BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau
dengan successful aging (Y). Secara skematis model hubungan antara variabel
X Y
1. Variabel Penelitian
dapat berbeda-beda dari satu subjek ke subjek lain atau dari satu objek ke objek
32
33
2. Definisi Operasional
sebagai berikut :
pertolongan yang dirasakan oleh lansia, yang telah diberikan secara spontan oleh
anggota keluarga, baik anak, istri, suami, cucu dan anggota keluarga lainnya
kepada lansia.
b. Successful Aging
(compensation)
34
1. Populasi Penelitian
penelitian merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Penelitian ini dilakukan pada para lanjut usia (lansia) yang berdomisili di
a. Lansia yang berumur 60 tahun ke atas (sesuai dengan batasan usia lanjut dari
dalam penelitian ini adalah berjumlah 1.336 orang lansia. (Sumber: BPS Kota
Payakumbuh, 2012).
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
Arikunto (2002), yaitu: jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil
semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10 - 15%
atau 20 - 25% atau lebih. Dalam pengambilan sampel, peneliti mengambil sampel
35
sebanyak 10% dari seluruh jumlah populasi yaitu 1.336 orang lansia. Dengan
demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 134 orang lansia.
sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi
sampel yang dipilih dengan non random. Dengan metode pengambilan sampel
maka disusun suatu skala yang dikembangkan melalui definisi operasional tentang
variabel yang menjadi fokus dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala dukungan sosial keluarga dan skala successful aging.
aspek-aspek dukungan sosial dari Sarafino (1998) yang terdiri dari empat aspek
ratings yang dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) yang lebih dikenal dengan
nama skala model Likert atau skala Likert (Suryabrata, 2005). Untuk alternatif
jawabannya peneliti menggunakan alat ukur berdasarkan skala Likert, yang terdiri
subjek penelitian adalah lanjut usia (lansia). Hal ini sesuai dengan pernyataan
Azwar (2010) bahwa untuk subjek berusia lanjut atau belum cukup dewasa maka
skor sebagai berikut yaitu; selalu (SL) : 3, kadang-kadang (KD) : 2, tidak pernah
Tabel 3.1
Blue Print Dukungan Sosial Keluarga (X) sebelum try out
indikator successful aging dari Baltes dan Baltes (1990) yaitu selection,
successful aging mengacu pada model skala likert yang terdiri dari lima alternatif
adalah lanjut usia (lansia). Hal ini sesuai dengan pernyataan Azwar (2010) bahwa
untuk subjek berusia lanjut atau belum cukup dewasa maka alternatif jawaban
kadang-kadang (KD) : 2, tidak pernah (TP) : 3. Berikut ini blue print skala
successful aging.
Tabel 3.2
Blue Print Skala Successful Aging (Y) sebelum try out
dahulu diuji coba (try out). Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas
dan reliabilitas, guna untuk mendapatkan aitem-aitem yang layak sebagai alat
ukur.
Dalam menetapkan sampel uji coba, menurut Azwar (2010) tidak ada
ketentuan pasti untuk menentukan seberapa banyak sampel yang harus diambil.
Berdasarkan konsep tersebut uji coba aitem dilakukan terhadap 65 orang lansia
yang memiliki karakteriktik yang sama dengan responden penelitian. Uji coba alat
1. Validitas
fungsi ukurnya (Azwar, 2009). Untuk mengetahui apakah skala yang dibuat sesuai
dengan tujuan pengukuran perlu dilakukan uji validitas, dan uji validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan
validitas yang estimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional
mengkaji validitas isi skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan
narasumber.
39
Salah satu cara yang sederhana untuk melihat apakah validitas isi telah
indikator perilaku yang diungkap. Analisis rasional ini juga dilakukan oleh pihak
melakukan pengujian validitas isi adalah memilih aitem yang memiliki daya beda
aitem tertinggi.
individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang
konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang
Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for windows, dengan cara
menghubungkan skor tiap butir dengan skor totalnya. Adapun rumus dari Product
. ( )( )
= ( ) ][ . ( )
√[( .
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi Product Moment
N = Jumlah subjek yang diteliti
X = Jumlah skor total variabel bebas (dukungan sosial
keluarga)
Y = Jumlah skor total variabel terikat (successful aging)
XY = Jumlah perkalian skor dukungan sosial keluarga dengan skor
successful aging
40
diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari 0,30 jumlahnya melebihi aitem
yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka peneliti dapat memilih aitem-
aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tertinggi. Sebaliknya, apabila
jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan,
Batas kriteria daya beda aitem untuk skala dukungan sosial keluarga dan
successful aging dalam penelitian ini adalah 0,30. Dengan demikian pada skala
dukungan sosial keluarga yang terdiri dari 35 aitem, setelah dianalisis ditemukan
6 aitem gugur dan 29 aitem valid. Koefisien korelasi aitem valid tertinggi sebesar
0,799 sedangkan terendah sebesar 0,360 (lihat lampiran C). Rincian mengenai
jumlah aitem yang valid dan yang gugur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
41
Tabel 3.3
Blue Print Variabel Dukungan Sosial Keluarga (X)
(Valid dan Gugur)
Nomor Aitem
No Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel Total
Valid Gugur Valid Gugur
1 Dukungan - Memiliki rasa 1, 7 - 12, 17, 23 - 5
emosional empati
- Memiliki rasa 18, 26,29 - 3, 34 - 5
peduli
- Memberikan 8, 13 35* 19, 23, 29 - 5
kasih sayang
2 Dukungan - Memberikan 4, 20, 24 - 14 31*, 9* 4
instrumental bantuan langsung
3 Dukungan - Memberikan 10, 21 - 32 5* 3
Informasi nasehat
- Memberikan 15, 30 - 22, 28 - 4
informasi
4 Dukungan - Memberikan 11, 25 6* 16 2* 3
Penghargaan Penilaian positif
Total 29
Setelah diuraikan rincian dan butir-butir aitem yang valid dan yang gugur,
selanjutnya disusun blue print yang terbaru untuk penelitian yang sesungguhnya.
Adapun blue print terbaru dari skala dukungan sosial keluarga dapat dilihat pada
Tabel 3.4
Blue Print Skala Dukungan Sosial Keluarga (X) setelah try out
Dari jumlah aitem tersebut terdapat 16 aitem yang valid. Sedangkan 9 aitem
dinyatakan gugur atau tidak valid. Koefisien korelasi aitem valid tertinggi sebesar
0,750 sedangkan terendah sebesar 0,301 (lihat lampiran C). Adapun rincian aitem-
aitem yang valid dan aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Blue Print Variabel Successful Aging (Y)
(Valid dan Gugur)
Setelah diuraikan rincian dan butir-butir aitem yang valid dan yang gugur,
selanjutnya disusun blue print yang terbaru untuk penelitian yang sesungguhnya.
Adapun blue print terbaru dari skala successful aging dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
43
Tabel 3.6
Blue Print Skala Successful Aging (Y) setelah try out
3. Reliabilitas
dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2010)
Service Solution (SPSS) 17.0 for windows. Adapun rumus Alpha Cronbach adalah
sebagai berikut :
2[1 − S1 + S2 ]
=
Sx²
Keterangan :
α = Koefisien reliabilitas alpha
S₁ = Varian skor belahan 1
44
skala dukungan sosial keluarga adalah sebesar 0,941. Sedangkan reliabilitas skala
bahwa alat ukur tersebut dapat digunakan dalam penelitian karena memiliki skor
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis sesuai dengan jenis data dalam
penelitian ini. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data interval, karena dalam
diferential, thurstone data yang diperoleh adalah data interval (Sugiyono, 2007).
Teknik analisis data yang sesuai untuk mengolah data interval yaitu teknik
. ( )( )
= ( ) ][ . ( )
√[( .
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi Product Moment
N = Jumlah subjek yang diteliti
X = Jumlah skor total variabel bebas (dukungan sosial
keluarga)
Y = Jumlah skor total variabel terikat (successful aging)
XY = Jumlah perkalian skor dukungan sosial keluarga dengan skor
successful aging
2
X = Jumlah kuadrat skor total dukungan sosial keluarga
2
Y = Jumlah kuadrat skor total successful aging
keluarga dan successful aging pada subjek berdasarkan jenis kelamin dan usia
X X
1 2
t1 2
SD 1
2
SD 2
2
n 1 1 n 2 1
Keterangan :
t 1-2 = Independent sampel t-test
X1 = Nilai rata-rata kelompok 1
X2 = Nilai rata-rata kelompok 2
SD12 = Variansi kelompok 1
SD22 = Variansi kelompok 2
dukungan sosial keluarga dan successful aging pada subjek, dengan rumus
sebagai berikut :
F=
Keterangan :
F = One way anova
Sb = Varian between
Sw = Varian within
Sn2 = Varian kelompok
X = Rata-rata gabungan
Xn = Rata-rata kelompok
Nn = Banyaknya sampel pada kelompok
k = Banyaknya kelompok
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for windows.
Tabel 3.7
Lokasi dan Jadwal Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1 11 Juni 2014 Acc sinopsis dan penentuan dosen
pembimbing
2 3 September 2014 – 20 Oktober Bimbingan dan penyusunan proposal
2014
3 12 November 2014 Seminar proposal penelitian
4 13 November 2014 – 2 Maret Bimbingan perbaikan proposal setelah
2015 seminar
5 6 Maret 2015 – 11 Maret 2015 Pelaksanaan try out di Kec. Payakumbuh
Timur
6 12 Maret 2015 – 15 Maret 2015 Analisis hasil try out
7 17 Maret 2015 – 29 Maret 2015 Pelaksanaan penelitian di Kec. Payakumbuh
Utara
8 31 Maret 2015 – 8 April 2015 Mengolah data penelitian
9 9 April 2015 – 17 April 2015 Bimbingan hasil penelitian
10 27 Mei 2015 Seminar hasil penelitian
11 28 Mei 2015 – 1 juni 2015 Bimbingan skripsi
12 17 Juni 2015 Ujian munaqasah