Anda di halaman 1dari 61

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI


DENGAN TINDAKAN GENERAL ANESTESI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir


Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan
Program Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi

Disusun Oleh:

ANNISA SETYANINGRUM
2018040005

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022

i
ii
iii
iv
MOTTO

“Jangan menilai saya dari kesuksesan, tetapi nilai saya dari seberapa sering saya
jatuh dan berhasil bangkit kembali”
(Nelson Mandela)

“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah


menjadi manusia yang berguna”
(Albert Einstein)

“Kesalahan terburuk adalah ketertarikan kita dengan kesalahan orang lain”

(Ali bin Abi Thalib)

“Tidak mustahil bagi orang biasa untuk memutuskan menjadi luar biasa”

(Elon Musk)

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr.Wb.
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Literatur Review
dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Pre Operasi Dengan Tindakan General Anestesi”. Penulisan Penelitian ini
dilakukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan Anestesiologi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini


mengalami banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan,
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan
tersebut dapat teratasi. Pada kesempatan dengan kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan dan mohon maaf
atas segala kekhilafan kepada;

1. Weni Hastuti, S.Kep., M.Kes., Ph.D selaku Rektor Institut Teknologi


Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi
ijin penulis untuk melakukan literature review.
2. Cemy Nur Fitria, S. Kep., Ns., M. Kes, Selaku wakil Rektor I Bidang
Akademik Institut Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah
Surakarta
3. Sulastri, S.Kep.,Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIV keperawatan
ITS PKU Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan saya
kesempatan untuk melaksanakan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Anis Prabowo, SKM., M.Gizi selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dengan sabar, mengarahkan,
dan memberi semangat sehingga literature review ini dapat terselesaikan.
5. Nabhani, S.Pd., S.Kep., M.Kes selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dengan sabar, mengarahkan,
dan memberi semangat sehingga literature review ini dapat terselesaikan.

vi
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
atas kerja sama, motivasi dan dukungan selama proses pembelajaran.
7. Ayah dan ibuku serta keluarga besar saya yang senantiasa memberi
motivasi dan mendoakan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis juga menyadari bahwa literatur review ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga perlu kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dalam perkembangan ilmu keperawatan.

Surakarta, 25 Juli 2022

Annisa Setyaningrum

PERSEMBAHAN

vii
Alhamdulillah, dengan memanjatkan ucapan syukur kepada Allah SWT atas
segala berkat serta rahmat dan juga kesempatan untuk menyelesaikan Karya Tulis
ini penulis dengan segala kekurangannya. Karya Tulis ini kupersembahkan
sebagai bukti semangat usahaku serta, cinta dan kasih sayangku kepada orang-
orang yang sangat berharga dalam hidupku.

Untuk karya yang sederhana ini, maka penulis persembahkan untuk:

1. Allah SWT, semoga Karya Tulis ini termasuk salah satu bentuk ibadah
yang dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.
2. Mamak dan Bapak tercinta yang telah membesarkan dan mendidik saya
dengan kasih sayang dan kesabaran hingga saat ini, serta doa dan
dukungannya selama ini untuk keberhasilanku bisa dapat mengerjakan
tugas akhir ini dengan baik dan lancar. Semoga mereka bangga dengan apa
yang saya peroleh.
3. Untuk diriku sendiri terimakasih sudah berjuang sampai saat ini,
terimakasih untuk tidak pernah berputus asa, dan terimakasih untuk tidak
pernah berhenti dengan kesulitan – kesulitan dan ujian yang kamu temui
dalam hidup ini, terimakasih kamu hebat.
4. Untuk kakak – kakakku dan seluruh keluarga besarku terimakasih telah
mendukung, mendoakan, memberikan semangat untuk terus maju sampai
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Teruntuk dosen pembimbing, Bapak Anis Prabowo, SKM., M.Gizi dan
Bapak Nabhani, S.Pd., S.Kep., M.Kes yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing dengan sabar, mengarahkan, dan memberi semangat
sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. Terimakasih untuk semua teman – temanku yang telah membantu dan
menyemangati sehingga tugas akhir ini dapat selesai.
7. Rekan – rekan seperjuangan saya Sarjana Terapan Keperawatan
Anestesiologi angkatan pertama di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
8. Almamaterku yang kubanggakan, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

viii
ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DENGAN
TINDAKAN GENERAL ANESTESI

Annisa Setyaningrum1, Anis Prabowo2, Nabhani3


Latar Belakang : Menjalani operasi adalah pengalaman yang sulit bagi setiap
pasien. Banyak masalah dapat muncul selama atau setelah operasi yang dapat
membuat pasien takut. Respon cemas ini akan terus berlanjut jika pasien tidak
pernah menerima atau kekurangan dukungan keluarga dan kekurangan informasi
mengenai penyakitnya dan tindakan terhadap penyakitnya. Setiap pasien
mengalami masa-masa kecemasan, terutama pasien yang akan menjalani operasi
general anestesi. Oleh karena itu, dukungan penuh dari keluarga akan mengurangi
kecemasan pasien sehingga pasien dapat fokus pada perawatan untuk memulihkan
kesehatan dan tidak dihantui kecemasan selama perawatan. Tujuan :
Mengeksplorasi bukti penelitian yang tersedia tentang
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien
pre operasi dengan tindakan general anestesi. Metode : Jenis
penelitian ini adalah mereview 6 jurnal untuk mengetahui adanya bukti penelitian
tentang hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
pasien pre operasi. Instrumen penelitian menggunakan media website online
untuk pencarian artikel penelitian dengan Open Journal System (OJS) yaitu artikel
publikasi pada jurnal - jurnal nasional (diutamakan) maupun internasional yang
terindeks dan dapat diakses terbuka. Setelah melakukan pencarian peneliti akan
menganalisis dengan menggunakan diagram alir. Hasil Penelitian : Hasil
mereview dari 6 jurnal di peroleh bahwa dukungan keluarga dapat berpengaruh
dalam mengurangi tingkat kecemasan pasien pre operasi general anestesi.
Kesimpulan : Bahwa ada hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi general anestesi.
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kecemasan, Pre Operasi

1. Mahasiswa Program Studi DIV Keperawatan Anestesiologi ITS PKU


Muhammadiyah Surakarta
2. Dosen Pembimbing 1 Program Studi DIV Keperawatan Anestesiologi ITS
PKU Muhammadiyah Surakarta
3. Dosen Pembimbing 2 Program Studi DIV Keperawatan Anestesiologi ITS
PKU Muhammadiyah Surakarta

ix
ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT WITH ANXIETY


LEVEL IN PRE-OPERATING PATIENTS WITH GENERAL
ANESTHESIA

Annisa Setyaningrum 1 , Anis Prabowo 2 , Nabhani 3


Background : Running operation is hard experience for every patient . Many
problems could appear During or after operation who can make patient scared.
Response worried this will Keep going continue if patient no once accept or
deficiency Support family and lack information about illness and action to the
disease. Every patient experience periods of anxiety, especially patients who will
undergo general anesthesia surgery. because of it, Support full from family will
reduce worry patient so that patient could focus on care for restore health and not
haunted worry During care. Purpose : Explore proof available research
about h relationship Support family with t level anxiety in
preoperative patients with general anesthesia. Method : This type of
research is to review 6 journals to find out whether there is research evidence
about the relationship between family support and anxiety levels of preoperative
patients. The research instrument uses an online website media to search for
research articles with the Open Journal System (OJS) , namely published articles
in journals - national (preferred) and international journals indexed and accessible
open . After doing a search the researcher will analyze using a flow chart. Results
: Review results from 6 journals obtained that Support family could take effect in
reduce level worry preoperative general anesthesia patients. Conclusion: That
there is significant relationship among connection support family with level worry
preoperative general anesthesia patients.
Keywords : Support Family , Anxiety , Pre Operation

1. Nursing DIV Study Program Students Anesthesiology ITS PKU


Muhammadiyah Surakarta
2. Lecturer Supervisor 1 DIV Nursing Study Program Anesthesiology ITS
PKU Muhammadiyah Surakarta
3. Lecturer Supervisor 2 Nursing DIV Study Program Anesthesiology ITS
PKU Muhammadiyah Surakarta

x
DAFTAR ISI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN


PADA PASIEN PRE OPERASI DENGAN TINDAKAN GENERAL ANESTESI.....i
.............................................................................................................. iii
MOTTO.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
PERSEMBAHAN..................................................................................... vii
ABSTRAK................................................................................................ ix
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PADA PASIEN PRE OPERASI DENGAN TINDAKAN GENERAL ANESTESI. . .ix
ABSTRACT.............................................................................................. x
THE RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT WITH ANXIETY LEVEL IN PRE-
OPERATING PATIENTS WITH GENERAL ANESTHESIA...............................x
DAFTAR ISI............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan Literature Review...................................................................3
D. Manfaat Literature Review Studi Kasus.............................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................5
A. Tinjauan Teori.................................................................................... 5
B. Kerangka Teori................................................................................. 16
C. Kerangka Konsep............................................................................. 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................18
A. Desain Penelitian............................................................................. 18
B. Instrumen Penelitian........................................................................18
C. Metode Pengumpulan Data..............................................................18
D. Metode Uji Keabsahan Data.............................................................20
E. Analisa Data..................................................................................... 20
F. Jadwal Penelitian.............................................................................. 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................22

xi
A. Hasil................................................................................................. 22
B. Pembahasan.................................................................................... 31
C. Keterbatasan Literature Review.......................................................37
BAB V PENUTUP.................................................................................... 38
A. Kesimpulan...................................................................................... 38
B. Saran................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 39
Agsutina, dan Oxyandi Miming. (2018). Hubungan Komunikasi
Terapeutik Perawat dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operatif di Ruang Marwah RSI Siti Khadijah
Palembang Tahun 2017. Jurnal Aisyiyah Medika, 1, 156 – 165............39
Carbonel. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salembar Medika;
2012..................................................................................................... 39
Carpenito, L. J. (2013). Ansietas. Edisi 13. Jakarta: EGC.......................39
Faridah, V. (2015). Terapi Murottal (Al-qur’an) Mampu Menurunkan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi. Jurnal
Keperawatan, 6(1), 138720..................................................................39
Firdaus, M.F. (2014). Uji Validasi Konstruksi dan Reliabilitas Instrumen
The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS)
Versi Indonesia. Tesis. Universitas Indonesia.......................................39
Given. Fungsi Kecemasan. Jakarta: Salembar Medika; 2014................39
Gwinnutt, C. L. (2012 ). Catatan Kuliah Anestesi Klinis Edisi 3. Jakarta:
EGC...................................................................................................... 39
Gümüs, K. (2021). The Effects of Preoperative and Postoperative
Anxiety on the Quality of Recovery in Patients Undergoing Abdominal
Surgery. Journal of Perianesthesia Nursing, 36(2), 174–178.
https://doi.org/10.1016/j.jopan.2020.08.016........................................39
Hawari, D. 2016. Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta:
Badan Penerbit Fakultas Universitas Indonesia....................................39
Hawari. (2013). Manajemen Stress, Cemas, Dan Depresi. Jakarta: FKUI.
............................................................................................................. 39
Indriyani, D., dan Asmuji. (2014). Buku ajar keperawatan maternitas:
Upaya promotif dan preventif dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi. Ar-Ruzz Media.......................................................................39
Keat, S., Simon, T., Alexander, B., dan Lanham, S. (2013). Anaesthesia
on the move. Jakarta: Indeks................................................................40
Lina Cahyanti., Donsu, J., Endrawati, T., dan Dewi, SC. (2020)
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre

xii
Operasi General Anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Jurnal
Keperawatan. Vol. 09, No. 2, September 2020, pp. 129 – 143.............40
Long BC. Kecemasan Pasien Pre Operasi. Jakarta: Salembar Medika;
2012..................................................................................................... 40
Maheshwari, D., dan Ismail, S. 2015. Preoperative anxiety in patients
selecting either general or regional anesthesia for elective cesarean
section. Journal of Anaesthesiology, Clinical Pharmacology. 31(2): 196-
200....................................................................................................... 40
Manurung, N. (2016). Terapi Reminiscence solusi pendekatan sebagai
upaya tindakan keperawatan dalam menurunkan kecemasan, stress
dan depresi. Trans Info Media..............................................................40
Maryuni, A. (2014). Asuhan Keperawatan Perioperatif - Pre Operasi
(Menjelang Pembedahan). Trans Info Media........................................40
Ndore, S., Sulasmini, S., dan Hariyanto, T. (2017). Dukungan Keluarga
Berhubungan Dengan Kepuasan Interaksi Sosial Pada Lansia. Care :
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(2), 256...............................................40
............................................................................................................. 40
Nisa, R. M., PH, L., dan Arisdiani, T. (2019). Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Tingkat Ansietas Pasien Pre Operasi Mayor. Jurnal
Keperawatan Jiwa, 6(2), 116................................................................40
............................................................................................................. 40
Nurwulan, D. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal Anestesi
di RSUD Sleman. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta..................40
Notoatmodjo. Metode Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta;
2012..................................................................................................... 40
Oxyandi, M., Fitrayani, C., dan Nurhayati. (2018). Hubungan Umur,
Komunikasi Terapeutik Perawat dan Dukungan Keluarga terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operatif di Ruang Marwah Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2018. Jurnal Kesehatan Lentera
‘Aisyiya, 1(1), 1–12............................................................................... 40
Pramono, A. (2017). Buku Kuliah Anestesi. Jakarta: EGC.....................41
Pepin, N., Muhidin, Sudiono. (2013). Pengaruh Latihan Fisik Terhadap
Pemulihan Pasien General Anestesi Di Inhalasi Perawatan Intensif RSUD
Dr. Soedono Madiun. Jurnal Metabolisme Vol. 2 No. 1. ISSN 2338-0438.
............................................................................................................. 41
Rahmawati, I.R., Widyawati, I.Y., dan Hidayati, L. 2014. Kenyamanan
Pasien Pre Operasi Di Ruang Rawat Inap Bedah Marwah Rsu Haji
Surabaya. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Airlangga............41
Rothrock. Kecemasan Pasien Pre Operasi. Jakarta: Salembar Medika;
2012..................................................................................................... 41

xiii
Sembiring, E. (2019). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Yang Akan Menjalani Preoperasi Kateterisasi
Jantung Di Rsup H Adam Malik Medan. Jurnal Mutiara Ners, 2(2), 203–
209....................................................................................................... 41
Stuart dan Sundeen. Prinsip dan Praktik Keperawatan Psikiatrik.
Jakarta: EGC; 2013............................................................................... 41
Simanjuntak, V. E., Oktaliansah, E., dan Redjeki, I. S. (2013).
Perbandingan waktu induksi, perubahan tekanan darah, dan pulih
sadar antara total intravenous anesthesia propofol targed controlled
infusion dan manual controlled infusion. Jurnal Anestheia Perioperative:
1 (3), 158- 66....................................................................................... 41
Stuart, G. W. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC.
............................................................................................................. 41
Smeltzer. Teori Tindakan Operasi. Jakarta: Salembar Medika; 2014....41
Ulfa, M. (2017). Dukungan Keluarga Untuk Menurunkan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Terencana Di Rsu Dr. Saiful Anwar
Malang. Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Science), 5(1), 57–
60......................................................................................................... 41
Vellyana, D., Lestari, A., dan Rahmawati A. (2017). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Preoperative di
RS Mitra Husada Pringsewu. Jurnal Kesehatan, Vol. VIII, No. 1, April
2017..................................................................................................... 42
Lampiran Bukti Jurnal...........................................................................42

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 PICO.......................................................................................................24

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori...................................................................................16


Gambar 2.2 Kerangka Konsep..............................................................................17
Gambar 4.1 Diagram Alir Prisma.........................................................................23
Gambar 5.1 Bukti Jurnal......................................................................................41

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tindakan operasi merupakan suatu pengalaman yang sulit bagi


setiap pasien. Banyak masalah yang mungkin dapat muncul selama proses
operasi atau setelah operasi hal ini mampu memicu rasa takut pada pasien
saat melakukan tindakan operasi (Faridah, 2015). Tindakan anestesi
adalah usaha untuk menghilangkan nyeri dengan teknik-
teknik yang dipakai dalam tindakan operasi. Anestesi dapat
dilakukan dengan general anestesi (GA), regional anestesi
(RA), dan lokal anestesi (LA). Prosedur pembedahan harus
menjalani anestesi dan melalui tahap pasca bedah, maka
setiap pasien sebelum operasi menjalani pendidikan pre
operasi sedangkan yang selesai menjalani operasi dengan
anestesi umum ataupun anestesi regional terlebih dahulu
ditawat di ruang pemulihan sebelum pindah ke ruang
perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif (Peptin,
2013).
General anestesi atau anestesi umum adalah tindakan mengurangi
rasa sakit, membuat ketidaksadaran dan menyebabkan amnesia yang
reversibel dan dapat diprediksi, general anestesi menyebabkan amnesia
selama anestesi dan pembedahan sehingga saat pasien sadar pasien tidak
mengingat peristiwa pembedahan yang dilakukan (Pramono, 2017).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maheshwari dan Ismail (2015),
diketahui bahwa 97,18% pasien yang mendapat general anestesi merasa
cemas dan 51,81% pasien yang mendapatkan anestesi regional merasa
cemas. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien lebih banyak
mengalami kecemasan dengan tindakan general anestesi.
Menjalani operasi adalah pengalaman yang sulit bagi setiap pasien.
Banyak masalah dapat muncul selama atau setelah operasi yang dapat

1
membuat pasien takut (Faridah 2015). Kebanyakan pasien menganggap
operasi sebagai pengalaman yang menakutkan. Respon cemas ini akan
terus berlanjut jika pasien tidak pernah menerima atau kekurangan
dukungan keluarga dan kekurangan informasi mengenai penyakitnya dan
tindakan terhadap penyakitnya. Setiap pasien mengalami masa-masa
kecemasan, terutama pasien yang akan menjalani operasi (Carbonel
2012). Sebelum dilakukan operasi terdapat masalah kecemasan yang
merupakan reaksi emosional pasien yang sering muncul. Kecemasan pada
pasien pre operatif dapat disebabkan takut terhadap nyeri atau kematian,
takut tentang deformitas atau ancaman lain terhadap citra tubuh. Selain itu
pasien juga sering mengalami kecemasan lain seperti masalah finansial,
tanggung jawab terhadap keluarga dan kewajiban pekerjaan atau ketakutan
akan prognosa yang buruk dan probabilitas kecacatan di masa datang
(Smeltzer 2014). Orang dengan kecemasan memiliki efek psikologis
antara lain khawatir, ketakutan akan kematian, mudah marah, gelisah,
terkejut, takut keramaian, sehingga diperlukan dukungan keluarga (Hawari
2016). Hal yang sama juga ditemukan dalam teori Friedman yang
menyatakan bahwa dukungan keluarga yang tinggi dapat membuat pasien
lebih tenang dan nyaman dalam menjalani pengobatan, termasuk
pembedahan. Oleh karena itu, dukungan penuh dari keluarga akan
mengurangi kecemasan pasien sehingga pasien dapat fokus pada
perawatan untuk memulihkan kesehatan dan tidak dihantui kecemasan
selama perawatan.
Dukungan keluarga adalah sumber daya sosial yang dapat
membantu seseorang mengatasi peristiwa yang berpotensi menimbulkan
stres. Meskipun seseorang melakukan banyak hal, seseorang
membutuhkan kehadiran orang lain untuk peduli, membantu, mendukung
dan menghadapi tantangan hidup bersama, karena sifat manusia yang
monodualis, banyak karakteristik pribadi dan sosial (Indriyani & Asmuji
2014). Dukungan keluarga merupakan faktor yang paling penting karena
dengan dukungan keluarga rasa percaya diri akan meningkat dan motivasi

2
menghadapi masalah akan muncul (Ndore et al., 2017). Setiap menghadapi
pre operasi selalu menimbulkan ketakutan dan kecemasan pasien sebelum
operasi yang ditandai dengan reaksi fisiologis dan psikologis pasien antara
lain peningkatan denyut nadi dan frekuensi pernapasan, gerakan tangan
yang tidak terkendali, telapak tangan basah, gelisah, bertanya-tanya
berkali-kali, sulit tidur dan buang air kecil berulang-ulang, selalu
mengulangi pertanyaan yang sama berulang-ulang (Maryuni 2014).
Dukungan keluarga terhadap pasien diperlukan agar pasien merasa
disayangi dan diperhatikan jika dukungan keluarga tidak mencukupi
pasien merasa terasing sehingga seseorang dapat dengan mudah merasa
cemas dibandingkan sebelum operasi. Salah satu peran dan fungsi
keluarga adalah fungsi afektif yaitu memberikan kasih sayang untuk
memenuhi kebutuhan psikososial (Nisa et al., 2019). Pasien tanpa
dukungan keluarga membuat mereka kurang percaya diri, kurang percaya
kepada Tuhan, dan kurang mampu mengatasi rasa sakit. Dalam penelitian
ini, responden juga mengakui bahwa support system utama mereka adalah
keluarga, sehingga kehadiran dan dukungan keluarga penting bagi mereka
karena dapat memberikan kenyamanan bagi diri mereka sendiri
(Rahmawati, Widyawati, Hidayati 2014).
Berdasarkan hasil dari latar belakang yang telah
diuraikan maka penulis tertarik untuk melakukan literture
review tentang “Hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi dengan
tindakan general anestesi”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah bukti yang teredia tentang “Hubungan


dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada
pasien pre operasi dengan tindakan general anestesi”.

C. Tujuan Literature Review

3
Mengeksplorasi bukti penelitian yang tersedia
tentang hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi dengan tindakan general
anestesi.

D. Manfaat Literature Review Studi Kasus

1. Aspek Teoritis (Keilmuan)


Menemukan bukti empiris dari penelitian yang terkait
dengan hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi dengan tindakan general
anestesi.
2. Aspek Praktis
Memberikan penguatan dan mendorong keluarga
untuk memberikan dukungan yang maksimal kepada
pasien yg akan menjalani tindakan anestesi, dengan
harapan kecemasan pasien terkait kasus pembedahan
akan berkurang.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Teori Medis
a. Konsep Dukungan Keluarga
1) Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari
selalu berhubungan dengan kita, dalam situasi ini kita harus
menyadari sepenuhnya bahwa setiap individu adalah bagian
dan setiap keluarga dapat mengekspresikan dirinya tanpa
hambatan. Keluarga merupakan bagian yang selalu
berhubungan secara langsung dengan pasien setiap hari (Ulfa,
2017). Keluarga adalah sistem pendukung utama yang mampu
memberikan perawatan pasien secara langsung (Sembiring,
2019).
2) Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan sumber daya sosial yang
dapat membantu seseorang dalam menghadapi suatu kejadian
yang dapat memberi tekanan bagi dirinya sendiri. Dalam
melakukan banyak hal bahwa seseorang sangat memerlukan
keberadaan orang lain untuk saling memberi perhatian,
bantuan, dukungan, dan berkerja sama dalam menghadapi
tantangan kehidupan karena sifat manusia itu monodualis yang
memiliki sifat indiviual dan sosial (Indriyani & Asmuji, 2014).

5
Dukungan keluarga yang dikemukakan oleh Stuart dalam
Ulfa (2017) merupakan bentuk strategi koping yang dapat
digunakan untuk mengatasi kecemasan pada pasien, dengan
dukungan keluarga pasien mampu mengidentifikasi,
mengekspresikan dan mengungkapkan ketakutan dan
kecemasannya untuk dapat menurunkan kecemasannya.
3) Bentuk Dukungan Keluarga
Menurut Lina Cahyanti, dkk, (2020). Dukungan yang dapat
diberikan oleh keluarga dapat berupa :
a) Dukungan Emosional
Yaitu berupa kasih sayang, kepercayaan, perhatian,
mendengarkan dan didengar. Misalnya menemani pasien
dalam perawatan, tetap memperhatikan kondisi pasien saat
sakit, dan berusaha mendengarkan setiap kali pasien
mengeluh. Diharapkan dukungan emosional yang
maksimal dapat membuat pasien tenang untuk mengurangi
kecemasan, karena dengan dukungan emosional yang
maksimal ini pasien merasa diperhatikan oleh keluarga.
b) Dukungan Instrumental
Diwujudkan dengan menyediakan waktu dan
fasilitas jika pasien membutuhkan mereka untuk keperluan
pengobatan dan mencarikan fasilitas dan peralatan yang
dibutuhkan pasien. Seperti yang dikatakan sebagian besar
keluarga pasien, keluarga pasien selalu berusaha memenuhi
kebutuhan pasien selama berada di rumah sakit, dengan
harapan pasien dapat fokus pada rencana pengobatannya
sehingga pasien dapat cepat sembuh. Dukungan
instrumental yang maksimal diharapkan mampu membuat
pasien untuk fokus pada pemulihan mereka sehingga
mereka tidak memikirkan hal-hal lain yang dapat
mengkhawatirkan perawatan mereka.

6
c) Dukungan Informasional
Dukungan informasional dimana keluarga
menjelaskan cara memberi nasehat, saran, informasi yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu
masalah. Aspek dukungan ini berupa nasehat,
saran, petunjuk, dan informasi. Keluarga juga dapat
berperan aktif dalam pengobatan pasien dengan mencari
informasi sebanyak mungkin dari tenaga kesehatan yang
merawat keluarga. Sehingga keluarga dapat menjadi orang
yang mengingatkan dan menasehati pasien tentang hal-hal
yang dapat memperburuk kondisinya. Dengan dukungan
informasi yang maksimal diharapkan dapat menurunkan
kecemasan pasien, karena sebagian besar pasien
mengalami kecemasan berlebihan akibat tidak terpapar
informasi tentang prosedur pengobatannya.
d) Dukungan Penghargaan atau Penilaian
Yaitu keluarga membimbing dan menjadi penengah
dalam pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator
identitas anggota keluarga, termasuk memberikan
dukungan, penghargaan dan perhatian. Dengan dukungan
penghargaan ini, diharapkan pasien merasa berharga
sehingga menambah koping positif dalam menghadapi
kecemasan terkait masa perawatannya. Dari uraian
tersebut, semua aspek hubungan antara dukungan keluarga
dan tingkat kecemasan pada pasien pra operasi harus
dipertahankan., dukungan yang dapat diberikan keluarga
adalah dukungan ketika pasien dapat melakukan sesuatu
yang positif terkait operasi yang dihadapinya.
4) Tiga dimensi interaksi dalam dukungan keluarga (Stuart dan
Sundeen, 2013) :

7
a) Timbal balik (kebiasaan dan frekuensi hubungan timbal
balik)
b) Nasihat/umpan balik (kuantitas/kualitas komunikasi)
c) Keterlibatan emosional (meningkatkan intimasi dan keperc
ayaan) di dalam hubungan sosial
b. Konsep Kecemasan
1) Pengertian Kecemasan
Kecemasan merupakan gangguan yang mendalam dan terus
menerus dari sifat perasaan atau kekhawatiran, tidak ada
gangguan yang dialami saat menilai realistis, kebaikan,
kepribadian masih utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih
dalam batas normal. Ini juga merupakan pengalaman subjektif
dari ketegangan mental yang tidak nyaman, sebagai reaksi
umum dan ketidakmampuan untuk menangani masalah atau
rasa aman (Manurung, 2016).
Kecemasan adalah keadaan ketika individu atau kelompok
mengalami perasaan gelisah (kekhawatiran) dan aktivasi sistem
saraf otonom sebagai respons terhadap ancaman yang tidak
jelas dan nonspesifik (Carpenito, 2013). Kecemasan sendiri
merupakan perasaan subjektif yang dialami seseorang ketika
mengalami ketidaknyamanan, berkaitan dengan perasaan tidak
mampu mengatasi sesuatu dan dapat mempengaruhi fungsi fisik
dan psikis (Oxyandi et al., 2018).
2) Fungsi Kecemasan
Kecemasan berfungsi sebagai barometer untuk mengukur
tingkat dukungan sosial. Ketika kontak sosial hilang, perasaan
terasingkan yang menyakitkan, seperti kesepian dan
ketidakberdayaan, memacu upaya untuk membangun kembali
kontak dan kepedulian (Given, 2014). Pasien merasa cemas
karena prosedur operasi yang akan dilakukan, cemas karena
operasi yang menggunakan general anestesi dan cemas karena

