BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Bayi
baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 - 28 hari.
B. Rumusan masalah
1. Apa-apa saja pelayanan kesehatan yang di berikan pada bayi?
2. Apa saja pelayanan kesehatan yang diberikan pada balita?
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir dan balita berbasis
perlindungan anak, di Puskesmas dan jaringannya.
2. Tujuan khusus :
BAB II
TINJAUAN TEORI
a) Kepala
1) Ukurlah lingkar kepala. Ukuran kepala yang tidak
normal besarnya disebut hidrosefalus. Ukuran kepala
yang terlalu kecil disebut mikrosefalus. Lingkar kepala
rata-rata adalah 33 cm.
2) Rabalah fontanela anterior, seharusnya tidak
menonjol (membengkak).
3) Lihatlah adanya celah bibir (seperti bibir kelinci) atau
celah palatum.
b) Punggung.
Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada
bayi. Tidak didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada
kulit yang menutupi sumsum tulang belakang bayi.
c) Anus
Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium dapat
keluar. Ini untuk meyakinkan tidak adanya anus
imperforate/atresia ani. Anus imperforata atau atresia ani
merupakan kelainan kongenital pada anus dimana tidak
terdapatnya lubang anus.
d) Anggota tubuh
2. Pemeliharaan BBL
a. Kebutuhan Higiene
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara
kebersihan :
1) Kuku jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman
dan kotoran yang terselip di bawah kuku dan mencegah jangan sampai
melukai badan bayi.
2) Sebelum dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
3) Kamar bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar
matahari dan udara segar.
4) Untuk menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari
pakaian anggota keluarga yang lain.
5) Pakaian bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi
kapur/kamper pada pakaian bayi.
b. Memandikan Bayi
Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran
darah, memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa
akan kebersihan. Cara memandikan bayi :
1) Bersihkan wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena bahaya
sabun masuk ke mata bayi. Badan disabuni mulai dari kepala, leher,
tangan, jari, ketiak, dada, perut, sekitar pusat, kemudian punggung, kaki,
dan terakhir alat kelamin. Perhatikan lipatan, misalnya leher, ketiak, paha
harus dibersihkan dengan baik. Dengan waslap bersih, badan dibersihkan
dari sabun.
2) Bayi dimasukan ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
3) Bayi diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan mulai
dari kepala menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-benar
kering dan dilihat apakah ada kelainan kulit dan sebagainya.
d. Pakaian Bayi
Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh
disimpan dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning. Ukuran
popok yang paling baik yaitu jangan terlalu kecil supaya dapat dipakai agak
lama. Baju bayi dipilih sesuai dengan keadaan setempat.
e. Merawat Kuku Bayi
Jika kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek.
Sebaiknya, gunakan pemotong kuku khusus untuk bayi atau gunting kecil.
Hati-hati, jangan sampai melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat
lunak.
f. Merawat Mulut Bayi
Mulut bayi dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila
bayi tidak minum ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air
putih setelah minum susu.
g. Merawat Telinga
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau,
harus segera berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan
dengan baik dan dibersihkan dengan kapas hindari menggunakan lidi atau
benda keras.
h. Merawat Hidung
Jika bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan
memasukkan kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang hidung,
jangan menggunakan benda lain. Untuk membantu kesembuhan, bayi dijemur
pada pagi hari.
i. Kebutuhan Makanan
Makanan utama dan terbaik bagi bayi yang sudah disediakan Tuhan
adalah air susu ibu (ASI). ASI tidak hanya memberi perlindungan terhadap
infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang pertumbuhan sistem kekebalan.
j. Kebutuhan Tidur
Bayi harus cukup tidur dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur
terus, ia hanya bangun jika lapar, mandi, dan jika diganti popoknya. Makin
besar, waktu tidur bayinya makin berkurang karena bayi sudah dapat bermain.
Meskipun demikian harus tetap diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore,
dan malam hari.
k. Cara menjaga kesehatan bayi
1) Amati pertumbuhan bayi baru lahir dan neonatus secara teratur.
a) Timbang BB bayi baru lahir dan neonatus sebulan sekali sejak usia 1
bulan sampai 5 tahun di posyandu
b) Tanya hasil penimbangan dan minta pada kader mencacat di KMS.
c) Jika bayi baru lahir dan neonatus tumbuh kurang sehat minta nasehat
gizi ke petugas kesehatan
d) Bermain dan bercakap-cakap pada BBL dan neonatus sangat penting
bagi perkembangan BBL dan neonatus
2) Minta imunisasi sesuai jadwal di posyandu, rumah sakit atau praktek
swasta.
a) BBL dan neonatus harus di imunisasi lengkap sebelum berusia 1
tahun.
b) Imunisasi mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, difteri, batuk 100
hari, tetanus dan campak.
3.2 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Bayi baru lahir normal ( BBLN ) adalah bayi yang baru lahir dengan
usia kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm ) yaitu
36-40 minggu. (Mitayani, 2010). Menurut Saifuddin, (2002) dalam ( Rahma
blog : 2009 ) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam
pertama kelahiran. Menurut Dep. Kes. RI, (2005) dalam ( Rahma blog : 2010 )
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru
lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
berat.
Hal ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang
bayi, karena kandungan antibodi yang ada pada colostrom dan ASI. Setelah
bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu,
kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD.
Langkah IMD pada persalinan normal (partus spontan):
4.) Salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata
(Oxytetrasiklin 1%).
3. Pencegahan infeksi
Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi terpapar
langsung dengan suhu lingkungan
5. Kunjungan Neonatal
1) Adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali
yaitu:
Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam
setelah lahir
2) Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari
3) Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari
4. Pelayanan Posyandu
7. Pelayanan Immunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan
menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang
diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit:
sebagai berikut: TBC, Difteri, Tetanus, Pertusis (batuk rejan), Polio,
Campak dan Hepatitis B. Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari
penyakit-penyakit, terhindar dari cacat, misalnya lumpuh karena Polio,
bahkan dapat terhindar dari kematian.
A. Kesimpulan