Oleh:
SRI WAHYUNI
NIM 202107019
i
ii
SKRIPSI
Kabupaten Mojokerto
Oleh:
SRI WAHYUNI
NIM 202107019
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi manapun, dan apabila terbukti ada unsur
plagiarisme saya siap untuk dibatalkan kelulusannya.
Sri Wahyuni
NIM 202107019
iii
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah/Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan dalam Ujian Akhir
Program
Pada Tanggal :
Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
iv
v
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan :
Mengetahui,
Ka.Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Uiversitas Bina Sehat PPNI
Mojokerto
Ana Zakiyah,S.Kep.Ns,M.Kep
NIK 162 601 036
v
vi
Kata Pengantar
1. Dr. Ivan Rovian, M.Kp selaku Plt. Rektor Universitas Bina Sehat PPNI
Mojokerto yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh
pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina Sehat PPNI
Mojokerto
2. Dr. Windu Santoso, M.Kep Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan .
3. Ana Zakiyah, M.Kep selaku Ka.Prodi S1 Keperawatan Universitas Bina Sehat
PPNI Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan dorongan untuk
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina Sehat
PPNI Mojokerto.
4. Dr. Imam Zainuri,S.Kep.Ns,.M.Kes selaku pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu dalam bimbingan kepada penulis
5. Dr. Lilik Ma’rifatul A,S.Kep.Ns,M.Kes selaku pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu dalam bimbingan kepada penulis
6. Staff dosen dan karyawan Universitas Bina Sehat PPNI Kab. Mojokerto yang
telah membantu terselesaikannya pembelajaran di Universitas Bina Sehat
PPNI Mojokerto.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun yang
diharapkan akan menyempurnakan Skripsi ini.
vi
vii
vii
viii
Abstract
Hemodialysis therapy must be carried out in patients with chronic renal failure,
this therapy is carried out routinely 2-3 times a week for 4-5 hours per therapy.
This causes patients to experience anxiety and depression. This study uses a
descriptive design that aims to describe the anxiety level of patients when going to
hemodialysis in the hemodialysis room at Bangil Hospital. The population of this
study was all patients who underwent hemodialysis within a period of three
months as many as 30 respondents, with a sample size using the Slovin formula
obtained as many as 28 respondents. The sampling technique used was purposive
sampling.
viii
ix
Abstrak
Terapi hemodialisa harus dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal kronis, terapi
ini dilakukan rutin 2-3 kali dalam seminggu selama 4-5 jam setiap terapi. Hal ini
menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan depresi. Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat
kecemasan pasien saat akan dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD
Bangil. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani hemodialisa
dalam kurun waktu tiga bulan sebanyak 30 responden, dengan besar sampel
menggunakan rumus Slovin didapatkan sebanyak 28 responden. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling.
ix
x
Daftar Isi
x
xi
xi
xii
Daftar Tabel
xii
xiii
Daftar Gambar
xiii
xiv
Lampiran
xiv
xv
xv
BAB I PENDAHULUAN
bahaya yang akan datang yang tidak jelas atau samar. Setiap pasien yang akan
bervariasi, seperti pasien yang akan menjalani operasi digestif (Rosyidah et al.,
2023). Pasien dengan diagnosa medis gagal ginjal kronis umumnya mengalami
komplikasi penyakit lain seperti anemia, penyakit jantung dan kerusakan syaraf
sehingga pasien harus menjalani terapi cuci darah yang dikenal dengan
pasien. Terapi hemodialisa ini dilakukan seminggu 2-3 kali dengan durasi 4-5
jam setiap terapi (Suri, 2016), hal inilah yang dapat membuat pasien mengalami
gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi saat akan menjalani terapi
hemodialisa. Pasien yang akan menjalani hemodialisa akan merasa cemas karena
(Arifiyanto, 2015).
RISKESDAS (RI, 2018) yaitu sebesar 0,38 % dari jumlah penduduk Indonesia
sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 713.783 jiwa yang menderita gagal ginjal
1
2
kecemasan level berat sebanyak 34,1%. Hal ini dikuatkan oleh penelitian (Sousa
et al., 2021) yang menjelaskan bahwa pasien yang sedang menjalani terapi
bulan Maret 2023 terdapat 30 orang selama satu bulan pasien yang menderita
gagal ginjal kronis, sebagian besar (82%) di antara pasien tersebut mengatakan
mengalami kecemasan atas kondisi penyakit dan mengalami kecemasan saat akan
hemodialisa menurut Doengoes, 2000 dan Sarsito, 2015 dalam (Anisah & Maliya,
impotensi. Hal ini disebabkan bahwa hemodialisa memiliki dampak tertentu pada
pasien gagal ginjal kronis yang akan menjalani hemodialisa perlu segera
menurunkan kecemasan pasien. Penelitian Sousa et al., 2021 yang dikuatkan oleh
keperawatan efektif menurunkan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang
untuk pasien yang sedang menjalani terapi hemodialisa (Sousa et al., 2021).
Berdasarkan data dan fakta yang telah dijelaskan di atas maka peneliti tertarik
kecemasan
Indonesia.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.3.1 Definisi
disebabkan oleh ancaman atau bahaya yang akan datang yang tidak
jelas atau samar dan bersamaan dengan aktivasi sistem saraf otonom
5
6
Respon Adaptif
teknik relaksasi.
Respon Maladaptif
sama lain. Perilaku agresif, bicara yang tidak jelas, isolasi sosial,
lapang persepsi.
panik.
dialami oleh pasien di rumah sakit dan telah teruji validitas dan
rumah sakit (Rudy et al., 2015). HADS versi Indonesia terdiri atas 14
nilai 0 (tidak sama sekali) sampai nilai 3 (sangat sering). Nilai yang
2.3.1 Definisi
toksik dari darah klien melalui dializer, tempat darah dibersihkan, dan
yang dapat dijelaskan sebagai berikut (1) Proses difusi adalah semakin
9
cairan dan zat mengalir ke seluruh tubuh, yang dikenal sebagai proses
diperlukan tiga hingga empat kali seminggu di rumah sakit, dan setiap
2011).
2.3.2 Indikasi
dikendalikan.
restriksi diit.
bikarbonat.
(2017), klien baru (bila <1 tahun), dan klien lama (bila ≥ 1 tahun).
4,5 jam, dan dilakukan 3x seminggu (NKF, 2006). Akan tetapi untuk
sangat tinggi (mis: diatas 125 mg/dL), durasi dialisis dan kecepatan
aliran darah harus dikurangi. URR harus ditargetkan ˂ 40%. Hal ini
durasi dialysis selama 2 jam. Durasi dialisis yang lebih lama pada
dapat menyebabkan kejang atau koma selama/ setelah dialisis, hal ini
Hemodialisa.
Kecemasan yang dialami pasien gagal ginjal kronis yang mendapatkan terapi
hemodialisa dijelaskan oleh Farida, 2010 dalam (Wakhid & Suwanti, 2019)
bahwa kegiatan rutin terapi hemodialisa itu sendiri merupakan stressor yang
sosial dan pendapatan. Berikut ini tabel theoretical mapping yang berkaitan
dengan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
hemodialisa:
Tingkat Kecemasan
Berat
merupakan bagian dari metode penelitian kuantitatif (Azhari et al., 2023). Tujuan
desain deskriptif ini untuk menggambarkan secara sistematis sifat-sifat dan fakta-
fakta variabel yang akan diteliti. Variabel yang akan diukur adalah tingkat
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menderita gagal ginjal
dalam kurun waktu 3 bulan (April-Mei-Juni tahun 2023). Definisi populasi di atas
Keterangan:
n = besar sampel
N = ukuran populasi
28
29
internet. Jika populasi pasien gagal ginjal kronis yang selama 3 bulan adalah 30
responden.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling,
tentang sampel mana yang paling bermanfaat dan representatif (Retnawati, 2017).
Kriteria inklusi:
Kriteria eksklusi:
tensinggung.
lesu.
konsentrasi.
7. Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
13. Gejala vegetatif: mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas
hemodialisa,
Kriteria Inklusi
Tingkat Kecemasan
Pengolahan Data
(Coding, Scoring, Tabulating)
Analisa Data
Deskriptif
Kesimpulan
1. Editing
2. Coding
Mengubah data menjadi format angka adalah proses yang disebut coding.
3. Processing
4. Cleaning
masing-masing kelas yang biasanya data yang dianalisis berupa data diskrit
atau kategorikal (ordinal). Data diskrit dalam bentuk persen. Analisis ini
3.7.2 Anonimity
kode tertentu.
3.7.3 Confidentiality
3.8 Keterbatasan
3.7.1 Desain
diperlukan biaya yang cukup besar dan konsentrasi yang cukup bagi
peneliti.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan durasi 5 jam tiap sesi nya. Tersedia ruang tunggu pasien yg
asisten apoteker.
36
37
terakhir.
dan rata - rata umur responden adalah 55,79 tahun. Jenis kelamin
10,7%.
4.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3 di atas didapatkan usia terbanyak ada pada usia 60 tahun
yakni sebesar 10,7% dan rata-rata usia responden yang menjalani terapi
dengan pasien hemodialisa pada penyakit gagal ginjal kronis adalah pada rentang
40
usia usia 41 sampai dengan 60 tahun dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak
daripada perempuan.
Tidak ada informasi spesifik yang tersedia mengenai usia rata-rata pasien
usia pasien yang menjalani hemodialisis dapat sangat bervariasi, tergantung pada
kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Belung, dkk 2016 dalam Cahyani et al.,
2022 yang menunjukkan proporsi lebih banyak laki-laki dengan Gagal Ginjal
menurut (RI, 2018) menjelaskan bahwa jumlah penderita GGK terbanyak masih
pada laki-laki. Proporsi pada perempuan lebih rendah diduga karena terdapat
gender pada gagal ginjal kronis, yang secara tidak langsung membahas distribusi
gender pasien gagal ginjal kronis di Indonesia. Penting untuk dicatat bahwa
prevalensi dan faktor risiko gagal ginjal kronik dapat bervariasi di antara populasi
sebesar 57,1%.
sedang merupakan tingkat kecemasan yang paling banyak dijumpai pada pasien
yang akan menjalani hemodialisa adalah tinggi. Tingkat kecemasan ini dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk situasi yang menekan dan kualitas
hidup pasien.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
hemodialisa.
RSUD Bangil
5.2 Saran
1. Bagi Pasien
42
43
43
44
Lampiran 1:
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Peneliti Mojokerto,
Responden
(......................................)
*)Coret Salah Satu
46
Lampiran 2:
Dengan hormat,
Saya Sri Wahyuni, mahasiswa Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto. Saya akan
melakukan penelitian yang berjudul : “Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien
Sebelum Dilakukan Hemodialisa Studi Deskriptif Di Ruang Hemodialisa RSUD
Bangil.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui pengaruh psikoedukasi
dalam menurunkan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani
terapi hemodialisa. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan anda untuk dilakukan
wawancara dan juga mengisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dengan
sejujurnya atau apa adanya sesuai dengan apa yang anda rasakan. Saya akan
menjamin kerahasiaan data serta identitas anda. Informasi yang anda berikan
digunakan sebagai data dari tujuan penelitian, tidak akan dipergunakan untuk
maksud lain. Partisipasi anda dalam mengisi kuesioner ini sangat saya hargai dan
sebelumnya saya ucapkan terimakasih.
Mojokerto,
Hormat saya,
Sri Wahyuni
NIM. 202107019
47
Lampiran 3:
KODE RESPONDEN:
DATA DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan teliti setiap bagian dalam kuesioner ini.
2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan seuai jawaban
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Bapak/ibu sesuai dengan kondisi
yang dialami dan lingkari pada jawaban yang dipilih
2. Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Pendidikan terakhir
a. SD/Sederajat
b. SMP/Sederajat
c. SMA/Sederajat
d. Perguruan Tinggi
48
Lampiran 4:
Banyak Mimpi
Mimpi - Mimpi Buruk
Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
Sukar Konsentrasi
Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
Hilangnya Minat
Berkurangnya Kesenangan Pada
Hobi
Sedih
Bangun Dini Hari
Perasaan Berubah-Ubah
Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot)
Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
Kaku
Kedutan Otot
Gigi Gemerutuk
Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik)
Tinitus
Penglihatan Kabur
Muka Merah atau Pucat
Merasa Lemah
Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
Takhikardia
Berdebar
Nyeri di Dada
Denyut Nadi Mengeras
Perasaan Lesu/Lemas Seperti
Mau Pingsan
Detak Jantung Menghilang
(Berhenti Sekejap)
10 Gejala Respiratori
Rasa Tertekan atau Sempit Di
Dada
Perasaan Tercekik
Sering Menarik Napas
Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri Sebelum dan Sesudah
Makan
50