Oleh:
Tingkat 2B
Revina Agustina
Dosen Pembimbing:
2019
Cooler Blanket
Alat
1. Bengkok
2. Kantong es
3. Sarung pelindung
Bahan
1. Potongan es secukupnya dalam wadah
2. Kassa gulung
3. Plester
4. Larutan klorin 0,5%
Perlengkapan
3. Tahap Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air
untuk menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.
3) Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.
4) Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau memelintir alat.
5) Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung
tangan di bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran
cairan jika es meleleh.
6) Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada kebocoran.
7) Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika alat tersebut belum dibungkus.
8) Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung,
pengikat,atau handuk. Fiksasi dengan plester se suai kebutuhan.
9) Mencuci tangan di bawah ait mengalir.
10) Memasang perlak dan alasnya.
11) Mendekatkan alat dan bahan.
12) Memakai sarung tangan.
13) Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya pada jangka
waktu yang telah ditentukan guna menghindari efek yang mebahayakan dari kompres
dingin yang berkepanjangan.
14) Mengucap hamdallah dengan pasien dan berpamitan.
15) Membereskan alat- alat.
16) Merendam sarung tangan dalam larutan klorin.
17) Mencuci tangan.
4. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan.
b. Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan selimut
dingin/cooler blanket.
2) Dokumentasi
a. Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah dilakukan
b. Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah dilakukan pemberian selimut pendingin /
cooler blanket
Warmer Blanket
A. Pengertian
Blanket warmer adalah sistem sekaligus tahan lama terjangkau dirancang untuk
memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi mereka yang sakit, memulihkan, atau terluka.
Hal ini sering digunakan oleh para profesional dalam perawatan jangka panjang, EMS ,
Kebakaran dan penyelamatan, dokter hewan, radiologi, rumah sakit, dan oleh militer. Hal ini
portabel, kompak, tahan lama, dipasang ke stop kontak 110 volt, tidak menimbulkan bahaya
listrik atau tersandung seperti selimut listrik tradisional, dan dapat digunakan dengan hampir
semua selimut tanpa hiasan.
B. Manfaat
Ketika pasien tidak dapat menghasilkan cukup panas metabolik untuk menghangatkan
diri maka selimut mungkin hanya apa yang mereka butuhkan. Pasien dingin akan lebih
hangat dengan selimut bahkan meskipun efek termal sebenarnya warmed blanket berlangsung
tidak lebih dari 10 menit. Jelas, selimut tidak mengalihkan signifikan-panas kepada pasien.
Manusia sensitive untuk perpindahan panas melalui kulit, serta suhu, yang dapat menjelaskan
com- forting efek selimut hangat. Dan selimut hangat menghindari ketidaknyamanan
kehilangan panas yang disebabkan ketika seorang pasien dibungkus dengan selimut dingin
dari kulit mereka.
Warmer blanket juga bermanfaat dalam mengelola trauma klien, Northern Territory
konteks remote Kesehatan umumnya tidak menunjukkan bahwa kehangatan tambahan akan
menjadi pertimbangan penting dalam manajemen klinis.
Efektif, pemanasan pasien terus menerus mengurangi risiko yang terkait dengan
hipotermia. Komplikasi hipotermia meliputi; koagulopati, tertundanya pemulihan luka,
penurunan pengiriman oksigen dan penurunan metabolisme. Penelitian telah menunjukkan
bahwa hipotermia terjadi di 50-60% dari semua pasien trauma.
The BARRIER “EasyWarn” adalah selimut pemanas diri yang aktif yang sekali dibuka dan
dilipat, akan panas sampai 44 ° C dalam waktu 30 menit dan memelihara suhu konstan
hingga 10 jam.
Indikasi :
Kontraindikasi :
Komplikasi :
1. Selimut bisa memakan waktu hingga 30 menit untuk pemanasan. Petugas harus
memastikan selimut dibuka dan siap sesegera mungkin.
2. Selimut tidak harus diposisikan di bawah pasien.
3. Selimut langsung kontak dengan kulit di daerah dengan memar, pembengkakan dan
radang dingin harus dihindari.
4. Pada pasien dengan gangguan sensibilitas, reaktivitas atau komunikasi, respon kulit
harus secara teratur dimonitor selama tanda-tanda over exposure.
5. Selimut tidak harus dilipat itu sendiri.
6. Petugas harus menghindari menutupi bantalan dengan sabuk atau tali fiksasi.
1. Buka kemasan dengan merobek pre-cut yang terletak di pojok kiri atas kemasan
2. Pindahkan selimut dari kemasan yang lama dan yang tidak tahan air.
3. Buka dan lengkapi kembali selimut yang sudah terbuka atau yang sudah terbuka
segelnya.
https://www.scribd.com/doc/225397413/Blanket-Warmer
http://documents.tips/documents/blanket-warmer.html