Anda di halaman 1dari 104

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN RESILIENSI PADA SANTRI


DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MASA COVID-19

OLEH :

FEBRIYANTHI DWI LESTARI


NIM : 7317026

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2021
SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN RESILIENSI PADA SANTRI


DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MASA COVID-19
PENELITIAN KUANTITATIF ASOSIATIF

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)


Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang

OLEH :

FEBRIYANTHI DWI LESTARI


NIM : 7317026

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2021
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Febriyanthi Dwi Lestari

NIM : 7317026

Tempat & tanggal lahir : Wahai, 22 Februari 2000

Institusi : S1 Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan

Tingkat Stress Dengan Resiliensi Pada Santri Dalam Proses Pembelajaran di Masa

Covid-19 Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang” adalah bukan skripsi milik

orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang

telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Jombang, April 2021

Yang Menyatakan

Febriyanthi Dwi Lestari


Nim : 7317026

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Oleh : Febriyanthi Dwi Lestari

Judul : Hubungan Tingkat Stress Dengan Resiliensi Pada Santri Dalam

Proses Pembelajaran di Masa Covid-19

Telah disetujui untuk diujiankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Pada


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum

Pada Tanggal :...........................2021

Mengesahkan :

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua : Mukhoirotin, S.Kep.,Ns.,M.Kep (.............................)

Anggota 1 : Mukhammad Rajin, S.Kep.,Ns.,M.Kes (.............................)

Anggota 2 : Andi Yudianto, S.Kep.,Ns.,M.Kes (.............................)

(.............................)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan

Khotimah, S.Kep., Ns., M.Kes.


NIPY : 11 010901 063

v
MOTTO

Allah menguji Nuh dengan banjir bandang, Ibrahim dengan kebakaran, Yaqub

dengan kebutaan, Yusuf dengan perpisahan, Ayub dengan kesakitan,Sulaiman

dengan kerajaan, dan Daud dengan peperangan. Ujian akan selalu datang,

bersiaplah dan jangan pernah mengatakan “kenapa harus aku?”.

vi
PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, saya persembahkan karya tulis

yang sederhana ini kepada yang terkasih:

1. Yang utama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT

yang telah memberikanku kekuatan. Atas karunia serta kemudahan yang

Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan,

sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad

SAW.

2. Untuk orang tua, Ibu ku tercinta. Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima

kasih yang tiada terhingga kupersembahakan karya kecil ini kepada ibu

“Djulaiha Sitania” yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan dan

cinta kasih yang tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas

yang tertuliskan di kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal

untuk membuat ibu bahagia, karena saya sadar selama ini belum bisa berbuat

lebih. Untuk ibu yang selalu memberikan motivasi dan selalu mendoakan,

menasehati saya menjadi lebih baik.

3. Untuk Saudara-saudaraku, kakakku “Eko Lanwari” dan Adikku “Sri Retno

Apriliani” terima kasih telah memberikan semangat, mendoakan serta telah

membantu berpartisipasi dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Bapak Andi Yudianto, S.Kep.,Ns.,M.Kes dan Mukhammad Rajin,

S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, terima kasih atas

pengorbanan waktunya selama ini dalam membimbing dan menasehati saya

untuk menyelesaikan Skripsi ini.

vii
5. Ibu Mukhoirotin, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji, terima kasih atas

waktunya selama ini dalam memberikan masukan kepada saya.

6. Ibu Devin Priharnunik, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku walikelas dari angkatan

73170 yang selalu memberikan support dan bimbingan dengan sangat sabar.

7. Dewan penguji yang memberikan arahan dan masukan.

8. Keluarga 73170 S1 Keperawatan yang saling memberikan motivasi,

semangat, terima kasih untuk beberapa tahun kita menjadi keluarga.

9. Sahabat-sahabatku ( Aisyah, Ferra Widya Ningtias, Novita Sari Desi

Febrianti ) yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada saya,

senang berkerja sama dengan kalian.

10. Ari Muhammad Syifa yang membantu memberikan masukan.

11. Teman-teman ( Asria, Iin, dan Ara ), saudara, keluarga yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu yang telah memberi semangat, menasehati dan memberi

memotivasi.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan Rido-

Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul :

“Hubungan Tingkat Stress Dengan Resiliensi Pada Santri Dalam Proses

Pembelajaran di Masa Covid-19” Sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan S1 Keperawatan. Mengingat dalam membuat skripsi ini tidak

dapat lepas dari berbagai pihak yang membantu dalam memberikan dorongan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. DR. H. Ahmad Zahro, MA. selaku Rektor Universitas Pesantren Tinggi

Darul ‘Ulum Jombang.

2. Pujiani, S.Kep, Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.

3. Khotimah, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Kaprodi Sarjana Keperawatan

Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.

4. Andi Yudianto, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Mukhammad Rajin, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam membuat skripsi ini.

6. Orang tuaku dan seluruh keluargaku yang telah memotivasi dan membantu

baik materil maupun spiritual.

7. Seluruh Responden yang siap di teliti dalam Penelitian saya ini.

8. Semua pihak yang telah mendukung atas memfasilitasi penyusunan skripsi ini.

ix
9. Semua temanku angkatan 2017 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan UNIPDU yang selalu membantu dalam rangka penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karenanya penulis sangat mengahapkan kritik dan saran yang membangun

untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis brharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembacanya.

Jombang, April 2021

Penulis

x
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN RESILIENSI PADA SANTRI
DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MASA COVID-19
1
Febriyanthi Dwi Lestari, 2Andi Yudianto, 3Mukhammad Rajin
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
2.3
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang

Email : dwifebriyan00@gmail.com

Abstrak
Adanya pandemi menimbulkan rasa khawatir bagi masyarakat. Oleh sebab itu,
pemerintah melakukan kebijakan seperti Lockdown, pembatasan jarak sosial,
PSBB, penerapan protokol kesehatan secara ketat, aktifitas sekolah maupun
perkantoran dilakukan secara online, hingga kebijakan terbaru yaitu PPKM.
Untuk mengatasi stressor tersebut diperlukan salah satunya resiliensi pada santri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan
resiliensi pada santri dalam proses pembelajaran di masa covid-19. Metode
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif
dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah santri
Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul’ulum Jombang. Pengambilan
sampel dengan teknik simple random sampling didapatkan sebanyak 92 sampel
santri. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, data yang
dianalisis menggunakan uji sperman rho. Variabel independen tingkat stres dan
variabel dependen resiliensi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan
negatif antara stres dengan resiliensi pada santri dengan nilai 𝜌 sebesar -0.320 (𝜌
< 0.05). Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi orang tua dan para pembina
atau ustazah untuk lebih memperhatikan dan memberikan dukungan sehingga
tingkat stres menuurun dan resiliensi meningkat.

Kata kunci : Tingkat Stres, Resiliensi, Santri

xi
THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVELS AND RESILIENCE
IN THE LEARNING PROCESS OF THE SANTRI DURING THE COVID-
19 ERA
1
Febriyanthi Dwi Lestari, 2Andi Yudianto, 3Mukhammad Rajin
1
Students of Nursing Bachelor Department Faculty of Health Sciences University of
Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
2.3
Advisor of Nursing Bachelor Department Faculty of Health Sciences University of
Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang

Email : dwifebriyan00@gmail.com

Abstract
The existence of a pandemic creates a sense of concern for the community.
Therefore, the government has implemented policies such as Lockdown, social
distancing restrictions, PSBB, strict implementation of health protocols, online
school, online office activities, and the latest policy, namely PPKM. To overcome
these stressors, one of them is needed resilience in adolescents. The purpose of
this study was to determine the relationship between stress levels and resilience in
the learning process of the students during the Covid-19 era. This study was a
quantitative research with an associative research design, and a cross-sectional
approach. The population in this study was the students of dormitory 3 Nusantara
Pondok Pesantren Darul 'Ulum Jombang. The sampling was simple random
sampling technique that obtained as many as 92 samples of students. The
instrument in this study used a questionnaire. The data analyzed were used by the
sperm test rho. The independent variable was stress level, and the dependent
variable was resilience. The results of this study indicated that there was a
negative relationship between stress and resilience in students with a value of -
0.320 (ρ < 0.05). Based on the results of the study, it was recommended for
parents and coaches or ustazah to pay more attention and to provide support so
that stress would decrease and resilience would increase.

Keywords: Stress Levels, Resilience, Santri

xii
DAFTAR ISI

SKRIPSI....................................................................................................................... i
SKRIPSI...................................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... v
MOTTO ..................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
Abstrak....................................................................................................................... xi
Abstract ..................................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6


2.1 Konsep Stress ........................................................................................................ 6
2.1.1 Definisi Stress ............................................................................................. 6
2.1.2 Mekanisme Terjadinya Stress .................................................................... 7
2.1.3 Jenis-Jenis Stress ........................................................................................ 7
2.1.4 Dampak-Dampak Stress ............................................................................. 8
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Stress ............................................................ 9
2.1.6 Aspek-Aspek Stress .................................................................................. 12
2.1.7 Tingkat Stress ........................................................................................... 13

xiii
2.2 Konsep Dasar Resiliensi ..................................................................................... 14
2.2.1 Definisi Resiliensi..................................................................................... 14
2.2.2 Aspek-Aspek Resiliensi ........................................................................... 14
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi ...................................... 16
2.3 Konsep Pondok Pesantren .................................................................................. 18
2.3.1 Pondok Pesantren ..................................................................................... 18
2.3.2 Peran Pondok Pesantren ........................................................................... 19
2.3.3 Model Pendidikan Pondok Pesantren ...................................................... 20
2.3.4 Kegiatan di Pondok Pesantren ................................................................. 22
2.4 Konsep Santri ...................................................................................................... 23
2.4.1 Definisi Santri ........................................................................................... 23
2.4.2 Perubahan Perilaku Santri ........................................................................ 24
2.4.3 Dinamika Perubahan Perilaku Santri ...................................................... 25
2.5 Konsep Covid-19 ................................................................................................ 27
2.5.1 Pengertian Covid-19 ................................................................................. 27
2.5.2 Tanda dan Gejala Covid-19 ..................................................................... 27
2.5.3 Penularan Covid-19 .................................................................................. 28
2.5.4 Pencegahan Penularan Covid-19 ............................................................. 29
2.6 Kerangka Teori .................................................................................................... 30

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..... 31


3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................................ 31
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................................ 32

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 33


4.1 Desain Penelitian ................................................................................................. 33
4.2 Kerangka Kerja ................................................................................................... 34
4.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 35
4.3.1 Populasi ..................................................................................................... 35
4.3.2 Sampel ....................................................................................................... 35
4.3.3 Sampling ................................................................................................... 36
4.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ................................................. 36
4.4.1 Identifikasi Variabel ................................................................................. 36
4.4.2 Definisi Operasional ................................................................................. 37
4.5 Instrumen Penelitian ........................................................................................... 38

xiv
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................................. 38
4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ................................................ 38
4.7.1 Prosedur Pengambilan Data ..................................................................... 38
4.7.2 Pengumpulan Data.................................................................................... 39
4.7.3 Pengelolaan Data ...................................................................................... 39
4.8 Analisa Data ........................................................................................................ 41
4.8.1 Analisa Univariat ...................................................................................... 41
4.8.2 Analisa Bivariat ........................................................................................ 42
4.9 Etika Penelitian ................................................................................................... 43
4.9.1 Lembar Persetujuan (informed consent) ................................................ 43
4.9.2 Tanpa Nama (anonimity) ......................................................................... 44
4.9.3 Kerahasiaan (confidentelly) ..................................................................... 44
4.9.4 Benefycienci Dan Non Malefycicency ................................................... 44
4.10 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 44

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ....................................... 46


5.1 Hasil Penelitian ................................................................................................... 46
5.1.1 Data Umum ............................................................................................... 46
5.1.2 Data Khusus .............................................................................................. 47
5.2 Pembahasan ......................................................................................................... 49
5.2.1 Tingkat Stres Pada Santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren
Darul ‘Ulum Jombang. ............................................................................ 49
5.2.2 Tingkat Resiliensi pada santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren
Darul ‘Ulum Jombang. ............................................................................ 50
5.2.3 Hubungan tingkat Stres dengan Resiliensi pada santri di Asrama 3
Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang. ........................... 52

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 46


6.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 54
6.2 Saran .................................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 56


LAMPIRAN ............................................................................................................... 58

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kegiatan di Pondok Pesantren ..................................................................22


Tabel 4.1 Definisi Operasional ..................................................................................37
Tabel 5.1 Karakteristik Remaja Berdasarkan Perkembangan Remaja dan
Pendidikan di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
Jombang .....................................................................................................47
Tabel 5.2 Tingkat Stres di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
Jombang .....................................................................................................48
Tabel 5.3 Tingkat Resiliensi Pada Santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren
Darul ‘Ulum Jombang ..............................................................................48
Tabel 5.4 Hubungan Tingkat Stres Dengan Resiliensi Pada Santri di Asrama 3
Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang..............................48

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian Hubungan Tingkat Stress dengan


Resiliensi Pada Santri Dalam Proses Pembelajaran di Masa Covid-
19 ........................................................................................................30
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan Tingkat Stress dengan
Resiliensi Pada Santri Dalam Proses Pembelajaran di Masa Covid-
19….. ..................................................................................................31
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Tingkat Stres dengan Resiliensi Pada
Santri Dalam Proses Pembelajaran di Masa Covid-19 ....................34

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corona virus atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 (SARS-cov-

2) telah menyebar di Indonesia pada awal tahun 2020. Diketahui, asal

mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir

Desember tahun 2019, sampai saat ini sudah terdapat 65 negara yang telah

terjangkit virus ini. (Data WHO, Maret 2020). Oleh sebab itu, pemerintah

banyak melakukan kebijakan seperti Lockdown, pembatasan jarak sosial,

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala besar), penerapan protokol kesehatan

secara ketat, aktifitas sekolah maupun perkantoran dilakukan secara online,

hingga kebijakan terbaru yaitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan

Masyarakat). Kebijakan-kebijakan itu tentunya memberikan dampak buruk

kepada aktifitas masyarakat. Berbagai kelompok masyarakat mengalami

kesulitan pada aktifitas mereka. Seperti para pelajar. Mereka diwajibkan

melakukan kegiatan belajar secara online. Hal tersebut membuat penyampaian

ilmu dari guru tidak efektif. Karena, banyak pembelajaran yang diberikan

materi pembelajaran dalam bentuk penugasan atau PR. Banyaknya tugas yang

diberikan membuat para pelajar menjadi stress. Hal itu juga mengharuskan

mereka untuk beradaptasi dengan baik terhadap kondisi saat ini atau disebut

Resiliensi (Purwanto, 2020).

