Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengkajian

a. Biodata

1) Identitas klien

Nama : Nn A.

Umur : 22 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln Selar

Agama : Islam

Suku : Seko

No. Registrasi : 40518

Diagnosa Medis : Apendistis

Tanggal Masuk : 8 September 2020

Tanggal Pengkajian : 9 September 2020, Pukul 07.30 WIB

Tanggal Operasi : 8 September 2020, Pukul 15.00 WIB

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. T

Umur : 53 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : D3

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jln Selar

Hubungan dengan klien: Anak

1
b. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 7 September 2020 klien merasa nyeri pada

abdomen kanan bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri semakin

bertambah apabila klien beraktifitas, nyeri dirasakan berkurang apabila

klien istirahat. Kemudian klien berobat ke rumah sakit, setelah

dilakukan pemeriksaan oleh dokter, klien dinyatakan menderita

apendisitis dan kemudian klien ditempatkan di ruang perawatan

Yaspis. Kemudian klien dilakukan pemeriksaan USG pada daerah

perut, dan hasilnya menunjukan adanya peradangan pada Apendiks,

klien di rencanakan operasi pada pukul 15.00 WIB.

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 9 September 2020Pukul

07.30 klien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi. Nyeri

dirasakan bertambah apabila klien miring kanan dan miring kiri, nyeri

dirasakan berkurang apabila klien tidur terlentang. Nyeri dirasakan

seperti disayat, nyeri terlokasi di daerah operasi. Skala nyeri 4 dari (0-

5). Akibat nyeri klien sulut beraktifitas.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah merasakan

sakit seperti ini, klien mengatakan bahwa memiliki riwayat penyakit

asma.

2
3) Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat

penyakit keturunan, dan penyakit menular.

d. Riwayat Psikologi

1) Citra Tubuh

Klien merasa sedikit malu saat dikaji luka post operasi, karena lukanya

berada di daerah abdomen bawah dekat dengan daerah intimnya.

2) Identitas Diri

Klien merasa sedih karena klien sakit,.

3) Fungsi Peran

Klien adalah seorang mahasiswa, selama klien sakit ibu dan keluarga

lainnya selalu mendampingi klien.

4) Ideal Diri

Klien berharap setelah dilakukan di RS, klien bisa sembuh dan dapat

melakukan aktifitas seperti sebelum klien sakit, klien dapat berkumpul

bersama keluarga di rumah

5) Harga Diri

Klien termasuk orang yang peduli kepada orang lain.

e. Riwayat Sosial

Klien termasuk orang yang terbuka tehadap orang lain, klien juga

termasuk orang yang mudah bergaul, klien ramah kepada orang lain, klien

selalu merespon baik pada saat ditanya perawat dan pada saat dilakukan

tindakan oleh perawat.

3
f. Riwayat Spiritual

Klien termasuk orang yang taat beribadah, klien meyakini kalau

sakitnya adalah cobaan yang diberikan Allah SWT untuk menguji

kesabaran diri Klien dan untuk intorpeksi diri klien, klien selalu berdoa

agar klien segera diberikan kesembuhan.

g. Data Biologis

1) Daily Activity Living (ADL)

