Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN

LINGKUNGAN SOSIAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL


KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD Prof .Dr
SOEKANDAR MOJOSARI

Disusun Untuk Melengkapi Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Riset Keperawatan

Oleh :

IGA IMANIA
NIM : 201601131
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal yang


progresif dan irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan dan elektrolit yang
mengakibatkan uremia atau azotemia. Hemodialisis merupakan salah satu terapi
yang menggantikan sebagian kerja dari fungsi ginjal dan mengeluarkan sisa hasil
metabolisme dan kelebihan cairan serta zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh
melalui disfusi dan hemofiltrasi. tindakan hemodialisa tidak dapat menyembuhkan
atau pengembalikan fungsi ginjal secara permanen . tindakan hemodialisa untuk
menurunkan resiko kerusakan organ-organ vital akibat akumulasi zat toksis
dalam sirkulasi. pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan
mengatasi gejala dan tanda akibat LFG yang rendah sehingga diharapkan dapat
memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien (Sari, 2017).
Individu yang mengalami gagal ginjal kronis dan telah diwajibkan menjalani
hemodialisisakan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut,termasuk penyesuaian diri terhadap keterbatasan mobilitas,
peran dalam masyarakat yang berkurang, dan produktivitas yang menurun,akan
mempengaruhi kondisi psikologisnya (Indanah, Sukarmin, & Rusnoto, 2018)

Hasil systematic review dan metaanalysis yang dilakukan oleh Hill et


al, 2016, mendapatkan prevalensi global PGK sebesar 13,4%. Menurut hasil
Global Burden of Disease oleh WHO tahun 2010, PGK merupakan penyebab
kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-
18 pada tahun 2010 (Kemenkes RI, 2017). Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI pada tahun 2018, pravelensi gagal ginjal di Indonesia sebesar 0,8%
(Kemenkes RI, 2019). Unit dialisis untuk Penyakit Ginjal Kronik di Jawa Timur
sebanyak 83 unit yang memiliki 1024 atau 11% dari 9119 alat dialisis yang ada di
Indonesia. Data Indonesian Renal Registry menunjukkan bahwa insidensi PGK di
Indonesia sebesar 30.831 pasien dan di Jawa Timur Sebesar sebanyak 4.828
pasien (15,65%) (Tim IRR, 2018). Data di RSUD Prof. Dr Soekandar Mojosari
Mojokerto bulan November 2019 terdapat 120 pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisis dengan rata-rata 40 orang setiap hari.
Penyakit ginjal kronik menurut (Smeltzer, 2016) disebabkan oleh Infeksi
Saluran Kemih (ISK), penyakit peradangan, nifrosklerosis hipertensif, gangguan
kongenital dan herediter, gangguan metabolik, nefropati toksik. Gangguan
metabolik pada penderita diabetes mellitus akan menyebabkan nefropati, infeksi
pielonefritis dapat menyebabkan hilangnya jaringan fungsional ginjal, obat traktus
urinarius, gangguan imunologis, hipertensi, gangguan tubulus primer, gangguan
kongenital dan hereditas akan dapat menyebabkan kerusakan ada ginjal hingga
terjadi gagal ginjal kronik (Wijaya & Putri, 2013).
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik tidak hanya mengalami masalah fisik,
melainkan juga psikologis. Para pasien dengan Gagal Ginjal Kronik mengalami
penyakit ini secara menahun. Pasien mengalami perubahan yang dramatis dalam
hidupnya, banyak pembatasan yang harus ditaati, kesulitan untuk beraktivitas atau
melakukan pekerjaan rumah tangga. Berbagai macam perubahan dalam hidup
tersebut juga dapat berdampak pada persepsi individu mengenai hidupnya
sekarang termasuk kualitas hidupnya.oleh karena itu diperlukan dukungan
keluarga dan dan dukungan dari lingkungan sosial masyarakat untuk
meningkatkan kepercayaan diri dalam menjalani proses pengobatan yang
menahun. Pemberian dukungan dari orang terdekat pasien sangat penting dalam
manajeman pengobatan gagal ginjal kronik di mana anggota keluarga terlibat
dalam banyak aspek kegiatan perawatan kesehatan yang diperlukan pada pasien
Gagal ginjal kronis yang menajalani hemodialisa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
Gambaran Dukungan Keluarga dan Dukungan Lingkungan Sosial pada pasien
Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof Dr. Soekandar
Kabupaten Mojokerto.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah gambaran Dukungan Keluaga dan Dukungan Lingkungan Sosial
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof Dr. Soekandar
Kabupaten Mojokerto?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui gambaran Dukungan Keluaga dan Dukungan
lingkungan sosial pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD
Prof Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Keluarga
Keluarga dapat mengetahui sehingga keluarga dapat memberikan
perhatian ,dukungan yang baik dalam dapat melakukan perawatan pasien
gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
Tempat penelitian mendapatkan informasi tentang bagaimana
Dukungan keluarga dan dukungan lingkungan sosial yang menjalani
hemodialisa bagaimana respon keluarga untuk memberikan perhatian
sehingga dapat dijadikan tindak lanjut dalam pemberian perawatan kepada
klien untuk mempercepat penyembuhan pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani hemodialisa.
1.4.3 Bagi Peneliti
Ketika melakukan penelitian, peneliti dapat mengaplikasikan
asuhan keperawatan pada pasien Gagal ginjal yang menjalani
hemodialisa dan peneliti mendapatkan pengetahuan serta pengalaman
baru dalam pembuatan karya ilmiah.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya tentang masalah dukungan keluarga dan dukungan lingkungan
sosial yang terjadi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
dan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan.
BAB 2

Gambar 2.1 Kerangka Teori


2.1 Kerangka Konseptual

Faktor yang Positif


mempengaruhi
Dukungan keluarga :
Tahap perkembangan
Tahap pendidkan dan Dukungan
pengetahuan Keluarga Negatif
Factor emosi
Factor spiritual

Pasien Gagal Ginjal


Kronik yang menjalani
Hemodialisis

Faktor yang
mempengaruhiLingkung
an sosial
a . Faktor social
ekonomi Tinggi
b . Faktor latar belakang
budaya
Dukungan
Rata-rata
Lingkungan
social

Rendah
Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu


pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode
ilmiah (Notoatmojo, 2012). Pada bab ini disajikan : (1) Desain Penelitian, (2)
Populasi, sampling, sampel, (3) Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, (4)
Prosedur Penelitian, (5) Pengumpulan Data, (6) Pengolahan Data, (7) Etika
Penelitian, (8) Keterbatasan.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan suatu strategi


penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data dan digunakan untuk mendefinisikan struktur
penelitianyang akan dilaksanakan (Nursalam, 2016).

Desain penelitian adalah rencana tentang cara mengumpulkan suatu data


agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta sesuai dengan tujuan penelitian
yang akan dilakukan (Nasution, 2008).

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah study kasus yaitu
mempelajari gambaran epidemiologi yaitu distribusi dari masalah tertentu yang
distribusikan menurut waktu, tempat, dan orang. Metode penelitian deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran suatu keadaan secara objektif (Setiadi, 2013)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Dukungan


keluarga dan Dukungan lingkungan sosial pada pasien gagal ginjal yang
menjalani hemodialisa di RSUD Prof.Dr.Soekandar Mojosari Mojokerto
dengan menggunakan desain penelitian Deskriptif

3.2 Populasi, Sampling, dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh wilayah generalisasi yang terdiri atas adanya


objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil
kesimpulannya (Nursalam, 2016).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronis
yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof.Dr.Soekandar Mojosari Mojokerto

3.2.2 Sampling

Sampling merupakan suatu proses untuk menyeleksi porsi atau jumlah dari
populasi dalam pengambilan sampel agar dapat memperoleh sampel yang benar-
benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2016). Metode
pengambilan sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah (total sampling)
pasien gagal ginjal kronis yang menjaani hemodialisa sebanyak 63 responden.

3.2.3 Sampel

Sampel penelitihan merupakan sebagian dari keseruruan objek yang


diteliti dan di anggap mewakili seluruh populasi. Dengan kata lain sampel
adalah elemen-elemen popolasi yang diplih berdasarkan kemampuan yang
mewakilinya (Setiadi, 2013) .Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD
Prof.Dr.Soekandar Mojosari Mojokerto
3.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau


ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010), variabel dalam
penelitihan ini adalah Gambaran Dukungan Keluarga dan Dukungan
Lingkungan Sosial Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menajalani
Hemodialisa

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang


diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang
dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional.
Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain(Nursalam,
2016). Definisi operasional dalam penelitian ini akan diuraikan dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Variabel Gambaran Dukungan Keluarga dan
Dukungan Lingkungan Sosial Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
yang menjalani Hemodialisa Di RSUD Prof.Dr.Soekandar
Mojosari Mojokerto

Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Kriteria


Operasional

Dukungan Dukungan 1. Penderita Kusioner Ordinal 1. Dukungan


Keluarga keluarga gagal ginjal dukungan keluarga
merupakan yang memiliki keluarga baik = 76
perhatian yang dukungan 100%
2. Dukungan
diberikan oleh keluarga
keluarga
keluarga kepada dengan kriteria
cukup = 56
pasien :
75%
1.Dukungan
3. Dukunga
keluarga baik
keluarga kuran
= 76-100%
2. Dukungan = <55%
keluarga
cukup = 56-
75%
Dukungan keluarga
kurang = <55%

Dukungan Dukungan social 1. Penderita Kusioner Ordinal 1.Dukungan


Lingkungan lingkungan gagal ginjal yang lingkungan sosial/teman
Sosial merupakan memiliki social sebaya baik
perhatian yang dukungan sosial (teman 76-100%
2 .Dukungan
diberikan oleh dengan kriteria : sebaya,ling
sosial
masyarakat atau 1.Dukungan kungan di
/teman
teman sebaya sosial/teman masyarakat)
sebaya
sebaya baik = 76- cukup
100% 56-75%
2. Dukungan
Dukungan
sosial /teman
lingkungan
sebaya cukup
sosial kurang
= 56-75%
<55%
Dukungan
lingkungan sosial
kurang = <55%

3.3.3 Teknik Pengolahan Data

3.3.1 Analisa Data

Analisa data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu penelitihan,
karena dengan menganalisis data yang memberikan makna yang berguna untuk
memecahkan masalah penelitian (Setiadi,2013) Analisis penelitihan deskriptif
berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan dan menyajkan setelah data
terkumpul kemudian di periksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh atau
data yang telah selesai ditabulasi. Penelitihan ini menggunakan uji statistik
deskriptif dengan menggunakan SPSS.26

Anda mungkin juga menyukai