Anda di halaman 1dari 108

SKRIPSI

LITERATURE REVIEW

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT

KEPATUHAN MINUM OBAT PADA KLIEN SKIZOFRENIA

Oleh:

Ayu Oktaviani

20161660066

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURABAYA

2021
SKRIPSI
LITERATURE REVIEW

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT

KEPATUHAN MINUM OBAT PADA KLIEN SKIZOFRENIA

Oleh:

Ayu Oktaviani

20161660066

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURABAYA

2021
SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Ayu Oktaviani

NIM : 20161660066

Fakultas/Prodi : Fakultas Ilmu Kesehatan / S1 Keperawatan

Judul Skripsi : “Hubungan Dukungan Keluarga dengan tingkat kepatuhan minum


obat pada klien Skizofrenia”

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi.

Surabaya, 9 Agustus 2021


Yang Menyatakan

Ayu Oktaviani

NIM 20161660066

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah

dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang

Pendidikan di perguruan tinggi manapun.

Surabaya, 9 Agustus 2021

Yang menyatakan

Ayu Oktaviani

NIM 20161660066

iv
PERSETUJUAN

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunanya, sehingga dapat diajukan
dalam ujian sidang skripsi pada program studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Surabaya , 9 Agustus 2021

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Mundakir, S.Kep.,Ns.,M.Kep.) (Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J.)

Mengetahui,
Ketua Program Studi

(Aries Chandra A., M.Kep.,Sp.Kep.An)

v
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi pada tanggal

9 Agustus 2021 oleh mahasiswa atas nama Ayu Oktaviani NIM 20161660066

Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surabaya.

Tim Penguji

Ketua : Reliani, S.Kep., Ns, M.Kes. (……………….)

Anggota 1 : Dr. Mundakir, S.Kep.,Ns.,M.Kep (……………….)

Anggota 2 : Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J. (……….)

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Hirabilallamin, segala puji bagi Allah SWT, atas segala nikmat,

berkah, rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga dengan

tingkat kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia”. Skripsi ini bertujuan untuk

menganalisis literature review mengenai hubungan dukungan keluarga terhadap

tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia. Laporan ini disusun dan

diajukan sebagai syarat untuk dapat menyelesaikan tugas akhir pendidikan S1

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga skripsi

ini bisa lebih sempurna. Semoga skripsi ini berkesan dihati pembaca serta dapat

memberikan manfaat bagi semuanya.

Surabaya, 9 Agustus 2021

Penulis

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segalah rahmat dan

ridho-Nya yang telah dilimpahkan sehingga proposal penelitian ini dapat

terselesaikan.

Proposal penelitian ini merupakan bentuk proses penerapan keilmuan teoritik

yang diperoleh selama perkuliahan di prodi S1 Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Surabaya untuk menyelesaikan tugas akhir, memberikan

pengalaman keahlian, menambah wawasan serta memupuk keterampilan sesuai

dengan program studi yang telah ditempuh.

Adapun judul dari penelitian ini adalah “Hubungan Dukungan Keluarga

dengan tingkat kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia” Skripsi

penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk

mengikuti skripsi dan wisuda.

Pemikiran, dorongan serta do’a dari berbagai pihak sangat membantu dalam

proses penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, tidaklah berlebihan pada kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. dr. Sukoadiono, M.M., Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surabaya, yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menempuh

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

2. Dr. Nur Mukarromah S.KM.,M.Kes., Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, yang telah memberikan

izin melakukan penelitian.

3. Ibu Aries Chandra Anandhita, M.Kep., Sp.Kep.An Selaku Ketua Program

viii
Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surabaya, yang telah melancarkan proses penyusunan

skripsi saya.

4. Bapak Dr. Mundakir, S.Kep.Ns.,M.Kep., Selaku Dosen Pembimbing 1 yang

selalu sabar membimbing saya dan mengarahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan tepat waktu.

5. Ibu Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J. , Selaku Dosen

Pembimbing 2 yang selalu sabar, membimbing saya dan mengarahkan,

memberi masukan, semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan tepat waktu.

6. Ibu Reliani, S.Kep., Ns, M.Kes., Selaku ketua penguji yang telah

memberikan saran dan masukkan dalam proses penyusunan skripsi ini

sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.

7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surabaya yang telah banyak memberikan saya ilmu.

8. Kepada kedua orang tua saya yang sangat berjasa di hidup saya yang sangat

sabar selama ini yang sudah memberikan doa, support, fasilitas dan dengan

kasih sayang, waktu dan tenaga.

9. Kepada Farhan Abdul Karim yang telah memberikan support, tenaga, waktu

dan menemani saya mengerjakan skripsi. Tanpa support dan bantuannya

skirpsi saya tidak akan tepat waktu.

10. Kepada sahabat SMP saya rigita ayu saraswati dan chanty aji tri santi yang

sudah memberikan saya support selama mengerjakan skripsi.

11. Kepada sahabat kuliah saya umik, minok, ginaginuk, hippo, tayo, cikujang,

ix
kak ros, pungky, sofie, adinda yang sudah memberikan support, waktu,

tenaga dan menemani saya mengerjakan skripsi.

12. Kawan-kawan S1 keperawatan Angkatan 13 yang telah berjuang dan selalu

memberikan banyak bantuan, motivasi dan semangat serta dukungan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang sudah membantu dan memberikan masukan hingga

selesainya skripsi ini dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu, semoga

keikhlasan dan ketulusan kalian mendapatkan balasan dari Allah SWT.

x
ABSTRAK
“HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA KLIEN SKIZOFRENIA”
Literatur Review
Ayu Oktaviani

Latar belakang : Kepatuhan minum obat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu dukungan keluarga. Fenomena yang terjadi di masyarakat sering
kali keluarga tidak memberikan dukungan keluarga yang mengakibatkan rendahnya
tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia. Tujuan: mengetahui
Pengaruh dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia.
Metode: Literature review artikel dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan
minum obat klien skizofrenia. Pencarian artikel melalui database: Pubmed, dan
Google Schoolar dari tahun 2016-2020. Didapatkan 10 artikel dari database,
Pubmed 1 artikel, dan Google Schoolar 9 artikel yang akan direview lebih lanjut.
Hasil: Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Dukungan keluarga yang tinggi
dan sedang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia.
Dukungan keluarga didapatkan dari keluarga inti pasien skizofrenia dan bentuk
dukungan yang diberikan berupa dukungan instrumental, emosional, penilaian dan
informasional. Ditemukan tingkat dukungan yang rendah mengakibatkan
rendahnya tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Kesimpulan:
Semakin tinggi dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien skizofrenia
mengakibatkan semakin tinggi tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia
dan Semakin rendah dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien skizofrenia
mengakibatkan semakin rendah pula tingkat kepatuhan minum obat pasien
skizofrenia. Dukungan keluarga berperan penting dalam proses kesembuhan klien
skizofrenia sehingga dapat mencapai tingkat kesembuhan yang optimal.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Kepatuhan minum obat, dan skizofrenia

xi
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT WITH THE LEVEL OF
COMPLIANCE WITH DRUGS IN SCHHIZOPHRENIC CLIENTS
Literatur Review
Ayu Oktaviani

Introduction: Adherence to taking medication can be influenced by several factors,


one of which is family support. Phenomena that occur in society are often families
do not provide family support which results in low levels of medication adherence
in schizophrenic clients. Objective: To determine the effect of family support on
medication adherence in schizophrenic clients. Methods: Literature review articles
on family support with the level of medication adherence of schizophrenia clients.
Search articles through databases: Pubmed, and Google Schoolar from 2016-2020.
We got 10 articles from the database, Pubmed 1 article, and Google Schoolar 9
articles which will be reviewed further. Results: There was a significant
relationship between family support and medication adherence in schizophrenic
patients. High and moderate family support can improve medication adherence in
schizophrenic clients. Family support is obtained from the nuclear family of
schizophrenic patients and the form of support provided is instrumental, emotional,
assessment and informational support. It was found that a low level of support
resulted in a low level of medication adherence in schizophrenic patients.
Conclusion: The higher the family support given to the schizophrenic patient, the
higher the level of adherence to taking medication for the schizophrenic patient.
Family support plays an important role in the healing process of schizophrenic
clients so that they can achieve optimal healing rates.

Keyword: Family Support, Medication Adherence, and schizophrenia

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ...............................................................................i

HALAMAN SAMPUL DALAM … .......................................................................ii

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI……....................iii

SURAT PERNYATAAN……………………………………...……....................iv

LEMBAR PERSETUJUAN… ................................................................................ v

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vii

UCAPAN TERIMAKASIH… ............................................................................. viii

ABSTRAK… ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8
2.1 Konsep Skizofrenia .......................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Skizofrenia ............................................................................. 8
2.1.2 Penyebab Skizofrenia .............................................................................. 9
2.1.3 Dampak Skizofrenia .............................................................................. 10
2.1.4 Penanganan Skizofrenia ........................................................................ 12
2.2 Dukungan Keluarga ..................................................................................... 15
2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga ............................................................. 15
2.2.2 Bentuk Dukungan Keluarga ..................................................................15
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga .................................18

xiii
2.3 Kepatuhan Minum Obat ................................................................................. 19
2.3.1 Pengertian Kepatuhan ............................................................................ 19
2.3.2 Kriteria Kepatuhan ................................................................................. 20
2.3.3 Faktor-faktor Kepatuhan ........................................................................ 21
BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................... 24
3.1 Rancangan ................................................................................................ 24
3.2 Strategi Pencarian .................................................................................... 24
3.3 Kriteria Inklusi ......................................................................................... 24
3.4 Ekstraksi Data .......................................................................................... 25
3.5 Sintesis Tematik ....................................................................................... 25
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................29
4.1 Hasil ......................................................................................................... 29
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 38
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................46
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 46
5.2 Saran ........................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
LAMPIRAN… ....................................................................................................50

xiv
DAFTAR TABEL

3.1 Sintesis tematik literature Review....................................................................27


4.1 Rangkuman artikel yang memenuhi kriteria .................................................... 29
4.2 Hasil Sistematic Review .................................................................................... 30

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Hasil pencarian jurnal PUBMED (non 50


filter)………………………..
Gambar 2 : Hasil pencarian jurnal PUBMED (filter tahun 2016- 50
2020)………………………..……………..
Gambar 3 : Hasil pencarian jurnal Google Scholar (Berbahasa Indonesia) 51
Gambar 4 : Hasil pencarian jurnal Google Scholar (Berbahasa 51
Inggris)……………………..
Gambar 5 : Artikel 1……………………………………………………… 52
Gambar 6 : Artikel 2……………………………………………………… 53
Gambar 7 : Artikel 3……………………………………………………… 54
Gambar 8 : Artikel 4……………………………………………………… 55
Gambar 9 : Artikel 5……………………………………………………… 56
Gambar 10 : Artikel 6……………………………………………………… 57
Gambar 11 : Artikel 7……………………………………………………… 58
Gambar 12 : Artikel 8……………………………………………………… 59
Gambar 13 : Artikel 9……………………………………………………… 60
Gambar 14 : Artikel 10…………………………………………………….. 61

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Pencarian Artikel................................................................44

Lampiran 2 : Hasil penelusuran artikel yang sesuai..........................................46

Lampiran 3 : Pernyataan Publikasi, Manuscript, Lembar Konsultasi, dan Berita


Acara......................................................................................................................62

xvii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan

dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk

sekumpulan gejala dan / atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat

menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai

manusia yang ditandai dengan terganggunya kemampuan menilai realistis atau

tilikan yang buruk (Riskesdas, 2018). Menurut perhitungan beban penyakit pada

tahun 2017 beberapa jenis gangguan jiwa yang dialami oleh penduduk di Indonesia,

salah satunya yaitu skizofrenia dimana angka kejadiannya terus meningkat

(Riskesdas, 2018). Skizofrenia adalah penyakit serius yang mengakibatkan perilaku

psikotik, gangguan dalam memproses informasi, dan berhubungan interpersonal

(Stuart, 2013).

Menurut world health organization (WHO) 2017, Saat ini diperkirakan jumlah

penderita gangguan jiwa di dunia adalah sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia.

Peningkatan ini terlihat dari kenaikan prevalensi rumah tangga yang memiliki

ODGJ, dimana dalam 1000 rumah tangga terdapat 7 rumah tangga dengan ODGJ,

sehingga terdapat sekitar 450 ribu ODGJ. Tingkat Prevalensi (permil) rumah tangga

yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia mencapai 6,7% di Indonesia

diantaranya dengan rincian 6,4% dialami di perkotaan dan 7%

dipedesaanx(Riskesdas,x2018).

1
2

Indonesia merupakan negara dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan

sosial dengan keanekaragaman penduduk, sehingga memungkinkan meningkatnya

jumlah kasus jiwa yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan

produktivitas manusia untuk jangka panjang (WHO, 2017). Salah satu upaya

penanganan yang dapat dilakukan terutama melalui kemandirian klien dan keluarga

yaitu dngan patuh pengobatan, kepatuhan berobat adalah perilaku untuk

menyelesaikan menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang dianjurkan

sesuai kategori yang telah ditentukan, tuntas jika pengobatan tepat waktu, dan tidak

tuntas jika tidak tepat waktu (Karmila et al, 2016).

Kepatuhan pengobatan menjadi poin penting yang harus menjadi perhatian

penderita, keluarga dan petugas kesehatan. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar

(Riskesdas) ditemukan populasi minum obat rutin hanya sebesar 48.9 %.

(Penelitian Eticha et al, 2015), menyatakan salah satu yang mempengaruhi

kepatuhan pengobatan adalah daya tilik diri (insight) dan efek samping obat. Daya

tilik diri klien yang baik diperoleh dari pendampingan dan pengetahuan keluarga

tentang kepatuhan minum obat yang baik. Klien yang kambuh membutuhkan waktu

yang lebih lama untuk kembali pada kondisi semula.

Pasien skizofrenia yang berhenti minum obat akan memicu munculnya kembali

gejala dari skizofrenia, pasien diperkirakan akan kambuh 50% pada tahun pertama,

70% pada tahun kedua, dan 100% pada tahun kelima setelah pulang dari rumah

sakit. Hasil penelitian menunjukkan 25% sampai 50% pasien yang pulang dari

rumah sakit jiwa tidak memakan obat secara teratur sehingga cenderung akan

mempercepat kekambuhan yang dikarenakan ketidakpatuhan minum obat.


3

Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kepatuhan dalam pengobatan klien skizofrenia. Dukungan keluarga dalam

pengobatan ODS (Orang dengan Skizofrenia) salah satunya adalah dengan

memberikan memotivasi agar klien anggota keluarganya yang menderita

skizofrenia melanjutkan pengobatan sesuai dengan anjuran pengobatan. Tanpa

adanya dukungan keluarga klien skizofrenia akan sulit menjalani program

pengobatan sesuai jadwal. Peran keluarga sangat diperlukan untuk memotivasi

anggota keluarganya yang menderita skizofrenia untuk tetap melanjutkan

pengobatan sesuai dengan anjuran pengobatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamson & Rahman (2018)

didapatkan bahwa hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan

Tingkat Kepatuahan Minum Obat pada Klien Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas

Bilokka Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2018, didapatkan nilai P=

0,016<0,05 (α). Dukungan keluarga sangat berhubungan dengan kepatuhan minum

obat pada klien Skizofrenia. Dukungan keluarga sangat penting untuk membantu

klien bersosialisasi kembali, menciptakan kondisi lingkungan yang baik,

menghargai klien secara pribadi, dan membantu pemecahan masalah klien.

Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam memberikan semangat dan motivasi

pada klien gangguan jiwa selama perawatan dan pengobatan. ( Syamson et al, 2018).

Penelitian yang dilakukan oleh karame, Legi & Hamenda (2018) diperoleh hasil

tabulasi silang hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat

klien skizofrenia, persentase yang terbesar adalah kategori dukungan kurang

dengan kepatuhan minum obat yang kurang patuh. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari 18 responden (52,9%) yang memiliki dukungan keluarga yang kurang ,
4

17 responden ( 50 %) kurang patuh minum obat dan patuh minum obat hanya 1

responden (2,9%), sedangkan terdapat 16 yang memiliki dukungan keluarga yang

baik (47,2%) terdapat 5 responden (14,7%) yang Kepatuhan minum obat yang

kurang patuh dan 11 responden (32,4%) Kepatuhan minum obat yang patuh.

(Karame et al, 2018). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Latumenase & Tatisina

(2018) didapatkan hasil dimana keluarga yang memberikan dukungan baik dan tingkat

kepatuhannya baik sebanyak 29 responden dari 54 responden dan ditemukan adanya

kepatuhan klien dengan dukungan keluarga yang kurang yaitu sebanyak 13 responden.

(Latumenase et al, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Santoso, Kusuma &

Candrawati (2017) menyatakan bahwa sebanyak 91,7% responden memiliki

kepatuhan minum obat yang tergolong patuh . Kepatuhan mengkonsumsi obat klien

skizofrenia dipengaruhi oleh keluarga yang tinggal satu rumah karena keluarga

dapat mengingatkan jika klien lupa minum obat, pendampingan/pengawasan agar

obat diminum sesuai dosis serta mengantar untuk kontrol secara rutin yang

bertujuan untuk mempertahankan kepatuhan (Santoso et al, 2017). Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2019) diperoleh hubungan dukungan keluarga

terhadap tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia menunjukkan bahwa 25

responden menerapkan dukungan informasi keluarga yang baik dengan data sebanyak

15 responden, dan yang tidak patuh sebanyak 10 responden. Sedangkan perolehan pada

analisa bivariate p value = 0,005 dengan p < 0,05 artinya ada hubungan antara

dukungan keluarga dalam kepatuhan minum obat pada klien skizoprenia. (Ginting

2019).
5

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap

penderita sakit. Fungsi dan peran keluarga adalah sebagai sistem pendukung dalam

memberikan bantuan, dan pertolongan bagi anggotanya dalam perilaku minum

obat, dan anggota keluarga akan siap memberikan pertolongan dan bantuan ketika

dibutuhkan (Kemenkes RI, 2018). Dukungan Keluarga menurut Friedman (2010)

menyatakan bahwa dukungan keluarga bentuk sikap, tindakan serta penerimaan

keluarga yang sakit. Keluarga memiliki fungsi sebagai system pendukung yang

selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan ketika diperlukan. Dukungan

keluarga adalah keseluruhan dari bantuan yang telah diberikan oleh setiap anggota

keluarga sehingga memberikan perasaan nyaman secara fisik dan psikologis pada

individu yang mengalami tekanan (Rahmah 2016). Dukungan keluarga menurut

Lestari (2012) merupakan interaksi yang berupa perawatan, kehangatan,

persetujuan dan berbagai perasaan positif terhadap keluarga. Dukungan ini

mengarah pada aspek emosi yang mencangkup perilaku-perilaku secara fisik atau

verbal yang menunjukan afeksi atau dorongan dan komunikasi yang positif dan

terbuka.

Dukungan keluarga juga merupakan suatu persepsi mengenai bantuan yang

berupa perhatian, penghargaan, informasi, nasehat maupun materi yang diterima

klien Skizofrenia pasca perawatan dari anggota keluarga lainnya dalam rangka

menjalankan fungsi atau tugas yang terdapat di dalam sebuah keluarga. Dukungan

keluarga diungkap melalui skala dukungan keluarga yang disusun berdasarkan

aspek dukungan keluarga dari House (Smet, 1994) yaitu dukungan emosional,

dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan normatif.


6

Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang di bentuk karna ikatan

perkawinan yang direncakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, baik

karena kelahiran (natural) maupun adopsi.

Kertchok et al. (2011) mengatakan bahwa peran keluarga sebagai pengasuh

utama (caregive) untuk merawat ODS. Penelitian dari (Yang et al. 2017)

menyampaikan ungkapan keluarga dalam merawat pasien skizofrenia, Keluarga

berperan sebagai pengasuh (caregiver) menghadapi tantangan dalam

menyeimbangkan tanggung jawab pengasuhan kepada pasien dengan kehidupan

mereka sendiri, khidupan anggota keluarga inti mereka, pekerjaan mereka, dan

hubungan social mereka (Barnable et al. 2006; Schmid et al. 2009)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badarudin (2018) Diketahui

bahwa dari total 92 responden yang diteliti, sebanyak 62 responden (67,4%)

mendapat dukungan yang baik dari dan sebanyak 30 responden (32,6%) mendapat

dukungan cukup. Hasil penelitian ini juga didukungan oleh penelitian terdahulu

Rizka (2017) yang menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada pasien dalam

kategori baik berjumlah 89 responden penelitian lain oleh Sari (2017) menunjukkan

bahwa dukungan keluarga pada pasien dalam kategori baik sebanyak 35 responden

(50,0) dengan jumlah total responden 70 (Badarudin 2018).

Berdasarkan data-data dan fenomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk

mendeskripsikan hasil penelitian-penelitian sebelumnya dan teori yang ada

mengenai “ Pengaruh Dukungan Keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat

pada klien Skizofrenia” berupa Literature Review.


7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam literatur

review ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan

minum obat pada klien skizofrenia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari literatur review ini adalah :

1. Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kepatuhan

minum obat pada klien skizofrenia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari literatur riview ini :

1. Manfaat Klinis

Menjadi informasi tambahan bagi petugas kesehatan terkait Pengaruh

dukungan keluarga dalam kepatuhan minum obat klien skizofrenia

2. Manfaat Masyarakat

Masyarakat, khususnya keluarga klien agar mengetahui bentuk dukungan

keluarga dalam kepatuhan minum obat klien skizofrenia dan Mengetahui

Pengaruh dukungan keluarga dalam kepatuhan minum obat klien

skizofrenia

3. Manfaat Akademis

Menjadi rujukan dan sumber referensi untuk penelitian selanjutnya

dengan tema dan topik yang serupa.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Skizofrenia

2.1.1 Pengertian Skizofrenia

Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa yang mempengaruhi otak dan

menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh

dan terganggu. Skizofrenia tidak dapat didefinisikan sebagai penyakit tersendiri,

melainkan diduga sebagai suatu sindrom atau proses penyakit yang mencakup

banyak jenis dengan berbagai gejala (Anistasia, 2014). Skizofrenia merupakan

penyakit otak neurologis yang berat dan terus menerus.Respons dapat berupaya

yang sangat mengganggu kehidupan baik individu, keluarga dan masyarakat.

Karena gejalanya yang dikeluarkan berupa sulit memulai pembicaraan, afek tumpul

atau datar, berkurangnya motivasi, atensi, pasif, apatis, defisit perhatian, dan

penarikan diri. Gejala lainnya dapat bertambah meliputi waham, halusinasi,

gangguan pemikiran, bicara kacau, perilaku bizar, dan afek tidak sesuai (Stuart,

2016).

Skizofrenia merupakan gangguan yang terjadi pada fungsi otak sehingga

menyebabkan perubahanperubahan pada struktur fungsi otak, kimia dan genetik.

Pada akhirnya mempengaruhi persepsi penderita, cara berpikirnya, bahasa, emosi

dan perilaku sosialnya (Sutini & Yosep, 2016). Direja (2017) mengatakan bahwa

skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan adanya gangguan

pada proses pikir penderita dan adanya disharmoni (keretakan maupun perpecahan)

antara proses pikirnya,

8
9

afek/emosi, keinginan, psikomotor dan distorsi kenyataan. Hal ini disebabkan

karena adanya efek dari waham dan halusinasi yang berujung pada timbul

inkoherensi. Menurut Stuart (2016) dan American Psychiatric Association (2013)

mengatakan skizofrenia merupakan penyakit otak neurobiologis ataupun gangguan

jiwa berat yang perjalanan penyakitnya berlangsung kronis dan terusmenerus. Efek

dari penyakit ini berupa adanya respons yang sangat mengganggu di kehidupan

penyadang, keluarga dan masyarakat.

Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan otak atau penyakit mental yang

bersifat kronis, berat, dan melumpuhkan ditandai dengan adanya gejala halusinasi,

delusi, komunikasi yang tidak terorganisir, tidak mampu membuat sebuah

perencanaan, motivasi yang berkurang dan memiliki afek yang tumpul (Emsley et

al., 2013).

2.1.2 Penyebab skizofrenia

Faktor penyebab seseorang mengalami skizofrenia hingga sekarang masih

belum ditemukan secara pasti. Namun dari beberapa penelitian yang telah

dilakukan tidak ditemukan faktor penyebab secara tunggal. Adanya kombinasi

antara genetika, lingkungan, struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah

mungkin memliki peran atas terjadinya skizofrenia (Sansa et al., 2016., Krisnani &

Hadrasari, 2017).

Sutini & Yosep (2016) mengatakan bahwa penyebab lain skizofrenia

berdasarkan dari beberapa penelitian antara lain karena faktor genetik, virus, auto

antibody dan malnutrisi. Studi yang dilakukan terhadap keluarga menyebutkan


10

peran genetik terhadap terjadinya skizofrenia ditemukan pada orang tua 5,6 %,

saudara kandung 10,1 %, anak-anak 12,8 % dan penduduk secara keseluruhan

0,9%. Selain itu studi yang dilakukan terhadap orang yang kembar terutama kembar

identik juga akan berperan mengalami skizofrenia sebanyak 59,20% dan kembar

fraternal 15,2%.

Sehingga kesimpulannya skizofrenia muncul apabila terjadi hubungan antara

abnormal gen dengan virus atau infeksi kehamilan yang mengganggu

perkembangan otak janin, menurunnya autoimun yang disebabkan oleh adanya

infeksi selama kehamilan dan kekurangan gizi yang cukup berat terutama pada

trimester kehamilan.

Selanjutnya apabila seseorang yang sudah memiliki faktor genetik tersebut,

maka apabila dia mengalami stressor psikososial dalam kehidupannya tidak

menutup kemungkinan mempunyai risiko lebih besar untuk menderita skizofrenia

dari pada orang yang tidak ada faktor epigenetik sebelumnya.

2.1.3 Dampak skizofrenia

Menurut Ban et al (2017) mengatakan bahwa skizofrenia memiliki tingkat


pemulihan yang rendah, sehingga dengan adanya prognosis semacam ini
memberikan dampak berupa beban bukan hanya bagi orang dengan skizofrenia,
namun juga buat keluarga mereka dan masyarakat (Asher et al., 2018).

1) Individu

Terbatasnya ketersedian layanan perawatan dan dukungan sumber daya dari

masyarakat untuk orang dengan skizofrenia, adanya stigma, menurunnya kualitas

hidup, sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, menurunnya kemampuan dalam


11

melakukan kegiatan sehari-hari, ketidakmampuan dalam membina hubungan

interpersonal, menurunnya kemampuan dalam perawatan diri, adanya percobaan

bunuh diri, ketergantungan sampai dengan kematian (Nakamura & Mahlich, 2017).

2) Keluarga

Dampak dari skizofrenia menimbulkan beban bagi keluarga sebagai caregiver

baik secara fisik, psikologis, kesehatan, ekonomi maupun sosial (Rofail et al.,

2016). Adanya penurunan kualitas hidup, terbatasnya waktu caregiver dalam

mencari dan memenuhi kebutuhan pribadi dan kesehatan mereka, terganggunya

rutinitas dan pekerjaan sehari-hari serta banyaknya waktu yang mereka habiskan

untuk memikirkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga yang

menderita gangguan jiwa, sehingga mereka lebih banyak mengabaikan kondisi

mereka sendiri (Young et al., 2018).

Selain itu, beban lain yang juga dirasakan keluarga sebagai caregiver adalah

beban dari segi keuangan selama memberikan perawatan, munculnya perasaan

bersalah atau menyalahkan diri sendiri, emosional, adanya pengucilan sosial,

keterbatasan waktu bagi caregiver untuk bersantai dan bersosialisasi, adanya

perasaan stigmatisasi dari orang-orang sekitar. Kondisi semacam ini pada akhirnya

akan memunculkan kerugian yang berdampak kepada kesehatan mereka secara

pribadi seperti adanya peningkatan rasa cemas, stres dan bahkan depresi (Gupta et

al., 2015).

3) Masyarakat
12

Pada umumnya kebanyakan masyarakat tidak mendukung dengan kehadiran

orang yang mengalami gangguan jiwa. Masyarakat menganggap bahwa gangguan

jiwa merupakan penyakit yang memalukan, membawa aib bagi keluarga,

berbahaya, mengganggu ketenangan masyarakat dan menjadi beban bagi

lingkungan masyarakat sekitarnya. Mereka cenderung mengisolasi secara sosial

budaya dan bahkan keluarga mereka sendiri juga tidak mendukung dengan

keberadaan mereka, sehingga kebanyakan orang dengan skizofrenia lebih memilih

untuk tinggal di Rumah Sakit Jiwa dengan alasan secara sosial mereka tidak ada

masalah (Purnomo, 2018).

Menurut Stuart (2016) mengatakan orang dengan gangguan jiwa sebenarnya

hanya mengalami adanya disfungsi psikobiologis dan bukan sebagai akibat dari

penyimpangan secara sosial ataupun konflik dengan masyarakat.

2.1.4 Penanganan skizofrenia

Penanganan skizofrenia dalam bentuk pengobatan harus segera dilakukan

secepat mungkin, karena keadaan psikotik yang lama akan menimbulkan

kemungkinan lebih besar penderita menuju kemunduran mental. Walaupun

penyandang skizofrenia mungkin tidak sembuh secara sempurna dan masih

menyisakan gejala-gejala sisa, tetapi dengan penanganan dan bimbingan yang baik,

penderita dapat ditolong untuk berfungsi secara terus menerus dan bisa melakukan

kegiatan yang sederhana baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat

(Maramis, 2009).

a. Farmakoterapi
13

Indikasi pemberian obat antipsikotik pada orang dengan skizofrenia bertujuan

mengendalikan gejala aktif dan mencegah kekambuhan. Strategi pengobatan

skizofrenia tergantung pada fase penyakit apakah bersifat akut atau kronis. Fase

akut biasanya ditandai gejala psikotik dan masih baru dialami atau yang kambuh

yang perlu segera diatasi. Tujuan terapi yang diberikan di fase akut ini adalah

mengurangi gejala psikotik yang parah. Pemberian fenotiazin biasanya waham dan

halusinasi hilang dalam waktu 2-3 minggu. Di fase 4-8 minggu penyandang masuk

ke tahap stabilisasi dengan gejala sedikit banyak sudah teratasi, tetapi resiko relaps

masih tinggi, apalagi bila pengobatan terputus atau penyandang mengalami stress.

Jika serangan skizofrenia baru yang pertama kali, maka sesudah gejala mereda dosis

dipertahankan selama beberapa bulan. Namun apabila serangan bersifat lebih dari

satu kali, maka sesudah gejala mereda, obat diberi terus selama satu atau dua tahun.

Pemilihan didalam penggunaan obat antipsikotik lebih banyak mempertimbangkan

profil dari efek samping dan respons penyandang pada pengobatan sebelumnya.

b. Non Farmakoterapi

Keberhasilan perawatan ditandai dengan kemampuan pasien hidup secara

mandiri di rumah sakit. Pemberian obat akan menjadi sia-sia, apabila tidak

ditunjang oleh peran serta dukungan keluarga yang tentunya mempunyai tanggung

jawab penting agar dapat merawat pasien skizofrenia di rumah dengan baik. Salah

satu terapi Non Farmakologi yang bisa digunakan adalah dengan melakukan terapi

keluarga dan terapi psikoreligius (Sutini & Yosep, 2016).

1) Terapi Keluarga

Muhith (2011) mengatakan bahwa didalam proses pelaksanaan perawatan


14

kepada anggota keluarga dengan gangguan jiwa, peran keluarga menjadi unsur

terpenting didalam proses pemulihan dan penyesuaian kembali kondisi keluarga

dengan gangguan jiwa setelah mereka selesai menjalani program perawatan. Hal

ini dikarenakan keluarga mampu mempengaruhi nilai, kepercayaan, sikap dan

perilaku anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Terapi keluarga yang paling

banyak digunakan untuk memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan

gangguan jiwa adalah terapi psikoedukasi keluarga. Terapi ini bertujuan bukan

hanya untuk memberikan informasi tentang perawatan kesehatan jiwanya saja,

namun juga aspek psikososial dan mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh

keluarga (Wulan, 2015).

2) Terapi Psikoreligius

Terapi psikoreligi merupakan sebuah terapi dengan pendekatan psikologi dan

spiritual. Terapi semacam ini lebih banyak melakukan pendekatan kepada Maha

Pencipta dengan cara melakukan ritual keagamaan, sholat, mengaji, berdoa, dzikir

dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan agama serta mengikuti

majelis-majelis ilmu seperti ceramah keagaaman (Sutini & Yosep, 2016., Hidaayah,

2018). Menurut Sulistyowati & Prihantini (2015) dalam Hidaayah (2018)

mengatakan bahwa apabila terapi psikoreligi ini dilakukan secara maksimal dan

bersifat rutin maka akan menjadi sebuah tindakan yang efektif dalam menurunkan

gangguan penyakit bahkan sampai dengan gangguan jiwa.


15

2.2. Dukungan Keluarga


2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga

Menurut Friedmen (2010) Dukungan keluarga merujuk pada dukungan yang

dirasakan oleh anggota keluarga dan dapat diakses (Anggota keluarga menerima

dukungan serta pendukung siap untuk memberikan bantuan dan juga pertolongan

jika dibutuhkan). Dukungan keluarga dapat berasal dari dalam keluarga seperti

dukungan dari pasangan, orang terdekat, atau keluarga besar (dalam jaringan sosial

keluarga).Jaringan sosial keluarga merupakan jaringan anggota keluarga yang

dimiliki oleh keluarga itu sendiri seperti saudara.

Dukungan keluarga juga diartikan sebagai suatu proses hubungan antar

keluarga dan lingkungannya. Tiga dimensi interaksi sosial yang bersifat timbal

balik (Sifat dan frekuensi dari hubungan timbal balik), komunikasi yang terjaga,

serta keterlibatan emosional perasaan keakraban dan rasa percaya terhadap anggota

keluarga. Dukungan keluarga merupakan proses yang terjadi selama masa hidup,

dengan sifat dan tipe dukungan yang bervariasi pada masing-masing tahap siklus

kehidupan keluarga. Dukungan keluarga memungkinkan keluarga berfungsi

dengan penuh kompetensi dan sumber. Hal tersebut meningkatkan adaptasi dan

kesehatan keluarga (Friedman 2010).