8
berpikir keadaan setelah operasi (Gümüs, 2021). Pasien
cenderung mengekspresikan kecemasan yang dialaminya pada
keluarga atau orang terdekat yang dapat memberikan rasa
nyaman dan mengurangi rasa takut untuk menghadapi
Tindakan operasinya. (Agsutina & Oxyandi Miming, 2018)
menjelaskan dalam penelitiannya pentingnya peran keluarga
dekat untuk mengurangi rasa takut dan kecemasan pasien.
3) Ansietas Praopertif
Ansietas praoperatif kemungkinan merupakan respons
antisipasi terhadap pengalaman yang mungkin dirasakan pasien
sebagai ancaman terhadap perannya dalam kehidupan,
integritas tubuh, atau bahkan kehidupan itu sendiri. Sudah
diketahui bahwa pikiran yang bermasalah secara langsung
mempengaruhi fungsi tubuh (Sembiring, 2019). Kecemasan
pada pasien pra operasi harus diatasi karena dapat
menyebabkan perubahan - perubahan fisiologis yang
mengganggu prosedur pembedahan (Rothrock, 2012).
4) Tingkat kecemasan pasien preoperasi relatif tinggi (berat atau
panik)
Ini disebabkan karena operasi yang dilakukan adalah
operasi elektif atau terencana dan pasien diberitahu terlebih
dahulu oleh tim medis bahwa operasi akan dilakukan
(Sembiring, 2019).
5) Rendahnya tingkat kecemasan pasien preoperasi (Sembiring,
2019)
Ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
a) Pasien umumnya merasa pasrah terhadap prosedur medis
yang dihadapinya
b) Pasien dengan penyakit kronis yang akan melalui prosedur
pembedahan merasa operasi adalah hal yang wajar

9
c) Selain itu juga aspek spiritual pasien preoperasi meningkat
sehingga lebih tenang menjalani operasi dan menganggap
operasi sebagai cara terbaik dan pasien yakin kepada tuhan.
6) Tanda – Tanda Kecemasan Pasien Pre Operasi
Menurut Long BC, (2012), kecemasan yang dirasakan
pasien pre operasi ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan fisik seperti :
a) Meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan
b) Gerakan-gerakan seperti telapak tangan yang lembab
c) Gelisah
d) Menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali
e) Sulit tidur
f) Sering berkemih
7) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pre operasi
Beberapa faktor yang berhubungan dengan kecemasan pre
operasi adalah sebagai berikut:
a) Jenis Kelamin
Jenis kelamin berhubungan dengan tingkat
kecemasan pre operasi. Bahwa wanita mempunyai
kecemasan yang lebih tinggi dari pada pria. Namun, hal
tersebut juga harus dikaitkan pada koping seseorang dalam
menghadapi suatu kekhawatiran (Firdaus, 2014). Teori
Stuart (2013) menyatakan bahwa wanita lebih mudah
mengalami ansietas disebabkan wanita lebih cenderung
menggunakan perasaan, sedangkan pria lebih
menggunakan logika.  Perempuan juga lebih ekspresif
dalam menyampaikan kecemasan yang dialaminya
dibanding laki-laki yang biasanya hanya memendam
kecemasan yang dialaminya.
b) Usia

10
Usia mempengaruhi kecemasan pre operasi. Tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi tinggi, yaitu 83%
responden pada kelompok usia remaja dan lanjut usia
mengalami kecemasan ringan hingga berat. Kematangan
atau kedewasaan individu akan mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk mengatasi mekanisme sehingga orang
yang lebih dewasa lebih sulit mengalami kecemasan karena
individu lebih mampu menghadapi kecemasan
dibandingkan dengan usia remaja. Usia yang matur yaitu
usia dewasa, tingkat kecemasan kurang dari usia
remaja. Hal ini membuktikan bahwa usia matur memiliki
kemampuan koping yang cukup untuk mengatasi kecemasa
(Vellyana, Lestari, & Rahmawati, 2017).
c) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan pasien tidak berhubungan
signifikan dengan kecemasan. Latar belakang pendidikan
tidak mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang terhadap
operasi, karena tinggi rendahnya pendidikan seseorang
tidak dapat mempengaruhi persepsi yang dapat
menimbulkan kecemasan (Vellyana, Lestari, &
Rahmawati, 2017).
d) Pekerjaan
Status ekonomi memiliki pengaruh terhadap tingkat
kecemasan pre operasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa angka prevalensi penghasilan di bawah UMR
mengalami kecemasan lebih banyak dibandingkan
responden dengan penghasilan di atas UMR. Sehingga,
otomatis pekerjaan berpengaruh terhadap kecemasan
pasien pre operasi (Vellyana, Lestari, & Rahmawati, 2017).
e) Akses Informasi

11
Akses informasi merupakan pemberitahuan tentang
sesuatu agar orang membentuk pendapat berdasarkan
sesuatu yang diketahuinya. Informasi yang akan
didapatkan pasien sebelum pelaksanaan tindakan operasi
terdiri dari tujuan, proses, resiko dan komplikasi serta
alternatif tindakan yang tersedia, serta proses administrasi
(Nurwulan, 2017).
c. Konsep General Anestesi
1) Pengertian General Anestesi
General anestesi merupakan teknik yang paling sering
dipilih dalam melakukan tindakan operasi sebagai salah satu
cara penghilang rasa sakit saat akan menjalani operasi, diikuti
dengan hilangnya kesadaran (Keat,. et al, 2013). Dalam
berkembangan ilmu pengetahuan ilmu anestesi, teknik TIVA
atau Total Intravenous anesthesia sudah banyak digunakan
dengan tujuan mencapai kondisi anestesi yang imbang melalui
penyuntikan obat tunggal atau kombinasi beberapa macam
obat. Adapun beberapa golongan obat yang dipakai yaitu
golongan hipnotik dan sedatif, analgetik opioid, dan pelumpuh
otot (Simanjuntak, 2013).
2) Beberapa dampak yang terjadi pada pasien dengan anestesi
general.
a) Terhadap Sistem Respirasi
Anestesi umum sering menyebabkan jalan napas
mengalami obstruksi setelah hilangnya tonus otot – otot
lidah dan faring, apnea, akan terdapat derajat hipotensi.
Hipoksemia merupakan komplikasi yang sering terjadi
pasca anestesi dan pembedahan. Hal ini terjadi akibat
hipoventilasi alveolar maupun ketidak sesuaian pevusi
atau ventilasi (Gwinutt, 2012).
b) Terhadap Sistem Kardiovaskuler

12
Menyebabkan depresi jantung pada tingkat tertentu
yang melemahkan kontraktilitas jantung. Beberapa juga
menurunkan stimulasi simpatetis dari sistem sistemik,
yang menyebabkan vosodilatasi dan efek kombinasi
menyebabkan penurunan tekanan darah (hipotensi)
sehinggga potensial mengganggu pefusi ke organ
mayor, terutama saat induksi (Keat., et al, 2013).
c) Terhadap Sistem Pencernaan
Regurgitasi dan aspirasi lambung kadang – kadang
terjadi walaupun sudah menerapkan kewaspadaan.
Kadang - kadang aspirasi dapat terjadi tanpa disadari
selama anestesi disertai dengan timbulnya hipoksia,
hipotensi, dan gagal napas pasca operasi (Gwinutt,
2012).
d) Terhadap Sistem Saraf Perifer
Sebagian besar obat anestesi inhalasi bersifat
vasodilator (Gwinnutt, 2012). Anestesi inhalasi ini
mempengaruhi otot polos pembuluh darah otak
sehingga menimbulkan vasodilatasi yang menyebabkan
peningkatan tekanan intrakarnial. Adapun efek tidak
langsung yang terjadi pada setiap depresi pernapasan
yang mengakibatkan kenaikan tekanan intrakarnial
karena CO2 merupakan vasodilator pembuluh darah
otak.
3) Pre Anestesi
Persiapan preoperasi sangat penting untuk meminimalkan
risiko selama operasi, karena hasil akhir operasi tergantung
pada penilaian kondisi pasien dan persiapan mereka sebelum
operasi. Salah satu aspek pemantauan status psikologis pasien
pra operasi sering diabaikan, padahal status psikologis pasien
pra operasi yang menjalani operasi dipengaruhi oleh banyak

13
faktor, termasuk dukungan keluarga (Ulfa, 2017). Untuk
mendapatkan hasil yang optimal selama operasi dan anestesi
maka diperlukan tindakan pre anestesi yang baik. Tindakan pre
anestesi tersebut merupakan langkah lanjut dari hasil evaluasi
preoperasi khususnya anestesi untuk mempersiapkan kondisi
pasien, baik psikis maupun fisik pasien agar pasien siap dan
optimal untuk menjalani prosedur anestesi dan diagnostik atau
pembedahan yang akan direncanakan.
1) Tujuan dari pre anestesi:
a. Mengetahui status fisik pasien pre operasi.
b. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi.
c. Memilih jenis / teknik anestesi yang sesuai.
d. Mengetahui kemungkinan penyulit yang mungkin
akan terjadi selama pembedahan dan atau pasca
bedah.
e. Mempersiapkan obat / alat guna menanggulangi
penyulit yang dimungkinkan
2) Persiapan pre anestesi di rumah sakit meliputi:
a. Persiapan psikologis
Berikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya agar mengerti perihal rencana anestesi
dan pembedahan yang dijalankan, sehingga dengan
demikian diharapkan pasien dan keluarga bisa
tenang.
b. Persiapan fisik
a) Hentikan kebiasaan seperti merokok,
minum - minuman keras dan obat-obatan tertentu
minimal 2 minggu sebelum anestesi.
b) Tidak memakai aksesoris.
c) Tidak mempergunakan cat kuku atau lipstik.
d) Program puasa untuk pengosongan lambung.

14
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pasien yang akan dilakukan
operasi dan anestesi adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksaan atau pengukuran meliputi:
kesadaran, frekuensi napas, tekanan darah,
nadi, suhu tubuh, berat badan dan tinggi badan
untuk menilai status gizi pasien.
b) Pemeriksaan fisik umum, meliputi
pemeriksaan status :
(1) Psikologis : gelisah, cemas, takut, atau
kesakitan.
(2) Syaraf (otak, medulla spinalis, dan
syaraf tepi).
(3) Respirasi
(4) Hemodinamik
(5) Penyakit darah
(6) Gastrointestinal
(7) Hepato - billier
(8) Urogenital dan saluran kencing
(9) Metabolik dan endokrin
(10) Otot rangka
(11) Integumen.
d. Persiapan lain yang bersifat khusus pre anestesi
Apabila dipandang perlu dapat dilakukan
koreksi terhadap kelainan sistemik yang dijumpai
pada saat evaluasi pre anestesi misalnya transfusi,
dialisa, fisioterapi, dan lainnya sesuai dengan
prosedur tetap tata laksana masing-masing penyakit
yang diderita pasien.

15
B. Kerangka Teori

Persiapan pre anestesi


Jenis general anestesi : a. Persiapan
psikologis
a. General anestesi intravena General
b. Persiapan fisik
b. General anestesi inhalasi Anestesi
c. Pemeriksaan fisik
c. Anestesi imbang
d. Persiapan lain

Kecemasan Dukungan
Keluarga

Faktor yang berhubungan


dengan kecemasan pre operasi :
Bentuk dukungan keluarga :
a. Jenis kelamin
a. Dukungan emosional
b. Usia
b. Dukungan instrumental
c. Tingkat pendidikan
c. Dukungan
d. Pekerjaan
informasional
e. Akses informasi
d. Dukungan penghargaan

Tanda – tanda kecemasan Tiga dimensi interaksi


pasien pre operasi : dalam dukungan
keluarga :
a. Meningkatnya frekuensi
nadi dan pernafasan a. Timbal balik
b. Telapak tangan yang b. Nasihat atau umpan
lembab
= Variabel yang tidak diambil balik
c. Gelisah c. Keterlibatan emosional
d. Menanyakan pertanyaan
yang sama berulang kali
e. Sulit tidur
f. Sering berkemih 16
= Variabel yang diambil = Variabel yang tidak diambil
diambil+++++++++++++++++
====================== = Variabel yang diambil

Gambar 2.1 Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep

Dukungan Keluarga Kecemasan

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain dalam bentuk deskriptif


eksplorasi artikel-artikel penelitian untuk mengeksplorasi bukti terbaik
yang tersedia pada lima tahun terakhir. Studi penelitian deskriptif
merupakan karakteristik dari penelitian yang dapat mengungkapkan
berbagai fenomena sosial dan alam dalam kehidupan masyarakat secara
spesifik.
B. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menggunakan media website online untuk


pencarian artikel penelitian dengan Open Journal System (OJS) yaitu
artikel publikasi pada jurnal - jurnal nasional (diutamakan) maupun
internasional yang terindeks dan dapat diakses terbuka yang dibatasi pada
kurun waktu terpublikasi dalam rentang satu hingga lima tahun terakhir
hingga mendapatkan artikel untuk dilakukan literatur review.
C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan bukti yang tersedia sebagai data berupa


literature review pada artikel - artikel yang sama atau sepadan dengan
judul dan tujuan penelitian menggunakan kata kunci yang sama dan atau
sepadan pada tujuan penelitian. Pada saat proses pencarian peneliti
memasukkan kata kunci “Dukungan Keluarga, Kecemasan, Pre Operasi.
Adapun strategi pada metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan “Google Scholar” pada pencarian google.

18
2. Melakukan tahapan identifikasi dengan menuliskan kata - kata kunci
pada pencarian di google scholar yaitu Dukungan Keluarga,
Kecemasan, Pre Operasi atau menuliskan judul lengkap kemudian
melanjutkan klik gambar lup.
3. Melakukan pencarian artikel literatur review dengan perbatasan tahun
pencarian kapan saja.
4. Melakukan setting tahun pada sebelah kiri, mulai dari tahun 2017-
2021. Jika melihat banyak artikel, maka pencarian dapat dibatasi
hanya 3 tahun terakhir. Jika tidak mendapatkan artikel banyak, setting
tahun bisa dibuat mundur hingga tahun 2015.
a. Melakukan print screen kegiatan diatas dan melampirkan
dalam lampiran untuk dapat menunjukan jumlah angka
penjaringan artikel yang didapatkan
b. Pencarian atau penjaringan hanya cukup mencari di website
Google scholar saja yang berbahasa Indonesia dari hasil
judul penelitian yang sama dan ditemukan dan dilakukan
print screeen sebagai bukti. Sedangkan website international
adalah alternatif akhir jika tidak menemukan.
5. Melakukan tahapan berikutnya dengan langkah - langkah berikut ini:
a. Melakukan tahapan kedua berupa skrining artikel yang diperoleh
berapa jumlah artikel dengan judul yang sama terbit di beberapa
jurnal dan mencatat angkanya.
b. Melakukan penyaringan artikel dan mencatat setiap tahapan,
meliputi:

1) judul dan abstrak tidak relevan dengan judul peneliti

2) artikel tidak berfokus pada tema yang diteliti dan dibahas

3) artikel yang hanya tersimpan dalam repository

4) artikel yang hanya tersimpan dalam elibrary

5) artikel yang hanya tersimpan dalam eprints

19
6) artikel yang hanya tersimpan dalam skripsi

6. Setelah memperoleh angka dari point 5.b, dilanjutkan dengan


melakukan tahapan ketiga berupa uji kalayakan artikel
berdasarkan kriteria inklusi, meliputi: Populasi, Intervensi /
aktivitas keperawatan, Control / comparison atau pembanding
(boleh beda / apapun yang ada dalam artikel temuan), Outcome
atau hasil pengamatan sama dengan tema kita. Jika ada yang
tidak sama, dilakukan penghitungan dan melakukan pencatatan.
7. Melakukan tahapan akhir berupa telaah pada artikel yang terpilih.

a. Jika artikel yang terpilih diperoleh lebih dari 10, ambillah


artikel yang mempunyai tahun dan bulan terbit terbaru,
alasan ini dituliskan pada strategi pencarian bukti.
b. Jika artikel yang diperoleh hanya satu, lakukan telaah pada
satu ulangi pencarian artikel dengan melonggarkan rentang
tahun dan perlu disampaikan dengan pembimbing.
c. Jika tidak mendapatkan artikel, lakukan dengan pencarian
kata kunci yang maknanya sepadan atau pada kasus yang
mirip sama atau dekat, (Dukungan Keluarga, Kecemasan,
Pre Operasi)
8. Langkah-langkah diatas merupakan langkah PRISMA (Preferred
Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses)
yang kemudian disusun dalam sebuah diagram alir.

D. Metode Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan dengan melakukan bukti print screen ju


mlah artikel yang terjaring dari website yang digunakan untuk pencarian b
ukti - bukti yang tersedia dan dilampirkan dalam laporan akhir.

E. Analisa Data

20
Analisis data dilakukan dengan membuat table karakteristik
artikel penelitian, membuat minimal table PICO (Populasi,
Intervensi, Comparison / Control, dan Outcome) membuat tabel
kelemahan dari artikel yang dilakukan literature review dan
melakukan pembahasan bersama minimal 1 orang teman yang
membantu menelaah dan berdiskusi akhir serta bimbingan dari para
pembimbing.

F. Jadwal Penelitian

Terlampir.

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada hasil literature review ini menggunakan metode pengumpulan


data dengan pencarian artikel Open Jurnal System (OJS) yang digunakan
yaitu Google Scholar. Kurun rentang waktu artikel publikasi yang
digunakan dalam pencarian adalah rentang tahun 2017 - 2021, dengan kata
kunci pencarian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Pre Operasi Dengan Tindakan General Anestesi”. Setelah dilakukan
penyaringan artikel dalam rentang tahun 2017 - 2021 di dapatkan 337
artikel, selanjutnya dilakukan screening dan didapatkan 6 artikel yang
relevan.

22
Pencarian artikel literature review melalui google scholar dengan perbatasan
pencarian kapan saja, dengan mengetik “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Dengan Tindakan General Anestesi”

Artikel yang teridentifikasi di


google scholar sebanyak 546

Artikel yang teridentifikasi


sejak tahun 2017-2021
sebanyak 337

Artikel di keluarkan:
a. 55 artikel tidak berfokus pada tema
82 artikel berbahasa
yang dibahas.
Indonesia judul dan abstrak
tidak relevan b. 163 artikel tersimpan dalam
repository
c. 1 artikel tersimpan dalam e-library
d. 28 artikel tersimpan dalam e-prints
e. 2 artikel tersimpan dalam skripsi
6 artikel teks lengkap
dinilai untuk kelayakan

0 artikel teks tidak lengkap


dinilai untuk kelayakan

6 artikel yang sesuai untuk


disintesis dan analisis

Gambar 4.1 Diagram Alir PRISMA

23
Tabel 4. 1: PICO (Populasi, Intervensi, Comparison/Control, Outcome)
Nama, Tahun, Jenis
No. Populasi Intervensi Comparison Outcome Kelemahan
dan Judul Jurnal Penelitian
1. Nofriani Mangera, Dengan jumlah sampel Dukungan Tidak ada Analisis data dalam penelitia Jenis penelitian y Dalam jurnal ini ti
Haniarti, Ayu Dwi Putri sebanyak 53 orang, yang keluarga kelompok n ini dengan menggunakan te ang digunakan ini di sebutkan diagn
Rusman (2019) merupakan pasien pre untuk pembanding knik Analisis Univariat dan adalah penelitian pasien apa yang a
Hubungan antara operasi yang ada di rsud mengurangi (control) Analisis Bivariat. Analisis bi deskriptif dengan di lakukan tinda
dukungan keluarga andi makkasau kota tingkat variat digunakan untuk melih menggunakan pe operasi dan tidak
dengan tingkat parepare kecemasan at hubungan antara dua varia ndekatan cross s jelaskan teh
kecemasan pasien pre bel yakni variabel dependen ectional yaitu sua
anestesi seperti
operasi di rsud andi dan variabel independen yan tu penelitian dim
yang akan digunaka
makkasau kota parepare g diduga berhubungan antara ana variabel inde
berkorelasi uji hipotesis yang penden dan varia
digunakan adalah uji Chi-squ bel dependen dite
are. Berdasarkan hasil analisi liti dalam waktu
s yang dilakukan dengan men yang sama.
ggunakan Pearson Chi-Squar
e test, dari 53 responden dipe
roleh nilai ρ = 0,00 lebih keci
l dari nilai α = 0,05. Dengan
demikian Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti ada hubunga
n antara dukungan keluarga i
nti dengan tingkat kecemasan
pasien pre operasi di RSUD
Andi Makkasau Kota Parepar
e.

24
Nama, Tahun, Jenis
No. Populasi Intervensi Comparison Outcome Kelemahan
dan Judul Jurnal Penelitian
2. Elyani Sembiring, Sampel dalam penelitian i Dukungan Tidak ada Hasil penelitian menunjukka Jenis penelitian i Dalam peneli
(2019) Hubungan ni sebanyak 32 orang. Sa keluarga kelompok n bahwa dukungan keluarga ni adalah peneliti jurnal ini ti
dukungan keluarga mpel dipilih dengan meng untuk pembanding mayoritas dengan kategori bu an kuantitatif den disebutkan apa fak
dengan tingkat gunakan teknik total samp mengurangi (control) ruk yaitu 26 orang (81,2%) d gan menggunaka meningkatnya
kecemasan pasien yang ling, dilakukan pengambil tingkat engan kecemasan kategori se n metode cross se kecemasan pasien
akan menjalani an sampel dengan keselur kecemasan dang yaitu 19 orang (59,4%), ctional. operasi kateteri
preoperasi kateterisasi uhan jumlah populasi. berat yaitu 6 orang (18.8%),
jantung. Pada ju
jantung di rsup haji dan ringan yaitu 1 orang (3,1
ini hanya focus
adam malik medan. %). Berdasarkan hasil uji chi
square dengan nilai signifika hubungan dukun
nsi yaitu 0,016<0,05, maka H keluarga terha
o ditolak dan Ha diterima. Ke pasien tanpa diketa
simpulannya ada hubungan d latar belak
ukungan keluarga dengan tin perlunya dukun
gkat kecemasan pasien yang tersebut dan tidak
akan menjalani jelaskan pula krit
preoperasi kateterisasi jantun dukungan kelua
g. yang efektif itu sep
apa. Dan dida
jurnal tidak
abstrak dalam bah
indonesia.

25
Nama, Tahun, Jenis
No. Populasi Intervensi Comparison Outcome Kelemahan
dan Judul Jurnal Penelitian
3. Esta Pandiangan, Populasi dalam penelitian Dukungan Tidak ada Hasil yang didapatkan adalah Metode penelitia Dalam penelitian
Imanuel Sri Mei ini adalah pasien yang dij keluarga kelompok sebagian besar dukungan kel n yang digunakan jurnal ini tidak
Wulandari (2020) adwalkan menjalani opera untuk pembanding uarga dalam kategori baik (4 adalah penelitian disebutkan apa
Hubungan dukungan si pada bulan maret 2020, mengurangi (control). 5,8%), tingkat kecemasan pa kuantitatif korela diagnosa pasien yang
keluarga dengan dan terdapat 48 responden tingkat sien pre operasi sebagian bes si analitik dengan akan di lakukan
kecemasan pasien pre yang sesuai dengan kriteri kecemasan. ar berada pada tingkat kecem pendekatan cross tindakan operasi dan
operasi. a penelitian. asan sedang (56,3%), uji spea sectional.
tidak disebutkan juga
rman rank menunjukan terda
apa faktor
pat hubungan yang signifikan
antara kedua variabel denga meningkatnya
n nilai p value < 0,05, dengan kecemasan pasien pre
keeratan hubungan kuat (0,52 operasi. Pada jurnal
9). ini hanya fokus ke
besarnya hubungan
dukungan keluarga
terhadap pasien.

26
Nama, Tahun, Jenis
No. Populasi Intervensi Comparison Outcome Kelemahan
dan Judul Jurnal Penelitian
4. Reza Maghfirotun Nisa, Populasi dalam penelitian Dukungan Tidak ada Dukungan keluarga sebagian Penelitian ini Dalam jurnal ini tidak
Livana Ph, Triana ini adalah seluruh pasien keluarga kelompok besar memiliki dukungan yan menggunakan disebutkan bentuk
Arisdiani (2018) yang akan dilakukan untuk pembanding g baik dengan tingkat ansieta metode dukungan atau kriteria
Hubungan dukungan operasi mayor di Kendal. mengurangi (control). s sedang sebanyak 109 (98,2 kuantitatif dukungan apa yang dapat
keluarga dengan tingkat Sampel penelitian tingkat %). Hasil statistik chi-square melalui mempengaruhi pasien
ansietas pasien sebanyak 167 responden. kecemasan. didapatkan P value = 0,000 pendekatan pre operasi, dan dalam
pre operasi mayor. (ɑ < 0,05) sehingga Ho ditol cross sectional.
pengambilan sempel usia
ak dan Ha diterima yang arti
kurang tersebar sehingga
nya terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan k rata – rata usia
eluarga dengan tingkat ansiet penelitiannya 43 dan 78.
as pasien pre operasi. Dalam jurnal ini juga
tidak disebutkan tehnik
anestesi apa yang
digunakan.

27
28
Nama, Tahun, Jenis
No. Populasi Intervensi Comparison Outcome Kelemahan
dan Judul Jurnal Penelitian
5. Lina Cahyanti, Jenita Populasi dalam penelitian Dukungan Tidak ada Hasil penelitian menunjukkan Jenis penelitian Dalam pengambilan
Doli Tine Donsu, Titik ini adalah pasien yang keluarga kelompok adanya hubungan dukungan ini adalah sempelnya hanya
Endarwati, Sari Candra akan dilakukan operasi untuk pembanding keluarga dengan tingkat kuantitatif non menggunakan sempel
Dewi (2020) dengan tindakan general mengurangi (control). kecemasan pasien pre operasi eksperimen, dengan kriteria
Hubungan dukungan anestesi di bangsal rawat tingkat general anestesi menunjukkan dengan insklusi, dan tidak
inap RS PKU kecemasan. nilai r -0,523 dengan signifikasi rancangan
keluarga dengan disebutkan diagnosa
Muhammadiyah 0,001 (α < 0,05), Ada hubungan desain cross
tingkat kecemasan pasien apa yang akan
Gamping. Metode yang signifikan antara sectional
pasien pre operasi pengambilan sampel yang hubungan dukungan keluarga
dilakukan operasi.
general anestesi di rs digunakan dengan teknik dengan tingkat kecemasan
pku muhammadiyah consecutive sampling, pasien pre operasi general
gamping. jumlah sampel sebanyak anestesi.
38 orang.

29
Nama, Tahun, Jenis
No. Populasi Intervensi Comparison Outcome Kelemahan
dan Judul Jurnal Penelitian
6. Fitria Anissaul Mutiah, Jumlah sampel 30 pasien Dukungan Tidak ada Data hasil penelitian dianalisis Penelitian ini Dalam jurnal ini tidak
Menik Kustriyani, Dwi pos operasi batu ginjal keluarga kelompok dengan menggunakan analisis menggunakan disebutkan bentuk
Nur Aini (2021) dan menggunakan untuk pembanding uji rank spearman, hasil uji jenis penelitian dukungan keluarganya
Dukungan keluarga informed consent yang mengurangi (control) statistik p value = 0,000 dengan kuantitatif terhadap pasien.
dengan tingkat diisi oleh responden. tingkat nilai r hitung = asosiatif.
kecemasan pasien pre kecemasan. 0,940. Simpulan penelitian ada
Operasi batu ginjal. dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pasien pre
operasi batu
ginjal di ruang perawatan bedah
rumah sakit.

30
B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Nofriani Mangera, dkk (2019)


dengan judul Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
keluarga inti, dukungan keluarga di luar rumah, dan dukungan keluarga
lain dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit Umum
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare. Jenis penelitian yang digunakan ini
adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross
seetional yaitu suatu penelitian dimana variabel independen dan variabel
dependen diteliti dalam waktu yang sama. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini diambil secara acak sederhana (simple random sampling).
Jadi, sampel yang diambil adalah sebanyak 53 responden yang merupakan
pasien pre operasi yang ada di Rumah Sakit Umum (RSUD) Andi
Makkasau Kota Parepare. Analisis data dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik Analisis Univarisat dan Analisis Bivariat. Analisis
Univarisat digunakan untuk melihat karakteristik responden yang meliputi
dukungan keluarga inti, dukungan keluarga diluar rumah, dukungan
keluarga lain dan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Penyajian data
masing-masing variabel dalam bentuk tabel distribusi prekuensi
berdasarkan hasil yang diperoleh. Analisis bivariat digunakan untuk
melihat hubungan antara dua variabel yakni variabel dependen dan
variabel independen yang diduga berhubungan antara berkorelasi uji
hipotesis yang digunakan adalah uji Chi-square. Berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan dengan menggunakan Pearson Chi-Square test, dari 53
responden diperoleh nilai ρ = 0,00 lebih kecil dari nilai α= 0,05. Dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara
dukungan keluarga inti dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.

31
Penelitian yang dilakukan oleh Elyani Sembiring (2019) dengan
judul Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien
Yang Akan Menjalani Preoperasi Kateterisasi Jantung Di Rsup Haji Adam
Malik Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode cross sectional, yaitu suatu penelitian yang
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat yaitu variabel dependen dan variabel independen diobservasi
pada saat yang bersamaan. Dalam hal ini hubungan yang diidentifikasi
adalah hubungan antara variabel independen yaitu dukungan keluarga
dengan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan. Populasi penelitian ini
adalah seluruh pasien yang akan menjalani pre-operasi kateterisasi jantung
di RSUP H. Adam Malik Medan. Data yang didapat dalam 1 bulan
terakhir, jumlah pasien yang akan menjalani pre-operasi kateterisasi
jantung di RSUP Haji Adam Malik Medan sebanyak 32 orang. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. Sampel dipilih dengan
menggunakan teknik total sampling, dilakukan pengambilan sampel
dengan keseluruhan jumlah populasi. Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data
demografi, kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner tingkat
kecemasaan pre-operasi. Analisa data menggunakan analisa univariat,
bivariat dengan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dukungan keluarga pasien Preoperasi kakaterisasi Jantung di Rumah Sakit
Haji Adam Malik mayoritas berada pada ketegori buruk yaitu sebanyak 26
orang (81,2%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Siburian (2012) yang menyatakan bahwa dukungan yang
baik dipengaruhi oleh dukungan dari orang yang sangat berarti atau orang
yang dekat dengan pasien dalam hal ini suami, orang tua dan anak-anak
pasien. Pasien sangat membutuhkan dukungan dari orang yang paling
dekat sebagai tempat mereka mendapatkan semangat, kasih sayang dan
pengertian.

32
Penelitian yang dilakukan oleh Esta Pandiangan, Imanuel Sri Mei
Wulandari (2020) dengan judul Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kecemasan Pasien Pre Operasi. Sekitar 80% pasien pre operasi mengalami
kecemasan yang dapat mempengaruhi perubahan tanda-tanda vital pasien,
diperlukan dukungan keluarga yang optimal untuk membantu pasien
mengatasi kecemasan yang dihadapi sehingga pasien mampu menjalani
proses pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
pasien pre operasi, dukungan keluarga pasien pre operasi, tingkat
kecemasan pasien pre operasi serta hubungan antara dukungan keluarga
dan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit Advent
Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi analitik
dengan pendekatan cross sectional, dimana data dikumpulkan secara
bersamaan. Pupolasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi
pada bulan maret 2020 di Rumah Sakit Advent Bandung. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 48 pasien pre operasi dengan kriteria inklusi:
pasien dewasa, pasien mendapatkan anestesi general (umum). Sedangkan
kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah pasien anak, pasien dengan
penyakit komorbid, ibu hamil yang akan menjalani operasi secaria. Hasil
yang didapatkan adalah sebagian besar dukungan keluarga dalam kategori
baik (45,8%), tingkat kecemasan pasien pre operasi sebagian besar berada
pada tingkat kecemasan sedang (56,3%), uji spearman rank menunjukan
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan nilai p
value < 0,05, dengan keeratan hubungan kuat (0,529).
Penelitian yang dilakukan oleh Reza Maghfirotun Nisa, dkk (2018)
dengan judul Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Ansietas
Pasien Pre Operasi Mayor. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui
hubungan karakateristik dan dukungan keluarga dengan tingkat ansietas
pasien pre operasi mayor. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan dilakukan operasi mayor di
Kendal. Sampel penelitian sebanyak 167 responden. Teknik yang dipilih

33
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat penelitian ini
menggunakan kuesioner yang telah terstruktur. Analisa menggunakan dua
analisa yaitu univariat dan bivariat. Analisa univariat menggunakan
distribusi frekuensi dan persentase. Analisis bivariat menggunakan uji chi-
square. Dukungan keluarga sebagian besar memiliki dukungan yang baik
dengan tingkat ansietas sedang sebanyak 109 (98,2%). Hasil statistik chi-
square didapatkan P value = 0,000 (ɑ < 0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan tingkat ansietas pasien pre operasi mayor. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat ansietas pasien pre operasi mayor
sebagian besar mengalami ansietas sedang. Ansietas sedang adalah
persepsi terhadap lingkungan menurun, individu lebih menfokuskan pada
hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Sehingga pasien
mengalami perhatian yang elektif namun dapat melakukan sesuatu yang
terarah (Hawari, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Lina Cahyanti, dkk (2020) dengan
judul Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi General Anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode penelitian kuantitatif non eksperimen korelasional dengan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang akan dilakukan
operasi dengan tindakan general anestesi di bangsal rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Gamping. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dengan teknik consecutive sampling, jumlah sampel sebanyak 38 orang
dengan kriteria inklusi pasien dengan general anestesi, ASA 1 dan ASA 2,
pasien yang ditunggui oleh keluarganya/memiliki keluarga sebagai
penanggung jawab yang bersedia menjadi responden, keluarga pasien yang
menunggui pasien/keluarga yang bertanggung jawab pada pasien yang
bersedia menjadi responden, dan pasien yang belum pernah melakukan
tindakan operasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi general
anestesi menunjukkan nilai r -0,523 dengan signifikasi 0,001 (α < 0,05),

34
Ada hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi general anestesi. Dari data
juga dapat dilihat bahwa hasil korelasi sebesar -0,523, parameter negatif
menunjukkan arah hubungan yang terbalik dengan kekuatan korelasi
sedang, ini berarti mengartikan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga
maka semakin rendah tingkat kecemasan pasien pre operasi general
anestesi.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Anissaul Mutiah, dkk (2021)
dengan judul Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi Batu Ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi batu
ginjal. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Metode pendekatan
dengan menggunakan desain cross sectional. Instrumen penelitian berupa
kuesioner berisi pernyataan tentang dukungan keluarga dan pernyataan
tentang tingkat kecemasan pasien. Tempat penelitian di Rumah Sakit
Islam Semarang pada bulan September 2020. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah pasien yang akan melakukan operasi batu ginjal,
pasien yang bersedia menjadi responden penelitian, pasien yang dapat
membaca dan menulis. Pengambilan sampel menggunakan teknik
Purposive sampling, jumlah sampel 30 pasien pos operasi batu ginjal dan
menggunakan informed consent yang diisi oleh responden. Pengambilan
data menggunakan kuesioner sudah diuji validitas dan reliabilitas,
kuesioner diberikan pada pasien untuk diisi dengan dibantu perawat
ruangan. Data dianalisis dengan uji rank spearman. Penelitian ini
dilakukan di Rumah Sakit Islam Semarang, mulai bulan September tahun
2020. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang sudah diuji
validitas dan reliabilitas dengan di berikan pada responden, data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis uji rank spearman, hasil
uji statistik p value = 0,000 dengan nilai r hitung = 0,940. Simpulan ada
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi batu ginjal di ruang perawatan bedah rumah sakit. Dukungan

35
keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien dalam menghadapi pembedahan.
Sebelum dilakukannya pembedahan perawat mengajak keluarga untuk
memberikan dukungan pada pasien.
Keterkaitan dari 6 junal di atas, ditemukan intervensi yang sama
yaitu dukungan keluarga untuk mengurangi tingkat kecemasan. Metode –
metode penelitian yang digunakan bermacam – macam seperti deskriptif,
kuantitatif dengan metode cross sectional, kuantitatif korelasi analitik,
kuantitatif non eksperimen. Populasi yang digunakan yaitu pasien pre
operasi di rumah sakit tersebut. Persiapan preoperasi sangat penting untuk
meminimalkan risiko selama operasi, karena hasil akhir operasi tergantung
pada penilaian kondisi pasien dan persiapan mereka sebelum operasi.
Salah satu aspek pemantauan status psikologis pasien pra operasi sering
diabaikan, padahal status psikologis pasien pra operasi yang menjalani
operasi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk dukungan keluarga.
Setiap menghadapi pre operasi selalu menimbulkan ketakutan dan
kecemasan pasien sebelum operasi yang ditandai dengan reaksi fisiologis
dan psikologis pasien seperti peningkatan denyut nadi dan frekuensi
pernafasan, gerakan tangan yang tidak terkendali, telapak tangan basah,
gelisah, bertanya – tanya, dan sulit tidur. Dukungan keluarga merupakan
bentuk strategi koping yang dapat digunakan untuk mengatasi kecemasan
pada pasien pre operasi, dengan dukungan keluarga pasien mampu
mengidentifikasi, mengekspresikan dan mengungkapkan ketakutan dan
kecemasannya untuk dapat menurunkan kecemasan. Oleh karena itu
dukungan keluarga merupakan faktor yang paling penting karena dengan
dukungan keluarga rasa percaya diri akan meningkat dan motivasi
menghadapi masalah akan muncul. Pasien tanpa dukungan keluarga
membuat mereka kurang percaya diri, kurang percaya kepada Tuhan, dan
kurang mampu mengatasi rasa sakit. Dalam penelitian ini, responden juga
mengakui bahwa support system utama mereka adalah keluarga, sehingga
kehadiran dan dukungan keluarga penting bagi mereka karena dapat
memberikan kenyamanan bagi diri mereka sendiri

36
C. Keterbatasan Literature Review

Keterbatasan-keterbatasan penulis dalam proses penulisan literature


review studi kasus ini adalah :

1. Jurnal yang sesuai dengan topik lebih banyak ditemukan dalam


repository.
2. Kurangnya kemampuan dan pengalaman peneliti dalam mereview
jurnal.
3. Semua artikel yang direview bervariasi, sehingga penelitian tidak sama
dan penulis hanya mampu menemukan sumber jurnal atau artikel yang
terbatas dengan rentan waktu yang ditentukan.

37
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari temuan 6 jurnal yang diambil dari Google Scholar


yang diterbitkan antara tahun 2017 hingga tahun 2021. Dan hasil me-
review dari 6 jurnal tersebut yaitu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi general anestesi.

B. Saran

Berdasarkan dari literature review yang diperoleh maka dapat


diberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Profesi
Bagi tenaga kesehatan untuk lebih ditingkatkan dalam membantu
keluarga pasien agar menjalankan fungsinya dalam memberi
dukungan agar tingkat kecemasan pasien pre operasi menjadi
berkurang dan dapat menerapakan sebagai edukasi tentang persiapan dan
prosedur operasi untuk mengurangi tingkat ansietas pada pasien pre operasi.
2. Bagi Peneliti
Menjadikan literature review ini sebagai acuan melakukan
penelitian yang terkait intervensi yang dapat dilakukan pada pasien
yang mengalami kecemasan pre operasi dengan tindakan general
anestesi
3. Bagi Keluarga Pasien
Kepada keluarga pasien untuk memberikan dukungan dan rasa
nyaman kepada pasien sehingga pasien tidak cemas sebelum operasi.

38
DAFTAR PUSTAKA

Agsutina, dan Oxyandi Miming. (2018). Hubungan


Komunikasi Terapeutik Perawat dan Dukungan
Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operatif di Ruang Marwah RSI Siti Khadijah
Palembang Tahun 2017. Jurnal Aisyiyah Medika, 1,
156 – 165.

Carbonel. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salembar


Medika; 2012.

Carpenito, L. J. (2013). Ansietas. Edisi 13. Jakarta: EGC.

Faridah, V. (2015). Terapi Murottal (Al-qur’an) Mampu


Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Laparatomi. Jurnal Keperawatan, 6(1),
138720.

Firdaus, M.F. (2014). Uji Validasi Konstruksi dan Reliabilitas


Instrumen The Amsterdam Preoperative Anxiety and
Information Scale (APAIS) Versi Indonesia. Tesis.
Universitas Indonesia.

Given. Fungsi Kecemasan. Jakarta: Salembar Medika; 2014.

Gwinnutt, C. L. (2012 ). Catatan Kuliah Anestesi Klinis Edisi


3. Jakarta: EGC.

Gümüs, K. (2021). The Effects of Preoperative and


Postoperative Anxiety on the Quality of Recovery in
Patients Undergoing Abdominal Surgery. Journal of
Perianesthesia Nursing, 36(2), 174–178.
https://doi.org/10.1016/j.jopan.2020.08.016

Hawari, D. 2016. Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi.


Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Universitas
Indonesia.

Hawari. (2013). Manajemen Stress, Cemas, Dan Depresi. Jakarta: FKUI.

Indriyani, D., dan Asmuji. (2014). Buku ajar keperawatan


maternitas: Upaya promotif dan preventif dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ar-Ruzz
Media.

39
Keat, S., Simon, T., Alexander, B., dan Lanham, S. (2013).
Anaesthesia on the move. Jakarta: Indeks

Lina Cahyanti., Donsu, J., Endrawati, T., dan Dewi, SC. (2020) Hubungan
Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi General Anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Jurnal Keperawatan. Vol. 09, No. 2, September 2020, pp. 129 –
143.

Long BC. Kecemasan Pasien Pre Operasi. Jakarta: Salembar


Medika; 2012.

Maheshwari, D., dan Ismail, S. 2015. Preoperative anxiety


in patients selecting either general or regional
anesthesia for elective cesarean section. Journal of
Anaesthesiology, Clinical Pharmacology. 31(2): 196-
200.

Manurung, N. (2016). Terapi Reminiscence solusi pendekatan sebagai


upaya tindakan keperawatan dalam menurunkan kecemasan, stress
dan depresi. Trans Info Media.

Maryuni, A. (2014). Asuhan Keperawatan Perioperatif - Pre


Operasi (Menjelang Pembedahan). Trans Info Media.

Ndore, S., Sulasmini, S., dan Hariyanto, T. (2017).


Dukungan Keluarga Berhubungan Dengan Kepuasan
Interaksi Sosial Pada Lansia. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan, 5(2), 256.

Nisa, R. M., PH, L., dan Arisdiani, T. (2019). Hubungan


Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Ansietas Pasien
Pre Operasi Mayor. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(2),
116.

Nurwulan, D. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga


dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi
dengan Tindakan Spinal Anestesi di RSUD Sleman.
Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Notoatmodjo. Metode Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.

Oxyandi, M., Fitrayani, C., dan Nurhayati. (2018).


Hubungan Umur, Komunikasi Terapeutik Perawat dan
Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan

40
Pasien Pre Operatif di Ruang Marwah Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2018. Jurnal
Kesehatan Lentera ‘Aisyiya, 1(1), 1–12.

Pramono, A. (2017). Buku Kuliah Anestesi. Jakarta: EGC.

Pepin, N., Muhidin, Sudiono. (2013). Pengaruh Latihan Fisik


Terhadap Pemulihan Pasien General Anestesi Di
Inhalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Soedono
Madiun. Jurnal Metabolisme Vol. 2 No. 1. ISSN 2338-
0438.

Rahmawati, I.R., Widyawati, I.Y., dan Hidayati, L. 2014.


Kenyamanan Pasien Pre Operasi Di Ruang Rawat
Inap Bedah Marwah Rsu Haji Surabaya. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Airlangga.

Rothrock. Kecemasan Pasien Pre Operasi. Jakarta:


Salembar Medika; 2012.

Sembiring, E. (2019). Hubungan Dukungan Keluarga


Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Yang Akan
Menjalani Preoperasi Kateterisasi Jantung Di Rsup H
Adam Malik Medan. Jurnal Mutiara Ners, 2(2), 203–
209.

Stuart dan Sundeen. Prinsip dan Praktik Keperawatan Psikiatrik. Jakarta:


EGC; 2013.

Simanjuntak, V. E., Oktaliansah, E., dan Redjeki, I. S.


(2013). Perbandingan waktu induksi, perubahan
tekanan darah, dan pulih sadar antara total
intravenous anesthesia propofol targed controlled
infusion dan manual controlled infusion. Jurnal
Anestheia Perioperative: 1 (3), 158- 66

Stuart, G. W. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5.


Jakarta: EGC.

Smeltzer. Teori Tindakan Operasi. Jakarta: Salembar


Medika; 2014.

Ulfa, M. (2017). Dukungan Keluarga Untuk Menurunkan


Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi
Terencana Di Rsu Dr. Saiful Anwar Malang. Jurnal

41
Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Science), 5(1),
57–60.

Vellyana, D., Lestari, A., dan Rahmawati A. (2017). Faktor-


faktor yang Berhubungan dengan Tingkat
Kecemasan pada Pasien Preoperative di RS Mitra
Husada Pringsewu. Jurnal Kesehatan, Vol. VIII, No. 1,
April 2017.

Lampiran Bukti Jurnal

Gambar 5.1 Bukti Jurnal

42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai