NIM :1414201023
Menyetujui Menyetujui
Pembimbing I pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Ns.Alini,S.kep,M.Kep
NIP TT 096 542 079
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI RIAU
MERRY SUSANTI
ABSTRAK
Acne vulgaris merupakan penyakit utama pada remaja, kejadian acne vulgaris
85% remaja yang terkena dengan tingkat keparahan tertentu, paling sering muncul
pada usia 15-18 tahun, baik pada laki-laki ataupun perempuan, namun terkadang
dapat menetap sampai dekade ketiga atau bahkan pada usia yang lebih lanjut.
Acne Vulgaris merupakan penyakit yang dipengaruhi atau dicetuskan oleh banyak
faktor,yaitu faktorgenetik, lingkungan, hormonal, stres, emosi, makanan, trauma,
kosmetik, obat-obatan. Desain yang di gunakan pada penelitian ini adalah dengan
desain kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, Rancangan cross
sectional merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau
pengamatan variabel independen dan variable dependen di kumpulkan dalam
waktu yang bersamaan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 179
responden. 32 (17.9%) berada pada kategori Positif, 147 (82.1%) berada pada
kategori Negatif. 98 (54.7%) berada pada kategori Berat Grading AV nya, 81
(45.3%) berada pada kategori Ringan Grading AV nya. Serta perilaku tidak baik
dalam membersihkan wajah perilaku positif dan negatif. dan Diharapkan dapat
dijadikan dasar untuk melanjutkan penelitian yang lebih mendalam dengan
metode penelitian yang lainnya serta menjadi bahan masukan dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan kompetensi bagi peneliti selanjutnya dalam
menggembangkan penelitian kejadian Grading AV terhadap remaja.
Adapun judul dari Skripsi ini adalah ”Hubungan perilaku membersihkan kulit
wajah terhadap grading acne vulgaris pada siswa siswi kelas 2 di SMAN2
Tambusai.
6. Ns. Riani, S.kep, M.kes selaku Penguji I yang telah memberikan kritik dan
7. dr. Emdas Yahya, MKM selaku Penguji II yang telah memberikan kritik
10. Kepada Staf Perpustakaan yang telah membantu meminjam kan buku-
11. Bapak Kepala Dinas Pendidikan berserta pejabat lain nya yang terkait
12. Bapak kepala Sekolah SMAN2 Bangkinang Kota yang terkait dalam
13. Kepada siswa/siswi kelas II yang bersedia menjadi Responden yang terkait
14. Sembah sujudku untuk Ayahku Rusdi. S dan Ibuku Nur’aini tercinta serta
MERRY SUSANTI
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ............................................................................................... i
LEMBARAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR SKEMA ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ....................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 61
B. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Klasifikasi Asean Grading Acne Vulgaris ..................................... 24
Tabel 2.1 Gradasi Acne Vulgaris ................................................................... 26
Tabel 2.2 Kerangka Teori .............................................................................. 38
Tabel 2.3 Kerangka Kosep ............................................................................. 39
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 41
Tabel 3.2 Alur Penelitian ............................................................................... 41
Tabel 3.3 Defenisi Operasional ...................................................................... 50
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur pada remaja di
SMAN2 Bangkinang kota Tahun 2018 ......................................... 54
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan perilaku membersihkan
Kulit wajah diSMAN2 Bangkinang Kota Tahun 2018 ................. 55
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Grading AV diSMAN 2
Bangkinang Kota Tahun 2018 ...................................................... 55
Tabel 4.4 Hubungan Perilaku Membersihkan Kulit wajah Terhadap Grading
Acne Vulgaris pada Siswa siswi kelas 2 diSMAN2 Bangkinang
Kota Tahun 2018 ............................................................................ 56
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 2.2 Kerangka Teori............................................................................ 38
Skema 2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 39
Skema 3.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 41
Skema 3.2 Alur Penelitian............................................................................. 41
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
modal penting dalam pergaulan dan karir. Acne vulgaris(AV) atau jerawat
adalah penyakit peradangan kronis folikel sebasea yang sudah dikenal luas
dan sering dikeluhkan oleh para wanita terutama remaja dan dewasa muda.
penderita AV pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007 (Kabau, 2012).
variasinya dengan insidensi terbanyak pada usia 14-17 tahun bagi wanita
dan usia 16-19 tahun bagi pria. Acne bukan penyakit gawat darurat tetapi
dapat menimbulkan krisis percaya diri pada remaja dan dewasa muda.