2.2.2 Bentuk Dukungan Keluarga


Bentuk Dukungan Keluarga Menurut Friedman (2010), keluarga memiliki

beberapa bentuk dukungan yaitu :


16

1) Dukungan Penilaian

Keluarga sebagai pendukung bertindak sebagai system pembimbing umpan

balik dan memecahan masalah bersama dengan anggota keluarga dengan

melakukan penilaian terhadap situasi yang dialami. Pemecahan masalah bersama

dapat dijelaskan sebagai situasi saat keluarga secara bersama-sama mampu

mendiskusikan masalah dengan segera, mencari pemecahan berdasarkan logika,

dan mencapai kesepakatan untuk mencapai keputusan bersama dengan anggota

keluarga berdasarkan kumpulan dari isyarat, persepsi dan saran anggota keluarga.

Dukungan penghargaan atau penilaian adalah keluarga bertindak membimbing dan

menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator identitas anggota

keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, dan perhatian (Friedman,

2013).

2) Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan,

bantuan finansial dengan menyediakan dana untuk biaya pengobatan, dan material

berupa bantuan nyata (instrumental support/ material support), suatu kondisi di

mana benda atau jasa akan mambantu memecahkan masalah kritis, termasuk di

dalamnya bantuan langsung seperti saat seseorang membantu pekerjaan sehari-hari,

menyediakan informasi dan fasilitas, menjaga dan merawat saat sakit, serta dapat

membantu menyelesaikan masalah. Pada dukungan nyata, keluarga sebagai sumber

untuk mencapai tujuan praktis. Meskipun sebenarnya, setiap orang dengan sumber-

sumber yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian

yang bertujuan untuk proses pengobatan. Akan tetapi, dukungan nyata akan lebih
17

efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan nyata akan

berakibat pada perasaan ketidakadekuatan dan perasaan berhutang, malah akan

manambah stres individu.

3) Dukungan Informasional

Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama,

termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah yang dihadapi pasien di

rumah atau di rumah sakit jiwa, memberikan nasihat, pengarahan, saran, atau

umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh sesorang. Keluarga dapat

menyediakan informasi dengan menyarankan tempat, dokter, dan terapi yang baik

bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada

dukungan informasi keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi

informasi.

4) Dukungan Emosional

Memberikan pasien rasa nyaman, merasa dicintai meskipun saat mengalami

suatu masalah, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian,

sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional

ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semngat kepada pasien

yang dirawat di rumah atau di rumah sakit jiwa. Jenis dukungan bersifat emosional

atau menjaga keadaan emosi atau ekspresi. Yang termasuk dukungan emosional ini

adalah ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian kepada individu.

Memberikan perasaan nyaman kepada individu, jaminan rasa memiliki, dan merasa

dicintai saat mengalami masalah, bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan

personal, cinta, dan emosi. Jika stres mengurangi perasaan seseorang akan hal yang
18

dimiliki dan dicintai, maka dukungan akan menghentikannya sehingga akan dapat

menguatkan kembali perasaan dicintai tersebut. Apabila dibiarkan terus-menerus

dan tidak terkontrol maka akan berakibat hilangnya harga diri.

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Dukungan keluarga

Faktor yang mempengaruhi dari dukungan keluarga menurut hasil penelitian

yang dilakukan oleh Firmansyah (2017) menunjukkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi dari dukungan keluarga, yakni :

1. Pengetahuan

Analisi penelitian didapatkan bahwa proporsi keluarga yang memiliki tingkat

pengetahuan baik tidak begitu jauh dengan keluarga yang memiliki tingkat

pengetahuan sedang, hal ini disebabkan karena adanya tingkat pendidikan,usia dan

pekerjaan yang berbeda. Tingkat pendidikan,usia dan pekerjaan berpengaruh pada

pengalaman dan paparan dari informasi yang diterima keluarga.

2. Spiritual

Analisis peneliti mengenai spiritual keluarga cenderung terbentuk dari agama

yang dianut oleh masyarakat setempat, terbentuknya spiritual membuat akumulasi

nilai tertinggi dari spiritual keluarga adalah memiliki keyakinan bahwa penyakit

yang diderita adalah kehendak tuhan dan nilai terendah didapatkan dari spiritual

keluarga yaitu memberikan keyakinan kepada anggota keluarga untuk selalu menjaga

kesehatan mereka.
19

3. Emosional Keluarga

Faktor emosional memiliki arti bagaimana keluarga dalam memecahkan

masalah yang dihadapi, hal tersebut dipengaruhi dengan adanya perbedaan usia,

tingkat pendidikan dan pekerjaan yang berbeda-beda.

4. Tingkat Ekonomi

Tingkat penghasilan dari keluarga dan juga ekonomi keluarga berpengarih

terhadap bagaimana keluarga memberikan dukungan, terutama finansial, keluarga

yang memiliki penghasilan diatas rata-rata cenderung memiliki nilai skor yang lebih

tinggi dalam memberikan dukungan.

5. Latar Belakang Budaya

Seimbangnya dari proporsi latar belakang budaya keluarga menunjukkan

bahwa keluarga mampu memodifikasi budaya turun temurun dimana budaya

tersebut berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan keluarga (Firmansyah,

Lukman, and Mambangsari 2016).

2.3. Kepatuhan minum obat

2.3.1 Pengertian kepatuhan

Menurut Gajski dan Karlovic (2008) Kepatuhan adalah sebuah istilah yang

menggambarkan bagaimana pasien mengikuti petunjuk dan rekomendasi terapi dari

perawat atau dokter. Perkin (2002) mengatakan bahwa kepatuhan merupakan

keputusan yang diambil oleh klien setelah membandingkan risiko yang dirasakan

jika tidak patuh dan keuntungan dari pengobatan. Jadi berdasarkan pengertian
20

diatas, bahwa kepatuhan merupakan kewenangan atau keputusan setiap pasien

(Gusmansyah G, 2016). Kaplan dan Sadok (1997) menguraikan perilaku kepatuhan

pada klien skizofrenia terdiri dari kepatuhan melakukan kontrol setelah perawatan,

kepatuhan mengkonsumsi obat secara tepat, dan kepatuhan mengikuti anjuran

tenaga kesehatan berupa perubahan pola hidup (contohnya cara mengatasi masalah)

sesuai dengan psikoterapi yang diberikan. Regimen terapi pada klien skizofrenia

membutuhkan waktu yang lama, efektifivitas obat yang optimal dicapai dalam

waktu tertentu, sehingga dibutuhkan kepatuhan (compliance) dan ketekunan dari

klien dalam pengobatan. Menurut Herdman (2012) salah satu kriteria hasil yang

diharapkan pada penatalaksanaan regimen terapeutik yang efektif adalah perilaku

kepatuhan dalam pengobatan.

Kepatuhan pengobatan pasien yang berhubungan dengan waktu, dosis dan

frekuensi pengobatan yang selama jangka waktu pengobatan yang di tentukan.

Berhasilnya suatu terapi tidak ditentukan oleh diagnosis dan pemilihan obat yang

tepat kepatuhan pasien untuk mengikuti terapi yang telah di tentukan, Salah satu

berhasilnya suatu kepatuhan adalah dukungan keluarga.

2.3.2 Kriteria kepatuhan

Niven (2002) mengatakan bahwa kepatuhan yang dimaksud pada pasien, yaitu

ketaatan dan kemauan yang baik dari pada pasien untuk selalu melakukan kontrol

yaitu rawat jalan kepelayanan kesehatan berupa unit rawat jalan/ poliklinik rumah

sakit jiwa setiap bulan setelah pasien menjalani rawat inap. Kontrol rutin/ perawatan

jalan kesehatan perlu dilakukan oleh pasien agar tidak terjadi putus obat, dan para

tenaga kesehatan juga dapat mengetahui perkembangan pasien. Kepatuhan kontrol


21

berobat adalah kepatuhan (keteraturan) klien skizofrenia terhadap pengobatan

dilihat dari datang atau tidaknya klien yang sudah ditetapkan, dihitung dari

kedatangan minimal 6 bulan (Indirawati R, 2013). Penderita yang patuh berobat

adalah yang menyediakan pengobatan secara teratur dan lengkap tanpa terputus

minimal 6 bulan sampai 9 bulan. Sedangkan penderita dikatakan lalai jika tidak

datang lebih dari 3 hari sampai 2 bulan dari tanggal perjanjian (Putri, 2013).

2.3.3 Faktor-faktor kepatuhan

Fleischhacker, dkk (2003) dalam mengklasifikasikan faktor-faktor

yang mempengaruhi kepatuhan pasien skizofrenia menjadi 4 faktor,

yaitu:

a. Faktor individu

Faktor individu meliputi usia, jenis kelamin, gangguan kognitif, dan

psikopatologi sebagai faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Pada pria di usia

dewasa awal memiliki kecendrungan tidak patuh karena kegiatan di usia

produktifnya. Usia lanjut menunjukkan kepatuhan yang rendah karena penurunan

kapasitas fungsi memori dan penyakit degeneratif selain skizofrenia yang

dialaminya. Tingkat kepatuhan wanita lebih tinggi daripada pria, wanita muda lebih

patuh dari wanita tua. Klien dengan gejala positif (waham dan maniak) sulit patuh

terhadap pengobatan karena merasa dipaksa dan takut diracuni. Kebiasaan klien

merokok juga akan mempengaruhi efek terapeutik antipsikotik. Faktor individu lain

yaitu: kurangnya informasi (pengetahuan), gangguan kognitif dan komorbiditas

(samalin, 2010). Persepsi klien terhadap suatu obat akan mempengaruhi kepatuhan,

klien yang paham akan instruksi obat cenderung lebih patuh. Selain itu keyakinan
22

dan nilai individu juga mempengaruhi kepatuhan, klien yang tidak patuh biasanya

mengalami depresi, ansietas dengan kesehatannya, memiliki ego lemah dan terpusat

perhatian pada diri sendiri. Sehingga klien merasa tidak ada motivasi, mengingkari

penyakitnya, dan kurang perhatian pada program pengobatan yang harus

dijalankan. Brunner dan Suddart (2002) mengemukakan psikososial seperti

intelegensia, sikap terhadap tenaga kesehatan, penerimaan, atau penyangkalan

terhadap penyakit, keyakinan agama dan budaya dan biaya finansial juga

mempengaruhi klien dalam mematuhi program pengobatan (Iswanti DI, 2012).

b. Faktor lingkungan

Menurut Fleischhacker,dkk (2003) faktor lingkungan yang mempengaruhi

kepatuhan meliputi: ketersediaan pelayanan fasilitas kesehatan, sikap terhadap

pengobatan, pandangan masyarakat terhadap skizofrenia. Keluarga dapat

mempengaruhi keyakinan, nilai kesehatan, dan menentukan program pengobatan

yang dapat diterima oleh klien. Keluarga berperan dalam pengambilan keputusan

tentang perawatan anggota keluarga yang sakit, menentukan keputusan mencari dan

mematuhi anjuran pengobatan.

Selain faktor dukungan keluarga, ada faktor lain yang mempengaruhi dalam

kepatuhan minum obat diantaranya yaitu jarak tempat tinggal. Jarak tempat tinggal

dengan rumah sakit juga menjadi penyebab ketidakpatuhan dalam berobat. Jarak

tempat tinggal merupakan jauh dekatnya perjalanan yang harus ditempuh oleh

pasien dalam pengobatan. Semakin jauh

jarak tempat tinggal dari fasilitas kesehatan, semakin besar risiko terjadinya

ketidakpatuhan berobat.
23

c. Faktor pengobatan

Faktor yang berhubungan dengan pengobatan antara efek samping, dosis yang

diberikan, cara penggunaan, lama pengobatan, biaya pengobatan, jumlah obat yang

harus diminum. Semakin banyak jumlah obat yang direkomendasikan maka

kemungkinan besar makin rendah tingkat kepatuhan karena kompleksitas

pengobatan yang harus dijalankan. Brunner dan Suddart (2001) mengemukakan

bahwa program terapeutik seperti kompleksitas program dan efek samping yang

tidak menyenangkan dari obat juga mempengaruhi kepatuhan.

Sebagian besar obat memiliki waktu pencapaian efek terapeutik yang cukup

lama, sehingga klien tidak segera merasakan manfaat obat yang diminum selama

ini. Tetapi, klien akan merasakan efek samping yang kurang menyenangkan terlebih

dahulu dibandingkan manfaat obat. Klien skizofrenia juga tidak segera kambuh

setelah putus obat, sehingga klien beranggapan kekambuhannya tidak ada

hubungannya dengan putus obat. Selain itu jumlah obat dan kerumitan cara

meminumnya juga mempengaruhi kepatuhan klien skizofrenia meminum obatnya.

Makin banyak jenis obat yang harus dia minum tiap harinya, maka klien akan

merasa semakin kesulitan mematuhi program pengobatan.

d. Faktor yang berhubungan dengan Petugas kesehatan

Kualitas interaksi antara klien dan petugas kesehatan menentukan derajat

kepatuhan. Kegagalan pemberian informasi yang lengkap tentang obat dari tenaga

kesehatan bisa menjadi penyebab ketidakpatuhan klien meminum obatnya.

Pemberian perawatan lanjutan ketika dirumah, keyakinan tenaga kesehatan

terhadap suksesnya pengobatan, hubungan yang baik dan tenaga kesehatan.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Literatur Review atau tinjauan

pustaka. Literatur Review dilakukan melalui pencarian artikel atau hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang menggambarkan tentang “Pengaruh Dukungan

Keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia” melalui

jurnal, internet, dan juga pustaka lainnya.

3.2 Strategi Pencarian

Strategi yang digunakan dalam pencarian artikel jurnal penelitian melalui

internet. Pencarian database yang digunakan adalah PUBMED dan Google Scholar

dari tahun 2016-2020. Kata kunci atau Keyword yang digunakan dalam pencarian

database adalah : Dukungan Keluarga, Kepatuhan minum obat (Medication

Adherence) dan Skizofrenia.

3.3 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011). Dalam kriteria inklusi

perlu adanya suatu kriteria untuk menghomogenkan artikel-artikel yang ditemukan

agar artikel yang didapatkan tidak terlalu banyak. Adapun kriteria inklusi dari

literature riview ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui Hubungan dukungan keluarga terhadap

kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia.

24
25

2. Menggunakan PICO ( population, intervention, compare, outcome) sebagai

berikut:

a. Population : Klien Skizofrenia

b. Intervention : Dukungan Keluarga

c. Comapre : tidak ada pembanding

d. Outcome : kepatuhan minum obat

3. Dipublikasikan dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia

4. Ketersediaan teks yakni full text

5. Diterbitkan dari tahun 2016-2020

3.4 Ekstraksi Data

Pada ekstrasi data, peneliti akan melakukan review article yang digunakan dan

tahap selanjutnya mengekstrasi data. Hasil dari ekstrasi data didapati hasil pasti dari

jumlah data awal yang dimiliki yang masih memenuhi syarat untuk di analisa lebih

lanjut. Pada penelitian ini kriteria eksklusi yang digunakan adalah artikel bukan

membahas selain mekanisme dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada

klien skizofrenia, tahun terbit kurang dari 2016, selain bahasa inggris atau

indonesia, systematic review.

Pada metode ekstraksi data, peneliti akan me-review artikel yang digunakan

untuk selanjutnya melakukan ekstraksi data sesuai dengan tujuan peneliti yakni

menganalisis Dukungan Keluarga, Kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia.

3.5 Sintesis Tematik

Setiap artikel yang ditemukan untuk selanjutnya digabungkan menjadi

modifikasi sintesis tematik oleh penulis. Langkah pertama keseluruhan text yang
26

disajikan sebagai hasil dan terkait tujuan sintesis diekstrasi dari artikel yang asli

kemudian dimasukan kedalam dokumen Excel. Unit dari teks kemudian diberi kode

sesuai dengan konten serta makna. Setelah itu, kode diurutkan kedalam tema,

mencakup dari dua hingga beberapa kode berbeda didalam temanya.

Setiap artikel yang ditemukan untuk selanjutnya digabungkan menjadi

modifikasi sintesis tematik oleh penulis. Langkah pertama keseluruhan text yang

disajikan sebagai hasil dan terkait tujuan sintesis diekstrasi dari artikel yang asli

kemudian dimasukan kedalam dokumen Excel. Unit dari teks kemudian diberi kode

sesuai dengan konten serta makna. Setelah itu, kode diurutkan kedalam tema,

mencakup dari dua hingga beberapa kode berbeda didalam temanya.


