pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif
lainnya.
menjauhinya
menghadap ke arahnya.
menghadap ke arahnya.
tangan lainnya.
3) Angkat lengan pasien pada posisi semula
badannya
tangan lainnya
kearah perawat
f. Rotasi bahu
menghadap ke bawah.
4) Kembalikan posisi lengan ke posisi semula
kaki.
paha
ke atas
A. Identitas
2. NIM : P1337420215060
b. Kecamatan : Nusawungu
c. Kab/Kota : Cilacap
7. Telepon : a. HP : 085747474080
b. E-mail : dwisusanti912@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan