Oleh :
SITI JULAIKHA
R.17.01.065
NIM : R.17.01.065
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
(45270)
Riwayat Pendidikan
Pekerjaan : Mahasiswa
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : R.17.01.065
Kepatuhan
Menjalani Hemodialisa
Oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
Wenny Nugrahati Carsita, S.Kep., Ns., M.Kep.
NIK. 043 213 144
KATA PENGANTAR
kami
iv
untuk memberikan pengarahan, bimbingan ilmu pengetahuan, nasehat, dan
motivasi
Irmawati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wali Kelas Prodi Sarjana Keperawatan
angkatan 2017 yang selalu dengan sabar memberikan bimbingan dan saran
Elsa, Ema, Endah, Enes, Mutoharoh, Rindi, dan Safitri di Program Studi
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu
skripsi ini.
v
Indramayu, Mei 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A........................................................................................Latar Belakang
.................................................................................................................1
vi
B...................................................................................Rumusan Masalah
.................................................................................................................5
C....................................................................................Tujuan Penelitian
.................................................................................................................6
D..................................................................................Manfaat Penelitian
.................................................................................................................6
.................................................................................................................7
A. Hemodialisa.............................................................................................8
...............................................................................................................12
...............................................................................................................23
H................................................................................Dukungan Keluarga
...............................................................................................................29
A. Kerangka Konsep.................................................................................32
...............................................................................................................32
vii
A. Rancangan Penelitian............................................................................34
B. Sumber Artikel......................................................................................34
D. Waktu Penelitian....................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
DM : Diabete Mellitus
x
GGK : Gagal Ginjal Kronik
HD : Hemodialisa
TD : Tekanan Darah
DAFTAR LAMPIRAN
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fungsi ginjal untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme atau racun dari peredaran
darah manusia melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan
cairan dialisa pada ginjal buatan yang didalamnya terjadi proses difusi, osmosis,
dan ultrafialis (Haryono, 2013). Terapi hemodialisa adalah salah satu metode
terapi yang digunakan untuk dapat mempertahankn fungsi ginjal pada pasien
gagal ginjal kronik. Terapi hemodialisa yang dijalani oleh pasien gagal ginjal
kronik berfungsi sebagai pengganti beban kerja ginjal untuk melepas sisa
metabolisme, cairan, serta zat yang tidak penting. Hasil dari tindakan tersebut,
risiko kerusakan organ vital akan menurun karena hasil penyatuan zat toksis
Penyakit gagal ginjal kronik (GGK) yaitu menurunnya fungsi ginjal secara
progresif sehingga memerlukan terapi ginjal yang secara tetap seperti dialisis atau
transplatasi ginjal. Beberapa penyakit ginjal tidak menunjukkan tanda atau gejala
seluruh dunia yang angka kejadinya selalu meningkat, terutama dibeberapa negara
1
2
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 lebih dari
600 juta penduduk dunia mengalami gagal ginjal kronik dan 2 juta penduduk
pertumbuhan penderita gagal ginjal pada tahun 2018 telah meningkat 50% dari
Indonesia. Orang yang menderita penyakit gagal ginjal kronik di Jawa Barat tahun
2014 sebanyak 3.654 orang (Indonesian Renal Registry, 2014). Diet merupakan
salah satu faktor penting dalam penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa.
tahap akhir atau and stage renal disease (ESRD), penyebab utama dari GGK
tahap akhir ini adalah diabetes mellitus dan hipertensi. Diet pada pasien GGK
bergantung pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal dan ukuran berat badan.
kebutuhan zat gizi untuk mencapai status gizi optimal (Almatsier, 2013). Pasien
GGK harus dapat dievaluasi bagaimana kebutuhan energinya, asupan energi yang
cukup dapat menstabilkan berat badan dalam keadaan normal (Maglara, 2013).
Pengaturan diet sangatlah penting dalam pengobatan pasien gagal ginjal kronik
tahap akhir, dengan pembatasan protein tidak hanya mengurangi kada BUN tetapi
juga dapat mengurangi asupan kalium serta fosfor, dengan pembatasan ini dapat
STIKes Indramayu
3
tekanan intra glomelurus dan cedera sekunder pada nefron (Prince & Wilson,
2006).
