Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,karena tas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus yang berjudul “gambaran
penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang personal hygiene pada Ny T P1A0
dengan post operasi sectio caesarea hari ke-2 atas indikasi Pre-eklampsia berat
(PEB) diruang wijaya kusuma dr.Drajat prawiranegara serang Tahun 2017”
Laporan studi kasus ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program
Studi Diploma III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan
Serang
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan studi kasus ini. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Fifi musfirowati S.Kep.
Ners selaku pembimbing I , Asma Juita Syam S.ST.M.Kes selaku pembimbing II,
dan Nyai Nurhayati.S.Kep.Ners selaku penguji lahan praktek yang telah
meluangkan waktu, memberikan masukan, bimbingan dan dukungan dengan
penuh kesabaran. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
1. H. Maman Sutisna, SKM, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Faletehan Serang.
2. Riffa Ismanti S.KP, M.kep, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Serang
3. Selaku Direktur Rumah Sakit Umum Dr Dradjat Prawiranegara
4. Fifi musfirowati S.Kep. Ners selaku pembimbing I
5. Asma Juita Syam S.ST.M.Kes selaku pembimbing II
6. Nyai Nurhayati.S.Kep.Ners selaku penguji lahan praktek
7. Seluruh dosen pengajar Diploma III Keperawatan yang telah memberikan
ilmu dan arahannya
8. Orang tua, kakak, adik dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan
dukungan, doa serta materi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan studi
kasus ini
9. Para sahabat yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
Penulis menyadari laporan studi kasus ini masih jauh dari kata kesempurnaan,
masukan sangat diharapkan untuk perbaikan laporan studi kasus selanjutnya.
Semoga bantuan yang diberikan mendapatkan balasan kepada Allah SWT.
Penulis berharap semoga laporan studi kasus ini memberikan wawasan tentang
penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang personal hygiene
Penulis
Laporan Studi Kasus ini membahas Gambaran penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang
personal hygiene pada klien Ny T P1A0 dengan post sectio caesarea hari ke-2 atas indikasi pre-
eklampsia berat (PEB) diruang Wijaya kusuma Rumah sakit Dr Dradjat Prawiranegara Tahun
2017. Karya tulis ini dilatarbelakangi oleh Karena kurangnya pengetahuan akan menimbulkan
persepsi dan perilaku yang keliru sehingga akan mempengaruhi tindakan memelihara kebersihan
diri dan kesehatan individu. Studi kasus ini disusun berdasarkan 5 proses keperawatan yaitu
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. implementasi
dilakukan selama 3x24 jam. hasil evaluasi masalah defisit pengetahuan teratasi dengan kriteria
hasil yaitu Mampu menjelaskan tindakan keperawatan diri untuk mengurangi ketidaknyamanan
fisik pada kehamilan dan kelahiran. Ditemukan adanya kesenjangan pada perencanaan.
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9 Leaflet
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
bedah pada dinding abdomen dan uterus. pembedahan caesarea propesional
yang pertama di lakukan di amerika serikat pada tahun 1827, sebelum tahun
1800 sectio caesarea jarang dikerjakan dan biasanya fatal. di London dan
endiburgh pada tahun 1877, dari 35 pembedahan caesarea terdapat 33 kematian
ibu, menjelang tahun 1877 sudah di laksanakan 71 kali pembedahan ceasera di
amarika serikat, angka mortalitasnya 52 persen yang terutama disebabkan oleh
infeksi dan pendarahan.(Hary Oxorn,2010)
Salah satu penyebab atau indikasi ibu harus melakukan operasi seksio caesarea
adalah Pre-eklampsia berat, Pre-eklampsia berat merupakan pre-eklampsia
dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam. (Sarwono,2014 )
Dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah
dengan judul gambaran penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang personal
hygine pada Ny T P1A0 dengan post sectio caesarea hari ke-2 atas indikasi pre-
eklampsia berat (PEB) Di ruang wijaya kusuma Rumah Sakit Dr Dradjat
Prawiranegara Serang Tahun 2017.
Tujuan Penulisan
Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang
personal hygiene dengan post sectio caesarea hari ke-2 atas indikasi pre-
eklampsia berat (PEB) melalui pendekatan proses keperawatan
Tujuan khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan defisit pengetahuan
tentang personal hygiene pada Ny T dengan post sectio caesarea hari ke-2 atas
indikasi pre-eklampsia berat (PEB)
Mahasiswa mampu menegakan diagnosa keperawatan defisit pengetahuan
tentang personal hygiene pada Ny T dengan post sectio caesarea hari ke- 2
atas indikasi pre-eklampsia berat (PEB)
Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan keperawatan defisit
pengetahuan tentang personal hygiene pada Ny T dengan post sectio caesarea
hari ke- 2 atas indikais pre-eklampsia berat (PEB)
Mahasiswa mampu Melaksanakan tindakan keperawatan defisit pengetahuan
tentang personal hygiene pada Ny T dengan post section caesarea hari ke- 2
atas indikasi pre-eklampsia berat (PEB)
Mahasiswa mampu Melakukan evaluasi keperawatan defiist pengetahuan
tentang personal hygiene pada Ny T dengan post sectio caesarea hari ke- 2
atas indikasi pre-eklampsia berat (PEB)
Ruang lingkup
Penulis mengambil kasus gambaran penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang
personal hygiene pada klien post sectio caesarea hari ke-2 atas indikasi pre-
eklmapsia berat (PEB) di ruang wijaya kusuma Rumah sakit Dr Dradjat
prawiranegara Serang pada tanggal 22 mei 2017. Penulis mengambil kasus
defisit pengetahuan tentang personal hygiene Karena kurangnya pengetahuan
akan menimbulkan persepsi dan perilaku yang keliru sehingga akan
mempengaruhi tindakan memelihara kebersihan diiri dan kesehatan individu.
Penatalaksanaan defisit pengetahuan tentang personal hygiene pada klien Ny. T
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
dalam bab ini berisi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup dan
sistematika penulisan
BAB 2 TINJAUAN TEORI
dalam bab ini berisi konsep medis meliputi, pengertian, etiologi,
patofisiologi, dan penatalaksanaan konsep diagnosa keperawatan, konsep
proses keperawatan mencangkup pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini berisi gambaran penatalaksanaan defisit pengetahuan
tentang personal hygiene
BAB 4 PEMBAHASAN
dalam bab ini berisi kesenjangan antara tinjaun pustaka yang ada di bab II
dan tinjauan kasus yang ada di bab III, alasannya terjadi kesenjangan dan
penanggulangan atau solusi akibat adanya kesenjangan
BAB 5 PENUTUP
dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran
BAB 2
TINJAUAN TEORI
konsep Medis
konsep Dasar sectio caesarea
Sectio caeserea adalah suatu proses persalinan dengan membuat insisi pada bagian
uterus melalui dingding abdomen dengan tujuan untuk meminimalkan risiko ibu
dan janin yang timbul selama kehamilan atau dalam persalinan serta
mempertahankan kehidupan atau kesehatan ibu dan janinnya. (Umi sukowati dkk,
2010)
Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada
dingding abdomen dan uterus (Harry Oxorn dan William R.Forte,2010)
Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dingding uterus melalui dinding depan perut, section caesarea juga dapat
definisikan sebagai suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam Rahim
(Amru Sofian ,2012)
2. Indikasi ibu dibedakan menjadi dua yaitu indikasi sebelum persalinan dan
pada persalinan. indikasi sebelum persalinan seperti
Indikasi mutlak
a. Cephalo pelvic disproportion (CVD)
b. Adanya tumor uterus dan ovarium dalam kehamilan yang akan menutup
jalan lahir
c. Karsinoma serviks
Indikasi pada persalinan emergensi
a. Adanya kecurigaan terjadinya rupture uteri
b. Terjadinya pendarahan hebat yang membahayakan ibu dan janin
c. Ketuban pecah dini (KPD)
d. Dystocia
Jenis Persalinan SC
Menurut (Umi sukowati dkk,2010) jenis persalinan dengan sectio caesarea di
bedakan menjadi dua yaitu
1. Sectio Caesarea terencana
Persalinan sectio caesarea tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih
besar bagi ibu dan bayinya. Ibu yang menjalani kelahiran sectio caesarea
terencana, jika persalian pervagina di kontra indikasikan (misalnya pada
kasus (CPD) bila kelahiran harus dilakukan tetapi persalinan tidak dapat di
induksi (misalnya pada keadaan hipertensi yang menyebabkan lingkungan
intra uterus yang buruk dan mengancam keselamatan janin.
