IGA IMANIA
NIM . 201601131
IGA IMANIA
NIM . 201601131
SURAT PERNYATAAN
i
Saya menyatakan bahwa Proposal Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri
dan belum pernah dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun, dan apabila terbukti ada unsure
IGA IMANIA
NIM:201601131
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal skripsi ini telah disetujui untuk diajukan dalam ujian akhir program
Kabupaten Mojokerto
Nim : 201601131
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Penguji :
Mengetahui,
Ka Prodi S1
Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat
PPNI Kabupaten Mojokerto
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadira Allah SWT, karena atas rahmat
Mojokerto” Selesainya Penulisan Proposal skripsi ini tak lepas dari bantuan dan
1. Dr. Djalu Naskutub selaku wakil direktur pelayanan RSUD Prof.Dr. Soekandar
Soekandar Kab Mojokerto yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
4. Ana Zakiyah, M.Kep selaku Kepala Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Bina
v
6. Ifa Roifah, S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing I Proposal skripsi yang telah
kepada penulis
kepada penulis
8. Staff Dosen dan Karyawan STIKes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Proposal skripsi ini jauh dari sempurna
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
2.1.6 Patofisiologi...........................................................................................14
viii
2.5 Kerangka Teori ...............................................................................................41
ix
3.7.2 Lembar Persetujuan Responden (informed concent) ...........................54
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Surat Balasan dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojokerto ................61
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
elektrolit secara adekuat. Sehingga pasien gagal ginjal kronis di wajibkan untuk
kematian, juga gaya hidup yang harus berubah, sedikit banyak mempengaruhi
hemodialisis sangat berdampak pada masalah fisik, sosial dan psikologis dan
keluarga merupakan dukungan verbal dan non verbal, saran atau bantuan yang
nyata, atau sikap yang diberikan oleh orang-orang terdekat kita. yang mempunyai
membantu individu untuk beradaptasi dengan segala situasi dan peristiwa yang
Dukungan tersebut dapat diperoleh dari keluarga seperti orang tua, pasangan
(suami/ istri/ anak ), dan kerabat keluarga lainya, sehingga dukungan keluarga
1
2
nasehat, petujuk dan umpan balik atau saran, dan dukungan kelompok sosial yang
Burden of Disease (GBD) pada tahun 2015menyatakan bahwa pada tahun 2015
1,2 jutaorang meninggal karena gagal ginjal, dalam hal ini terjadi peningkatan
sebanyak 32% sejaktahun 2005. Pada 2010, diperkirakan 2,3-7,7juta orang dengan
Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun 2015 sampai 2017 terjadi
peningkatan pasien hemodialisa yaitu pada tahun 2015 di dapatkan jumlah Pasien
baru dan pasien aktif yang menjalankan hemodialisa di Indonesia yaitu 51604
Hasil Penelitihan (wahyu, Priyanti suci, Armiyati yunie & Fakhrul mubin,
menjalani hemodialisa kurang dan sebagian kecil 48,7% baik dukungan konret,
baik dukungan sosial dalam bentuk emosi sebagian besar 62,2% kurang dan
sebagian kecil 38% baik dukungan sosial pasien yang menjalani hemodialisa.
