SKRIPSI
ANNISA A. EYATO
NIM. C01417013
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan jenjang
pendidikan Sarjana (S1)
ANNISA A. EYATO
NIM. C01417013
Disetujui Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ns. Abdul Wahab Pakaya S. Kep,MM, M. Kep Ns. Harismayanti S. Kep, M. Kep
NMB: 1328876 NBM : 1150469
ii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI
KOMISI PENGUJI
Mengetahui
Ns. Abdul Wahab Pakaya S. Kep, M. Kep Ns. Harismayanti S. Kep, M. Kep
NMB: 1328876 NIDN: 0920048704
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
ANNISA A. EYATO
NIM. C01417013
MOTTO
“Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar”
(Qs. Ar-rum : 60)
Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah pelajaran dan besok adalah tantangan,
scenario Allah itu indah. Mungkin hari ini kamu adalah orang yg tidak berguna tapi
jangan putus asa hari esok selalu menantimu dan lihatlah takdir Allah yang
sesungguhnya. Tetap semangat untuk meraih masa depan karena kita tidak akan
pernah tau mungkin hari esok adalah hari kemenangan untuk kita
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
ii
KATA PENGANTAR
Dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian syukur dan puji,
penulis memanjatkan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul ”Hubungan motivasi perawat terhadap kinerja perawat di
Ruang Rawat Inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie”. Sholawat serta salam
penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW, semoga kita semua
mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis selama menjalani studi dan menyelesaikan penyusunan
hasil penelitian ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu melalui kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Bapak Prof. Dr. Abd.
Kadim Masaong, M.Pd.
2. Wakil Rektor satu Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Ibu Prof.
Dr. Hj. Moon Hidayati Otoluwa, M.Hum.
3. Wakil Rektor dua UniversitasMuhammadiyah Gorontalo (UMGo) Bapak Dr.
H. Salahudin Pakaya, MH.
4. Wakil Rektor tiga Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Bapak
Apris Ara Tilome, S.Ag, M.Sii.
5. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(UMGo) Ns Abdul Wahab Pakaya, S.Kep., MM.
6. Ketua Jurusan Ners Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Ns.
Andi Akifa Sudirman, S.Kep., M.Kep.
7. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Gorontalo (UMGo) Ns. Harismayanti, M.Kep.
8. Pembimbing I Ns. Sabirin B. Syukur, M.Kep yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing penyusunan skripsi ini.
9. Pembimbing II Ns. Firmawati, S.Kep., M.Kep yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing penyusunan skripsi ini.
10. Penguji Ns. Rini Asnawati, M.Kes yang telah meluangkan waktu dan
berbagi ilmu untuk penyusunan skripsi ini.
vi
11. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Kesehatankhususnya prodi Ilmu
Keperawatan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan
semoga dapat diaplikasikan dalam kehidupan penulis.
12. Orang tua tercinta Ayah dan Ibu terima kasih atas do’a dan dukungannya
yang telah diberikan selama ini dengan penuh kasih sayang dan
kesabaran.
13. Teman seperjuangan Ilmu Keperawatan Angkatan 2017 dengan penuh
keikhlasan membantu penulis dan selalu menemani dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan
keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan bacaan guna
untuk menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis
vii
ABSTRAK
ANNISA A. EYATO. Hubungan motivasi perawat terhadap kinerja perawat di
Ruang Rawat Inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie. Dibimbing oleh SABIRIN B.
SYUKUR sebagai ketua dan FIRMAWATI sebagai anggota.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................ ii
PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ........................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1
1.1 Identifikasi Masalah.................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 5
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 5
1
2
3
4
4.1
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................... 5
1.5.1 Manfaat teoritis.................................................................. 5
1.5.2 Manfaat Praktis.................................................................. 5
ix
2.2.6 Langkah-Langkah Proses Keperawatan ............................ 18
2.3 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perawat .................................. 21
2.3.1 Pengertian Kinerja ............................................................. 21
2.3.2 Pengertian Kinerja Perawat ............................................... 22
2.3.3 Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat ......... 24
2.3.4 Penilaian Kinerja ............................................................... 27
2.3.5 Indikator Kinerja ................................................................ 28
2.3.6 Hubungan antara Motivasi dan kinerja .............................. 29
2.4 Penelitian Relevan ..................................................................... 30
2.5 Kerangka Teori .......................................................................... 32
2.6 Kerangka Konsep ...................................................................... 33
2.7 Hipotesis Penelitian .................................................................... 33
1
2
2.1
1
2
2.1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Penelitian Relevan ............................................................................... 30
2. Defenisi Operasional............................................................................. 35
3. Populasi Perawat ................................................................................. 35
4. Distribus Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................... 42
5. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 42
6. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............... 42
7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Kerja .............. 43
8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kinerja Perawat ........... 43
9. Distribusi Hubungan Motivasi Perawat dengan Kinerja Perawat .......... 43
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka Teori....................................................................................... 32
2. Kerangka Konsep................................................................................... 33
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Infomerd Consent .................................................................................. 56
2. Kuisioner Penelitian ............................................................................... 57
3. Hasil Uji Validasi da Reabilitas .............................................................. 61
4. Master Tabel ......................................................................................... 64
5. Hasil Uji Statistik .................................................................................... 67
6. Surat Pengambilan Data Awal-Selesai Penelitian ................................. 70
7. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 76
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
2
dan benar. Dengan inspirasi yang luar biasa, tenaga medis akan merasa senang
dan puas dalam melakukan pekerjaannya, untuk mencapai tingkat kesejahteraan
yang layak, biasanya diakhiri dengan membujuk petugas dalam memberikan
pelayanannya. ICN (Global Chamber Of Medical Attenders) menyatakan bahwa
dalam kerangka pelayanan medis di klinik, meskipun dokter spesialis, tenaga
medis dan dukun bersalin juga memiliki posisi vital, sehingga rumah sakit harus
memberikan inspirasi yang besar kepada spesialis, penolong dan spesialis
bersalin yang ada di klinik. . di tempat kerja klinik (Berhanu, 2015).
Inspirasi kerja pada umumnya berkaitan dengan kerinduan individu untuk
menyikapi persoalan-persoalan kehidupan. Apalagi dengan pendampingan
inspirasi untuk mencoba mengatasi masalah mereka. semakin membumi
keinginan, semakin membumi inspirasi petugas dalam pekerjaan mereka, tingkat
pelaksanaan dan sifat pelaksanaan kerangka administrasi keperawatan
bergantung pada tingkat inspirasi perawat di unit pertimbangan. Petugas yang
memiliki inspirasi besar yang memiliki energi untuk secara efektif mencapai
tujuan normal. Bagaimanapun, tidak biasa bagi perawat medis untuk mengeluh
tentang kondisi kerja seperti penghargaan atau kompensasi untuk pekerjaan
mereka (Septiyanti, 2019).
Penelitian yang diarahkan oleh Agustina pada (2018) tentang dampak
inspirasi kerja pada pelaksanaan pengasuhan, hasilnya menunjukkan bahwa ada
dampak yang besar dari kewajiban, prestasi, hasil kerja, gaji, status dan strategi
kerja pada pelaksanaan pengasuhan. Bagi petugas yang tidak ideal dalam
melaksanakan dan meningkatkan kewajiban, hasil kerja, kompensasi dan status
kerja tenaga medis untuk lebih mengembangkan pelaksanaan pembinaan
menuju kearah yang unggul tentunya.
Dalam islam bekerja sejajar dengan keimanan dan merupakan wujud dari
keimanan itu sendiri seperti yang telah disebutkan dalam Al-qur’an surat At-
Taubah ayat 105.
ا ُكن ُت ْمNN ٰ َه َد ِة َف ُي َن ِّبُئ ُكم ِب َمN ٱلش ِ ُّون ِإلَ ٰى ٰ َعل ِِم ْٱل َغ ْي
َّ ب َو َ ُت َردN ون ۖ َو َسN ۟ Nُل ٱعْ َملN
َ Nولُهُۥ َو ْٱلمُْؤ ِم ُنN َي َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُك ْم َو َر ُسN وا َف َسN ِ Nَُوق
َ َُتعْ َمل
ون
yang artinya “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan nyata, lalu diberikannya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
3
Mengingat efek samping dari studi yang mendasari dipimpin di RSUD dr.
Hasri Ainun Habibie di ruang kerja, dalam dan anak, disadari masih ada tenaga
medis yang belum siap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada
pasien karena belum optimalnya inspirasi kerja petugas dan kurangnya
kesadaran petugas medis tentang status kerja sebagai komponen administrasi
kesejahteraan. Mengingat konsekuensi dari pertemuan yang diarahkan oleh
ilmuwan pada 3 perawat medis di ruang kerja, 2 petugas di ruang dalam, perawat
medis biasa mengatakan dengan sangat sedih bahwa tanggung jawab mereka
bersifat sporadis dan memerlukan pertimbangan mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang diselesaikan, dan kemajuan tidak diubah. Dengan rentang waktu
administrasi atau pelaksanaan pekerjaan yang panjang sehingga tenaga medis
tidak bekerja secara optimal (kurang energik dalam bekerja), menganggap fungsi
sebagai kewajiban sebagai panggilan keperawatan pada khususnya.
Berdasarkan landasan di atas, dokter spesialis tertarik untuk meneliti "Hubungan
antara inspirasi asuhan dengan pelaksanaan tenaga medis di Ruang Rawat
RSUD dr. Hasri Ainun Habibie".
4
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu “Apakah terdapat hubungan motivasi perawat terhadap kinerja
perawat di ruang rawat inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie”.
5
pelayanan kesehatan, motivasi dan kinerja perawat dalam memberikan
pelayanan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
7. Untuk meningkatkan resolusi perwakilan.
8. Membangun kesadaran akan harapan tertentu pekerja dalam
kewajibannya.
9. Membangun kebermanfaatan dan produktivitas.
10. Menumbuhkan kecintaan pekerja terhadap organisasi.
11. Membangun kerjasama yang representatif dalam organisasi.
2.1.3 Asas Motivasi
Menurut Hasibuan (2013) dalam motivasi terdapat asas itu sendiri. Asas
motivasi dapat juga dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Standar inkorporasi menyiratkan penerimaan pekerja untuk mengambil
bagian dan membuka pintu bagi perwakilan untuk menyampaikan
perasaan, proposal, dan siklus dinamis.
2. Standar informasi, yaitu memberikan penghargaan, tepuk tangan, dan
pengakuan yang wajar dan wajar kepada pekerja atas prestasi yang telah
dicapainya.
3. Standar kekuasaan yang ditunjuk, yang berarti memberikan kekuasaan dan
kepastian kepada pekerja bahwa dengan kapasitas dan keinovatifannya
mereka dapat bekerja dengan sungguh-sungguh.
4. Aturan kewajaran dan nilai, menyiratkan bahwa instrumen dan jenis
inspirasi harus didasarkan pada kesopanan dan kesesuaian untuk semua
pekerja.
5. Aturan saling melengkapi, bawahan yang unggul dalam mencapai tujuan
dengan baik, maka, pada saat itu, perintis harus memberikan hadiah atau
pada akhirnya dapat membantu kedua pemain.
2.1.4 Teori Motivasi
Adapun teori motivasi yang dikemukan yakni menurut para ahli (Agus,
2013) sebagai berikut :
1. Model Hipotesis Hicarchy of Necessities dari Abraham H. Maslow
9
mendorong kesan kebutuhan dan akan mempengaruhi perubahan perilaku
kerja di tempat kerja. Maslow dalam hipotesis kebutuhan dasar manusia
diisolasi menjadi lima tingkat, sedangkan lima tingkat adalah sebagai
berikut:
c. Kebutuhan Sosial
e. Kebutuhan Aktualisasi
10
e. Lingkungan kerja yang berkualitas.
f. Pengakuan melalui pertemuan.
g. Perawatan yang masuk akal.
h. Pengakuan atas prestasi.
3. Model Hipotesis Hubungan Manusia
11
kepemimpinan, menyukai kegiatan yang keras dan dinamis yang
membutuhkan banyak tenaga dan pikiran, penuh gaya dan semangat,
suka membantu orang, suka membantu. berbicara dan mengajar.
c. Kebutuhan Afiliasi
Sesuai Hinshaw (2010) yang dikutip oleh Sunaryo (2015) dalam buku
penelitian otak untuk keperawatan menyatakan bahwa variabel yang membantu
inspirasi seorang perwakilan antara lain:
1. Penurunan staf.
2. Status mahir.
3. Senang dengan posisi yang dipegang.
4. Kemampuan untuk memberikan sudut yang berkualitas.
12
5. Prolog keunikan petugas.
6. Pengalaman belajar yang mahir.
7. Kontrol praktik keperawatan..
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Herzberg dalam Agus (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi adalah terbagi dua, yaitu :
1. Komponen Alami
a. Kewajiban, ukuran kewajiban nyata yang diberikan kepada seorang
spesialis untuk melakukan kapasitas posisi yang dialokasikan kepadanya
sesuai dengan kapasitasnya.
b. Prestasi, setiap orang membutuhkan prestasi dalam setiap gerakannya.
Keberhasilan dalam mengerjakan suatu tugas akan menggerakkan
individu yang bersangkutan untuk melakukan tugas-tugas berikutnya.
c. Pengakuan orang lain (Recognitio), pengakuan prestasi merupakan
instrumen persuasif yang cukup kuat, bahkan dapat melampaui
pemenuhan yang berasal dari remunerasi.
d. Pekerjaan yang sebenarnya (The work it self), besarnya kesulitan yang
dirasakan oleh tenaga kerja dari pekerjaannya. Sudut pandang ini
menggabungkan pelaksanaan pekerjaan nyata yang harus terlihat dari
praktik sehari-hari tentang kuantitas pekerjaan dan gagasan pekerjaan.
e. Kesempatan pengembangan, perwakilan harus diberikan kesempatan
untuk lebih mengembangkan kapasitas mereka, misalnya melalui kelas
instruksional dan selanjutnya melanjutkan ke tingkat sekolah mereka. Hal
ini membuka pintu bagi perwakilan untuk berkembang dan berkreasi
sesuai dengan rencana vokasinya yang akan mendorong mereka untuk
bekerja lebih dinamis.
f. Ke depan, peluang luar biasa untuk maju adalah peningkatan potensi
seorang wakil dalam mengurus bisnis, karena setiap pekerja
membutuhkan kemajuan ke tingkat yang lebih signifikan, mendapatkan
kesempatan berharga untuk membangun wawasan kerja. bekerja lebih
baik.
13
2. Komponen Asing
a. Kesejahteraan dan keamanan kerja, persyaratan keamanan dapat
diperoleh melalui koherensi kerja, dengan asumsi tempat kerja yang
dilindungi dan keamanan kerja adalah prinsip perwakilan, itu akan
menginspirasi pekerja untuk mengerjakan sifat pekerjaan mereka.
b. Status masih naik di posisi udara atau pangkat yang diberikan kepada
suatu perkumpulan atau bagian perkumpulan dari orang lain. Situasi
dengan buruh mempengaruhi inspirasi mereka untuk bekerja. Keadaan
buruh yang diperoleh dari pekerjaannya antara lain ditunjukkan dengan
karakterisasi jabatan, penghargaan yang diterima, serta perlengkapan
dan wilayah kerja yang dapat menunjukkan statusnya.
c. Kompensasi, tingkat kewajaran motivasi yang didapat sebagai hadiah
atas perilaku kerja pekerja.
d. Koneksi relasional, tingkat kesamaan yang dirasakan dalam asosiasi
dengan spesialis yang berbeda. Sudut ini menggabungkan komunikasi di
antara perwakilan dan manajer serta kolega bawahan mereka.
e. Metodologi kerja, kewajaran dan wawasan dalam mengelola buruh, serta
memberikan penilaian dan data yang sah kepada buruh juga berpengaruh
pada inspirasi kerja.
14
1. Motivasi Positif, pelopor memberdayakan bawahan dengan memberikan
hadiah kepada individu atau pejabat yang menguasai, dengan alasan
bahwa dengan motivasi positif ini jiwa kerja staf klinis akan meningkat,
dengan alasan bahwa daerah setempat secara keseluruhan senang
mendapatkan ini. orang. yang baik-baik saja.
2. Motivasi negatif (negative support), pionir memberdayakan bawahannya
dengan memberikan kedisiplinan kepada bawahan yang pekerjaannya
kurang baik, karena dengan motivasi negatif ini ketekunan bawahan
dalam kerangka waktu perubahan akan meningkat karena takut
diberhentikan. Namun ditarik keluar dapat membawa hasil yang buruk.
2.2 Tinjauan Teori Tentang Perawat
2.2.1 Pengertian Perawat
Pendamping adalah individu yang mendukung, merawat dan memastikan,
yang merawat yang lemah, dirugikan dan lanjut usia (Priharjo, 2013). Florence
Songbird dalam bukunya What It Is, and It Isn't, menyatakan bahwa tugas
petugas adalah menjaga pasien dalam kondisi terbaiknya terhadap masalah
medis yang terjadi pada dirinya. Penolong adalah seseorang yang telah lulus
pelatihan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan
pengaturan peraturan perundang-undangan. - salam substansial.
Attendant adalah salah satu panggilan layanan medis yang dapat diakses
24 jam setiap hari untuk mengatur pertimbangan kompleks yang dibutuhkan klien
(Potter dan Perry, 2015). Mitra adalah orang yang berpindah dari pendidikan
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Ketetapan Kekuatan Imam Republik
Indonesia No. 1239/MENKES/SK/XI/2001).
15
mendapatkan cairan dan suplemen yang masuk, membantu istirahat dan
istirahat, menjamin bahwa mereka menawan dan kuat dari pasien dan
keluarganya (Agustina, 2018).
Perawat medis adalah salah satu panggilan layanan medis yang dapat
diakses 24 jam setiap hari untuk mengatur pertimbangan kompleks yang
dibutuhkan oleh pelanggan (Potter dan Perry, 2015). Tenaga kesehatan adalah
orang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun di
luar negeri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Surat
Keputusan Gembala Kesejahteraan Republik Indonesia No.
1239/MENKES/SK/XI/2001).
16
keperawatan/kesehatan. Perawat medis merawat pasien secara konsisten, 24
jam sehari, membantu pasien melakukan bagaimana mereka akan membantu
diri mereka sendiri jika mereka bisa. Petugas fokus pada pasien, menjamin
mereka bernapas dengan baik, mendapatkan cairan dan penyertaan yang sehat,
membantu istirahat dan istirahat, menjamin bahwa mereka menyenangkan dan
mendukung pasien dan keluarganya (Agustina, 2018).
17
2. Menoleransi pasien baru seperti yang ditunjukkan oleh metodologi dan
pedoman terkait.
3. Ikuti dengan hati-hati dan perangkat keras klinis sehingga selalu siap
untuk digunakan.
4. Lakukan program pengarahan kepada pasien tentang ruangan dan iklim,
pedoman/aturan yang sesuai, ruang kerja yang ada dan cara
memanfaatkannya, serta jadwal latihan harian di dalam ruangan.
5. Buat hubungan yang sangat membantu dengan pasien dan keluarga
mereka.
6. Survei kebutuhan dan masalah kesejahteraan pasien, sesuai dengan
batasan kapasitasnya.
7. Kembangkan rencana keperawatan seperti yang ditunjukkan oleh
kapasitas mereka.
8. Melakukan kegiatan keperawatan pada pasien sesuai kebutuhan dan
kapasitasnya.
9. Ikut serta dalam menyelesaikan praktek persiapan pasien dengan tujuan
agar mereka dapat segera mandiri.
10. Melakukan pertolongan medis kepada pasien yang mengalami krisistepat
dan akurat berdasarkan kasus per kasus.
11. Lakukan pengkajian aktivitas keperawatan sesuai batasan kapasitasnya.
12. Menyaring dan mengevaluasi kondisi pasien.
13. Membangun dan menjaga iklim yang baik di antara pasien dan
keluarganya, untuk membuat kesepakatan.
14. Menumbuhkan lebih banyak data dan kemampuan di bidang
keperawatan, antara lain melalui acara dan pembaruan sosial yang
koheren.
15. Lengkapi pencatatan dan pencacahan asuhan keperawatan yang sah dan
sesuai, untuk membuat kerangka data klinik medis yang dapat diandalkan
(tepat).
18
mengkonsolidasikan semua pola kehadiran. manusia. Keperawatan sebagai
suatu pekerjaan merupakan salah satu jabatan yang dalam menyelesaikan
latihannya bertumpu pada ilmu pengetahuan dan memiliki kapasitas yang jelas
dalam kemampuannya, selain itu merupakan mata pencaharian keperawatan
yang otonom dalam kekuasaan dan komitmen, semua hal dipertimbangkan, dan
terdapat kode etik. Pekerjaannya yang kemudian administrasi tambahan terletak
dengan menawarkan jenis bantuan. asuhan keperawatan kepada orang,
perkumpulan atau jaringan (Agustina, 2018).
19
(menghitung bukti pembeda dari hasil yang diantisipasi), pelaksanaan dan
penilaian. Setiap perkembangan sistem keperawatan penting untuk pemikiran
kritis yang tepat dan terhubung erat satu sama lain:
1. Evaluasi
2. Penentuan keperawatan
3. Mengatur
20
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan pengaturan. Penataan difokuskan
pada dan kebutuhan ditetapkan untuk mengenali pengelompokan syafaat
keperawatan ketika pelanggan memiliki masalah. Prioritas bukan hanya
penomoran analisis keperawatan berdasarkan keseriusan atau signifikansi
fisiologis, namun penentuan kebutuhan adalah teknik yang digunakan oleh
petugas dan pelanggan secara umum untuk menentukan peringkat
kesimpulan yang disusun berdasarkan signifikansi tergantung pada
keinginan, persyaratan dan keamanan pelanggan.
4. Eksekusi
21
5. Penilaian
22
Songbird, tugas petugas medis adalah menjaga pasien dalam kondisi terbaik
mereka dari masalah medis yang terjadi pada mereka. Pengumuman Pendeta
Pertukaran dan Kontrasepsi Negara No.94/MENPAN/1986 menyatakan bahwa
petugas kesehatan adalah pegawai pemerintah dengan status keperawatan yang
diberikan kewajiban penuh oleh pejabat yang berwenang untuk memberikan
administrasi kesejahteraan kepada daerah di unit administrasi kesejahteraan
(klinik, fokus kesejahteraan dan unit perawatan medis). administrasi
kesejahteraan lainnya) (Priharjo, 2013).
23
Hubungan antara orang-orang dan pertemuan dalam asosiasi memberikan
asumsi untuk perilaku kerja individu.
24
keperawatan dan penilaian aktivitas petugas medis tergantung pada Strategi
Kerja Standar ( SOP) (Hernika, 2016).
25
instruktif untuk perawat medis yang mahir sebagai prasyarat untuk memiliki
pilihan untuk masuk dan berlatih dalam pengaturan administrasi keperawatan
ahli (Nursalam, 2013).
1. Variabel bawaan adalah faktor yang diklaim oleh setiap orang yang
mencakup informasi, kemampuan, kapasitas, keberanian, inspirasi, dan
tanggung jawab. Variabel-variabel inheren ini dapat diciptakan pada
setiap tenaga medis sehingga dapat mempengaruhi presentasi penolong.
2. Unsur asing adalah faktor yang dapat mempengaruhi penampilan
penolong yang berasal dari luar tenaga kesehatan itu sendiri, misalnya
unsur prakarsa, lebih tepatnya cara seorang supervisor memberikan
penghiburan, kegairahan, arahan dan dukungan kepada bawahannya.
