PROPOSAL KTI
Di ajukan guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan pendidikan
Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa
Oleh:
HENGKI HIKMAWAN NUGROHO
200102023
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyusun
karya tulis ilmiah ini yang berjudul Asuhan Keperawatan Halusinasi Pendengaran
pada pasien Skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Tujuan penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu sebagai memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan
purwokerto.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Purwokerto.
Ilmiah.
ii
5. Madyo Martoyo, S Kep Ns MNS., selaku pembimbing II yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekuranganya, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi ke arah yang lebih
baik
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I.....................................................................................................................10
PENDAHULUAN.................................................................................................10
A. LATAR BELAKANG................................................................................10
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................14
C. TUJUAN PENELITIAN.............................................................................14
D. MANFAAT PENELITIAN.........................................................................15
BAB II...................................................................................................................17
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................17
A. Konsep Dasar Skizofrenia...........................................................................17
1. Definisi....................................................................................................17
2. Tanda Gejala............................................................................................17
3. Patofisiologi.............................................................................................18
4. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................19
5. Komplikasi..............................................................................................19
A. Konsep Asuhan Keperawatan Halusinasi Pendengaran..............................21
1. Pengkajian...............................................................................................21
3. Intervensi.................................................................................................27
B. Implementasi...........................................................................................29
C. Evaluasi...................................................................................................29
A. Konsep Halusinasi Pendengaran.................................................................30
1. Pengertian................................................................................................30
2. Gangguan Halusinasi Pada Skizofrenia..................................................30
4. Edukasi Halusinasi Pada Skizofrenia......................................................33
BAB III..................................................................................................................35
iv
METODE STUDI KASUS .................................................................................35
1. Rancangan Studi Kasus...............................................................................35
2. Subyek Studi Kasus....................................................................................35
3. Fokus Studi.................................................................................................35
4. Definisi Oprasional.....................................................................................36
5. Tempat Dan Studi Kasus.............................................................................37
6. Metode Pengumpulan Data.........................................................................37
7. Penyajian Data............................................................................................38
8. Etika Studi Kasus........................................................................................38
LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH.....................
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH.............
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
(WHO) tahun 2001, setiap saat dapat terjadi 450 juta orang diseluruh dunia
1,7 per mil. Di beberapa provinsi terdapat gangguan jiwa berat yang paling
yogyakarta, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Krisis ekonomi dunia
yang semakin berat mendorong jumlah penderita gangguan jiwa di dunia, dan
gangguan jiwa di Indonesia mencapai 7,0 per 1.000 penduduk, dan untuk
wilayah Jawa Tengah tercatat mencapai 9%. Gangguan jiwa terbanyak yang di
Tengah yaitu mencapai 0,23% dari jumlah penduduk yang melebihi angka
serta menutup telinga karena menurut pasien mengganggap itu ada (P &
Rahmawati, 2022).
peran sosial. Salah satu diagnosis gangguan jiwa yang sering dijumpai adalah
adanya penyimpangan yang sangat dasar dan adanya perbedaan dari pikiran,
disertai dengan adanya ekspresi emosi yang tidak wajar. (Mulia & Damayanti,
2021).
ditandai dengan pikiran kacau, halusinasi, dan perilaku aneh (Pardede &
Tengah yaitu mencapai 0,23% dari jumlah penduduk yang melebihi angka
serta menutup telinga karena menurut pasien mengganggap itu ada (P &
Rahmawati, 2022).
olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain. Dampak yang
ditimbulkan dari adaya halusinasi yaitu kehilangan social diri, dimana dalam
semakin jelas bahwa peran perawat nntuk membantu pasien agar dapat
genetik dan pola asuh. Karena rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga
yang menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi,
hilang percaya diri dan mudah stress, selain itu seseorang yang merasa dirinya
percaya diri dan malas untuk mencari pekerjaan atau karena faktor ekonomi,
(Simanjuntak, 2021).
wawancara dengan kepala TIM yang bernama Adi terdapat pasien skizofrenia
di bangsal tersebut berjumlah 289 orang dari bulan Januari – November 2017.
abiyasa RSJ. dr. Prof Soerojo Magelang pada bulan januari – November
berjumlah 177 orang. Untuk bulan desember 2017 sementara data yang di
dapat untuk pasien halusinasi terdapat dua orang dari 10 pasien skizofrenia
terbanyak yang ditemukan di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang, sehingga perlu
spesialistik, namun tetap dilakukan secar holistic pada saat melakukan asuhan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
halusinasi pendengaran
halusinasi pendengaran
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pendidikan
c. Bagi Penulis
pelayanan.
e. Bagi Pasien
f. Bagi Mahasiswa
halusinasi pendengaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
dengan adanya perubahan kognitif, presepsi, emosi dan aspek lain dari
psikotik yang ditandai dengan adanya gangguan utama dalam pikiran yaitu
tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru,
afek yang datar atau tidak sesuai dengan berbagai gangguan aktivitas
2. Tanda Gejala
4. Menutup telinga
Lain
3. Patofisiologi
substansia alba serta grisea. Dari sejumlah penelitian ini, pada daerah otak
(2015, 2020).
5. Komplikasi
yang timbul pada pasien skizofrenia diawali dengan adanya perasaan yang
tidak berharga, takut dan ditolak oleh lingkungan sehingga individu akan
yang dapat terjadi pada klien dengan masalah utama gangguan sensori
1. Psikofarmakologis
Trihexyphenidyl (THP).
melewatkan aliran listrik melaui elecrode yang dipasang pada satu atau
3. Terapi Kelompok
1. Pengkajian
perlu dieksplorasi baik pada klien yang berkenaan dengan kasus halusinasi
yang meliputi :
a. Identitas klien
alamat klien.
b. Keluhan utama
orang lain, tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata,
c. Faktor predisposisi
faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat
maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat
ini.
d. Faktor presipitasi
objek yang ada di lingkungan juga suasana sepi / isolasi adalah sering
vital dalam batas normal yaitu tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 78
f. Aspek psikososial
1) Genogram
g. Konsep diri
4. Ideal diri
pasien yang mengalami halusinasi cenderung tidak peduli dengan
tinggi.
h. Status mental
tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat,
menarik diri dari orang lain berusaha untuk menghindari orang lain,
i. Mekanisme koping
1. Regresi
2. Proyeksi
3. Menarik diri
j. Aspek medik
2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi Pendengaran.
a. Definisi
Halusinasi pendengaran adalah salah satu gejala gangguan sensori
ini sudah melebur dan pasien merasa sangat ketakutan, panik dan tidak
b. Batasan karakteristik
mata cepat, respon verbal lambat dan muncul perasaan takut (M.
c. Faktor Resiko
1. Faktor perkembangan
biasanya tugas perkembangan mengalami hambatan dan hubungan
kecemasan.
2. Faktor sosiokultural
klien dibesarkan.
3. Faktor biokimia
neuro kimia.
4. Faktor psikologis
5. Faktor genetik
(Mislika, 2020).
3. Intervensi
pertama bertujuan agar klien dapat mengenal halusinasinya dan klien dapat
bincang dengan orang lain, yang ketiga agar klien dapat mengontrol
Furnama, 2021).
5. Evaluasi
Rahmawati, 2022).
C. Konsep Halusinasi Pendengaran
1. Pengertian
orang lain, risiko bunuh diri, isolasi sosial dan tidak bisa membedakan
mana yang realita dan mana yang bukan. Sehingga perlu adanya latihan
Skizofrenia adalah gangguan yang terjadi di otak yang sangat berat dimana
dimulai dari beberapa tahap, hal ini dapat di pengaruhi oleh keparahan dan
a. Fase Pertama
1) Karakteristik
2) Perilaku klien
tanpa suara, pergerakan mata cepat, respon verbal yang lambat jika
b. Fase Kedua
1) Karakteristik
pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan, kecemasan
dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain
2) Perilaku klien
c. Fase Ketiga
1) Karakteristik
terhadap halusinasinya.
2) Perilaku klien
d. Fase Keempat
yang digunakan pada wawancara yaitu peneliti sendiri dengan alat bantu
3. Fokus Studi
Fokus studi dalam karya tulis ilmiah ini adalah pasien dengan
a. Halusinasi pendengaran
dan yang paling sering yaitu merupakan suara orang. Suara berbentuk
b. Pasien skizofrenia
b. Waktu Penyusunan
Waktu penyusunan ini akan dilakukan selama tiga hari dimulai pada
januari 2023.
palsu tersebut muncul ketika malam hari, dan dalam keadaan emosi
2) Observasi yang telah dilakukan yaitu rata – rata klien mengalami tanda
sendiri. Tanda dan gejala halusinasi adalah pasien sering berbicara atau
7. Penyajian Data
Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan studi kasus.
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil studi kasus
c. Confidentiality (kerahasiaan)
1–38.
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Patofisiologi, kaplan dan sadock,
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jik/article/view/2918%0Ahttp://jurnal.umt.a
c.id/index.php/jik/article/download/2918/3328
Lesmana, N. K., & Furnama, F. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Tn. D Dengan
Sakit Umum Gunung Jati Cirebon. Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren
Makhruzah, S., Putri, V. S., & Yanti, R. D. (2021). Pengaruh Penerapan Strategi
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/nbv42
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=halusinasi+pendengaran&oq=#d=gs_qabs&u=
%23p%3DmuqhG8XBeJIJ
13.
NMA, W. (2021). Pengaruh Insight pada Proses Kesembuhan pasien Skizofrenia.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.573
https://osf.io/preprints/9xn25/
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020).. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–
253.
https://doi.org/10.31219/osf.io/mdnts
Try Wijayanto, W., & Agustina, M. (2017). Efektivitas Terapi Musik Klasik
2018.
1–38.
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Patofisiologi, kaplan dan sadock,
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jik/article/view/2918%0Ahttp://jurnal.umt.a
c.id/index.php/jik/article/download/2918/3328
Lesmana, N. K., & Furnama, F. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Tn. D Dengan
Sakit Umum Gunung Jati Cirebon. Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren
Makhruzah, S., Putri, V. S., & Yanti, R. D. (2021). Pengaruh Penerapan Strategi
Pelaksanaan Perilaku Kekerasan terhadap Tanda Gejala Klien Skizofrenia di
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/nbv42
13.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.573
Putri, N. N., Lissa, N., Nainggolan, O., Vandea, S., & Saragih, M. (2021). Studi
https://osf.io/preprints/9xn25/
https://doi.org/10.31219/osf.io/mdnts
Try Wijayanto, W., & Agustina, M. (2017). Efektivitas Terapi Musik Klasik
2018.
MAGELANG
NIM : 200102023
Pembimbing l Pembimbing ll
Mengetahui
Koordinator KTI
Proposal KTI
Disusun Oleh:
Purwokerto,......................2022
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing ll