No ADL Di Rumah Di Rumah Sakit


1 Nutrisi
a. Makan
- Jenis Menu - Nasi, Mie - Di puasakan sampai
- Frekuensi Ayam, Lauk, dengan bising usus
- Porsi Buah terdengar 8x/ menit
- Pantangan - 3x Sehari
- Keluhan - 1 Piring
b. Minum - Tidak ada
- Jenis - Tidak ada
Minuman - Di puasakan sampai
- Jumlah - Air Mineral dengan bising usus
- Pantangan - 8 gelas / 2 L per terdengar 8x/ menit
- Keluhan hari
- Tidak ada
- Tidak ada
2 Istirahat dan
Tidur
a. Malam - 7 Jam - 4 Jam
- Berapa Jam - 22.00-05.00 - 01.00-05.00 WIB
- Dan Jam ..sd. WIB - Merasa nyeri dan
Jam.. - Tidak ada sulit beradaptasi
- Kesukaran dengan lingkungan
yang baru
b. Siang - 1 Jam - Tidak tidur
- Berapa Jam - 13.00-14.00
- Dan Jam ..sd.
Jam ..
- Kesukaran
3 Eliminsai
a. BAK
- Frekuensi - 5x/ hari - Terpasang kateker
- Jumlah - 1.200 cc/hari - 1200 cc/ hari
- Warna - Kuning - Kuning
4
- Bau - Normal (Bau - Normal (Bau khas
- Kesulitan khas urine) urine)
b. BAB - Tidak ada - Tidak ada
- Frekuensi
- Konsistensi - 1x/ hari - Belum BAB
- Warna - Lunak
- Bau - Kuning
- Kesulitan - Khas Feces
- Tidak ada
4 Personal Hygiene
a. Mandi
- Frekuensi - 2x/ hari - 2x/ hari
- Sabun - Menggunakan - Tidak menggunakan
- Gosok Gigi sabun cair (diseka)
b. Berpakaian - 2x/ hari
- Ganti Pakaian
- 2x/ hari - 1x/ hari
5 Mobilitas dan
Aktifitas - Bantu orang - Tidur di tempat tidur
- Aktifitas tuan di rumah - Ada
- Kesulitan - Tidak ada
6 Ketergatungan
- Alkohol - Tidak - Tidak menggunakan
- Obat-obatan menggunakan - Tidak menggunakan
- Rokok - Tidak - Tidak menggunakan
- Kopi menggunakan - Tidak
- Tidak mengkonsumsi
menggunakan
- Tidak
mengkonsumsi

2. Pemeriksaan Fisik

a. Data Umum

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4 V4 M6

TTV/TD : 100/80 mmHg R : 18x/ menit

N : 80x/ Menit S : 36,6 °C

b. Sistem Pernafasan

5
Keadaan hidup bersih tidak terdapat nyeri, penggunaan cuping hidung

negatif, bentuk dada flat, gerakan dada simetris antara kana dan kiri.

Bunyi paru resonan, bunyi nafas bronkiol, bronkhovesikuler, tidak

terdapat ronchi dan wheezing.

c. Sistem Cardiovascular

Konjungtiva merah muda, tidak terdapat sianosis pada mukosa bibir,

terdapat JVp. Teraba getaran pada setiap katup jantung, tidak terdapat

pembesaran jantung, suara jantung S1 – S2 normal tidak terdapat suara

tambahan (murmur), CRT < 2 detik

d. Sistem Pencernaan

Bibir lembab, warna lidah putih, gigi geraham bawah kiri berlubang,

tidak terdapat karies, tidak terdapat pembesaran tonsil, terdapat luka post

operasi pada daerah abdomen, keadaan luka masih basah, panjang luka ±

5 cm, tidak terdapat jaringan parut. Bising usus 8x/menit. Suara pekak

daerah hati, suara timpani daerah lambung, tidak terdapat pembesaran

hati, nyeri pada daerah luka post operasi.

e. Sistem Perkemihan dan Genatalia

Ginjal tidak teraba, tidak ada rasa nyeri pada ginjal. Tidak terdapat

kelainan pada daerah genital.

f. Sistem Persyarafan

1) Nervus 1 (olfaktorius)

Fungsi penemuan baik, dapat membedakan bau-bauan

2) Nervus 2 (optikus)

Fungsi penglihatan baik, reflek pupil baik

3) Nervus 3 (okulumotorius)
6
Dapat mengangkat kelopak mata atas, konstraksi pupil baik,

pergerakan bola mata baik. Rekasi pupil terhadap cahaya baik,

ditandai dengan pupil mengecil

4) Nervus 4 (troklearis)

Dapat melakukan pergerakan bola mata ke kiri dan ke kanan

5) Nervus 5 (trigeminus)

Reflek menguyah baik

6) Nervus 6 (abdusen)

Dapat melakukan pergerakan bola mata ke atas dan ke bawah

7) Nervus 7 (fasialis)

Otot ekspresi wajah baik, otot di sekitar mulut dan dahi dapat

digerakan

8) Nervus 8 (arkustikus)

Fungsi pendengaran baik tidak terdapat gangguan pendengaran

9) Nervus 9 (glusoparingeal)

Langit-langit lunak, tidak terdapat pembesaran tonsil

10) Nervus 10 (vagus)

Langit lunak, tidak terdapat pembesaran tonsil

11) Nervus 11 (accesorius)

Kontraksi otot trapezius baik

12) Nervus 12 (Hipoglasus)

Lidah terlihat putih dan kotor, geraan lidah baik.

g. Sistem Penglihatan

Letak mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva pucat, sklera putih,

reaksi pupil terhadap cahaya baik, fungsi penglihatan baik, tidak terdapat
7
gangguan penglihatan.

h. Sistem Pendengaran

Keadan telinga kiri dan kanan simetris, tidak ada nyeri pada tragus, tidak

ada nyeri pada tulang mastoid, fungsi pendengaran baik.

i. Sistem Muskuloskeletal

Tidak terdapat kelainan pada otot da tulang dada dan punggung,

ekstremitas atas dan ekstremitas bawah kanan dan kiri simetris, tidak ada

rasa nyeri pada ekstremitas, ROM baik kekuatan baik

55555 55555

5 5555 55555

Reflek bisep trisep dan achiles normal.

j. Sistem Integumen

Warna kulit putih, turgor kulit baik, kelembaban kulit baik, tekstur baik.

Tidak terdapat edema.

k. Sistem Endokrin

Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid.

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

Jenis Hasil Normal Interpretasi


HGB 13,7 g/dL 12.0-18.0 Normal
WBC 7,10x10^3/Ul 4.00-10.00 Normal
HCT 42,2 % 37.0-54.0 Normal
PLT 198x10^3/Ul 150-400 Normal
KEP 68
Ureum 20,5 15-45mg/dL Normal
Kreatinin 0,55 0.6-1.1 mg/dL Normal
SGOT 51 37o 30o 25o Normal

<37 <25 <18


SGPT 37 37o 30o 25o Normal

8
<40 <29 <22

b. Rontgent

Hasil USG didapatkan ada peradangan pada Appendix

4. Pengobatan

Jenis Dosis Frekuensi Cara

pemberian
RL 500 ml/8jam 20 tetes/menit IV
Cefotaxime 1 gr + 5 cc aquabides 2x1 gr IV
Metronidazole 500 ml 2x1 IV
Ranitidine 2 cc/50 mg 3x1 IV
Ketorolac 30 mg 3x1 Perdrip

B. Analisa Data

No Data Kemungkinan Etiologi Masalah


1 DS : Tindakan pembedahan Nyeri akut

Klien mengatakan Luka insisi berhubungan

nyeri pada daerah Kerusakan jaringan/sel dengan luka post

luka operasi Tubuh melepaskan zat kimia operasi.


(histamin, bradikinin, prostaglandin,
DO : serotonin)

- Klien terlihat Talamus (otak menginterpretasikan


signal, memproses informasi zat
meringis pada saat kimia

dilakukan
Mempersepsi nyeri
observasi lukanya.
Nyeri akut
- Skala nyeri 4 dari

(0-5)
2 DS : Tindakan pembedahan Intoleransi

- Klien mengatakan Luka insisi aktivitas

sulit beraktivitas Keterbatasan gerak berhubungan

karena masih Intoleran aktivitas dengan

9
terasa nyeri pada pembatasan gerak

daerah post sekunder terhadap

operasi. nyeri.

- Klien terlihat

bedrest di tempat

tidur.

- Klien terlihat

masih lemah

DO :
3 DS : Apendisitis Kurang

- Klien dan keluarga Pembedahan pengetahuan klien

menanyakan Luka insisi dan keluarga

tentang Klie bertanya tentang penyakitnya berhubungan

penyakitnya dan Keluarga bertanya tentang dengan proses

cara mengganti perawatan luka dirumah penyakit dan

balutan setelah perawatan luka

pulang ke rumah Kurang pengetahuan post operai setelah

nanti di rumah.

DO :

- Klien dan keluarga

terlihat ingin

mengetahui

kondisi kesehatan

klien dan

perawatan luka

10
klien.

J. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan pembatasan gerak sekunder

terhadap nyeri.

3. Kurang pengetahuan klien berhubungan dengan proses penyakit dan

perawatan luka.

3.3 Perencanaan

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui ada

berhubungan keperawatan selama vital klien. tidaknya peningkatan

dengan luka post 1x24 jam, nyeri suhu, peningkatan

operasi. berkurang/hilang dengan nafas, dll

kriteria hasil : 2. Kaji nyeri, catat lokasi 2. Berguna dalam

- Klien dapat rileks karakteristik, skala pengawasan dan

- Klien dapat tidur nyeri (0-5) keefisienan obat,

dengan teratur. kemajuan

penyembuhan.

3. Berikan posisi yang 3. Agar klien merasa

nyaman nyaman, dengan rasa

nyaman nyeri klien

berkurang.

4. Anjurkan klien 4. Oksigen yang masuk


11
melakukan relaksasi dengan konsentrasi

tinggi dapat beredar ke

pembuluh darah,

sehingga

merelaksasikan daerah

yang nyeri

5. Mengajakan klien 5. Mengalihkan pikiran

melakukan teknik (distraksi) ada sesuatu

distraksi hal yang

menyenangkan dapat

mengurangi rasa nyeri.

6. Kolaborasi dengan 6. Pemberian obat

dokter pemberian obat analgetik untuk

analgetik menghilangkan nyeri.


2. Intoleransi Setelah dilakukan asuhan 1. Catat respon emosi 1. Imobilisasi yang di

aktivitas keperawatan selama terhadap mobilitas paksakan akan

berhubungan 3x24jam klien dapat memperbesar

dengan melakukan toleransi kegelisahan

pembatasan aktivitas. Dengan kriteria 2. Berikan aktivitas sesuai 2. Meningkatkan

gerak sekunder hasil: dengan keadaan klien hormolitas organ sesuai

terhadap nyeri - Klien dapat bergerak yang diharapkan

tanpa pembatasan 3. Berikan klien untuk 3. Memperbaiki mekanika

tidak berhati-hati latihan gerak pasif dan tubuh

dalam bergerak aktif

4. Bantu klien dalam 4. Menghindari hal yang

12
aktivitas yang dapat memperparah

memberatkan keadaan
3. Kurang Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui tingkat

pengetahuan keperawatan selama pengetahuan klien dan pemahaman dan

klien 3x24 jam diharapkan keluarga pengetahuan klien dan

berhubungan pengetahuan klien dan keluarga tentang

dengan proses keluarga meningkat. penyakitnya

enyakit dan Dengan kriteria hasil : 2. Menjelaskan dan 2. Meningkatkan

perawatan luka - Klien dan keluarga memberikan informasi pemahaman klien dan

dapat memahami pada klien tentang keluarga tentang

tentang definisi penyakitnya kondisi kesehatannya

penyakit klien, 3. Memberikan penjelasan 3. Mengurangi tingkat

penyebabnya kepada klien tentang kecemasan klien dan

- Klien dapat setiap tindakan membantu

melakukan perawatan keperawatan yang meningkatkan

luka post op setelah diberikan kerjasama program

dirumah nanti terapi yang diberikan

4. Menjelaskan dan 4. Meningkatkan

mengajarkan keluarga pengetahuan dan

dalam perawatan luka pemahaman klien dan

operasi klien dengan keluarga tentang

teknik aseptik perawatan luka operasi

yang baik dan benar

K. Implementasi

No Tanggal Diagnosa Implementasi


13
1. 9 September Dx. 1 - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

2020 (pukul 07.30)

Tekanan darah : 100/80mmhg

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 18x/menit

Suhu : 36,6oCelcius

- Pukul 08.00

Mengkaji tingkat nyeri klien, skala nyeri klien

4 dari (0-5)

- Pukul 09.00

Memberikan obat ketorolc 1,5ml+3cc

aquabides melalui drip

- Pukul 10.00

Mengajarkan klien latihan nafas dalam dan

mengalihkan pikiran klien pada hal-hal yang

menyenangkan
2. 9 September Dx. 2 - Pukul 10.00

2020 Menobservasi mobilitas klien

- Pukul 11.00

Menganjurkan klien untuk miring kanan dan

miring kiri

- Pukul 13.00

Menganjurkan klien untuk belajar duduk


3. 9 September Dx. 3 - Pukul 09.00

2020 Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang

penyakitnya dengan cara menanyakan kepada


14
klien tentang penyakitnya. Klien mengerti

tentang penyakitnya

- Pukul 09.30

Menjelaskan dan mengajarkan klien dan

keluarga tentang perawatan luka post op

dengan baik dan benar menggunakan teknik

antiseptik

L. Catatan Perkembangan

No Diagnosa Tanggal Evaluasi

1. Dx. 1 10 S : Klien mengatakan nyeri berkurang

September pada daerah luka post operasi

2020 O : Skala nyeri 2 dari (0-5)

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
2. Dx. 2 10 S : Klien mengatakan sudah dapat

September Melakukan miring kanan dan miring kiri

2020 O : Klien terlihat sudah dapat melakukan

aktivitas ringan seperti miring kanan,

miring kiri dengan cara perlahan-lahan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
3. Dx. 3 10 S : Klien dan keluarga dapat memahami

September tentang proses penyakit, klien mengerti

2020 perawatan luka aseptik


15
O : Pengetahuan klien bertambah

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
No Diagnosa Tanggal Evaluasi

1. Dx. 1 11 S : Klien mengatakan nyeri berkurang

September pada daerah luka post operasi

2020 O : Skala nyeri 2 dari (0-5)

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
2. Dx. 2 10 S : Klien mengatakan sudah dapat

September Duduk dan berjalan

2020 O : Klien terlihat sudah dapat melakukan

aktivitas ringan sendiri dengan cara

perlahan-lahan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
3. Dx. 3 11 S : Klien dan keluarga dapat memahami

September tentang proses penyakit, klien mengerti

2020 perawatan luka aseptik

O : Pengetahuan klien bertambah

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

16
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Apendisitis merupakan inflamasi apendiks vermiformis, karena struktur

yang terpuntir, apendiks merupakan tempat ideal bagi bakteri untuk berkumpul

dan multiplikasi. Penyebab dari apendisitis adalah adanya obstruksi pada lumen

apendikial oleh apendikolit, hiperplasia folikel limfoid submukosa, fekalit, atau

parasit. Gejala apendisitis adalah nyeri viseral di daerah epigastrium di sekitar

umbilikus dengan keluhan mual dan muntah. Dalam beberapa jam nyeri akan

berpindah ke kanan bawah. Nyeri kemudian dirasakan lebih tajam dan lebih

jelas letaknya sehingga disebut nyeri somatik. Komplikasi apendisitis adalah

perforasi, peritonitis, abses apendiks.

B. SARAN

Dengan dibuatnya makalah ini, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi mahasiswa dan dapat menambah pengetahuan tentang Apendisitis.

Semoga kita juga dapat mencegah terjadinya apendisitis, dengan cara diet

tinggi serat.

17

Anda mungkin juga menyukai