kesehatan dan faktor penyebab dari ketidakpatuhan yaitu karena tentang kualitas
interaksi, instruksi, isolasi sosial dan keluarga, keyakinan, sikap dan kepribadian
(Niven, 2002). Hal yang paling berpengaruh dalam kepatuhan diet pasien gagal
hubungan dapat mempengaruhi tingkah laku individu dan tingkah laku tersebut
Dukungan keluarga akan lebih baik dalam proses pemulihan atau masukan saran
terutama pada pasien GGK tahap akhir, lebih khususnya dukungan keluarga dapat
langsung, sehingga dukungan keluarga adalah strategi penting yang harus ada
pada masa strees bagi keluarga (Friedman, 2010). Salah satu kepatuhan yang
paling berpengaruh dalam kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik adalah dari
emosional. Dukungan tersebut bisa mempengaruhi pasien gagal ginjal kronik dari
segi fisik maupun emosi, contoh segi fisik seperti membantu pasien dalam
STIKes Indramayu
4
beraktifitas serta diawasi oleh anggota keluarga, sedangkan segi emosional seperti
motivasi dari keluarga saat pasien menjalankan dietnya dan memberikan asupan
nutrisi yang sesuai anjuran dokter (Friedman, 2010). Keluarga juga merupakan hal
terpenting yang harus saling mengingatkan bagi setiap anggota keluarganya, jika
salah satu keluarga ada yang sakit atau terjadi masalah pada kesehatannya, maka
dari itu peran keluarga sangat penting terutama pada kepatuhan pasien gagal
hemodialisa harus mendapat asupan makan yang cukup agar tetap dalam keadaan
gizi baik, status gizi yang kurang merupakan prediktor terjadinya angka kematian
yang tinggi pada gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa (Becker,
1992 dalam Magdalena, Arifin, & Etti, 2014). Pasien juga terkadang merasa
pasien mengenai pembatasan diet tetapi masih banyak yang tidak patuh.
Pasien gagal ginjal kronik apabila tidak patuh maka akan mengakibatkan
terapi yang dijalankan oleh pasien gagal ginjal kronik (Meliana & Wiarsih, 2013).
Kepatuhan diet pada pasien GGK dalam menjalani hemodialisa merupakan hal
STIKes Indramayu
5
yang penting untuk diperhatikan. Pasien tidak patuh akan berdampak pada
baik akut maupun kronis, seperti penumpukan zat-zat berbahaya dari sisa
metabolisme tubuh. Pasien akan merasakan sesak nafas, oedema pada sebagian
atau seluruh tubuh. Pada pasien GGK apabila hal tersebut tidak segera ditangani
kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sangat
berperan penting bagi kesehatan pasien. Berdasarkan latar belakang di atas penulis
dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa”.
B. Rumusan Masalah
besar didunia, setidaknya 500 juta orang mengalami gagal ginjal kronik bahkan
menyebabkan 850 ribu kematian setiap tahunnya. Masalah yang sering terjadi
pada pasien gagal ginjal yaitu tidak patuh terhadap diet. Meskipun sudah
diberikan penyuluhan kesehatan terkait pembatasan diet, akan tetapi masih banyak
pasien yang tidak patuh. Kepatuhan diet sangatlah penting bagi pasien yang
menderita penyakit gagal ginjal kronis dengan terapi hemodialisa, karena apabila
pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisa tidak membatasi asupannya akan
STIKes Indramayu
6
akan dipegang oleh pasien dan keluarganya saat berada di rumah. Pasien dan
keluarga perlu mengetahui dan memahami tentang pengaturan diet yang dijalani
adalah “Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada
C. Tujuan Penelitian
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa.
D. Manfaat Penelitian
1. Pelayanan Kesehatan
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik yang
bagi institusi tentang dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal
STIKes Indramayu
7
memberikan dukungan secara maksimal kepada pasien gagal ginjal kronik agar
kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Metode penelitian ini menggunakan literature review ini memiliki dua variabel,
yaitu dukungan keluarga sebagai variabel independen dan kepatuhan diet sebagai
Direct, Repository, dan Directory of Open Acces Journal (DOAJ) dengan kata
kunci dukungan keluarga, kepatuhan diet gagal ginjal kronik, dan terapi
STIKes Indramayu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hemodialisa
1. Pengertian Hemodialisa
Hemodialisa (HD) berasal dari kata hemo artinya darah dan dialisis
artinya pemisah atau filtrasi. Hemodialisa adalah suatu metode teapi dialisis yang
digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika
secara akut ataupun progresif ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.
semipermeabel (ginjal buatan). Hemodialisa dilakukan pada saat toksin atau zat
larutan dan air dari darah pasien melewati membran semipermeabel (dializer)
adalah suatu metode terapi dialisis yang digunakan untuk mengeluarkan cairan
dan produk limbah dari dalam tubuh ketika secara akut atau progresif ginjal tidak
8
9
a. Tujuan hemodialisa
ke mesin dialisis.
b. Fungsi Hemodialisa
STIKes Indramayu
10
3. Prinsip Hemodialisa
Menurut Harmilah (2020) seperti pada ginjal, tiga prinsip yang mendasari
1. Difusi
Proses difusi adalah proses pemindahan zat karena perbedaan kadar darah,
2. Osmosis
3. Ultrafiltrasi
Proses ultrafiltrasi adalah proses pemindahan zat dan air akibat adanya
4. Indikasi Hemodialisa
STIKes Indramayu
11
< 5 ml).
1) Hiperkalemia
2) Asidosis
4) Kadar ureum atau kreatinin tinggi dalam darah (ureum > 200 mg %,
5) Kelebihan cairan
Kontra indikasi dari hemodialisa menurut Wijaya dan Putri (2013) yaitu:
STIKes Indramayu
12
mmHg.
d. Demam tinggi.
1. Pengertian
terjadi uremia dan sampah nitrogen lain dalam darah (Clevo &
Margareth, 2012).
STIKes Indramayu
13
2. Etiologi
Menurut Wijaya dan Putri (2013) penyebab pada pasien gagal ginjal kronik
adalah
Jenis lesi vaskular bisa menyebabkan iskemik pada ginjal dan kematian
jaringan ginjal. Aterosklerosis pada arteri renalis yang besar, dengan konstriksi
skleratik progresif pada pembuluh darah merupakan lesi yang sering terjadi.
STIKes Indramayu
14
Arteri besar yang juga dapat menimbulkan sumbatan pembuluh darah yaitu
hiperplasia fibromuskular. Penyakit hipertensi yang terlalu lama tidak diobati bisa
b. Gangguan imunologis
c. Infeksi
sebuah aliran darah secara ascenden dari traktus urinarius bagi. Melewati ureter
untuk mencapai ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal, yang
disebut pielonefritis.
d. Gangguan metabolik
menebalkan membran kapiler dan ginjal, serta terus mengalami disfungsi endotel,
STIKes Indramayu
15
Merupakan penyakit bawaan atau turunan dari salah satu anggota keluarga
seperti terjadinya kista atau kantong berisi cairan didalam ginjal dan organ lain.
3. Klasifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik
STIKes Indramayu
16
bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa
ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal
STIKes Indramayu
17
a. Stadium I
Tahap ini merupakan tahap paling ringan, faal ginjal masih baik.
normal. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar Blood Urea
b. Stadium II
telah rusak. Pada tahap ini mulailah ada BUN meningkat di atas
STIKes Indramayu
18
terganggu.
c. Stadium III
mungkin akan timbul. Untuk nilai GFR nya yaitu 10% dari
kurang.
STIKes Indramayu
19
atau dialisis.
5. Komplikasi
lain:
renin-angiotensin-aldosteron.
darah merah, perdarahan gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin dan kehilangan
kadar aluminium.
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik menurut Wijaya dan Putri (2013) adalah sebagai berikut:
a. Gangguan kardiovaskuler
STIKes Indramayu
20
perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung
dan edema.
b. Gangguan pulmoner
c. Gangguan gastrointestinal
bau ammonia.
d. Gangguan muskuloskeletal
e. Gangguan integumen
f. Gangguan endoktrim
STIKes Indramayu
21
hipomagnesemia, hipokalsemia.
h. Sistem hematologi
6. Penatalaksanaan Medis
a. Nonfarmakologis
3). Pengaturan supan lemak 30-40% dari kalori total dan mengandung
jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh.
STIKes Indramayu
22
12). Air.
b. Farmakologis
harus dihentikan.
4). Diuretik.
Sulfonilurea dengan masa kerja panjang, target HbA1C untuk DM tipe 1 0,2 diatas
STIKes Indramayu
23
11). Kontrol dislipedemia dengan target LDL < 100 mg/dl, dianjurkan
golongan statin.
1) Dialisis
pergerakan larutan dan air dari darah pasien melewati membran semipermeabel
menderita gagal ginjal akut dan kronik akibat dari: azotemia, simptomatis berupa
responsif dengan diuretik, asidosis yang tidak bisa diatasi, batu ginjal, dan
sindrom hepatorenal.
2) Transplantasi Ginjal
menangani gagal ginjal. Prosedur ini meliputi penggantian satu atau kedua ginjal
pasien dengan ginjal sehat dari pendonor, baik pendonor yang masih hidup atau
STIKes Indramayu
24
lelah, nafsu makan menurun, gatal-gatal, pucat, nyeri otot, nyeri tulang dan sendi,
paru-paru, produksi urine yang berkurang, sesak napas dan kesadaran menurun.
1. Pengertian
(Almatsier, 2013).
STIKes Indramayu
25
2. Prinsip Diet
(PERNEFRI, 2011):
STIKes Indramayu
26
b. Ekskresi
STIKes Indramayu
27
kacang,atau pisang.
c. Lemak
d. Protein
protein dengan ikan, unggas, atau telur setiap kali makan, akan
STIKes Indramayu
28
3. Tujuan Diet
fungsi ginjal.
4. Syarat Diet
syarat yaitu:
b. Protein.
amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 gr/kg BB/hari. Protein hendaknya
e. Natrium
Diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam, yaitu 1gr +
penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1gr untuk tiap ½ liter urin.
f. Kalium
STIKes Indramayu
29
liter urin.
Tabel 2.2
Makanan yang Dianjurkan dan Dibatasi pada pasien gagal ginjal kronik
STIKes Indramayu
30
Ginjal Kronik
a. Pengetahuan
b. Dukungan keluarga
STIKes Indramayu
31
STIKes Indramayu
32
a. Fungsi afektif
STIKes Indramayu
33
b. Fungsi sosialisasi
dimasyarakat.
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
STIKes Indramayu
34
a. Dukungan informasional
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan emosional
STIKes Indramayu
BAB III
A. Kerangka Konsep
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
kerangka konsep pada literature review ini dapat digambarkan pada gambar 3.1
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
35
36
objek atau fenomena setelah itu dapat di ulang lagi oleh orang lain (Nursalam,
2013). Definisi operasional pada penelitian ini dapat digambarkan pada tabel 3.1
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
literatur saat ini (Jesson, Matheson, & Lacey, 2011). Jenis metode
B. Sumber
37
terpublikasi. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan Google
38
39
Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian
Kriteria Inklusi
Tabel 4.2
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Literature Review
1. Penelusuran Artikel
lebih lanjut.
ulasan yang mengevaluasi uji coba acak atau dari jenis penelitian
Artikel dikeluarkan (n = 3)
Artikel disaring berdasarkan
karena tidak sesuai dengan kriteria
judul dan abstrak (n =14) inklusi
Gambar 4.1
Diagram Alir PRISMA
hasil yang diukur untuk menjawab tujuan penelitian. Artikel penelitian yang
sesuai dengan kriteria inklusi dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi
Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan
dicermati. Ringkasan jurnal tersebut kemudian dilakukan analisa terhadap isi yang
keluarga dengan kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Direct, Repository, Directory of Open Acces Journal (DOAJ), dengan kata kunci
12.077 artikel terkait sesuai dengan kata kunci. Kemudian penulis membatasi
artikel terbit dari tahun 2011 s.d 2021 yaitu didapatkan 1.118 artikel. Dari 1.118
artikel penulis memilih jurnal untuk diunduh sesuai dengan variabel penelitian,
artikel yang ganda sebanyak 2 artikel sehingga tersisa 12 artikel, dari 12 artikel
sebanyak 3 artikel dikeluarkan karena tidak sesuai kriteria inklusi sehingga dalam
tahap ini tersisa 9 artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi untuk
dilakukan review. Artikel-artikel yang telah terpilih tersebut disajikan dalam tabel
berikut :
46
47
Tabel 5.1
Hasil Pencarian Artikel
DAFTAR PUSTAKA
Clevo, R. M., & Margareth. (2012). Asuhan keperawatan medikal bedah penyakit
dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jesson, J. K., Matheson, L., & Lacey, M. F. (2011). Doing Your Literature
Review. California: Thousand Oaks Publication. Retrieved from
http://books.google.com/books (diakses pada tanggal 21 Desember 2020
pada pukul 19.15 WIB).
\\
Kozier, E. B., Snyder. J. S., & Berman, A. (2010). Buku ajar fondamental
keperawatan: konsep, proses & praktik. Edisi 7. Jakarta: EGC.
Magdalena, E. P., Arifin, S. M., & Etti, S. (2014). Gambaran kepatuhan diet dan
dukungan keluarga pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa rawat jalan di RSU Haji Medan. Nakah Publikasi.
Universitas Sumatra Utara.
Moher, D., Liberati., Tetzlaff & Altman. (2009). Preferred reporting items for
systematic review and meta-analyses: the PRISMA statement. Journal of
clinical epidemiology. 62(10), pp. 1006-1012.
doi:10106/j.jclinepi.2009.06.00
Olagunju, A.T., Campbell, E.A., & Adeyemi, J.D. (2015). Interplay of anxiety
and depression with quality of life in endstage renal disease.
Psychosomatics. 56 (1), 67-77. Retrieved from
https://doi.org/10.1016/j.psym.2014.03.006 (diakses pada tanggal 20
Maret 2021 pada pukul 06.00WIB).
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil utama riskesdas tahun 2018. Retrived from
https://drive.google.com/file/d/1Vpf3ntFMm3A78S8Xlan2MHxbQhqyM
V5i/view (diakses pada tanggal 13 Januari 2021 pada pukul 08.00 WIB).
Susetyowati., Faza, F., & Andri, H. I. (2017). Gizi pada penyakit gagal ginjal
kronis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). Buku KMB 1 keperawatan medikal bedah:
keperawatan dewasa. Yogyakarta: Nuha Medika.