27

Dibawah ini terdapat bagan yang menggambarkan prosedur literatur review

artikel sebagai berikut:

Database Search : PUBMED,


Google Scholar (n: 997)
Artikel yang
dieksklusikan
(n: 380)

Publication Date, Lenguage yang


memenuhi
(n: 613) Artikel yang
dieksklusikan
(n: 596)
Text Availability, Article Type
yang
memenuhi (n: 17) Artikel yang
dieksklusikan
(n: 0)
Species, Journal Categories yang
memenuhi ( n: 17)
Artikel yang
dieksklusikan
(n: 7)
Artikel yang dimasukan pada review
lebih lanjut (n: 10)

Gambar 3.1 Sintesis tematik literature review Dukungan Keluarga,


kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia
28

Database yang digunakan dalam pencarian artikel meliputi Pubmed,Google

Scholar. Pada database Pubmed di tahap awal yaitu Identification ditemukan

sebanyak 140 artikel. Pada tahap screening, penulis melakukan filterisasi artikel

jurnal berdasarkan tahun terbit dan artikel jurnal berbahasa Inggris dan Indonesia

ditemukan sebanyak 37 artikel. Lalu dilakukan filterisasi dalam tahap screening

selanjutnya berdasarkan memenuhi kriteria PIO, ditemukan sebanyak 2 artikel.

Kemudian di filter kembali berdasarkan abstrak dan kategori artikel didapatkan

sebanyak 2 artikel jurnal. Pada tahap Eligibility, dilakukan filterisasi berdasarkan

artikel jurnal full text dan ditemukan sebanyak 1 artikel.

Pada database Google Scholar di tahap awal yaitu Identification ditemukan

sebanyak artikel jurnal. Pada tahap Screening, penulis melakukan filterisasi artikel

jurnal berdasarkan tahun terbit dan artikel jurnal berbahasa Inggris dan Indonesia,

ditemukan sebanyak 856 artikel. Lalu, filterisasi dalam tahap screening selanjutnya

berdasarkan memenuhi kriteria PIO, ditemukan sebanyak 579 artikel jurnal.

Kemudian dilakukan filterisasi kembali berdasarkan abstrak dan kategori artikel

didapatkan 9 artikel jurnal. Pada tahap Eligibility, dilakukan filterisasi berdasarkan

artikel jurnal full text ditemukan sebanyak artikel jurnal.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

Hasil dari pencarian artikel yang memenuhi kriteria inklusi dapat dilihat
pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Rangkuman 10 artikel memenuhi kriteria inklusi


BAHASA TAHUN DATABASE N JENIS STUDI PENELITIAN
Quasy-experiment
English 2016 - Google Scholar 9 9
and 2020 PUBMED
1 1
Indonesia
HASIL 10 10

Artikel yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan studi Penelitian

pendekatan “cross sectional”, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor-faktor dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).

29
30

Adapun Hasil Sistematic Review berada dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Sistematic Review


No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan
Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
1. 2017 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Penelitian ini menunjukan bahwa Dukungan keluarga yang
1. Rizhal dukungan sectional untuk mengetahui dukungan keluarga terhadap pasien diberikan keluarga terhadap
Hamdan keluarga Sampel : 85 orang hubungan antara Skizofrenia yang sedang menjalani pasien Skizofrenia sebagian
2. Tanto dengan Instrumen : kuisioner dukungan keluarga rawat jalan tergolong baik (67,1%). besarnya tergolong baik.
Haryant tingkat tertutup dengan tingkat Tingkat kepatuhan minum obat pada Kepatuhan minum obat pada
3. Novita kepatuhan Teknik sampling : kepatuhan minum obat pasien Skizofrenia tergolong patuh pasien Skizofrenia mayoritas
Dewi minum purposive pada pasien (89,41%). Hasil uji statistik dengan orang tergolong patuh.
obat pada sampling Skizofrenia. menggunakan analisa spearman Ada hubungan antara dukungan
pasien Variabel independen correlation diperoleh r = 0,382 dengan p keluarga dengan tingkat
skizofrenia : dukungan keluarga = 0,000 menunjukkan adanya hubungan kepatuhan minum obat pada
di ruang Variabel Dependen : antara dukungan keluarga dengan pasien skizofrenia di Ruang
rawat jalan Kepatuhan minum tingkat kepatuhan minum obat pada Rawat jalan Rumah Sakit Jiwa
rumah obat pasien Skizofrenia di Ruang Rawat Provinsi NTB.
sakit jiwa Analisis : uji Jalan Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
mutiara spearman Provinsi NTB dengan nilai kekuatan
sukma correlation dengan korelasi spearman correlation yang
provinsi program SPSS pada menandakan kriteria hubungan yang
NTB α = 0.05 erat.
2. 2019 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil dari penelitian ini menunjukkan Adanya hubungan antara
1. Alfu dukungan sectional untuk mengetahui sebanyak 33 dukungan keluarga dukungan keluarga dengan
wa Ichda keluarga Sampel : 35 orang hubungan antara (94,3%) memberikan dukungan kepatuhan pengobatan pada
2. Laksmi dengan Instrumen : kuisioner dukungan keluarga keluarga tinggi kepada anggota pasien rawat jalan skizofrenia di
31

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Maharani kepatuhan Teknik sampling : dengan kepatuhan keluarganya yang mengalami RSUD Banyumas
3. Masita pengobata total sampling pengobatan pasien skizofrenia. Hasil dari kepatuhan
Wulandar n pasien Variabel independen rawat jalan skizofrenia pengobatan menunjukkan hasil sebesar
i rawat jalan : dukungan keluarga di RSUD Banyumas. 68,6% pasien rawat jalan skizofrenia
skizofrenia Variabel Dependen : memiliki tingkat kepatuhan pengobatan
di RSUD Kepatuhan minum tinggi. Hasil uji korelasi Spearman
Banyumas obat didapatkan nilai p<0,001 menunjukkan
Analisis : uji bahwa adanya korelasi yang bermakna
spearman antara variabel dukungan keluarga
correlation dengan kepatuhan
pengobatan. Nilai r = 0,846
menunjukkan bahwa kedua variabel
memiliki kekuatan korelasi yang sangat
kuat.
3. 2017 Dukungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil penelitian menunjukkan dukungan Ada hubungan antara dukungan
1. keluarga sectional. untuk mengetahui keluarga terhadap pasien skizofrenia keluarga dengan kepatuhan
Kristiani mempenga Sampel : 72 orang hubungan antara yang sedang menjalani rawat jalan minum obat pasien skizofrenia
Bayu ruhi Instrumen : dukungan keluarga tergolong baik (58,3%). Kepatuhan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah
Santoso kepatuhan Kuesioner dengan kepatuhan minum obat tergolong patuh (91,7%). Sakit Jiwa Dr. Radjiman
2. Farida minum Teknik Sampling : minum obat pasien Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh Wedioningrat Lawang.
Halis obat insidental sampling skizofrenia. p-value sebesar 0,002< 0,05 sehingga
Dyah pasien Variabel Independen hal ini menunjukan bahwa ada
Kusuma skizofrenia : Dukungan keluarga hubungan antara dukungan keluarga
3. Erlisa Variabel Dependen : dengan kepatuhan minum obat pasien
Candraw Kepatuhan minum skizofrenia.
ati obat
32

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Analisis : Spearman
rank

4. 2018 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil uji statistik (Chi square) pada Dukungan keluarga sangat
1. Ronny dukungan sectional. untuk mengetahui penelitian ini didapatkan p value < 0,05 penting bagi pasien skizofernia
Latumena keluarga Sampel : 54 orang Hubungan Dukungan yaitu sebesar 0,00 dapat disimpulkan dalam meningkatkan kepatuhan
se dengan Instrumen : Keluarga Dengan bahwa ada hubungan antara dukungan pasien menjalani pengobatan
2. Cut kepatuhan Kuesioner Kepatuhan Minum keluarga dengan kepatuhan minum dan perawatan baik di rumah
Mutia minum Teknik Sampling : Obat Pada Pasien obat pada pasien skizofrenia, dimana maupun di rumah sakit.
Tatisina obat pada Accidental Sampling Skizofrenia Di RSKD keluarga yang memberikan dukungan
pasien Variabel Independen Provinsi Maluku baik (53,7%) dan tingkat kepatuhannya
skizofrenia : Dukungan keluarga baik sebanyak 29 responden (77,8%)
di rumah Variabel Dependen : dari 54 responden.
sakit Kepatuhan minum
khusus obat
daerah Analisis : uji Chi-
provinsi Square dengan
maluku tingkat kemaknaan
0,05.

5. 2018, Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang sangat
33

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Verra dukungan sectional. untuk mengetahui dari 18 responden yang memiliki bermakna antara dukungan
Karame, keluarga Sampel : 34 orang hubungan dukungan dukungan keluarga yang kurang keluarga dengan kepatuhan
Julita dengan Instrumen : keluarga dengan (52,9%) terdapat 17 responden ( 50 % ) minum obat di Poliklinik Jiwa
Legi, kepatuhan Kuesioner kepatuhan minum obat dengan kepatuhan minum obat yang RSJ Prof. Dr. V. L.
Marchell minum Teknik Sampling : pasien skizofrenia kurang patuh dan kepatuhan minum obat Ratumbuysang Manado.
a obat Accidental Sampling yang patuh hanya 1 responden (2,9%),
Hamenda pasien Variabel Independen sedangkan terdapat 16 yang memiliki
skizofrenia : Dukungan keluarga dukungan keluarga yang baik (47,2%)
afektif Variabel Dependen : terdapat 5 responden (14,7%) yang
yang Kepatuhan minum Kepatuhan minum obat yang kurang
berobat obat patuh dan 11 responden (32,4%)
jalan di Analisis : uji Chi- Kepatuhan minum obat yang patuh.
poliklinik Square Berdasarkan hasil uji chi-square, tingkat
jiwa rsj kepercayaan 95% (α 0,05),
Prof DR. menunjukkan hasil bahwa ada hubungan
V.L dukungan keluarga dengan Kepatuhan
Ratumbuy minum obat. Hal ini terlihat pada nilai
sang p= 0,000 yakni lebih kecil dibandingkan
manado nilai α 0,05.
6. 2017 Hubungan Studi Desain : Cross Tujuan penelitian ini Berdasarkan tabel di atas diketahui Berdasarkan hasil penelitian
1. I Ketut dukungan sectional. adalah untuk bahwa dari 286 responden yang dinyatakan bahwa ada hubungan
Alit keluarga Sampel : 286 orang mengetahui hubungan dukungan keluarga tinggi 244 orang antara dukungan keluarga
Adianta dengan Instrumen : dukungan keluarga (85,3%), dukungan keluarga sedang 41 dengan tingkat kepatuhan
2. I Made tingkat Kuesioner dengan tingkat orang (14,3%) dan dukungan keluarga minum
Sedana kepatuhan Teknik Sampling : kepatuhan minum obat rendah 1 orang (0,3%).Hasil penelitian obat pada pasien skizofrenia di
Putra minum Consecutive pada pasien skizofrenia. menunjukan bahwa dari 286 responden , Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
34

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
obat pada Sampling yang patuh 270 responden (94,4%),
pasien Variabel Independen kurang patuh 16 responden (5,6%).
skizofrenia : Dukungan keluarga
Variabel Dependen :
Kepatuhan minum
obat
Analisis : technique
using Spearman
Rank (rho) dengan
taraf signifikansi
0,05.
7. 2018 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini untuk Hasil penelitian menunjukan Dukungan Dukungan keluarga pada pasien
1. Angel dukungan sectional. mengetahui hubungan keluarga pada pasien skizofrenia Rumah skizofrenia di rumah sakit Prof.
Pelealu keluarga Sampel : 37 orang dukungan keluarga Sakit Prof. Dr. V. L. Dr. V.L. Ratumbuysang
2. Hendro dengan Instrumen : dengan kepatuhan Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara provinsi Sulawesi Utara
Bidjuni kepatuhan Kuesioner minum obat. terbanyak ada pada kriteria baik terbanyak adalah kategori baik.
3. minum Teknik Sampling : sebanyak 22 responden atau 59,5 %. Kepatuhan minum obat pada
Ferdinan obat simple random Kepetuhan minum obat pasien pasien skizofrenia di rumah sakit
d pasien sampling skizofrenia di Rumah Sakit Prof. Dr. V. Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Wowiling skizofrenia Variabel Independen L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi provinsi Sulawesi Utara
afektif : Dukungan keluarga Utara paling banyak adalah kategori terbanyak adalah tingkat sedang
yang Variabel Dependen : tinggi 17 responden atau 45, 9%. dan rendah
berobat Kepatuhan minum Terdapat hubungan signifikan
jalan di obat antara dukungan keluarga
poliklinik Analisis : chi square dengan kepatuhan minum obat
jiwa rsj dengan tingkat pasien skizofrenia di rumah sakit
35

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Prof DR. kepercayaan 95 % (α Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
V.L = 0,05 ) diperoleh provinsi Sulawesi Utara
Ratumbuy hasil p
sang value 0,000 < 0,05.
provinsi
sulawesi
utara
8. 2017 Relationsh Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil penelitian ini, 64,8% responden Temuan ini didukung oleh
1. Heni ip between sectional. untuk mengetahui mematuhi pengobatan mereka. Tiga beberapa penelitian yang
Purnam family Sampel : 88 orang hubungan antara perempat dari responden memiliki menyatakan bahwa terdapat
2. support Instrumen : dukungan keluarga tingkat dukungan keluarga tinggi hubungan yang tidak signifikan
Anchalee and Medication dengan kepatuhan (76,1%), 18,2% memiliki tingkat sedang antara dukungan keluarga
porn medication Adherence Rating minum obat pada dan hanya 5,7% yang memiliki tingkat dengan kepatuhan minum obat
Amataya adherence Scale (MARS) pasien skizofrenia dukungan keluarga rendah. pada pasien skizofrenia
kul among Teknik Sampling :
3. patients purposive sampling
Sonthaya with Variabel Independen
Maneerat schizophre : Dukungan keluarga
nia Variabel Dependen :
Kepatuhan minum
obat
Analisis : uji Chi-
Square

9. 2019, Hubungan Studi Desain : Cross Tujuan penelitian untuk Hasil penelitian ini didapatkan data Penelitian ini menyatakan
36

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Randy Dukungan sectional. mengetahui hubungan bahwa dari 98 responden, 51 responden bahwa dukungan keluarga yang
Refnande Keluarga Sampel : 98 orang dukungan keluarga (52,0%) memberikan dukungan yang buruk dapat menyebabkan
s dengan Instrumen : dengan kepatuhan baik kepada klien skizofrenia sehingga kepatuhan minum obat pasien
Kepatuhan Kuesioner minum obat pasien 36 klien (70,6%) mempunyai tingkat semakin rendah. Berdasarkan
Minum Teknik Sampling : skizofrenia di kepatuhan minum obat yang tinggi dan hal ini, maka perlu diberikan
Obat Snowball Sampling Poliklinik Rumah Sakit hanya 6 klien (11,8%) yang memiliki penyuluhan keperawatan kepada
Pasien Variabel Independen Jiwa Prof. HB. Saanin kepatuhan minum obat yang rendah. keluarga mengenai dukungan
Skizofreni : Dukungan keluarga Padang Thn 2019. Sedangkan 47 responden memberikan keluarga dan perawatan pasien
a di Variabel Dependen : dukungan yang buruk terhadap klien skizofrenia agar kepatuhan
Poliklinik Kepatuhan minum skizofrenia, sehingga 27 klien (57,4%) minum obat semakin tinggi.
Rumah obat memiliki tingkat kepatuhan yang rendah
Sakit Jiwa Analisis : uji Chi- dalam meminum obat dan hanya 7 klien
Prof. HB. Square (14,9%) yang memiliki kepatuhan tinggi
Saanin dalam minum obat.
Padang
Tahun
2019
10. 2016 Hubungan Studi Desain : Cross Tujuan penelitian untuk Hasil penelitian yang dilaksanakan pada Berdasarkan hasil penelitian
1. Riska dukungan sectional. mengetahui hubungan 40 responden di Wilayah Kerja disimpulkan bahwa ada
Ratnawat keluarda Sampel : 40 orang dukungan keluarga Puskesmas Kaibon tentang dukungan hubungan dukungan keluarga
i dengan Instrumen : dengan kepatuhan keluarga pada penderita dengan tingkat kepatuhan
kepatuhan Kuesioner minum obat pasien skizofreniabahwa keluarga yang tidak penderita skizofrenia dalam
berobat Teknik Sampling : skizofrenia mendukung sebanyak 19 orang (47,5%) menjalani pengobatan di
penderita Quota Sampling dan keluarga yang mendukung sebanyak Pukesmas Kaibon Kabupaten
Variabel Independen 21 orang (52,5%). Hal ini menunjukkan Madiun
: Dukungan keluarga bahwa penderita skizofrenia di Wilayah.
37

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Variabel Dependen : Berdasarkan hasil penelitian yang
Kepatuhan minum dilaksanakan pada 40 responden tentang
obat Kepatuhan Berobat pada Penderita
Analisis : uji Chi- Skizofrenia bahwa responden yang tidak
Square patuh sebanyak 17 orang (42,5 %) dan
yang patuh sebanyak 23 orang (57,5 %).
Hal ini menunjukkan bahwa penderita
skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kaibon memiliki kepatuhan berobat
yang
baik.
38

4.2 Pembahasan

Pembahasan Literature Review penelitian ini terdapat 10 artikel mengenai

tingkat Dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia. Pada

artikel yang digunakan ditemukan hubungan yang signifikan antara dukungan

keluarga dengan kepatuhan minum obat. Dukungan keluarga yang tinggi dan

sedang dapat meningkatkan tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia.

Dan ditemukan juga hubungan Dukungan keluarga yang rendah mengakibatkan

rendahnya tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat yaitu dari

dukungan keluarga. Dukungan keluarga yang dimaksud tentunya yang berasal dari

keluarga inti (Ayah,ibu,adik dan kakak atau suami, istri dan anak). Bentuk

dukungan keluarga yang diberikan berupa dukungan emosional (perhatian,

penghargaan, kepercayaan, cinta, dan kesediaan mendengarkan) , penilaian

(ungkapan hormat yang positif), instrumental (uang, barang, dan jasa) dan

informasional (nasihat, rekomendasi, dan konsultasi).

Dukungan keluarga sangat penting untuk membantu pasien

bersosialisasi kembali, menciptakan kondisi lingkungan suportif, menghargai

pasien secara pribadi dan membantu pemecahan masalah. Dukungan keluarga akan

mempengaruhi kepatuhan minum obat klien.

1). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada klien

skizofrenia di ruang rawat jalan rumah sakit jiwa mutiara sukma provinsi NTB.

Intervensinya adalah dukungan keluarga untuk mengawasi dan menemani klien

saat minum obat sesuai jadwal dan dosis selama pengobatan dirumah, keluarga

mengantar klien kontrol sesuai jadwal, institusi pelayanan dan profesi perawat
39

memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan

minum obat klien skizofrenia. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa Dukungan

keluarga yang diberikan terhadap klien Skizofrenia sebagian besarnya tergolong

baik. Kepatuhan minum obat pada klien Skizofrenia mayoritas tergolong patuh

dan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum

obat pada klien skizofrenia di Ruang Rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi

NTB. Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu tidak dijelaskan bentuk dari

dukungan keluarga. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Keberadaan

dukungan sosial keluarga secara lebih spesifik yang kuat terbukti berhubungan

dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan dapat

menjaga fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosional.

2). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan Klien Rawat

Jalan Skizofrenia di RSUD Banyumas. Intervensinya adalah mengetahui

hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan klien rawat

jalan skizofrenia di RSUD Banyumas. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa

penyebab rendahnya kepatuhan pengobatan tidak hanya disebabkan oleh diri

klien melainkan dari faktor-faktor lain, salah satunya adalah keluarga klien.

Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu tidak dijelaskan bentuk dari dukungan

keluarga. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hubungan dukungan

keluarga dengan kepatuhan pengobatan klien rawat jalan skizofrenia di RSUD

Banyumas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

dukungan keluarga, maka semakin tinggi kepatuhan pengobatan klien rawat

jalan skizofrenia, sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga, maka semakin

rendah tingkat kepatuhan pengobatan klien rawat jalan skizofrenia.


40

3). Dukungan keluarga mempengaruhi kepatuhan minum obat klien skizofrenia.

Intervensinya adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga

dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia. Dukungan sosial merupakan

bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orang-orang tertentu dalam

kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat

individu merasa diperhatikan, dicintai, dihargai serta diberikan dukungan kearah

yang lebih baik. Individu yang menerima dukungan sosial memahami makna

dukungan sosial yang diberikan orang lain, dalam hal ini pemberi dukungan

sosial terdekat dengan individu penerima adalah keluarga. Kepatuhan

mengkonsumsi obat klien skizofrenia dipengaruhi oleh keluarga yang tinggal

satu rumah karena keluarga dapat mengingatkan jika klien lupa minum obat,

pendampingan/pengawasan agar obat diminum sesuai dosis serta mengantar

untuk kontrol secara rutin yang bertujuan untuk mempertahankan

kepatuhan.Keluarga juga dapat memberikan dukungan dan membuat keputusan

mengenai perawatan dari anggota yang sakit, serta menentukan keputusan untuk

mencari dan mematuhi anjuran pengobatan. Hasil dalam penelitian ini, Sejalan

dengan penelitian sebelumnya yang serupa dengan hasil temuan yang

menunjukkan Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan

minum obat klien skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr.

Radjiman Wedioningrat Lawang.


41

4). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada klien

skizofrenia di rumah sakit khusus daerah provinsi Maluku. Intervensinya

adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Minum Obat Pada Klien Skizofrenia Di RSKD Provinsi Maluku. Dari hasil

penelitian ini bahwa kepatuhan minum obat klien skizofrenia perlu

mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, karena keluarga merupakan orang

terdekat dengan penderita skizofrenia. Hasil wawancara dengan 3 perawat yang

bertugas di Instalasi rawat jalan di poliklinik jiwa RSKD Provinsi Maluku

dilaporkan bahwa sebagaian besar penderita yang berobat diantar oleh

keluarganya namun hal tersebut tidak cukup untuk menunjukan bentuk

dukungan yang diberikan oleh keluarga tehadap klien karena sebagaian dari

klien yang datang adalah klien yang pernah menjalani pengobatan sebelumnya.

Keluarga yang mendorong penderita untuk patuh pada pengobatan, keluarga

yang mendampingi penderita saat minum obat, dengan dukungan dari keluarga

penderita skizofrenia akan patuh pada pengobatan, sehingga prevalensi

kekambuhan pada klien skizofrenia akan berkurang. Hasil dalam penelitian ini,

Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang serupa dengan hasil temuan yang

menunjukkan Dukungan keluarga sangat penting bagi klien skizofernia dalam

meningkatkan kepatuhan klien menjalani pengobatan dan perawatan baik di

rumah maupun di rumah sakit.

5). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia

afektif yang berobat jalan di poliklinik jiwa rsj prof dr. V.l ratumbuysang

manado. Intervensinya adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga

dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia afektif yang berobat jalan di
42

Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Prof Dr. V.L. Ratumbuysang Manado. Semakin

kurang dukungan emosional yang diberikan keluarga, tingkat kekambuhan klien

semakin meningkat. Dukungan yang dimiliki oleh seseorang dapat mencegah

berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Keluarga adalah bagian

dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan

yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai dan dari

keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk

membangun suatu kebudayaan maka seharusnya dimulai dari keluarga. Dari

diagram distribusi frekuensi dukungan keluarga, terlihat bahwa responden

terbanyak menyatakan bahwa sangat penting dukungan keluarga terhadap klien

skizofrenia afektif. Keluarga menggambarkan perilaku interpersonal, sifat,

kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.

6).Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan

minum obat pada klien skizofrenia. Klien skizofrenia sangat memerlukan

dukungan dari keluarga dalam proses penyembuhan klien karena mempunyai

peranan yang besar bagi klien skizofrenia, dari hasil crosstab antara umur, jenis

kelamin dan pekerjaan sangat mempengaruhi dimana keluarga yang bekerja

sebagai swasta dapat memberikan waktu lebih untuk memperhatikan dan

memberikan dukungan anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia.

Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa ada hubungan antara dukungan

keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia di Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali Tahun 2015.


43

7). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia

di rumah sakit jiwa prof. Dr. V. L. Ratumbuysang provinsi sulawesi utara.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

kepatuhan minum obat. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik

dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan

simple random sampling dengan jumlah sampel 37 orang. Dukungan keluarga

sangat berhubungan dengan kepatuhan minum obat klien, semakin besar

dukungan keluarga yang diberikan pada klien skizofrenia maka semakin besar

pula kepatuhan klien dalam menaati regimen terapi. Sebaliknya semakin kecil

dukungan maka akan berdampak terhadap ketidakpatuhan klien dalam minum

obat. . Hasil dalam penelitian ini, Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

serupa dengan yaitu terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga

dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia di rumah sakit Prof. Dr. V. L.

Ratumbuysang provinsi Sulawesi Utara.

8). Hubungan dukungan keluarga dan kepatuhan obat diantara klien dengan

skizofrenia. . Intervensinya adalah untuk mengetahui hubungan antara

dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia di

Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dalam penelitian ini, hampir tiga perempat

partisipan memiliki tingkat dukungan keluarga yang tinggi. Kemungkinan

alasan dari temuan ini adalah bahwa keluarga besar merupakan karakteristik

penting dari keluarga di Indonesia. Kebanyakan orang tinggal bersama dalam

satu rumah, terkadang terdiri dari lebih dari satu keluarga. Oleh karena itu,

setelah klien keluar dari rumah sakit atau selama rehabilitasi, anggota keluarga

akan merawat klien skizofrenia.


44

9). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Klien

Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang Tahun

2019. Intervensinya adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga

dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit

Jiwa Prof. HB. Saanin Padang Tahun 2019. Terdapat hubungan yang bermakna

antara perilaku merokok dengan kualitas tidur pada mahasiswa laki-laki

Universitas Andalas tahun 2019 (p-value< 0,05).

10). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita skizofrenia.

Intervensinya adalah untuk Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap

kepatuhan berobat pada penderita skizofrenia di UPTD Puskesmas Kaibon

Kabupaten Madiun. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada

hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan penderita skizofrenia

dalam menjalani pengobatan di Pukesmas Kaibon Kabupaten Madiun. Saran

yang diberikan berdasarkan kesimpulan ditujukan pada petugas kesehatan dan

masyarakat dan penderita skizofrenia. Bagi petugas kesehatan untuk terus

melakukan kunjungan rumah keluarga penderita skizofrenia sehingga mereka

dapat membantu proses penyembuhan atau perawatan kepada penderita

skizofrenia. Bagi masyarakat hendaknya lebih meningkatkan dukungan

keluarga kepada penderita skizofreniaagar penderita skizofrenia merasa

terdorong, dan percaya diri dalam melaksankan pengobatan skizofreniadengan

rutin. Bagi penderita skizofreniaharus lebih rutin dalam menjalani pengobatan

sehingga penderita tidak mengalami kekambuhan. Bagi penderita skizofrenia

yang mengalami kekambuhan agar rutin dalam menjalani pengobatan sehingga

tidak mengalami kekambuhan yang lebih parah.


45

Berdasarkan hasil di atas , teori Friedman (2010) yang menyebutkan

bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu dukungan informasi,

dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jika keempat

dukungan ini ada dalam keluarga pasien maka akan berdampak positif pada pasien.

Dan teori (Rizhal Hamdani et al, 2017) menyebutkan bahwa tingkat kepatuhan

minum obat pada klien skizofrenia dipengaruhi oleh keluarga yang tinggal satu

rumah, karena keluarga dapat mengingatkan jika klien lupa minum obat,

pendamping atau pengawas agar obat diminum sesuai petunjuk, macam-macam

obat, lama pengobatan, serta mengantar kontrol atau jadwal mengambil obat secara

rutin untuk bertujuan mempertahankan kepatuhan.

Berdasarkan hasil review dan teori, peneliti berpendapat bahwa

Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat klien

skizofrenia sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena Dukungan keluarga

berperan penting dalam proses kesembuhan klien skizofrenia sehingga dapat

mencapai tingkat kesembuhan yang optimal dan kepatuhan pengobatan klien

skizofrenia merupakan salah satu keberhasilan terapi. Klien yang tidak patuh dalam

pengobatan akan memiliki resiko kekambuhan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan klien yang patuh dalam pengobatan. Salah satu faktor penting yang

mempengaruhi kekambuhan klien skizofrenia adalah tingkat kepatuhan minum

obat klien tersebut.


46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa Semakin tinggi dukungan keluarga yang diberikan kepada

pasien skizofrenia mengakibatkan semakin tinggi tingkat kepatuhan minum obat

pasien skizofrenia dan Semakin rendah dukungan keluarga yang diberikan kepada

pasien skizofrenia mengakibatkan semakin rendah pula tingkat kepatuhan minum

obat pasien skizofrenia. Dukungan keluarga berperan penting dalam proses

kesembuhan klien skizofrenia sehingga dapat mencapai tingkat kesembuhan yang

optimal.

5.2 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan

berbagai bentuk desain dan variable lebih banyak lagi sehingga mampu mengetahui

factor-faktor lain yang mempengeruhi kepatuhan minum obat pada klien

skizofrenia.

2. Bagi tenaga kesehatan

Hasil penelitian Systematic review ini diharapkan dapat dijadikan tambahan ilmu

pengetahuan tentang peran perawat terhadap klien skizofrenia dalam memberikan

asuhan keperawatan mengenai hal-hal yang harus pasien dan keluarga klien ketahui

tentang konsep pengobatan sehingga dapat meningkatkan kinerja professional


47

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan dukungan

keluarga sehingga nantinya akan meningkatkan kepatuhan minum obat klien

skizofrenia .

4. Bagi masyarakat dan keluarga

Hasil penelitian Systematic Review ini dapat digunakan bagi masyarakat atau

khususnya bagi keluarga klien atau orang dilingkunganya yang terdapat klien

skizofrenia sebagai informasi tentang pentingnya peran keluarga dalam mendukung

klien skizofrenia dalam keberlangsungan pengobatan yang berkaitan dengan

kepatuhan minum obat agar mencapai tingkat kesembuhan yang optimal.


48

DAFTAR PUSTAKA

Pelealu Angel, Hendro Bidjuni, dan Ferdinand wowiling. 2018.


“Hubungan Dukungan Keluargadengan kepatuhan minum obat pasien
Skizofrenia di rumah sakit jiwa Prof. Dr. L. Ratumbuysang provinsi Sulawesi
utara” Vol 6: nomor 1.
RISKESDAS. 2018. Situasi Kesehatan Jiwa di Indonesia 2018.
Rohman Siti Roslina, Noorhamdani, dan Lilik Supriati. 2019.
“The Perceived Benefit and Perceived Barriers : Against the Family Behaviour
in Supporting the Adherence in Consuming Drugs on Patients with Paranoid
Schizophrenia” Vol 5: nomor 2.
Karame verra, Julita Legi, dan Marchella Hamenda. 2018.
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Skizofrenia Afektif yang Berobat Jalan Poliklinik Jiwa RSJ Prof Dr. V. L
Ratumbuysang Manado” Vol 6: nomor 3: 157-168.
Adianta I Ketut Alit, dan I Made Sedana Putra. 2017.
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat
Pasien Skizofrenia” Vol 1: nomor 1.
Purnama Heni, Anchaleeporn Amatayakul , Sonthaya Maneerat. 2017.
“Relationship Between Family Support and Medication Adherence Among
Patients with Schizophrenia” ICDMIC2017.
Ginting Br Surita . 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Minum Obat pada pasien Skizoprenia di poli klinik RSJ PROF. DR.
Muhammad Ildream Medan” Jurnal Ilmiah PANMED Vol. 14 No. 1 Mei -
Agustus 2019.
Hamdani Rizhal, Tanto Haryanto, Novita Dewi. 2017. “Hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di
ruang rawat jalan rumah sakit jiwa mutiara sukma provinsi NTB” Nursing
News Volume 2 , Nomor 3, 2017.
Latumenase Ronny, Cut Mutia Tatisina.2018. “Hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di rumah sakit khusus
daerah Maluku” Global health science, volume 3 No. 4, Desember 2018.
Santoso Kristiani Bayu, Farida Halis Dyah Kusuma, Erlisa Candrawati. 2017.
“Dukungan keluarga mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien
skizofrenia” Nursing News Volume 2, November 2, 2017.
Refnandes Randy, 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Minum Obat Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof. HB.
Saanin Padang Tahun 2019” Nursing News Volume 2, Universitas Andalas,
2019.
49

Karmila, Lestari R. D., Herawati. 2016. Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan


Minum Obat Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarbaru. Dunia Keperawatan. Volume 4. Nomor 2. Diakses Pada Tanggal
8 Mei 2018.
World Health Organization. (2016). Data kejaadian gangguan jiwa.
Idris, 2016. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kekambuhan Pada
Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Islam Klender
Jakarta Timur. Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta, Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI,2018.Profil kesehatan Indonesia 2018.
InfoDATIN. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI 2019.
50

Lampiran 1 : Hasil Pencarian Artikel

Gambar 1 : Hasil pencarian jurnal PUBMED (non filter)

Gambar 2 : Hasil pencarian jurnal PUBMED (filter tahun 2016-2020)


51

Gambar 3 : Hasil pencarian jurnal SCHOLAR (Berbahasa Indonesia)

Gambar 4 : Hasil pencarian jurnal SCHOLAR ( Berbahasa Inggris)


52

Lampiran 2 : Hasil penelusuran artikel


yang sesuai

Gambar 5 : Artikel 1
53

Gambar 6 : Artikel 2
54

Gambar 7 : Artikel 3
55

Gambar 8 : Artikel 4
56

Gambar 9 : Artikel 5
57

Gambar 10 : Artikel 6
58

Gambar 11 : Artikel 7

43

Gambar 11 : Artikel 7
59

Gambar 12 : Artikel 8

44

Gambar 12 : Artikel 8
60

Gambar 13 : Artikel 9
61

Gambar 14 : Artikel 10
62

Lampiran 3 : Pernyataan Publikasi, Manuscript, lembar Konsultasi dan Berita

Acara

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Ayu Oktaviani

NIM : 20161660066

Fakultas/Prodi : Fakultas Ilmu Kesehatan / S1 Keperawatan

Judul Skripsi : “Hubungan Dukungan Keluarga dengan tingkat kepatuhan minum


obat pada klien Skizofrenia”

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi.

