Anda di halaman 1dari 11

HUKUM KESEHATAN PADA PERAWAT DAN PASIEN

A.    Pengertian Hukum Kesehatan

Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung

dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan. hal tersebut menyangkut hak dan

kewajiban menerima pelayanan kesehatan (baik perorangan dan lapisan masyarakat)

maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya,

organisasinya, sarana, standar pelayanan medik dan lain-lain.

Hukum kedokteran adalah merupakan bagian dari hukum kesehatan yang

menyangkut pelayanan kedokteran (medical care/service). Hukum kesehatan

menyangkut :

1. Hukum kedokteran

2. Hukum keperawatan

3. Hukum farmasi klinik

4. Hukum rumah sakit

Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan

Indonesia (PERHUKI), adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung

dengan pemeliharaan / pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini menyangkut

hak dan kewajiban baik dari perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai

penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan

dalam segala aspeknya, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu

pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya. Hukum

kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan, yaitu yang menyangkut asuhan /

pelayanan kedokteran (medical care / sevice)

1
Hukum kesehatan merupakan bidang hukum yang masih muda.

Perkembangannya dimulai pada waktu World Congress on Medical Law di Belgia

pada tahun 1967. Perkembangan selanjutnya melalui World Congress of The

Association for Medical Law yang diadakan secara periodik hingga saat ini.

Di Indonesia perkembangan hukum kesehatan dimulai dari terbentuknya

Kelompok studi untuk Hukum Kedokteran FK-UI / R.S. Ciptomangunkusumo di

Jakarta pada tahun 1982. Perhimpunan untuk Hukum Kedokteran Indonesia

(PERHUKI), terbentuk di Jakarta pada tahun 1983 dan berubah menjadi Perhimpunan

Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI) pada kongres I PERHUKI di Jakarta pada

tahun 1987.

Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen hukum bidang kesehatan

yang bersinggungan satu dengan yang lainnya, yaitu hukum Kedokteran / Kedokteran

Gigi, Hukum Keperawatan, Hukum Farmasi Klinik, Hukum Rumah Sakit, Hukum

Kesehatan Masyarakat, Hukum Kesehatan Lingkungan dan sebagainya (Konas

PERHUKI, 1993).

B.    Hak Dan Kewajiban Pasien, Perawat, Rumah Sakit Dasar Hukum

1. Dasar Hukum

a. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

b. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

c. Keputusan Menteri Kesehatan No. 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi

dan Praktik Perawat

d. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun

1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit

2
e. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang

berlakunya Hak dan Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.

2. Pengertian-Pengertian

a. Hak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan

hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.

b. Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh

seseorang atau suatu badan hukum

c. Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan

sehat maupun sakit

d. Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun

di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

e. Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan

pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga

kesehatan dan penelitian

f. Hak pasien : hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien

3. Hak dan kewajiban pasien di Rumah Sakit:

Hak pasien :

a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang

berlaku di rumah sakit.

b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.

c. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan

standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .      \

3
d. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi

keperawatan

e. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya

dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

f. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat

klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

g. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah

sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,

sepengetahuan dokter yang merawat.

h. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk

data-data medisnya.

i. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

1) Penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan

2) Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan

untuk mengatasinya

3) Alternatif terapi lainnya

4) Prognosanva.

5) Perkiraan biaya pengobatan

Hak pasien terkait informasi kesehatan

a. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan

oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya

b. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan

mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah

memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

4
c. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

d. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya

selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

e. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam

perawatan di rumah sakit

f. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan

rumah sakit terhadap dirinya.

g. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

Kewajiban Pasien

a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata

tertib rumah skait

b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat

dalam pengobatannya.

c. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya

tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.

d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan

atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter

e.    Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah

disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

Hak Dan Kewajiban Perawat

Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau

suatu Badan Hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang

atau suatu Badan Hukum.

5
Hak perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Memperoleh perlindungan hukum yang melaksanakan tugas sesuai dengan

standar profesi.

b. Standar profesi pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk dalam

menjalankan profesi secara

c. Mendapatkan perlakuan adil & jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan,

klien/pasien & keluarganya.

d. Menerima imbalan jasa pelayanan keperawatan yang telah diberikan

e. Mendapat hak cuti & hak kepegawaian lainnya sesuai peraturan yang berlaku

f. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan

formal sampai jenjang spesialisasi & pendidikan non formal

g. Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat

h. Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin

i. Menuntut jika nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien atau tenaga

kesehatan lainnya

j. Menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk

melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar

profesi & kode etik profesi

k. Mendapat informasi yang jujur dan lengkap dari klien atas pelayanan

keperawatan yang diberikan

l. Dilibatkan secara aktif dalam penyusunan/penetapan kebijakan sesuai

pengembangan kesehatan di sarana kesehatan

m. Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai bidang profesinya di

sarana kesehatan

6
Kewajiban Perawat

Kewajiban seorang perawat adalah sebagai berikut :

a. Perawat wajib memiliki :

1) Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan

untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.

2) Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada

perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan

3) Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan

kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan /

kelompok

b.   Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.

c. Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani

d. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

e. Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai

batas kewenangan perawat

f. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai

dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan

g. Mencatat semua tindakan keperawatan (dokumentasi asuhan keperawatan)

secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku

h. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan

praktik profesi keperawatan

i. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan &

kesehatan

7
j. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas

kewenangan & SOP

k. Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

l. Mentaati semua peraturan perundang-undangan

m. Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan

untuk memperoleh SIK ulang & SIPP

n. Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan

anggota tim kesehatan lain

Hak-Hak Rumah Sakit :

n. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah

sakitnya sesuai dengan kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut

(hospital by laws)

o. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala

peraturan rumah sakit.

p. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala

instruksi yang diberikan dokter kepadanya.

q. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit

melalui panitia kredensial.

r. Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi

(termasuk pasien, pihak ketiga, dan lain-lain).

s. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum.

8
Kewajiban Rumah Sakit :

a. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan

oleh Pemerintah.

b. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan

suku, ras, agama, seks dan status sosial pasien

c. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan

kelas perawatan (duty of care).

d. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas

perawatan (quality of care)

e. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit gawat darurat

tanpa meminta jaminan materi terlebih dahulu

f. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.

g. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medik (medical

equipment)sesuai dengan standar yang berlaku.

h. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam

keadaan siap.

C.    Subyek Hukum Kesehatan

Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban

untuk bertindak dalam hukum. Terdiri dari orang dan badan hukum.

Subjek hukum di bagi atas 2 jenis, yaitu :

1. Subjek Hukum Manusia

Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku

pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum

dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Ada juga golongan manusia yang

9
tidak dapat menjadi subjek hukum, karena tidak cakap dalam melakukan perbuatan

hukum yaitu :

a. Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa, dan belum menikah.

b. Orang yang berada dalam pengampunan yaitu orang yang sakit ingatan,

pemabuk, pemboros.

2. Subjek Hukum Badan Usaha

Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan

mempunyai tujuan tertentu. Sebagai subjek hukum, badan usaha mempunyai

syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum yaitu :

a. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya

b. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para

anggotanya.

c. Sementara itu Subjek Hukum Kesehatan adalah Pasien dan tenaga kesehatan

termasuk institusi kesehatan sedangkan objek Hukum Kesehatan adalah

perawatan kesehatan

10
Pustaka:

Febrian Chandra, 2014. Hukum Kesehatan. http.sangkoeno. blogspot.com. Diakses 9-9


2015. 00.07.

Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Praktik Kedokteran.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga


Kesehatan.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997
tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit

Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang berlakunya Hak
dan Kewajiban Perawat dan Bidan di RS

11

Anda mungkin juga menyukai