1
2

Pelajar di Indonesia ada yang dikenal sebagai Santri. Pada kasus ini,

tentunya para santri lebih mendapatkan banyak dampak buruk daripada pelajar

biasa. Karena, Santri pada kondisi normal mereka melakukan aktifitas di

lingkungan Pondok Pesantren secara luring untuk memaksimalkan proses

pembelajaran. Namun, semenjak pandemi Covid-19, para santri banyak yang

dipulangkan ke rumah masing-masing (Kabar Jombang, 2020), dan baru

beberapa bulan yang lalu aktifitas Pondok Pesantren mulai dibuka kembali

dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini tentunya masih

memberikan dampak buruk kepada para santri di mana mereka mengalami

kesulitan belajar. Mereka melakukan pembelajaran secara daring dan luring

bergantian. Akibatnya, beban pikiran antara menyelesaikan tugas hingga larut

malam, dan kemudian harus bersekolah secara luring di pagi hari. Aktifitas itu

dapat menimbulkan stress pada para santri. Walapun begitu, mereka harus

beradapatasi dengan kondisi yang terjadi saat ini. Para santri yang berusia

muda tentunya merupakan menjalani periode yang kritis karena banyak hal

terjadi dalam kehidupannya sehingga diperlukan banyak adaptasi pada usia

ini. Stres yang terjadi pada masa ini disebabkan oleh akademik, hubungan

antar individu, adanya masalah dengan sesama teman, perubahan hidup dan

pencarian pekerjaan. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan stres antara lain

stres psikologi, fisik maupun masalah lingkungan. Oleh karena itu, masalah

ini perlu perhatian khusus untuk menanggulangi stres yang mungkin

dirasakan, (Bhargava & Trivedi, 2018).

Terdapat banyak Pondok Pesantren di Indonesia yang masih

merumahkan santri-santri mereka. Namun ada juga Pondok Pesantren yang


3

telah mengizinkan santri-santrinya untuk kembali tinggal di asrama dan

menempuh pendidikan Pondok Pesantren secara new normal. Pada kasus ini,

stress yang dialami santri yang berada di Pondok Pesantren Tinggi Darul

‘Ulum Jombang tepatnya di Asrama 3 Nusantara menjadi objek penelitian

tentang kondisi psikologis seperti stres, dan resiliensi mereka terhadap kondisi

pandemi Covid-19 saat ini.

Stress menurut KBBI adalah gangguan atau kekacauan mental dan

emosional yang disebabkan oleh faktor luar seperti ketegangan. Stress juga

adalah suatu kondisi di mana seseorang terganggu karena adanya tekanan

psikologis, stress adalah penyakit psikis atau kejiwaan. Akan tetapi, karena

pengaruh stress tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan

rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut (Marpaung, 2016).

Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap

keja dian yang berat, atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Dengan kata

lain, resiliensi adalah kondisi di mana seseorang dapat bertahan di dalam

keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan (adversity),

atau trauma yang dialami dalam kehidupannya (Reivich & Shatte dalam

(Septiani, Tria Fitria & Nurindah, 2016)).

Hasil penelitian yang dilakukan (Apriningtyas & Oktavianto, 2020)

mengatakan bahwa terdapat hubungan antara resiliensi dengan stres pada

remaja. Hasil ini terdapat hubungan resiliensi dengan stres pada responden,

selain itu dari analisis bivariabel menunjukan juga menunjukkan bahwa

resiliensi memberikan pengaruh dengan arah negatif. Artinya bahwa

semakin tinggi resiliensi individu maka semakin rendah tingkat stres yang
4

dialami. resiliensi merupakan pembentukan dari mekanisme perlindungan

yang melibatkan proses psikososial dan difasilitasi oleh adaptasi yang

postifi. Adanya suatu pengalaman terhadap peristiwa dan stres tergantung

pada usia, jenis kelamin, budaya dan faktor sosioekonomi. Beberapa hal yang

dapat memperkuat resiliensi individu selain faktor tersebut yaitu perjalanan

hidup individu dan keterampilan. Pada anak dan remaja, resiliensi sangat

dipengaruhi oleh proses keluarga dan terkait dengan pemecahan masalah

yang efektif.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada santri dalam proses

pembelajaran di masa covid-19.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan tingkat stress dengan resiliensi santri dalam proses

pembalajaran di masa covid-19?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada

santri dalam proses pembelajaran di masa covid-19.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat stress santri dalam proses pembelajaran di masa

covid-19.
5

2. Mengidentifikasi tingkat resiliensi santri dalam proses pembelajaran di

masa covid-19.

3. Menganalisis hubungan tingkat stress dengan resiliensi santri dalam

proses pembalajaran di masa covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat diketahui bentuk stres dan resiliensi pada remaja terutama para

santri dalam proses pembelajaran di Pondok Pesantren di masa pandemi

Covid-19, sehingga dapat memperkaya pengetahuan dibidang keperawatan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Industri Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber perpustakaan di

bidang kesehatan khususnya tentang Stres dan Resiliensi pada Santri di

masa pandemi Covid-19.

2. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui tentang kondisi stres dan resilienssi dari para

santri di masa pandemi Covid-19.

3. Bagi Responden

Sebagai referensi yang dapat digunakan untuk penambahan ilmu

pengetahuan dan informasi tentang stres dan resilienssi dari para santri di

masa pandemi Covid-19.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Stress

2.1.1 Definisi Stress

Pada hakikatnya, kata stres merujuk pada kondisi dimana seseorang

mengalami tuntutan emosi. Keadaan ini dapat mengakibatkan munculnya

banyak gejala, seperti : depresi, kelelahan kronis, mudah marah, gelisah,

impotensi, dan kualitas kerja yang menurun.(Richards, 2010 dalam Kartika,

2015).

Menurut KBBI arti dari kata stres adalah gangguan atau kekacauan

mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar seperti ketegangan.

Stres juga adalah kondisi dimana seseorang terganggu karena adanya

tekanan psikologis. Akan tetapi, karena pengaruh stres tersebut maka

penyakit fisik bisa muncul akibat lemah dan rendanya daya tahan tubuh

(Marpaung, 2016).

Menurut Vincent Cornelli, Stres adalah gangguan pada tubuh dan

pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan. Charles D.

Speilberger, Menyebutkan stres adalah tuntutan eksternal mengenai objek

dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara ojektif berbahaya. Stres

juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan, gangguan yang tidak

mengenakan atau menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang (Doli

Tine Donsu, 2017).

6
7

2.1.2 Mekanisme Terjadinya Stress

Stress baru nyata dirasakan apabila keseimbangan diri terganggu.

Artinya kita baru bisa mengalami stres apabila kita mempersepsi kan

tekanan dari stressor melebihi daya tahan yang kita punya untuk

menghadapi tekanan tersebut. Jadi selama kita memandang diri kita masih

bisa menahan tekanan tersebut maka kecaman stress belum nyata. akan

tetapi tekanan tersebut bertambah besar (baik stressor yang sama atau dari

stressor yang lain secara bersamaan) maka cekaman menjadi nyata, kita

kewalahan dan merasakan stress (Danial, 2010).

2.1.3 Jenis-Jenis Stress

Seperti yang sudah disebutkan bahwa stres atau stressor memiliki

banyak keragaman, sehingga dapat disimpulkan stres yang dihasilkan

beragam pula. Menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti, stres dapat

digolongkan menjadi:

a. Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau

rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus

listrik.

b. Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat

beracun, hormone, atau gas. Stress mikrobiologik, disebabkan oleh

virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.

c. Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan,

organ, atau sistemik sehinggamenimbulkan fungsi tubuh tidak


8

normal.Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.

2.1.4 Dampak-Dampak Stress

Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal

ini dapat memotivasi dan memberi semangat untuk menghadapi tantangan.

Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi,

penyakit kardiovaskuler, penurunan respon imun, dan kanker (Doli Tine

Donsu, 2017).

Menurut Priyono (2014) dampak stres dibedakan dalam tiga kategori,

yaitu :

1. Dampak Fisiologik

a. Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu system

tertentu

1. Tekanan darah naik : kerusakan jantung dan arteri.

2. Muscle myopathy : otot tertentu mengencang/melemah.

3. Sistem pencernaan : maag, dan diare.

b. Gangguan system reproduksi

1. Kehilangan gairah sex.

2. Amenorrhea : tertahannya menstruasi.

3. Kegagalan ovulasi ada wanita, impoten pada pria, kurang

produksi semen pada pria.

c. Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa

bosan, dll.
9

2. Dampak psikologik

a. Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merpakan tanda

pertama dan punya peran sentral bagi terjadinya burn-out.

b. Pencapaian pribadi menurun, sehingga berakibat menurunnya

rasa kompeten dan rasa sukses.

c. Kewalahan atau keletihan emosi.

3. Dampak perilaku

a. Stres yang berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif

mengikuti kegiatan pembelajaran.

b. Manakala stres menjadi distres, prestasi belajar menurun dan

sering terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat.

c. Level stres yang cukup tinggi berdampak negatif pada

kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan,

mengambil langkah tepat.

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Stress

Sesuatu yang merupakan akibat pasti memiliki penyebab atau yang

disebut stressor, begitupula dengan stress, seseorang bisa terkenan stress

karena menemui banyak masalah dalam kehidupannya. Seperti yang

telah diungkapkan di atas, stress dipicu oleh stressor. Tentunya stressor

tersebut berasal dari berbagai sumber, yaitu (Masrudin, 2016):

a. Lingkungan

Yang termasuk dalam stressor lingkungan di sini yaitu:


10

1. Sikap lingkungan, seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan itu

memiliki nilai negatif dan positif terhadap prilaku masing-

masing individu sesuai pemahaman kelompok dalam masyarakat

tersebut. Tuntutan inilah yang dapat membuat individu tersebut

harus selalu berlaku positif sesuai dengan pandangan masyarakat

di lingkungan tersebut.

2. Tuntutan dan sikap keluarga, contohnya seperti tuntutan yang

sesuai dengan keinginan orang tua untuk memilih jurusan saat

akan kuliah, perjodohan dan lain-lain yang bertolak belakang

dengan keinginannya dan menimbulkan tekanan pada individu

tersebut.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),

tuntutan untuk selalu update terhadap perkembangan zaman

membuat sebagian individu berlomba untuk menjadi yang

pertama tahu tentang hal-hal yang baru, tuntutan tersebut juga

terjadi karena rasa malu yang tinggi jika disebut gaptek.

b. Diri sendiri, terdiri dari :

1. Kebutuhan psikologis yaitu tuntutan terhadap keinginan yang

ingin dicapai.

2. Proses internalisasi diri adalah tuntutan individu untuk terus

menerus menyerap sesuatu yang diinginkan sesuai dengan

perkembangan.
11

c. Pikiran

1. Berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungan dan

pengaruhnya pada diri dan persepsinya terhadap lingkungan.

2. Berkaitan dengan cara penilaian diri tentang cara penyesuaian

yang biasa dilakukan oleh individu yang bersangkutan.

Penyebab-penyebab stress di atas tentu tidak akan langsung

membuat sesorang menjadi stress. Hal tersebut dikarenakan setiap orang

berbeda dalam menyikapi setiap masalah yang dihadapi, selain itu

stressor yang menjadi penyebab juga dapat mempengaruhi stress.

Menurut Kozier & Erb, dikutip Keliat B.A dampak stressor dipengaruhi

oleh berbagai faktor yaitu:

1. Sifat stressor. Pengetahuan individu tentang bagaimana cara

mengatasi dan darimana sumber stressor tersebut serta besarnya

pengaruh stressor pada individu tersebut, membuat dampak stress

yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda.

2. Jumlah stressor yaitu banyaknya stressor yang diterima individu

dalam waktu bersamaan. Jika individu tersebut tidak siap menerima

akan menimbulkan perilaku yang tidak baik. Misalnya marah pada

hal-hal yang kecil.

3. Lama stressor, maksudnya seberapa sering individu menerima

stressor yang sama. Semakin sering individu mengalami hal yang

sama maka akan timbul kelelahan dalam mengatasi masalah tersebut.