Prevalensi AV pada masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar antara 47-
wajah, dada bagian atas, bahu, dan punggung. (Williams dkk, 2012).
jaringan parut permanen pada wajah, dada atau punggung, serta perasaan
citra diri yang buruk, hambatan sosial dalam bergaul, depresi dan
citra diri, harga diri dan perasaan malu yang timbul akibat acne mengarah
komedo, papula, pustula dan nodul. Ini terjadi sekitar 60 hingga berapa
persen selama hidup mereka. 20% akan memiliki jerawat yang parah
sehingga dapat berakibat pada fisik dan mental dan menimbulkan jaringan
14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada laki-laki, dengan lesi
pada laki-laki dibandingkan dengan wanita pada rentang usia 15-44 tahun
yaitu 34% pada laki-laki dan 27% pada wanita Acne vulgaris merupakan
penyakit kulit yang umum terjadi sekitar 85 hingga 100 persen selama
sebanyak 121 pasien dengan kelompok usia terbanyak yaitu 15-21 tahun
(76 pasien) dan status pendidikan terbanyak pada kelompok pelajar (73%).
Pada masa remaja, AV lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita.
Sedangkan pada dewasa AV lebih sering pada wanita dari pada pria. Akne
tidak hanya terbatas pada kalangan remaja saja, 12% pada wanita dan 5%
pada pria diusia 25 tahun memiliki Acne. Bahkan pada usia 45 tahun, 5%
pria dan wanita memiliki Akne. Lesi awal akne mungkin mulai terlihat
pada usia 8-9 tahun dan kurang lebih 50-60% terdapat ada usia remaja.
Puncak insiden pada usia 14-17 tahun dijumpai pada wanita sedangkan
usia 16-19 tahun pada pria.9,10% Hampir 85 % anak SMA yang berusia
Menurut dr. Lewie Pemicu jerawat juga datang dari dalam diri sendiri.
Hal-hal negatif juga bisa memicu jerawat seperti terlalu banyak pikiran,
sering berprasangka buruk, atau kerap cemberut. Maka dari itu, sikap
positif juga di perlukan. Tidak larut dalam emosi atau pekerjaan dan selalu
menyebabkan kulit wajah menjadi kotor dan berminyak. Hal ini dapat
dari permukaan kulit dengan cara mengurangi sebum dan kotoran tanpa
hanya fokus dengan salah satu faktor. Upaya pengobatan akne berupa non
berupa nasehat dan saran untuk mencegah acne menjadi lebih parah.
Kulit merupakan organ tubuh yang paling besar yang kita miliki,dalam
artian luas permukaanya. Rata-rata pria dewasa memiliki luas sebesar 1.5-
20m2 dengan mayoritas ketebalan 2-3 mm serta berat total 4 kg. Dalam
kekeringan dan pelindung kulit atau tabir surya untuk melindungi kulit
pada tanggal 19 April dengan jumlah siswa/i 349, kepada 10 orang siswi,
sekolah yang memiliki jumlah murid terbanyak yaitu 1030 siswa/i dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
2. Aspek praktis
a. Bagi siswa
vulgaris.
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
dengan tingkat keparahan tertentu, paling sering muncul pada usia 15-18
menetap sampai dekade ketiga atau bahkan pada usia yang lebih lanjut.
2) Papula
3) Pustula
4) Nodul
c. Penyebab AV
bersisik.
1) Perubahan Hormonal
a) Pubertas
b) Kehamilan
c) Menstruasi
d) Menopause
e) Obat-obatan hormonal
a ) Pakaian ketat
b) Alat kontrasepsi
4. Infeksi bakteri
5. Faktor keturunan
6. Gangguan emosional
7. Toksin
1) Perawatan kulit
a) Mandi
terlebih lagi air yang digunakan untuk mandi adalah air yang kotor.
lipatan paha, sela-sela jari kaki, ketiak, lipatan telinga dan muka
(3) Setelah itu, disiram kembali hingga bekas sabun terbuang bersih.
seminggu sekali.
