R
GRAVID 41-42 MINGGU DENGAN OLIGOHIDRAMNION
DI RUANG POLI KEBIDANAN RSUD PARIAMAN
TANGGAL 17 APRIL 2017
LAPORAN KASUS
Oleh:
ELWITRI SILVIA
NIM : 1530232002
Dosen Pembimbing:
dr. Pasca Alfajra, SpOG
Bd. Lisma Evareny, S.Kep., MPH
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
berlaku agar dapat dilanjutkan untuk diseminarkan pada tanggal 03 Mei 2017
Menyetujui
Dosen Pembimbing Dosen Pendamping
Praktik Klinik Praktik Klinik
Mengetahui,
Ketua Program Studi S2 Ilmu Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah dipresentasikan dan disetujui pada seminar kasus dihadapan
dosen penguji Praktik Klinik Program Studi S2 Kebidanan Program Pascasarjana
Universitas Andalas Pada Tanggal : 03 Mei 2017
Menyetujui
Dosen Penguji Dosen Pendamping
Praktik Klinik Praktik Klinik
Mengetahui,
Ketua Program Studi S2 Ilmu Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
iv
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
PRODI MAGISTER ILMU KEBIDANAN
Laporan Kasus, April 2017
Elwitri Silvia
Analisis Persiapan Persalinan Pada Ibu Ny.R Gravid 41-42 Minggu dengan
Oligohidramnion di Ruang Poli Kebidanan RSUD Pariaman Tanggal 17 April
2017
vii + 39 halaman
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
Elwitri Silvia
DAFTAR ISI
Halaman
vii
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR BAGAN
Halaman
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
waspada karena ibu sudah merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
dan mulai khawatir dengan diri dan bayinya pada saat melahirkan. Pada saat itu
juga merupakan saat persiapan aktif untuk menunggu kelahiran bayi dan menjadi
persalinan, yaitu alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan
persiapan yang berhubungan dengan ketahanan mental terhadap rasa takut dan
persalinan dari aspek finansial, termasuk jaminan kesehatan yang perlu dimiliki
1
Jaminan kesehatan adalah suatu hal yang membantu dalam pembiayaan
persalinan karena biaya dalam proses persalinan merupakan hal yang sulit
memberikan pelayanan mulai dari hamil sampai dengan masa nifas secara gratis.
Olehkarena itu, memiliki suatu jaminan kesehatan merupakan hal yang bijak
Persiapan persalinan adalah sebuah rencana yang dibuat oleh ibu, suami
bersama tenaga kesehatan (bidan atau dokter) pada masa kehamilan. Hal ini
sangat berguna untuk kematangan dari sebuah rencana persalinan yang mencakup
tempat persalinan, perlengkapan ibu dan bayi, uang untuk biaya persalinan,
pendonor darah jika diperlukan, kendaraan yang akan membawa ibu ke tempat
yang tidak tertangani dapat menyebabkan kematian baik ibu maupun janin,
namun sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani jika dilakukan
dengan tindakan yang tepat dan cepat dengan menghindari 3 Terlambat yaitu
Salah satu kasus yang ditemui di Ruang Poli Kebidanan RSUD Pariaman
pada tanggal 17 April 2017 pukul 11.00 WIB pada Ny. R G2P1A0H1 gravid 41-
2
42 minggu dengan oligohidramnion. Pasien merupakan rujukan dari puskesmas
atas indikasi gawat janin. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di ruang poli
kebidanan, dinyatakan bahwa gawat janin yang dialami Ny. R disebabkan karena
caesar pada siang hari ini karena keadaan ini bersifat emergensi. Ibu dan suami
terkejut mendengar penjelasan dari dokter dan meminta agar diusahakan untuk
persalinan normal dan pasien mengatakan tidak memiliki jaminan kesehatan baik
BPJS maupun jaminan kesehatan lainnya. Ibu dan suami meminta waktu sekitar 3
persiapan persalinan pada ibu hamil Ny. R G2P1A0H1 gravid 41-42 minggu
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peristiwa lahirnya bayi dari dalam rahim ibu. Lahirnya anak tidak akan
datang begitu saja tetapi memerlukan usaha. Persalinan atau melahirkan anak
adalah peristiwa yang sangat besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya.
ada. Begitu pula dengan persalinan berarti melahiran anak yang telah lama di
Dengan uraian diatas maka diperlukan bimbingan atau bantuan terhadap ibu
persiapan yang dimaksud adalah segala usaha yang ditujukan untuk kesiapan ibu
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusun dengan pengeluaran placenta dan
anaknya. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat ibu, anggota
4
kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Persiapan persalinan adalah hal yang penting. Dengan lahirnya sikecil, maka
menyambut kelahiran sang buah hati meliputi pakaian, popok, hingga aktifitas
Ibu hamil yang dalam waktu dekat akan menjalani proses persalinan
memang sebaiknya mengetahui hal-hal apa yang akan dihadapi. Hal ini lebih
kepada untuk mempersiapkan diri secara mental (psikologis), apalagi jika proses
bahwa ibu hamil yang mempersiapkan diri biasanya akan mengalami lebih
sedikit stress dan hasil persalinannya pun relatif lebih baik (Ningsih dan Arifah,
2011).
5
2.4 Persiapan Ibu Menghadapi Persalinan
d. Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi
oleh sistem syaraf simpati, parasimpatis dan syaraf lokal pada otot uterus
2. Persiapan Psikologis
b. Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
d. Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat e. Adanya
diri sebelum proses persiapan persalinan normal adalah suatu proses yang
idamkannya
6
g. Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut
3. Persiapan Sosial
Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harus
dipersiapkan mengenai unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan sosial, kondisi
yang kurang
4. Persiapan Kutural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang
kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah akibat itu
a. Tempat persalinan
7
d. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
b. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi
kegawatdaruratan
yaitu
B (Bidan)
Pastikan bahwa ibu dan atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong
8
bayi baru lahir untuk dibawa kefasilitas rujukan.
A ( alat )
K ( keluarga )
Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terahkir ibu dan bayi dan
mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan
anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan bayi hingga ke
fasilitas rujukan.
S ( surat )
mengenai ibu dan bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan
hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu dan bayi
baru lahir. Sertakan juga patograf yang dipakai untuk membuat keputusan
klinik.
O ( obat )
9
Obat-obatan tersebut mungkin diperlukan selama perjalanan.
K ( kendaraan )
kondisi cukup nyaman. Selain itu pastikan kondisi kendaraan cukup baik
U ( uang )
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup
diperlukan selama ibu dan bayi baru lahir tinggal difasilitas rujukan.
D ( darah )
Siapkan orang yang akan menjadi pendonor darah jika transfusi diperlukan.
dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi
atau tidak mendapat asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang
diperlukan
(Sujiyatiningsih, 2011)
10
2.3 Penjaminan Persalinan
membiayai peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) yang sakit saja, tetapi juga
peserta hamil sampai persalinan hingga masa nifas. Selain itu, JKN memberi
Semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan selama sesuai prosedur san
sesuai dengan indikasi medis. Tetapi, perlu diketahui oleh peserta JKN atau
sekarang dikenal dengan JKN-KIS (Kartu Indonesia Sehat), bayi yang baru lahir
tidak termasuk dalam pembiayaan JKN ibunya. Bayi baru lahir harus sudah
terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar bisa mendapatkan manfaat JKN. Oleh
karena itu, ibu hamil (yang sudah menjadi peserta JKN-KIS) diminta