2. Sectio Caesarea darurat
Persalinan sectio caesarea emergensi dapat dilakukan atas pertimbangan fetal
distress. Pada ibu yang mengalami sectio caesarea, emergensi biasanya
menghadapi pembedahan dengan letih dan tidak bersemangat bila ternyata
sebelumnya terjadi kegagalan persalinan pervagina.
Penunjang
Menurut (Amin Huda Nurarif,2015)
1. Pamantauan janin terhadap kesehatan janin
2. Pemantauan Ekg
3. Elektrolit
4. Hemoglobin/ hematocrit
5. Golongan darah dan urinalis
Konsep Pre-Eklampsia
Konsep Pre-Eklampsia
pre-eklampsia adalah peningkatan reaktivitas vaskuler di mulai umur kehamilan
20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II pada pre-
eklampsia bersifat labil dan mengikuti irama sirkardian normal. tekanan darah
menjadi normal beberapa hari pasca persalinan, kecuali beberapa kasus pre-
eklampsia berat kembalinya tekanan darah normal dapat terjadi 2-4 minggu pasca
persalinna (Sarwono prawirohardjo,2014)
1. Pre-eklampsia ringan
Pre- eklampsia ringan adalah suatu sindrom spesifik kehamilan dengan
menurunya perfusi organ yang akibat terjadinya vasospasme pembuluh darah
dan endotel
2. Pre-eklampsia berat
Pre-eklampsia berat adalah pre-eklampsia dengan tekanan darah sistolik > 160
mmhg dan tekanan darah diastolik > 110 mmhg, disertai proteinuria 5 g/24
jam.
Etiologi
Penyebab pre-eklampsia sampai sekarang belum diketahui, telah terdapat banyak
teori yang mencoba menerangkan sebab masalah penyakit tersebut. tetapi tidak
ada yang memberikan jawaban yang memuaskan. teori yang dapat diterima
menerangkan sebagai berikut
1. Sering terjadi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion dan
molahidatidosa
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan
3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan ibu dengan kematian janin dalam
uterus
4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan – kehamilan berikutnya
5. Sebab timbulnya hipertensi , edema, kejang, proteinuria dan koma.
Teori yang dewasa ini banyak dikemukaan sebagai sebab pre-eklampsia ialah
iskemia plasenta. faktor resiko pre-eklampsia anatara lain sebagai berikut
1. Primigravida, terutama primigravidatua dan primigravida muda
2. Hipertensi eksensial
3. Penyakit ginjal kronis
4. Diabetes militus
5. Multipara
6. Obesitas
7. Riwayat pre-eklampsia pada kehamilan yang lalu dalam keluarga
Patofisiologi Pre-Eklamsia
Pada pre-eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. pada biopsi ginjal di temukan spasme yang hebat pada arteriola
glomerulus. pada beberapa kasus lumen arteriola sedemikan sempitnya sehingga
hanya dapat dilalui satu sel darah merah. jadi, jika semua arteriola dalam tubuh
mengalami spasme, maka tekanan darah dengan sendirinya akan naik, sebagai
usaha untuk mangatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat
tercukupi
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang di sebabkan penimbunan air
yang berlebihan dalam ruangan interstinal belum diketahui sebabnya, ada yang
mengatakan disebabkan oleh retensi air dan garam. proteinuria mungkin
disebabkan oleh spasme arteiola, sehingga terjadi perubahan pada glomelurus.
