Anda di halaman 1dari 13

TEKANAN DARAH RENDAH

"HIPOTENSI"

OLEH :
ANISHA RAHIMI
Apa sih itu Hipotensi?
Hipotensi adalah istilah
medis untuk tekanan
darah rendah, yaitu
tekanan darah kurang
dari 90/60 mmHg yang
diukur dengan tensimeter.
Walaupun tidak harus
sama persis, tekanan
darah yang normal pada
seorang dewasa umumnya
adalah 120/80 mmHg.
Tanda dan gejala hipotensi

Gejala yang mungkin


ditimbulkan oleh tekanan darah
rendah yaitu:
Pusing.
Sempoyongan.
Sesak napas.
Penglihatan kabur.
Mual.
Mudah lelah.
Kurangnya konsentrasi.
Kulit dingin.
Pucat.
Pingsan.
Pusing.
Penyebab hipotensi
 
Umumnya tekanan darah rendah terjadi karena
kondisi medis seperti:
Kehamilan
Riwayat penyakit jantung.
Kekurangan cairan tubuh
Anemia.
Infeksi berat
Reaksi alergi berat.
Kekurangan vitamin.
Gangguan endokrin seperti diabetes dan penyakit
tiroid.
Efek samping obat seperti obat golongan diuretik, 
Beta-bloker dan nitrogliserin.
Kehilangan banyak darah akibat kondisi tertentu
seperti cedera dan syok yang menyebabkan
perdarahan hebat.
Kekurangan nutrisi. Vitamin B12 dan asam folat
berperan dalam produksi sel darah merah, jika
kekurangan salah satu atau keduanya dapat menjadi
penyebab hipotensi.
Usia 65 tahun keatas.
Hipotensi juga dapat terjadi pada
beberapa situasi tertentu, yaitu:
Hipotensi Orthostatik atau
Hipotensi Postural

Tekanan darah bisa turun


secara tiba-tiba ketika orang
bangun dari posisi duduk
atau tidur. Kondisi ini cukup
umum terjadi pada segala
usia. Bagi Anda yang pernah
mengalaminya, Anda
mungkin merasa penglihatan
menjadi berkunang-kunang
dan pusing sementara. 
Hipotensi karena saraf
atau Neurally Mediated
Hypotension

Tipe hipotensi ini dapat


terjadi ketika Anda berdiri
terlalu lama, berada di
tempat yang panas untuk
waktu yang lama, atau
setelah mengalami stress
yang berlebihan. Anak lebih
sering mengalami hipotensi
ini daripada orang dewasa.
Cara mencegah hipotensi

Beberapa pencegahan yang dapat


dilakukan adalah :
Hindari mengangkat barang berat.
Hindari mengejan terlalu kuat. 
Hindari berdiri diam dalam waktu
yang lama.
Hindari kontak dengan air panas
dalam waktu yang lama seperti
mandi dengan air panas.
Tidak berubah posisi dari duduk
atau berbaring ke berdiri secara tiba-
tiba.
Hindari tidur larut malam, cukupi
waktu tidur Anda 7-8 jam per hari.
Mengonsumsi makanan dalam porsi
kecil lebih sering dan teratur,
dibandingkan makan lebih jarang
namun dengan porsi besar sekaligus.
Kapan harus berkonsultasi
dengan dokter
 
Perhatikan tanda bahaya dari
hipotensi yaitu adanya tanda-
tanda syok. Jika mengalami hal
di bawah ini segeralah ke dokter
atau Unit Gawat Darurat. 
Penurunan kesadaran.
Sesak napas.
Jantung berdebar.
Tangan dan kaki dingin.
Bicara kacau.
Berkeringat.
Pusing.
Diagnosis hipotensi
 
Tes-tes ini akan dilakukan untuk menemukan penyebab utama dari tekanan darah rendah.

Tes darah:
Tes ini bertujuan
untuk mengetahui
kadar gula dan
jumlah sel darah
merah pada tubuh.
Sebab, faktor-faktor
tersebut dapat
memengaruhi
tekanan darah.
Elektrokardiogram
(EKG):
Tes ini digunakan
untuk mendeteksi
detak jantung,
kelainan struktural di
jantung, dan masalah
dengan asupan darah
serta oksigen ke otot
jantung. Pemeriksaan
ini juga mampu
merekam aktivitas
jantung saat pasien
melakukan kegiatan
sehari-hari.
Echocardiogram:
Tes ini menggunakan gelombang
ultrasonik untuk menggambarkan struktur
dan fungsi jantung.

Tes ini berguna untuk memeriksa sistem


saraf otonom dengan menganalisis denyut
jantung dan tekanan darah. 

Stress test:
Pada tes ini dokter akan meminta Anda
untuk berlari atau berjalan
diatas treadmill. Hal ini dilakukan untuk
menilai fungsi jantung ketika beraktifitas.

Tilt table test:
Pada seseorang yang mengalami hipotensi
ortostatik akan dilakukan pemeriksaan
dengan cara berbaring di atas meja dalam
posisi tegak lalu akan diubah ke posisi
lainnya.
Cara mengobati hipotensi

Tekanan darah rendah jarang menimbulkan


penyakit berbahaya, tetapi apabila terdapat
gejala yang serius maka harus segera
mengunjungi dokter.
Perubahan gaya hidup dan pola makan
dapat menjadi pengobatan hipotensi, yaitu
berupa :
Mencukupi kebutuhan garam sehari-hari.
Lebih banyak mengonsumsi air putih,
cukupi kebutuhan cairan minimal 2 liter per
hari.
Mengonsumsi obat penambah darah.
Olahraga secara teratur.
Jika perlu gunakan stoking penahan elastis
(kompresi) yang menutup betis dan paha.
Ini membantu mengatasi aliran darah ke
kaki, sehingga lebih banyak darah di tubuh
bagian atas.
Istirahat cukup.
Hindari tidur larut malam.
Batasi konsumsi kafein seperti kopi dan teh.

Anda mungkin juga menyukai