Surabaya, 9 Agustus 2021


Yang Menyatakan

Ayu Oktaviani

NIM 20161660066
63

ABSTRAK
“HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA KLIEN SKIZOFRENIA”
Literatur Review
1
Ayu Oktaviani, Reliani,S.Kep.,Ns.,M.Kep, 3Dr. Mundakir,S.Kep.,Ns.,M.Kep,
2
4
Uswatun Hasanah,S.Kep.,Ns.,M.Kep Sp.Kep J.
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dosen Fakultas Ilmu
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kampus FIK UMSurabata, 60113
Telp. (031)3811966, fax (031) 3811976
Oleh: Ayu Oktaviani
Latar belakang : Kepatuhan minum obat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu dukungan keluarga. Fenomena yang terjadi di masyarakat sering
kali keluarga tidak memberikan dukungan keluarga yang mengakibatkan rendahnya
tingkat kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia. Tujuan: mengetahui
Pengaruh dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia.
Metode: Literature review artikel dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan
minum obat klien skizofrenia. Pencarian artikel melalui database: Pubmed, dan
Google Schoolar dari tahun 2016-2020. Didapatkan 10 artikel dari database,
Pubmed 1 artikel, dan Google Schoolar 9 artikel yang akan direview lebih lanjut.
Hasil: Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Dukungan keluarga yang tinggi
dan sedang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada klien skizofrenia.
Dukungan keluarga didapatkan dari keluarga inti pasien skizofrenia dan bentuk
dukungan yang diberikan berupa dukungan instrumental, emosional, penilaian dan
informasional. Ditemukan tingkat dukungan yang rendah mengakibatkan
rendahnya tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Kesimpulan:
Semakin tinggi dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien skizofrenia
mengakibatkan semakin tinggi tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia
dan Semakin rendah dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien skizofrenia
mengakibatkan semakin rendah pula tingkat kepatuhan minum obat pasien
skizofrenia. Dukungan keluarga berperan penting dalam proses kesembuhan klien
skizofrenia sehingga dapat mencapai tingkat kesembuhan yang optimal
Kata kunci : Dukungan Keluarga, Kepatuhan minum obat, dan skizofrenia

ABSTRACT
64

THE RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT WITH THE LEVEL OF


COMPLIANCE WITH DRUGS IN SCHHIZOPHRENIC CLIENTS
Literatur Review
1
Ayu Oktaviani, Reliani,S.Kep.,Ns.,M.Kep, 3Dr. Mundakir,S.Kep.,Ns.,M.Kep,
2
4
Uswatun Hasanah,S.Kep.,Ns.,M.Kep Sp.Kep J.
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dosen Fakultas Ilmu
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kampus FIK UMSurabata, 60113
Telp. (031)3811966, fax (031) 3811976
Oleh: Ayu Oktaviani

Introduction: Adherence to taking medication can be influenced by several factors,


one of which is family support. Phenomena that occur in society are often families
do not provide family support which results in low levels of medication adherence
in schizophrenic clients. Objective: To determine the effect of family support on
medication adherence in schizophrenic clients. Methods: Literature review articles
on family support with the level of medication adherence of schizophrenia clients.
Search articles through databases: Pubmed, and Google Schoolar from 2016-2020.
We got 10 articles from the database, Pubmed 1 article, and Google Schoolar 9
articles which will be reviewed further. Results: There was a significant
relationship between family support and medication adherence in schizophrenic
patients. High and moderate family support can improve medication adherence in
schizophrenic clients. Family support is obtained from the nuclear family of
schizophrenic patients and the form of support provided is instrumental, emotional,
assessment and informational support. It was found that a low level of support
resulted in a low level of medication adherence in schizophrenic patients.
Conclusion: The higher the family support given to the schizophrenic patient, the
higher the level of adherence to taking medication for the schizophrenic patient.
Family support plays an important role in the healing process of schizophrenic
clients so that they can achieve optimal healing rates.

Keyword: Family Support, Medication Adherence, and schizophrenia


65

ditentukan, tuntas jika pengobatan


Latar Belakang tepat waktu, dan tidak tuntas jika tidak
tepat waktu (Karmila et al, 2016).
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
adalah orang yang mengalami gangguan Kepatuhan pengobatan menjadi poin
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang penting yang harus menjadi perhatian
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan penderita, keluarga dan petugas
gejala dan / atau perubahan perilaku yang kesehatan.
bermakna, serta dapat menimbulkan Penelitian Eticha et al, 2015,
penderitaan dan hambatan dalam menyatakan salah satu yang
menjalankan fungsi sebagai manusia yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan
ditandai dengan terganggunya adalah daya tilik diri (insight) dan efek
kemampuan menilai realistis atau tilikan samping obat. Daya tilik diri klien yang
yang buruk (Riskesdas, 2018). Menurut baik diperoleh dari pendampingan dan
perhitungan beban penyakit pada tahun
pengetahuan keluarga tentang
2017 beberapa jenis gangguan jiwa yang
dialami oleh penduduk di Indonesia, salah kepatuhan minum obat yang baik.
satunya yaitu skizofrenia (Riskesdas, Klien yang kambuh membutuhkan
2018). waktu yang lebih lama untuk kembali
pada kondisi semula.
Skizofrenia adalah penyakit serius yang
mengakibatkan perilaku psikotik, Dukungan keluarga merupakan salah
gangguan dalam memproses informasi, satu faktor yang mempengaruhi
dan berhubungan interpersonal (Stuart, kepatuhan dalam pengobatan klien
2013).
skizofrenia. Dukungan keluarga dalam
Menurut world health organization pengobatan ODS (Orang dengan
(WHO) 2017, Saat ini diperkirakan jumlah Skizofrenia) salah satunya adalah
penderita gangguan jiwa di dunia adalah dengan memberikan memotivasi agar
sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia. klien anggota keluarganya yang
Peningkatan ini terlihat dari kenaikan menderita skizofrenia melanjutkan
prevalensi rumah tangga yang memiliki pengobatan sesuai dengan anjuran
ODGJ, dimana dalam 1000 rumah tangga pengobatan. Tanpa adanya dukungan
terdapat 7 rumah tangga dengan ODGJ, keluarga klien skizofrenia akan sulit
sehingga terdapat sekitar 450 ribu ODGJ.
menjalani program pengobatan sesuai
Tingkat Prevalensi (permil) rumah tangga
yang mengalami gangguan jiwa jadwal. Peran keluarga sangat
skizofrenia mencapai 6,7% di Indonesia diperlukan untuk memotivasi anggota
diantaranya dengan rincian 6,4% dialami keluarganya yang menderita
di perkotaan dan 7% dipedesaan skizofrenia untuk tetap melanjutkan
(Riskesdas, 2018). pengobatan sesuai dengan anjuran
Salah satu upaya penanganan yang pengobatan.
dapat dilakukan terutama melalui Berdasarkan hasil penelitian yang
kemandirian klien dan keluarga yaitu dilakukan oleh Syamson & Rahman
dngan patuh pengobatan, kepatuhan (2018) didapatkan bahwa hubungan
berobat adalah perilaku untuk yang signifikan antara dukungan
menyelesaikan menelan obat sesuai keluarga dengan Tingkat Kepatuahan
dengan jadwal dan dosis obat yang Minum Obat pada Klien Jiwa di
dianjurkan sesuai kategori yang telah Wilayah Kerja Puskesmas Bilokka
66

Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun KRITERIA INKLUSI


2018, didapatkan nilai P= 0,016<0,05 1.Tujuan dari artikel ini untuk
(α). Dukungan keluarga sangat mengetahui hubungan dukungan
berhubungan dengan kepatuhan keluarga terhadap kepatuhan minum
minum obat pada klien Skizofrenia. obat pada klien skizofrenia
Dukungan keluarga sangat penting
untuk membantu klien bersosialisasi 2.Menggunakan PICO (population,
kembali, menciptakan kondisi intervention, compare, outcome)
lingkungan yang baik, menghargai sebagai berikut :
klien secara pribadi, dan membantu - Population : Klien Skizofrenia
pemecahan masalah klien. Dukungan - Intervention : Dukungan
keluarga sangat diperlukan dalam Keluarga
memberikan semangat dan motivasi - Compare : tidak ada
pada klien gangguan jiwa selama pembanding
perawatan dan pengobatan. - Outcome : Kepatuhan minum
obat
Berdasarkan data-data dan fenomena 3.Dipublikasikan dalam bahasa inggris
yang terjadi, penelitian tertarik untuk dan bahasa indonesia
melakukan analisis literature review
dari penelitian-penelitian sebelumnya 4.Ketersediaan teks yakni full text
dan teori yang ada mengenai
“Hubungan dukungan keluarga dengan 5.Diterbitkan dari tahun 2016-2020
tingkat kepatuhan minum obat klien
skizofrenia” yang berupa Literature
Review.

METODE
STRATEGI PENCARIAN
DATABASE
Strategi pencarian yang dilakukan
adalah pengumpulan artikel yang
dilakukan dengan menggunakan
metode pencarian artikel dalam
database jurnal penelitian, pencarian
melalui internet, dan tinjauan ulang
artikel. Pencarian database yang
digunakan PUBMED dan Google
Scholar dari tahun 2016-2020. Kata kunci
atau Keyword yang digunakan dalam
pencarian database adalah : Dukungan
Keluarga, Kepatuhan minum obat
(Medication Adherence) dan Skizofrenia.
67

SINTESIS TEMATIK

Database search :
Google Scholar,
PUBMED (n= 997)

Kriteria eksklusi
(n= 380)
Tahun yang
memenuhi (n= 613)

Kriteria eksklusi
(n= 596)
Judul dan abstrak
(n= 17)

Kriteria eksklusi
(n= 0)
Full text (n= 17)

Kriteria eksklusi
(n= 7)

Jurnal yang dimasukkan


pada review lebih lanjut
menggunakan penelitian
eksperimental (n= 10)

HASIL
Hasil pencarian Database terkait
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
tingkat kepatuhan minum obat pada
klien Skizofrenia dari Google Scholar
terdapat artikel, Total artikel inklusi
terdapat 10 artikel. Pembahasan
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode
membandingkan hasil dari penelitian
satu dengan lainnya.
68

Hasil Sistematic Review


No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan
Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
1. 2017 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Penelitian ini menunjukan bahwa Dukungan keluarga yang
1. Rizhal dukungan sectional untuk mengetahui dukungan keluarga terhadap pasien diberikan keluarga terhadap
Hamdan keluarga Sampel : 85 orang hubungan antara Skizofrenia yang sedang menjalani pasien Skizofrenia sebagian
2. Tanto dengan Instrumen : dukungan keluarga rawat jalan tergolong baik (67,1%). besarnya tergolong baik.
Haryant tingkat kuisioner tertutup dengan tingkat Tingkat kepatuhan minum obat pada Kepatuhan minum obat pada
3. Novita kepatuhan Teknik sampling : kepatuhan minum obat pasien Skizofrenia tergolong patuh pasien Skizofrenia mayoritas
Dewi minum purposive pada pasien (89,41%). Hasil uji statistik dengan orang tergolong patuh.
obat pada sampling Skizofrenia. menggunakan analisa spearman Ada hubungan antara dukungan
pasien Variabel correlation diperoleh r = 0,382 dengan p keluarga dengan tingkat
skizofrenia independen : = 0,000 menunjukkan adanya hubungan kepatuhan minum obat pada
di ruang dukungan keluarga antara dukungan keluarga dengan pasien skizofrenia di Ruang
rawat jalan Variabel Dependen tingkat kepatuhan minum obat pada Rawat jalan Rumah Sakit Jiwa
rumah : Kepatuhan minum pasien Skizofrenia di Ruang Rawat Provinsi NTB.
sakit jiwa obat Jalan Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
mutiara Analisis : uji Provinsi NTB dengan nilai kekuatan
sukma spearman korelasi spearman correlation yang
provinsi correlation dengan menandakan kriteria hubungan yang
NTB program SPSS pada erat.
α = 0.05
2. 2019 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil dari penelitian ini menunjukkan Adanya hubungan antara
1. Alfu dukungan sectional untuk mengetahui sebanyak 33 dukungan keluarga dukungan keluarga dengan
wa Ichda keluarga Sampel : 35 orang hubungan antara (94,3%) memberikan dukungan kepatuhan pengobatan pada
2. Laksmi dengan Instrumen : dukungan keluarga keluarga tinggi kepada anggota pasien rawat jalan skizofrenia di
Maharani kepatuhan kuisioner dengan kepatuhan keluarganya yang mengalami RSUD Banyumas
69

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
3. Masita pengobata Teknik sampling : pengobatan pasien skizofrenia. Hasil dari kepatuhan
Wulandar n pasien total sampling rawat jalan skizofrenia pengobatan menunjukkan hasil sebesar
i rawat jalan Variabel di RSUD Banyumas. 68,6% pasien rawat jalan skizofrenia
skizofrenia independen : memiliki tingkat kepatuhan pengobatan
di RSUD dukungan keluarga tinggi. Hasil uji korelasi Spearman
Banyumas Variabel Dependen didapatkan nilai p<0,001 menunjukkan
: Kepatuhan minum bahwa adanya korelasi yang bermakna
obat antara variabel dukungan keluarga
Analisis : uji dengan kepatuhan
spearman pengobatan. Nilai r = 0,846
correlation menunjukkan bahwa kedua variabel
memiliki kekuatan korelasi yang sangat
kuat.
3. 2017 Dukungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil penelitian menunjukkan dukungan Ada hubungan antara dukungan
1. keluarga sectional. untuk mengetahui keluarga terhadap pasien skizofrenia keluarga dengan kepatuhan
Kristiani mempenga Sampel : 72 orang hubungan antara yang sedang menjalani rawat jalan minum obat pasien skizofrenia
Bayu ruhi Instrumen : dukungan keluarga tergolong baik (58,3%). Kepatuhan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah
Santoso kepatuhan Kuesioner dengan kepatuhan minum obat tergolong patuh (91,7%). Sakit Jiwa Dr. Radjiman
2. Farida minum Teknik Sampling : minum obat pasien Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh Wedioningrat Lawang.
Halis obat insidental sampling skizofrenia. p-value sebesar 0,002< 0,05 sehingga
Dyah pasien Variabel hal ini menunjukan bahwa ada
Kusuma skizofrenia Independen : hubungan antara dukungan keluarga
3. Erlisa Dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien
Candraw Variabel Dependen skizofrenia.
ati : Kepatuhan minum
obat
70

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Analisis : Spearman
rank

4. 2018 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil uji statistik (Chi square) pada Dukungan keluarga sangat
1. Ronny dukungan sectional. untuk mengetahui penelitian ini didapatkan p value < 0,05 penting bagi pasien skizofernia
Latumena keluarga Sampel : 54 orang Hubungan Dukungan yaitu sebesar 0,00 dapat disimpulkan dalam meningkatkan kepatuhan
se dengan Instrumen : Keluarga Dengan bahwa ada hubungan antara dukungan pasien menjalani pengobatan
2. Cut kepatuhan Kuesioner Kepatuhan Minum keluarga dengan kepatuhan minum dan perawatan baik di rumah
Mutia minum Teknik Sampling : Obat Pada Pasien obat pada pasien skizofrenia, dimana maupun di rumah sakit.
Tatisina obat pada Accidental Sampling Skizofrenia Di RSKD keluarga yang memberikan dukungan
pasien Variabel Provinsi Maluku baik (53,7%) dan tingkat kepatuhannya
skizofrenia Independen : baik sebanyak 29 responden (77,8%)
di rumah Dukungan keluarga dari 54 responden.
sakit Variabel Dependen
khusus : Kepatuhan minum
daerah obat
provinsi Analisis : uji Chi-
maluku Square dengan
tingkat kemaknaan
0,05.
71