(Mitayani,2009)
2. Nyeri efigastrium
Merupakan keluhan yang sering di temukan pada pre-eklampsia berat keluhan
ini disebabkan karena tekanan pada kapsula hepar akibat edema atau
pendarahan
3. Gangguan penglihatan
Keluhan penglihatan yang tertentu dapat di sebabkan oleh spasme arterial,
iskemia dan edema retina dan pada kasus - kasus yang langka disebabkan
oleh ablasio retina. pada pre-eklampsia ringan tidak di temukan tanda -tanda
subjectif (Mitayani,2009)
Klafikasi Pre-Eklampsia
Pre-eklampsia dibagi dalam dua golongan, yaitu ringan dan berat, pre-eklampsia
dikatakan ringan apabila ditemukan tanda - tanda di bawah ini
1. Tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmhg
atau lebih dan kenaikan sistolik 30 mmhg atau lebih
2. Edema umum kaki, jari tangan dan wajah atau kenaikan berat badan 1 kg per
minggu atau lebih
3. Proteinuria kuantitatif 0,3 gram atau lebih perliter, kualitatif 1+ atau 1+ pada
urin kateter / midstream
Komplikasi Pre-Eklampsia
Komplikasi pre-eklampsia antara lain (Mitayani,2009)
1. Pada ibu
a. Eklamsia
b. Solusio plasenta
c. Pendarahan subkapsula hepar
d. Kelainan pembekuan darah
e. Ablasio retina
f. Gagal jantung hingga syok dan kematian
2. Pada janin
a. Terhambat pertumbuhan dalam uterus
b. Prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kamatian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
4. Perawatan telinga
5. Perawatan gigi dan mulut
6. Perawatan kuku tangan dan kaki
7. Perawatan tubuh (memandikan)
8. Perawatan genetalia
9. Kesehatan pakaian
2. Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah ganggguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri, Dan gangguan interaksi sosial.(Tarwoto,2015)
Batasan Karakteristik
Menurut ( Nanda Internasional INC Definisi & Klafikasi 2015-2017)
1. Ketidakakuratan melakukan tes
2. Ketidakakuratan mengikuti perintah
3. Kurang pengetahuan
4. Perilaku tidak tepat
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan. disini semua data di
kumpulkan secara sistematis untuk menentukan status kesehatan klien saat ini,
pengkajian harus dilakukan komprehensif terkait dengan aspek biologis,
psikologis, sosial dan spritual klien (Asmadi ,2008)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah proses infeksi tubuh dan sistem tubuh untuk menentukan
ada atau tidaknya penyakit yang di dasarkan pada hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium. Pemeriksaan fisik berfokus pada respon klien terhadap masalah
kesehatan yang di alaminya. Cara pendekatan yang sistematis yang dapat di
gunakan perawat dalam melakukan pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan dari
ujung rambut sampai ujung kaki (pemeriksaan head to toe) dan pemeriksaan
pendekatan berdasarkan sistem tubuh (review of system). pemeriksaan fisik
dilakukan dengan menggunakan empat metode yaitu: inspeksi (melihat),
auskultasi (mendengarkan), perkusi (mengetuk bagian yang akan di periksa
menggunakan jari tangan), dan palpasi (meraba kulit klien untuk mengetahui
stuktur yang ada di bawah kulit). Dalam mobilisasi dini, perawat melakukan
pemeriksaan fisik seputar mobilisasi klien (Asmadi,2008)
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah mengetahui masalah kesehatan aktual dan potensial
dimana perawat melalui pendidikan dan pengalamanya mampu serta mempunya
wewenang untuk mengatasi masalah tersebut.(Harianto,2008 )
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien post operasi sectio
ceasera adalah (Carol dan Judith.2012)
1. Berhubungan dengan penurunan motivasi
2. Berhubungan dengan keletihan
3. Berhubungan ansietas ketidakmampuan
4. Berhubungan dengan penurunan kemampuan kognitif
5. Berhubungan dengan tidak berminat /tidak memiliki motivasi yang rendah
untuk belajar
Karya tulis ilmiah ini hanya membahas diagnosa keperawatan defisit pengetahuan
tentang personal hygine berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah kebutuhan awal yang memberi arah bagi tujuan
yang ingin di capai. perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang
menghambat secara cepat rencana tindakan keperawatan yang di lakukan terhadap
klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi,2008)
9. Meningkatkan pemahaman
9. Sediakan materi tertulis, tentang materi, meningkatkan
gunakan gambar untuk kemampuan untuk mengingat dan
menjelaskan materi mengulang materi yang diberikan.
