MIRA RAHMAYANTI
NIM : 15E11452
Oleh:
MIRA RAHMAYANTI
NIM : 15E11452
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 15E11452
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya sebagai hasil tulisan
atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
karya tulis ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
( Mira Rahmayanti )
2
MOTTO
Ketakutan adalah awal dari kegagalan, ketika kita terpukul jatuh dan gagal, maka
3
LEMBAR PENGESAHAN
Studi kasus oleh Mira Rahmayanti, NIM. 15E11452 dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DHF GRADE I DI RUANG
CENDRAWASIH RSUD WANGAYA” telah disajikan di depan Dewan Penguji
Ujian pada tanggal 18 Mei 2018 dan diterima serta disahkan oleh Dewan Penguji
Ujian Akhir Program dan Ketua STIKES BALI.
Disahkan Oleh :
4
KATA PENGANTAR
dapatdiselesaikantepatpadawaktunya.
StudiKasusinidisusunsebagaisalahsatupersyaratandalammenyelesaikanpen
(STIKES) Bali.
DalampenyusunanStudiKasusini,
penulisbanyakmendapatmasukandanbimbinganbaikmaterimaupunteknikpenulisan
dariberbagaipihak,
untukitupadakesempataninipenulismenyampaikanucapanterimakasihkepada
yang
telahmemberikanizindankesempatanpadapenulisuntukmengadakanpraktekdala
m proses penyusunanStudiKasus.
telahmemberikanizindanpetunjukkepadapenulisdalammenyelesaikanStudiKas
us.
5
telahmemberikanberbagaiilmupengetahuandanketerampilankepadapenuliskhus
telahmeluangkanwaktunyauntukmemberikanmasukan demi
5. Ibu Ns. Ni Made Adi Suasti, S.Kep selaku Kepala Ruangan Cendrawasih
selakudosenpembimbingdalampenyusunanStudiKasusini yang
telahbanyakmeluangkanwaktunyauntukmemberikanbimbingan, petunjuk,
teori, danmotivasikepadapenulis.
telahmemberikandukungankepadapenulisdalampenyusunanStudiKasusini.
telahmembantupenulisbaiksecaralangsungataupuntidaklangsungdalammenyele
saikanStudiKasusini.
PenulismenyadaribahwaStudiKasusinibelumsempurna, olehkarenaitu
bersifatmembangunsangatdiharapkanuntukkesempurnaanselanjutnya,
dansemogaStudiKasusinibermanfaatbagikitasemua.
6
Penulis
ABSTRAK
MIRA RAHMAYANTI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
Mirarahmayanti1997@gmail.com
Definisi : Dengue Haemorragic Fever (DHF) ataudemamberdarah dengue (DBD)
adalahpenyakitmenular yang disebabkanoleh virus dengue
danditularkanmelaluigigitannyamukAedesAegypti.
Tujuan : Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan DHF Grade
I yang meliputi : pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan
Hasil : Pada pengkajian keperawatan pada pasien Tn A terdapat 3 masalah yaitu
kekurangan volume cairan, hipertermia dan defisiensi pengetahuan. Pada pasien
Tn W terdapat 3 masalah yaitu kekurangan volume cairan, hipertermia dan risiko
perdarahan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
perkembangan pasien membaik
Kesimpulan : Terdapat masalah keperawatan pasien Tn A dan Tn W yang
mengalami DHF Grade I dapat tercapai dan teratasi
Kata kunci :asuhan keperawatan DHF Grade I
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
SAMPUL DALAM........................................................................................i
MOTTO.........................................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................v
KATA PENGANTAR....................................................................................vi
ABSTRAK ....................................................................................................vii
DAFTAR ISI..................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN……………………………………………………..xv
BAB IPENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah................................................................1
B. RumusanMasalah.........................................................................4
C. TujuanStudiKasus........................................................................5
D. ManfaatStudiKasus......................................................................5
A. TinjauanTeori..............................................................................7
1. KonsepDasar Teori DHF......................................................7
a. Anatomi Fisiologi Trombosit......................................7
b. Definisi........................................................................12
8
c. Klasifikasi....................................................................12
d. Patofisiologi DHF........................................................14
1) Etiologi.................................................................14
2) Proses Terjadi.......................................................14
3) Komplikasi...........................................................16
4) ManifestasiKlinis..................................................16
e. PemeriksaanDiagnostik...............................................18
f. PenatalaksanaanMedis.................................................19
B. KonsepDasarAsuhanKeperawatan............................................22
1. PengkajianKeperawatan......................................................22
2. DiagnosaKeperawatan.........................................................24
3. PerencanaanKeperawatan....................................................24
4. PelaksanaanKeperawatan....................................................37
5. EvaluasiKeperawatan..........................................................38
C. WOC..........................................................................................39
A. DesainStudiKasus......................................................................41
B. BatasanIstilah.............................................................................41
C. Partisipan...................................................................................41
D. LokasidanWaktuStudiKasus......................................................41
E. Pengumpulan Data.....................................................................41
F. UjiKeabsahan Data....................................................................42
G. Analisa Data...............................................................................42
H. EtikaStudiKasus.........................................................................43
A. HASIL .......................................................................................45
B. PEMBAHSAN ..........................................................................88
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN .........................................................................97
B. SARAN......................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA
9
DAFTAR TABEL
10
TABEL 5 PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP ...................................................
58
TABEL9PELAKSANAAN KEPERAWATAN..........................................................
71
DAFTAR GAMBAR
11
GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
12
a) Lampiran 1. PenjelasanMengikutiPenelitian (PSP)
b) Lampiran 2. Inform Consent (PersetujuanMenjadiPartisipan)
c) Lampiran 3. Bukti Proses Bimbingan
d) Lampiran 4. Pemeriksaan Darah Lengkap
DAFTAR SINGKATAN
13
DBD : DemamBerdarahDengur
DF : Dengue Fever
ADP : AdenosinDifosfat
RES : SistemRetikuloEndotel
IR : Incidence Rate
HB : Hemoglobin
HT : Hematokrit
PSN : PemberantasanSarangNyamuk
ABJ : AngkaBebasJentik
JUMANTIK : JuruPemantauJentik
PJB : PemantauanJentikBerkala
HI : Hemaglutinaion Inhibition
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku hidup bersih sehat dimana perilaku yang dilakukan atas
perilaku hidup bersih sehat. Salah satu PHBS yang dapat dilakukan yaitu
dengan cara peduli terhadap lingkungan baik didalam maupun luar rumah.
(DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
tahun 2000 epidemi demam berdarah telah menyebar kedaerah baru dan
penderita DHF setiap tahun. Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World
kasus DHF tertinggi di Asia Tenggara. Pada tiga tahun terakhir (2008-
1
2
dengan angka kesakitan DBD tertinggi tahun 2015 yaitu Bali sebesar
sebanyak 526 orang, dan pasien dengan DHF sebanyak 12 orang. Pada
berkala. Keberhasilan PSN antara lain dapat diukur dengan angka bebas
cukup signifikan dari 24,06% pada tahun 2014 menjadi 54,24% pada
tahun 2015. Hal ini disebabkan pelaporan data ABJ sudah mulai mencakup
dan tepat maka akan menimbulkan komplikasi perdarahan luas, syok atau
DHF agar dapat mencegah komplikasi yang lebih lanjut yaitu dengan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis merumuskan
Denpasar
b. Untuk mengetahui perbedaan merumuskan diagnose keperawatan
Wangaya Denpasar
d. Untuk mengetahui perbedaan tindakan keperawatan pada pasien 1
Denpasar
e. Untuk mengetahui perbedaan evaluasi keperawatan pada pasien 1
Denpasar
Wangaya Denpasar
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Dari hasil studi kasus diharapkan dapat menjadi salah satu untuk
TINJAUAN PUSTAKA
sumsum tulang, paru, dan limpa dengan ukuran kira-kira 2-4 mikron.
memiliki dua jenis zat yaitu prostaglandin dan tromboksan yang segera
7
8
bulat atau oval, kecil yang dibentuk dalam sumsum tulang belakang.
3
Bekuan darah. Timbul dalam waktu 15-20 detik. Bila trauma
Bila telah terbentuk bekuan darah akan diikuti oleh dua keadaan,
ikat diseluruh bekuan dan bekuan dapat melarut. Bekuan yang terbentuk
pada lubang kecil dinding pembuluh darah adalah invasi oleh fibroblast
sendiri.
Darah dialam pembuluh darah selalu cair dan diajaga selalu cair
1)
Lankah pertama. Dengaan keluarnya tromboplastin (membantu
thrombin (suatu enzim). Proses ini memerlukan ion kalsium (Ca ++).
IV dan XII. Jala yang dibentuk akan menutup luka karena dengan
berhenti
sendi
b. Definisi
Dengue Haemorragic Fever (DHF) atau demam berdarah dengue
(DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
oleh virus dengue I,II,III, dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
c. Klasifikasi
Klasifikasi menurut WHO (2011) sebagai berikut :
perembesan plasma
plasma
DBD I Demam dan Trombositopenia
tanda perembesan
plasma
DBD II Seperti derajat I Trombositopenia
spontan peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD III Seperti derajat I atau Trombositopenia
mmHg, hipotensi,
gelisah, dieresis
menurun
DBD IV Syok hebat dengan Trombositopenia
d. Patofisiologi
1) Etiologi
Penyakit demam dengue (DD) dan demam berdrah dengue (DBD)
gejala DF. Pasien akan mengalami gejala viremia seperti demam, sakit
timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada RES seperti
pembesaran kelenjar getah bening, hati, dan limfa. Reaksi yang berbeda
4) Manifestasi Klinis
Menurut Wijaya & Putri, 2013 didapatkan manifestasi klinis
sebagai berikut :
a) Diagnosa klinis
(1) Demam tinggi mendadak 2 sampai 7 hari (38-40°C)
(2) Manifestasi perdarahan dengan bentuk : uji Tourniquet positif,
rendah
(7) Gejala klinik lainnya yang sering menyertai yaitu anoreksia
atau lebih
(1) Demam akut, yang tetap tinggi selama 2-7 hari, kemudian
5) Pemeriksaan Diagnostik
Pada psien dengan DHF terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang
6) Penatalaksanaan Medis
18
1) Derajat I
Pada pasien derajat I ini keadaan umumnya seperti demam dan
meliputi:
a) Tanda kegawatan atau syok (+)
(1) Pemeriksaan darah lengkap
(2) Gula darah
(3) Pertimbangkan resusitasi cairan IV/koreksi dehidrasi
(4) DD/penyakit lain
(5) Monitor tergantung diagnose
(6) Demam <2 hari, jarang kemungkinan DSS
b) Tanda kegawatan atau syok (-)
(1) Pertimbangkan pemeriksaan darah lengkap
(2) Edukasi keluarga perawatan dirumah
(3) Follow-up tiap hari apabila perlu
2) Derajat II
Umumnya pasien dengan DBD derajat II demam dan
(ABCS)
(2) Hct meningkat berikan koloid IV (dextran 40)
(3) Koreksi hct menurun
(4) Berikan transfusi darah 10ml/kgBB/jam
(5) Whole blood 10ml/kgBB/jam
(6) PRC 5ml/kgBB/jam
(7) Kurangi volume cairan berturut-turut 10ml, 7ml, 5ml,
4) Derajat IV
a) Berikan cairan 20 ml/kg cairan bolus dalam 10-15 menit,
suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
20
dan limpa, pada renjatan (derajan IV), nadi cepat dan lemah, hipotensi,
dan bradikardi
5) Abdomen
Terdapat hepatomegali dan nyeri tekan hepar
21
6) Muskuloskletal
Terdapat nyeri sendi dan otot
2. Diagnose Keperawatan
Diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan DHF
pernafasan
b) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
c) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
(trombositopenia)
h) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
i) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah,
pernafasan
Tujuan : Pola nafas kembali efektif
Kriteria hasil :
1) RR dalam batas normal (16-24x/menit)
2) Jalan nafas kembali efektif
Tindakan Keperawatan :
(a) Observasi tanda-tanda vital terutama pernapasan
Rasional : Menetapkan data dasar pasien untuk mengetahui
22
normal
(b) Beri posisi yang nyaman (semifowler)
Rasional : Untuk memudahkan ekspansi paru dan
memudahkan pernapasan.