Terlebih lagi, sejauh dalam kelompok kerja dipengaruhi oleh sifat bantuan
dan energi yang diberikan oleh rekan-rekan dalam suatu kelompok
seperti kekompakan dan kedekatan rekan kerja. Faktor lahiriah lainnya
adalah faktor kerangka kerja, misalnya kantor atau kantor kerja dan
yayasan yang diberikan oleh instansi, sehingga unsur-unsur asing ini
26
dapat mempengaruhi tenaga medis itu sendiri sebagai upaya untuk lebih
mengembangkan pelaksanaan dalam memberikan administrasi
keperawatan.sw
Beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dapat mempengaruhi kinerja
perawat dapat dijabarkan dibawah ini (Nursalam, 2013):
1. Inspirasi
Inspirasi adalah “segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
mencapai sesuatu” (Mustikasari, 2010), Inspirasi adalah kecenderungan
atau pemikiran yang mendorong seseorang untuk mengurus bisnis atau
menjalankan kekuasaan, terutama dalam perilaku. Beberapa spekulasi
tentang inspirasi, misalnya, hipotesis yang dibuat oleh Abraham Maslow di
mana hipotesis ini melihat orang-orang dengan lima derajat persyaratan,
khususnya kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta dan kehangatan,
kepercayaan diri dan realisasi diri. Orang cenderung kecewa. Ketika satu
kebutuhan telah terpenuhi, akan muncul kebutuhan lain, dsb (Nursalam,
2013).
2. Inisiatif
Inisiatif adalah suatu karya seorang cikal bakal dalam melayani orang lain
untuk memberikan apa yang dia miliki untuk membantu orang lain
(Nurachmah, 2014). Sebagai pionir, seseorang harus menempatkan dirinya
sebagai pribadi yang berguna bagi orang lain. Istilah inisiatif dalam
administrasi secara teratur diuraikan untuk bekerja hanya dalam latihan
administrasi, namun dalam bidang keperawatan kapasitas ini sangat luas.
Nursalam (2013) dalam bukunya keperawatan dewan mengungkapkan
bahwa setiap individu dibawa ke dunia dengan jiwa administrasi dan
masing-masing memiliki atribut khusus yang meningkatkan mereka daripada
yang lain. Hipotesis ini menggarisbawahi apa yang pionir lakukan dan
bagaimana direktur melakukan kapasitas mereka. Dari penggambaran
hipotesis otoritas di atas, setiap individu memiliki jiwa administrasi yang
alami dan akan menumbuhkan ketergantungan pada rancangan idenya,
sehingga individu dengan jiwa inisiatifnya benar-benar siap untuk
menunjukkan kinerja yang hebat, namun juga sangat bergantung pada
27
keadaan. dan iklim di mana individu melakukan pekerjaannya (Nurrachmah,
2014).
3. Kantor kerja
4. Mempersiapkan
28
5. Biaya
ada dalam diri pekerja yang bertentangan dengan standar dan pedoman
organisasi. Disiplin mencakup persetujuan dan perhatian terhadap
pengaturan yang dibuat antara organisasi dan pekerja. Sepanjang garis ini,
29
dengan asumsi pedoman atau pengaturan dalam organisasi diabaikan atau
disalahgunakan secara teratur, pekerja memiliki disiplin yang tidak berdaya.
Lagi pula, dalam hal perwakilan mematuhi pengaturan organisasi, itu
menunjukkan adanya disiplin yang baik. Disiplin juga erat kaitannya dengan
persetujuan yang harus dipaksakan kepada individu yang
menyalahgunakan. Jika seorang pekerja mengabaikan pedoman terkait
dalam asosiasi, perwakilan yang bersangkutan harus memiliki pilihan untuk
mengakui disiplin yang disepakati. Masalah kedisiplinan bagi pekerja di
dalam asosiasi, baik atasan maupun bawahan, akan memberikan contoh
pelaksanaan yang hierarkis. Eksekusi resmi akan tercapai, jika eksekusi
individu dan kelompok ditingkatkan.
30
Nursalam (2017) menyebutkan bahwa ada enam indicator kinerja perawat,
sebagai berikut:
1. Perhatian
Caring adalah metodologi yang unik, di mana petugas bekerja untuk
memperluas pertimbangan mereka untuk pasien, caring adalah bagian
utama yang penting, terutama dalam praktik keperawatan.
2. Kolaborasi
Kolaborasi atau kerja sama antara dokter, perawat, bidan dan tenaga
kesehatan lainnya.
3. Empati
Empati atau kemampuan perawat untuk berbagi perasaan atau kepedulian
pada pasien.
4. Kecepatan respon
Perawat akan segera memberikan tanggapan/reaksi untuk melakukan
pelayanan pada pasien
5. Courtesy
Dalam melakukan pelayanan keperawatan perawat harus memiliki sikap
yang sopan santun terhadap pasien.
6. Sincerity
Perawat dalam melakukan tindakan atau pelayanan lainnya harus
mempunyai kejujuran.
1.3.6 Hubungan antara Motivasi dengan Kinerja
Beberapa spekulasi mengusulkan hubungan antara inspirasi dan eksekusi
(As'ad, 2013):
1. Hipotesis Objektif
31
Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Heider. Eksekusi merupakan
hasil kerjasama antara inspirasi dan kapasitas (fundamental capacity),
sehingga individu yang sangat energik namun memiliki kapasitas yang
rendah akan menghasilkan eksekusi yang rendah. Begitu juga sebaliknya,
individu dengan kapasitas tinggi, namun memiliki inspirasi yang rendah,
akan menghasilkan eksekusi yang rendah pula. Inspirasi kerja seorang
individu sangat menarik pada pameran yang dapat dicapai dalam karyanya.
Tingkah laku seorang pekerja dapat berubah sesuai dengan kemajuan yang
dihadapinya dari waktu ke waktu. Hubungan antara inspirasi dan eksekusi
tidak selalu tetap, tetapi akan berubah sesuai dengan situasi dan kondisi
terdekat.
32
menggunak karena < (0,05)
an strategi
pemeriksaa
n lengkap.
33
signifikan sebesar
0.000 yang lebih kecil
dari tingkat
probabilitas 5%
(0,000 < 0,05).
Susanti, 2018. Penelitian Contoh Hasil uji beda Waktu Pada
Dampak yang yang strategi penelitian, penelitian ini
dilakukan tempat
Inspirasi Kerja bersifat diambil menunjukkan penelitian keduanya
pada Pameran kuantitatif adalah 50 bahwa terdapat dan mengeksplo
Tenaga Medis dengan individu, pengaruh kritis jumlah rasi inspirasi
di Ruang pendekatan diperoleh terhadap faktor sampel petugas
cross penelitian
Berkelanjutan sectional. dengan kewajiban medis
Klinik Gawat menggunak (p=0,027), tentang
Darurat Toko an pelaksanaan eksekusi
Serdang prosedur pekerjaan pengasuhan
pemeriksaa (p=0,048), hasil
n purposive kerja (p=0,049),
kompensasi
(p=0,035), status
( p=0,041).
selanjutnya metode
kerja (p=0,008)
pada eksekusi.
Variabel metode
kerja paling
berpengaruh
terhadap presentasi
tenaga medis di
Ruang
Berkelanjutan Klinik
Umum Teritorial
Toko Serdang
dengan nilai (Exp
esteem (B) sebesar
35,288).
34
n tinjauan kemajuan kerja p = pengasuhan
cross 0,000. Mengingat
sectional. efek samping dari
Tinjauan tinjauan, tiga faktor
lintas yang terkonsentrasi
bagian pada semua
memiliki hubungan
dengan pameran
petugas medis di
klinik Gawat Darurat
Sinjai
35
1.5 Kerangka Teori
Motivasi
Kinerja perawat
36
1.6 Kerangka konsep
Kinerja Perawat
Motivasi Kerja
Keterangan :
: Variabel Bebas (Independent)
: Variabel Terikat (Dependent)
: Hubungan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.5.2 Sampel
39
Sampel sangat penting untuk jumlah dan atribut yang dipindahkan oleh
populasi. Dalam ulasan ini, analis menggunakan prosedur pengujian dengan
pengujian habis-habisan. All out testing merupakan strategi pemeriksaan dimana
jumlah pengujian sama dengan populasi dengan alasan populasi absolut dibawah
100 sehingga seluruh populasi yang diperiksa, jumlah tes dalam tinjauan ini adalah
40 responden.
40
pertanyaan substansial dan 8 pertanyaan tidak valid, pada Dalam penjelasan
eksibisi tenaga medis terdapat 12 hal proklamasi dengan hasil eksperimen yang
sah menunjukkan 11 pertanyaan yang sah dan 1 pertanyaan yang tidak sah yang
diberikan.
a. Jika > 0,90 itu seharusnya menjadi ketergantungan yang luar biasa
b. Jika 0,70 – 0,90 dianggap sebagai kualitas tinggi yang tak tergoyahkan
c. Jika 0,50 – 0,70 dianggap sebagai kualitas tak tergoyahkan moderat
d. Dalam hal <0,50 itu seharusnya menjadi kualitas tak tergoyahkan rendah.
41
3.8 Tekhnik Pengolahan Data
Penanganan informasi dilakukan secara fisik dan elektronik dengan
memanfaatkan komputer mini dan PC dengan program SPSS. Penanganan
informasi dilakukan dengan kemajuan sebagai berikut:
ƒ
P = n x 100 %
Keterangan :
P : Presentasi
F : Jumlah penerapan yang sesuai prosedur (nilai 1)
42
N : Jumlah item observasi
100% : Bilangan konstanta
1. Surat Lamaran
Responden Analis akan mengatakan sesuatu surat yang berisi klarifikasi
pemeriksaan yang memuat tema eksplorasi, target penelitian dan prasyarat
untuk menjadi responden.
2. Informed Concent atau data untuk responden
43
Untuk mengikuti klasifikasi responden dalam tinjauan, spesialis mengecualikan
namanya di lembar informasi dan jajak pendapat, sampai-sampai memberi
setiap lembar nomor kode yang diketahui analis utama.
4. Klasifikasi
5. Ketepatan
Berhati-hatilah dan hindari campur aduk lupa untuk mencatat secara konsisten
pekerjaan yang Anda lakukan, misalnya kapan dan di mana pengumpulan
informasi selesai. Demikian juga perhatikan lokasi korespondensi responden,
buku harian atau distribusi yang berbeda.
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelang awal berdirinya, RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Wilayah Gorontalo
merupakan salah satu SKPD dalam Kewibawaan Pembinaan Pemerintah Bersama
Gorontalo, namun setelah pergantian peristiwa dan dengan adanya perubahan
Hierarchical Design of Work di Wilayah Gorontalo, pada tahun 2016 RSUD dr.
Hasri Ainun Habibie mengubah statusnya menjadi UPDT Dinas Kesejahteraan
Rakyat Gorontalo. Sejak diperkenalkan pada tahun 2013 hingga tahun 2017, RSUD
dr. Hasri Ainun Habibie dimotori oleh seorang Ketua, lebih tepatnya dr. Hj. Rosina
Kiu.
Struktur organisasi RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo sesuai
PERDA Provinsi Gorontalo nomor 7 tahun 2013 tentang bentuk organisasi tata
kerja RSUD dr. Hasri Ainun Habibie terdiri atas:
a. Direktur
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
d. Kepala Seksi Keperawatan
Letak Geografis RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo terletak
diwilayah:
a. Ke arah utara dibatasi oleh Kota Hunggaluwa.
b. Ke arah selatan dibatasi oleh Kota Hepuhulawa.
c. Ke arah barat dibatasi oleh Kota Kayu Merah.
d. Di sebelah timur dibatasi oleh Kota Hutuo.
45
Dalam melakukan penyelenggaraan kesejahteraan daerah, RSUD dr. Hasri
Ainun Habibie Wilayah Gorontalo Memiliki Impian, Misi dan Kewajiban Utilitarian,
sedangkan Visi RSUD Dr Hasri Ainun Habibie adalah “Menjadikan RSUD Dr. Hasri
Ainun Habibie sebagai klinik gawat darurat yang tak tertandingi di Wilayah
Gorontalo.” Misi sebagai berikut:
46
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Karakteristik responden
1. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia diruang rawat
inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Usia Frekuensi Presentase
21-30 Tahun 28 70.0 %
31-40 Tahun 12 30.0 %
Total 40 100.0 %
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa usia responden yang berada di
RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi yaitu usia 21-30 tahun sebanyak 28
orang (70,0%).
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
diruang rawat inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Jenis kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 12 30.0 %
Perempuan 28 70.0 %
Total 40 100.0 %
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jenis kelamin responden yang
berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi yaitu jenis kelamin
perempuan sebanyak 28 orang (70,0%).
3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 6. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan diruang
rawat inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Pendidikan Frekuensi Presentase
Ners 13 32.5 %
D-IV Keperawatan 3 7.5 %
D-III Keperawatan 24 60.0 %
Total 40 100.0%
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa pendidikan responden yang
berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi yaitu pendidikan D-III
sebanyak 24 orang (60,0%).
47
4.2.2 Analisis Univariat
1. Frekuensi responden berdasarkan motivasi kerja
Tabel 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi kerja diruang rawat
inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Motivasi kerja Frekuensi Presentase
Termotivasi 23 57.5 %
Tidak termotivasi 17 42.5 %
Total 40 100.0 %
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa motivasi kerja responden yang
berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi yaitu responden termotivasi
sebanyak 23 orang (57,5%).
2. Frekuensi responden berdasarkan kinerja perawat
Tabel 8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kinerja perawat diruang rawat
inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Kinerja perawat Frekuensi Presentase
Baik 28 70.0 %
Cukup 12 30.0 %
Total 40 100.0 %
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kinerja perawat yang berada di
RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi yaitu kinerja baik sebanyak 28 orang
(70,0%).
4.2.3 Analisis Bivariat
1. Hubungan motivasi perawat terhadap kinerja perawat diruang rawat inap
di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Tabel 9. Distribusi hubungan motivasi perawat dengan kinerja perawat diruang rawat
inap RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
Kinerja perawat
Motivasi kerja
Baik Cukup Total P=Value
Termotivasi 20 3 23
Tidak termotivasi 8 9 17 0,013
Total 28 12 40
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa perawat yang termotivasi
dengan kinerja baik sebanyak 20 orang dan kinerja cukup sebanyak 3 orang
sedangkan yang tidak termotivasi dengan kinerja baik sebanyak 8 orang dan
48
kinerja cukup sebanyak 9 orang.Diketahui nilai chi square hitung >chi square tabel
(7,410>0,2973) atau p=0.013<0.05, maka Ha diterima, jadi dapat simpulkan bahwa
terdapat hubungan motivasi perawat terhadap kinerja perawat diruang rawat inap di
RSUD dr Hasri Ainun Habibie.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Karakteristik Responden
1. Usia responden
Usia responden yang berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi
yaitu 21-30 tahun sebanyak 28 orang (70,0%). Hal ini jika dilihat dari tingkat usia
yang paling banyak di kelas usia muda, maka pada saat itu, ini sangat berguna
sejauh mendukung aset manusia, kapasitas tenaga medis dalam kondisi ideal
sehingga ini merupakan modal yang layak untuk peningkatan aset. dan eksekusi
yang lebih baik.
49
untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dari perspektif yang lebih cerdas, semakin
siap untuk berpikir secara objektif dan siap untuk mengendalikan perasaan,
sehingga mereka akan mengetahui tentang kebebasan yang akan dipenuhi oleh
asosiasi tempat mereka bekerja.
Ulasan ini sesuai dengan penelitian yang dipimpin oleh Kurniawati (2019).
Hasil penelitian menunjukkan 5 orang tenaga kesehatan (27,8%) berumur 21-30
tahun, 13 orang (72,2%) berumur 31-40 tahun. Usia seseorang dapat
mempengaruhi perilakunya di tempat kerja karena semakin berpengalaman dia,
semakin berbakat dia dalam mengelola bisnis.
50
bahwa bidan masih sangat diminati oleh wanita dibandingkan pria karena menyusui
masih berkaitan dengan posisi yang wajar dan sesuai dengan pemikiran wanita
yang lebih pengertian, lembut dan penuh perhatian.
51
memahami keadaan pasien sehingga dapat memberikan motivasi pada pasien
untuk sembuh.
3. Pendidikan responden
Pendidikan responden yang berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang
tertinggi yaitu pendidikan D-III sebanyak 24 orang (60,0%). Hal ini karena sesuai
dengan rekrumen dari pihak rumah sakit pertama kalinya dibangun untuk
memberikan pelayanan kesehatan dimana pihak rumah sakit lebih banyak
menerima perawat dengan pendidikan D-III yang dianggap memiliki keterampilan
yang baik untuk memberikan pelayanan.
Pelatihan merupakan salah satu atribut segmen yang dapat mempengaruhi
individu baik tehadap iklim maupun barang tertentu. Selain itu, sekolah adalah
variabel bundaran yang mempengaruhi eksekusi. Semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin menonjol keinrginan untuk menggunakan informasi dan
kemampuan yang dimilikinya dengan tujuan dapat menciptakan eksekusi elit
(Maulani, 2015).
52
memuaskan, ini akan diperoleh dengan asumsi bahwa petugas medis memiliki
pendidikan yang lengkap.
Hasil ini sesuai dengan eksplorasi Zainaroh (2017). Tinjauan ini menunjukkan
bahwa efek samping dari tinjauan tersebut disadari bahwa sebagian besar inspirasi
kerja pelaksana tenaga medis di Ruang Berkelanjutan Klinik Alimuddin Umar
Kabupaten Lampung Barat tidak besar, khususnya di atas 32 orang (53,3%). Hasil
audit ini sesuai dengan spekulasi Vroom (1964) dalam Nursalam (2014) tentang
teori persuasif ilmiah yang menjelaskan mengapa seseorang tidak akan mencapai
sesuatu yang menurutnya tidak terbayangkan.
53
Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa motivasi kerja
perawat dalam penelitian ini baik hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana
mayoritas perawat termotivasi, motivasi kerja sangat penting diberikan kepada
perawat agar perawat memiliki dorongan untuk memberikan pelayanan yang baik
(kualitas kerja baik), motivasi kerja juga merupakan salah satu alasan seseorang
melakukan pekerjaannya bahkan sebagian orang bekerja dengan tujuan untuk
meraih tujuannya yang menjadi motivasi baginya.
2. Kinerja perawat
Kinerja perawat yang berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi
yaitu kinerja baik sebanyak 28 orang (70,0%). Hal ini karena sebagian perawat
termotivasi dalam bekerja yaitu sebanyak sebanyak 23 orang (57,5%) sehingga
terciptnya eksekusi yang hebat. Penempatan tenaga medis sebagai awal dari
Layanan kesehatan adalah hal penting yang harus dieksplorasi untuk mengikuti
dan menangani konsep layanan kesehatan, pelaksanaan yang baik adalah kontak
dalam fokus pada kepastian konsep layanan kesehatan yang diberikan kepada
pasien yang sehat dan lemah.
54
asuhan agar penyelenggaraan kesejahteraan yang baik sesuai dengan tujuan klinik
dapat tercapai. ahli.
Hasil ini sesuai dengan pendalaman Rini (2015), akibat pemeriksaan yang
diarahkan di Ruang Berlangsung Klinik Raja Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak dengan 37 responden mengenai pameran tenaga medis, hasil yang
diperoleh 29,7% memiliki eksekusi rendah dan 70,3% memiliki eksekusi yang
unggul.
55
memberikan pelayanan pada pasien dengan yang terbaik yang dibutuhkan yaitu
fasilitas kerja yang lengkap.
Sedangkan pada perawat yang tidak termotivasi terdapat 8 orang perawat
memiliki kinerja baik, meskipun tidak termotivasi akan tetapi seorang perawat dapat
memberikan kinerja dengan baik hal ini bisa terjadi karena keadaan tempat kerja
selain itu perawat merupakan seorang yang menempuh pendidikan yang sebagian
waktu pendidikannya melakukan praktek pelayanan sehingga meskipun tidak
termotivasi namum perawat memiliki kemampuan untuk memberikan asuhan
keperawat dengan baik.
Eksekusi tidak dapat dipisahkan dari perbuatan, karena eksekusi merupakan
sesuatu yang sangat penting dan fungsional dalam suatu perkumpulan oleh
seseorang atau kumpulan orang-orang dalam suatu perkumpulan baik dalam
kualitas maupun jumlah sesuai dengan kekuasaan dan kewajiban kewajiban, halal
dan tidak menyalahgunakan undang-undang, moral dan etika. Eksekusi sendiri
merupakan gambaran dari visi, misi, tujuan dan tata cara berserikat. Sampai saat
ini, sering ada perbedaan pendapat tentang ide eksekusi. Dari satu perspektif, ada
pemahaman tentang gagasan eksekusi yang lebih berpusat pada pengaturan
hierarkis, namun ada juga yang lebih berpusat pada pengaturan orang atau SDM
(Sudarmanto, 2015).
Inspirasi kerja berkaitan dengan pelaksanaan atau pelaksanaan kerja karena,
jika inspirasi kerja seseorang rendah, presentasinya tidak akan ideal. Inspirasi kerja
berkaitan dengan kesiapan atau penghiburan individu untuk mengurus bisnis.
Bagian dari inspirasi kerja seseorang erat kaitannya dengan kebutuhan dasar
individu untuk bekerja seperti kebutuhan untuk berprestasi (eksekusi),
penghargaan, kesadaran akan harapan tertentu, ingin berkembang dan berkreasi
dan pekerjaan yang sebenarnya (Saragih, 2021).
Melihat gambaran di atas, peneliti berharap inspirasi kerja merupakan elemen
penting bagi tenaga medis untuk menyelesaikan tugas yang menjadi kewajiban
petugas, tanpa inspirasi kerja, pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik. Dengan
asumsi inspirasi kerja tenaga medis tinggi, maka pada saat itu, petugas dapat
bekerja secara ideal sehingga dapat menghasilkan eksekusi yang baik pula.
Rendahnya pameran karya individu disebabkan oleh rendahnya kapasitas dan
kemampuan, tidak adanya inspirasi, pedoman yang tidak berdaya dan tidak adanya
bantuan untuk administrasi pelaksanaan yang berjenjang.
56
Dalam penelitian ini rata-rata perawat termotivasi dengan kinerja baik,
penelitian ini membutiktikan bahwa motivasi dapat membuat seseorang melakukan
pekerjaannya dengan baik, seorang perawat dengan motivasi tinggi akan
memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan baik, sehingga hal ini sangat
baik bagi pasien maupun institusi rumah sakit, sangat penting untuk memberi
motivasi pada perawat untuk mencapai pelayanan yang baik.
Eksplorasi ini juga sesuai dengan penelitian yang diarahkan oleh Rebekah
(2018) yang mengungkapkan bahwa pameran dipengaruhi oleh inspirasi dan
kapasitas. Ini karena inspirasi kerja berkaitan dengan eksekusi. Jadi analis
berpendapat bahwa kekecewaan petugas medis dengan pekerjaan dan masalah
terkait adalah hal mendasar yang menyebabkan tidak adanya inspirasi dan hasil
kerja yang dicapai.
57
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini yaitu:
1. Motivasi kerja responden yang berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang
yang tertinggi yaitu termotivasi sebanyak 23 orang (57,5%) dan terendah yaitu
tidak termotivasi sebanyak 17 orang (42,5%).
2. Kinerja perawat yang berada di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tertinggi
yaitu kinerja baik sebanyak 28 orang (70,0%) dan terendah yaitu kinerja
cukup sebanyak 12 orang (30,0%).
3. Diketahui nilai chi square hitung >chi square tabel (7,410>0,2973) atau
p=0.013<0.05, maka Ha diterima, jadi dapat simpulkan bahwa terdapat
hubungan motivasi perawat terhadap kinerja perawat diruang rawat inap di
RSUD dr. Hasri Ainun Habibie.
5.2 Saran
1. Untuk Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan perawat tentang kinerja
perawat dan motivasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
sehingga perawat dapat meningkatkan kinerjanya dengan memotivasi dirinya
baik dengan motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrensik. Selain itu
penelitian ini dapat menambah informasi bagi perawat bahwa pentingnya
motivasi terhadap kinerja perawat dalam melayani pasien.
2. Untuk Rumah Sakit
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi guna peningkatan kualitas
pelayanan kepegawaian khususnya perawat, untuk meningkatkan motivasi
pegawai dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan
referensi bagi mahasiswa kesehatan dalam melakukan penelitian lebih lanjut
tentang pelayanan kesehatan, motivasi dan kinerja perawat dalam
membessrikan pelayanan, dengan menambahkan variabel kepuasan kerja.
59
DAFTAR PUSTAKA
Agus. (2013). Hubungan Motivasi Perawat dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Daerah Panembahan. Skrpsi. Diakses pada 03 Maret 2021.
Afifah N. (2015). Hubungan motivasi dengan kinerja perawat bagian rawat inap di
rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Kota Makassar. Skrpsi. Diakses pada 03
Maret 2021.
Dessler. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :Edisi Kesepuluh. Jilid
Dua PT Indeks.
Gultom. (2017). Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap
Rsu Bina Kasih. Universitas Sumatra Utara. Skripsi. Diakses pada 03 Maret
2021.
60
Hasibuan, MSP. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara
Isfan. (2019). Service Quality for Patient Loyalty With Patient Satisfaction as
Mediation of Hospital Patients In Dewi Sartika Kendari Hospital. Window of
Health. Jurnal Kesehatan. 97-105. 2019. Diakses pada 03 Maret 2021.
Perry & Potter. (2015). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume1. EGC.
Jakarta.
Rio Wolio. (2015). Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit. Semarang. Skripsi. Diakses pada 03 Maret
2021.
61
Siagian. (2014). Konsep dasar menuju keperawatan profesional. Jakarta: CV.
Trans Info Media.
Suwatno. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Wibowo. (2016). Manajemen kinerja. (Edisi Ke-5). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
62
Lampiran 1
INFOMERD CONSENT
Dengan Hormat,
Kuesioner ini semata-mata hanya untuk mencari informasi data sehubungan
dengan penyusunan tugas akhir, maka kiranya saudara dapat membantu saya
untuk mengisi kuesioner ini.
Pertanyaan berikut adalah mengenai data pribadi dan data yang terkait
dengan pekerjaan saudara serta data yang berhubungan dengan motivasi saudara
dalam bekerja.
Saudara tidak diminta untuk menulis nama, tetapi sangat diharapkan bila
saudara menjawab dengan jujur dengan kenyataan yang ada, serta perasaan
saudara masing-masing tanpa pengaruh orang lain. Jawaban yang saudara berikan
tidak akan mempengaruhi penilaian kepegawaian saudara.
Kuesioner ini bertujuan mengetahui motivasi saudara terhadap pekerjaan
yang telah dilakukan selama bekerja di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie, khususnya
perawat. Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan banyak terima
kasih.
Peneliti,
ANISA A. EYATO
63
Lampiran 2.
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT TERHADAP KINERJA PERAWAT DI
RUANG RAWAT INAP RSUD DR. HASRI AINUN HABIBIE
No. Responden :
Petunjuk Pengisian :
Isikan jawaban yang menurut anda benar.
Berikan jawaban anda atas setiap pernyataan/pertanyaan yang ada dengan
memberi tanda checklist ( √ ) pada kolom pilihan jawaban yang telah
disediakan.
Partisipasi anda sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran penelitian
ini.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor Pegawai :
2. Umur : Tahun
3. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
4. Tingkat Pendidikan :
() S1 Keperawatan
( ) D-IV Keperawatan
() D-III Keperawatan
5. Masa Kerja : Tahun
Berilah jawaban dibawah ini sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memilih
jawaban sesuai pada kolom yang tersedia.
64
KUISIONER MOTIVASI
Petunjuk :
Isilah pilihan jawaban dengan mencontreng (√) kolom yang telah disediakan.
Keterangan skor jawaban :
0. Tidak Pernah (TP) 3
1. Kadang-Kadang (KK) 2
2. Selalu (SL 1
3. Sering (S) 0
A. Motivasi Intrinsik
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Tanggung Jawab S SL KK TP
Saya bekerja sesuai jadwal dan dalam melaksanakan
1. asuhan keperawatan kepada pasien sesuai prosedur yang
telah yang ditetapkan manajemen rumah sakit..
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan saya bekerja
2.
dengan penuh tanggung jawab.
Pemenuhan kebutuhan asuhan keperawatan setiap pasien
3.
merupakan tanggung jawab perawat.
Prestasi Kerja
Saya mampu memotivasi diri untuk mencapai prestasi yang
4.
diraih.
Saya bekerja sesuai dengan jadwal dan pedoman yang
5.
telah dibuat dan tepat waktu.
Hasil Kerja
Saya memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
6.
rawat inap dan diakui rekan kerja di rumah sakit.
Saya diterima dan diakui oleh pasien rawat inap dalam
7.
memberikan pelayanan.
Kemungkinan Pengembangan
Saya melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik
8
sebagai sarana untuk mencapai jabatan yang lebih tinggi
Saya senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
9.
keterampilan tentang asuhan keperawatan
Pengakuan orang lain
Saya memberikan pelayanan dirumah sakit diakui oleh
10.
pimpinan rumah sakit
Saya selalu mendapat dukungan dari teman-teman sejawat
11.
perawat dan tenaga medis lainnya
Kemajuan
Saya jarang mendapatkan update ilmu keperawatan terbaru -
12.
dari pimpinan ruangan
Dalam memberikan pelayanan saya selalu menerapkan
13. pelayanan/tindakan sesuai dengan ilmu pengetahuan
terbaru
65
B. Motivasi Ekstrensik
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Gaji S SL KK TP
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan beban kerja -
1.
sebagai perawat.
Penetapan gaji yang saya terima disesuaikan dengan masa
2.
kerja.
3. Gaji yang saya terima sesuai dengan tingkat pendidikan.
Hubungan Kerja
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan saya bekerja
4.
dalam satu tim.
Melengkapi catatan asuhan keperawatan, untuk
5. memudahkan perawat lain dalam melakukan tindakan
keperawatan terhadap pasien yang sama.
Status
Saya menerima dukungan dari teman dan atasan jika
6.
mendapat prestasi baik.
Saya menerima imbalan sesuai dengan pangkat dan
7.
golongan.
Prosedur Kerja
Pelaksanaan asuhan keperawatan didukung dengan SOP
8.
yang baku.
SOP asuhan keperawatan sesuai dengan karakteristik atau
9.
jenis penyakit pasien.
Keamanan dan selamatan kerja
Rumah sakit selalui memperhatikan kebutuhan APD untuk
10.
petugas medis
Saya bekerja selalu menggunakan APD sesuai dengan
11.
prosedur kerja
66
KUISIONER KINERJA
Petunjuk :
Isilah pilihan jawaban dengan mencontreng (√) kolom yang telah disediakan.
Keterangan skor jawaban :
SS = Sangat setuju KS = Kurang setuju
S =Setuju TS = Tidak setuju
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS
Sayasiap tanggap bila pasien membutuhkan dan saya
1.
mudah dihubungi
Sayabekerja sama dengan pasien dan keluarga dalam
2.
menyelesaikan masalah.
Sayabekerja sama dengan tim sejawat perawat dan tim
3.
medis dalam menyelesaikan masalah pasien.
Sayadalam memberikan pelayanan kepada pasien penuh
4.
perhatian sesuai dengan kebutuhan/harapan pasien.
Saya mendengarkan keluhan pasien dan saya acuh tak -
5.
acuh.
6. Dalam memberikan pelayanan saya selalu cepat dan tepat.
Kecepatan saya dalam memberikan pelayanan
7.
memerlukan waktu tunggu yang pendek.
Sayasopan terhadap pasien, keluarga pasien, tim sejawat
8.
perawat dan tim kesehatan lainnya.