b. Pakaian
cuaca dingin dan kotoran yang berasal dari luar seperti debu, lumpur
(Maryunani, 2013).
terhadap panas atau hawa. Pakaian ketat dapat merusak kulit dan
7) Mencuci pakaian dengan air bersih dan sabun cuci (deterjen) yang
tumbuhnya jamur.
hama penyakit.
bersih. Mencuci kaki sewaktu akan tidur adalah suatu kebiasaan yang
agar tidak kotor atau menimbulkan bau tidak sedap (Maryunani, 2013).
d. Perawatan kuku
3) Mengikir tepi kuku setelah dipotong agar menjadi rapi dan tidak
tajam
e. perawatan rambut
rambut.
keadaan
sehat normal
kesat
dapat menjadi port the entry (jalan masuk) mikro organisme yang
berbekas.
hanya dengan :
produk susu.
permasalahahannya,2004)
a) Faktor genetik.
acne terjadi pada 45% remaja yang salah satu atau kedua orang
tuanya menderita acne, dan hanya 8% bila ke dua orang tuanya tidak
b) Kebersihan wajah.
c) Faktor ras.
dibandingkan dengan ras yang berkulit hitam dan acne yang diderita
menstruasi dan lesi acne menjadi lebih aktif rata-rata satu minggu
e) Diet.
Vulgaris.
f) Iklim.
Cuaca yang panas dan lembab dapat memperparah acne. Hidrasi pada
acne.
g) Lingkungan
h) Stres.
e. Diagnosis Banding
1) Erupsi akneiformis
disertai demam.
monomorf .
f. Diagnosis AV
Selain itu, dapat pula ditemukan papul, pustul, nodul dan kista
g. Prognosis AV
(Wasitaatmadja, 2007).
h. Klasifikasi AV
beberapa 5-10 dan banyak >10 lesi. Tak beradang meliputi komedo
Vulgaris menjadi:
1. Acne komedonal
2. Acne papulopustul
kosmetika, acne pomade, acne klor, acne akibat kerja, dan acne
diterjen.
(Tahir, 2010).
jumlah lesi.
1komedo dimuka
2komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam dimuka
3komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dimuka, dada, dan
punggung
4 Acne konglobota
Sumber .Djuanda,2010
sebagai berikut:
3) Reaksi radang
kulit
padat. Isi kista biasanya pus dan darah. Selain itu bisa terlihat
keparahan acne. Ada beberapa kriteria gradasi pada saat ini yaitu yang
dimuka
lesi beradang pada satu predileksi, sedikit lesi beradang pada lebih
3) Berat, bila banyak lesi tak beradang pada lebih dari satu
cara tersebut.
a) Pengobatan topikal.
b) Pengobatan sistemik.
Pengobatan sistemik ditunjukkan terutama untuk menekan
non steroid.
c) Beda kulit.
(wasitaatmadja,2007).
cleanser
3) Jangan terlalu sering memegang wajah terutama tangan
sedang kotor
6) Hindari stess
masing-masing
(wulandari,2010).
kotoran dan sisa kosmetik (Grimes, P.E., 2009). Pada saat melakukan
tindakan membersihkan kulit wajah dari sebum dan kotoran harus agar
pada kulit dan meluruhkan sel–sel kulit mati. Namun mencuci wajah
juga tidak boleh terlalu sering dilakukan, karena jika terlalu sering
kedua telapak tangan secara sirkuler selama 10 detik dan bilas dengan
air hingga bersih (Kern, 2010), dengan demikian minyak yang berlebih
wajah yaitu dengan gerakan ke atas, dengan maksud agar kulit tidak
2010).
membentuk busa
wajah
4. Pori-Pori Membesar
lebar.
malam. (Berlian,2015).
B. Penelitian Terkait
terjadi pada umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria. Di
Klaten.
23 tahun. Data yang ditetapkan adalah data primer dari kuesioner. Uji
Kebersihan kulit
1. Cara dan kebiasaan
Menjaga kebersihan
wajah
2. Frekuensi
membersihkan wajah
3. Jenis pembersih
wajah
Faktor penyebab
1. Perubahan Pencegahan
Hormonal 1. Menghindari faktor
2. kosmetik Acne
pencetus
3. Stres vulgaris 2. Pola hidup sehat
4. Infeksi 3.Membersihkan
5. Faktor keturunan wajah
6. Gangguan 4. Pengobata acne
Emosional
vulgaris
7. Toksin
Grading Acne Vulgaris:
1. Grade 1
2. Grade 2
Skema 2.2
Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
dilakukan(Notoatmodjo,2010).
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat di lihat pada skema
Berikut :
Perilaku Membersihkan
Grading Acne Vulgaris
Kulit wajah
Skema 2.3
Kerangka Konsep
E. Hipotesa
akan di buktikan dari Hail penelitian,maka hipotesis ini dapan benar atau
Ha:
METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
(Notoatmojo.2012).
Penelitian dimulai
dimulai
Menentukan subjek
penelitian
Perilaku
Membersihkan Kulit
Melakukan
pengamatan Hasil
bersamaan pengamatan
Grading Acne
Vulgaris
Hasil
analisis
2. Alur penelitian
diSMAN2 Bangkinang kota Tahun 2018. Alur penelitian Dapat dilihat pada
Perizinan etik
pengambilan Data
izin penelitian
Perilaku
Grading Acne
Membersihkan
vulgaris
Kulit
Analisa Data
Hasil penelitian
3. Prosedur penelitian
b. Setelah mendapat surat izin pengambilan data dari bagian program studi
i. Melakukan Penelitian
Bangkinang kota, pada siswa- siswi kelas 2, dengan 324 sampel yang di
rumus, dapat lah sampel sebanyak 179, dari 179 sampel tersebut di berikan
pengambilan data sampel secara acak, yang dicabut log oleh peneliti di
rumah dengan banyak cabut log 324, kemudian diabil sebanyak 179 yang
Variabel ini sering di sebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
1. Lokasi penelitian
2. waktu penelitian
1. Populasi
2010).
orang.
2. Sample
a. Kriteria Sample
1) kriteria Inklusi:
a) Siswa/i kelas 2
2) Kriteria eksklusi
penelitian
b. Besar sampel
keterangan :
n : Besar populasi
N: Besar Sampel
324
n=
1+324(0,05)2
324
n=
1+324(0,0025)
324
n=
1+0,81
324
n=
181
D . Etika Penelitian
lain:
2. Tanpa Nama(Anomity)
3. Kerahasiaan (confidentiality)
(Hidayat,2014).
satu langkah yang penting. Hal ini karena data yang diperoleh peneliti
ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak
diulang(drop out)
untuk merekam data secara manual. Lembar atau kartu kode berisi
4. Tabulasi
Variabel Dependen
b. Melakukan seleksi terhadap data–data yang telah terkumpul, pada tahap ini
eksklusi.
acne vulgaris dilakukan uji hipotesa dengan analisis bivariat chi square.
1. Analisa Univariat
Keterangan :
P : hasil prosentase
F: frekuensi hasil pencapaian
2. Analisa Bivariat
perbedaan proporsi antar Kelompok atau dengan kata lain kita hanya
hubungan, dalam hal ini uji Chi Square tidak dapat mengetahui mana
dikenal dengan Risiko Relatif (RR) dan Odds Rasio (OR). Risiko
Kota dengan jumlah sampel sebanyak 179 responden. Tujuan penelitian ini adalah
dengan variabel dependen (Grading AV) pada remaja di SMAN2 Bangkinag Kota
tahun 2018.
A. Karakteristik Responden
2. Grading AV
hubungan apabila p value < 0,05. Hasil analisa bivariat dapat dilihat pada
Remaja
N % N % N %
AV nya. Uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,002, (p value < 0,05),
Bangkinang Kota dapat diketahui bahwa dari 32 remaja yang perilaku positif,
remaja yang perilaku positif namun masih berat Grading AV nya disebabkan
faktor hormonal.
masalah acne menjadi lebih parah beberapa hari sebelum menstruasi dan
menetap sampai seminggu setelah menstruasi dan lesi acne menjadi lebih aktif
progesteron.
acne karena hormon tersebut dapat menurunkan kadar gonadotropin yang berasal
dari kelenjar hipofisis dan hormon Gonadotropin mempunyai efek menurunkan
(Nguyen dkk.,2007).