(c) Auskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas
napas
obstruksi sekunder terhadap perdarahan,
bekuan
atau kolaps jalan napas kecil (atelektasis).
(d) Kolaborasi dalam pemberian oksigen
Rasional : Memaksimalkan oksigen pada darah arteri dan
membantu dalam mencegah hipoksia
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
perdarahan
Rasional : Menetapkan data dasar pasien, untuk mengetahui
dengan cepat penyimpangan dari keadaan
normalnya dan mengetahui apakah ada
terjadinya
tanda-tanda perdarahan
(b) Observasi Hemoglobin, Hematokrit, dan Trombosit tiap 24
jam
Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran plasma
dalam
pembuluh darah yang dialami pasien dan untuk
acuan melakukan tindakan lebih lanjut
(c) Catat intake dan output cairan
Rasional : Memberi informasi tentang keadekuatan volume
cairan dan kebutuhan pengganti
23
sesuai
anjuran sehingga kebutuhan cairan terpenuhi
(f) Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena sesuai
program dokter
Rasional : Untuk mempertahankan/mengganti cairan dalam
tubuh
c) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal (36-37,5°C)
Kriteria hasil :
1) Suhu tubuh dalam batas normal (36-37,5°C)
2) Badan pasien tidak teraba panas
Tindakan Keperawatan :
(a) Observasi tanda-tanda vital setiap 6 jam terutama suhu
Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui
keadaanumum pasien
(b) Beri kompres air hangat (pada daerah axila dan lipatan paha)
Rasional : perpindahan panas secara kondusif
(c) Anjurkan pasien banyak minum air secukupnya (2000-
2500cc/hari)
Rasional : Mengurangi dehidrasi akibat panas berlebih
(d) Anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis
Rasional : Pakaian tipis mampu membantu evaporasi atau
penguapan suhu tubuh
(e) Beri HE tentang penyebab demam atau peningkatan suhu
tubuh
Rasional : Penjelasan tentang kondisi yang dialami pasien
dapatmembantu pasien atau keluarga
mengurangi
kecemasan yang muncul
(f) Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik
Rasional : Antipiretik bekerja menuju pusat panas tubuh
(hipotalamus) sehingga menurunkan suhu tubuh
24
makan
(d) Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Meningkatkanasupan nutrisi tanpa
merangsang
muntah
(e) Beri HE pada pasien atau keluarga tentang pentingnya nutrisi
bagi tubuh
Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien tentangnutrisi
sehingga motivasi untuk makan meningkat
Tindakan keperawatan :
(lebih
dingin atau lebihhangat) menandakan adanya
gangguan dalam suplaidarah kapiler
(b) Pantau frekuensi jantung dan irama
Rasional : Frekuensi dan irama jantung dapat menentukan
adanyakomplikasi
(c) Anjurkan pasien untuk banyak istirahat
Rasional : Aktivitas pasien yang tidak terkontrol, dapat
menyebabkan perdarahan sehingga terjadi
penurunansuplai darah
(d) Kolaborasi pemberian oksigen tambahan
Rasional : Meningkatkan jumlah sediaan oksigen untuk
kebutuhan
sirkulasi.
f) Resiko syok hipovolemik dibuktikan dengan hipovolemia
Tujuan : Syok hipovolemik tidak terjadi
Kriteria hasil :
1) Nadi dalam batas normal (60-100x/menit), TD dalam batas
24x/menit
2) Mukosa bibir lembab
3) Pasien mau minum (2000-2500 cc/hari)
4) CM=CK
5) Nilai PLT (150-400 103/uL)
6) Nilai HCT dalam batas normal 37-54%
7) Akral hangat
Tindakan keperawatan :
menandakan
keadaan umum pasien baik
(b) Observasi tanda-tanda syok
Rasional : Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk
menanganisyok yang dialami pasien
26
sehingga
meningkatkan ekspansi paru dan ventilasi paru
(e) Anjurkan pasien untuk menambah intake oral sebanyak
(2000-2500cc/hari)
Rasional : meningkatkan cairan dalam tubuh
(f) Beri HE tentang pentingnya banyak minum air
Rasional : Menambah pengetahuan agar mempercepat
pemulihan tubuh
(g) Kolaborasi dalam pemasangan IVFD, beri terapi cairan
Tindakan keperawatan :
keadaan
normal
(b) Observasi adanya penurunan berat badan
Rasional : Untuk mengetahui besar kecilnya nutrisi yang
diterima
tubuh
(c) Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
27
muntah
(d) Anjurkan istirahat sebelum makan
Rasional : Menenangkan peristaltik dan meningkatkan energi
untuk makan
(e) Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Meningkatkan asupan nutrisi tanpa merangsang
muntah
(f) Kolaborasi dalam pemberian obat anti emetik (ranitidine)
sesuai indikasi
Rasional : Obat anti emetik di dalam lambung akan
menurunkan
produksi asam lambung tersebut dengan cara
memblok
langsung sel penghasil asam lambung sehingga
keluhan
mual muntah pasien telah berkurang
h) Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan trombosit
Tujuan : Perdarahan tidak terjadi
Kriteria hasil :
1) Nadi dalam batas normal (60-100x/menit), TD dalam batas
yang terlihat
3) Tidak ada perdarahan spontan (gusi berdarah, hematemesis
dan melena)
4) Tidak ada distensi abdominal
5) Trombosit dalam batas normal (150-400 10^3 u/L)
Tindakan keperawatan :
mengandung vitamin K
Rasional : Mempercepat pembekuan darah sehingga tidak
membantu
untuk penanganan dini jika terjadi perdarahan
(f) Kolaborasi pemberian tranfusi (trombosit concentrate)
Rasional : Meningkatkan kadar trombosit dalam darah
(g) Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium secara berkala
(darah lengkap)
Rasional : Melalui data lab dapat diketahui tingkat
kebocoran
plasma
i) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
Tujuan : nyeri dapat terkontrol
Kriteria hasil : Nyeri dapat terkontrol
Tindakan keperawatan :
1) Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
nyeri
Rasional : Pemberian analgetik dapat mengurangi rasa nyeri
j) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
Tujuan : Pengetahuan pasien/keluarga bertambah
Kriteria hasil :
1) Pasien dan keluarga mengerti dan paham tentang penyakit
tenang
3) Pasien kooperatif melakukan anjuran-anjuran yang
pasien
atau keluarga tentang penyakit
(2) Beri penjelasan pada pasien atau keluarga tentang penyakit,
C. Web Of Causation
Keluarga pasien bertanya-tanya tentang infeksi virus dengue terdapat gejala viremia
penyakitnya, keluarga tampak cemas melalui gigitan nyamuk aedes aegypti nyeri otot, pegal seluruh badan
Hipertermia
kebocoran plasma pada paru kebocoran pada abdomen perdarhan gusi, hematemesis
penumpukan cairan pada rongga pleura ascites, anoreksia
Risiko syok
hipovolemik
sesak mual, muntah
respirasi meningkat
Ketidakseimbangan
nafas dangkal nutrisi kurang dari
kebutuhan
Ketidakefektifan
pola nafas
Denpasar.
B. Batasan Istilah
Dengue Haemorragic Fever (DHF) atau demam berdarah dengue
(DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
keluarga pasien
D. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan.
Dalam studi kasus DHF ini lokasi yang akan digunakan yaitu di Ruang
perawatan dalam periode bulan februari 2018 dan waktu penelitian ini
yaitu Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi pada sistem tubuh pasien.
41
42
Studi dokumentasi berupa hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain
format pengkajian dan pemeriksaan fisik yang disediakan oleh Stikes Bali.
diteliti.
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan sejak peneliti di RSUD Wangaya dari
rumusan masalah.
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan
Penyajian data dapat dilakukan dengan label, gambar, bagan maupun teks
dari klien. Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan
berikut:
1. Information sheet
Lembar informasi yang berisi informasi yang akan disampaikan
responden tersebut.
BAB IV
A. Hasil
1. Gambar Lokasi Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
dengan jumlah tempat tidur 30 buah dan bertempat di jalan Kartini No.
Instalasi Rawat Inap. Untuk Instalasi Rawat Jalan yaitu poliklinik yang
poliklinik kulit dan kelamin, poliklinik gigi dan mulut, polklinik paru,
Instalasi Rawat Jalan yaitu ruang bedah, ruang anak, ruang infeksius,
ruang ibu hamil dan bersalin, ruang ibu nifas, ruang intensif, ruang
Wangaya Denpasar yang merupakan kamar kelas tiga yang terdiri dari
ruang jaga perawat, ruang dokter, ruang pasien, ruang tindakan, dan
terdiri dari 6 kamar dengan setiap kamar terdiri dari 8 tempat tidur.
2. Pengkajian Keperawatan
45
46
a. Pengumpulan Data
Pengkajian dilakukan pada tanggal tanggal 19 Maret 2018 pukul
14.00 WITA dan pada tanggal 17 April 2018 pukul 15.00 WITA
medik pasien
1) Identitas
2) Riwayat Penyakit
Keluhan saat
Pasien mengatakan Pasien mengatakan
pengkajian
badannya panas badannya panas
Minum (±15cc/sendok
Sebelum sakit : makan) dengan menu
Pasien mengatakan biasa bubur, lauk dan sayur
minum 6-8 gelas / hari dan buah
(±200 cc/gelas) Saat Minum
pengkajian: Sebelum sakit:
Pasien mengatakan dari Pasien mengatakan
kemarin tanggal 18 biasa minum 6-8
Maret 2018 baru minum gelas/hari (±200
2 kali (±200 cc setiap cc/gelas
kali minum) Saat pengkajian :
Pasien mengatakan
dari kemarin 17
April 2018 baru
minum 3 kali (±200
cc setiap kali
minum)
Eliminasi BAB BAB
Sebelum sakit : Sebelum sakit:
Pasien mengatakan biasa Pasien mengatakan
BAB 1 kali sehari, biasa BAB 1kali
dengan konsistensi sehari dengan
lembek, warna kuning konsistensi lembek,
kecoklatan, bau khas warna kuning
feces kecoklatan, bau khas
Saat pengkajian: feses
Pasien mengatakan pagi Saat pengkajian:
ini belum BAB pasien mengatakan
sudah BAB
BAK
Sebelum sakit: BAK
Pasien mengatakan biasa Sebelum sakit:
BAK 5 - 6 kali sehari dan Pasien mengatakan
setiap kali kencing +200 biasa BAK 5 – 6 kali
cc dengan warna kuning sehari dansetiap kali
dan bau pesing kencing +200 cc
Saat pengkajian: dengan warna kuning
Pasien mengatakan dari
dan bau pesing
kemarin sudah kencing 5 Saat pengkajian:
kali Pasien mengatakan
dari tadi pagi sudah
kencing 7 kali
Istirahat dan tidur Sebelum sakit dan saat Sebelum sakit dan
pengkajian : saat pengkajian :
Pasien mengatakan biasa Pasien mengatakan
tidur ±7-8 jam sehari, biasa tidur ±7-8 jam
malam hari tidur pada sehari, malam hari
pukul 22.00 Wita dan tidur pada pukul
bangun pukul 06.00 Wita 21.00 Wita dan
bangun pukul 06.00
Wita
pemeriksaan oleh
dokter
Prestasi Sebelum sakit dan saat Sebelum sakit dan
pengkajian: saat pengkajian:
Pasien mengatakan Pasien mengatakan
selama ini belum pernah selama ini belum
mendapat prestasi di pernah mendapat
bidang apapun prestasi di bidang
apapun
Rekreasi Sebelum sakit: Sebelum sakit:
Pasien mengatakan biasa Pasien mengatakan
berkumpul dengan biasa berkumpul
keluarganya dengan keluarganya
4) Pemeriksaan Fisik
555 555
555 555
TABEL 3
WIDAL
S.thypi O Negatif Negatif
S.Paratyphi AO S.Paratyphi BO (+) 1/80 Negatif
S.Paratyphi CO Negatif Negatif
S.thypi H (+) 1/80 Negatif
S.Paratyphi AH Negatif Negatif
S.Paratyphi BH Negatif Negatif
Negatif Negatif
TABEL 4
IG H 0.3 %
Eritrosit Berinti 0 %
TABEL 5
URINALISA
Urin Lengkap
Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak Keruh Jernih
Berat jenis 1.015 1.000-1.030
pH 7.0 4.5-8.0
Lekosit Esterase 0.03 Leu/Ul Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Pasien 2
TABEL 6
TABEL 7
Neutrofil 61.8 % 50 - 70
Limfosit 24.0 % 20 - 40
Monosit H 9.2 % 2-8
Eosinofil H 4.4 % 0-4
Basofil 0.6 % 0-1
IG H 0.4 %
Eritrosit Berinti 0 %
%
6) Analisa Data
Data Obyektif:
- Pasien tampak lemas Komplek antigen antibodi
- Mukosa bibir kering yang tinggi
- Trombosit : 94 10^3/ul
- Hematokrit :39.9 %
Hipotalamus
Data Obyektif:
Pasien tampak lemas Komplek antigen antibodi
Mukosa bibir kering yang tinggi
Trombosit : 94 10^3/ul
Hipotalamus
Agregasi trombosit
Melepas ADP
Trombositopenia
Perdarahan terselubung
7) Diagnosa Keperawatan
kemerahan
Data Subyektif : Defisiensi pengetahuan Keterbatasan kognitif
Pasien mengatakan tidak mengerti
ditandai dengan pasien
tentang penyakitnya
mengatakan tidak
Data Obyektif:
- Pasien tampak bertanya-tanya mengerti tentang
tentang penyakitnya,
17 April 2018 : 94
10^3/ul
65
c. Rencana Keperawatan
Tabel 9 Rencana Keperawatan pada pasien Tn A dan Tn W dengan DHF Grade I di Ruang Cendrawasih RSUD Wangaya
65
tindakan lebih lanjut
66
peningkatan suhu tubuh yang dialami pasien dapat
membantu pasien atau
keluarga mengurangi
kecemasan yang muncul
67
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2. Monitor status hidrasi (kelembaban 2. Memberikan gambaran
3x24 jam kebutuhan cairan pasien membran mukosa, nadi adekuat, tekanan kekurangan cairan
adekuat/terpenuhi darah ortotastik)
kriteria hasil:
1. CM=CK 3. Observasi keadaan umum pasien dan 3. Menetapkan data dasar
2. Mukosa bibir lembab tanda-tanda perdarahan pasien, untuk
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi mengetahuidengan cepat
4. Pasien tidak tampak lemas
penyimpangan dari
5. Hasil laboratorium normal (PLT : 150-400
keadaannormalnya dan
10^3/uL)
mengetahui apakah ada
terjadinyatanda-tanda
perdarahan
68
8. Delegatif dalam pemberian IVFD RL 8. Untuk mempertahankan atau
20tpm mengganti cairan dalam
tubuh
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi 1. Observasi TTV pasien tiap 8 jam 1. Tanda vital merupakan acuan
virus dengue untuk mengetahuikeadaan
umumpasien
Tujuan:
2. Beri kompres air hangat 2. Perpindahanpanas secara
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan tidak terjadi peningkatan kondusif
suhu tubuh 3. Anjurkan pasien banyak minum air 3. Mengurangi dehidrasi akibat
kriteria hasil: secukupnya (2000-2500cc/hari) panas berlebih
1. Pasien mengatakan badannya tidak panas
lagi
2. Mukosa bibir lembab 4. Anjurkan pasien untuk menggunakan
4. Pakaian tipis mampu
3. Badan pasien tidak teraba hangat lagi pakaian tipis
4. Suhu pasien normal (36-37,5°C) membantu evaporasi atau
penguapan suhu tubuh
5. Beri HE tentang penyebab demam atau
peningkatan suhu tubuh 5. Penjelasan tentang kondisi
yang dialami pasien dapat
membantu pasien atau
keluarga mengurangi
kecemasan yang muncul
6. Delegatif dalam pemberian
Sanmol flas 3x1 gr 6. Antipiretik bekerja
menujupusat panas
tubuh(hipotalamus)sehingga
menurunkan suhu tubuh
Resiko perdarahan dibuktikan dengan penurunan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Tanda vital merupakan acuan
trombosit untuk mengetahui keadaan
umum
Tujuan :
Setelah dibeikan asuhan keperawatan selama 2. Observasi tanda-tanda perdarahan 2. Perdarahan cepat diketahui
69
3x24 jam diharapkan tidak terjadi perdarahan dan dapat diatasi sehingga
spontan pasien tidak sampai syok
Kriteria hasil: hipovolemik
1. Trombosit menunujukkan peningkatan
(PLT : 150-400 10^3/uL) 3. Anjurkan pada pasien untuk banyak 3. Aktivitas pasien yang tidak
2. Tidak ada perdarahan spontan (gusi
istirahat tirah baring terkontrol dapat
berdarah, hematemesis dan melena)
menyebabkan terjadinya
perdarahan
70
d. Pelaksanaan Keperawatan
Tabel 10 pelaksanaan keperawatan pada pasien Tn A dan Tn W dengan DHF Grade I di Ruang Cendrawasih RSUD Wangaya
Diagnosa 19 Maret 2018 20 Maret 2018 21 Maret 2018 22 Maret 2018
keperawatan
Pasien 1
kekurangan Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi
volume cairan 15.00 Mencatat intake 05.00 Mengobservasi 05.00 Mengobservasi 05.00 Mengobservasi
berhubungan dan output cairan tanda-tanda vital tanda-tanda vital tanda-tanda vital
dengan tiap 24 jam TD : 120/70 TD:1130/60 TD : 130/80
peningkatan mmHg N:80x/menit N : 80x/menit
permeabilitas CM-CK N : 80x/menit RR:20x/menit RR : 20x/menit
kapiler =2370-2540 RR : 20x/menit S : 37°C S : 36 °C
=-170cc S : 38°C
15.10 Mengganti infus 07.00 Mengganti infus 07.00 Mengganti infus 07.00 Mengganti infus
IVFD RL 20tpm IVFD RL 20tpm IVFD RL 20tpm IVFD RL 20tpm
71
17.30 Memberikan HE 07.10 Mengobservasi 07.10 Mengobservasi 07.10 Mengobservasi
kepada pasien keadaan umum keadaan umum keadaan umum
tentang pasien dan tanda pasien dan tanda pasien dan tanda
pentingnya perdarahan perdarahan perdarahan
kebutuhan cairan
dalam tubuh
72
nadi adekuat,
tekanan darah
ortotastik)
15.00 Mengganti infus 15.00 Mencatat intake 17.00 Mencatat intake
IVFD RL 20tpm dan output cairan dan output
tiap 24 jam cairan tiap 24
jam
BC= CM-CK
= 2655-2950 BC= CM-CK
= -65cc = 2815-2750
= 65cc
73
2500cc/hari) atau dalam tubuh
6-8 gelas/hari
74
18.15 Menganjurkan 14.00 - Mengganti 14.00 - Mengganti 14.00 - Mengganti
pasien banyak infus sanmol infus sanmol infus
minum air flas 3x1 gr flas 3x1 gr sanmol flas
secukupnya 3x1 gr
(2000-
2500cc/hari) atau
6-8 gelas/hari
75
penyakit, penyakit,
penyebab dan penyebab dan
pencegahan pencegahan
76
18.30 Menganjurkan 08.00 Mengkaji keadaan 08.00 Mengkaji keadaan 08.00 Mengkaji
pasien banyak umum dan umum dan keadaan umum
minum air perdarahan perdarahan dan perdarahan
secukupnya
(2000-
2500cc/hari) atau
6-8 gelas/hari
18.40 Memberikan HE 11.00 Mengobservasi 11.00 Mengobservasi 11.00 Mengobservasi
kepada pasien tanda-tanda vital tanda-tanda vital tanda-tanda vital
tentang TD : 120/70 TD : 120/90 TD: 130/70
pentingnya mmHg mmHg mmHg
kebutuhan cairan N : 80x/menit N : 85x/menit N:90x/menit
dalam tubuh RR : 20x/menit RR : 20x/menit RR : 20x/menit
S: 37,9°C S: 37 °C S: 36,5°C
19.00 Melakukan 11.15 Monitor 11.20 Menganjurkan 11.20 Menganjurkan
delegatif dalam Hemoglobin, pasien banyak pasien banyak
pemberian infus Hematokrit, minum air minum air
IVFD RL 30 tpm Trombosit setiap secukupnya secukupnya
24 jam (2000- (2000-
Hemoglobin : 14.4 2500cc/hari) atau 2500cc/hari)
g/dL 6-8 gelas/hari atau 6-8
Hematokrit: gelas/hari
43.5%
Trombosit : 100
10^3/ul
11.20 Menganjurkan 11.30 Memberikan HE 11.30 Memberikan HE
pasien banyak kepada pasien kepada pasien
minum air tentang tentang
secukupnya pentingnya pentingnya
(2000- kebutuhan cairan kebutuhan cairan
2500cc/hari) atau dalam tubuh dalam tubuh
77
6-8 gelas/hari
78
tanda-tanda vital IVFD RL 30 tpm IVFD RL 30 tpm
TD : 120/80
mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 37.8°C
19.00 Mengganti infus 19.05 Memberikan HE 19.05 Memberikan HE
IVFD RL 30 tpm kepada pasien kepada pasien
tentang tentang
pentingnya pentingnya
kebutuhan cairan kebutuhan cairan
dalam tubuh dalam tubuh
19.05 Memberikan HE 19.20 Menganjurkan 19.20 Menganjurkan
kepada pasien pasien banyak pasien banyak
tentang minum air minum air
pentingnya secukupnya secukupnya
kebutuhan cairan (2000- (2000-
dalam tubuh 2500cc/hari) atau 2500cc/hari)
6-8 gelas/hari atau 6-8
gelas/hari
17.30 Menganjurkan 01.00 Mengganti infus 01.00 Menggati infus
pasien banyak IVFD RL 30 tpm IVFD RL 30 tpm
minum air
secukupnya
(2000-
2500cc/hari) atau
6-8 gelas/hari
01.00 Mengganti infus
IVFD RL 30 tpm
Hipertermia 16.50 Memberikan 06.00 - Mengganti 06.00 - Mengganti 06.00 - Mengganti
berhubungan kompres air infus Sanmol infus Sanmol infus
dengan proses hangat flas 3x1 gr flas 3x1 gr Sanmol flas
79
infeksi virua - Memberikan - Memberikan 3x1 gr
dengue obat oral obat oral - Memberika
Antasida syr Antasida syr n obat oral
3x1 CI 3x1 CI Antasida syr
3x1 CI
Menganjurkan 06.30 Memberikan 06.30 Memberikan 06.30 Memberikan
pasien untuk kompres air kompres air kompres air
menggunakan hangat hangat hangat
pakaian tipis
Menganjurkan 07.00 Menganjurkan 07.00 Menganjurkan 07.00 Menganjurkan
pasien banyak pasien banyak pasien banyak pasien banyak
minum air minum air minum air minum air
secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya
(2000- (2000- (2000- (2000-
2500cc/hari) atau 2500cc/hari) atau 2500cc/hari) atau 2500cc/hari)
6-8 gelas/hari 6-8 gelas/hari 6-8 gelas/hari atau 6-8
gelas/hari
80
8gelas/hari
81
- Memberikan - Memberikan 3x1 gr
obat oral obat oral - Memberika
Antasida syr Antasida syr n obat oral
3x1 CI 3x1 CI Antasida syr
3x1 CI
Risiko 16.55 Menganjurkan 05.00 Mengobservasi 05.00 Mengobservasi 05.00 Mengobservasi
perdarahan pasien untuk tanda-tanda vital tanda-tanda vital tanda-tanda vital
berhubungan banyak istirahat TD : 130/80 TD : 130/60 TD : 120/80
dengan tirah baring mmHg mmHg N : 85x/menit
penurunan N : 80x/menit N : 80x/menit RR: 20x/menit
trombosit RR : 20x/menit RR : 20x/menit S : 37.4°C
S : 37,5°C S: 37 °C
82
hidung
(epistaksis), berak
darah (melena),
atau muntah darah
(hematemesis)
11.00 Mengobservasi 11.00 Mengobservasi 11.00 Mengobservasi
tanda-tanda vital tanda-tanda vital tanda-tanda vital
TD : 120/70 TD: 120/90 TD:130/70
mmHg mmHg mmHg
N : 80x/menit N: 85x/menit N: 90x/menit
RR : 20x/menit RR : 20-x/menit RR : 20x/menit
S: 37,7°C S : 38°C S: 37,5°C
11.30 Menganjurkan 11.30 Menganjurkan 11.30 Menganjurkan
pasien untuk pasien untuk pasien untuk
meningkatkan meningkatkan meningkatkan
intake makanan intake makanan intake makanan
yang mengandung yang mengandung yang
vitamin K vitamin K mengandung
vitamin K
17.00 Mengobservasi 17.00 Mengobservasi 17.00 Mengobservasi
tanda-tanda vital tanda-tanda vital tanda-tanda vital
TD : 120/80 TD: 120/80 TD: 130/80
mmHg mmHg mmHg
N: 80x/menit N : 85x/menit N: 80x/menit
RR: 20x/menit RR: 20x/menit RR: 20x/menit
S : 37,8°C S : 37,5°C S: 37°C
18.00 Memberikan 18.00 Memberikan 18.00 Memberikan
penjelasan pada penjelasan pada penjelasan pada
pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga tentang keluarga tentang keluarga tentang
bahaya yang dapat bahaya yang dapat bahaya yang
timbul akibat dari timbul akibat dari dapat timbul
83
adanya perdarahan adanya perdarahan akibat dari
dan anjurakan dan anjurakan adanya
untuk segera untuk segera perdarahan dan
melaporkan jika melaporkan jika anjurakan untuk
ada tanda-tanda ada tanda-tanda segera
perdarahan seperti perdarahan seperti melaporkan jika
perdarahan digusi, perdarahan digusi, ada tanda-tanda
hidung hidung perdarahan
(epistaksis), berak (epistaksis), berak seperti
darah (melena), darah (melena), perdarahan
atau muntah darah atau muntah darah digusi, hidung
(hematemesis) (hematemesis) (epistaksis),
berak darah
(melena), atau
muntah darah
(hematemesis)
d. Evaluasi Keperawatan
84
Tabel 11 Evaluasi keperawatan pada pasien Tn A dan Tn W dengan DHF Grade I di Ruang Cendrawasih RSUD Wangaya
85
Diagnosa Hari 1 (20 Maret 2018) Hari 2 (21 Maret 2018) Hari 3 (22 Maret 2018)
Pasien 1 diagnosa 1 S: S: Data Subyektif:
Pasien mengatakan dari Pasien mengatakan dari Pasien mengatakan dari kemarin
kemarin tanggal 19 Maret kemarin tanggal 20 Maret tanggal 21 Maret 2018 sudah
2018 sudah minum 2 kali 2018 sudah minum 4 kali minum 5 kali (±200 cc setiap
(±200 cc setiap kali minum) (±200 cc setiap kali minum) kali minum)
O: O: Data Obyektif:
- Pasien tampak lemas - Pasien tampak lemas - Tidak ada tanda-tanda
- Mukosa bibir kering - Mukosa bibir kering dehidrasi seperti :
- Hemoglobin : 12.8g/dL - Tidak ada tanda-tanda - Pasien tidak tampak lemas
- Trombosit : 11110^3/ul perdarahan lagi
- Hematokrit :38.3% - Mukosa bibir lembab
- Tidak ada tanda-tanda Keseimbangan cairan pukul - Pemeriksaan lab pada
perdarahan 15.00 wita tanggal 20 Maret tanggal 20 Maret 2018
2018 dan pukul 15.00 wita Hemoglobin : 12.8g/dL,
Keseimbangan cairan pukul tanggal 21 Maret 2018 Trombosit : 11110^3/ul,
15.00 wita tanggal 19 Maret Hematokrit :38.3%
2018 dan pukul 15.00 wita Cairan masuk (CM) - Tidak ada tanda-tanda
tanggal 20 Maret 2018 Makan : 270 cc perdarahan
Cairan masuk (CM) Minum : 800 cc
Makan : 240 cc Infus : 1500 cc
Keseimbangan cairan pukul
Minum : 400 cc Obat : 315 cc
+ 15.00 wita tanggal 21 Maret
Infus : 1500 cc
2885 cc 2018 dan pukul 15.00 wita
Obat : 315cc
+ tanggal 22 Maret 2018
2455 cc Cairan keluar (CK)
Urine : 1600 cc Cairan masuk (CM)
Cairan keluar (CK) Feses : 200 cc Makan: 270
Urine : 1200 cc Iwl :1150cc dengan kenaikan Minum : 1000 cc
Feses : 100 cc suhu Infus : 1500 cc
Iwl :1290cc dengan kenaikan + Obat : 315 cc
suhu 2950cc +
+ BC= CM-CK 2815
2590cc =2655-2950 Cairan keluar (CK)
BC= CM-CK =-65cc Urine : 1800 cc
= 2455-2590 A: Feses : 200 cc
= -135cc Kriteria hasil 1,3,4 tercapai. Iwl :750cc
A: Kriteria hasil no 2 belum +
Kriteria hasil 1,2,3,4 belum tercapai. Masalah teratasi 2750cc
BC= CM-CK
tercapai. Masalah belum sebagian
=2815-2750
teratasi P:
=65cc
P: Lanjutkan renpra no
A:
Lanjutkan renpra no 1,2,3,4,5,6,7,8 Kriteria hasil 1,2,3,4,5 tercapai.
1,2,3,4,5,6,7,8 Masalah teratasi 86
P:
Pertahankan kondisi pasien
Pasien 1 diagnosa 2 S: S: S:
88
B. PEMBAHASAN
Pembahasan adalah membandingkan antara teori dan kenyataan yang
kesenjangan tersebut.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses
antara teori dan kasus. Data subyektif yang ada pada tinjauan teori
subyektif yang tidak muncul pada kasus seperti sakit kepala, nyeri
pada DHF Grade III dan IV sehingga data tersebut tidak terdapat
pada kasus.
Data objektif yang ditemukan pada pasien Tn A antara lain:
bibir kering, pasien tampak lemas, hasil lab tanggal 17 Maret 2018
DHF Grade II. Untuk data nyeri tekan epigastrik, pada palpasi
dan gejala pada DHF Grade III dan IV sehingga data tersebut tidak
kurang dari kebutuhan tubuh dan nyeri akut. Hal ini dikarenakan
W.
4. Pelaksanaan
Secara umum rencana keperawatan yang disusun telah
dokter, ahli gizi dan tenaga kesehatan yang lain serta keluarga
jadwal di ruangan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk
keperawatan.
Pada kasus pasien Tn A evaluasi terhadap masalah yang muncul
sudah sesuai dengan kriteria waktu yang telah dibuat. Dari tiga
panas lagi, mukosa bibir lembab, badan pasien tidak teraba hangat,
mulai menghilang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang ditulis pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa
gejala yang ada pada konsep teori tidak sepenuhnya muncul pada tinjauan
kasus. Hal ini dikarenakan tanda dan gejala yang muncul harus disesuaikan
dan kondisi dilapangan yang nantinya tujuan yang diinginkan oleh penulis
dapat dicapai.
97
98
psaien tidak naik kembali. Pada kasus semua rencana telah dapat dilaksanakan
dengan baik karena adanya kerjasama antara penulis, perawat ruangan, dokter
dan tim kesehatan lainnya serta pihak dari keluarga Tn A dan Tn W yang
sangat kooperatif
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
Sedangkan pada pasien Tn W semua masalah teratasi dalam waktu yang sudah
B. Saran
Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis mencoba mengajukan
lingkungan sekitar rumah agar terhindar dari sarang nyamuk yang menjadi
Wijaya, AS. & Putri. (2013). ”Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa), Yogyakarta:
Nuha Medika
Wijaya, AS. & Putri. (2013). ”Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam, Yogyakarta: Nuha Medika
Dinas Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Diperoleh tanggal 24
januari 2018 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf
Dinas Kesehatan Bali. (2015). Profil Kesehatan Bali. Diperoleh tanggal 24 Januari 2018 dari
2015http://www.diskes.baliprov.go.id/files/subdomain/diskes/Profil%20Kesehatan
%20Provinsi%20Bali/Tahun%202015/Bali_Profil_2015.pdf
Instalasi Rekam Medis. (2017). Rigester jumlah pasien rawat inap di Ruang Cendrawasih
RSUD Wangaya Kota Denpasar. Dari bulan oktober – desember. Denpasar: instalasi
rekam medis RSUD Wangaya Kota Denpasaar.
Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. (Edisi 2). Jakarta Selatan: Salemba
Medika.
World Health Organization. (2014). Demam Berdarah Dengue :diagnosis, treatment, prevention,
and control. (Edisi 2). Jakarta: EGC.
Rabbaniyah, Fairuz. (2015). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Biji (Psidium guajava Linn.)
terhadap Peningkatan Trombosit pada Pasien Demam Berdarah Dengue. Diperoleh
tanggal 1 Februari 2018 dari juke.kedokteran.unila.ac.id
Kun, Dedi. (2015). Anatomi Fisiologi. Diperoleh tanggal 30 Januari 2018 dari
https://www.slideshare.net/dedikusnadi3192/hematologi-44351818
Pasien 1
WIDAL
S.thypi O Negatif Negatif
S.Paratyphi AO S.Paratyphi BO (+) 1/80 Negatif
S.Paratyphi CO Negatif Negatif
S.thypi H (+) 1/80 Negatif
S.Paratyphi AH Negatif Negatif
S.Paratyphi BH Negatif Negatif
Negatif Negatif
Pemeriksaan darah lengkap
URINALISA
Urin Lengkap
Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak Keruh Jernih
Berat jenis 1.015 1.000-1.030
pH 7.0 4.5-8.0
Lekosit Esterase 0.03 Leu/Ul Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Pasien 2