Oleh
Dea Safira
NIM: PO7120115011
Safira, Dea 2018. Penerapan Tindakan Latihan Senam Kaki Pada Pasien Ny.H
Dengan Asuhan Keperawatan Penyakit Diabetes Melitus diruangan
Cendrawasih Bawah RSU Anutapura Palu. Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII
Keperawatan Palu Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu.
Pembimbing : (1) Junaidi (2) Amyadin.
ABSTRAK
NIM : PO7120115011
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini benar-benar karya
saya sendiri bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil jiplakan,
DEA SAFIRA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan judul “Penerapan Tindakan Latihan Senam kaki Pada Pasien Ny.H
Anutapura Palu”.
Penelitian Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Politeknik
bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah
sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasi kepada keluarga tercinta khususnya kepada papa saya
Harjun Arubamba dan mama saya Husnawati Dg.Pacidda, dan juga kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
diantaranya :
Kemenkes Palu.
3. I Wayan Supetran, S.Kep, Ns, M.Kes, Ketua Program Studi D-III Keperawatan
waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya
6. Andi Nurhany Hamid, SKM, M.Kes, penguji pertama yang telah memberikan
7. Metrys Ndama, SST, M.Kes, penguji kedua yang telah memberikan banyak
8. Lindanur Sipatu, S.Kep, Ns, MM, penguji tiga yang telah memberikan banyak
9. Dr. Ruslan R Ramli Sp.S, Direktur Rumah Sakit Umum Anutapura Palu
10. Dosen dan Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan
Prodi Keperawatan Palu yang telah memberikan saya bekal ilmu pengetahuan,
Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada peneliti,
mendapat balasan dari Allah SWT. Basar harapan peneliti agar Karya Tulis Ilmiah
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................ i
Halaman Persetujuan .................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................................ iii
Kata pengantar ............................................................................................... iv
Daftar Isi ........................................................................................................ v
Daftar Lampiran ............................................................................................ vi
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Diabetes Melitus .................................................. 6
1. Pengertian Diabetes Melitus ........................................................ 7
2. Klasifikasi Diabetes Melitus........................................................ 7
3. Etiologi Diabetes Melitus ............................................................ 7
4. Manifestasi Klinis Diabetes Melitus............................................ 9
5. Patofisiologi Diabetes Melitus .................................................... 9
6. Komplikasi Diabetes Melitus ...................................................... 10
7. Faktor Risiko Diabetes Melitus ................................................... 11
8. Pemeriksaan Diagnostik Diabetes Melitus .................................. 12
9. Penatalaksanaan Diabetes Melitus............................................... 14
B. Konsep Asuhan Keperawatan .......................................................... 14
1. Pengkajian Keperawatan ............................................................. 14
2. Diagnosa Keperawatan ................................................................ 20
3. Rencana Keperawatan ................................................................. 20
C. Konsep Senam Kaki Diabetes Melitus ............................................ 32
1. Pengertian Senam Kaki ............................................................... 32
2. Manfaat Senam Kaki ................................................................... 33
3. Indikasi Dan Kontraindikasi ........................................................ 33
4. Pelaksanaan Senam Kaki ............................................................. 33
5. Prosedur Tindakan Penerapan Latihan Senam Kaki ................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 35
C. Subyek Studi Kasus ......................................................................... 35
D. Fokus Studi ...................................................................................... 35
E. Definisi Operasional ........................................................................ 36
F. Pengumpulan Data ........................................................................... 37
G. Analisa Data .................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 41
1. Biodata Klien ............................................................................... 41
2. Pengkajian ................................................................................... 41
3. Perumusan Masalah ..................................................................... 45
4. Perencanaan ................................................................................. 45
5. Pelaksanaan Dan Evaluasi ........................................................... 46
B. Pembahasan ..................................................................................... 51
1. Pengkajian ................................................................................... 51
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan ............................................. 56
3. Intervensi ..................................................................................... 58
4. Implementasi ............................................................................... 59
5. Evaluasi ....................................................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….....64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dikenal juga dengan istilah penyakit kencing manis yang merupakan salah satu
dari 285 jiwa (6,4% dari populasi dunia) tahun 2010 menjadi 382 jiwa (8,3%
dari populasi dunia) tahun 2013. Data World Health Organization (WHO)
tahun 2013, jumlah penderita DM di Indonesia dari 7 juta jiwa tahun 2009
menjadi 8,5 juta jiwa (peningkatan 21%) di tahun 2013 (IDF, 2014 dalam
Widiastuti, 2014).
penurunan responsivitas sel (DM tipe II) terhadap insulin (Mangiwa, 2017).
DM terdiri dari komplikasi akut yaitu perubahan kadar glukosa dan komplikasi
tersebut, usaha pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi
sebagai aktivitas utama yang dapat dilakukan oleh penderita DM tipe II karena
aerobic yang optimal untuk penderita Diabetes, dengan olah gerak yang
70 maksimum heart rate), durasi 30-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/
minggu dan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak melakukan senam
(Sunaryo, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian Octavia dkk, 2014 dalam jurnal tentang
tahun 2013 diketahui jumlah kasus baru penyakit diabetes melitus sejumlah
8,774 kasus , pada tahun 2015 jumlah kasus baru penyakit diabetes mellitus
sejumlah 5,605 kasus , sedangkan pada kasus kematian yang disebabkan oleh
diabetes melitus dari tahun 2013 sampai 2015 terus meningkat dengan jumlah
laki-laki 84 jiwa dan perempuan 85 jiwa dengan total keseluruhan 169 jiwa
yang meninggal akibat diabetes melitus . Serta diketahui data yang masuk
terakhir pada tahun 2016 kemarin jumlah kasus lama dengan diabetes mellitus
sejumlah 17,751 kasus dan jumlah kasus baru diabetes melitus yang masuk
penyakit diabetes melitus tiap tahunnya meningkat cukup derastis, pada tahun
2015 kasus baru dengan diabetes melitus sejumlah 2350jiwa, Sedangkan pada
tahun 2016 jumlah penderita diabetes melitus meningkat menjadi 3045 jiwa.
Berdasarkan data dari Rekam Medis RSU Anutapura Palu pada tahun
2016 pasien penderita diabetes melitus mencapai 128 jiwa dengan usia
(KMB) pemberian latihan senam kaki Diabetes pada pasien Diabetes Melitus
Melitus, yang diberikan hanya tindakan perawatan luka dan pemberian insulin.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
Melitus
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien Ny.H dengan Diabetes
Melitus
Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus
Melitus
2. Rumah Sakit
Melitus
3. Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
juga dengan istilah penyakit kencing manis yang merupakan salah satu
dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126
2016)
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh defek sekresi insulin
a. Diabetes Melitus
1) Tipe 1: IDDM
autoimun.
c. Diabetes Kehamilan
3. Etiologi
mellitus.
g. Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak
orang yang tidak aktif bergerak. Kadar gula darah sepanjang hari
darah dalam keadaan puasa (GDP) pagi hari >126 mg/dL dan atau
4. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis Diabetes Melitus dikaitkan dengan konsekuensi
haus (Polidipsia)
5. Patofisiologi
dengan glukagon yaitu cepat terjadinya kelaparan. Pada orang yang sehat,
puasa untuk beberapa hari berlanjut pada rendahnya sekresi insulin, hal ini
glukosa dan keton oleh liver. Walau demikian, pada DM tipe I, defisiensi
insulin sangat parah, dan liver terus menerus memprosuksi glukosa dan
keton bahkan dalam jumlah yang berlebih dibanding dengan yang mereka
tidak ada insulin yang dikeluarkan karena tidak ada sel β. Peningkatan
glukosa dan keton memberikan beban yang terlalu besar untuk ginjal karena
umum terjadi dari pada DM tipe I, berkisar antara 90-95% dari semua kasus
dan sensitivitas insulin pada jaringan target. Pada DM tipe II, kerusakan
6. Komplikasi
diabetes.
kerusakan pada mata, syaraf, dan ginjal. Kompikasi yang dapat disebabkan
e. Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan
7. Faktor Risiko
:53)
8. Pemeriksaan Penunjang
Tabel : kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik
pemeriksaan :
mg/dl).
c. Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik, tes
d. Tes saring
1) GDP, GDS
e. Tes diagnostic
1) Mikroalbuminuria : urin
3) Kolesterol total
4) Kolesterol LDL
5) Kolesterol HDL
6) Trigliserida
9. Penatalaksanaan
Tujuannya:
Penatalaksanaan DM
a. Diet
1) Karbohidrat 60-70%
2) Protein 12-20%
3) Lemak 20-30%
normal.
5) Insulin:
Indikasi gangguan:
pasien.
6) Latihan
ekstremitas bawah, dan hindari latihan dalam udara panas dan dingin,
serta pada saat pengendalian metabolic buruk. Gunakan alas kaki yang
7) Pemantauan
Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri
9) Pendidikan
1. Pengkajian
a. Biodata
dengan pasien)
b. Riwayat kesehatan
keluarganya.
2) Pola nutrisi dan cairan : pola makan dan minum sehari – hari, jumlah
3) Pola eliminasi : mengkaji pola BAB dan BAK sebelum dan selama
konstipasi, beser.
5) Pola tidur dan istirahat : berapa jam sehari, terbiasa tidur siang,
7) Pola persepsi dan konsep diri : adakah perasaan terisolasi diri atau
1) Kadar glukosa
b. Resiko Syok
d. Resiko Infeksi
h. Keletihan
3. Rencana Keperawatan
Tujuan :
1. Nutritional status
3. Fluid intake
5. Intake
6. Weight control
Kriteria Hasil :
Intervensi :
konstipasi
gizi)
24. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas
oral
b. Resiko Syok
Tujuan :
1. Syok prevention
2. Syok management
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1. Monitor status sirkulasi BP, warna kulit, suhu kulit, denyut jantung,
13. Ajarkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala datangnya syok
14. Ajarkan keluarga dan pasien tentang langkah untuk mengatasi gejala
syok
c. Kerusakan intergritas jaringan
Tujuan :
2. Hemodyalis akses
Kriteria Hasil :
Intervensi :
5. Oleskan lotion atau minyak atau baby oil pada daerah yang tertekan
12. Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP (tinggi kalori tinggi
protein)
d. Resiko infeksi
Tujuan :
1. Immune status
3. Risk control
Kriteria Hasil :
Intervensi :
9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum
kencing
drainase
e. Retensi urine
Tujuan :
1. Urinary elimination
2. Urinary continence
Kriteria Hasil :
Intervensi :
konsistensi urine)
Warna)
11. Ajarkan kepada pasien mengenai tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
Tujuan :
1. Circulation status
Kriteria Hasil :
Intervensi :
3. Intruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau laserasi
4. Gunakan sarung tangan untuk proteksi
Tujuan :
1. Fluid balance
2. Hydration
4. Fluid intake
Kriteria Hasil :
normal, HT normal
Intervensi :
5. Monitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori harian
h. Keletihan
Tujuan :
1. Endurance
2. Concentrasion
3. Energy conservation
Kriteria Hasil :
3. Kecemasan menurun
6. Istirahat cukup
Intervensi
5. Monitor pasien akan adanya kelelaha fisik dan emosi secara berlebihan
4. Implementasi
mencapai hal yang optimal. Pada tahap ini perawat menggunakan segala
terhadap klien baik secara umum maupun secara khusus pada klien Diabetes
yang di prakarsai oleh perawat itu sendiri sesuai dengan kemampuan dan
adalah fungsi yang dilaksanakan oleh perawat berdasarkan atas pesan orang
lain.
5. Evaluasi
1. Pengertian
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
kadar lemak darah, sedangkan sirkulasi darah adalah aliran darah yang
sensitivitas pada ujung telapak kaki nilai 0 adalah tidak ada sensitivitas, nilai
a. Indikasi:
b. Kontraindikasi:
nyeri dada, orang yang depresi, khawatir atau cemas (Maryunani, 2013).
a. Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan
kaki.
b. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat,
c. Latihan senam kaki Diabetes dapat dilakukan setiap hari secara teratur,
sambil santai di rumah bersama keluarga, dan juga apabila kaki terasa
lantai
kali.
c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan dilantai dengan tumit
kaki diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan
d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan
sebanyak 10 kali.
10 kali.
g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
i. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian.
j. Letakkan sehelai Koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja:
kaki.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi
03-06 Juli 2018, penelitian dilakukan selama 3 hari setiap pagi dan sore hari.
Jika sebelum 3 hari pasien pulang maka akan dilakukan pergantian pasien
Diabetes Melitus Tipe II yang tidak mengalami ulkus diabetikum yang akan
D. Fokus Studi
dilakukan adalah latihan senam kaki pada pasien Diabetes Melitus yang tidak
mengalami ulkus dibetikum dan latihan senam kaki berfokus pada frekuensi
dan durasi dilakukannya latihan senam kaki pada pasien Diabetes Melitus.
pada pagi hari dan sore hari, durasi senam kaki selama 30-60 menit.
E. Definisi Operasional
1. Asuhan Keperawatan
2. Senam Kaki
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
Diabetes Melitus yang tidak mengalami ulkus diabetikum dan latihan senam
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
3. Diabetes Melitus
kadar gula darah dalam darah akibat gangguan sekresi insulin. Diabetes
melitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi
yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja
insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat
oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat
pasien tersebut.
F. Pengumpulan Data
1. Wawancara
dengan responden atau cara lain, misalnya melalui telepon (Supardi, 2013).
pengamatan terhadap suatu objek atau proses, baik secara visual maupun
2013).
hasil tes laboratorium tentang hasil tes darah pasien atau tes lain-lainnya
G. Analisa Data
Data yang sudah dibuat bentuk transkrip dibuat koding oleh peneliti
3. Penyajian Data :
4. Kesimpulan :
2018).
H. Etika Penelitian
and confidentiality)
A. Hasil Penelitian
1. Biodata Klien
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : URT
Status : Menikah
Dx Medis : DM Tipe II
2. Pengkajian
otot-otot kakinya
penyakit terdahulu
wajar dan klien juga mengatakan ketika klien sakit keluarga akan
2. Pola metabolik klien mengatakan pada saat klien sehat klien makan
teratur 3 kali sehari, pada saat sakit klien mengatakan makan 3 kali
3. Pola eliminasi BAB klien mengatakan pada saat sehat adalah 1 kali
amoniak, pada saat sakit 5 sampai 7 kali sehari dengan warna kuning
4. Pola istirahat tidur klien mengatakan pada saat sehat diwaktu malam
hari.
semua aktifitas sendiri tanpa batuan dari keluarga klien namun saat
6. Pola kebersihan diri pada saat sehat klien mengatakan mandi 2 kali
sehari pada saat pagi dan sore, selalu menjaga kebersihan gigi dan
selalu keramas 3 kali seminggu, pada saat sakit klien tidak mandi
dan hanya membasuh badan dengan kain basah, sikat gigi sekali
g. Pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan didapatkan yang data yang
mg/dl, glukosa pusa 306 mg/dl normalnya 80-125 mg/dl dan glukosa 2
Tabel 4.1
4. Perencanaan
Tabel 4.2
Tabel Perencanaan
5. Implementasi
Tabel 4.3
6. Evaluasi
Tabel 4.4
Tabel Evaluasi
No. Rabu, 04 Juli 2018 Kamis, 05 Juli 2018 Jumat, 06 Juli 2018
Dx Jam 16.00 Jam 16.00 Jam 16.00
1. S : klien mengatakan S : - Klien mengatakan S : - Klien
masih merasa kaku kaku pada otot mengatakan
pada kaki nya dan kakinya sudah sudah tidak
kesemutan mulai berkurang merasa kaku
O : TTV dan kesemutan yang pada otot-otot
TD : 130/80 mmhg biasa dialami sudah kakinya lagi dan
N : 80x/m mulai hilang sudah tidak
S : O : TTV sering kesemutan
R : 20x/m TD : 130/90 mmhg lagi dan klien
A : Masalah belum N : 78x/m juga mengatakan
teratasi S : sekarang sudah
P : Lanjutkan R : 20 x/m merasa lebih
intervensi - Klien nampak sudah segar dari
- Observasi TTV bisa melakukan sebelumnya
- Ajarkan latihan latihan senam kaki O : TTV
senam kaki walaupun masih TD : 120/70
- Kolaborasi dibantu oleh peneliti mmhg
pemberian A : Masalah teratasi N : 78x/m
insulin sebagian S :
P : Lanjutkan intervensi R : 20 x/m
- Observasi TTV - Klien nampak
- Ajarkan latihan sudah dapat
senam kaki melakukan
- Kolaborasi latihan senam
pemberian insulin kaki tanpa
bantuan
peneliti dan
sudah
menghafal
keseluruhan
gerakan sena
kaki
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
- Latihan senam
kaki mandiri
B. Pembahasan
latihan senam kaki pada pasien Ny.H dengan asuhan keperawatan diabetes
melitus di ruang Cendrawasi bawah RSU Anutapura Palu”. Prinsip dari
pembahasan ini dengan memfokuskan pada tindakan latihan senam kaki pada
1. Pengkajian
klien mengatakan kadar gulah dalam darah tinggi sudah sejak 2 hari sebelum
manifestasi klinis pada pasien diabetes melitus meliputi kadar glukosa puasa
tidak normal, hiperglikemia, polifagia, lelah dan mengantuk, luka yang sulit
sembuh, kesemutan pada kaki atau tungkai, penglihatan kabur, rasa gatal
dengan hasil studi terdahulu yaitu kadar glukosa puasa tidak normal selama
tentang diabetes mellitus yang tidak ditemukan pada keluhan yang dirasakan
Ny.H.
keletihan.
tumpul untuk mengetahui kepekaan anggota tubuh mana yang lebih peka
keluarga untuk memantau adanya lesi dan laserasi pada kulit untuk
mengetahui adanya lesi dan laserasi yang mungkin tiba-tiba muncul pada
penyembuhan.
Menurut Nurarif (2016) pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan
keluarga untuk memantau bila ada lesi atau laserasi, gunkan sarung tangan
untuk proteksi, batasi gerak pada kepala, leher dan pinggang, monitor
kemampuan Bab.
paling cocok untuk dilakukan pada pasien Diabetes Melitus Tipe II.
4. Implementasi
panas, dingin, tajam dan tumpul, ajarkan latihan senam kaki diabetik,
instruksikan keluarga untuk memantau bila ada lesi atau laserasi pada
maksimum heart rate), durasi 30-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/
minggu dan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak melakukan senam
(Sunaryo, 2014)
implementasi yang diberikan dengan teori yang ada dan dengan studi
terdahulu.
7. Evaluasi
data subjektif klien mengatakan sudah tidak merasa kaku pada otot-otot
kakinya lagi dan sudah tidak sering kesemutan lagi dan klien juga
mengatakan sekarang sudah merasa lebih segar dari sebelumnya dan klien
juga mengatakan sudah dapat melakukan senam kaki sendiri tanpa bantuan
peneliti. Data objektif TD : 130/80 mmhg, N : 78x/m, S : , R : 20
terjadinya luka dan lebih memperlancar sirkulasi darah pada kaki klien.
A. Kesimpulan
pasien dengan asuhan keperawatan Diabetes Melitus pada Ny.H yang dirawat
dan kasus.
antara teori dan kasus. Didalam teori didapatkan delapan diagnosa dan pada
yaitu klien sudah tidak merasa kaku pada otot kakinya, klien sudah tidak
mengalami kesemutan lagi dank lien sudah dapat melakukan senam kaki
Diabetes Melitus Tipe 2, penulis memberikan usulan dan masukan positif pada
keperawatan yang optimal pada umumnya dan khususnya bagi klien dengan
baik serta selalu berkomunikasi dengan tim kesehatan yang lain dalam