STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SO DENGAN
DIAGNOSA MEDIS CA CERVIX DI RUANG
BOUGENVILLE RSUD dr. DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA
OLEH:
TEDIE SETIYO
NIM : 2018.B.19.0497
TAHUN 2020
2
SURAT PERNYATAAN
Nim : 2018.B.19.0497
Tedie Setiyo
i
3
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING PRAKTIK
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
ii
4
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
TEDIE SETIYO
(2018.B.19.0497)
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik hidayah-nya untuk dapat menyelesaiyakan “Asuhan
Keperawatan Pada Ny. SO Dengan Diagnosa Medis CA Cervix ST IIIB Di
Bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”.
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Dewi Apriliyanti,Ners.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Diploma Tiga
Keperawatan.
3. Ibu dr. Yayu Indrianty, Sp. KGA selaku Direktur Rumah Sakit Dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya yang telah memberikan ijin sehingga kami dapat
dinas di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
4. Bapak Zia Abdul Aziz.S.Kep.NS sebagai Kordinator Praktek Klinik
keperawatan III.
5. Kepala ruangan di ruangan Bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
6. Ibu Dewi Apriliyanti,Ners.,M.Kep selaku Penguji 1 di Ruang Bougenville
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
7. Ibu Fransisca Yuli Andreiani, S.Kep selaku Penguji 2 di Ruang Bougenville
RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
8. An. MZ sebagai pasien dan keluarga yang mau bekerja sama dalam
memberikan informasi dan data-data yang diperlukan.
9. Orang Tua tercinta dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan dan
semangat untuk saya sehingga dapat menyelesaikan laporan studi kasus ini.
6
10. Semua pihak yang turut ambil bagian dalam membantu penyelesaian laporan
studi kasus ini, baik secara moril dan materil.
Semoga Laporan Studi Kasus ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam bidangiv Keperawatan. Penulis menyadari dalam
penulisan Laporan Studi Kasus ini masih banyak kekurangan dan kelemahan yang
jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa yang mendatang. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis
7
DAFTAR ISI
v
Halaman
COVER
SURAT PERYATAAN................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit.............................................................................. 5
2.2 Manajemen Keperawatan.......................................................................... 13
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian................................................................................................. 18
3.2 Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 33
3.3 Intervensi Keperawatan............................................................................. 34
3.4 Implementasi Keperawatan....................................................................... 38
3.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................... 38
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian................................................................................................. 43
4.2 Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 43
4.3 Intervensi Keperawatan............................................................................. 44
4.4 Implementasi Keperawatan....................................................................... 45
4.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................... 46
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 47
5.2 Saran.......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kanker merupakan salah satu permasalahan kesehatan utama
dunia. Data dari World Health Organization (WHO) setiap tahunnya ada
sekitar 6,25 juta jiwa terkena kanker dan 9 juta jiwa meninggal dunia
dalam 80 tahun terakhir. Terdapat dua kanker yang dominan pada wanita
yaitu kanker payudara dan kanker seviks. Jika dilihat dari angka
mortalitas dan morbiditas kanker serviks menempati urutan ke 2 setelah
kanker payudara.
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di serviks, yaitu
perbatasan antara uterus dan vagina. Pada tahun 2015, WHO
menyatakan bahwa kanker serviks menempati urutan ke 4 penyebab
kanker namun pada umumnya di usia 54 – 44 tahun kanker serviks masih
menempati urutan ke 2 dengan angka kejadian 528.000 kasus baru dan
angka kematian mencapai 266.000 jiwa. Afrika Timur, Indonesia,
Malaysia dan Afrika Selatan menjadi Negara dengan factor resiko
tertinggi di dunia. Kejadian kanker serviks di Indonesia menempati
urutan ke 2 setelah kanker payudara, yaitu sebesar 20.928 kasus dan
9.928 angka kematian. Insiden kejadian kanker serviks di Indonesia
adalah < 19, 92 % per 100.000 wanita per tahun.
1
2
perlu biaya, tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan sendiri
atau dengan bantuan orang lain (Trisnowiyanto, 2016).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP DASAR MEDIS
2.1.1 Definisi
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut
rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol
dan merusak jaringan normal di sekitarnya (Manuaba, 2016). Kanker serviks
merupakan karsinoma yang primer berasal dari serviks atau kanalis servikalis
dan atau porsio (Cunningham, 2016).
2.1.2 Etiologi
2.1.2.2 Merokok
2.1.3 Epidemiologi
Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35- 55 tahun, 90% dari
kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10%
sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju kedalam rahim (Nurarif & Hardhi, 2015).
2.1.4 Klasifikasi
Tahapan atau stadium kanker menurut FIGO (2000) dalam Nurarif &
Hardhi (2015):
Stadium Keterangan
Stadium 0 Karsinoma insitu, karsinoma intraepitel
Stadium I Karsinoma masih terbatas di serviks (penyebaran
ke korpus uteri diabaikan)
Stadium I A Invasi kanker ke stroma hanya bisa didiagnosis
secara mikroskopik. Lesi yang dapat dilihat
secara makroskopik walau dengan invasi yang
7
kanker serviks
2.1.5.1 Keputihan yang makin lama makin bau akibat infeksi dan nekrosis
jaringan
2) Nyeri panggul
4) Sering berkemih
2.1.6 Patofisiologi
2.1.7 Woc
10
11
2.1.8.1 Sitologi/ Pap Smear : untuk mengamati sel-sel yang abnormal di rahim
2.1.8.2 Test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) : metode pemeriksaan dengan
mengoles serviks dengan asam asetat, jika tidak ada perubahan warna maka tidak ada
infeksi pada serviks
2.1.8.3 Schillentest
2.1.8.8 Foto paru dan CT Scan dilakukan atas indikasi dari pemeriksaan klinis atau geja
yang timbul
2.1.8.9 Laboratorium : adanya peningkatan leukosit, LED (darah lengkap, fungsi ginjal,
fungsi hati) (Manuaba, 2016)
2.1.9.4 Radiasi : dapat dipakai untuk semua stadium, bisa untuk wanita gemuk tua dan
pada medical risk
2.1.9.5 Cytostatika : bleomicyn terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten
2.1.10 Komplikasi
2) Sistitis radiasi
3) Enteritis
Komplikasi yang berkaitan dengan kemoterapi yaitu supresi sumsum tulang, mual, muntah
karena penggunaan kemoterapi yang mengandung siplatin. (Sofian, 2017)
2.1.11 Pencegahan
2.1.11.1 Perubahan pola diet atau makan banyak sayur dan buah yang mengandung
antioksidan dan mencegah kanker misal alpukat, brokoli, kol, wortel, anggur, jeruk,
tomat.
2.1.11.2 Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks, diberikan untuk wanita yang
belum terinfeksi HPV resiko tinggi (16 dan 18).
2.2.1 Pengkajian
2.2.1.1 Keluhan utama : nyeri intraservikal disertai keputihan menyerupai air, berbau
bahkan bisa terjadi perdarahan
2.2.1.2 Riwayat penyakit dahulu : riwayat abortus, infeksi pasca abortus, infeksi masa
nifas, riwayat anggota keluarga yang menderita penyakit kanker.
1) Inspeksi : pasien tampak kelelahan, kurus, sering mual, kulit pucat karena
anemia, meringis menahan sakit, mata cekung
2.2.2 Diagnosa
2.2.2.1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kanker serviks)
penyakit.
2.2.3 Intervensi
Intervensi atau rencana keperawatan adalah segala treatment yang akan dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran
(outcome) yang diharapkan serta tindakan yang akan diberikan kepada klien sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan diagnose yang muncul. Intervensi keperawatan berdasarkan Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI, 2018) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SLKI, 2019) dan dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.
5 3. Edukasi
a. jelaskan prosedur
b. informasikan secara faktual
mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
c. latih teknik relaksasi
4. Kolaborasi
a. kolaborasi pemberian obat
antiansietas
2.2.4 Implementasi
Implementasi adalah tahap keempat dalam proses keperawatan yang merupakan
serangkaian kegiatan/tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung pada klien.
Tindakan keperawatan dilakukan dengan mengacu pada rencana tindakan/intervensi keperawatan
yang telah ditetapkan/ dibuat.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Evaluasi
keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah teratasi atau tidak
teratasi dengan mengacu pada kriteria evaluasi.
18
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATANMEDIKAL BEDAH II
Nama Mahasiswa : Tedie Setiyo
NIM : 2018.B.19.0497
Ruang Praktek : Ruang bougenville
Tanggal Praktek : Senin, 30 November 2020
Tanggal & Jam Pengkajian : Senin, 30 November 2020. Pukul 10.00 WIB
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SO
Umur : 46 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT (ibu rumah tangga)
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : kawin
Alamat : Jl. Rinjani
Tgl MRS : 25/11/2020. Pukul 13.50 WIB
Diagnosa Medis : CA Cervix st IIIB
B. RIWAYAT KESEHATAN /PERAWATAN
1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh keluar darah pervaginam, pasien tampak lemah
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh keluar darah pervagina sebelum MRS, pasien masuk IGD tgl
25/11/2020 sesampainya di IGD pasien mendapatkan terapi Inf NacL 0,9% 20tpm.
Setelah dari ruangan IGD pasien dirujuk keruangan Bougenville pasien mendapatkan
terapi inf nacl 0,9% 20tpm, inj cefritaxone 3x20mg, inj kalnex 3x500mg, p/o SF 2x1.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat operasi dan sebelumnya pasien
belum pernah masuk rumah sakit.
19
18
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal bersama
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Pasien tampak lemas
2. Status Mental :
a. Tingkat Kesadaran : compos mentis
b. Ekspresi wajah : wajah pasien tampak lemas dan pucat
c. Bentuk badan : ideal
d. Cara berbaring/bergerak : kemampuan bergerak terbatas, ADL dibantu
sebagian
e. Berbicara : pasien dapat berbicara dengan jelas
f. Suasana hati : kuatir dengan penyakitnya
g. Penampilan : pasien terlihat rapi
20
h. Fungsi kognitif :
Orientasi waktu : pasien mengatakan bahwa hari ini hari senin
Orientasi Orang : pasien dapat mengenal perawat
Orientasi Tempat : Klien dapat mengetahui bahwa sedang di RS
i. Halusinasi : Dengar/Akustic Lihat/Visual Lainnya Tidak ada
j. Proses berpikir : Blocking Circumstansial Flight oh ideas
Lainnya
k. Insight : Baik Mengingkari Menyalahkan orang lain
m. Mekanisme pertahanan diri : Adaptif Maladaptif
n. Keluhan lainnya : ………………….
3. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 360C Axilla Rektal Oral
b. Nadi/HR : 98x/mt
c. Pernapasan/RR : 20x/tm
d. Tekanan Darah/BP : 123/50mm Hg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk Dada : simetris
Kebiasaan merokok : Tidak ada Batang/hari
Batuk, sejak ………………………………………
Sianosis
Nyeri dada
5. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
Nyeri dada Kram kaki Pucat
Nilai GCS : E :4
V :5
M :6
Total Nilai GCS : 15
Kesadaran : Compos Menthis Somnolent Delirium
Apatis Soporus Coma
Pupil : Isokor Anisokor
Midriasis Meiosis
Pelo
Uji Syaraf Kranial :
Nervus Kranial I : pasien dapat membedakan bau teh dan kopi
(olfaktorius)
Nervus Kranial II : pasien dapat melihat dengan jelas orang di sekitar
(optikus)
Nervus Kranial III : pasien dapat mengerakan otot disekitar mata
(Okulomotoris)
Nervus Kranial IV : pasien dapat mengerakan mata kebawah dan kedalam
(Troklearis)
Nervus Kranial V : pasien dapat menggunyah dengan baik
(Trigeminus)
Nervus Kranial VI : pasien dapat mengerakan bolat mata kekiri dan kanan
(Abdusen)
Nervus Kranial VII : pasien dapat mengekspresikan wajah sesuai suasana hati
(Fasialis)
Nervus Kranial VIII : pasien dapat mendengar suara orang berbicara
(Vestibulokoklearis)
Nervus Kranial IX : pasien dapat merasakan sensasi rasa
(Glosofaringeus)
23
Masalah Keperawatan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Nodula, lokasi............................................................
Vesikula, lokasi..........................................................
Papula, lokasi.............................................................
Ulcus, lokasi..............................................................
Jaringan parut lokasi..............................................................................................
Tekstur rambut ...................................................................................................
Distribusi rambut...................................................................................................
Bentuk kuku Simetris Irreguler
Clubbing Finger Lainnya....................
Masalah Keperawatan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
11. SISTEM PENGINDERAAN :
a. Mata/Penglihatan
Fungsi penglihatan : Berkurang Kabur
Ganda Buta/gelap
Patensi
Obstruksi
27
Transluminasi
Cavum Nasal Warna………………….. Integritas……………..
Septum nasal Deviasi Perforasi Peradarahan
Sekresi, warna ………………………
Polip Kanan Kiri Kanan dan Kiri
Masalah Keperawatan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Labis ....................................................................
Uretra ....................................................................
Kebersihan : Baik Cukup Kurang
Kehamilan : ……………………………………
Tafsiran partus : ……………………………………
Keluhan lain ada pendarahan pervagina
Payudara :
Simetris Asimetris
Sear Lesi
Pembengkakan Nyeri tekan
Puting : Menonjol Datar Lecet Mastitis
Warna areola ....................................................................................................
ASI Lancar Sedikit Tidak keluar
Keluhan lainnya.................................................................................................
Masalah Keperawatan :
...............................................................................................................................
..........................................................................................................................
D. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit :
...............................................................................................................................
2. Nutrisida Metabolisme
TB : Cm
BB sekarang : Kg
BB Sebelum sakit : Kg
Diet :
Biasa Cair Saring Lunak
Diet Khusus :
Rendah garam Rendah kalori TKTP
Rendah Lemak Rendah Purin Lainnya……….
Mual
Muntah…………….kali/hari
Kesukaran menelan Ya Tidak
Rasa haus Ya Tidak
29
Keluhan lainnya.....................................................................................................
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
Pasien sering kali mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psokologis
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………
6. Aktivitas Sehari-hari
Pasien pergerakan terbatas, ADL dibantu sebagian
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………
7. Koping –Toleransi terhadap Stress
Pasien merasa cemas tentang penyakit nya
Masalah Keperawatan
30
…………………………………………………………………………………………
8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien sering berdo’a untuk disembuhkan penyakit nya
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien sangat baik saat berkomunikasi terhadap di sekitar nya
2. Bahasa sehari-hari
Indonesia
3. Hubungan dengan keluarga :
Pasien tidak ada konflik dengan keluarga
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
Hubungan pasien dengan keluaraga,teman dan petugas kesehatan sangat lah
baik
5. Orang berarti/terdekat :
Keluarga ( suami dan anak)
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang :
Istirahat di atas tempat tidur
7. Kegiatan beribadah :
Ibadah di atas tempat tidur
F. DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATORIUM, PENUNJANG
LAINNYA)
Hasil lab 13/11/2020
No Paramters Hasil Nilai normal
1 Gds 129 70-130mg/dl
2 Ureum 258 6-21mg/dl
3 Creatinin 23,54 mg/dl 0,5-1,1mg/dl
4 Leukosit 34.300 11.000 mcl
5 Hb 5,2 12-16g/dl
6 Trombosit 384.000 150.000-450.000
31
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
No Nama obat Dosis Indikasi Efek samping
Pemberian
1 Inf. nacl 0,9% 20tpm Obat ini digunakan untuk efek samping berupa
pengobatan dehidrasi tangan/kaki mengalami
isotonik ekstraseluler, bengkak, nyeri sendi,
deplesi natrium dan juga kaku, kram otot,sakit
dapat digunakan sebagai kepala, mual,
pelarut sediaan injeksi.
2 Inj. Ceftriaxone 3x20mg obat yang digunakan Nyeri perut, mual,
untuk mengatasi berbagai muntah, diare, pusing,
infeksi bakteri yang mengantuk, sakit
terjadi pada tubuh. kepala.
3 inj kalnex 3x500mg - Untuk fibrinolisis lokal mual, muntah, gatal,
seperti konisasi servik kemerahan, anoreksia,
- Edema diare, mengantuk,
- Pendarahan abnormal sakit kepala
5 p/o SF (ferrous sulfate) 2x1 Untuk mengobati atau Sembelit, sakit perut,
mencegah kadar zat besi tinja berwarna hitam
rendah dalam darah atau berwarna gelap,
misalnya untuk anemia pewarnaan sementara
atau selama kehamilan pada gigi
(Tedie Setiyo)
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DO:Tidak mampu
menuntaskan aktivitas
PRIORITAS MASALAH
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d hemoglobin
rendah 5,2 g/dl (D.0009)
2. Resiko defisit nutrisi b.d ketidak mampuan mengabsorbsi nutrien d.d nafsu makan
menurun (D.0032)
3. Resiko intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d pasien dibantu dalam beraktivitas
(D.0060)
4. Disfungsi seksualitas b.d perubahan biopsikososial seksualitas d.d hasrat seksual
menurun (D.0069)
33
34
RENCANA KEPERAWATAN
Selasa, 01
Desember 2020, Resiko defisit nutrisi b.d ketidak S: pasien mengatakan nafsu makan
11.30. WIB mampuan mengabsorbsi nutrien (0032)
39
Observasi meningkat
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi
1.Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
Kamis, 03
Disfungsi seksualitas b.d perubahan
Desember 2020 biopsikososial seksualitas (D.0069) S: pasien mengatakan paham apa yang
pukul 09.00 WIB Observasi dejelaskan perawat
1. Mengidentifikasi kesiapan dan O: pasien Tampak mengerti dan saat di
kemampuan menerima informasi tanya perawat pasien bisa menjawab apa
Terapeutik yang ditanyakan perawat
1. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan A: masalah teratasi Tedie Setiyo
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan P: intervensi dihentikan
sesuai kesepakatan
3. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Menjelaskan anatomi dan fisiologi
sistem reproduksi laki-laki dan
perempuan
2. Menjelaskan perkembangan seksulitas
sepanjang siklus kehidupan
3. Menjelaskan resiko tertular penyakit
menular seksual dan AIDS akibat seks
42
bebas
43
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang kesesuaian maupun kesenjangan
antara kasus nyata yang ditemukan di lapangan dengan teori yang ada.
4.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan metode autoanamnesa dan alloanamnesa pada hari
Senin, 30 November 2020. Pukul 10.00 WIB, Mengadakan pengamatan, observasi secara
langsung, pemeriksaan fisik, catatan medis dan catatan keperawatan. Dari hasil
pengkajian, dengan nama Ny. SO, umur 46 tahun, agama islam. Alamat jln.Rinjani.
Keluhan dari pasien mengeluh keluar darah pervagina. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital tekanan darah 123/50 mmhg Nadi 98x/menit suhu tubuh 36C 0 pernafasan
20x/menit, bunyi nafas vesikuler. Melihat dari keadaan umum, klien terlihat lemah,
kemampuan bergerak terbatas, ADL sebagian di bantu, kesadaran compos mentis.
Menurut teori pengkajian Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada
daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (Manuaba, 2016). Kanker serviks
merupakan karsinoma yang primer berasal dari serviks atau kanalis servikalis dan atau
porsio (Cunningham, 2016).
43
44
Diagnosa kedua adalah yaitu resiko defisit nutrisi, diagnosa ketiga adalah resiko
intoleransi aktivitas dan diagnosa yang keempat adalah disfungsi seksulitas.
Pada teori ada 4 diagnosa keperawatan yang muncul yaitu perfusi perifer tidak
efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin, resiko defisit nutrisi
berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient, resiko intoleransi
aktivitas berhubngan dengan kelemahan dan Disfungsi seksualitas berhubungan dengan
perubahan biopsikososial seksualitas.
4.3 Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada diagnosa keperawatan
perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
adalah Identifikasi penyebab pendarahan, Monitor intake dan ouput cairan, Anjurkan
membatasi aktivitas, Kolaborasi pemberian tranfusi darah.
Dari fakta dan teori implementasi keperawatan diatas tidak banyak perbedaan,
menurut penulis hal tersebut menyesuaikan dengan intervensi yang telah disusun.
46
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal di sekitarnya
Asuhan keperawatan pada Ny.SO dengan perfusi perifer tidak efektif di ruang
bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yaitu. Dilakukan intervensi pada
diagnosa Intervensi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada diagnosa keperawatan
perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
adalah Identifikasi penyebab pendarahan, Monitor intake dan ouput cairan, Anjurkan
membatasi aktivitas, Kolaborasi pemberian tranfusi darah. Intervensi dengan diagnosa
keperawatan resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi
nutrient adalah Identifikasi status nutrisi, Monitor berat badan, Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein, Anjurkan posisi duduk, jika mampu, Kolaborasi dengan ahli
gizi. Intervensi dengan diagnosa keperawatan resiko intoleransi aktivitas berhubngan
dengan kelemahan adalah Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan,, Monitor kelelahan fisik dan emosional, Monitor pola tidur, Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas, Lakukan latihan rentan gerak pasif atau
aktif, Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan, Anjurkan tirah baring , Anjurkan
melakukan aktivitas secara bertahap, Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala tidak berkurang, Ajarkan strategi koping untunk mengurangi kelelahan, Kolaborasi
dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan. Intervensi dengan diagnosa
keperawatan Disfungsi seksualitas berhubungan dengan perubahan biopsikososial
seksualitas adalah identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi, sediakan
materi dan media pendidikan Kesehatan, jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan, berikan kesempatan untuk bertanya, jelaskan anatomi dan fisiologi sistem
reproduksi laki-laki dan perempuan, jelaskan perkembangan seksulitas sepanjang siklus
kehidupan, jelaskan resiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas.
TTV, TD : 123/50 MmHg, S : 36.0 0C, RR : 20 x/menit N : 98 x/menit. sedangkan
47
48
masalah resiko defisit nutrisi dan disfungsi seksualitas penulis menyimpulkan bahwa
masalah teratasi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tempat Praktek
Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
meningkatkan motivasi dan kemampuan perawat dalam penerapan asuhan keperawatan
dan semoga laporan ini dapat menjadi bahan masukan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien yang mengalami CA Cervix.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSULTASI
PENULISAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN III
TAHUN AJARAN 2020/2021
Fransisca Yuli
Andreiani, S.Kep Tedie Setiyo
Fransisca Yuli
Andreiani, S.Kep Tedie Setiyo
3. Rabu, 02 Perbaikan diagnosa
Desember keperawatan Sesuai dengan
2020 Pukul buku SDKI
19.00 WIB
Fransisca Yuli
Andreiani, S.Kep Tedie Setiyo
4. Jum’at, 04 DX berdasarkan SDKI, SIKI,
Desember SLKI
2020 pukul
10.00 WIB
Fransisca Yuli
Andreiani, S.Kep Tedie Setiyo
5. Perbaiki sesuai saran
Sab’tu 05
Desember
2020 Pukul
19.00 Wib
Fransisca Yuli
Andreiani, S.Kep Tedie Setiyo
6.
7.
52