4. Pengalaman masa lalu, yaitu pengalaman individu yang terdahulu

mempengaruhi cara individu menghadapi masalahnya.


12

5. Tingkat perkembangan, artinya tiap individumemiliki tingkat

perkembangan yang berbeda.

2.1.6 Aspek-Aspek Stress

Ada dua aspek utama saat seseorang mengalami stress yaitu aspek

fisik, dan aspek psikologis (Sarafino, 1998):

1. Aspek fisik

Aspek ini berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada

saat stress sehingga individu tersebut mengalami sakit pada organ

tubuhnya, seperti sakit kepala dann gangguan pada pencernaan.

2. Aspek psikologis

Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah

laku. Masing-masing gejala tersebut mempengaruhi kondisi psikologis

seseorang dan membuat kondisi psikologisnya menjadi negatif, seperti

menurunnya daya ingat, merasa sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini

dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres.

Berdasarkan teori yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan

aspek-aspek stres terdiri dari aspek fisik dan aspek psikologis, aspek-

aspek tersebut dijadikan sebagai indikator alat ukur skala stress

akademik (Kartika, 2015).


13

2.1.7 Tingkat Stress

Klasifikasi stress dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu stres ringan, stres

sedang, dan stres berat (Wulandari, 2014).

1. Stres ringan

Pada tingkat stres ini adalah stres yang tidak merusak aspek

fisiologis dari seseorang. Stres ringan selalu dirasakan oleh setiap

individu misalnya lupa, dikritik, ketiduran dan kemacetan. Stres ringan

selalu terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kondisi ini dapat

membantu individu menjadi waspada. Situasi ini tidak akan

menimbulkan masalah atau penyakit kecuali jika terjadi secara terus

menerus.

2. Stres sedang

Stres sedang tesjadi lebih lama, dari beberapa jam hingga beberapa

hari. Respon dari tingkat stres ini didapat gangguan pada lambung dan

usus misalnya maag, buang air besar tidak teratur, perubahan siklus

menstruasi, menurunnya daya konsentrasi dan daya ingat. Contoh

stresor yang menimbulkan stres sedang adalah kesepakatan yang belum

selesai, beban kerja yang berlebihan, menghareapkan pekerjaan baru,

konflik dalam keluarga, dan kepergian keluarga dalam waktu lama.

3. Stres berat

Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu

sampai beberapa tahun. Respon dari tingkat stres ini adalah gangguan

pencernaan berat, debar jantung semakin meningkat, tremor, sesak

napas, cemas dan takut semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
14

Contohnya hubungan suami istri yang tidak harmonis, penyakit fisik

yang lama dan berat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkatan stress ada

3 yaitu : stres ringan, stres sedang, dan stres berat. Masing-masing

tingkatan stress memiliki dampak tanda dan gejala fisiologis serta psikologis

yang berbeda.

2.2 Konsep Dasar Resiliensi

2.2.1 Definisi Resiliensi

Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi

terhadap kejadian yang berat, atau masalah yang terjadi dalam kehidupan.

Dengan kata lain, resiliensi adalah kondisi di mana seseorang dapat bertahan

di dalam keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan

(adversity), atau trauma yang dialami dalam kehidupannya (Reivich &

Shatte dalam (Septiani, Tria Fitria & Nurindah, 2016)).

2.2.2 Aspek-Aspek Resiliensi

Aspek-aspek resiliensi menurut Connor dan Davidson (2003) terdiri

dari lima aspek, di bawah ini adalah aspek-aspek tersebut :

1. Personal competence, high standards, and tenacity

Merupakan faktor yang mendukung seorang untuk terus maju terhadap

tujuan saat orang tersebut mengalami tekanan atau adversity.

2. Trust in one’s instincts, tolerance of negative affect, and strengthening

effects of stress
15

Aspek ini berfokus pada ketenangan, keputusan dan ketepatan

saat menghadapi stres.

3. Control

Aspek ini berfokus pada kontrol dalam mencapai tujuan dan

kemampuan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain ataupun

dukungan sosial.

4. Positive acceptance of change, and secure relationships.

Hal ini berkaitan dengan adaptasi yang dimiliki seseorang.

5. Influences

Merupakan kepercayaan seseorang pada Tuhan atau nasib.

Aspek-aspek resiliensi di atas yang dikemukakan oelh Connor dan

Davidson (2003) telah dimodifikasi oleh Yu dan Zhang (2007) terdiri dari

tiga aspek utama, yaitu:

1. Strength (Kekuatan)

Menggambarkan kapasitas individu untuk memperoleh kembali dan

menjadi lebih kuat setelah mengalami kemunduran dan pengalaman di

masa lalu.

2. Optimism (Optimisme)

Merefleksikan kecenderungan individu untuk melihat sisi positif dari

setiap permasalahan dan percaya terhadap diri sendiri dan lingkungan

sosial. Aspek ini menekankan pada kepercayaan diri individu dalam

melawan situasi yang sulit.


16

3. Tenacity (Kegigihan)

Menggambarkan ketenangan hati, ketetapan waktu, ketekunan,

dan kemampuan mengontrol diri individu dalam menghadapi situasi

yang sulit dan menantang.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi

Menurut Everall, Allrows dan Paulson (2006) faktor-faktor

yang mempengaruhi resiliensi terdiri dari empat faktor, yakni faktor

individu, keluarga, komunitas dan faktor resiko (Ii, 2018).

a. Faktor individu

Yang dimaksud faktor individu adalah faktor-faktor yang berasal

dari dalam diri yang mampu membuat sesorang menjadi resilien. Hal-

hal yang termasuk dalam faktor individu ini antar lain :

1. Fungsi Kognitif dan Intelegensi

Individu dengan intelegensi yang baik memiliki kemampuan

resiliensi yang lebih baik. Levin (2002) menyetakan kecerdasan

yang dimaksud tidak selalu IQ yang baik, namun bagaimana

seseorang dapat mengaplikasikan kecerdasannya untuk dapat

memahami orang lain maupun diri sendiri dalam banyak situasi.

2. Strategi coping

Penelitian mengindikasikan bahwa remaja yang resiliensi memiliki

kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dan menggunakan

problem focused coping atau fokus terhadap permasalahan sebagai

strategi mengatasi masalahnya.


17

3. Locus of Control

Locus of control yang membuat individu menjadi resilien adalah

yang cenderung ke dalam diri yaitu internal locus of control, dimana

dengan begitu individu memiliki keyakinan dan rasa percaya,

cenderung memiliki tujuan, harapan, rencana pada masa depan

dan ambisi bahwa dirinya memiliki kemampuan.

4. Konsep Diri

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa konsep diri yang positif

dan harga diri yang baik membuat individu menjadi resilien.

b. Faktor keluarga

Beberapa penelitian serupa menjelaskan bahwa individu yang

menerima secara langsung arahan dan dukungan dari orang tua dalam

keadaan yang buruk akan lebih merasa termotivasi, optimis dan yakin

bahwa individu tersebut mampu untuk menjadi sukses.

c. Faktor Komunitas atau Eksternal

Pada situasi yang buruk, individu yang resilien lebih sering mencari

dan menerima dukungan juga kepedulian dari orang dewasa selain orang

tua, seperti guru, pelatih, konselor sekolah, kepala sekolah dan tetangga.

Begitupula dengan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain,

juga lingkungan yang baik.

d. Faktor Risiko

Beberapa faktor yang ada dalam faktor resiko sebagai stressor atau

tekanan. Faktor tersebut berupa keadaan kekurangan, kehilangan,

peristiwa negatif dalam hidup, perperangan, bencana alam dan


18

sebagainya. Penelitian yang sama juga menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi resilensi selain faktor yang telah disebut diatas, yaitu

regulasi emosi, emosi positif, spiritualitas, harapan, optimisme,

kemampuan beradaptasi, faktor demografis (usia, gender, jenis kelamin,

ras dan etnik) ataupun faktor lain yang mampu meningkatkan resiliensi

seperti tahapan kehidupam yang telah dilalui sebagai fase perkembangan

hidup. Dengan demikian, secara garis besar terdapat tiga faktor yang

mempengaruhi resiliensi yaitu faktor individu, keluarga dan eksternal

(kominutas).

Penelitian ini memiliki variabel bebas yaitu kebersyukuran yang

temasuk dalam faktor individual atau faktor yang berasal dari dalam diri

individu.

2.3 Konsep Pondok Pesantren

2.3.1 Pondok Pesantren

Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan dengan bentuk

khas sebagai tempat di mana proses pengembangan keilmuan, moral dan

keterampialan para santri menjadi tujuan utamanya Menurut Zamakhsari

Dhofier “Pesantren adalah salah satu lembaga yang ikut andil dalam

proses kepengasuhan anak yang mempunyai visi mendidik dan membina

individu untuk menjadi manusia yang beriman bertakwa, berbudi pekerti

luhur dengan berbekal ketrampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi, sehingga mampu mengemban amanat dan kewajibannya


19

dalam menjalankan ajaran agama untuk kepentingan membangun bangsa

dan negara (Ilmu & Konseling, 2018).

Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah “tempat

belajar para santri”. Sedang pondok berarti rumah atau tempat tinggal

sederhana yang terbuat dari bambu. Kata pondok juga berasal dari bahasa

arab funduk, yang berarti hotel atau asrama (Ilmu & Konseling, 2018).

2.3.2 Peran Pondok Pesantren

Sejarah Nasional telah mencatat peranan besar pesantren dalam

memperjuangkan bangsa baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah

kemerdekaan. Pada masa sebelum kemerdekaan, pesantren yang tersebar

luas di berbagai pelosok tanah air dengan ribuan santrinya telah tampil

baik sebagai ujung tombak perlawanan maupun perisai terakir pertahanan

bangsa terhadap penjajahan Belanda dan Jepang (Fatich, 2018).

Pesantren telah terlibat dalam menegakkan negara dan mengisi

pembangunan. Pondok pesantren terkait dengan peran tradisionalnya

sering diidentifikasi memiliki tiga peran penting dalam masyarakat

indonesia;

1. Sebagai Lembaga Penyiaran Agama

Peran pesantren sebagai lembaga penyiaran agama dapat dilihat

dari masjid pesantren di mana ia tidak hanya digunakan untuk

kalangan santri saja, akan tetapi digunakan sebagai masjid umum, jadi

masjid tersebut menjadi tempat belajar agama dan ibadah bagi

masyarakat umum sekitar pesantren. Peran pesantren sebagai lembaga


20

penyiaran agama dapat dilihat dari masjid pesantren di mana ia tidak

hanya digunakan untuk kalangan santri saja, akan tetapi digunakan

sebagai masjid umum, jadi masjid tersebut menjadi tempat belajar

agama dan ibadah bagi masyarakat umum sekitar pesantren.

2. Sebagai Lembaga Pendidikan

Pesantren menyelenggarakan pendidikan baik formal maupun

nonformal yang secara khusus mengajarkan agama, yang sangat

dipengaruhi oleh pikiran ulama-ulama fiqh, hadis, tafsir, tauhid dan

tasawuf yang hidup diantara abad 7-13 M.

3. Sebagai Lembaga Sosial

Pesantren menampung para santri dari berbagai lapisan masyarakat

muslim, tanpa membeda-bedakan tingkat ekonomi, suku dan sosial

orang tuanya (Fatich, 2018).

2.3.3 Model Pendidikan Pondok Pesantren

Menurut (syam, 2015), model pendidikan santri ada dua yaitu :

1. love oriented tichique

Berorientasi pada kasih sayang. teknik penanaman disiplin

dengan meyakinkan tanpa kekuasaan dengan Memberi pujian dan

menerangkan sebab-sebab boleh tidaknya suatu tingkah laku yang di

lakukan.

2. Berorientasi pada materi, yaitu menanamkan disiplin dengan

meyakinkan melalui kekuasaan, digunakan hadiah yang benar-benar

berwujud atau hukum fisik.


21

Sedangkan, untuk menanamkan kedisiplinan pada anak atau santri dapat

diusahakan dengan beberapa metode berikut ini :

a) Membiasakan melakukan sesuatu dengan baik, tertib dan teratur

misalnya berpakaian rapi, keluar masuk kelas harus hormat pada guru

harus memberi salam dan lain sebagainya.

b) Menjadi suri tauladan yang baik titik karena murid akan mengikuti

apa yang mereka lihat pada guru untuk itu guru harus memberi contoh

yang baik.

c) Kewajiban bagi para guru untuk memberikan penjelasan-penjelasan

alasan-alasan yang masuk akal atau dapat diterima oleh anak.

sehingga dengan demikian timbul kesadaran anak tentang adanya

perintah-perintah yang harus dikerjakan dan larangan-larangan yang

harus ditinggalkan.

d) Memberikan pengawasan atau kontrol terhadap kepatuhan anak

tentang peraturan atau tata tertib. adanya penyimpangan atau tidak

mematuhi peraturan disebabkan oleh pengawasan atau kontrol yang

kurang intensif terhadap situasi yang tidak diinginkan, akibatnya akan

merugikan anak maupun orang tua.

e) Memberikan latihan dengan cara memberikan anak-anak pelajaran

khusus atau bimbingan untuk mempersiapkan mereka menghadapi

masalah-masalah yang akan datang titik berlatih melakukan sesuatu

dengan disiplin harus dilakukan sejak kecil sehingga lama-kelamaan

anak akan terbiasa melakukannya jadi dalam hal ini sikap disiplin
22

yang ada pada seseorang selain berasal dari pembawaan bisa

dikembangkan melalui sebuah latihan (Syam, 2015).

2.3.4 Kegiatan di Pondok Pesantren

No Jam Kegiatan Santri

1 03.00-05.30 Bangun, Sholat Malam, Sholat Subuh

2 05.30-06.30 TAHFID 1 (Setoran Hafalan) Tahsin, Tahfid Mandiri

3 06.00-07.30 MCK

4 07.30-09.00 TAHFID 2 (Setoran Hafalan)

5 09.00-09.15 Istirahat

6 09.15-12.00 Belajar di Kelas (Sekolah)

7 13.00-14.00 Makan Siang dan Istirahat

8 14.00-15.00 TAHFID Mandiri

9 15.00-17.00 Sholat Ashar dan Muraja’ah

10 17.00-18.30 Bersih Diri dan Lingkungan Serta Sholat Magrib

11 18.30-19.00 Tilawah Kelompok

12 19.00-20.30 Sholat Isyah dan Makan Malam

13 20.30-21.00 Belajar Mandiri

14 21.30-03.00 Tidur Malam

Tabel 2.1 Kegiatan Di Pondok Pesantren


23

2.4 Konsep Santri

2.4.1 Definisi Santri

Kata santri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) orang

yang mendalami agm Islam, orang yang beribadat dengan sungguh-

sungguh (orang yang saleh), orang yang mendalami pengajiannya dalam

agama islam dengan berguru ketempat yang jauh seperti pesantren dan lain

sebagainya. Karena ketidak jelasan makna santri berbagai macam asumsi

dan opinipun turut meramaikan jagat pendefinisian santri. Asumsi dan

opini pun turut meramaikan jagat pendefinisian santri (Ilmu & Konseling,

2018).

Asal usul perkataan “santri” setidaknya ada dua pendapat yang

biasa dijadikan rujukan. Pertama, santri berasal dari kata “santri” dari

bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf. Kedua,kata santri yang

berasal dari bahasa Jawa “cantrik” yang berarti seseorang yang mengikuti

seseorang guru kemana pun pergi atau menetap dengan tujuan dapat

belajar darinya suatu ilmu pengetahuan. berasal dari bahasa Jawa “cantrik”

yang berarti seseorang yang mengikuti seseorang guru kemana pun pergi

atau menetap dengan tujuan dapat belajar darinya suatu ilmu pengetahuan

(Ilmu & Konseling, 2018).

Kata santri mempuyai arti orang yang mendalami Agama Islam,

orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh, dan orang yang saleh. Kata

santri terkadang jugadianggap sebagai gabungan kata sant (manusia baik)

dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata santri dapat berarti
24

manusia baik-baik yang suka menolong. Pendapat lain mengatakan bahwa

kata santri diadopsi dari bahasa India yaitu shastri yang berarti ilmuan

Hindu yang pandai menulis, oleh karena itu kata santri dilihat dari sudut

pandang Agama Islam berarti orang-orang yang pandai dalam

pengetahuan Agama Islam. Ada juga yang berpendapat bahwa santri

berarti orang-orang yang belajar memperdalam pengetahuan agama Islam.

Jadi santri adalah sekelompok orang baik-baik yang taat terhadap aturan

agama (orang saleh), dan selalu memperdalam pengetahuannya tentang

Agama Islam serta tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ulama (Susanto &

Muzakki, 2017).

Berdasarkan tempat kediaman mereka, santri dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu :

1. Santri Kalong

yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa di sekitar

pesantren dan biasannya tidak menetap di dalam kompleks pesantren.

2. Santri Mukim

yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan

menetapkan di dalam kompleks pesantren.

2.4.2 Perubahan Perilaku Santri

Perubahan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hal

(keadaan) berubah, peralihan, pertukaran, perbaikan. Sedangkan perilaku

menurut Rogers yang dikutip oleh Notoatmodjo dalam buku A. Wawan dan

Dewi M, adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat
25

diamati langsung dari maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku

respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat

diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari

maupun tidak (Susanto & Muzakki, 2017).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Clifford Geerts kebanyakan

santri berumur antara dua belas sampai dua puluh lima tahun, namun ia

juga pernah menjumpai beberapa yang berumur enam tahun dan tiga puluh

lima tahun. Karena menjadi santri bukan merupakan penghidupan, maka

kecuali kiai, jarang sekali terdapat orang berumur setengahbaya atau

orang tua di pondok (Susanto & Muzakki, 2017).

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

perubahan perilaku santri adalah berubahnya atau beralihnya kegiatan

para santri alumni Pondok Pesantren salafiyah yang masih berusia 18-20

tahun (remaja) baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak

dapat diamati secara langsung. Sedangkan perubahan yang dimaksud yaitu

menuju perubahan ke arah negatif (Susanto & Muzakki, 2017).

2.4.3 Dinamika Perubahan Perilaku Santri

a. Santri Sebagai Remaja

Santri yang dimaksud penulis yaitu remaja akhir lulusan Pondok

Pesantren salafiyah yang berusia antara 18 tahun hingga 22 tahun.

Istilah Remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti

remaja. Kamus Sosiologi remaja adalah masa muda suatu tahap dalam

manusia yang biasanya di mulai pada masa puber sampai masa


26

dewasa. Menurut Hurlock mendefinisikan remaja menjadi dua

bagian, yaitu awal masa remaja dan akhir masa remaja, awal masa

remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam

belas atau tujuh belas tahun dan akhir masa remaja bermula dari usia

enam belas atau tujuh belas tahun sampai delapan belas tahun yaitu

usia matang secara hukum (Susanto & Muzakki, 2017).

Menurut John Hill terdapat tiga komponen dasar dalam membahas periode

remaja, yaitu:

1. Perubahan fundamental remaja meliputi perubahan biologis,

kognitif dan sosial. Ketiga perubahan tersebut bersifat

universal.

2. Konteks dari remaja perubahan yang fundamental pada remaja

bersifat universal namun akibatnya pada individu sangat

bervariasi. Hal ini terjadi karena dampak psikologis dari perubahan

yang terjadi pada diri remaja dibentuk dari lingkungan.

3. Perkembangan psikososial, terdapat lima kasus dari psikososial

yaitu: identity, autonomy, intimacy, sexuality, dan achievement.

b. Santri sebagai pribadi yang melakukan regulasi diri

Bagi Bandura walaupun prinsip belajar cukup untuk

menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu

harus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau

ditolak oleh paradigma behaviorisme. Satu bandura berpendapat

bahwa manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri;

sehingga mereka bukan semata-mata bidak yang menjadi objek


27

pengaruh lingkungan. Sifat kausal bukan dimiliki sendirian oleh

lingkungan, karena orang dan lingkungan saling mempengaruhi. Dua

bandura banyak aspek fungsi kepribadian melibatkan interaksi orang

satu dengan yang lain. Dampaknya, teori kepribadian yang memadai

harus memperhitungkan konteks sosial dimana tingkah laku itu

diperoleh dan dipelihara.

Teori belajar sosial (Social learning theory) dari Bandura,

didasarkan pada konsep saling menentukan (reciprocal determinism),

tanpa penguatan (beyond reinforcement), dan pengaturan diri/berfikir

(self regulation/cognition).

2.5 Konsep Covid-19

2.5.1 Pengertian Covid-19

Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tanggal 11 februari 2020

mengumumkan nama penyakit yaitu “COVID-19” yaitu “CO” berarti

“Corona”, “VI” untuk “Virus”, “D” untuk “Disease (penyakit)” dan “19”

untuk tahun ditemukannya. Penyakit ini disebabkan oleh corona virus

sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2 atau Severe Acute

Syndrome Coronavirus 2) (Buku : DKJPS Covid-19 Kepeawatan Jiwa Edisi

2, n.d.).

2.5.2 Tanda dan Gejala Covid-19

Gejala awal covid-19 berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk

kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu gejala bisa

memberat, yaitu demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak


28

napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh beraksi

melaswan virus corona. Gejala infeksi virus corona bisa muncul dalam

waktu 2-14 hari setelah terpapar virus corona, tetapi kebanyakan klien

Covid-19 merasakan gejala setelah 11-12 hari. Penyakit Covid-19 dapat

menyebabkan gejala ISPA ringan sampai berat bahkan sampai terjadi Acute

Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik. Klien

dengan gejala ringan, rawat inap tidak diperlukan kecuali ada kekhawatiran

untuk perburukan yang cepat sesuai dengan pertimbangan madis. Semua

klien yang pulang ke rumah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan

memeriksa diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami gejala yang

semakin berat (Buku : DKJPS Covid-19 Kepeawatan Jiwa Edisi 2, n.d.).

2.5.3 Penularan Covid-19

Penyakit coronavirus 2019 yang disingkat covid-9 adalah penyakit

menular dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari

pernapasan saat batuk atau bersin. Masa inkubasi diperkirakan 1-14 hari

oleh WHO dan 2-14 hari oleh pusat pegendalian danpencegahan penyakit

amerika serikat (CDC). Penularan penyakit ini Melalui percikan ludah dari

orang yang mengandung virus Corona yang dapat mengenai yang dapat

mengenai muka, tangan, baju, badan, benda sekitar seperti gagang pintu,

tombol lift, uang, pegangan tangga, dll. Percikan ludah dapat langsung

dihirup melalui pernapasan, atau tangan yang sudah terkena virus

memegang muka, hidung dan mata kemudian dihirup pernafasan dan masuk

ke paru-paru (Buku : DKJPS Covid-19 Kepeawatan Jiwa Edisi 2, n.d.).


29

2.5.4 Pencegahan Penularan Covid-19

Sering ditemukan orang yang tampak sehat tetapi sudah memiliki atau

terpapar virus Corona, ia tidak menampakan tanda dan gejala, mungkin

karena imunitasnya yang cukup baik. Orang ini sangat berbahaya

menularkan virus Corona kepada orang lain. Oleh sebab itu, semua orang

harus melakukan upaya pencegahan penularan untuk dirinya sendiri agar

tidak menularkan kepada orang lain dan mencegah penularan dari orang

lain. Upaya pencegahan covid-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan,

dan mrnjaga jarak minimal 1 meter(Buku : DKJPS Covid-19 Kepeawatan

Jiwa Edisi 2, n.d.).


30

2.6 Kerangka Teori

Santri asrama
3 nusantara

Aspek stres Aspek resiliensi

1. Fisik 1. kekuatan

2. Psikologi 2. potimis
3. kegigihan

Faktor yang Faktor yang


mempengaruhi stres mempengaruhi resiliensi
1. Faktor lingkungan 1. Faktor individu

2. Faktor diri sendiri 2. Faktor keluarga

3. Faktor pikiran 3. Faktor komunitas dan


eksternal
4. Faktor resiko

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian Hubungan Tingkat Stress dengan


Resiliensi Pada Santri Dalam Proses Pembelajaran di Masa Covid-19
Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang
BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konsep adalah abtraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan kerkaitan

antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti) dan akan

membantu penelitian dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori

(Nursalam, 2016).

V Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Stress Resiliensi

Variabel Confouding
Faktor yang Mempengaruhi
1. Umur
2. Sekolah

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian hubungan tingkat stress dengan


resiliensi pada santri dalam proses pembelajaran di masa covid-19

31
32

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementaraterhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2016).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada santri dalam proses

pembelajaran di masa covid-19.


BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah cara untuk memecahkan masalah menurut

metode keilmuan (Nursalam, 2017). Dalam bab ini akan dijelaskan antara lain :

dalam bab ini akan dijelaskan antara lain : 1) desain penelitian, 2) kerangka kerja,

3) populasi dan sampel, 4) identivikasi variabel, 5) instrumen penelitian, 6) lokasi

dann waktu penelitian, 7) prosedur pengembalian dan pengumpulan data, 8)

analisis data, 9) etika penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan

untuk keperluan penguji hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian

serta sebagai alat untuk mengontrol atau menjawab berbagai variabel yang

berpengaruh pada penelitian (Nursalam, 2017). Desain atau rancangan penelitian

adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, memungkinkn pengontrolan

maksimal beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil

(Nursalam, 2020). Berdasarkan tujuan penelitian yang ada, rancangan penelitian

yang digunakan adalah korelasi, yaitu pengkajian hubungan antara variabel

dengan menggunakan pendekatan cross-sectiona, yaitu jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran atau observasi data dari variabel dependen dan

independen dinilai pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2020).

Dalam hal ini peneliti akan mengidentifikasi hubungan variabel bebas yaitu stress

dan resiliensi santri dan variabel terkait yaitu proses pembelajaran di masa

pandemi Covid-19.

33
34

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah, mulai

dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal

dilaksanakan penelitian (Nasrsalam, 2016).

Populasi
Seluruh santri putri yang tinggal di asrama 3

Teknik sampling : simple random sampling

Sampel : 75 responden santri putri yang


bersekolah

Pengumpulan data : kuesioner

Analisis data : uji sperman

Hasil

Penyajian data

Ada hubungan Tidak Ada hubungan


𝜌 < 0,05 𝜌 > 0,05

Kesimpulan

Gambar 4.1 kerangka kerja hubungan tingkat stres dengan resiliensi pada
santri dalam proses prmbrlajaran di masa covid-19
35

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan (Nursalam, 2020). Dalam penelitian ini, populasinya adalah

92 santri putri asrama 3 Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2020). Dalam

penelitian ini, sampelnya adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari santri putri di asrama 3

Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang.

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat signifikan (α) = < 0,05 atau (α) = > 0,05

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2

92
𝑛=
1 + 92 (0,05)2

92
𝑛=
1,23

𝑛 = 74,79

𝑛 = 75 responden
36

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sempel yang benar-

benar sasuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2020).

Penelitian ini menggunkan simple random sampling yaitu cara pengambilan

sampel dengan cara tidak memperhatikan tingkatan yang ada pada populasi

(Nursalam, 2016). Cara mengambil sampling pada penelitian ini dilihat dari

populasinya 92.

4.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

4.4.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristrik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lainnya). Ciri yang dimiliki oleh

anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok tersebut. Variabel juga merupakan konsep dari

berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk

pengukuran san atau manipulasi suatu penilitian (Nursalam, 2020).

1. Variable independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas biasanya

dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau

pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam, 2020). Dalam penelitian

ini variabel independennya adalah tingkat stress


37

2. Variable dependen (terkait)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain. Variabel respon akan muncul sebagai

akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dalam ilmu perilaku,

variabel terkait adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu

organisme yang dikenai stimulus. Variabel terkait adalah faktor yang

diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau

pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2020). Dalam penelitian ini

variabel dependenya adalah resiliensi

4.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang di

amati dari sesuatu yang di definisikan tersebut (Nursalam, 2020).

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Parameter Alat Skala Skor


Variabel Definisi Operasional
ukur data

Variabel Stress merujuk pada -Aspek fisik K O Normal (31-


Independen : sebuah kondisi -Aspek U R 54.25)
Tingkat Stress seseorang yang emosional E D Rendah (55-
mengalami tuntutan Aspek intelektual S I 77.5)
emosi. Aspek I N Sedang (78-
intrapersonal O A 100.75)
N L Berat (101-
E
124)
R
Variabel Resiliensi adalah Regulasi K O Rendah (62-
Dependen : kemampuan untuk emosional U R 124)
E D
Resiliensi mengatasi dan Kontrol terhadap Sedang (125-
S
beradaptasi terhadap Kemampuan I 186)
I
kejadian yang berat, menganalisis O
N Tinggi (187-
atau masalah yang masalah N A 248)
E L
terjadi dalam Empati
kehidupan. Pencapaian R
38

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (sugiono, 2016). Instrumen dalam penelitian ini terdiri

dari dua kuesioner yaitu tingkat Stress dan Resiliensi dan kuesioner dari

tingkat stress dengan judul “Tingkat Stres Belajar Siswa SMP Yang

Mempersiapkan Ujian Nasional” (Elisa Tri Winahyujati, 2014) dan resiliensi

dengan judul “Resiliensi Siswa SMA Negeri 1 Wuryantoro” (Rini, 2016) di

ambil dari penelitian sebelumnya dan telah di uji validitas san releabilitas

menggunakan teknik corelasi sperman rho. Perhitungan nilai koefisien

corelasi menggunakan program komputer SPSS for window, kuesioner ini

digunakan peneliti untuk mengukur tingkat stres dan resiliensi santri dalam

proses pembelajaran (Gunawan, 2017).

4.6 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di asrama 3 nusantara Pondok Pesantren

Darul’ulum Jombang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2021.

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.7.1 Prosedur Pengambilan Data

Prosedur Pengambilan data dimulai dari surat permohonan studi

pendahuluan dan riset penelitian dari fakultas ilmu kesehatan unipdu

jombang kepada pembina asrama 3 nusantara Pondok Pesantren Darul’ulum

Jombang.
39

4.7.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2020).

Pada penelitian ini, peneliti mengajukan Surat permohonan dan

pengambilan data penelitian dari fakultas ilmu kesehatan unipdu Jombang

kepada Pembina asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum

Jombang. Setelah Mendapatkan izin, peneliti melakukan pendekatan dengan

Pembina terutama pada santri di asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren

Darul ‘Ulum dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan melalui

bantuan pembina asrama. Setelah melakukan pendekatan pada santri asrama

3 Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum peneliti melakukan wawancara

untuk mengetahui masalah yang ada.

Peneliti meminta persetujuan dari responden dengan mengisi lembar

persetujuan setelah responden menyetujui untuk berpartisipasi. responden

yang bersedia diteliti kemudian diberikan lembar kuesioner dan didampingi

pembina.

4.7.3 Pengelolaan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah melalui langkah-langkah sebagai

berikut (Nursalam, 2016).

a. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

Terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori titik pemberian

kode merupakan hal yang sangat penting apabila pengolahan dan


40

analisa data menggunakan komputer. biasanya dalam pemberian kode

dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (codebook)

Untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari

suatu variabel.

Pada penelitian ini d dalam lembar observasi telah dicantumkan

masing-masing kode agar responden mengetahui masing-masing

pertanyaan.

b. Editing

Editing Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau kumpulkan titik dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Peneliti meneliti kembali lembar observasi yang telah diisi oleh

responden untuk melihat apabila terdapat kesalahan dalam penulisan

kemudian menyunting sebelum data di entri ke dalam komputer.

c. Entry

Entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam Master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau membuat tabel kontingensi.

Setelah semua lembar observasi terisi dan telah dilakukan

pengkodingan langkah selanjutnya ialah memproses data agar

dianalisis. data dilakukan dengan entri data dari lembar observasi ke

dalam komputer dengan kode yang telah ditetapkan titik memasukkan

tiap-tiap kode pertanyaan dalam komputer agar dapat dilihat hasilnya.


41

d. Tabulating (pentabelan)

Tabulating Adalah Kegiatan mengecek atau melihat kembali

data Yang sudah di entry supaya tidak ada kesalahan.

4.8 Analisa Data

Analisa data Merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan, di mana tujuan pokok Penelitian adalah menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian menggunakan fenomena (Nursalam, 2020).

4.8.1 Analisa Univariat

Analisa univariat adalah menganalisis variabel-variabel yang ada

dengan deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensinya Proporsinya

untuk mengetahui karakteristik dari subjek penelitian (Notoadmojo, 2012).

Pada variabel independen tingkat stress santri dalam proses pembelajaran

dan variabel dependen tingkat resiliensi santri dalam proses pembelajaran

dengan skoring 4 : sangat sesuai, 3 : sesuai, 2 : tidak sesuai, 1 sangat tidak

sesuai.

Kemudian dimasukkan rumus hasil prosentase rata-rata dari kuesioner

tingkat stress dan resiliensi pada santri dalam proses pembelajaran, yang

ditafsirkan dalam kuantitatif :

𝑆𝑃
𝑁= × 100%
𝑆𝑀

Keterangan :

N : nilai yang didapat

SP : skor yang didapat


42

SM : skor maksimum

Kemudian dari hasil nilai yang didapat di masukkan lagi pada rumus

frekuensi populasi sebagai berikut:

𝐹
𝑃= × 100%
𝑁

Keterangan :

P : prosentasi

F : frekuensi

N : jumlah sampel

Lalu hasil prosentase populasi yang didapatkan, kemudian dimaknai:

Seluruhnya : 100%

Hampir seluruhnya : 79-99%

Sebagian besar : 51-79%

Separuh : 50%

Hampir separuh : 26-49%

Sebagian kecil : 1-25%

Tidak satupun : 0%

4.8.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2016). Pada

penelitian ini yaitu hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada santri

dalam proses pembelajaran di masa covid-19. Untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara dua variabel menggunakan uji staristik korelasi

sperman rho dengan melihat probability (p) yang di bandingkan dengan


43

nilai alpa (α=0,05) jika p<α maka H 0 di tolak dan H1 diterima yang artinya

terdapat hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada santri dalam proses

pembelajaran di masa covid-19.

Jika nilai (p<0,05) berarti menunjukkan hubungan yang bermakna

antara hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada santri dalam proses

pembelajaran di masa covid-19. Jadi dari hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan Ha dalam penelitian ini di terima, sedangkan Ho di tolak.

4.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti sebelumnya sudah mengikuti

ujian etik di komisi etik penelitian universitas Pesantren tinggi Darul ‘Ulum

Jombang. kemudian peneliti langsung dari Pembina asrama 3 Pondok

Pesantren Darul Ulum Jombang serta responden yang akan diteliti sebelum

dilakukan penelitian. setelah mendapat persetujuan peneliti melakukan

penelitian. peneliti yang menggunakan manusia tidak boleh bertentangan

dengan Etik yang meliputi :

4.9.1 Lembar Persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti titik

tujuan agar subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti. untuk itu peneliti

akan memberikan lembar persetujuan pada responden yang bersedia jika

responden tidak bersedia menjadi subjek penelitian maka peneliti

menghormati hak-hak responden.


44

4.9.2 Tanpa Nama (anonimity)

Digunakan untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek penelitian

peneliti yang mencantumkan nama responden pada lembar observasi

tersebut cukup dengan memberikan nomor atau kode pada masing-masing

lembar observasi tersebut.

4.9.3 Kerahasiaan (confidentelly)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek di jamin peneliti.

hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada hasil

penelitian.

4.9.4 Benefycienci dan Non Malefycicency

Dalam penelitian ini, perilakuan semata-mata untuk memberikan

manfaat pada responden titik perlakuan pada semua proses penelitian

diterapkan dengan tidak menyebabkan cedera fisik maupun psikis dan

tujuan untuk mendapatkan manfaat.

4.10 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan

keterbatasan yang di alami peneliti, seperti masalah penelitian ini masih

hanya berfokus pada mencari hubungan tingkat stress dengan resiliensi pada

santri, namun kenyataannya masih banyak hal yang kurang spesifik di

dalam teori. Hal lain juga yang menjadi kekurangan dalam penelitian ini

yaitu saat mengumpulkan data di ambil susah untuk menemui para santri

karena masa pandemi, pengambilan data dan pengumpulan data bisa saja

hasil yang didapat terkadang tidak menunjukan pendapat atau keadaan


45

responden yang sebenarnya mungkin karena terlalu banyak pertanyaan

dalam kuesioner.
BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang membahasan tentang

Hubungan Tingkat Stres Dengan Resiliensi Pada Santri Dalam Proses

Pembelajaran Di Masa Covid-19. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni

2021 dilakukan di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang

dengan penentuan responden secara random sampling didapatkan sampel 75

responden.

Tabulasi data dilakukan setelah data terkumpul untuk mengetahui

hubungan tingkat Stres dengan Resiliensi pada santri dalam proses pembelajaran

di masa covid-19. Semua data yang telah terkumpulkan diolah dengan

menggunakan media komputerisasi.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Data Umum

a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren

Darul ‘Ulum Jombang yang letaknya di Peterongan, Kec. Peterongan,

Kab. Jombang, Tromol 61481.

b. Karakteristik Demografi Remaja

Remaja yang memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yaitu

yang bersedia menjadi responden berjumlah 75 orang. Karakteristik

46
47

remaja akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang bertujuan untuk

mengetahui gambaran umum keadaan responden yaitu perkembangan

remaja (awal, tengah dan akhir) dan pendidikan.

Tabel 5.1 Karakteristik Remaja Berdasarkan Perkembangan Remaja dan


Pendidikan di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul
‘Ulum Jombang.
Frekuensi Presentase
No Variabel
(N) (%)
1 Usia
a. Remaja Awal 20 26,6
(10-12 tahun)
b. Remaja Tengah
23 30,6
(13-15 tahun)
c. Remaja Akhir
32 42,6
(16-19 tahun)
2 Pendidikan
a. SMP 25 33,3
b. SMA 50 66,6

Berdasarkan Tabel 5.1 karakteristik remaja berdasarkan usia

diketahui bahwa dari 75 santri, hampir separuhnya terjadi pada remaja

akhir (16-19 tahun) berjumlah 32 (42,6%) santri dengan pendidikan

sebagian besar SMA sebanyak 50 (66,6%) santri di Asrama 3

Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.

5.1.2 Data Khusus

a. Tingkat stres pada santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul

Ulum Jombang.

Berdasarkan data kuesioner yang telah diisi oleh 75 Santri di

Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang pada bulan

Juli 2021. Hasil didapatkan bahwa terjadi tingkat stres pada santri dapat

terlihat pada tabel 5.2 berikut:


48

Tabel 5.2 Tingkat Stres di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren


Darul Ulum Jombang
Frekuensi Presentase
No Tingkat Stres
(N) (%)
1 Normal 0 0
2 Rendah 32 42
3 Sedang 44 58
4 Berat 0 0

Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar santri yang mengalami tingkat stres sedang sebanyak 44 (58%)

santri.

b. Tingkat Resiliensi pada santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren

Darul Ulum Jombang.

Tabel 5.3 Tingkat Resiliensi pada santri di Asrama 3 Nusantara Pondok


Pesantren Darul Ulum Jombang.
Frekuensi Presentase
No Resiliensi
(N) (%)
1 Rendah 0 0
2 Sedang 56 74
3 Tinggi 19 25

Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar santri yang tingkat resiliensi sedang sebanyak 56 (74%) santri.

c. Hubungan tingkat Stres dengan Resiliensi pada santri di Asrama 3

Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.

Tabel 5.4 Hubungan tingkat Stres dengan Resiliensi pada santri di


Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum
Jombang.
Resiliensi
Total
Stress Sedang Tinggi 𝜌
n % n % n %
Rendah 18 24 13 17.3 31 41.3 -0.320
Sedang 38 50.7 6 8 44 58.7
Uji sperman rho
49

Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukan bahwa terdapat santri

yang mengalami stress sedang sebanyak 18 (24%) dengan resiliensi

sedang sebanyak 38 (50.7%).

Dari uji statistik Spearmen Rho nilai signifikasi -0,320 (𝜌 < 0,05)

yang artinya H1 diterima yaitu ada hubungan tingkat stres dengan

resiliensi pada santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul

‘Ulum Jombang.

5.2 Pembahasan

Setelah dilakukan analisis data dan melihat hasilnya maka ada beberapa

hal yang akan dibahas yaitu hubungan tingkat stres dengan resiliensi pada

santri Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang.

5.2.1 Tingkat Stres Pada Santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren

Darul ‘Ulum Jombang.

Berdasarkan data pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar

santri yang mengalami tingkat stres sedang sebanyak 44 santri.

Kata stres merujuk pada sebauh kondisi dimana seseorang mengalami

tuntutan emosional. Dalam kehidupan sehari-hari penuh dengan stres, untuk

itulah zaman ini disebut dengan era terjadinya stres. Stres tidak dapat

dipelajari hanya dengan satu model saja tetapi perlu melibatkan faktor yaitu;

1. Faktor lingkungan, yang termasuk stressor lingkungan disini yaitu: a)

sikap lingkungan, b) tuntutan dan sikap keluarga, dan c) perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. 2. Faktor diri sendiri, terdiri dari: a) kebutuhan


50

psikologis dan b) proses internalisasi diri. 3. Faktor pikiran (Masrudin,

2016).

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat stres rendah dan sedang

pada responden di masa COVID-19 dalam proses pembelajaran disebabkan

oleh faktor lingkungan belajar yaitu santri diharuskan disiplin dalam proses

pembelajaran sekolah dan pesantren yang mengharuskan setiap santrinya

disiplin dalam setiap kegiatan dilingkungan pesantren. kemudian faktor

kepridabian responden yang masih remaja yang cenderung labil. Dalam

penelitian yang dilakukan Friskawati (2021) didapatkan hasil bahwa siswa

SMP dan SMA memiliki tingkat stres dalam proses pembelajaran. Perasaan

tertekan siswa saat menghadapi tugas pembelajaran yang diberikan secara

daring, dan batas waktu yang cenderung sempit membuat siswa merasa

stress. Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan, tingkat stress pada

santri dan siswa umum yaitu SMP/SMA cenderung disebabkan oleh kondisi

metode pembelajaran pada masa COVID-19. Bahkan santri yang merupakan

responden memiliki tingkat kesulitan yang lebih karena memiliki aktifitas

lebih seperti kegiatan di sekolah dan kegiatan di lingkungan pondok

pesantren.

5.2.2 Tingkat Resiliensi Pada Santri di Asrama 3 Nusantara Pondok

Pesantren Darul ‘Ulum Jombang.

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar santri

yang tingkat resiliensi sedang sebanyak 56 santri.


51

Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi

terhadap kejadian berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Kata

resiliensi sendiri banyak diterjemahkan, salah satunya menyatakan bahwa

resiliensi meliputi mekanisme pertahanan yang didukung oleh keluarga

dan hubungan, keterampilan dan neurobiologi. Resiliensi merupakan

pembentukan dari mekanisme perlindungan yang melibatkan proses

psokososial dan difasilitasi oleh adaptasi yang positif (Graber et.al., 2015).

Beberapa hal yang dapat memperkuat resiliensi individu adalah 1. Faktor

keluarga, pada santri/remaja resiliensi sangat dipengaruhi oleh proses

keluarga karena berkaitan dengan pemecahan masalah yang efektif, 2.

Faktor komunitas atau eksternal, 3. Faktor resiko dan 4. Faktor individu

(Ii, 2018).

Dari hasil yang didapat oleh peneliti bahwa santri yang memiliki

resiliensi sedang dan tinggi adalah faktor dari keluarga seperti menerima

secara langsung arahan dan dukungan dari orang tua dalam keadaan

apapun. Hal tersebut yang membuat santri menjadi termotivasi untuk lebih

baik bersosialisasi dan berkembang. Adapun hasil penelitian dari (Gani &

Eka, 2020) menunjukan bahwa remaja memiliki resiliensi tinggi dan

rendah yang disebabkan oleh dukungan dari keluarga dimana berdampak

besar pada fungsi psikologis remaja. Dengan kata lain, resiliensi dari

responden dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga yang berperan

penting menjaga kondisi psikologis responden.


52

5.2.3 Hubungan Tingkat Stres dengan Resiliensi Pada Santri di Asrama 3

Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang.

Hasil peneliti menemukan terdapat hubungan yang negatif antara

tingkat stres dengan resiliensi pada santri. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Gani Apriningtyas Budiyati, Eka Oktavianto (2020) dan Tria Septia, dan

Azzahra (2016) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat

hubungan antara resiliensi dengan stres pada responden. Selain itu dari hasil

uji sperman rho juga menunjukan bahwa resiliensi memberikan pengaruh

dengan arah negatif. Artinya bahwa semakin tinggi resiliensi maka semakin

rendah tingkat stres yang dialami. Edraki & Rambod (2018) menjelaskan

bahwa beberapa faktor dapat mempengaruhi resiliensi individu antara lain

yaitu stres, depresi dan kecemasan.

Dari hasil penelitian ini didapatkan responden dari 24 santri dengan

tingkat stres rendah dan tingkat resiliensi sedang. 7 santri memiliki stres

rendah dengan resiliensi tinggi. Kemudian, 34 santri dengan tingkat stres

sedang dan resiliensi sedang. Ada pun didapatkan 10 santri dengan stres

sedang dan resiliensi tinggi.

Tingkat stres dan resiliensi santri pada masa COVID-19 memiliki

hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Contohnya, santri yang memiliki

tingkat stres rendah maka ia memiliki resiliensi tinggi. Dengan kata lain,

tekanan yang responden hadapi di lingkungan pondok pesantren dan proses

pembelajaran di masa COVID-19 dapat selalu disikapi dengan adanya

dukungan yang baik dari keluarga. Sedangkan, santri yang memiliki tingkat

stres sedang maka ia juga memiliki resiliensi sedang. Hal ini dapat dilihat
53

dari tekanan kegiatan di pondok pesantren dan tekanan dari proses

pembelajaran di sekolah terhadap responden pada masa COVID-19 tidak

disikapi dengan serius oleh faktor pendukung seperti keluarga. Dengan kata

lain, dukungan yang responden terima dari keluarga tidak begitu banyak.
BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran hasil penelitian tentang

hunbungan tingkat stres den resiliensi pada santri dalam proses pembelajaran di

mana covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan

juni 2021 di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang dapat

diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Tingkat stres pada santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul

‘Ulum Jombang sebagian besar remaja mengalami stres sedang .

2. Resiliensi Pada Santri di Asrama 3 Nusantara Pondok Pesantren Darul

‘Ulum Jombang hampir seluruhnya santri memiliki tingkat reiliensi

sedang.

3. Ada hubungan Tingkat Stress Dengan Resiliensi Santri Dalam Proses

Pembalajaran di Masa Covid-19.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dari

penelitian ini dapat diberikan beberapa saran yang dapat menjadi bahan

pertimbangan dan masukan sebagai berikut:

54
55

1. Bagi Industri Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber perpustakaan

di bidang kesehatan khususnya tentang Stres dan Resiliensi pada Santri di

masa pandemi Covid-19 dan dapat dikembangkan kembali lebih luas agar

dapat memanfaatkan ilmu yang ada.

2. Bagi Tempat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi orang tua dan para

pembina atau ustazah untuk lebih memperhatikan dan memberikan

dukungan sehingga tingkat stres menuurun dan resiliensi meningkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dukungan sosial untuk para santri harus lebih di tingkatkan lagi

seperti berkunjungnya keluarga minimal 1bulan sekali, dukungan dari

ustadzah atau pembina asrama (memberikan motifasi yang membangun)

dan dukungan dari teman-teman sekolah maupun teman-teman kamar.


56

DAFTAR PUSTAKA

Apriningtyas, G., & Oktavianto, E. (2020). stress dan resiliensi remaja di masa
pandemi covid-19. 10(2), 11–18.

Bhargava, D., & Trivedi, H. (2018). A Study of Causes of Stress and Stress
Management among Youth. IRA-International Journal of Management &
Social Sciences (ISSN 2455-2267), 11(3), 108.
https://doi.org/10.21013/jmss.v11.n3.p1

Buku : DKJPS covid-19 kepeawatan jiwa edisi 2. (n.d.).

Doli Tine Donsu, J. (2017). Psikologi Keperawatan. Pustaka Baru, 53(9), 1689–
1699.

Elisa Tri Winahyujati, U. S. (2014). tingkat stres belajar siswa SMP yang
mempersiapkan ujian nasional.

Edraki, M., & Rambod, M. (2018). Psychological predictors of resilience in


paresnts of insulin-dependent children and adolescents. International Journal
of Community Based Nursing and Midwifery, 6(3), 239.

Fatich, S. N. (2018). Peran Pondok Pesantren Darul A ’ Mal Terhadap


Peningkatan Nilai Religius Masyarakat Mulyojati 16 B Metro Barat.
Repository.Metrouniv.Ac.Id.

Graber, R., Pichon, F., & Carabine, E. (2005). Phychological Resilience State of
Knowladge and Future Research Agendas. October.

Ii, B. A. B. (2018). Coping Stress Childhood.Pdf. 1–19.

Ilmu, D., & Konseling, B. (2018). Metode Parenting Pembentukan Sikap Santri
Di Pondok Pesantren Modern Darussalam Rafiqatul Hamidiyah Lubis
Insitut Agama Islam Negeri Bengkulu.

Kartika. (2015). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Stres Akademik


Mahasiswa. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1994, 8–43.
http://eprints.ums.ac.id/37501/6/BAB II.pdf

Marpaung, J. (2016). Counseling Approach Behavoir Rational Emotive Therapy


in Reducing Stress. KOPASTA: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling,
3(1), 23–31. https://doi.org/10.33373/kop.v3i1.263

Musradinur. (2016). Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi.


JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183.
https://doi.org/10.22373/je.v2i2.815

Notoadmojo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


57

Rineka Cipta

Notoadmojo, (2016). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Ranika


Cipta.

Nursalam. (2017). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Ed. 4.

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis


Edisi 5. Jakarta: Selemba Medika.

Rini, A. V. M. (2016). resiliensi siswa SMA negeri 1 wuryantoro.

Septiani, Tria Fitria, & Nurindah. (2016). Hubungan Antara Resiliensi Dengan
Stres Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan. Jurnal Penelitian
Psikologi, 07(02), 59–76.

Susanto, H., & Muzakki, M. (2017). Perubahan Perilaku Santri (Studi Kasus
Alumni Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Langkap Kecamatan Besuki
Kabupaten Situbondo). Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1.
https://doi.org/10.24269/ijpi.v2i1.361

Wilda, T., Nazriati, E., & Firdaus, F. (2016). Hubungan Resiliensi Diri Terhadap
TIngkat Stres pada Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Wulandari, F. Eka. (2014). Hubunganan Antara Tingkatan Stres Dengan Tingkat


Insomnia Mahasiswa/i Angkatan 2012 dan 2013 Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Riset Kesehatan
Nasional, 8–24.
58

Lampiran 1
59

Lampiran 2
60

Lampiran 3
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Jombang, April 2021

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Febriyanthi Dwi Lestari
NIM : 7317026
Institusi : Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang

Adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang yang sedang
melakukan penelitian dengan judul “hubungan tingkat stress dengan resiliensi
pada santri dalam proses pembelajaran di masa covid-19”.

Dengan surat ini saya memohon kesedian saudara untuk menjadi


responden dalam penelitian ini, yang disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.

Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian ataupun membahayakan


responden, kerahasiaan informasi saudara akan terjaga dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian.

Peneliti

(Febriyanthi Dwi Lestari)


61

Lampiran 4
SURAT PERMOHONAN UNTUK BERPARTISIPASI MENJADI
RESPONDEN PENELITIAN
Perkenalkan saya sebagai peneliti:

Nama : Febriyanthi Dwi Lestari, Mahasiswa S1 Keperawatan


FIK Unipdu Jombang.
Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Stress Dengan Resiliensi Pada Santri
Dalam Proses Pembelajaran Di Masa Covid-19.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan
resiliensi pada santri dalam proses pembelajaran di masa
covid-19.
Manfaat Penelitian : Dapat diketahui bentuk stres dan resiliensi pada remaja
terutama para santri dalam proses pembelajaran di pondok
pesantren di masa pandemi Covid-19, sehingga dapat
memperkaya pengetahuan dibidang keperawatan.
Sebelumnya, saya akan menjelaskan tentang jalannya penelitian. Dalam

penelitian ini hanya memberikan kuesioner dan tidak menimbulkan efek apapun.

Keikutsertaan saudara dalam penelitian ini bersifat suka rela dan tanpa paksaan.

Identitas dan informasi mengenai saudara akan dijaga kerahasiaanya. Peneliti

menjamin bahwa penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saudara sebagai

responden.

Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya saya

ucapkan terimakasih.