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
5. 2018, Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang sangat
Verra dukungan sectional. untuk mengetahui dari 18 responden yang memiliki bermakna antara dukungan
Karame, keluarga Sampel : 34 orang hubungan dukungan dukungan keluarga yang kurang keluarga dengan kepatuhan
Julita dengan Instrumen : keluarga dengan (52,9%) terdapat 17 responden ( 50 % ) minum obat di Poliklinik Jiwa
Legi, kepatuhan Kuesioner kepatuhan minum obat dengan kepatuhan minum obat yang RSJ Prof. Dr. V. L.
Marchell minum Teknik Sampling : pasien skizofrenia kurang patuh dan kepatuhan minum obat Ratumbuysang Manado.
a obat Accidental Sampling yang patuh hanya 1 responden (2,9%),
Hamenda pasien Variabel sedangkan terdapat 16 yang memiliki
skizofrenia Independen : dukungan keluarga yang baik (47,2%)
afektif Dukungan keluarga terdapat 5 responden (14,7%) yang
yang Variabel Dependen Kepatuhan minum obat yang kurang
berobat : Kepatuhan minum patuh dan 11 responden (32,4%)
jalan di obat Kepatuhan minum obat yang patuh.
poliklinik Analisis : uji Chi- Berdasarkan hasil uji chi-square, tingkat
jiwa rsj Square kepercayaan 95% (α 0,05),
Prof DR. menunjukkan hasil bahwa ada hubungan
V.L dukungan keluarga dengan Kepatuhan
Ratumbuy minum obat. Hal ini terlihat pada nilai
sang p= 0,000 yakni lebih kecil dibandingkan
manado nilai α 0,05.
6. 2017 Hubungan Studi Desain : Cross Tujuan penelitian ini Berdasarkan tabel di atas diketahui Berdasarkan hasil penelitian
1. I Ketut dukungan sectional. adalah untuk bahwa dari 286 responden yang dinyatakan bahwa ada hubungan
Alit keluarga Sampel : 286 orang mengetahui hubungan dukungan keluarga tinggi 244 orang antara dukungan keluarga
Adianta dengan Instrumen : dukungan keluarga (85,3%), dukungan keluarga sedang 41 dengan tingkat kepatuhan
2. I Made tingkat Kuesioner dengan tingkat orang (14,3%) dan dukungan keluarga minum
Sedana kepatuhan Teknik Sampling : kepatuhan minum obat rendah 1 orang (0,3%).Hasil penelitian obat pada pasien skizofrenia di
72

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Putra minum Consecutive pada pasien skizofrenia. menunjukan bahwa dari 286 responden , Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
obat pada Sampling yang patuh 270 responden (94,4%),
pasien Variabel kurang patuh 16 responden (5,6%).
skizofrenia Independen :
Dukungan keluarga
Variabel Dependen
: Kepatuhan minum
obat
Analisis : technique
using Spearman
Rank (rho) dengan
taraf signifikansi
0,05.
7. 2018 Hubungan Studi Desain : Cross Penelitian ini untuk Hasil penelitian menunjukan Dukungan Dukungan keluarga pada pasien
1. Angel dukungan sectional. mengetahui hubungan keluarga pada pasien skizofrenia Rumah skizofrenia di rumah sakit Prof.
Pelealu keluarga Sampel : 37 orang dukungan keluarga Sakit Prof. Dr. V. L. Dr. V.L. Ratumbuysang
2. Hendro dengan Instrumen : dengan kepatuhan Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara provinsi Sulawesi Utara
Bidjuni kepatuhan Kuesioner minum obat. terbanyak ada pada kriteria baik terbanyak adalah kategori baik.
3. minum Teknik Sampling : sebanyak 22 responden atau 59,5 %. Kepatuhan minum obat pada
Ferdinan obat simple random Kepetuhan minum obat pasien pasien skizofrenia di rumah sakit
d pasien sampling skizofrenia di Rumah Sakit Prof. Dr. V. Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Wowiling skizofrenia Variabel L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi provinsi Sulawesi Utara
afektif Independen : Utara paling banyak adalah kategori terbanyak adalah tingkat sedang
yang Dukungan keluarga tinggi 17 responden atau 45, 9%. dan rendah
berobat Variabel Dependen Terdapat hubungan signifikan
jalan di : Kepatuhan minum antara dukungan keluarga
73

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
poliklinik obat dengan kepatuhan minum obat
jiwa rsj Analisis : chi square pasien skizofrenia di rumah sakit
Prof DR. dengan tingkat Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
V.L kepercayaan 95 % (α provinsi Sulawesi Utara
Ratumbuy = 0,05 ) diperoleh
sang hasil p
provinsi value 0,000 < 0,05.
sulawesi
utara
8. 2017 Relationsh Studi Desain : Cross Penelitian ini bertujuan Hasil penelitian ini, 64,8% responden Temuan ini didukung oleh
1. Heni ip between sectional. untuk mengetahui mematuhi pengobatan mereka. Tiga beberapa penelitian yang
Purnam family Sampel : 88 orang hubungan antara perempat dari responden memiliki menyatakan bahwa terdapat
2. support Instrumen : dukungan keluarga tingkat dukungan keluarga tinggi hubungan yang tidak signifikan
Anchalee and Medication dengan kepatuhan (76,1%), 18,2% memiliki tingkat sedang antara dukungan keluarga
porn medication Adherence Rating minum obat pada dan hanya 5,7% yang memiliki tingkat dengan kepatuhan minum obat
Amataya adherence Scale (MARS) pasien skizofrenia dukungan keluarga rendah. pada pasien skizofrenia
kul among Teknik Sampling :
3. patients purposive sampling
Sonthaya with Variabel
Maneerat schizophre Independen :
nia Dukungan keluarga
Variabel Dependen
: Kepatuhan minum
obat
Analisis : uji Chi-
Square
74

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis

9. 2019, Hubungan Studi Desain : Cross Tujuan penelitian untuk Hasil penelitian ini didapatkan data Penelitian ini menyatakan
Randy Dukungan sectional. mengetahui hubungan bahwa dari 98 responden, 51 responden bahwa dukungan keluarga yang
Refnande Keluarga Sampel : 98 orang dukungan keluarga (52,0%) memberikan dukungan yang buruk dapat menyebabkan
s dengan Instrumen : dengan kepatuhan baik kepada klien skizofrenia sehingga kepatuhan minum obat pasien
Kepatuhan Kuesioner minum obat pasien 36 klien (70,6%) mempunyai tingkat semakin rendah. Berdasarkan
Minum Teknik Sampling : skizofrenia di kepatuhan minum obat yang tinggi dan hal ini, maka perlu diberikan
Obat Snowball Sampling Poliklinik Rumah Sakit hanya 6 klien (11,8%) yang memiliki penyuluhan keperawatan kepada
Pasien Variabel Jiwa Prof. HB. Saanin kepatuhan minum obat yang rendah. keluarga mengenai dukungan
Skizofreni Independen : Padang Thn 2019. Sedangkan 47 responden memberikan keluarga dan perawatan pasien
a di Dukungan keluarga dukungan yang buruk terhadap klien skizofrenia agar kepatuhan
Poliklinik Variabel Dependen skizofrenia, sehingga 27 klien (57,4%) minum obat semakin tinggi.
Rumah : Kepatuhan minum memiliki tingkat kepatuhan yang rendah
Sakit Jiwa obat dalam meminum obat dan hanya 7 klien
Prof. HB. Analisis : uji Chi- (14,9%) yang memiliki kepatuhan tinggi
Saanin Square dalam minum obat.
Padang
Tahun
2019
10. 2016 Hubungan Studi Desain : Cross Tujuan penelitian untuk Hasil penelitian yang dilaksanakan pada Berdasarkan hasil penelitian
1. Riska dukungan sectional. mengetahui hubungan 40 responden di Wilayah Kerja disimpulkan bahwa ada
Ratnawat keluarda Sampel : 40 orang dukungan keluarga Puskesmas Kaibon tentang dukungan hubungan dukungan keluarga
i dengan Instrumen : dengan kepatuhan keluarga pada penderita dengan tingkat kepatuhan
kepatuhan Kuesioner minum obat pasien skizofreniabahwa keluarga yang tidak penderita skizofrenia dalam
berobat Teknik Sampling : skizofrenia mendukung sebanyak 19 orang (47,5%) menjalani pengobatan di
penderita Quota Sampling dan keluarga yang mendukung sebanyak Pukesmas Kaibon Kabupaten
75

No. Tahun, Judul Studi Desain, Tujuan Hasil Kesimpulan


Penulis Sampel, Instrumen,
Teknik sampling,
Variabel, Analisis
Variabel 21 orang (52,5%). Hal ini menunjukkan Madiun
Independen : bahwa penderita skizofrenia di Wilayah.
Dukungan keluarga Berdasarkan hasil penelitian yang
Variabel Dependen dilaksanakan pada 40 responden tentang
: Kepatuhan minum Kepatuhan Berobat pada Penderita
obat Skizofrenia bahwa responden yang tidak
Analisis : uji Chi- patuh sebanyak 17 orang (42,5 %) dan
Square yang patuh sebanyak 23 orang (57,5 %).
Hal ini menunjukkan bahwa penderita
skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kaibon memiliki kepatuhan berobat
yang
baik.
76

PEMBAHASAN
Pembahasan Literature keluarga untuk mengawasi dan
Review penelitian ini terdapat 10 menemani klien saat minum obat
artikel mengenai tingkat Dukungan sesuai jadwal dan dosis selama
keluarga dengan kepatuhan minum pengobatan dirumah, keluarga
obat klien skizofrenia. Pada artikel mengantar klien kontrol sesuai
yang digunakan ditemukan hubungan jadwal, institusi pelayanan dan
yang signifikan antara dukungan profesi perawat memberikan
keluarga dengan kepatuhan minum penyuluhan dan promosi
obat. Dukungan keluarga yang tinggi kesehatan untuk meningkatkan
dan sedang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat klien
tingkat kepatuhan minum obat pada skizofrenia. Pada penelitian ini
klien skizofrenia. Dan ditemukan dijelaskan bahwa Dukungan
juga hubungan Dukungan keluarga keluarga yang diberikan terhadap
yang rendah mengakibatkan klien Skizofrenia sebagian
rendahnya tingkat kepatuhan minum besarnya tergolong baik.
obat pada klien skizofrenia. Kepatuhan minum obat pada klien
Salah satu faktor yang Skizofrenia mayoritas tergolong
mempengaruhi kepatuhan minum patuh dan ada hubungan antara
obat yaitu dari dukungan keluarga. dukungan keluarga dengan tingkat
Dukungan keluarga yang dimaksud kepatuhan minum obat pada klien
tentunya yang berasal dari keluarga skizofrenia di Ruang Rawat jalan
inti (Ayah,ibu,adik dan kakak atau Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
suami, istri dan anak). Bentuk Penelitian ini memiliki kelemahan
dukungan keluarga yang diberikan yaitu tidak dijelaskan bentuk dari
berupa dukungan emosional dukungan keluarga. Hasil dari
(perhatian, penghargaan, penelitian menunjukkan bahwa
kepercayaan, cinta, dan kesediaan Keberadaan dukungan sosial
mendengarkan) , penilaian (ungkapan keluarga secara lebih spesifik yang
hormat yang positif), instrumental kuat terbukti berhubungan dengan
(uang, barang, dan jasa) dan menurunnya mortalitas, lebih
informasional (nasihat, rekomendasi, mudah sembuh dari sakit dan dapat
dan konsultasi). menjaga fungsi kognitif, fisik dan
Dukungan keluarga sangat kesehatan emosional.
penting untuk membantu pasien 2). Hubungan Dukungan Keluarga
bersosialisasi kembali, menciptakan dengan Kepatuhan Pengobatan
kondisi lingkungan suportif, Klien Rawat Jalan Skizofrenia di
menghargai pasien secara pribadi dan RSUD Banyumas. Intervensinya
membantu pemecahan masalah. adalah mengetahui hubungan
Dukungan keluarga akan antara dukungan keluarga dengan
mempengaruhi kepatuhan minum kepatuhan pengobatan klien rawat
obat klien. jalan skizofrenia di RSUD
1). Hubungan dukungan keluarga Banyumas. Pada penelitian ini
dengan tingkat kepatuhan minum dijelaskan bahwa penyebab
obat pada klien skizofrenia di rendahnya kepatuhan pengobatan
ruang rawat jalan rumah sakit jiwa tidak hanya disebabkan oleh diri
mutiara sukma provinsi NTB. klien melainkan dari faktor-faktor
Intervensinya adalah dukungan lain, salah satunya adalah keluarga
77

klien. Penelitian ini memiliki mengantar untuk kontrol secara


kelemahan yaitu tidak dijelaskan rutin yang bertujuan untuk
bentuk dari dukungan keluarga. mempertahankan
Hasil dari penelitian menunjukkan kepatuhan.Keluarga juga dapat
bahwa hubungan dukungan memberikan dukungan dan
keluarga dengan kepatuhan membuat keputusan mengenai
pengobatan klien rawat jalan perawatan dari anggota yang sakit,
skizofrenia di RSUD Banyumas serta menentukan keputusan untuk
secara keseluruhan dapat mencari dan mematuhi anjuran
disimpulkan bahwa semakin tinggi pengobatan. Hasil dalam
dukungan keluarga, maka semakin penelitian ini, Sejalan dengan
tinggi kepatuhan pengobatan klien penelitian sebelumnya yang serupa
rawat jalan skizofrenia, sebaliknya dengan hasil temuan yang
semakin rendah dukungan menunjukkan Ada hubungan
keluarga, maka semakin rendah antara dukungan keluarga dengan
tingkat kepatuhan pengobatan kepatuhan minum obat klien
klien rawat jalan skizofrenia. skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa
3). Dukungan keluarga Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
mempengaruhi kepatuhan minum Wedioningrat Lawang.
obat klien skizofrenia. 4). Hubungan dukungan keluarga
Intervensinya adalah untuk dengan kepatuhan minum obat
mengetahui hubungan antara pada klien skizofrenia di rumah
dukungan keluarga dengan sakit khusus daerah provinsi
kepatuhan minum obat klien Maluku. Intervensinya adalah
skizofrenia. Dukungan sosial untuk mengetahui Hubungan
merupakan bantuan atau dukungan Dukungan Keluarga Dengan
yang diterima individu dari orang- Kepatuhan Minum Obat Pada
orang tertentu dalam Klien Skizofrenia Di RSKD
kehidupannya dan berada dalam Provinsi Maluku. Dari hasil
lingkungan sosial tertentu yang penelitian ini bahwa kepatuhan
membuat individu merasa minum obat klien skizofrenia
diperhatikan, dicintai, dihargai perlu mendapatkan dukungan
serta diberikan dukungan kearah penuh dari keluarga, karena
yang lebih baik. Individu yang keluarga merupakan orang
menerima dukungan sosial terdekat dengan penderita
memahami makna dukungan skizofrenia. Hasil wawancara
sosial yang diberikan orang lain, dengan 3 perawat yang bertugas
dalam hal ini pemberi dukungan di Instalasi rawat jalan di
sosial terdekat dengan individu poliklinik jiwa RSKD Provinsi
penerima adalah keluarga. Maluku dilaporkan bahwa
Kepatuhan mengkonsumsi obat sebagaian besar penderita yang
klien skizofrenia dipengaruhi oleh berobat diantar oleh keluarganya
keluarga yang tinggal satu rumah namun hal tersebut tidak cukup
karena keluarga dapat untuk menunjukan bentuk
mengingatkan jika klien lupa dukungan yang diberikan oleh
minum obat, keluarga tehadap klien karena
pendampingan/pengawasan agar sebagaian dari klien yang datang
obat diminum sesuai dosis serta adalah klien yang pernah
78

menjalani pengobatan untuk membangun suatu


sebelumnya. Keluarga yang kebudayaan maka seharusnya
mendorong penderita untuk dimulai dari keluarga. Dari
patuh pada pengobatan, keluarga diagram distribusi frekuensi
yang mendampingi penderita dukungan keluarga, terlihat bahwa
saat minum obat, dengan responden terbanyak menyatakan
dukungan dari keluarga penderita bahwa sangat penting dukungan
skizofrenia akan patuh pada keluarga terhadap klien
pengobatan, sehingga prevalensi skizofrenia afektif. Keluarga
kekambuhan pada klien menggambarkan perilaku
skizofrenia akan berkurang. interpersonal, sifat, kegiatan yang
Hasil dalam penelitian ini, berhubungan dengan individu
Sejalan dengan penelitian dalam posisi dan situasi tertentu.
sebelumnya yang serupa dengan 6).Hubungan dukungan keluarga
hasil temuan yang menunjukkan dengan tingkat kepatuhan
Dukungan keluarga sangat minum obat pada klien
penting bagi klien skizofernia skizofrenia. Klien skizofrenia
dalam meningkatkan kepatuhan sangat memerlukan dukungan dari
klien menjalani pengobatan dan keluarga dalam proses
perawatan baik di rumah maupun penyembuhan klien karena
di rumah sakit. mempunyai peranan yang besar
5). Hubungan dukungan keluarga bagi klien skizofrenia, dari hasil
dengan kepatuhan minum obat crosstab antara umur, jenis
klien skizofrenia afektif yang kelamin dan pekerjaan sangat
berobat jalan di poliklinik jiwa rsj mempengaruhi dimana keluarga
prof dr. V.l ratumbuysang manado. yang bekerja sebagai swasta dapat
Intervensinya adalah untuk memberikan waktu lebih untuk
mengetahui hubungan dukungan memperhatikan dan memberikan
keluarga dengan kepatuhan minum dukungan anggota keluarganya
obat klien skizofrenia afektif yang yang mengalami skizofrenia.
berobat jalan di Poliklinik Jiwa Berdasarkan hasil penelitian
Rumah Sakit Prof Dr. V.L. dinyatakan bahwa ada hubungan
Ratumbuysang Manado. Semakin antara dukungan keluarga dengan
kurang dukungan emosional yang tingkat kepatuhan minum obat
diberikan keluarga, tingkat pada klien skizofrenia di Rumah
kekambuhan klien semakin Sakit Jiwa Provinsi Bali Tahun
meningkat. Dukungan yang 2015.
dimiliki oleh seseorang dapat
mencegah berkembangnya 7). Hubungan dukungan keluarga
masalah akibat tekanan yang dengan kepatuhan minum obat
dihadapi. Keluarga adalah bagian klien skizofrenia di rumah sakit
dari masyarakat yang peranannya jiwa prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
sangat penting untuk membentuk provinsi sulawesi utara. Tujuan
kebudayaan yang sehat. Dari penelitian ini untuk mengetahui
keluarga inilah pendidikan kepada hubungan dukungan keluarga
individu dimulai dan dari keluarga dengan kepatuhan minum obat.
inilah akan tercipta tatanan Desain penelitian menggunakan
masyarakat yang baik, sehingga deskriptif analitik dengan
79