Penampilan bagi remaja dan dewasa muda merupakan salah satu faktor
penunjang, terutama wajah yang bersih tanpa akne merupakan modal penting
peradangan kronis folikel sebasea yang sudah dikenal luas dan sering
dikeluhkan oleh para wanita terutama remaja dan dewasa muda. Menurut
pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007 (Kabau, 2012).
tingkat keparahan tertentu, paling sering muncul pada usia 15-18 tahun, baik
dekade ketiga atau bahkan pada usia yang lebih lanjut. Acne Vulgaris
Hal ini didukung dalam artikel Hidayat, 2014 yang mengatakan bahwa
dalam Grading AV, karena remaja tidak terlalu mengetahui apa itu Grading
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
A. Kesimpulan
bahwa:
B. Saran
1. Bagi Siswa
vulgaris.
Draelos.(2007). Jenis bahan pembersih wajah Jakarta diakses tanggal 2 mei 2018
MERRY SUSANTI
1414201023
SURAT PERMOHONAN
Kepada YTH,
Calon Responden
Dengan Hormat,
Bersama dengan surat ini, saya sampaikan kepada bapak/ibu/sdr/i
semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Adapun
tujuan saya adalah meminta kesediaan kepada saudara/i untuk menjadi
calon responden dalam penelitian ini.
Saya adalah mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai yang akan mengadakan penelitian
dengan judul “Hubungan perilaku membersihkan kulit wajah
terhadap grading acne vulgaris pada siswa siswi di SMAN2
bangkinang kota tahun 2018”
Tujuan penelitian ini tidak akan berakibat negatif dan merugikan
saudara/i sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang di berikan
akan di jaga dan hanya digunakan untuk penelitian ini serta bila tidak di
gunakan lagi akan di musnahkan.
Saya berharap responden bersedia menandatangani persetujuan dan
menjawab semua pertanyaan dan lembar kuesioner dengan petunjuk yang
ada.
Demikian surat permohonan ini dibuat dengn sebenar-benarnya. Atas
bantuan responden saya ucapkan terima kasih.
MERRY SUSANTI
1414201023
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Setelah membaca dan menerima penjelasan yang telah di berikan oleh peneliti
saya bersedia ikut berpartisipasi sebagai responden penelitian dengan judul
‘’Hubungan Perilaku Membersihkan Kulit Wajah Terhadap Grading
Acne Vulgaris pada siswa siswi di SMAN2 Bangkinang Kota Tahun
2018".
Peneliti dilakukan oleh mahasiswa S1 Keperawatan:
Nama : MERRY SUSANTI
Nim : 1414201023
Alamat : Bangkinang
Saya mengerti bahwa peneliti ini tidak berakibat negatif terhadap saya dan
keluarga, Saya tahu peneliti ini akan menjadi masukan bagi peningkatan
pelayanan keperawatan, sehingga jawaban yang saya berikan adalah
sebenarnya. Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya dan setiap
pertanyaan yang saya ajukan berkaitan dengan penelitian ini, dan dapat
jawaban yang memuaskan.
Demikian saya menyatakan sukarela berperan dalam peneliti ini.
(.........................................)
KUISIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PERILAKU MEMBERSIHKAN KULIT WAJAH TERHADAP
GRADING ACNE VULGARIS PADA SISWA SISWI KELAS 2 DI SMAN 2
BANGKINANG KOTA TAHUN 2018
Identitas Responden
Pilihlah salah satu jawaban menurut pendapat anda pada Lembar ceklis
pada masing-masing jawaban
1. Nama :
2. Usia :
3. Sekolah :
4. Kelas :
5. Jenis kelamin :
A. Perilaku Membersihkan Kulit Wajah
Diisi oleh responden
NO Pernyataan Tidak Kadang Sering Sanga
pernah -kadang t
Sering
1. Anda membersihkan/mencuci wajah
Frequencies
Crosstabs
[DataSet0]
Frequencies
perilaku responden
Total 179
grading responden
Total 179
Cases
Grading AV
Positif Count 24 8 32
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,74.
Symmetric Measures
Risk Estimate
1. Data pribadi
Nama : Merry Susanti
Tempat/Tanggal Lahir : Bangkinang 8 Mei 1996
Alamat : Jln cikditiro kumantan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Anak ke : 1 dari 4 bersaudara