Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT INFEKSI PADA KEHAMILAN

DAN NIFAS
INFEKSI JAMUR
Kelompok v:
Lisa Ernita
Desi Andriani
Fafelia Rozyka Meysetri
Mona Saputri
Fani Syinthia Rahmi
Dian Maya Sari
Hartati Deri Manila

Pendahuluan

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah penting di


negara berkembang. Lingkungan tempat tinggal yang tidak
memadai, kumuh kepadatan penduduk tinggi, menjadi faktor
risiko terjadinya penyakit infeksi
Infeksi yang disebabkan jamur ini juga masih sering terjadi
di Indonesia.
Infeksi jamur sistemik merupakan salah satu penyebab
utama sepsis dan kematian pada pasien yang dirawat di
Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Neonatus kurang
bulan (NKB) memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi
jamur sistemik dibanding dengan neonatus cukup bulan.
Insidens yang dilaporkan bervariasi antara 1,6%-16%.
Insidens infeksi jamur sistemik pada neonatus semakin
tinggi dengan berat lahir neonatus yang semakin rendah.

Pengertian

Mikologi berasal dari kata myces yang


berarti jamur dan logos berarti ilmu. Mikologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari
tentang jamur.
Penyakit infeksi masih tetap merupakan
problem utama kesehatan di Indonesia.
Penyakit infeksi jamur selama ini relative
jarang dibicarakan. Karena itulah seringkali
pasien yang terinfeksi jamur tidak terdeteksi,
sehingga seringkali terjadi keterlambatan
pengobatan yang berakibat fatal.

Klasifikasi Mikosis dibagi menjadi 3


pembagian utama jamur

Infeksi jamur superficial (superfisialis mycoses),


menyerang kulit dan selaput mukosa (pityriasis
versicolor, dermatophytosis,superficial candidiosis).
Infeksi jamur subkutan (subcutaneous
mycoses),menyerang jaringan subkutan dan
struktur sekitarnya termasuk kulit dan tulang
(mycetoma,chromomycosis, sporotricosis ).
Infeksi jamur sistemik (systemic
mycoses),menyerang jaringan organ di dalam
tubuh ( deep viscera ).

Candidiasis

Candidiasis adalah penyakit jamur,


yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies candida,
biasanya oleh spesies candida
albicans dan dapat mengenai mulut,
vagina, kulit, kuku, bronki atau paru,
kadang-kadang dapat menyebabkan
septikemia, endokarditis, atau
meningitis. Nama lain dari candidiasis
adalah kandidosis,
dermatocandidiasis, bronchomycosis,
mycotic vulvovaginitis, muguet, dan
moniliasis.

Penyebab candidiasis

candidiasis Vaginalis disebabkan oleh jamur candida


albicans. Selain di vagina dapat menyerang organ
lain yaitu kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus
dll. Candida biasanya tidak ditularkan melalui
hubungan seksual.
candidiasis vagina lebih sering terjadi terutama
karena meningkatnya pemakaian antibiotik, pil KB,
dan obat-obatan lainnya yang menyebabkan
perubahan suasana vagina sehingga memungkinkan
pertumbuhan Candida. Kandidiasis vagina sering
ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam
siklus menstruasi dan pada penderita kencing manis.

Gejala klinis candidiasis


Mengenai mukosa vulva (labia
minora) dan vagina.
Bercak putih, kekuningan, heperemia,
leukore seperti susu
pecah, dan gatal hebat.
Dapat mengakibatkan infeksi saluran
kemih.

Diagnosa kandidiasis

Secret encer, berwarna kuning keabuabuan, berbau amis yang melekat


pada daerah vagina. Selain itu
diagnosis dapat ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan
mikroscopis menggunakan sediaan
apus dari secret yang dihasilkan
vagina.

Cara penularan

Adapun cara penularan Candida karena


kontak secret atau ekskret dari mulut,
kulit, vagina dan faeses, dari penderita
ataupun carrier, atau tertulari melalui
jalan lahir pada saat bayi dilahirkan atau
penularan endogen.