pendekatan Cross Sectional. anggota keluarga akan merawat


Teknik pengambilan sampel klien skizofrenia.
menggunakan simple random 9). Hubungan Dukungan Keluarga
sampling dengan jumlah sampel dengan Kepatuhan Minum Obat
37 orang. Dukungan keluarga Klien Skizofrenia di Poliklinik
sangat berhubungan dengan Rumah Sakit Jiwa Prof. HB.
kepatuhan minum obat klien, Saanin Padang Tahun 2019.
semakin besar dukungan keluarga Intervensinya adalah untuk
yang diberikan pada klien mengetahui hubungan dukungan
skizofrenia maka semakin besar keluarga dengan kepatuhan
pula kepatuhan klien dalam minum obat klien skizofrenia di
menaati regimen terapi. Poliklinik Rumah Sakit Jiwa
Sebaliknya semakin kecil Prof. HB. Saanin Padang Tahun
dukungan maka akan berdampak 2019. Terdapat hubungan yang
terhadap ketidakpatuhan klien bermakna antara perilaku
dalam minum obat. . Hasil dalam merokok dengan kualitas tidur
penelitian ini, Sejalan dengan pada mahasiswa laki-laki
penelitian sebelumnya yang serupa Universitas Andalas tahun 2019
dengan yaitu terdapat hubungan (p-value< 0,05).
signifikan antara dukungan 10). Hubungan dukungan keluarga
keluarga dengan kepatuhan minum dengan kepatuhan berobat
obat klien skizofrenia di rumah penderita skizofrenia.
sakit Prof. Dr. V. L. Intervensinya adalah untuk
Ratumbuysang provinsi Sulawesi Mengetahui hubungan dukungan
Utara. keluarga terhadap kepatuhan
8). Hubungan dukungan keluarga dan berobat pada penderita
kepatuhan obat diantara klien skizofrenia di UPTD Puskesmas
dengan skizofrenia. . Kaibon Kabupaten Madiun.
Intervensinya adalah untuk Berdasarkan hasil penelitian
mengetahui hubungan antara disimpulkan bahwa ada
dukungan keluarga dengan hubungan dukungan keluarga
kepatuhan minum obat pada dengan tingkat kepatuhan
klien skizofrenia di Bandung, penderita skizofrenia dalam
Jawa Barat, Indonesia. Dalam menjalani pengobatan di
penelitian ini, hampir tiga Pukesmas Kaibon Kabupaten
perempat partisipan memiliki Madiun. Saran yang diberikan
tingkat dukungan keluarga yang berdasarkan kesimpulan
tinggi. Kemungkinan alasan dari ditujukan pada petugas kesehatan
temuan ini adalah bahwa dan masyarakat dan penderita
keluarga besar merupakan skizofrenia. Bagi petugas
karakteristik penting dari kesehatan untuk terus melakukan
keluarga di Indonesia. kunjungan rumah keluarga
Kebanyakan orang tinggal penderita skizofrenia sehingga
bersama dalam satu rumah, mereka dapat membantu proses
terkadang terdiri dari lebih dari penyembuhan atau perawatan
satu keluarga. Oleh karena itu, kepada penderita skizofrenia.
setelah klien keluar dari rumah Bagi masyarakat hendaknya
sakit atau selama rehabilitasi, lebih meningkatkan dukungan
80

keluarga kepada penderita Berdasarkan hasil review


skizofreniaagar penderita dan teori, peneliti berpendapat bahwa
skizofrenia merasa terdorong, Hubungan dukungan keluarga dengan
dan percaya diri dalam tingkat kepatuhan minum obat klien
melaksankan pengobatan skizofrenia sangat signifikan. Hal ini
skizofreniadengan rutin. Bagi disebabkan karena Dukungan
penderita skizofreniaharus lebih keluarga berperan penting dalam
rutin dalam menjalani proses kesembuhan klien skizofrenia
pengobatan sehingga penderita sehingga dapat mencapai tingkat
tidak mengalami kekambuhan. kesembuhan yang optimal dan
Bagi penderita skizofrenia yang kepatuhan pengobatan klien
mengalami kekambuhan agar skizofrenia merupakan salah satu
rutin dalam menjalani keberhasilan terapi. Klien yang tidak
pengobatan sehingga tidak patuh dalam pengobatan akan
mengalami kekambuhan yang memiliki resiko kekambuhan yang
lebih parah. lebih tinggi dibandingkan dengan
Berdasarkan hasil di atas , klien yang patuh dalam pengobatan.
teori Friedman (2010) yang Salah satu faktor penting yang
menyebutkan bahwa keluarga mempengaruhi kekambuhan klien
memiliki beberapa fungsi dukungan skizofrenia adalah tingkat kepatuhan
yaitu dukungan informasi, dukungan minum obat klien tersebut.
penilaian, dukungan instrumental dan
dukungan emosional. Jika keempat KESIMPULAN
dukungan ini ada dalam keluarga
pasien maka akan berdampak positif bahwa Semakin tinggi dukungan
pada pasien. Dan teori (Rizhal keluarga yang diberikan kepada
Hamdani et al, 2017) menyebutkan pasien skizofrenia mengakibatkan
bahwa tingkat kepatuhan minum obat semakin tinggi tingkat kepatuhan
pada klien skizofrenia dipengaruhi minum obat pasien skizofrenia dan
oleh keluarga yang tinggal satu Semakin rendah dukungan keluarga
rumah, karena keluarga dapat yang diberikan kepada pasien
mengingatkan jika klien lupa minum skizofrenia mengakibatkan semakin
obat, pendamping atau pengawas agar rendah pula tingkat kepatuhan minum
obat diminum sesuai petunjuk, obat pasien skizofrenia. Dukungan
macam-macam obat, lama keluarga berperan penting dalam
pengobatan, serta mengantar kontrol proses kesembuhan klien skizofrenia
atau jadwal mengambil obat secara sehingga dapat mencapai tingkat
rutin untuk bertujuan kesembuhan yang optimal.
mempertahankan kepatuhan.
81

REFRENSI Ildream Medan” Jurnal Ilmiah


Pelealu Angel, Hendro Bidjuni, dan PANMED Vol. 14 No. 1 Mei -
Ferdinand wowiling. Agustus 2019.
2018. Hamdani Rizhal, Tanto Haryanto,
“Hubungan Dukungan Novita Dewi. 2017. “Hubungan
Keluargadengan kepatuhan dukungan keluarga dengan
minum obat pasien Skizofrenia tingkat kepatuhan minum obat
di rumah sakit jiwa Prof. Dr. L. pada pasien skizofrenia di ruang
Ratumbuysang provinsi rawat jalan rumah sakit jiwa
Sulawesi utara” Vol 6: nomor 1. mutiara sukma provinsi NTB”
RISKESDAS. 2018. Situasi Nursing News Volume 2 ,
Kesehatan Jiwa di Indonesia 2018. Nomor 3, 2017.
Rohman Siti Roslina, Latumenase Ronny, Cut Mutia
Noorhamdani, dan Lilik Tatisina.2018. “Hubungan
Supriati. 2019. dukungan keluarga dengan
“The Perceived Benefit and kepatuhan minum obat pada
Perceived Barriers : Against the pasien skizofrenia di rumah
Family Behaviour in Supporting sakit khusus daerah Maluku”
the Adherence in Consuming Global health science, volume
Drugs on Patients with Paranoid 3 No. 4, Desember 2018.
Schizophrenia” Vol 5: nomor 2. Santoso Kristiani Bayu, Farida Halis
Karame verra, Julita Legi, dan Dyah Kusuma, Erlisa
Marchella Hamenda. 2018. Candrawati. 2017. “Dukungan
“Hubungan Dukungan Keluarga keluarga mempengaruhi
Dengan Kepatuhan Minum Obat kepatuhan minum obat pasien
Pasien Skizofrenia Afektif yang skizofrenia” Nursing News
Berobat Jalan Poliklinik Jiwa Volume 2, November 2, 2017.
RSJ Prof Dr. V. L Refnandes Randy, 2019.
Ratumbuysang Manado” Vol 6: “Hubungan Dukungan
nomor 3: 157-168. Keluarga dengan Kepatuhan
Adianta I Ketut Alit, dan I Made Minum Obat Pasien
Sedana Putra. 2017. Skizofrenia di Poliklinik
“Hubungan Dukungan Keluarga Rumah Sakit Jiwa Prof. HB.
Dengan Tingkat Kepatuhan Saanin Padang Tahun 2019”
Minum Obat Pasien Skizofrenia” Nursing News Volume 2,
Vol 1: nomor 1. Universitas Andalas, 2019.
Purnama Heni, Anchaleeporn
Amatayakul , Sonthaya Maneerat. Karmila, Lestari R. D., Herawati.
2017. 2016. Dukungan Keluarga
“Relationship Between Family Dengan Kepatuhan Minum
Support and Medication Obat Pada Pasien Gangguan
Adherence Among Patients with Jiwa Di Wilayah Kerja
Schizophrenia” ICDMIC2017. Puskesmas Banjarbaru. Dunia
Ginting Br Surita . 2019. “Hubungan Keperawatan. Volume 4.
Dukungan Keluarga Dengan Nomor 2. Diakses Pada
Kepatuhan Minum Obat pada Tanggal 8 Mei 2018.
pasien Skizoprenia di poli klinik World Health Organization. (2016).
RSJ PROF. DR. Muhammad Data kejaadian gangguan jiwa.
82

Idris, 2016. Hubungan Dukungan RI,2018.Profil kesehatan


Keluarga Dengan Tingkat Indonesia 2018.
Kekambuhan Pada Pasien InfoDATIN. Pusat Data dan
Skizofrenia Di Poliklinik Informasi Kemenkes RI 2019.
Psikiatri Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender Jakarta Timur.
Universitas Islam As-
Syafi’iyah Jakarta, Indonesia.
Kementrian Kesehatan
83

LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL/SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Pembimbing 1 : Dr. Mundakir, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Nama Pembimbing 2 : Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J.

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT KLIEN

SKIZOFRENIA

No Tanggal Topik Saran/Komentar Pembimbing Tanda


Tangan
1. 07-10- Pemaparan masalah Data artikel yang Uswatun
2020 dan pengajuan judul digunakan di Hasanah
sarankan untuk
menggunakan
artikel 5 tahun
terakhir dan di
sarankan untuk
menggunakan
hasil riset yang
baru
2. 23-10- Konsultasi BAB 1 Revisi pada Uswatun
2020 bagian kutipan Hasanah
jurnal, revisi pada
penulisan istilah
serta rumusab
masalah dan
manfaat
penelitian
3. 05-11- Konsultasi revisi Acc BAB 1 Uswatun
2020 BAB 1 Hasanah
4. 11-11- Konsultasi BAB 2 Revisi pada Uswatun
2020 dan kerangka bagian konten Hasanah
tinjauan pustaka
dan kerangka
84

5. 19-11- Konsultasi BAB 1-3 Acc BAB 2 dan Uswatun


2020 dan artikel revisi pada tabel Hasanah
picos BAB 3 dan
sintesis tematik
serta penggantian
2 artikel karena
tidak sesuai
dengan kategori
6. 23-11- Konsultasi BAB 1-3 Revisi pada Mundakir
2020 beberapa istilah
singkatan pada
bagian BAB 1-3
7. 23-12- Revisi BAB 1-3 dan Acc BAB 1-3 dan Uswatun
2020 artikel baru acc 2 artikel yang Hasanah
baru
8. 28-01- Konsultasi Revisi lampiran Uswatun
2021 persiapan seminar dan proposal dan Hasanah
proposal dan ppt konten ppt
9. 17-02- Konsultasi revisi Acc proposal dan Mundakir
2021 proposal dan ppt ppt
10. 10-06- Konsultasi hasil Melanjutkan BAB Uswatun
2021 revisi seminar 4-5 Hasanah
proposal
11. 10-06- Konsultasi hasil Melanjutkan BAB Mundakir
2021 revisi seminar 4-5
proposal
12. 05-07- Konsultasi hasil Perbaikan Uswatun
2021 revisi BAB 1-5 penulisan kutipan, Hasanah
konsistensi istilah
penulisan di setiap
kata, perbaikan
jenis huruf, batas
tepi, ukuran font,
Bahasa dan kata
penghubung,
perbaiki
kesimpulan,
saran, daftar
pustaka
13. 05-07- Konsultasi hasil Perbaiki tulisan di Mundakir
2021 revisi BAB 1-5 abstrak
85

14. 29-07- Konsultasi hasil Acc hasil revisi Uswatun


2021 revisi BAB 1-5 BAB 1-5 Hasanah
15. 02-08- Konsultasi hasil Acc hasil revisi Mundakir
2021 revisi BAB 1-5 BAB 1-5
86

BERITA ACARA REVISI PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Penguji : Reliani S.Kep.,Ns,M.Kes

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT LIEN SKIZOFRENIA

No Proposal Skripsi Hal Saran dan Perbaikan


1. BAB 1 1 Pengurangan prolog skizofrenia
2. BAB 1 3 Perdalam variabel yang di teliti sesuai konsep
teori dan perbaiki sistematika masalah
3. BAB 2 13 Tambahkan contoh bentuk dukungan keluarga

Surabaya, 29 Maret 2021

Penguji

Reliani S.Kep.,Ns,M.Kes
87

BERITA ACARA REVISI PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Dosen Pembimbing I : Dr. Mundakir, S.Kep.Ns.,M.Kep.

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA

DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT LIEN SKIZOFRENIA

No Proposal Skripsi Hal Saran dan Perbaikan


1. BAB 1 1 Tambahkan variable dukungan keluarga
2. BAB 2 13 Tambahkan jenis keluarga inti

Surabaya, 29 Maret 2021

Dosen Pembimbing I

Dr. Mundakir, S.Kep.Ns.,M.Kep.


88

BERITA ACARA REVISI PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Dosen Pembimbing II : Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J.

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA

DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT LIEN SKIZOFRENIA

No Proposal Skripsi Hal Saran dan Perbaikan


1. BAB 1 1 Perubahan tata penulisan halaman dan kutipan
2. BAB 2 13 Pembahasan dukungan keluarga lebih spesifik
dan mendalam
3. BAB 3 26 Perubahan Tabel PICOS

Surabaya, 29 Maret 2021

Dosen Pembimbing II

Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J.


89

BERITA ACARA REVISI SEMINAR HASIL

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Penguji : Reliani S.Kep.,Ns,M.Kes

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT LIEN SKIZOFRENIA

No Proposal Skripsi Hal Saran dan Perbaikan


1. BAB 4 30 Penulisan table sesuai panduan
2. BAB 4 38 Pada bagian pembahasan tiap artikel perlu di
tambahkan kategori dukungan keluarga
apakah golongan tinggi, sedang atau rendah.
3. BAB 5 43 Penambahan manfaat bagi masyarakat pada
saran.
4. BAB 4 38 Pembahasan Kurang sistematis
5. BAB 4 30 Artikel 2 kurang sesuai dan perlu diganti
dengan artikel lain.

Surabaya, 9 Agustus 2021

Penguji

Reliani S.Kep.,Ns,M.Kes
90

BERITA ACARA REVISI SEMINAR HASIL

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Dosen Pembimbing I : Dr. Mundakir, S.Kep.Ns.,M.Kep.

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA

DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT LIEN SKIZOFRENIA

No Proposal Skripsi Hal Saran dan Perbaikan


1. BAB 4 38 Pembahasan di fokuskan pada tujuan
penelitian
2. BAB 4 38 Penambahan kategori dukungan keluarga

Surabaya, 9 Agustus 2021

Dosen Pembimbing I

Dr. Mundakir, S.Kep.Ns.,M.Kep.


91

BERITA ACARA REVISI SEMINAR HASIL

Nama Mahasiswa : Ayu Oktaviani

Nama Dosen Pembimbing II : Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J.

Judul Skripsi : PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA

DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT LIEN SKIZOFRENIA

No Proposal Skripsi Hal Saran dan Perbaikan


1. ABSTRAK VIII Tata penulisan dan konten abstrak
2. BAB 1 7 Perbedaan rumusan masalah & Tujuan
Penelitian
3. BAB 5 42 Saran diupayakan aplikatif
4. KESELURUHAN Narasi penulisan saran di cek kembali, ini
adalah karya ilmiah sehingga isinya pun
harus menunjukkan keilmiahannya. Tentu
saja susunan kalimat dan penggunaan bahasa
yang baku berdasarkan KBBI.

Surabaya, 9 Agustus 2021

Dosen Pembimbing II

Uswatun Hasanah. S. Kep.Ns., M Kep Sp. Kep J.

Anda mungkin juga menyukai