Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

Topik Bahasan : Pengalaman pribadi bidan yang aktual dan menarik dalam
menangani kasus/Asfiksia pada neonatus di ruang
perinatologi RS Balung
Waktu : Senin, 20 Juli 2020
Penyaji : Intan
Fasilitator : Ririn
Anggota : Luluk, Amnesa, Zakiyah, Ika Novita, Dwi Devi, Citra Dwi,

SKENARIO
Ririn : ”Assalamu’alaikum wr wb, selamat pagi teman-teman. Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul pada pagi hari ini tanpa
halangan sedikitpun dan dalam kondisi sehat walafiat. Tak lupa sholawat
berserta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafaatnya pada yaumil akhir kelak, Aamiin. Saya mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang sudah meluangkan waktunya pada
pagi hari ini untuk melaksanaakan diskusi refleksi kasus. Marilah kita buka
diskusi pada pagi hari ini dengan bacaan Basmallah bersama-sama”.
Anggota: “Bismillahirohmanoirrohim”.
Ririn : “Baik rekan-rekan semua. Pada pagi hari ini kita akan melaksanakan
diskusi refleksi kasus pada By. Ny N dengan tujuan dapat mengembangkan
profesionalitas bidan / perawat dalam memberikan asuhan kebidanan dan
sebagai satu wahana untuk meyelesaikan masalah dengan mengacu pada
standar oprasional prosedur ( SOP ) yang telah ditetapkan. Sehingga saya
disini mengajak rekan-rekan semua untuk merefleksikan pengalaman klinis
masing-masing”
Anggota: “Baik Bu”.
Ririn : “Lamanya proses diskusi kurang lebih 60 menit, bagaimana?”
Anggota: “Setuju”
Ririn : “Baiklah, sebelum diskusi refleksi kasus kita mulai, saya akan
menyampaikan terlebih dahulu syarat-syarat atau aturan-aturan selama
diskusi nanti. 1) Penyaji akan diberikan waktu 15 menit untuk menyajikan
materi dan 30 menit untuk proses tanya jawab. 2) Pertanyaan dan masukan
diberikan setelah penyaji selesai menyampaikan materinya, melalaui
fasilitator 3) HP disilent. 4) Selama diskusi berlangsung harus dijaga agar
tidak ada pihak-pihak yang merasa tertekan atau terpojok. Sebelum diskusi
kita mulai mungkin ada yang kurang jelas?”
Anggota: “Tidak”
Ririn : “Baik kalo tidak ada yang ditanyakan, langsung saja kepada penyaji di
persilahkan untuk menyampaikan materinya”.
Bd Intan: “Baik terimakasih atas waktu yang telah diberikan. Langsung saja disini
saya akan menyampaikan permasalahan yang saya alami dalam memberikan
asuhan pada pasien. Pasien berinisial By, Ny N usia 0 jam, baru lahir
menangis merintih, gerakan kurang aktif, kebiruan, terdapat pernafasan
cuping hidung dan retraksi dinding dada, Saat sebelum melahirkan bayinya.
Ny.N datang ke RS di rujuk oleh bidan puskesmas pada tanggal 20 Juli
2020 pukul 07.00 WIB dengan Kala II memanjang Saat proses persalinan,
Ny.N melahirkan bayinya dengan dilakukan tindakan induksi persalinan
drip oxytocin 5 IU dengan tetesan bertahap, kemudian lahirlah bayi pada
jam 08.30 WIB, tindakan yang saya lakukan setelah tali pusat diikat
menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan bayi dengan kain pernel,
menggantikan kain pernel dan menempatkan bayi di infant warmer dengan
radiasi panas yang mengenai bayi suhunya antara 36oC- 37oC.
Memposisikan bayi dalam posisi sedikit ektensi sekitar 3 cm untuk
membuka jalan nafas. Membersihkan jalan nafas dengan dilakukan suction
dengan memasukkan kanul section secara hati-hati (hidung ± 3 cm, mulut
±5 cm) dan menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar
perlahan sambil memutar (+ 5 detik ) Memberikan rangsangan meggosok
bagian punggung hingga taktil telapak kaki ,Bayi langsung menangis namun
kurang kuat. Mengeringkan kembali bayi dengan menggunakan pernel bayi
sudah dikeringkan Memberikan salf mata eritromisin untuk mencegah
infeksi pada mata dan menyuntikkan vitamin K1 di 1/3 lateral paha kiri
untuk mencegah perdarahan di otak. Merapihkan bayi dengan memakaikan
pakaian bayi, identitas bayi, membungkus bayi dengan kain pernel dan
pakaikan topi untuk menjaga kehangatan bayi Memposisikan bayi sedikit
ekstensi , Memasangkan oksigen 0,5 liter sesuai advice dokter Sp.A untuk
memperbaiki keadaan umum bayi. Bayi di bawa ke ruang perinatologi dan
tetap menjaga kehangatan bayi dengan bayi dipakaikan selimut dan topi
bayi. Menempatkan bayi di infant warmer dengan radiasi panas yang
mengenai bayi suhunya antara 36oC- 37oC Memasangkan oksigen 0,5 liter
sesuai advice dokter Sp.A Mengambil sampel darah bayi sesuai advice
dokter Sp.A Memasangkan infus dextrose 10% dengan 8 tetes permenit
untuk di lengan kanan sesuai advice dokter infus dextrose terpasang
Memasangkan OGT (orogastric tube) sesuai advice dokter Sp.A untuk test
feeding (menstimulasi perkembangan saluran cerna/gastrointestinal)
Mengobservasi TTV dan keadaan umum bayi, Tanda-tanda vital : N : 123
x/menit teratur, Rr : 79 x/menit tidak teratur , Suhu : 35,6 ᵒC Saya ingin
membahas ini karena menurut saya asuhan yang sudah saya berikan itu
sudah sesuai tapi bayii masih merintih terdapat sianosis dan retraksi dada.
Evaluasi untuk saya sendiri, saya rasa asuhan yang sudah saya lakukan
belum menunjukan perubahan yang baik terhadap Bay. Ny.N jadi disini
saya mengharapkan teman-teman sekalian dapat merefleksikan kasus yang
serupa atau hampir mirip dengan kasus yang saya tangani. Mungkin sekian
dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf dan waktu saya
kembalikan ke fasilitator.
Ririn “Iya terimakasih Mbak Intan atas penyampaian materinya, selanjutnya kita
masuk pada sesi tanya jawab. Silakan mungkin ada yang mau menanggapi.
Ya silakan Mbak Dwi Devi”.
P Dwi D: “Iya terimakasih B ririn atas waktunya. Saya ingin bertanya pada mbak
intan bayi ini anak yang keberapa, usia kehamilannya berapa dan
ketubannya sebelum lahir bagaimana, mekonial atau jernih ”.
Ririn : “Iya terimakasih mbak Dwi Devi pertanyaan yang bagus, selanjutnya ada
yang hendak menyampaikan pendapatnya lagi? Ya baik mba Zakiyah,
silakan menyampaikan pendapatnya”
B Zakiyah : “Iya terimakasih B Ririn atas kesempatannya. Saya sependapat dengan
pertanyaan mbak Dwi Devi karena diawal untuk menilai ketuban akan
menentukan tindakan resusitasi bila terjadi asfiksia
Ririn : “Iya terimakasih mbak Zakiyah pertanyaan, selanjutnya ada yang hendak
menyampaikan pendapatnya lagi? Ya baik mbak Luluk, silakan
menyampaikan pendapatnya”
B Luluk : “Iya terimakasih Bu Ririn atas kesempatannya, saya akan menanggapi
berhubungan dengan pengobatan, disini bayi belum diberi terapi obat,
apakah Dokter SpA tidak memberikan terapi obat obatan ?. Hal ini
mungkin yang menyebabkan bayi masih merintih dan sianosis ”
Ririn : “Iya terimakasih mbak Luluk atas pertanyaannya. Mungkin maksud mbak
Luluk disini selain dapat terapi oksigen dan infuse mungkin dapat terapi
lain missal injeksi yang dapat membantu bayi segera menangis kuat dan
tidak sianosis, begitu ya mbak Luluk?”
P Luluk : “ iya begitu Bu Ririn”
Ririn : “Iya baik, selanjutnya siapa yang ingin berpendapat lagi? Iya baik mba
Nesa silahkan berpendapat atau bertanya”.
B Nesa : “Iya terimakasih Bu Ririn atas kesempatannya, disini saya akan
memberikan masukan bahwa untuk penanganan bayi ini lebih baiknnya
dicatat jam nya pada setiap tindakan, agar lebih mudah untuk evaluasinya
dan apakah mbak intan waktu melakukan asuhan atau tindakan ini
sendirian tidak ada bidan atau perawat lain yang membantu ? Terimakasih”
Ririn : “ Iya terimakasih mbak Nesa atas sarannya, saya ingin mengkonfirmasi
pendapat mbak Nesa bahwa kapan tindakan itu dilakukan dicatat jam
berapa mulai dilakukan resusitasi jam barapa diberikan O2, dst gitu ya
mbak
B Nesa : “ya Bu
Ririn : “iya terimakasih mbak Nesa atas sarannya, selanjutnya ada yang ingin
menambahkan? Oiya silakan Mbak Ika N”
P Ika N : “Iya terimakasih Bu Ririn atas kesempatannya, saya ingin menambahkan
mungkin belum adanya hasil dari laborat , bayi belum mendapat diagnosisi
pasti dan belum mendapat terapi injeksi dari dokter Sp.A
Ririn : “Jadi pendapat Mbak Ika disini bayi belum mendapat injeksi karena belum
ada diagnose pasti dari Sp.A, gitu ya mbak. Baik ada lagi pendapat atau
pertanyaan yang ingin di sampaikan?” ya mbak Citra silahkan
P. Citra : Dengan kasus Neonatus seperti ini apa yang sudah disampaikan pada
keluarga atau orang tua bayi.
Ririrn : Terimakasih Mbak Citra, bagaimana teman teman apakah sudah cukup ?
Anggota: “cukup Bu”
Ririn : “Baik kalau tidak ada lagi pendapat atau pertanyaaan saya akan
memberikan waktu kepada Mbak Intan tentang apa yang dapat dipelajari
dari diskusi pada pagi hari ini”.
Intan : “Baik terimakasih teman-teman atas pertanyaan dan masukan yang
diberikan, disini saya akan membacakan satu persatu pertanyaan, masukan,
dan jawaban yang saya berikan serta RTLnya 1) Data sebetulnya sudah
lengkap di rekam medik, maaf belum saya sampaikan di diskusi ini, bayi ini
anak yang kesatu dari ibu umur 20 tahun, usia kehamilannya 39 minggu
dan ketubannya mekonial. 2) Terapi untuk injeksi diawal memang belum
dapat karena masih menunggu hasil pemeriksaan laborat, setelah hasil
laborat keluar, pada siang hari sudah dapat terapi dari dokter Sp.A yaitu 1.
Infus Kaen mg3 dengan 6 tpm 2. Ampicilin 2 x 125 mg secara IV bolus. 3.
Ceftazidin 3 x 75 mg secara IV bolus. dan diberikan oleh yang jaga sore ,
untuk waktu melakukan tindakan sudah dicantumkan jamnya ada di laporan
SOAP , memang pada waktu melakukan asuhan By. Ny. N ini saya
sendirian karena perawat dan bidan yang lain juga sedang menangani pasien
3) untuk informasi yang sudah saya sampaikan pada orang tua atau
keluarga adalah menjelaskan keadaan bayinya bahwa bayi masih perlu
pengawasan ketat karena masih belum bisa menangis kuat dan masih sesak
juga memyarankan pada keluarga 1 atau 2 orang untuk selalu menunggu
bayinya meskipun tidak boleh didalam ruangan agar memudahkan
memberikan informasi dan kerjasama bila diperlukan sewaktu waktu,
memberikan kesempatan bertanya pada keluarga juga memberikan support
pada keluarga untuk selalau bersabar dan berdoa untuk kesembuhan bayinya
Ririn : “Mungkin ada yang mau menambahkan?
Anggota : Cukup Bu
Ririn : Baik saya akan membacakan kesimpulan untuk diskusi refleksi kasus pada
pagi hari ini alhamdulillah berjalan baik dan lancar, peserta aktif
memberikan pertanyaan, pendapat dan masukan pada kasus By,Ny. N ini
dengan asfiksia neonatus , untuk kasus seperti ini memang memerlukan
tindakan yang cepat tepat sesuai SOP., waktu presentasi mencantumkan
data yang lengkap, jam tindakan yang dilakukan dan bila darurat segera
minta bantuan teman sejawat yang lain serta libatkan keluarga dalam
penyembuhan pasien Marilah kita tutup diskusi pada pagi hari ini dengan
bacaan hamdalah bersama-sama”.
Anggota: “Alkhamdulillahirobil ‘alamin”
Ririn : “Kurang lebihnya saya mohon maaf, dan terimakasih atas kehadiran rekan-
rekan semua. Wabilahitauofik walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb”.
Anggota: “Wa’aaikumsalam Wr Wb”

Anda mungkin juga menyukai