Jombang, April 2021


Peneliti

Febriyanthi Dwi Lestari


7317026
62

Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI
RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :______________________ Kode:
Umur :______________________
Alamat :______________________

Telah membaca permohonan dan mendapatkan penjelasan tentang


penelitian yang akan dilakukan oleh Saudari Febriyanthi Dwi Lestari, Mahasiswi
Prodi S1 Keperawatan FIK UNIPDU Jombang dengan judul “Hubungan Tingkat
Stress Dengan Resiliensi Pada Santri Dalam Proses Pembelajaran di Masa Covid-
19”.

Saya telah mengerti dan memahami tujuan, manfaat, serta efek samping
yang mungkin terjadi dari penelitian yang akan dilakukan. Saya mengerti dan saya
yakin bahwa peneliti akan menghormati hak-hak saya sebagai responden
penelitian. *Maka saya bersedia/tidak bersedia menjadi responden, keikutsertaan
saya sebagai responden penelitian dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari
pihak manapun. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Jombang, ___________

Saksi Peneliti Responden

(Nama & Tanda Tangan) (Febriyanthi Dwi Lestari) (Nama & Tanda tangan)

*coret yang tidak perlu


63

Lampiran 6

KUESIONER HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN RESILIENSI


PADA SANTRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MASA COVID-19
A. Identitas Responden

Nama :

Umur :

B. Petunjuk Pengisian

1) Bacalah setiap pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan seksama dan

teliti

2) Berilah tanda checklist (√) pada jawaban paling sesuai dengan apa yang

kamu rasakan

3) Terdapat lima pilihan jawaban yang tersedia, sebagai berikut :

a. SS = sangat sering, setiap kejadian yang digambarkan pada

pernyataan itu pasti dilakukan

b. S = Sering, setiap kejadian yang digambarkan pada pernyataan itu

lebih banyak dilakukan dari pada tidak dilakukan

c. J = Jarang, setiap kejadian yang digambarkan pada pernyataan itu

banyak tidak dilakukan dari pada dilakukan

d. TP = Tidak pernah, setiap kejadian yang digambarkan pada

pernyataan itu sama sekali tidak pernah dilakukan

4) Selamat Mengerjakan
64

Kuesioner Tingkat Stres Pada Santri


SS S J TP
No Pertanyaan
4 3 2 1
1 Saya menjadi susah tidur

2 Pola tidur saya tidak teratur


3 Saya merasa sakit pada bagian pinggang
4 Saya terserang diare
5 Saya susah buang air besar

6 Kulit saya menjadi gatal-gatal


7 Saya merasa pegal di bagian bahu

8 Saya mudah lelah saat belajar


9 Saya sering melakukan kesalahan dalam suatu hal
10 Saya menjadi mudah gelisah
11 Saya menjadi mudah sekali marah
12 Saya mudah sekali tersinggung dengan perkataan orang lain

13 Saya menjadi mudah tersinggung


14 Saya merasa putus asa melihat hasil dari tugas

15 Saya susah sekali konsentrasi ketika belajar


16 Saya susah mengambil sebuah keputusan
17 Saya mudah sekali lupa dalam suatu hal
18 Pikiran saya kacau saat belajar
19 Daya ingat saya menurun
20 Prestasi saya menurun

21 Saya membuat kesalahan dalam belajar


22 Saat belajar saya selalu fokus

23 Saya kehilangan kepercayaan pada orang lain


24 Saya mudah membatalkan janji dengan siapa saja

25 Saya suka mencari kesalahan orang lain


26 Ketika teman saya melakukan kesalahan saya mudah sekali
memarahinya
65

27 Saat ini saya membatasi lingkungan pertemanan saya


28 Saat ini saya malas berbicara dengan orang lain

29 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele
30 Saya merasa sedih dan tertekan

31 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas


66

Kuesioner Resiliensi Pada Santri


A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan seksama dan
teliti
2. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban paling sesuai dengan apa
yang kamu rasakan
3. Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, sebagai berikut:
SS : sangat sesuai
S : sesuai
TS : tidak sesuai
STS : sangat tidak sesuai
4. Selamat mengerjakan

SS S TS STS
NO PERTANYAAN
4 3 2 1
1 Saya bersikap tenang saat menghadapi konflik dengan teman

2 Saya merasa siap menghadapi masalah yang muncul


3 Saya gelisa saat menghadapi ujian/ulangan di sekolah
Saya ragu dengan kemampuan saya untuk menghadapi
4
masalah
5 Saya berusaha fokus pada segala masalah yang saya hadapi
6 Saya berusaha menyelesaikan permasalahan satu per satu
Saya mudah mengalihkan konsentrasi saya ke hal lain pada
7
saat menghadapi masalah

8 Saya menghindar saat menemui sebuah masalah

9 Saya mampu mengendalikan emosi saat marah/kesal


10 Saya tetap sabar ketika menghadapi sebuah permasalahan
Saya cenderung mudah marah kepada siapapun ketika saya
11
sedang merasa kesal
67

Saya lebih memilih untuk melakukan hal positif (berolahraga,


12 bermain musik, membaca buku, menggambar, mencuci baju
dll) ketika saya marah

13 Saya memendam perasaan negatif (marah)


14 Saya mudah bingung ketika memiliki sebuah masalah
Saya yakin mampu berhasil dalam memenuhi tuntutan (
15
peraturan, tugas, standar nilai) dari sekolah
Pada saat menghadapi masalah yang berat, saya optimis
16
mampu menyelesaikannya
Saya pesimis mampu memenuhi tuntutan (peraturan, tugas,
17
standar nilai) dari sekolah
18 Saya menyerah paada saat menghadapi masalah yang berat

19 Saya yakin masalah yang saya hadapi ada solusinya


20 Saya adalah orang yang optimis

21 Pemikiran saya buntu apalagi menghadapi sebuah masalah


22 Saya masa bodoh dengan masalah yang terjadi
Saya mampu mengenali akar masalah dari masalah yang saya
23
hadapi
Saya mampu mengintrospeksi diri pada saat menghadapi
24
masalah

25 Saya kesulitan mengenali masalah yang saya hadapi


26 Saya mampu membuat solusi atas masalah yang saya hadapi

27 Saya memiliki ide-ide yang cemerlang

28 Saya kehilangan ide pada saat menghadapi masalah


Saya memilih bermain game, jalan-jalan ketika memiliki
29
masalah, daripada segera mencoba mencari solusi
Saya yakin pada saat mengalami kegagalan salah kurangnya
30
usaha dari diri saya
Saya mampu berpikir positif ketika menghadapi sebuah
31
masalah
32 Oranglain bertanggungjawab atas kegagalan yang saya hadapi
Saya pura-pura taudah tahu ketika terjadi masalah agar
33
terhindar dari masalah
34 Saya bekerja keras agar memperoleh prestasi di sekolah
68

Meskipun gagal saya memiliki kemauan untuk terus berusaha


35
dan mencoba
36 Saya melihat kegagalan adalah akhir dari segalanya

37 Saya putus asa saat mengalami kegagalan


Saya mampu memahami kondisi seseorang melalui intonasi
38
suara (keras/lembut) pada saat dia berbicara
Saya mudah terbakar emosi ketika mendengar orang lain
39
berbicara dengan keras
40 Saya kesal melihat teman yang selalu mengeluh
Saya mampu memahami kondisi seseorang melalui cara dia
41
bersikap

42 Saya peka terhadap perubahan mimik wajah orang lain

43 Saya sulit memahami seseorang dari tingkah lakunya


44 Saya mampu mencari jalan keluar atas permasalahan saya

45 Saya tetap positif thinking ketika mendapat masalah


46 Saya ragu-ragu dalam menghadapi masalah yang datang

47 Saya acuh ketika mendapat masalah


Saya yakin mampu meraih kesuksesan atas jerih payah saya
48
sendiri

49 Saya percaya kepada kemampuan yangsaya miliki


50 Apapun yang saya lakukan akan bermuara pada kegagalan

51 Saya merasa diri saya payah


52 Saya tetap optimis apabila mengalami kegagalan
Saya menganggap kegagalan adalah pengalaman yang sangat
53
berharga
54 Saya malu ketika mengalami kegagalan

55 Saya minder ketika gagal


56 Saya mudah bergaul dengan teman-teman saya
Saya senang saat ditunjuk menjadi pemimpin upacara atau
57
pengibar bendera
58 Saya menolak ketika menerima tugas yang baru
Saya menyelesaikan tugas dengan seoptimal kemampuan yang
59
saya miliki
69

Saya bersemangat saat ditunjuk untuk mengerjakan didepan


60
kelas
61 Saya malas untuk mencoba hal-hal baru

62 Saya malu saat ditunjuk maju kedepan kelas


70

Lampiran 7
Data Tabulasi

Stres Resiliensi
No Usia Pendidikan
Skor Kode Skor Kode
1 2 1 75 2 157 2
2 1 1 78 3 166 2
3 3 2 98 3 168 2
4 2 2 78 3 166 2
5 2 2 67 2 168 2
6 3 2 80 3 163 2
7 1 1 81 3 171 2
8 3 2 86 3 165 2
9 2 1 77 3 170 2
10 3 2 81 3 177 2
11 1 1 74 2 168 2
12 2 1 68 2 168 2
13 3 2 68 2 171 2
14 1 1 89 3 165 2
15 2 2 87 3 165 2
16 3 2 71 2 165 2
17 1 1 74 2 162 2
18 3 2 73 2 168 2
19 2 2 82 3 167 2
20 2 1 72 2 162 2
21 3 2 77 3 165 2
22 1 1 67 2 158 2
23 3 2 75 2 167 2
24 3 2 78 3 166 2
25 2 1 98 3 169 2
26 2 2 78 3 161 2
27 3 2 67 2 166 2
28 1 1 82 3 165 2
29 2 2 79 3 169 2
30 2 2 89 3 167 2
31 1 1 83 3 147 2
32 2 2 74 2 189 3
33 3 2 78 3 172 2
34 2 2 75 2 202 3
35 1 1 85 3 212 3
36 3 2 83 3 188 3
37 3 2 84 3 232 3
38 3 2 80 3 191 3
39 2 2 77 3 180 2
40 3 2 65 2 203 3
71

41 1 1 83 3 185 2
42 3 2 88 3 174 2
43 3 2 76 3 201 3
44 2 2 75 2 174 2
45 1 1 72 2 178 2
46 3 2 82 3 206 3
47 3 2 71 2 181 2
48 2 2 74 2 180 2
49 1 1 68 2 181 2
50 3 2 74 2 159 2
51 1 1 75 2 183 2
52 2 2 90 3 162 2
53 3 2 75 2 164 2
54 1 1 67 2 160 2
55 3 2 81 3 165 2
56 3 2 77 3 172 2
57 2 1 91 3 174 2
58 1 1 79 3 160 2
59 2 2 75 2 168 2
60 3 2 76 3 172 2
61 3 2 75 2 173 2
62 1 1 85 3 178 2
63 2 2 82 3 146 2
64 3 2 84 3 188 3
65 2 2 80 3 181 2
66 3 2 76 3 204 3
67 2 2 77 3 205 3
68 1 1 81 3 184 2
69 1 1 74 2 227 3
70 3 2 68 2 189 3
71 3 2 68 2 186 3
72 1 1 89 3 200 3
73 3 2 87 3 181 2
74 3 2 71 2 177 2
75 1 1 74 2 199 3
Keterangan:
Usia : Sedang : 3
Remaja awal 10-12 tahun : 1 Kode tingkat resiliensi :
Remaja tengah 13-15 tahun : 2 Sedang : 2
Remaja akhir 16-19 tahun : 3 Tinggi : 3
Pendidikan :
SMP : 1
SMA : 2
Kode tingkat stres :
Rendah : 2
72

Lampiran 8

Tabulasi Data Stres


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 SKOR TINGKAT KODE
1 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 1 1 4 3 2 2 1 4 2 2 1 2 3 2 2 3 75 RENDAH 2
2 4 4 2 2 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 1 4 3 4 1 2 1 1 1 1 3 1 2 4 2 78 SEDANG 3
3 4 4 3 3 1 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 1 3 2 4 4 2 3 98 SEDANG 3
4 2 2 2 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 2 2 4 4 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 3 4 78 SEDANG 3
5 2 2 4 1 1 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 4 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 67 RENDAH 2
6 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 1 1 4 3 2 3 1 4 2 2 1 2 3 2 2 3 80 SEDANG 3
7 4 4 3 3 1 2 3 4 4 2 3 4 2 2 4 1 3 3 4 3 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 81 SEDANG 3
8 4 4 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 1 2 4 3 2 2 3 3 2 2 4 86 SEDANG 3
9 3 2 1 1 4 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 2 3 4 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 77 SEDANG 3
10 4 2 2 1 4 2 3 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2 3 1 2 3 3 2 81 SEDANG 3
11 1 1 2 1 4 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 1 2 4 3 2 2 4 1 2 3 2 1 74 RENDAH 2
12 3 4 2 2 2 1 2 4 3 2 3 2 2 2 1 2 1 4 3 2 2 4 1 2 2 1 1 1 1 3 3 68 RENDAH 2
13 4 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 3 4 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 68 RENDAH 2
14 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 89 SEDANG 3
15 2 4 4 4 2 1 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 3 4 2 3 4 2 2 2 1 1 2 2 4 4 87 SEDANG 3
16 2 3 1 1 1 2 3 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 1 1 71 RENDAH 2
17 4 4 2 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 3 74 RENDAH 2
18 4 4 3 3 1 3 1 4 1 2 2 4 3 3 2 2 2 4 4 3 1 2 1 2 2 1 1 1 3 2 2 73 RENDAH 2
19 4 4 3 3 3 1 2 4 2 2 1 2 2 4 2 2 2 4 4 3 1 1 3 3 3 2 2 1 4 4 4 82 SEDANG 3
20 3 4 1 1 4 3 1 3 3 3 1 2 4 3 2 3 3 4 2 1 2 1 3 1 1 3 3 1 2 2 2 72 RENDAH 2
21 4 4 1 1 4 3 2 3 4 4 2 2 4 1 2 4 1 4 3 1 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 77 SEDANG 3
22 1 4 1 1 4 2 1 2 2 2 3 2 3 1 2 4 1 3 2 1 2 1 2 4 2 4 4 2 2 1 1 67 RENDAH 2
23 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 1 1 4 3 2 2 1 4 2 2 1 2 3 2 2 3 75 RENDAH 2
73

24 4 4 2 2 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 1 4 3 4 1 2 1 1 1 1 3 1 2 4 2 78 SEDANG 3
25 4 4 3 3 1 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 1 3 2 4 4 2 3 98 SEDANG 3
26 2 2 2 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 2 2 4 4 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 3 4 78 SEDANG 3
27 2 2 4 1 1 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 4 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 67 RENDAH 2
28 3 4 2 4 2 2 2 4 4 2 3 4 4 3 3 2 1 4 3 2 2 4 1 2 2 1 2 3 2 2 3 82 SEDANG 3
29 4 4 4 1 2 2 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 1 4 3 4 1 2 2 1 1 1 3 1 2 4 2 79 SEDANG 3
30 1 4 3 2 3 3 1 4 3 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 1 3 1 3 2 4 4 2 3 89 SEDANG 3
31 3 4 3 3 2 4 2 4 2 3 4 2 4 1 3 4 2 4 4 2 3 4 1 2 1 1 2 1 1 3 4 83 SEDANG 3
32 4 3 3 3 4 1 1 4 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 3 2 2 4 1 2 2 2 1 1 2 1 1 74 RENDAH 2
33 4 4 1 1 3 2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 4 3 2 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 3 78 SEDANG 3
34 2 4 2 1 3 3 1 4 2 2 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 75 RENDAH 2
35 2 4 2 1 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 85 SEDANG 3
36 4 4 2 2 1 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 83 SEDANG 3
37 4 4 2 2 2 1 4 4 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 2 2 3 1 2 3 3 2 84 SEDANG 3
38 4 4 3 3 2 1 4 3 1 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 1 2 2 4 2 2 4 1 2 3 2 1 80 SEDANG 3
39 3 3 4 4 2 2 2 4 1 2 2 4 4 3 2 3 1 4 3 2 2 2 4 2 2 1 1 1 1 3 3 77 SEDANG 3
40 4 3 1 1 2 2 3 4 2 2 1 2 4 2 2 2 1 4 3 4 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 65 RENDAH 2
41 4 3 2 2 3 3 1 3 1 3 1 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 83 SEDANG 3
42 4 2 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 1 3 4 2 3 4 4 2 2 1 1 2 2 4 4 88 SEDANG 3
43 3 2 3 3 1 1 1 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 3 1 1 1 76 SEDANG 3
44 3 3 1 1 2 2 2 3 4 4 3 3 3 1 2 3 4 4 3 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 3 75 RENDAH 2
45 4 2 2 3 3 3 1 2 2 4 3 2 4 1 2 2 2 4 4 3 1 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 72 RENDAH 2
46 1 3 3 1 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 2 1 2 4 4 3 1 4 1 3 3 2 2 1 4 4 4 82 SEDANG 3
47 2 4 4 2 1 1 4 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 4 2 1 2 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 71 RENDAH 2
48 4 1 1 1 1 1 4 2 4 3 3 3 3 4 4 2 1 4 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 74 RENDAH 2
49 2 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 1 1 4 3 4 1 3 2 1 2 2 2 4 2 4 4 2 2 1 1 68 RENDAH 2
50 4 3 3 1 2 2 2 4 3 3 1 2 2 2 3 4 1 4 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 74 RENDAH 2
51 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 1 4 3 4 1 2 4 1 1 1 3 1 2 4 2 75 RENDAH 2
52 4 4 2 3 3 3 1 4 4 2 3 3 3 1 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 1 3 2 4 4 2 3 90 SEDANG 3
74

53 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 3 2 4 2 1 1 2 1 1 3 3 75 RENDAH 2
54 3 2 2 4 4 1 1 3 2 2 4 4 1 1 2 1 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 67 RENDAH 2
55 3 4 2 4 2 2 2 4 4 2 3 4 4 3 3 2 1 4 3 2 2 4 1 2 2 1 2 3 2 3 1 81 SEDANG 3
56 4 4 4 1 2 2 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 1 4 3 4 1 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 77 SEDANG 3
57 1 4 3 2 3 3 1 4 3 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 1 3 1 3 2 4 4 4 3 91 SEDANG 3
58 3 4 3 3 2 4 2 4 2 3 4 2 4 1 3 4 2 4 4 2 3 4 1 2 1 1 2 1 1 2 1 79 SEDANG 3
59 4 3 3 3 4 1 1 4 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 3 2 2 4 1 2 2 2 1 1 2 2 1 75 RENDAH 2
60 4 4 1 1 3 2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 1 4 3 2 3 3 1 2 2 1 2 3 2 1 2 76 SEDANG 3
61 2 4 2 1 3 3 1 4 2 2 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 75 RENDAH 2
62 2 4 2 1 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 85 SEDANG 3
63 4 4 2 2 1 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 3 2 2 82 SEDANG 3
64 4 4 2 2 2 1 4 4 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 2 2 3 1 2 3 3 2 84 SEDANG 3
65 4 4 3 3 2 1 4 3 1 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 1 2 2 4 2 2 4 1 2 3 1 2 80 SEDANG 3
66 3 3 4 4 2 2 2 4 1 2 2 4 4 3 2 3 1 4 3 2 2 2 4 2 2 1 1 1 1 2 3 76 SEDANG 3
67 3 2 1 1 4 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 2 3 4 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 77 SEDANG 3
68 4 2 2 1 4 2 3 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2 3 1 2 3 3 2 81 SEDANG 3
69 1 1 2 1 4 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 1 2 4 3 2 2 4 1 2 3 2 1 74 RENDAH 2
70 3 4 2 2 2 1 2 4 3 2 3 2 2 2 1 2 1 4 3 2 2 4 1 2 2 1 1 1 1 3 3 68 RENDAH 2
71 4 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 3 4 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 68 RENDAH 2
72 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 89 SEDANG 3
73 2 4 4 4 2 1 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 3 4 2 3 4 2 2 2 1 1 2 2 4 4 87 SEDANG 3
74 2 3 1 1 1 2 3 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 1 1 71 RENDAH 2
75 4 4 2 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 3 74 RENDAH 2
75

Tabulasi Data Resiliensi


no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 4 1 3 3 2 1 1 4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 4 2 4 3
2 3 2 4 2 4 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3
3 4 2 3 3 4 2 3 4 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3
4 3 1 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3
5 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3
6 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3
7 3 3 4 3 4 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 1 4 3
8 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3
9 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 4
10 3 1 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3
11 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3
12 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 1 3 3
13 3 2 4 4 4 2 2 4 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
14 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
15 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4
16 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3
17 3 1 3 3 4 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
18 3 2 3 3 4 2 2 4 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 1 3 3
19 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
20 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
21 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3
22 3 2 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3
23 4 1 3 3 4 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4
24 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 1 4 3
25 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
26 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2
27 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3
28 3 1 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
76

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 JUMLAH TINGKAT SKOR


2 4 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 157 SEDANG 2
3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 166 SEDANG 2
2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 168 SEDANG 2
2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 166 SEDANG 2
2 3 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 2 2 168 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 1 4 2 2 3 163 SEDANG 2
1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 2 3 171 SEDANG 2
2 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 4 1 1 4 4 1 1 165 SEDANG 2
2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 1 2 4 2 2 3 170 SEDANG 2
2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 177 SEDANG 2
2 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 168 SEDANG 2
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 168 SEDANG 2
2 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 171 SEDANG 2
2 2 3 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 165 SEDANG 2
1 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 1 3 3 2 2 165 SEDANG 2
2 3 3 4 1 1 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 165 SEDANG 2
2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 4 2 1 162 SEDANG 2
2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 168 SEDANG 2
2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 4 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 167 SEDANG 2
2 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 162 SEDANG 2
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 165 SEDANG 2
2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 1 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 158 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 1 3 167 SEDANG 2
2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 1 3 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 166 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 169 SEDANG 2
1 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 3 161 SEDANG 2
2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 1 1 166 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 1 3 165 SEDANG 2
77

29 3 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3
30 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
31 4 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 1 4 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 4 1 4
32 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3
33 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3
34 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3
35 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 1 4 4 4
36 3 4 1 3 3 3 1 2 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3
37 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
38 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
39 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 1 3 2 4 4 4 3 3 2
40 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
41 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4
42 4 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 1 3 2 2 3 2 4 4 1 2 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3
43 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 1 4 3 1 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4
44 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 1 2 4 2 4 3 2
45 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 1 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 1 3 3 2
47 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 1 4 3 2
48 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2
49 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 1 3 3 2
50 2 3 2 2 3 3 4 4 1 3 1 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3 1
51 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2
52 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
53 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3
54 3 2 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3
55 4 1 3 3 4 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4
78

3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 169 SEDANG 2
2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 1 2 3 2 2 3 167 SEDANG 2
1 3 3 4 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 4 2 3 4 4 4 1 4 2 1 4 4 4 4 147 SEDANG 2
2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 3 189 TINGGI 3
2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 2 4 1 2 4 1 3 2 172 SEDANG 2
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 1 3 4 2 3 3 2 202 TINGGI 3
4 3 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 212 TINGGI 3
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 188 TINGGI 3
3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 232 TINGGI 3
3 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 191 TINGGI 3
2 2 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 1 1 4 4 2 2 4 3 2 4 3 180 SEDANG 2
3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 203 TINGGI 3
4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 185 SEDANG 2
3 4 3 3 4 4 4 1 2 3 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 2 3 3 3 1 2 3 1 2 4 2 174 SEDANG 2
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 1 3 3 201 TINGGI 3
2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 174 SEDANG 2
3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 2 178 SEDANG 2
2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 206 TINGGI 3
2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 181 SEDANG 2
4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 180 SEDANG 2
2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 181 SEDANG 2
2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 1 2 3 159 SEDANG 2
3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 183 SEDANG 2
2 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 1 1 162 SEDANG 2
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 164 SEDANG 2
2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 160 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 3 165 SEDANG 2
79

56 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 1 4 3
57 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
58 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2
59 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3
60 3 1 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
61 3 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3
62 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
63 4 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 1 4 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 4 1 4
64 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3
65 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3
66 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3
67 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 1 4 4 4
68 3 4 1 3 3 3 1 2 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3
69 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
70 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
71 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 1 3 2 4 4 4 3 3 2
72 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
73 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4
74 4 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 1 3 2 2 3 2 4 4 1 2 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3
75 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 1 4 3 1 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4
80

2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 1 3 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 4 4 4 4 172 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 4 4 2 3 174 SEDANG 2
1 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 1 2 4 1 3 2 160 SEDANG 2
2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 168 SEDANG 2
2 3 3 4 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 4 4 172 SEDANG 2
3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 173 SEDANG 2
2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 178 SEDANG 2
1 3 3 4 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 146 SEDANG 2
2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 4 2 4 3 2 4 3 188 TINGGI 3
2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 181 SEDANG 2
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3 204 TINGGI 3
4 3 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 1 2 4 2 205 TINGGI 3
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 1 3 3 184 SEDANG 2
3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 227 TINGGI 3
3 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 1 4 4 2 3 2 189 TINGGI 3
2 2 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 186 TINGGI 3
3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 200 TINGGI 3
4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 181 SEDANG 2
3 4 3 3 4 4 4 1 2 3 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 2 3 3 3 1 1 4 3 3 3 3 177 SEDANG 2
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 1 2 3 199 TINGGI 3
81

Lampiran 9
SPSS

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
stress * resiliensi 75 100.0% 0 0.0% 75 100.0%

stress * resiliensi Crosstabulation


Resiliensi
2.00 3.00 Total
stress 2.00 Count 18 13 31
% within stress 58.1% 41.9% 100.0%
% within resiliensi 32.1% 68.4% 41.3%
% of Total 24.0% 17.3% 41.3%
3.00 Count 38 6 44
% within stress 86.4% 13.6% 100.0%
% within resiliensi 67.9% 31.6% 58.7%
% of Total 50.7% 8.0% 58.7%
Total Count 56 19 75
% within stress 74.7% 25.3% 100.0%
% within resiliensi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 74.7% 25.3% 100.0%

Symmetric Measures
Asymptotic Standard Approximate
Value Errora Approximate Tb Significance
Interval by Interval Pearson's R -.320 .111 -2.890 .005c

Ordinal by Ordinal Spearman -.320 .111 -2.890 .005c


Correlation
N of Valid Cases 75

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.


82

Lampiran 10
Dokumentasi
83

Lampiran 11
Sertifikat Uji Etik
84

Lampiran 12
Lembar Konsul Proposal
85
86

Lembar Konsul Skripsi


87

Anda mungkin juga menyukai