Pelaksannaan
Menurut (Asmadi,2008) Implementasi adalah tahap ketika perawat
mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan kedalam bentuk intervensi
keperawatan untuk membantu klien mencapai tujuan yang telah di
tatapkan.implementasi tindakan keperawatan dibedakan menjadi 3 kategori yaitu
1. indefendent (suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk
dari dokter lainya)
2. interdefenden (suatu kegiatan yang memerlukan kerjasama dari tenaga
kesehatan lainya)
3. defenden (berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis atau
intruksi dari tenaga medis)
Implementasi merupakan kategori dari prilaku keperawatan, dimana perawat
melakukan tindakan yang di perlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang di
Evaluasi
Menurut (Asmadi,2008) Evaluasi adalah tindakan memeriksa setiap aktivitas yang
kemudian memberikan umpan balik mengenai seberapa baik keberhasilan
aktivitas dan apakah hasil yang di harapkan telah tercapai. Dalam mengevaluasi
data atau situasi, perawat harus mengetahui rentang nilai normal.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Identitas
Klien bernama Ny T berumur 22 tahun, tempat tanggal lahir serang 01- januari-
1994, beragama islam, dan pendidikan terakhir Madrasah Tsanawiyah berkerja
sebagai ibu rumah tangga, bersuku bangsa jawa Indonesia, alamat rumah klien
link kebanyakan Rt 02/Rw 01 desa sukawana kecamatan serang kabupaten serang
provinsi banten.
Penanggung jawab bernama Tn J berumur 26 tahun, Beragama islam, pendidikan
SMP, bersuku bangsa jawa Indonesia, pekerjaan wiraswasta, alamat link
kebanyakan Rt02/Rw 01 desa sukawana kecamatan serang kabupaten pandeglang
Keluhan utama
Klien mengatakan tidak mengerti tentang kebersihan diri (personal hygiene)
tidak ganti, tampak berkeringat dan kulit lengket, tampak kuku hitam dan panjang
dan tampak rambut berantakan dan belum pernah dirapihkan.
Riwayat obstetric
Kehamilan Ny T anak pertama, kehamilannya 38 minggu. tidak ada penyulit
sewaktu hamil dan pada saat persallinan Ny T dilakukan tindakan sectio caesarea
oleh dokter spesialis kandungan karena ada penyulit pre-eklampsia berat (PEB).
Tidak ada komplikasi pada saat nifas dan bayinya berjenis kelamin laki –laki,
barat badan 2500 kg dan panjang badan 47 cm keadaannya baik
Riwayat imunisasi TT
Klien mengatakan sudah pernah imunisasi TT sebanyak 1 kali pada usia
kehamilan 6 bulan.
2. Pola eliminasi
a. BAB
Klien mengatakan sebelum dirawat BAB 3 kali dengan karakteristik
fesesnya lembek, klien tidak memiliki riwayat hemoroid dan diare dan
klien juga tidak ada keluhan pada saat buang air besar.
b. BAK
Klien mengatakan frekuensi BAK sebelum di rawat 3-4 kali dengan
karakteristik jernih, klien tidak ada keluhan pada saat buang air kecil dan
tidak mempunyai riwayat penyakit gagal ginjal atau kandung kemih
3. Personal Hygiene
a. Mandi
Klien mengatakan sebelum di rawat frekuensi mandi 3 kali perhari pagi
dan sore dengan menggunakan sabun sewaktu mandi dan klien
mengatakan selama di rawat di rumah sakit klien tidak pernah mandi.
b. Oral hygiene
Klien mengatakan sebelum di rawat klien menggosok gigi 3 kali perhari
hanya di pagi hari dan selama di rawat di rumah sakit klien tidak pernah
menggosok gigi pagi maupun sore
c. Rambut
Klien mengatakan sebelum di rawat sering mencuci rambutnya 3 kali
seminggu. sewaktu mencuci rambut menggunakan shampo. dan pada saat
di rawat di rumah sakit klien tidak pernah mencuci rambut.