terdapat 120 pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dimana 110
menemukan bahwa tidak semua pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
mengatakan mempunyai keinginan dan semangat untuk hidup lebih lama, tetap
lainya. hanya saja sedikit dikurangi tidak melakukan pekerjaan yang berat-berat,
selain itu pasien tetap menjaga pola makan dan pola minum. dalam menjalani cuci
darah pasien selalu patuh dan semangat untuk selalu datang dengan di dampingi
lelah berobat, tidak rutin cuci darah karena tidak ada yang mengantar, tidak ada
semangat lagi untuk menjalani cuci darah, pasien merasa bersedih dan merasa
dirinya tidak berguna lagi, mudah lelah melakukan aktivitas, sulit untuk tidur
4
namun dengan kondisi seperti ini keluarga masih menuntut untuk bekerja seperti
metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium
dan kalium, hydrogen, urea,kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain. Terapi
hemodialisis yang dilakukan selama 2-3 jam dan adanya pembatasan asupan
cairan yang dapat mengakibatkan hilangnya semangat hidup pasien gagal ginjal
kronis. Keadaan ini akan membuat pasien untuk menghentikan proses terapi
hemodialisis. Penurunan fungsi tubuh yang dialami oleh penderita GGK dengan
tidak mampu dan tidak berdaya karena keterbatasan fisiknya, di dalam keluhan
fisik, psikologis, dan spiritual juga muncul keterbatasan pasien dalam hubungan
sosial dan lingkungan yang baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat
sehingga pasien menjadi malu/minder tidak mau bertemu dengan orang lain,
dan mengalami beban psikologis seperti sedih, takut, terhadap kematian, cemas,
putus asa bahkan rendah diri. Sehingga banyak stresor yang di hadapi pasien
pasien gagal ginjal kronis adalah melalui pemberian dukungan oleh keluarga yang
dukungan dari keluarga pasien akan merasa dirinya penting, dan di cintai
dapat mengurangi stress. Untuk itu pendekatan dari keluarga sangat diperlukan
karena pasien gagal ginjal kronis akan mengalami perubahan bagi kelangsungan
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani
pengembangan ilmu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan disajikan tentang teori yang menunjang penelitian,
Sosial (5) Kerangka Teori, (6) Kerangka Konsep, dan (7) Hipotesis Penelitian.
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif
2.1.2Etiologi
logam berat.
7
8
kontriksi uretra
penurunan LFG :
60-89mL/menit/1,73 m2
ginjal terminal.
9
72 x Creatinin serum
antara lain :
1. Usia
failure (CRF).
2. Jenis Kelamin
kronik 2 kali lebih besar dari pada perempuan.Hal ini dimungkin kan
10
perempuan lebih dapat menjaga diri mereka sendiri serta bisa mengatur
3. Riwayat Hipertensi
mempunyai risiko mengalami gagal ginjal kronik 3,2 kali lebih besar
mempunyai risiko terhadap kejadian gagal ginjal kronik 4,1 kali lebih
timbulnya albuminuria
5. Kebiasaan Merokok
1. Gejala dini: lethargi ,sakit kepala , kelelahan fisik dan mental, berat
2. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal
atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai
toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang,
1. Gangguan kardiovaskuler
2. Gannguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara
krekels.
3. Gangguan gastrointestinal
4. Gangguan muskuloskeletal
ekstremitas.
5. Gangguan Integumen
penimbunan urokrom, gatal– gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
6. Gangguan endokrim
hipokalsemia.
14
8. System hematologi
2.1.6 Patofisiologi
Pada stadium paling dini, terjadi kehilangan daya cadang ginjal (renal
reserve), dimana basal Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) masih normal atau
nefron yang progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan
kreatinin serum .Sampai pada LFG sebesar 60%, pasien masih belum
dan kreatinin serum sampai pada LFG sebesar 30%. Kerusakan ginjal
Gangguan
metabolik
(DM)
Mobilisasi Akumulasi
Kerusakan progresif kompleks antigen, Gangguan
lemak hampir semua struktur pada daerah
antibodi
ginjal mengendap di ginjal(ateroskl
membran erosis,
Penebalan
glomerulus hiperplasia
membran Sebagian besar fibro muskular
dasar kapiler jaringan fungsional nefrosklerosis)
ginjal hilang
Disfungsi endotel Penebalan Gangguan fungsi
mikrovaskuler membran yang ginjal
progresif Iskemia ginjal
Mikroangiopati
Invasi jaringan
fibrosa pada Nekrosis
Nefropati glomerulus
Jumlah kapiler
penyaring
menurun
GFR menurun
15
Gagal ginjal
Gagal ginjal
16
bersisik, dan gatal Kemampuan mntah, nafas bau
berpikir
Resiko tinggi Perubahan nutrisi kurang
kerusakan integritas Perubahan
dari kebutuhan tubuh
kulit proses berpikir
17
1. Urine :
2) Warna : keruh
7) Protein : proteinuria (3 – 4 +)
2. Darah :
1) BUN/kreatinin meningkat
6) K++ meningkat
7) Mg’+/fosfat meningkat
2.1.9 Penatalaksanaan
3. Pengendalian K+ darah
5. Penanggulangan asidosis
8. Pengobatan neuropati
9. Dialisis
10. Transplantasi
1. Anemia
sehinggatimbullah anemia.
