Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

STUDI KASUS

IDENTIFIKASI PERUBAHAN PSIKOSOSIAL PADA LANSIA DI PANTI


HARGODEDALI SURABAYA

Oleh:

AYU OKTAVIANI

20214663017

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2021

KARYA TULIS ILMIAH

STUDI KASUS
IDENTIFIKASI PERUBAHAN PSIKOSOSIAL PADA LANSIA DI PANTI
HARGODEDALI SURABAYA

Untuk memperoleh Gelar Ners


Pada Program Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya

Oleh:

AYU OKTAVIANI

20214663017

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2021

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organisation (WHO), lanjut usia (Lansia) adalah seorang

yang berusia 60 tahun keatas. Lansia diklasifikasikan umur manusia yang menghadapi

tahap akhir kehidupan. Kelompok lansia biasanya dalam kehidupan sudah melalui

proses menjadi tua (Process Aging) (WHO, 2018). Perubahan pada tahap akhir

kehidupan yang dialami oleh lansia selama proses penuaan salah satunya akan

melibatkan perubahan psikososial dimana transisi kehidupan dan kehilangan harus di

hadapi. Transisi hidup yang mayoritas dirasakan adalah pengalaman kehilangan,

seperti masa pensiun dan keadaan finansial, perubahan peran, perubahan kesehatan,

kemampuan fungsional dan perubahan sosial.

Aspek psikososial pada proses penuaan yang dialami lansia berpengaruh pada

masalah psikologis lansia. Masalah yang dialami lansia seperti sosial dan ekonomi

dikarenakan lansia mulai mengalami masa pensiun dalam pekerjaannya. Selain itu

proses produktivitas pekerjaan juga mempengaruhi, sehingga lansia di anggap sudah

tidak berkerja maksimal. Perubahan yang terjadi pada lansia akan menjadi suatu

stressor bagi lansia, yang menyebabkan masalah atau gangguan psikologis pada

lansia, salah satunya rasa takut kematian, merasa bosan dan tidak berguna.

Sebelumnya lansia memiliki kebiasaan bertemu dengan rekan kerja, sehingga lansia

hanya berdiam diri dirumah tanpa melakukan kegiatan apapun, serta timbulnya

beberapa penyakit membuat lansia kurang bersosialisasi dengan lingkungan.

Prospek populasi dunia 2019 (United Nation, 2019) menyatakan bahwa pada

tahun 2050, 1 dari 6 orang di dunia akan berusia di atas 65 tahun, meningkat dari 1

banding 11 pada tahun 2019. Jumlah usia lanjut dengan usia 65 tahun ke atas pada

tahun 2019 berjumlah 703 juta dan diproyeksikan meningkat dua kali lipat menjadi

1,5 miliar pada tahun 2050. Kondisi ini menunjukkan bahwa setiap negera mengalami
peningkatan jumlah dan proporsi populasi usia lanjut (United Nations, 2019).

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) memperkirakan

pada tahun 2020, populasi orang yang berusia di atas 65 tahun akan mencapai 20%

dari populasi dunia dan sekitar 70% dari mereka tinggal di negara berkembang

(Kazeminia, et al. 2020). Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah

penduduk lansia pada tahun 2025 diperkirakan 33,69 juta, tahun 2035 diperkirakan

mencapai 48,19 juta, sehingga diperkirakan terdapat 9,03% lansia tinggal di

Indonesia. Persentase lansia di Jawa Timur telah mencapai 13,10 persen dari

keseluruhan penduduk, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,06

persen. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Timur termasuk daerah dengan struktur

penduduk menuju tua (ageing population). (Profil Penduduk Lanjut Usia Provinsi

Jawa Timur 2020).

Hasil penelitian Iskandar (2018) Perubahan psikososial Lansia di Tinjau Dari

Pensiunan di Gampong Mulia Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh bahwa dari

52 responden yang diteliti, mayoritas perubahan psikososial responden berada pada

kategori Ya sebanyak 31 responden (59,7%). Berdsarkan cemas akan kematian dari

52 responden yang diteliti, mayoritas perubahan psikososial di tinjau dari cemas akan

kematian responden berada pada kategori ratarataya dan tidak sebanyak 26 responden

(50%). Berdasarkan penyakit kronik dan ketidakmampuan mayoritas perubahan

psikososial di tinjau dari penyakitkronik dan ketidakmampuan responden berada pada

kategori tidaksebanyak 28responden (53,8%). Berdasarkan KualitasHidupLansia

ualitas hidup responden berada pada kategori kurang sebanyak 27responden (52%).

Perubahan Psikososial berdasarkan pensiunan diperoleh hasil penelitian bahwa dari

31 responden yang mengalami perubahan psikososial ditinjau dari pensiunan yang

kategori baik sebanyak 23 (74,2%) responden dan kategori kurang sebanyak 8


(25,8%) responden. Dari 21 responden yang kategori kurang sebanyak 12 (57,2%)

responden dan baik 9 (42,8%) responden.

Hasil penelitian Victor (2017) melaporkan tingginya prevalensi pelecehan orang

tua, dimana 46,7% orang tua mengeluhkan pengabaian medis dan luka di tempat

tidur; 47% mengalami beberapa bentuk kekerasan fisik; 44,7% melaporkan kurangnya

kunjungan; 49% merasa tidak nyaman dengan kondisi hidup mereka; dan 35%

menjadi korban pencurian.

Salah satu perubahan yang terjadi pada lanjut usia adalah perubahan psikososial.

Perubahan psikososial merupakan tekanan mental (stresor psikososial) sehingga bagi

sebagian individu dapat menimbulkan perubahan dalam kehidupan dan berusaha

beradaptasi untuk menanggulanginya (Fatimah, 2010). Lansia yang sehat secara

psikososial dapat dilihat dari kemampuannya beradaptasi terhadap kehilangan fisik,

sosial dan emosional serta mencapai kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup.

Ketakutan menjadi tua dan tidak mampu produktif lagi memunculkan gambaran yang

negatif tentang proses menua. Masalah psikososial yang tidak diatasi dengan baik

maka dapat menimbulkan gangguankeseimbangan (homeostasis) sehingga membawa

lansia ke arah kerusakan atau kemerosotan(deteriorisasi) yang progresif, misalnya

bingung,panik, depresif, apatis (Kuntjoro,2002). Bahwa lansia secara psikososial

dikatakan krisis bila mengalami ketergantungan dengan orang lain dan mengisolasi

diri dari kegiatan sosial masyarakat, Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan-

perubahan pada lansia tidak sama. Akibat dari perubahan tersebut lansia mengalami

respon kehilangan. Perubahan dalam peran sosial di masyarakat akibat berkurangnya

fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan sebagainya maka muncul

gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.


Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengangkat judul “Identifikasi perubahan psikososial pada lansi di

panti hargodedali surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana perubahan psikososial pada lansia di Panti Hargodedali Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perubahan psikososial pada lansia di Panti

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi perilaku menyendiri pada lansia di Panti Hargodedali

Surabaya

2. Mengidentifikasi perubahan peran dan aktivitas pada lansia di Panti

Hargodedali Surabaya

3. Mengidentifikasi kepuasan hidup pada lansia di Panti Hargodedali

Surabaya

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kerangka

mengembangkan Ilmu Keperawatan Gerotik, dalam membahas tentang

Identifikasi Perubahan Psikososial Pada Lansia.


1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Sebagai media pembelajaran dan pengalaman berharga bagi peneliti

dalam hal menambah wawasan pengetahuan serta pengembangan diri

khususnya dalam bidang penelitian.

2. Bagi Profesi

Memberi informasi mengenai hasil penelitian Identifikasi Perubahan

Psikososial Pada Lansia di Panti Hargodedali Surabaya.

3. Bagi Panti

Memberi gambaran dan masukan tentang adanya perubahan

psikososial pada lansia di Panti Hargodedali Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai