B DENGAN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS KULAWI KECAMATAN KULAWI
KABUPATEN SIGI
Oleh:
Maranatha Yaso P
PO7120119097
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini benar-benar
karya saya sendiri bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.
Maranatha Yaso P
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh
tim penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Program Studi
D III Keperawatan Palu.
Menyetujui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Palu
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Tulis Ilmiah ini, yang berjudul berjudul “Asuhan keperawatan pada Tn. B dengan
Ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Jurusan Keperawatan.
Ucapan terima kasih yang tak ternilai penulis ucapkan kepada suami, anak dan
seluruh keluarga selalu memberikan motivasi, pengorbanan, kesabaran dan doa yang
tulus dan ikhlas kepada penulis dan senantiasa menjadikan semangat utama penulis
dapat membalas dengan doa semoga Tuhan akan melimpahkan berkah dan karunia-
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga
dapat menyempurnakan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini di masa yang akan datang.
Penulisan Karya Tulis Imiah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
2. Kepala Puskesmas Kulawi yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk
iv
3. I Wayan Supetran, S.Kep., Ns., M. Kes.Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Palu
6. Penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan demi kesempurnaan
7. Bapak/Ibu Dosen jurusan Keperawatan yang selama ini telah banyak memberikan
9. Serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesainya Karya Tulis
penelitian ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
Penulis
v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEPERAWATAN PALU
ABSTRAK
(i-x1 + 62 halaman + 5 BAB + 1 Gambar + 5 tabel + 2 halaman lampiran )
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering
tidak menampakkan gejala. Penanganan pada penderita hipertensi membutuhkan kerja
sama tim termasuk tenaga perawat. Perawat dapat melakukan perannya melalui
penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi pengkajian, perumusan
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi
keperawatan. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang asuhan
keperawatan pada Tn. B dengan hipertensi di Puskesmas Kulawi Kecamatan Kulawi
Kabupaten Sigi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini
adalah dilaksanakannya asuhan keperawatan pada Tn. B dengan hipertensi di
Puskesmas Kulawi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi.
Hasil penelitian ini meliputi pengkajian keperawatan dengan data yang
ditemukan keluhan keluhan utama yaitu klien merasa sakit kepala disertai leher terasa
tegang dan kaku dan pusing. TD:160/100 mmHg, Suhu 36,5oC, Nadi 20 x/mt.
Diagnosa keperawatan yang utama ditegakkan adalah nyeri berhubungan resistensi
pembuluh darah otak meningkat dan intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan dan pusing serta gangguan tidur berhubungan dengan nyeri yang
dirasakan. Intervensi yang ditetapkan disesuaikan dengan diagnose yang dirumuskan.
Pada implementasi keperawatan peneliti melaksanakan implementasi sesuai dengan
intervensi yang direncanakan Evaluasi dari tindakan yang dilakukan dengan
menggunakan metode Subjektif, Objektif, Assesment danp lanning ( SOAP).
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu keluhan utama yang didapatkan adalah
klien merasa sakit kepala disertai leher terasa tegang dan kaku dan pusing dan
pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan sesuai dengan masalah yang dirumuskan
dan hasil evaluasi masalah teratasi
.
Kata kunci : Asuhan keperawatan klien hipertensi.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ….............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN …................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………… iv
KATA PENGENTAR................................................................................................... v
ABSTRAK ……………….…................................................................................
vii
DAFTAR ISI …..........................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. ix
DftFTAR TABEL ………………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ….............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ….......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian …............................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian …......................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Batasan hipertensi berdasarkan The Joint National Commite VIII
Tahun 2014 6
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
2014).
hipertensi sering tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang
wanita dari pada pria. Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas,
merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi faktor
hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin
bertambah banyak. Pada tahun 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga
sedangkan negara maju hanya 35%. Kawasan Afrika memegang posisi puncak
penderita hipertensi sebanyak 46%, kemudian diikuti oleh kawasan Asia Tenggara
1
2
2018).
Kabupaten Sigi pada tahun 2018 berjumlah 140 orang dan pada tahun 2019 jumlah
hipertensi yaitu 150 orang dan pada bulan Januari sampai Mei tahun 2020 jumlah
standard dan merubah gaya hidup yang meliputi diantaranya berhenti merokok,
raga atau melakukan latihan fisik secara teratur serta meningkatkan konsumsi buah
dan sayur (Sofro & Anurogo, 2013). Penanganan pada penderita hipertensi
membutuhkan kerja sama tim termasuk tenaga perawat. Perawat dapat melakukan
dengan melibatkan tenaga kesehatan yang lain dan juga keluarga pasien.
bahwa pemberian asuhan keperawatan hanya berfokus pada pemberian edukasi dan
pemberian tindakan kolaburasi seperti pemberian obat dan tindakan keperawatan yang
B. Rumusan Masalah
studi kasus ini adalah dilakukannya penerapan asuhan keperawatan pada Tn. B
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sigi.
4
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi
Dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHgdan tekanan
diastol sama atau lebih besar dari 90 mmHg (North american Nursing
diastolik > 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah ini berlangsung dalam jangka
waktu yang lama (persisten) dan dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal ,
jantung dan otak. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada saat
istirahat atau pagi hari pada saat bangun tidur (JNC VII 2011).
2. Klasifikasi
2) Hipertensi sekunder
2018)..
adalah:
3. Etioligi
Bagi kebanyakan orang dewasa , tidak ada penyebab pasti tekanan darah
tinggi primer (esensial). Tekanan darah tinggi jenis ini cenderung berkembang
tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya atau disebut
7
hipertensi sekunder. Tekanan darah tinggi jenis ini, cenderung muncul tiba – tiba
dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dari pada hipertensi primer. Berbagai
obstructive sleep apnea, masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, masalah tiroid,
cacat bawaan tertentu pada pembuluh darah, obat – obatan tertentu, seperti pil KB,
4. Patofisologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
5. Patway
HIPERTENSI
Fatique
Respon
RAA
Merangsang
Resiko
aldosteron
ketidakefektifan
Intoleransi
perfusi jaringan otak
Aktivitas
Retensi natrium
Gangguan Tidur
Mekanisme pengaturan
melemah dan ssupan
cairan berlebihan
6. Manifestasi Klinik
dibedakan menjadi:
10
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi artrial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
Menurut Tambayong dalam Nuratif & Kusuma, 2015, tanda dan gejala
3) Sukar tidur
5) Tinnitus
6) Mata berkunang-kunang
7) Epistaksis
8) Gemetar
7. Komplikasi
11
jangka panjang akan terjadi komplikasi serius pada organ-organ sebagai berikut
1. Jantung
jantung dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang
lagi memompa dan menampung darah dari paru sehingga banyak cairan
tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak
2. Otak
dapat menyebabkan dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke
hemoragik. Jenis stroke yang paling sering (sekitar 80% kasus) adalah stroke
iskemik. Stroke ini terjadi karena aliran darah di arteri otak terganggu. Otak
kasus) timbul saat pembuluh darah di otak atau di dekat otak pecah.
Penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi yang persisten. Hal ini
3. Ginjal
12
membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran
4. Mata
menyebabkan kerusakan pada retina (area pada mata yang sensitif terhadap
cahaya). Keadaan ini disebut penyakit vaskular retina. Penyakit ini dapat
5. Stroke
menyebabkan stroke yang dapat menjurus pada kerusakan otak dan saraf.
8. Pemeriksaan Diagnostik
hipertensi).
hipertensi
( efek kardiovaskuler )
dan hipertensi
(penyebab)
hipertensi
2. Pemeriksaan Lanjutan
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1) Diuretik thiazide, diuretik adalah obat yang berkerja pada ginjal untuk
pilihan obat tekanan darah tinggi yang pertama namun bukan satu-
dapat bekerja lebih baik untuk prang kulit hitam dan lebih tua dari pada
dan lainnya.
otot pembuluh darah dan beberapa ada yang bisa memperlambat detak
orang kulit hitam dan lebih tua dari pada penghambat ACE saja. Yang
b. Penatalaksanaan keperawatan
16
(asupan garam tidak lebih dari ¼-1/2 sendok teh (6 gram/hari), berolah raga
secara teratur (berupa jalan , lari, jogging, bersepeda 20-25 menit dengan
10 Komplikasi
darah. Hal ini membuat hipertensi memburuk, karena jantung harus memompa
c. Gagal ginjal
11. Prognosis
pada tahap dini memiliki prognosis yang lebih baik.begitu pula dengan
pelayanan kesehatan. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap, yaitu pengkajian,
Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu sama
kesehatan klien baik secara fisik, psikologis, maupun emosional. Data dasar ini
atau potensial, serta sebagai acuan dalam memberi edukasi pada klien. Ada dua
jenis data yang bisa didapatkan oleh perawat yaitu data subjektif dan data objektif.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui, observasi,
subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk
berfikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam
medis, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain. Diagnosa keperawatan adalah
Menurut Potter & Perry (2013), ada 3 jenis diagnosa keperawatan yaitu:
risiko, yaitu menggambarkan respons klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
yang lebih baik atau optimal. Diagnosis keperawatan memiliki dua komponen
panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien atau tindakan yang
hasil yang diharapkan. Ada tiga komponen utama yang harus ada dalam sebuah
diprioritaskan, tujuan dan kriteria hasil yaitu menuliskan tujuan yang akan dicapai
keperawatan, intervensi yaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
atau kriteria hasil. Dalam penulisan tujuan perawatan harus berdasarkan SMART,
yaitu secara Spesific (tidak menimbullkan arti ganda), Measureable (dapat di ukur,
muncul jika perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien. Tindakan yang
dilakukan mungkin sama, mungkin juga berbeda dengan urutan yang telah dibuat
disesuaikan dengan kondisi klien saat itu dan kebutuhan yang paling dirasakan
Tahap yang kelima yaitu evaluasi, pada tahap ini kita membandingkan hasil
tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta
menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi seluruhnya, hanya sebagian,
atau bahkan belum teratasi semuanya. Tujuan dari evaluasi adalah untuk
mengetahui sejauh mana perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik
muncul masalah baru adalah dengan cara membandingkan antara SOAP dengan
tujuan, kriteria hasil yang telah di tetapkan. Setelah itu masuk pada tahap terakhir
1. Pengkajian
a. Data: Nama, alamat, umur, tanggal MRS, diagnose medis, penanggung jawab,
catatan kedatangan.
b. Riwayat kesehatan.
20
masih mengeluh kepala terasa pusing, tidak bisa tidur, lemah, penglihatan
penyakit yang sudah lama di alami oleh pasien, dan biasanya pasien
1) Nutrisi
2) Istirahat (tidur)
3) Eliminasi
4) Personal hygiene
5) Aktivitas
21
d. Data subjektif
Keadaan umum
a) Kesadaran : composmentis
b) Penampilan : rapi
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
d) Mata
f) Hidung
i) Inspeksi : Bukosa bibir, lidah kotor atau tidak, karies gigi, nafsu
p) Abdomen
t) Genetalia
produksi urine.
2. Diagnosis Keperawatan
medis & NANDA NIC-NOC (Nurarif & Kusuma, 2015) adalah sebagai berikut:
iskemia
23
menurun
3. Intervensi Keperawatan
b. Perubahan
kontraktilitas
c. Perubahan frekuensi
jantung
d. Perubahan preload
e. Perubahan irama
f. Perubahan volume
sekuncup
2. Nyeri Akut Noc NIC
Definisi : pengalaman 1. Pail level Pain management
sensori dan emosional 2. Pain control 1. Lakukan pengkajian
yang tidak 3. Comfort level myeri secara
menyenangkan yang Kriteria Hasil : komprehensif termasuk
muncul akibat kerusakan 1. Mampu lokasi, karakteristik,
jaringan yang aktual atau mengontrol nyeri durasi, frekuensi,
potensial atau (tahu penyebab kualitas dan faktor
digambarkan dalam hal nyeri, mampu presipitasi
kerusakan sedemikian menggunakan 2. Observasi reaksi
(international tehnik nonverbal dari
association for study of nonfarmakologi ketidaknyamanan
pain) awitan yang tiba untuk mengurangi 3. Gunakan teknik
tiba atau lambat dari nyeri, mencari komunikasi terapeutik
intensitas ringan hingga bantuan) untuk mengetahui
berat dengan akhir yang 2. Melaporkan bahwa pengalaman nyeri
dapat diantisipasi atau nyeri berkurang pasien
diprediksi dan dengan 4. Kaji kultur yang
berlangsung <6 bulan menggunakan mempengaruhi respon
Batasan Karakteristik: manajeman nyeri nyeri
1. Perubahan selera 3. Mampu mengenali 5. Evaluasi pengalaman
makan nyeri (skala, nyeri yang masa
2. Perubahan tekanan intensitas, lampau
darah frekuensi dan 6. Evaluasi bersama
3. Perubahan frekwensi tanda nyeri) pasien dan tim
jantung kesehatan lain tentang
4. Perubahan frekwensi ketidakefektifan control
pernafasan nyeri masa lampau
5. Laporan isyarat 7. Bantu pasien dan
6. Diaforesis keluarga menemukan
Perilaku distraksi dukungan
7. Mengekspresikan 8. Kontrol lingkungan
perilaku yang dapat
8. Sikap melindungi mempengaruhi nyeri
area nyeri fokus seperti suhu ruangan,
menyempit pencahayaan dan
9. Indikasi nyeri yang kebisingan
dapat diamati 9. Kurangi faktor
10. Perubahan posisi presipitasi nyeri
untuk menghindari 10. Pilih dan lakukan
26
4. Implementasi
5. Evaluasi
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Untuk
30
a. S : data sujektif
tindakan keperawatan.
b. O : data objektif
keperawatan.
c. A : analisa
atau juga dapat dilakukan suatu masalah / diagnosis baru yang terjadi akibat
d. P : Planning
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis peneltian ini adalah deskriptif dengan bentuk studi kasus. Metode
memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel
atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum
(Sugiyono, 2015). Penulis akan melakukan studi kasus asuhan keperawatan pada
keperawatan.
Studi kasus akan dilaksanakan pada pasien rawat jalan. Penulisan akan
Oktober 2020
Subyek penulisan yang digunakan pada studi kasus asuhan keperawatan ini
diagnosa hipertensi.
D. Definisi Operasional)
Definisi operasional adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang akan
1. Penkajian keperawatan
2. Diagnose keperawatan
3. Intervensi keperawatan
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
yang spesifik dan terarah dalam area tertentu. Dalam keperawatan tujuan dari
spesifik dari perubahan status kesehatan dan pola kehidupan klien, serta untuk
2. Pengamatan/ Observasi
tindakan keperawatan yang memantau kondisi klien sebelum, saat dan setelah
keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah keperawatan, data yang
terhadap standard, yang merupakan peraturan yang telah di tetapkan atau dasar
3. Dokumentasi adalah berupa bukti tindakan yang telah kita lakukan selama
pengkajian, alat pemeriksaan fisik yang terdiri dari tensi meter, thermometer,
stetoskop.
F. Analisis Data
awal pengkajian dan dilakukan asuhan keperawatan pada setiap hari untuk
mengetahui perkembangan dari pasien. Teknik analisis data yang dipakai oleh
peneliti adalah dengan cara pengumpulan data dengan wawancara dan observasi
data subjektif dan data objektif berdasarkan data yang diperoleh dilapangan.
Data subjektif yaitu data yang diperoleh dari pernyataan klien dan keluarga di
hipertensi.
35
G. Etika Penelitian
dengan manusia, maka segi etika penelitian harus di perhatikan. Masalah etika yang
dengan menyertakan judul penelitian agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
3. Confidentiality (kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
Identitas Klien
Penanggung Jawab
2. Riwayat kesehatan
ke Puskesmas kemudian disertai leher terasa tegang dan kaku dan pusing.
mengurangi sakit kepala dan pusing klien hanya beristirahat.. Keadaan ini
Menurut klien kurang lebih 4 bulan yang lalu pasien pernah dirawat
dengan penyakit yang sama, setelah itu pasien tidak pernah kontrol dan
Genogram :
Keterangam
Dibantu : Klien dibantu oleh keluarga untuk mengatur posisinya dan klien
3. Riwayat Psikososial
Ideal Diri : Klien berharap cepat sembuh dan berkumpul kembali dengan
keluargannya
perawat, dokter
4. Riwayat Spiritual
ibadah sesuai keyakinan yang dianut namun setelah dirawat di rawat klien
hanya berdoa.
39
istri klien menemani klien selama dirawat dan nampak saudara dan keluarga
c. Ritual yang biasa dijalankan klien : ritual yang biasa dijalankan klien selama
5. Pemeriksaan Fisik
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/menit.
b. Sistem Pernapasan
1) Hidung
Inspeksi : Kedua lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat
2) Leher
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan pembesaran vena jungularis, tidak
ada tumor
3) Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, gerakan dada kiri dan
40
Jantung
I : Dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran
pada jantung.
A: bunyi jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada bunyi
tambahan, Teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur dan
gallop.
d. Sistem Pencernaan
1) Bibir
2) Mulut
3) Gaster
4) Abdomen
1) Mata
a) Kelopak mata
b) Visus
c) Lapang Pandang
2) Hidung
kayu putih dan parfum), tidak ada epistaksis, tidak ada perih dihidung,
3) Telinga
Inspeksi : Keadaan daun telinga simetris kiri dan kanan, daun telinga
f. Sistem Syaraf
b) Kesadaran (GCS)
c) Bicara Jelas
2) Fungsi Cranial
jauh
mata
mulutnya.
dan pahit
dan bahunya
43
kesegala arah.
Keterangan :
- Klien mampu mengangkat tangan kiri dan mampu melawan gravitasi
4) Fungsi Sensorik
Getaran : terasa
5) Fungsi Cerebellum
perintah
g. Sistem Muskuloskeletal
kepala
baik
h. Sistem Integumen
3) Kuku : warna kuku merah muda, kuku panjang, tidak mudah patah
i. Sistem Endokrin
Tidak ada nyeri pada daerah kandung kemih, klien sering kencing.
k. Sistem Imun
Tidak ada alergi terhadap cuaca, obat-obatan, debu dan zat kimia dan tidak
6. Aktivitas Sehari-Hari
7. Analisa Data
O
1 DS Stress, merokok, Nyeri
1. Klien mengatakan sakit kepala kurang gerak, genetik, berhubungan
2. Klien mengatkan leher terasa alkohol, konsentrasi Resistensi
tegang dan kaku pembuluh darah
DO Hipertensi otak meningkat
1. Klien tampak lemah dan
Gangguan sirkulasi
gelisah
2. TD:160/100 mmHg Resistensi pembuluh
Suhu 36,5oC darah otak meningkat
Nadi 20 x/mt
Nyeri Kepala
2. DS Hipertensi Intoleransi
1. Klien mengatakan aktivitas Aktivitas
tebatas karena pusing Gangguan sirkulasi
2. Klien mengtakan aktivitas
Resistensi pembuluh
dibantu keluarga
darah otak meningkat
DO
1. Aktivitas klien tampak Penurunan curah
dibantu keluarga jantung
2. Saat makan klien nampak
dibantu keluarga Intoleransi Aktivitas
3. Klien makan sambil berbaring
3. DS Hipertensi Gangguan tidur
1. Klien mengatakan sering berhubungan
terbangun karena nyeri Gangguan sirkulasi dengan nyeri
kepala yang dirasakan
2. Klien mengatakan susah Resistensi pembuluh
tidur darah otak meningkat
DO
1. Klien tampak lemah Nyeri Kepala
2. Klien tampak sering
terbangun (gelisah) Gangguan Tidur
3. Tidur 6-7 jam/24 jam
9. Diagnosa Keperawatan
10. Intervensi
Tabel 4. 3 Intervensi
No Diagnosa
Dx Keperawatan Tujuan Intervensi
No Diagnosa Hari/
dx Keperawatan Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
n keluarga dalam
aktivitas
3 Gangguan Rabu, 11.00 1. Rabu, 21-10-2020
tidur 21-10- Menjelaskan pentingnya Jam 14.00
berhubungan 2020 11.10 tidur yang adekuat S:
dengan nyeri Klien mengatakan
2.
yang sudah membaik.
dirasakan Memfasilitasi untuk
mempertahankan O : Keadaan
11.30 aktivitas sebelum tidur umum masih
(membaca) sedikit lemah
11.30 3. A : Masalah
Menciptakan lingkungan sebagian teratasi
P : Lanjutkan
yang nyaman
Intervensi
4. 1.
Mengkolaburasi pentingnya tidur
pemberian obat tidur yang adekuat
2.
untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum
tidur (membaca)
3.
lingkungan yang
nyaman
4.
pemberian obat
tidur.
51
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Hari/
dx Keperawatan Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
memperlihatkan gejala-gejala seperti sakit kepala atau pusing, nyeri atau berat
di tengkuk, sukar tidur, mudah lelah dan marah, tinnitus, mata berkunang-
kunang, epistaksis, gemetar, nadi cepat setelah aktivitas, sesak napas dan mual,
muntah. Dengan melihat gejala yang ada pada teori dengan fakta yang ada,
tidak semua keluhan yang ada pada teori juga terdapat pada fakta yang ada.
Adapun gejala-gejala yang ditemukan dalam kasus di lahan yaitu : sakit kepala
disertai leher terasa tegang dan kaku dan pusing. Hal ini bisa terjadi
merasa sakit kepala disertai leher terasa tegang dan kaku dan pusing.
2. Diagnosa Keperawatan
iskemia
keotak menurun.
yaitu:
tidak ditemukan. Ini merupakan kesenjangan yang terjadi antara teori dengan
kenyataan yang ada hal ini disebabkan karena tidak semua gejala pada teori
yang ada yakni nyeri berhubungan resistensi pembuluh darah otak meningkat
yang ditandai dengan kilen mengatakan sakit kepala, klien mengatkan leher
terasa tegang dan kaku dan klien tampak lemah dan gelisah TD:160/100
3. Rencana Keperawatan
Untuk mengatasi masalah utama pada Tn.”B” yaitu pada diagnosa nyeri
kualitas, intensitas nyeri, ajarkan cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam,
kaji tipe dan sumber nyeri, kolaborasi pemberian obat, anjurkan klien untuk
2x 24 jam maka diharapkan masalah nyeri dapat teratasi dengan kriteria klien
dengan kelemahan tubuh dan pusing yaitu identifikasi defisit tingkat aktivitas,
55
dengan nyeri yang dirasakan yaitu jelaskan pentingnya tidur yang adekuat,
keperawatan dengan kriteria jumlah jam tidur dalam batas normal 9- 10 jam/24
jam. pola tidur,kualitasdalam batas normal dan perasaan fresh sesudah tidur/
ditegakkan, penulis melakukan perencanaan yang tidak jauh beda dari masing–
masing diagnosa. Dimana dari masing diagnose mempunyai kriteria hasil yang
berbeda-beda.
4. Implementasi Keperawatan
rencana yang ada pada teori tetapi penulis melaksanakan semua rencana sesuai
dalam, mengkaji tipe dan sumber nyeri, melakukan kolaborasi pemberian obat,
nyeri.
implementasi sesuai dengan tinjauan teori yang ada menurut Nanda (2013).
dengan nyeri yang dirasakan yaitu menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat,
tidur.
5. Evaluasi Keperawatan
kontak dengan klien dan penulis menggunakan teori SOAP yaitu S (Subjektif)
(Objektif) berisi data yang ditemukan setelah melakukan tindakan, dapat dilihat
umum klien mulai membaik, pasien nampak tenang sehingga dapat disimpulkan
diperbolehkan pulang.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
mengatakan bahwa klien merasa sakit kepala disertai leher terasa tegang dan
yang tepat dalam proses keperawatan klien hipertensi. Pada tahap ini intervensi
B. Saran
3. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak puskesmas untuk
di Puskesmas.
60
DAFTAR PUSTAKA
Budiono, Pertami Sumirah Budi, (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Editor Suryani
Parman, Restu Damayanti. Cet 1. Bumi Medika. Jakarta.
Debora, Oda. (2012). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Salemba
Medika.
Hutahaean. (2010). Konsep dan dokumentasi keperawatan, Jakarta : Trans Info Media
JNC-7. 2011. The seventh report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (online).
Internet] [diunduh 2020 Juni 6]. Tersedia pada
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines hypertension/jnc7full.pdf.
Potter, P.A., Perry, A.G., Stockert, P.A., Hall, A.M. (2013). Fundamentals of nursing.
8th ed.St. Louis, Missouri: Elsevier Mosby
61
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid VI. Jakarta (ID): Interna Publishing
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ed
4. Salemba Medika: Jakarta
62
Lampiran 1
Kepada :
Yth. Saudara Responden
Di-
Tempat
Hormat Saya,
Maranatha Yaso P
63
Lampiran 2
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian ini yang dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Palu Program Studi DIII Keperawatan, dengan judul “Asuhan keperawatan pada Tn. B
dengan hipertensi di Puskesmas Kulawi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi”.
Demikian pernyataan ini, secara sadar dan sukarela serta tidak ada unsur paksaan
dari pihak manapun, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Responden