mendapatkan kepastian dokter bahwa janin sudah ada denyut jantungnya dan
paling lambat 14 hari sebelum perkiraan hari lahir (BPJS Kesehatan, 2016)
yang menyatakan sudah ada denyut jantung pada janin, perkiraan usia janin dan
11
2.3.2 Ketentuan Umum Pendaftaran JKN-KIS BPJS Kesehatan
sah serta anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah dari peserta. Anggota
keluarga dalam KK tidak wajib turut serta didaftarkan bila (didukung dengan
bukti dokumen):
4. Telah bercerai
dalam KK yang sudah memenuhi syarat melakukan perbuatan hukum. Dalam hal
hanya ada 1 nama dalam KK, dan berhalangan, dapat mewakilkan dengan surat
keterangan dokter
2. Berdomisili jauh dan berada pada daerah terpencil dengan akses terbatas
12
3. Alamat penagihan bila berbeda dengan alamat di KK/KTP
4. Besaran iuran yang dipilih (harus sama untuk seluruh keluarga dalam KK yang
didaftarkan)
5. Nomor rekening bagi yang memilih hak kelas II dan I (dalam bentuk halaman
dokter praktik mandiri yang memiliki sarana dan prasarana persalinan atai di
bidan yang sudah masuk dalam jejaring JKN-KIS (BPJS Kesehatan, 2016)
Pemeriksaan selama masa kehamilan dan masa nifas atau pasca melahirkan
sangatlah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya. Dengan memantau
13
kematian ibu melahirkan. BPJS Kesehatan menanggung pemeriksaan kehamilan
sebelum melahirkan atau antenatal care (ANC) yaitu pada trimester 1 dilakukan 1
kali saat usia 1-12 minggu, Trimester 2, dilakukan 1 kali pada usia kehamilan 13-
28 minggu dan trimester 3, dilakukan 2 kali dimasa usia kehamilan 29-40 minggu
berikutnya. Jika peserta ingin memeriksakan kehamilannya lebih dari 4 kali, maka
selebihnya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Jika kondisi kehamilan tidak
ada kelainan maka persalinan ditangani oleh Puskesmas atau Faskes Tingkat I
yang memiliki sarana dan prasarana bersalin atau pada bidan jejaring JKN-KIS.
Jika ada kelainan pada kehamilan atau ada penyulit, dan kondisi yang berisiko
tinggi, maka bumil akan dirujuk ke rumah sakit. BPJS Kesehatan akan
Jika kehamilan ada kelainan secara indikasi medis, maka dokter atau bidan
akan merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan atau rumah sakit. Indikasi
medis itu antara lain karena posisi bayi sungsang, ari-ari atau plasenta menutupi
jalan lahir baik sebagian maupun seluruhnya, bayi dalam kandungan berat
badannya diatas 4 kg menjelang perkiraan hari lahir. Selain itu, bumil mengalami
perdarahan terlalu banyak yang mengancam keselamatan ibu dan bayi yang
diketahui dari denyut jantung bayi yang melemah. Atau saat akan melahirkan ibu
14
mengalami kontraksi yang melemah dan terus semakin melemah dan bisa berhenti
Kondisi lainnya yang perlu segera ditangani oleh rumah sakit adalah usia
kandungan sudah melewati hari perkiraan lahir dan sudah terjadi pengapuran pada
plasenta, air ketuban sudah habis tetapi belum ada kontraksi, plasenta atau ari-ari
terlepas lebih dahulu, tali plasenta melilit tubuh bayi yang terlalu banyak dan erat,
bayi dalam kandungan kembar lebih dari dua dan jarak opersi Caesar terlalu dekat
dan prasarana untuk persalinan normal dan tidak memiliki jejaring bidan. Dalam
kondisi seperti ini, bumil peserta JKN-KIS bisa dirujuk ke rumah sakit tanpa
melihat ada kelainan ataupun tidak pada kehamilannya (BPJS Kesehatan, 2016)
Pasca persalinan atau pada masa nifas, peserta JKN-KIS mendapatkan hak
melahirkan sebanyak 3 kali. PNC pertama (nifas 1) dilakukan pada nol hari
hingga tujuh hari setelah melahirkan. PNC kedua (nifas 2) dilakukan pada 8
hingga 28 hari setelah melahirkan, dan PNC ketiga (nifas 3) dilakukan pada 29
15
1. Pemeriksaan ANC (Minimal 4 kali pemeriksaan) yaitu 1 kali TM 1, 1 kali TM
2, 2 kali TM 3
kunjungan bayi
3. Pelayanan KB
b. Suntik KB
c. Penanganan komplikasi KB
d. Pelayanan KB MOP/vasektomi
Pelayanan persalinan
16
2. Kartu aktif
tarif paket termasuk akomodasi ibu/bayi dan perawatan bayi. Pasien tidak boleh
ditarik iur biaya. Pengajuan klaim persalinan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
fasilitas kesehatan induknya, kecuali pada daerah tidak ada fasilitas kesehatan
pertama yang bekerja sama langsung dengan BPJS Kesehatan dan mengajukan
1. Rujukan kegawatdaruratan
17
2. Rujukan berencana
riwayat kehamilan sebelumnya (pada kehamilan saat ini tanpa disertai kondisi
2. Keguguran 3 kali
4. Hipertensi
1. Kehamilan ganda
3. Rhesus (-)
4. Massa pelvis
5. Ibu penderita oenyakit jantung, ginjal, DM, malaria, HIV, Sifilis, TBC,
18
6. Suspek kehamilan ektopik
10. Kenaikan berat badan < 1 kg atau > 2 kg tiap bulan atau tidak sesuai IMT
13. Malposisi.malpresentasi
menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin serta
19
2.3.9.1 Alur Pelayanan Secara Umum
yaitu:
kondisi pasien bisa ditangani, maka pasien akan diizinkan pulang, namun jika
akan diperiksa dan dilakukan tindakan medis sesuai kebutuhan, jika masalah
20
sudah tertangani, pasien akan diberi surat rujukan balik ke fasilitas kesehatan
tingkat pertama.
sakit, IGD) jika kondisi darurat atau pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat
pertama tutup disebabkan karena diluar jam kerja atau libur nasional. Pasien
lanjutan, jika kondisi kesehatan pasien sudah stabil dan masalah kesehatan
sudah tertangani, maka pasien diberi surat rujukan balik ke fasilitas kesehatan
Bagan 2.2 Prosedur Pelayanan Kehamilan, Persalinan, Masa Nifas dan Neonatal
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
21
Peserta JKN-KIS (ibu hamil/ibu bersalin/ibu nifas/bayi baru lahir) berhak
Bagan 2.3 Prosedur Pelayanan Kehamilan, Persalinan & Masa Nifas di Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)
pertama, dan petugas kesehatan menyatakan terdapat komplikasi yang tidak bisa
surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dengan cara membawa kartu
identitas dan surat rujukan. Jika kondisi pasien masih stabil dan tidak emergensi,
obstetri & ginekologi, namun jika kondisi pasien emergensi, maka pasien
22
langsung ke Unit Gawat Darurat (UGD) agar mendapatkan penanganan dengan
cepat.
Lanjutan perawatan untuk bayi baru lahir untuk kasus BBLR dan atau bayi
tidak sehat (mempunyai masalah medis) di ruang rawat biasanya atau ruang rawat
23
a. Persetujuan untuk mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku
kelahiran
dibayar
kalender sebelum dilahirkan, maka berlaku masa tunggu 14 (empat belas) hari
untuk pembayaran iuran pertama dan kartu akan aktif setelah iuran dibayarkan
bulan (BCG 1 kali, DPT HB 3 kali, Polio 4 kali, Campak 1 kali). Imunisasi HB-0
bayi baru lahir menjadi satu paket dengan layanan persalinan (retriksi bukan untuk
24
BAB III
KAJIAN KASUS
No MR : 11.91.42
DATA SUBJEKTIF
A. Identitas Diri
Nama : Ny R Nama : Tn R
25
C. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 04-07-2016
b. TP : 11-04-2017
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
1. Anak Pertama
Anak pertama lahir pada tahun 2014, jenis kelamin laki-laki, lahir normal
26
G. Riwayat Psikososial
Ibu terakhir kali makan pagi tadi pukul 08.45 WIB dengan porsi 1 piring
lontong, BAB terakhir 1 hari yang lalu, BAK terakhir pukul 07.00 WIB, dan
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : CMC
d. Nadi : 86 x/menit
e. Pernafasan : 27 x/menit
g. Berat Badan : 67 kg
h. Lila : 26 cm
B. Pemeriksaan Fisik
27
d. Dada : payudara simetris, putting susu menonjol
C. Pemeriksaan Kebidanan
a. Palpasi Uterus
b. Auskultasi
Frekuensi 172 x/menit, tidak teratur, intensitas kuat, kuadran kiri bawah
abdomen ibu
D. Pemeriksaan Penunjang
USG : usia kehamilan 38-39 minggu, TBBJ: 3450 gram, BPD: 9,52, AC:
3.2 Assesment
Diagnosa
Ibu G2P1A0H1 gravid 41-42 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, letak
28
Masalah
1. Ibu tidak siap dengan proses persalinan SC yang dianjurkan oleh dokter
Kebutuhan
1. Jelaskan kepada ibu bahwa kondisi janin dalam keadaan gawat karena
cairan ketuban tinggal sedikit dan bayi harus dilahirkan dengan cara
operasi sesar
2. Jelaskan kepada ibu dan suami bahwa keselamatan ibu dan bayi adalah
3. Jelaskan kepada ibu dan suami bahwa keputusan harus segera diambil
demi keselamatan ibu dan bayi. Ibu dan suami harus tegas dan bijak
2. Jelaskan kepada ibu dan suami mengenai tindakan persalinan yang harus
dilakukan
3. Jelaskan kepada ibu dan suami kemungkinan resiko yang akan terjadi jika
29
4. Ajak ibu dan suami untuk menjadi pengambil keputusan yang bijak
6. Berikan informed consent atas keputusan yang diambil oleh ibu dan
suami
dilakukan
30
BAB IV
PEMBAHASAN
Ibu Ny.R G2P1A0H1 gravid 41-42 minggu datang ke poli kebidanan RSUD
Pariaman, merupakan rujukan puskesmas atas indikasi gawat janin. Ibu datang
Oleh karena itu, ibu dianjurkan untuk dilakukan tindakan operasi caesar sesegera
tenggang waktu selama 3 hari untuk memikirkan hal ini agar bisa dipersiapkan
bahwa tidak pernah terlintas dalam pikirannya akan bersalin dengan cara operasi
caesar, karena persalinan anak pertamanya berjalan lancar secara normal. Ibu
mengaku belum siap dengan proses operasi yang harus dijalaninya, selain itu ibu
belum menyiapkan pengasuh untuk anak pertamanya yang masih berusia 2,5
Ketidaksiapan ibu dan suami selain disebabkan oleh belum siap secara
psikologis, ibu dan suami juga menyatakan bahwa mereka belum siap secara
normal dan tidak mempunyai jaminan kesehatan. Ibu dan suami menanyakan
31
kepada dokter, apakah bisa operasi dilakukan setelah dilakukan pengurusan
mungkin karena denyut jantung janin sudah tidak beraturan (janin dalam keadaan
gawat) dan cairan ketuban tinggal sedikit. Jika tidak dilakukan operasi caesar
tindakan operasi caesar hari ini sesegera mungkin demi keselamatan bayi.
Ibu dan suami mengatakan masih belum siap dan berjanji akan datang
kembali ke rumah sakit besok untuk memastikan tindakan medis yang akan
dijalani ibu karena ibu harus membicarakan hal ini dengan kakak laki-laki dan
menjelaskan bahwa dalam hal ini pengambil keputusan yang bijak adalah ibu
bersama suami karena ini menyangkut keselamatan ibu dan bayi mereka, namun
ibu dan suami tetap menyatakan bahwa hal ini harus mereka musyawarahkan
dirumah bersama keluarga besar. Dokter bersama petugas kesehatan lainnya telah
menjelaskan kepada ibu dan suami mengenai berbagai kemungkinan resiko yang
akan terjadi jika tindakan operasi caesar tidak segera dilakukan. Ibu dan suami
kesehatan lainnya mengatakan bahwa jika ibu menolak untuk dilakukan operasi
sesar hari ini, dan jika terjadi segala sesuatu yang tidak diinginkan mengenai
kondisi ibu dan janin, maka hal tersebut diluar tanggungjawab petugas kesehatan
32
RSUD Pariaman. Ibu dan suami menyatakan bersedia untuk menandatangani
Setelah informed consent ditulis oleh dokter, ketika ibu dan suami dimintai
tanda tangan, mereka meminta waktu untuk menelpon pihak keluarga besar dari si
ibu untuk meminta pendapat agar bisa diputuskan hari ini untuk tindakan medis
ibu tidak mempunyai persiapan biaya untuk operasi. Dokter dan petugas
kesehatan mengizinkan ibu dan suami untuk menelpon pihak keluarga. Setelah ibu
dan suami menelpon keluarga, atas persetujuan keluarga, ibu dan suaminya
Berdasarkan kasus diatas dapat dinyatakan bahwa ibu tidak siap dalam
Ibu Ny.R dan suami tidak bisa mengambil keputusan secara cepat, tegas dan
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Sementara itu, belum tentu
keluarga yang dihubungi paham dengan kondisi pasien (Ny.R dan bayinya).