3. Komplikasi kardiopulmoner
kiri, bagian kanan atau keduanya. Gagal jantung pada GGK biasanya
didahului oleh anemia. Jika tidak diobati, anemia pada GGK bisa
sindrom kardiorenal.
4. Komplikasi Gastrointestinal
5. Disfungsi seksual
6. Defek skeletal
dalam darah sangat tinggi (hasil kali kadar kalsium dan fosfat
kalsium dari tulang dan tulang akan menjadi rapuh. Kalsitriol dan
7. Parestesia
9. Fraktur patologis
22
lainya melalui membrane semi permiabel sebagai pemisah antara darah dan cairan
diaksat yang sengaja dibuat dalam dialyzer (Wijaya & Putri, 2013)
mengalirkan darah ke dalam suatu zat yang terdiri dari 2 kompartemen yaitu :
semipermiabel buatan.
dengan komposisi elektrolit mirip serum normal (Wijaya & Putri, 2013)
dialysis juga dapat digunakan untuk memindahkan sebagian besar volume cairan.
menyebabkan aliran yang besar dari air plasma (dengan perbandingan sedikit
sisa metabolism atau racun tertentu dari peredaran darah manusia itu dapat
berupa air, natrium, kalium, hidrogen,urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain
2.2.2 Tujuan
asam urat
darah dan bagian cairan, biasanya terdiri atas tekanan positif dalam arus
(proses ultrafiltrasi)
2.2.3 Indikasi
< 5ml)
terdapat indikasi :
2) Asidosis
5) Kelebihan cairan
24
4. Demam tinggi
hidup yang meliputi kesehatan fisik, psikologis, spiritual, status sosial ekonomi
dan dinamika keluarga. Dampak psikologis dari hemodialisis sangat kompleks dan
seperti rasa takut, cemas dan pasien juga mengalami gangguan konsep diri,
depresiserta gangguan citra tubuh dan sulit menerima dirinya karena perubahan
yang terjadi pada pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis,
Ada lima fase reaksi manusia dengan penyakit dan kematian yaitu :
26
b. Fase kedua marah, dan berkata, “ mengapa saya ?” pada fase kedua
ini, biasanya penderita akan muncul rasa marah, tidak bias menerima
c. Fase ketiga, bersikap menawar, “ saya rala mati, tetapi kalau boleh
berikan saya waktu sedikit.” Inilah kalimat yang lazim dikatakan para
Fase-fase diatas tadi tidak selalu teratur dilalui, dapat saja dilampaui
pasien. Pasien yang tidak lagi berharap sembuh dalam waktu 5-10
sembuh dan hanya 20% dari fase terakhir yang tidak berharap
2.3.1.Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama ain dan didalam perannya
2010).
dari tiap anggota keluarg (Setiadi, 2008)Dari satu sisi atau lebih keluarga
cenderung terlibat dalam pengambilan keputusan dan proses terapi pada setiap
tahapan sehat sakit anggota keluarga dari keadaan sejahtera (saat promosi
merasakan apa yang dirasakan oleh anggota keluarga dan suasana anak
anak dan anggota keluarga yang lain melalui kepala keluarga untuk
1. Dukungan Informasional
perhatian.
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Emosional
menjadi 3 yaitu :
1. Dukungan Fisiologis
lain-lain.
2. Dukungan Psikologis
3. Dukungan Sosial
adalah:
1. Faktor Internal
a. Tahap Perkembangan
menjalani pengobatan.
d. Faktor Spiritual
keluarga atau teman dan kemampuan mencari harapan dan arti dalam
kehidupan.
2. Faktor Eksternal
a. Praktik Dikeluarga
pemeriksaan rutin, maka ketika punya anak dia akan melakukan hal yang
sama.
keluarga. Secara tradisional tipe keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu :
34
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
paman, bibi).
dibandingkan dengan individu yang tinggal dalam keluarga inti (nuclear family)
yang kuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari
sakit, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga
memiliki pengaruh yang positif pada penyesuaian kejadian dalam kehidupan yang
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga berbeda-beda dalam
dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan
lain jarang terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika terkena penyakit
internal seperti dukungan dari suami atau istri, saudara kandung atau pendukung
dari anak dan pendukung sosial keluarga seperti teman, pekerjaan, tetangga,
Selalu = 4 Selalu = 1
Sering = 3 Sering = 2
Kadang-kadang = 2 Kadang-kadang = 3
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan :
Sm : Score tertinggi
Penelitihan
Gambaran
1 (wahyu, Priyanti a. Desain : Hasil
Dukungan suci, Armiyati yunie & Deskriptif penelitihan
Keluarga Pada Fakhrul mubin, 2015) b. Variabel : menunjukkan
Pasien Dukungan dukungan
Penyakit sosial keluarga pada
Ginjal Kronis keluarga pasien gagal
yang ginjal kronis
Menjalani yang menjalani
Hemodialisa hemodialisa
di RSUD sebagian besar
Kraton (51,3%) kurang
Pekalongan dan sebagian
kecil (48,7%)
baik, dukungan
sosial dalam
bentuk konkret
sebagian besar
(51,3%) kurang
dan sebagian
kecil (48,7%)
baik, dukungan
sosial dalam
bentuk emosi
sebagian besar
(69,2%) kurang
dan (51,3%)
kurang dan
sebagian kecil
(48,7%) baik
40
Hubungan
3 (M.Sahara.Surya a. Desain : Hasil peneitihan
Dukungan ningsih, 2013) Kolerasi menujukkan
Keluarga b. Variabel : bahwa
Dengan Dukungan dukungan
Depresi Pada Keluarga keluarga baik
pasien (83,1%) dengan
Penyakit tidak depresi
Ginjal Kronik (79,6%)
di Ruang sedangkan
Hemodialisa depresi (20,4%)
Blu RSUD. dan sedangkan
Prof. Dr. R.D. kurang (16,9%)
Kandou dengan depresi
Manado (70,0%) dan
tidak depresi
(30,0%)
Life
4 (Abd.Muhith, a. Desain : Hasil
Experience Of 2019) Deskriptif penelitihan ini
Choronic b. Variabel : menunjukkan 5
Kidney Pen tema yaitu :
Diseases galaman pengetahuan
Undergoing hidup tentang terapi,
Hemodialysis pasien dukungan
Therapy gagal ginjal keluarga selama
kronis terapi, harapan
pasien gagal
ginjal kronis
dengan
hemodialisis
41
Mekanisme
Gagal Ginjal Kronis
koping Dukungan Keluarga
meningkat
Tanda dan Gejala :
Bentuk Dukungan
Meningkatkan
1. Sesak nafas Keluarga
kelangsungan
2. Hipertensi hidup pasien 1. Dukungan emosional
3. Anoreksia, mual
2. Dukungan Informasional
muntah
3. Dukungan Instrumental
4. Kesemutan pada kaki
Manfaat 4. Dukungan penghargaan
5. Asidosis
atau penilaian
1. Untuk
kepandaian
Terapi Pengganti fungsi akal, dan Faktor yang
ginjal transpaltasi atau meningkatkan mempengaruhi
hemodialisis kesehatan dan Dukungan keluarga
adaptasi dalam
kelangsungan Faktor internal :
Dampak
hidup 1. Tahap perkembangan
1. fisik (gangguan pola 2. Untuk 2. Pendidikan dan
tidur, aktivitas meningkatkan pengetahuan
menurun, kesejahteraan 3. Faktor emosi
produktivitas keluarga 4. Faktor spiritual
menurun, mudah
merasa lelah) Faktor yang
2. psikis (tidak PD, mempengaruhi
sensitif, merasa tidak Dukungan Keluarga
berguna)
Faktor Eksternal :
3. sosial (minder, malu
saat berada dalam 1. Praktik Keluarga
kelompok) 2. Faktor sosial
4. Spiritual : kesulitan Ekonomi
melakukan tindakan 3. Faktor Latar
keagamaan belakang Budaya
Gambar 2.2 Kerangka Teori Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa
42
Baik
Faktor yang mempengaruhi
Dukungan keluarga
Faktor internal :
a. Tahap perkembangan
b. Pendidikan dan
pengetahuan
c. Faktor emosi
d. d. Faktor spiritual
e.
Faktor Eksternal :
a. Praktik Keluarga
b. Faktor sosial Ekonomi
c. Faktor Latar belakang Bentuk Dukungan
Budaya Keluarga :
1. Dukungan emosional Cukup
Pasien Gagal Ginjal Kronis 2. Dukungan Penghargaan
yang menjalani Hemodialisa atau penilaian
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan
Sumber Dukungan informasional
Keluarga :
1. Dukungan suami
2. Dukungan saudara
kandung atau anak dan
pendukung sosial
seperti teman atau
kelompok sosial
Kurang
Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Yang menjalani Hemodialisa
BAB 3
METODE PENELITIAN
metode ilmiah (Notoatmojo, 2012). Pada bab ini disajikan : (1) Desain Penelitian,
(2) Populasi, sampling, sampel, (3) Variabel Penelitian dan Definisi Operasional,
(4) Prosedur Penelitian, (5) Pengumpulan Data, (6) Pengolahan Data, (7) Etika
Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk
mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk
mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013). Desain penelitian yang digunakan dalam
bentuk deskriptif agar pembaca dapat memahami data tersebut dengan mudah.
43
44
3.2.1 Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitihan ini adalah seluruh pasien gagal
ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. Soekandar kabupaten
Mojokerto
3.2.2 Sampling
penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasi yang ada. Dalam
yaitu teknik yang tidak memberikan peluang yang sama bagi anggota populasi
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
3.2.3 Sampel
ada dua syarat yang harus terpenuhi saat menetapkan sampel, yaitu representatif
(mewakili) dan sampel harus cukup banyak, Sampel dalam penelitian ini adalah
45
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
n= N
1+Ne2
Keterangan :
n : besar sampel
N : populasi
n= 120
1+120 x 0,052
n= 120
n = 30
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
Tabel 3.1 Definisi Variabel Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisa Di RSUD Prof.Dr.Soekandar
Mojosari Mojokerto
penelitian iniadalah:
1. Mengurus perizinan dari Ketua Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto sesuai
oleh responden.
tempat responden.
Populasi
Semua pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisa di RSUD Prof. Dr
Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto sesuai kriteria inklusi
. Berjumlah 40 pasien
Sampling
Teknik purposive sampling
Sampel
Pasien berusia 17-55 tahun dengan gagal ginjal kronis yang menjalani
Hemodialisa di RSUD Prof. Dr Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto
Pengumpulan data
Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuisioner Dukungan Keluarga
yang telah disediakan oleh peneliti
Pengolahan data
Editing,Coding,Scoring,Tabulating
Penyajian Data
Tabel distribusi frekuensi dan presentase. Analisa data dengan analisis
deskriptif mencari nilai modus
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Prof.Dr
Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto
50
Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui
(Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk untuk mengukur dukungan keluarga
dan dukungan lingkungan sosial pada penderita gagal ginjal kronis dengan
menggunakan alat ukur Kuisioner. Total pertanyaan pada penelitian ini sejumlah
16 pertanyaan.
Maret 2020.
3.6.1 Editing
data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2010).Editing pada penelitian ini
meliputi mengkoreksi kembali apakah masih ada pertanyaan yang belum terjawab
oleh responden.
51
3.6.2 Coding
yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2010). Tanda-tanda ini dapat
tanda ini bisa dibuat oleh peneliti sendiri. Peneliti memberikan coding lewat
coding. Pada penelitian ini menggunakan coding yang diberikan oleh peneliti
ialah :
Data umum :
1) Usia
1) Laki-laki
2) Perempuan
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
Kode 2: Swasta
Kode 3: Wiraswasta
Kode 4: ASN
Kode 5 : Lain-lain
4) Pendapatan Keluarga
Data khusus :
Dukungan keluarga :
3.6.3 Scoring
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani
Hemodialisa
Selalu = 4 Selalu = 1
Sering = 3 Sering = 2
Kadang-kadang = 2 Kadang-kadang = 3
53
Keterangan :
3.6.4 Tabulating
100 % : Seluruhnya
50 % : Setengahnya
0% : Tidak satupun
54
meminta izin dari Ketua RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto.
maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Jika penderita gagal ginjal yang
makaharus menanda tangani lembar persetujuan tersebut. Akan tetapi, jika para
lansia tersebut tidak bersedia diteliti dan menolak menjadi responden, maka
peneliti akan menghormati keputusan yang diambil penderita gagal ginjal yang
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
55
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan
(Hidayat, 2010). Dalam penelitian ini, responden tidak perlu menyebutkan nama.
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,
Hanya data tertentu saja (yang dibutuhkan) akan dicantumkan sebagai hasil
penelitian.
56
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
59
Lampiran 2
60
Lampiran 3
61
Lampiran 4
62
Lampiran 5
63
64
65
Lampiran 6
Dengan hormat,
NIM : 201601131
menjadi responden dalam penelitihan ini, Selanjutnya saya mohon saudara untuk
terimakasih.
Hormat saya
66
Lampiran 7
(INFORMED CONCENT)
Kode responden :
Alamat :
( Bersedia/Tidak Bersedia* )
Apabila sesuatu hal yang merugikan dari saya akibat penelitihan ini, maka
saya akan bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut di
kemudian hari
Yang Bersangkutan
67
Lampiran 8 Kode
Responden
2) Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
3) Pendidikan
Dasar (SD,SMP)
Menengah (SMA)
4) Pekerjaan
Tidak bekerja
Swasta
Wiraswasta
ASN
Lain-lain
5) Pendapatan Keluarga
Lampiran 9
Lampiran 10
Selalu
Dukungan Memberikan Negatif 9 Sering 1
informasi informasi Kadang-Kadang 2
Tidak pernah 3
4
Memberikan Negatif 10 Selalu 1
nasehat Sering 2
Kadang-Kadang 3
Tidak pernah 4
Memberikan Positif 11 Selalu 4
petunjuk Sering 3
Kadang-Kadang 2
Tidak pernah 1
Memberikan Positif 12 Selalu 4
umpan balik Sering 3
Kadang-Kadang 2
Tidak pernah 1
Dukungan Memberikan Positif 13 Selalu 4
penilaian penghargaan/ Sering 3
pujian Kadang- kadang 2
Tidak pernah 1
Penilaian Positif 14 Selalu 4
yang Sering 3
mendukung Kadang-kadang 2
prilaku Tidak pernah 1
Perbandinga Negatif 15 Selalu 1
n sosial Sering 2
Kadang-kadang 3
Tidak pernah 4
Peniaian Negatif 16 Selalu 1
yang Sering 2
mendukung Kadang-kadang 3
kerja/prestasi Tidak pernah 4
(Nurwulan, 2017)