BAB I
PENDAHULUAN
maka dalam hal ini orang tersebut mengalami fase stres (Azizah, Imam, &
dalam jangka waktu 2 minggu, maka orang tersebut akan jatuh kedalam fase
faktor, yaitu faktor internal (usia dan jenis kelamin, kepribadian, biologis,
psikologis) dan faktor eksternal (keluarga, sosial, dan tekanan hidup) (Pieter,
2011).
adalah kanker paling sering keempat pada wanita dengan perkiraan 570.000
kasus baru pada tahun 2018 mewakili 6,6% dari semua kanker wanita. Sekitar
Indonesia angka kejadian kanker terus meningkat mulai dari tahun 2013 –
2
2018 yaitu prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk,
naik dari tahun 2013 sebanyak 1.4 per 1000 penduduk. Berdasarkan Info Data
Indonesia (2018) dari hasil pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim telah
ditemukan 77.969 IVA positif dengan angka kejadian kanker leher rahim di
value 0,002 pada nilai α 0,05 yang berarti p value < α hubungan signifikan
hormon kortisol, dimana jika hormon kortisol ini terus-terusan tinggi, maka
akan menekan produksi serotonin dan akhirnya memicu gejala depresi seperti
gangguan fisik, psikis, dan sosial. Dalam hal ini maka penderita kanker
et al., 2015).
sehingga kualitas hidup pasien kanker servix akan lebih terjaga layaknya
manusia sehat pada umumnya. Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka
peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa saja yang bisa mempengaruhi
depresi.
1.3 Tujuan
1. Bagi lembaga
penyebab depresi
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi suatu pengetahuan, hal-hal yang
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar pengetahuan atau acuan bagi
6. Bagi penelitii
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan disajikan tentang teori yang menunjang penelitian, meliputi
: (1) Faktor Penyebab Depresi pada Pasien Kanker Serviks (2) Konsep Dasar
Depresi, (3) Konsep Dasar CA Servix, (4) Kerangka Teori, (3) Kerangka Konsep,
1. Faktor internal
(1) Stres
(3) Kepribadian
adalah individu yang memiliki konsep diri dan pola pikir yang
negatif.
asa ).
2. Faktor eksternal
2011) :
situasi dan besarnya dukungan dari orang lain. Hal ini sesuai
9
sebanyak 87,5%.
bersalah, menarik diri dari orang lain, dan tidak dapat tidur,
dramatis yang baru saja terjadi atau menimpa seseorang (Lubis, 2009).
1.1.2.2 Penyebab
1. Faktor internal
1) Stres
1998).
3) Kepribadian
adalah individu yang memiliki konsep diri dan pola pikir yang
4) Faktor biologis
5) Faktor psikologis
asa ).
3. Faktor eksternal
(Zaini, 2019) :
1. Faktor biologis
1) Faktor genetik
13
terpisah
2) Neurotransmitter
penyebab depresi
pelepasan serotonin.
14
3) Endokrin
2. Faktor lingkungan
pada suatu objek atau pada diri sendiri, sumber koping yang tidak
Janko, 2009)
depresi dan gangguan lainnya, seperti stres dan kecemasan agar kita
yang hebat dan menetap pada individu tersebut. Salah satu definisi
yang akan terjadi. Anda boleh juga menggunakan kata – kata lain
persoalan diluar kendali kita, atau reaksi jiwa dan raga terhadap
perubahan. Stress dibagi menjadi dua macam, pertama yaitu stres yang
stress baik. Sesungguhnya stress semacam ini ada pada setiap manusia,
terhindar. Ciri – ciri orang yang telah mengalami distress yaitu mudah
waktu yang lama atau lebih dari 2 minggu (APA, 2000) dalam
dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan orang
lain. Gejala – gejala depresi ini bisa kita lihat dari tiga segi yaitu segi
fisik, psikis, dan sosial. Secara lebih jelasnya, kita lihat uraian berikut
(Lubis, 2009):
1. Gejala fisik
hal – hal yang dilakukan justru tidak efisien dan tidak berguna,
sering nelpon yang nggak perlu. Yang jelas orang yang depresi
lamban.
5) Mudah merasa letih dan skait. Jelas saja, depresi itu sendiri
2. Gejala psikis
3. Gejala sosial
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri
4. Hilang minat atau rasa senang dalam semua kegiatan (yang biasa
saja.
hancur luluh, putus asa, merasa tidak tertolong lagi. Gagasan atau
gejala diatas. Depresi juga bertingkat, dari episode ringan, sedang, dan
dengan alat ukur Beck Depression Inventory (BDI) dengan skor 1-10
Wic08 \l 1057 ]
1. Depresi ringan
Gejala :
mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja)
minggu
2. Depresi sedang
Gejala :
24
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas
3. Depresi berat
Gejala :
mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja)
tanda dan gejala yang dialami oleh pasien yaitu afek depresif (sedih
(Zaini, 2019) :
Imipramin, Klonipramin
hari tidak ada reaksi. Bila setelah 2 minggu masih tidak ada
lanjut dan pasien dengan gagal ginjal dan hepar, berikan dalam
Setralin)
1) Setralin
2) Fluoxetin
27
gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik, dan sosial fobia). SSRI juga
kering, diare, disfungsi seksual. Efek samping lain dari SSRI adalah cemas
1. Terapi individu
2. Terapi keluarga
realistis.
3. Terapi kelompok
4. Terapi obat-obatan
Akan tetapi, pada fase ringan atau tidak memiliki risiko tinggi,
2.1.2.1 Pengertian
tumor sangat jauh berebeda. Tumor adalah benjolan yang ada pada
pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
2.1.2.2 Penyebab
ataupun gaya hidup. Banyak wanita yang dengan daya tahan tubuh
kanker.
memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama, serta mereka
rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel – sel pada leher
rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel – sel tersebut
Secara garis besar perubahan sel sel normal menjadi sel kanker
(transformasi sel) terbagi dalam dua tahapan utama yaitu inisiasi dan
promosi. Pada tahap inisiasi adalah adanya suatu agen tertentu seperti
protein gen tersebut menjadi protein yang lebih aktif atau lebih
keganasan.
DNA, jika gen tersebut rusak maka kontrol normalpun akan hilang
tumor supresor lain mengontrol adhesi sel terhadap sel lain atau
34
penting pada jaringan normal dan seringkali tidak ada pada kanker.
Mutasi dari gen ini biasa ditemukan pada kanker manusia, gen
Ras termutasi didalam tubuh sekitar 30% dari kasus kanker manusia,
Produk dari gen ras adalah suatu protein G yang memancarkan sinyal
protein yang menstimulasi siklus sel. Secara normal, jalur seperti itu
dapat berakibat pada pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Gen p53,
35
faktor trankripsi untuk beberapa gen. Protein lain diaktifkan oleh gen
DNA. P53 juga dapat mengaktifkan gen yang terlibat langsung dalam
mutasi akan berakumulasi dan sel tetap hidup setelah melalui banyak
fungsinya.
serviks pada wanita. HPV yang menginfeksi sel epitel sering disebut
Inti sel epitel dilapisan basal yang terinfeksi ditemukan adanya DNA
diferensiasi sel. Sifat kelainan ada yang tetap jinak dan ditandai oleh
virus bahkan bisa mencapai 1000 salinan dalam sel epitel pada lapisan
atas. Pada lapisan ini terjadi ekspresi gen yang berperan dalam
bentuk utuh.
HPV menyerang epitel pipih pada kulit dan mukosa dan biasanya
virus tahan panas dan pengeringan, infeksi dapat terjadi walupun tidak
dengan siklus sel yang diekspresikan oleh HPV. Protein utama yang
gen E2 dan E1. Integrasi antara genom HPV dan DNA manusia
telah dilakukan untuk mengetahui fungsi dari p53 itu sendiri, pendapat
lain mengemukakan bahwa p53 yang terdapat dalam sel yang sudah
atau dikenal dengan istilah p53 mutan. Setelah itu terungkap bahwa
mekanisme kerja p53 belum diketahui secara pasti, tetapi ada indikasi
Ikatan antara protein E6 dan gen p53 akan menyebabkan p53 kehilangan
fungsi sebagai gen tumor supressor yang bekerja di fase G1. Gen p53 akan
menghentikan siklus sel di fase G1, tujuan penghentian siklus sel adalah agar
dengan p53 akan menyebabkan sel terus bekerja sehingga sel akan terus
Jalur yang digunakan p53 melalui p21 yang akan melawan aktivitas
substrat yang diperlukan untuk keluar dari fase G1. Beberapa gen yang
menyandi inhibitor kompleks cdk-cyclin diantaranya p15, p16, p18, p21, dan
p57. Inaktivasi p21 yang merupakan salah satu gen penyandi inhibitor
Mutasi pada p53 adalah contoh gen tumor supresor yang sering dijumpai
pada berbagai jenis kanker. Gen p53 menunjukkan mutasi lebih dari 50%
genetik yang paling sering dijumpai pada kanker. Jenis mutasi dari p53
biasanya transisi dari guanine (G) ke adenine (A) atau dari Cytosin (C) ke
Thymine (T). Gen p21 selain menghambat kerja dari kompleks cdk-cyclin,
PCNA. PCNA adalah suatu protein yang diperlukan untuk replikasi DNA oleh
prolimerse ᵟ dan ε.
sepanjang 200 kb DNA, terdiri atas 23 ekson. pRb ditemukan dalam bentuk
kompleks E2F. Selama fase Go dan awal fase G1, pRb tidak terfosforilasi
tetapi pada akhir fase G1 awal fase S terjadi fosforilasi protein pRb secara
progresif pada berbagai sisi protein pRb. Faktor transkripsi E2F lebih mudah
berikatan dengan pRb ketika pRb tidak terfosforilasi pada fase G1. Kompleks
pRb dan E2F merupakan komponen yang stabil untuk menghambat kerja E2F
DNA. Kompleks pRb-E2F menghambat gen yang mengatur sel keluar dari
fase G1. Fosforilasi pRb maupun E2F oleh D-cdk4 dan cyclin D-cdk2 pada
pRb (protein retinoblastoma) dan gen lain yang menyerupai pRb (p130
dan p107) berfungsi mengkontrol ekspresi sel yang diperantai oleh E2F.
Ikatan pRb-E2F menghambat gen yang mengatur sel keluar dari fase G1.
Protein E7 dari HPV akan berikatan dengan pRb dimana pRb seharusnya
berikatan dengan E2F. E2F adalah gen yang akan merangsang siklus sel
40
melalui aktivasi proto-onkogen c-myc, N-myc. Jika E2F tidak terikat akan
menyebabkan proliferasi sel yang melebihi batas normal sehinggal sel tersebut
pRb secara aktif dihasilkan daktor – faktor yang menuju ke arah stimulasi –
terhadap pRb pada kultur sel tikus transgenic model, tidak ada data yang
protein E7 tingkat ekspresi dan lokalisasi subseluler didalam sel serviks yang
protein inti serviks. Protein E7 sebagian besar terdeteksi didalam nukleus sel –
sel kanker dan beberapa di sitoplasma. Data ini meyakinkan bahwa protein e7
Gen virus yang terinveksi dengan kromosom sel lebih banyak ditemukan
pada jaringan karsinoma, sementara pada jaringan tumor jinak, gen virus
banyak ditemukan diluar kromosom sel (benuk episomal atau plasmid) karena
integrasi gen virus kedalam kromosom sel bersifat acak (random), terdapat
kemungkinan bahwa pada sel tertentu integrasi itu terjadi pada tempat yang
diperlukan waktu 10-20 tahun. Namun jika sudah menjadi kanker stadium
Sel – sel yang telah bertransformasi menjadi sel kanker memiliki ciri :
sedikit
berbentuk sferis
pembuluh limfe terdekat. Pembuluh darah atau limfe membawa sel kanker ke
tempat yang jauh dari asalnya, kemudian sel-sel tersebut keluar dari pembuluh
darah (ekstravasi) dan membentuk koloni sel kanker sekunder. Pada kasus
kanker serviks yang disebabkan oleh HPV, saat diteliti ternyata HPV
imunitas
sehingga dapat melarutkan kolagen pada lapisan basal sehingga sel kanker
ternyata ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa sel kanker juga
Metastase sel epitel yang telah terinfeksi dapat terjadi melalui 3 cara yaitu :
43
bening lainnya.
2.1.2.4 Patofisiologi
44
2015) :
retinol (Vitamin A)
2010).
Significance)
49
samping serviks.
menyebabkan hidronefrosis
1. Tes pap smear merupakan cara deteksi kanker serviks yang paling
1. Operasi
pasca operasi.
2. Radioterapi
panggul.
3. Kemoterapi
CA Servix
Faktor penyebab :
Faktor internal
Stress
Usia dan jenis kelamin Upaya mengatasi
Kepribadian Depresi
depresi :
Faktor biologis 1. Terapi individu
Faktor psikologis 2. Terapi keluarga
Faktor eksternal 3. Terapi kelompok
Faktor keluarga Pengukuran
Faktor lingkungan tingkat
Faktor tekanan hidup depresi :
1. HRSD
2. BDI
Tingkatan depresi:
1. HRSD :
>23 sangat berat
19-22 berat
14-18 moderate
8-13 ringan
0-7 tidak depresi
2. BDI:
1-10 normal
11-16 gangguan mood ringan
17-20 batas depresi
21-30 depresi rendah
31-40 depresi sedang
Lebih dari 40 = depresi eksterm
2.4 Hipotesis
variabel yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini dapat
Di teliti
Tidak diteliti