Sayamenghargai pasien, keluarga pasien, tim sejawat
9.
perawat dan tim kesehatan lainnya.
10 Saya jujur antara pikiran dan tindakan
.
11 Saya bertanggung jawab atas tindakan dan menjaga
. kerahasiaan pasien
67
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
(Kuisioner motivasi intrinsik)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 50.65 82.868 .636 .951
P2 50.65 79.618 .941 .947
P3 50.59 80.132 .891 .947
P4 50.65 79.618 .941 .947
P5 50.59 80.132 .891 .947
P6 50.65 79.618 .941 .947
P7 50.59 80.132 .891 .947
P8 50.59 80.132 .891 .947
P9 50.59 80.132 .891 .947
P10 50.65 79.618 .941 .947
P11 51.88 91.485 -.142 .957
P12 50.53 83.515 .724 .950
P13 50.47 84.015 .690 .950
P14 50.53 83.515 .724 .950
P15 50.47 84.015 .690 .950
P16 50.53 83.515 .724 .950
P17 51.76 89.566 .073 .956
P18 50.53 83.515 .724 .950
P19 50.59 81.507 .938 .947
P20 51.41 85.382 .563 .951
P21 51.94 90.309 .003 .956
P22 51.65 84.743 .466 .953
P23 51.65 90.493 -.038 .960
P24 51.59 81.007 .694 .950
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.952 24
68
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
(Kuisioner motivasi ekstrensik)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 43.29 64.971 .579 .966
P2 43.29 61.471 .953 .960
P3 43.24 61.816 .915 .961
P4 43.29 61.471 .953 .960
P5 43.24 61.816 .915 .961
P6 43.29 61.471 .953 .960
P7 43.24 61.816 .915 .961
P8 43.24 61.816 .915 .961
P9 43.24 61.816 .915 .961
P10 43.29 61.471 .953 .960
P11 44.53 72.890 -.253 .973
P12 43.18 64.779 .754 .963
P13 43.12 65.110 .734 .963
P14 43.18 64.779 .754 .963
P15 43.12 65.110 .734 .963
P16 43.18 64.779 .754 .963
P17 44.41 71.132 -.022 .971
P18 43.18 64.779 .754 .963
P19 43.24 63.066 .962 .961
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.965 19
69
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
(Kuisioner kinerja perawat)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.967 12
70
Lampiran 4.
MASTER TABEL
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT TERHADAP KINERJA
PERAWAT DI RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE
MOTIVASI PERAWAT
No
Pendid KINERJA PERAWAT
. Umu J Motivasi Intrinsik Motivasi Ekstrensik JM JM
K K i K K K
Rs r K L L
kan 1 1 1 1 1
p 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 0 1
32
1 Thn 2 P 2 Ners 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 0 2 3 3 3 58 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 26 2
33
2 Thn 2 P 2 D-III 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 3 3 66 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 30 1
33
3 Thn 2 P 2 D-III 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 0 3 3 3 66 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
27
4 Thn 1 P 2 Ners 1 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 0 2 2 1 3 3 53 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 1 24 2
29
5 Thn 1 P 2 Ners 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 47 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 1 27 2
27
6 Thn 1 P 2 D-III 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 56 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 3 23 2
29
7 Thn 1 P 2 Ners 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 56 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 30 1
28
8 Thn 1 P 2 Ners 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 66 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 30 1
30
9 Thn 1 P 2 D-III 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 67 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
32
10 Thn 2 P 2 D-III 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 0 2 2 1 3 3 53 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 31 1
26
11 Thn 1 P 2 Ners 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 3 3 66 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 31 1
30
12 Thn 1 P 2 D-III 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 67 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 30 1
28
13 Thn 1 P 2 D-III 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 65 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
34
14 Thn 2 P 2 Ners 1 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 0 2 2 1 3 3 53 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 1 24 2
26
15 Thn 1 P 2 D-IV 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 65 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 31 1
16 27 1 L 1 D-III 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 56 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 30 1
71
Thn
30
17 Thn 1 P 2 D-IV 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 3 3 66 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 30 1
27
18 Thn 1 P 2 Ners 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 0 3 3 3 66 1 2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 3 25 2
30
19 Thn 1 P 2 D-III 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 57 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 30 1
26
20 Thn 1 L 1 D-III 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 68 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 30 1
26
21 Thn 1 P 2 D-III 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 3 3 66 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 30 1
30
22 Thn 1 P 2 Ners 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 0 2 3 3 3 58 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
35
23 Thn 2 P 2 D-III 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 68 1 1 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 25 2
35
24 Thn 2 P 2 D-III 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 0 2 2 1 3 3 53 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
26
25 Thn 1 P 2 Ners 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 65 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 31 1
35
26 Thn 2 L 1 D-III 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 56 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 26 2
27
27 Thn 1 L 1 D-III 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 0 2 2 1 3 3 53 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 2
29
28 Thn 1 P 2 D-III 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 68 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
30
29 Thn 1 L 1 Ners 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 56 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 1 24 2
31
30 Thn 2 L 1 D-III 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 67 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 3 23 2
28
31 Thn 1 L 1 D-III 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 67 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 30 1
33
32 Thn 2 P 2 D-III 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 0 2 3 3 2 57 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 30 1
26
33 Thn 1 P 2 D-IV 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 3 3 66 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
27
34 Thn 1 L 1 Ners 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 67 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 31 1
29
35 Thn 1 L 1 Ners 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 68 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 31 1
27
36 Thn 1 P 2 D-III 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 0 2 2 1 3 3 53 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 23 2
33
37 Thn 2 L 1 D-III 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 65 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
39
38 Thn 1 L 1 D-III 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 3 3 66 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1
72
28
39 Thn 1 L 1 D-III 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 67 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 31 1
33
40 Thn 2 P 2 D-III 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 55 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 32 1
Keterangan:
Umur: Jenis kelamin: Pendidikan: Motivasi Perawat: Kinerja perawat:
1. 21-30 1. Laki-laki 1. Ners 1. Termotivasi 1. Baik
2. 31-40 2. Perempuan 2. D-IV 2. Tidak termotivasi 2. Cukup
3. D-III
73
Lampiran 5
Hasil Uji Statistik
Statistics
N Valid 40 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0 0
Karakteristi Responden
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-30 Tahun 28 66.7 70.0 70.0
31-40 Tahun 12 28.6 30.0 100.0
Total 40 95.2 100.0
Missing System 2 4.8
Total 42 100.0
Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 12 28.6 30.0 30.0
Perempuan 28 66.7 70.0 100.0
Total 40 95.2 100.0
Missing System 2 4.8
Total 42 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ners 13 31.0 32.5 32.5
D-IV Keperawatan 3 7.1 7.5 40.0
D-III Keperawatan 24 57.1 60.0 100.0
Total 40 95.2 100.0
Missing System 2 4.8
Total 42 100.0
68
Analisis Univariat
Motivasi kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Termotivasi 23 54.8 57.5 57.5
Tidak termotivasi 17 40.5 42.5 100.0
Total 40 95.2 100.0
Missing System 2 4.8
Total 42 100.0
Kinerja perawat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 28 66.7 70.0 70.0
Cukup 12 28.6 30.0 100.0
Total 40 95.2 100.0
Missing System 2 4.8
Total 42 100.0
Analisis Bivariat
Motivasi kerja * Kinerja perawat Crosstabulation
Count
Kinerja perawat
69
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.410a 1 .006
Continuity Correction b
5.631 1 .018
Likelihood Ratio 7.549 1 .006
Fisher's Exact Test .013 .009
Linear-by-Linear Association 7.224 1 .007
N of Valid Cases b
40
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.10.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 6
Surat Permohonan Data Awal
70
Surat Permohonan Uji Validitas dan Reabilitas
71
Surat Izin Rekomendasi Penelitian
72
73
Surat Rekomendasi Penelitian
74
75
Surat Selesai Penelitian
76
Lampiran 7
Dokumentasi Penelitian
(Pembagian dan Pengisian Kuisioner)
77
78
79
80