33
Banyaknya anggota keluarga yang dimintai pendapat, terkadang membuat pasien
secara tegas mampu mengambil keputusan demi keselamatan istri dan calon bayi
mereka. Pada kasus ini, pasien menghubungi keluarga melalui telepon, dan
kepada ibu dan suami, bahwa harus ada seseorang yang menjadi pengambil
keputusan dalam keadaan gawat darurat agar ibu mendapatkan tindakan medis
secepatnya. Sangat dianjurkan pengambil keputusan itu adalah ibu bersama suami,
salah satu penyebab dalam persiapan persalinan yang tidak matang. Ibu dan suami
komplikasi dalam kehamilan bisa saja terjadi tanpa mengenal waktu. Selain itu,
bidan harus memberikan konseling kepada ibu mengenai persiapan biaya ini dan
juga memberikan informasi kepada ibu dan suami bahwa sekarang sudah tersedia
jaminan kesehatan nasional yang bisa digunakan oleh semua warga indonesia,
sehingga ibu dan suami tidak perlu khawatir dengan pembiayaan persalinan jika
telah menjadi anggota dari JKN-KIS BPJS Kesehatan. Bidan harus menawarkan
jaminan kesehatan yang sebaiknya dimiliki oleh setiap warga Indonesia terutama
34
ibu hamil karena ibu hamil berisiko untuk terjadinya komplikasi kehamilan dan
perkiraan tanggal lahir karena kartu JKN-KIS BPJS Kesehatan baru bisa
digunakan 14 hari setelah pengurusan. Olehkarena itu, bidan dan tenaga kesehatan
lainnya harus memberikan informasi tersebut kepada semua pasien agar pasien
BPJS Kesehatan.
Persiapan persalinan tidak hanya terkait persiapan ibu dan calon bayi. Ibu
merupakan seseorang yang mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah
anaknya ketika si ibu akan menjalani proses persalinan. Hal tersebut harus
dipikirkan beberapa waktu sebelum hari perkiraan lahir sehingga ketika si ibu
persalinannya. Hal ini tidak dipersiapkan oleh Ny.R dan suami, karena mereka
meminta waktu untuk ditunda operasi sesar karena ingin mencari solusi dengan
siapa anak pertamanya akan ditinggalkan dirumah ketika si ibu akan menjalani
suami istri. Persiapan yang matang dalam proses persalinan merupakan hal yang
bijak demi kesejahteraan ibu dan bayi. Banyak suami istri yang fokus dengan
persiapan kelengkapan ibu dan bayi saja seperti pakaian ibu, pakaian bayi ketika
35
proses persalinan, sementara ada beberapa poin yang harus disiapkan agar proses
persalinan berjalan dengan lancar. Hal yang sering terlupakan oleh pasangan
transportasi jika terjadi kegawatdaruratan, dan hal-hal lain yang perlu disiapkan
ketika ibu meninggalkan rumah untuk proses persalinan. Oleh karena itu bidan
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian analisis persiapan persalinan pada ibu Ny.R gravid 41-
5.2 Saran
Sebaiknya disediakan media yang bisa dibaca oleh ibu, suami dan keluarga
menggunakan media tersebut dalam konseling dan mengatakan bahwa ibu, suami
tidak terjadi kelalaian bagi dari ibu maupun dari petugas kesehatan
37
DAFTAR PUSTAKA