Pemeriksaan fisik
Pada saat pengkajian pemeriksaan fiisk terdapat hasil data yaitu keadaan umum
kesadaran composmetis, dengan tanda -tanda vital Tekanan darah 140/100 mmhg
Nadi 89x/menit, suhu tubuh 36,6oC, respirasi 24x/menit dan penampilan klien
kurang rapih klien belum pernah mandi selama 4 hari, kulit tampak kotor &
lengket, berkeringat, tampak baju tidak ganti, kuku hitam dan panjang dan tampak
rambut berantakan dan belum pernah dirapihkan.
Pemeriksaan penunjang
Rontgen
Hasilnya
1. Foto simetris
2. Cor tidak membesar
3. Sinus dan diafragma normal
Pulmo
1. Hiil normal
2. Corakan bronkhovaskuler bertambah
3. Tampak infiltrate di perihiler dan lapangn bawah paru kanan
Laboratorium
Tabel 3.3.2 Laboratorium tanggal 20/05/2017
Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 12.0 12,00 – 15,30 g/dl
Leukosit 8000 4000 – 10000 mm3
Hematokrit 37.00 3500 – 47,00 %
Trombosit 245.000.00 140.000 – 440.000 /pl
penatalaksanaan
1. Infus Makro Rl 500 per 8jam
2. Terapi medis
Obat-obatan melalui oral
1. Paracetamol 500
2. Amoxcilin 500
Analisa Data
Tabel 3.5 Analisa Data
Data senjang Etiologi masalah
DS Tindakan sectio caesarea Defisit pengetahuan
1) klien mengatakan tidak tentang personal
tahu tentang kebersihan Keterbatasan bergerak hygiene
diri (personal hygiene)
2) Klien mengatakan belum Kebersihan diiri menurun
pernah mandi selama di
rumah sakit sudah 4 hari Kurangnya kebersihan diri
3) Klien mengatakan jika (personal hygiene :
mandi takut terkena air, memandikan dll)
luka operasi.
4) Klien mengatakan belum Kurang terpaparnya
pernah mandi, sikat gigi, informasi
keramas dan menyisir
rambut. Salah interpresi informasi
DO
1. Tampak baju tidak ganti Tidak mengenal sumber
2. Tampak berkeringat dan informasi
kulit lengket
3. Tampak kuku hitam dan Defisit pengetahuan
panjang
4. Tampak rambut
berantakan dan belum
pernah dirapihkan
Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan tentang personal hygiene berhubungan dengan kurang
terpaparnya informasi
Perencanaan
Tabel 3.7 Perencanaan
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Defisit pengetahuan Setelah di lakukan 1. kaji 1. untuk
tentang personal asuhan keperawatan pengetahuan menghindari
hygiene selama 3x24 jam tingkat penyuluhan
berhubungan Diharapkan masalah pendidikan dan yang terlalu
dengan kurang defisit pengetahuan kesehatan ibu banyak atau
terpaparnya tentang personal saat ini untuk seikit karena
informasi ditandai hygiene teratasi belajar persepsi perawat
dengan Dengan kriteria hasil tentang apa yang
1. Mampu perlu ibu ketahui
DS menjelaskan mungkin berbeda
1. Klien tindakan dari apa yang ibu
mengatakan keperawatan diri pahami atau
tidak mengerti untuk ingin pelajari.
tentang mengurangi
kebersihan ketidaknyamana 2. Berikan umpan 2. Pengkajian awal
diri(personal n fisik pada balik untuk mengenai
hygiene) kehamilan dan menegaskan pengetahuan
kelahiran pemahaman dasar ibu penting
2. Klien 2. Mampu yang tepat untuk
mengatakan berpartisipasi mengenai merencanakan
belum pernah dalam perawatan penanganan dan
mandi selama diri secara efektif atau prosedur menyesuaikan
di rumah sakit 3. Mendemostrasik serta rencana
sudah 4 hari an tingkat rekomendasi penyuluhan.
pemahaman untuk pembelajaran
3. Klien tentang perawatan diri tidak selalu
mengatakan kesehatan dihasilan dari
jika mandi persoanl setalah penyuluhan oleh
takut terkena melahirkan sebab itu umpan
air luka dengan mengenai balik sangat
operasinya aspek perawatan diperlukan dan
fisik mengindenfiaksi
sejauh mana ibu
memahami
5. Meningkatkan
5. sediakan materi
pemahaman
tertulis,
tentang materi,
gunakan
meningkatkan
gambar untuk
kemampuan
menjelaskan
untuk mengingat
materi
dan mengulang
materi yang
diberikan
R/S
1. klien
mengatakan mau
untuk belajar
2. Klien
mengatakan
takut jika
mandi,luka
operasinya takut
terkena air
R/O
Klien tampak
beraktivitas di
tempat tidur
R/S
1. Klien mengatakan
tidak mengerti
tentang
kebersihan diri
(personal hygiene)
2. Klien mengatakan
butuh panduan
tentang kebersihan
diri (personal
hygiene)
3. Klien mengatakan
belum pernah
mandi, gosok gigi
dan keramas dan
menyisir rambut
R/O
1. Klien tampak
harus ada
dukungan dari
orang tua dan
sekitarnya
2. Klien tampak
Tampak kulit
lengket dan
berkeringat ,
gigi kotor
3. Tampak rambut
berantakan belum
pernah di rapihkan
R/S
Klien mengatakan
sudah mengerti
R/O
Klien tampak tidak
diem(komperatif)
R/O 2. Klien
Klien tampak terlihat mengatkan
mengerti sudah mengerti
pentingnya
2. Membantu menetapkan personal
tujuan pembelajaran yang hygiene
realitis
O
R/S 1. Klien tampak
1. klien mengatakan mengerti
mau untuk belajar pentingnya
personal hygiene
2. Klien mengatakan 2. Tampak bersih
sekarang sudah 3. Gigi terlihat
mau mandi dan tidak bersih
takut lagi 4. Kuku tampak
bersih
R/O 5. Klien tampak
1. klien tampak tidak tidak takut lagi
susah lagi untuk jika mandi
mandi.
2. klien tampak paham A Masalah teratasi
tentang pentingnya P Intervensi di
personal hygiene hentikan
BAB 4
PEMBAHASAN
Pengkajian
Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan klien, baik fisik, mental, sosisal dan lingkungan (Deden,2012)
Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan karena antara tinjauan teori
dan tinjauan kasus.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penyataan yang di buat oleh perawat profesional
yang memberi gambaran masalah atau status kesehatan klien baik actual maupun
potensial. yang di tetapkan berdasarkan analisa dan intervensi data hasil
pengkajian, pernyataan diagnosa keperawatan harus jelas, singkat dan luas terkait
masalah kesehatan berikut penyebab yang dapat diatasi melalui tindakan
keperawatan. Komponen-komponen dalam pernyataan diagnosa keperawatan
meliputi PES yaitu problem(masalah ),etiologi (penyebab) dan sigt and symtom
(data).(Asmadi,2008)
Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus.
Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah kebutuhan awal yang memberi arah bagi tujuan
yang ingin di capai. perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang
menghambat secara cepat rencana tindakan keperawatan yang di lakukan terhadap
klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi,2008)
Perencanaan merupakan suatu proses didalam pemecahan masalah yang
merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan
keperawatan. (Deden,2012)
Pelaksanaan
Penulis melakukan pelaksanaan selama 3 hari dari tanggal 22-24 mei 2017, pada
tanggal 22- 23 mei 2017 melalukan tindakan di rumah sakit Kemudian di
lanjutkan pada tanggal 24 mei 2017 dengan home visit.
Implementasi hari kedua pada tanggal 23-mei-2017 pada hari ke 2 yaitu mengkaji
pengetahuan tingkat pendidikan dan kesehatan ibu saat ini untuk belajar,
Membantu klien melakukan personal hygiene (mandi) dan mendiskusikan
mengenai pentingnya mempelajari materi dan bagaimana materi tersebut dapat
mempengaruhinya dalam hal posistif, respon klien terhadap hal tersebut klien
sudah sedikit mengerti, klien sudah mau untuk mandi, Klien mengatakan rasa
takut untuk mandi sedikit menghilang, klien mengatakan sudah mandi meskipun
hanya di lap.
Pelaksanaan sesuai teori penulis tidak di temukan data kesenjangan antara teori
dan kasus yang telah dilakukan.
Evaluasi
Evaluasi telah dilakukan sesuai dengan konsep evaluasi sumatif yaitu dengan
metode SOAP pada tahap evaluasi hari ke 3 masalah defisit pengetahuan tentang
personal hygiene pada Ny T dapat teratasi kriteria hasil Mampu menjelaskan
tindakan keperawatan diri untuk mengurangi ketidaknyamanan fisik pada
kehamilan dan kelahiran, Mampu berpartisipasi dalam perawatan diri secara
efektif, Mendemostrasikan tingkat pemahaman tentang kesehatan persoanl setalah
melahirkan dengan mengenai aspek perawatan fisik.
BA B 5
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien Ny T dengan defisit
pengetahuan tentang personal hygiene di Ruang wijaya kusuma Rumah Sakit
Umum Dr.Dradjat Prawiranegara pada tanggal 23 mei 2017 sampai dengan 24
mei 2017, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengkajian
Berdasarkan data pengkajian pada Ny T dengan defisit pengetahuan tentang
personal hygiene anatara lain klien mengatakan tidak mengerti tentang kebersihan
diri (personal hygiene), Klien mengatakan belum pernah mandi selama di rumah
sakit sudah 4 hari, Klien mengatakan jika mandi takut terkena air luka operasi,
Klien mengatakan belum pernah mandi, sikat gigi, keramas dan menyisir
rambut.dan keadaan umum klien composmetis, tanda-tanda vital Tekanan darah
140/100 mmhg Nadi 89x/menit, suhu tubuh 36,6oC, respirasi 24x/menit.Tampak
penampilan klien kurang rapih, tampak baju tidak ganti, kulit tampak kotor dan
berkeringat, tampak kuku panjang dan hitam, dan rambut terlihat berantakan dan
belum pernah di rapihkan.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah defisit pengetahuan tentang personal
hygiene berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.
Perencanaan
Perencanaan asuhan keperawatan dibuat berdasarkan konsep keperawatan dan
sudah disesuaikan dengan teori serta fasilitas yang ada di Rumah Sakit
Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan selama 3X24 jam dari tanggal 22-24 mei 2017berdasarkan
perencanaan yang telah disusun sebelumnnya.
Evaluasi
Masalah defisit pengetahuan tentang personal hygiene pada Ny Teratasi dengan
kriteria hasil yaitu Mampu menjelaskan tindakan keperawatan diri untuk
mengurangi ketidaknyamanan fisik pada kehamilan dan kelahiran, Mampu
berpartisipasi dalam perawatan diri secara efektif, Mendemostrasikan tingkat
pemahaman tentang kesehatan persoanl setalah melahirkan dengan mengenai
aspek perawatan fisik.
Saran
Untuk Rumah Sakit
Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu post partum dan post sectio seasera dan
memperkecil komplikasi post partum atau sectio ceasera semua pasien post
partum dan sectio ceasera wajib melakukan perawatan diri yaitu dengan
pemberiaan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan klien dan manfaat personal hygiene dan memotivasi
klien untuk mempertahankan kebersihan diri
Untuk Mahasiswa
Penulis diharapkan untuk lebih meningkatkan ilmu dan pengetahuan dalam teori
asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan sehingga dapat memberikan
pelayanaan yang baik untuk pasien dalam melakukan praktek lapangan, dan
supaya menggunakan waktu sebaik- baiknya untuk mengaplikasikan teori yang
didapat pada mata kuliah serta mencari alternatif untuk menyelesaikan masalah
yang di temukan.
DAFTAR PUSTAKA
Rumah Sakit Umum dr. Dradjat Prawiranegara (2017) Medical record ibu
melahirkan sectio caesarea indikasi pre-eklampsia berat (PEB).serang
banten
Mubaroq, iqbal wahit & Chayatin nurul,(2008) Buku ajar kebutuhan dasar
manusia. Jakarta : EGC
Oxorn, Harry & William. R. F. ( 2010 ). Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi
Persalinan.
49
Sukowati, Umi, dkk. ( 2010 ). Modul Konsep & Teori Keperawatan. Bandung: PT
Refika Aditama.
Wartonah & tarwoto (2015). kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan.
edisi 4. jakarta selatan: salemba medika