Patogenesis candidiasis

Faktor endogen meliputi perubahan fisiologi, umur


dan imonologi. Perubahan fisiologi seperti kehamilan
(karena perubahan pH dalam vagina): kegemukan
(karena banyak keringat); debilitas; latrogenik;
endokrinopati (gangguan gula darah kulit); penyakit
kronik seperti : tuberculosis, lupus eritematosus
dengan keadaan umum yang buruk.Umur contohnya :
orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena
status imunologinya tidak sempurna. Imunologi
contohnya penyakit genetik.
Faktor eksogen meliputi : iklim, panas, dan
kelembaban menyebabkan respirasi meningkat,

Pengobatan candidiasis

Instatin : berupa cream, salep, emulsi.


Grup azol : mikonazol 2% berupa cream atau bedak,
klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan cream,
tiokonazol, bufonazol, isokonazol, siklopiroksolamin 1%
larutan, cream, antimikotin yang laen yang berspektrum
luas.
Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberiakan kontrimazol
500mg pervaginam dosis tunggal, sistemik diberikan
ketokonazol 2x200mg selam 5 hari atau dengan
intrakonazol 2x200mg dosis tunggal atau dengan
flukonazol 150mg dosis tunggal.
Intrakonazol : bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis
dosis orang dewasa 2x100mg sehari, selama 3 hari.

Pencegahan candidiasis

Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah


kandidiasis.
Ada beberapa alasan :
Penyakit tersebut tidak begitu bahaya.
Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati
penyakit tersebut.
Ragi dapat menjadi kebal ( resistan ) terhadap
obat-obatan. Memperkuat sistem kekebalan
tubuh adalah cara terbaik untuk mencegah
jangkitan kandidiasis.

Aspek klinis dan


laboratoris
Manusia terinfeksi jamur ini secara eksogen, misalnya
tertelan, kontak langsung pada kulit atau dengan suntikan
terutama terjadi pada bayi. Infeksi secara endogen terjadi
pada orang dewasa. Kandidiasis dapat timbul berdasarkan
faktor predisposisi pada seseorang. Factor predisposisi ini
dapat berupa keadaan lemah (bayi, lansia, penyakit
menahun), defisiensi vitamin terutama vitamin B-2,
Diabetes Melitus, kehamilan, penyakit darah, keadaan
basah terus menerus pada suatu tempat (keringatan,
diare, kompres, tukang cuci, dan lainnya), pemakaian obat
antibiotik, kortikosteroid dan sitostatik yang berlebihan
serta pil anti hamil. Gangguan kemampuan
mempertahankan imunitas (Hipoimunoglobulinenemia)
merupaka dasar Kandidiasis menahun.

Macam-Macam Kandidiasis

Kandidiasis Kulit dan Selaput Lendir.


Kandidiasis Bronkus (Bronchial
Candidiasis).
Kandidiasis Paru (Pulmonary
Candidiasis).
Kandidiasis Sistemik.
Kandidiasis Urogenitalia.

Kekebalan dan
kerentanan

Hampir selalu ditemukan spesies Candida di dalam dahak,


tenggorokan, faeses dan urine tanpa ada gejala klinis
sebagai bukti rendahnya pathogenesis candida tersebut
dan sebagai bukti adanya imunitas yang luas di kalangan
masyarakat.
Lesi mulut banyak ditemukan, biasanya ringan dan muncul
pada minggu-minggu pertama sesudah kelahiran bayi.
Gejala klinis muncul pada saat daya tahan tubuh hospes
rendah. Kondisi local tertentu bagian tubuh turut
mempengaruhi munculnya candidiasis seperti interdigital
intertrigo dan paronikia pada tangan yang terkena banyak
air (pekerjaan tempat lembab) dan munculnya intertrigo
pada kulit yang lembab dari oarng-orang gemuk. Lesi
berulang pada kulit dan erupsi mukosa sering terjadi.

faktor sistemis mencolok yang menjadi dasar


munculnya candidiasis superfisialis adalah
Diabetes Melitus, pengobatan dengan antibiotic
bersfektrum luas dalam jangka waktu panjang dan
infeksi HIV. Wanita pada kehamilan trimester tiga
lebih mudah terkena vulvovaginal candidiasis.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya candidiasis
sistemik antar lain: imunosupresi, pemasangan
kateter intravena permanent, netropenia, kanker
darah, dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Candidasis pada saluran kencing biasanya terjadi
sebagai komplikasi dari penggunaan katetr jangka
waktu lama pada kandung kemih dan pelvis renalis.

TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai