Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R.

G DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GENERAL WEAKNESS E.C LOW INTAKE + TB PARU
HIDRONEPROSIS + HEPATOMEGALY + ASCITES
DIRUANGAN G4 ISOLASI TROPIK RSUD Prof. Dr. H.
ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

PENYUSUN
KELOMPOK I

MOH. ADHA FADJEIRIN, S.KEP (C03121066)


NUR OKTAVIANI A. DATAU, S.KEP (C03121075)
RAHMAWATI A. USMAN, S.KEP (C03121083)
SILVANA IBRAHIM, S.KEP (C03121094)
FITRIYANI ABD. GANI, S.KEP (C03121051)

PROGRAM STUDI PROFESI


NERS JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GORONTALO 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian syukur dan puji, kami Kelompok I
memanjatkan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Seminar Kasus Keperawatan Medikal Bedah
I dengan judul “Tn. R.G” dengan diagnose medis general weakness + susp. tb paru +
hidroneprosis di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Kelompok I selama menyelesaikan penyusunan laporan ini banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
kepada :

1. Ns. Fadli Syamsuddin, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.KMB selaku Selaku Pembimbing


Akademik sekaligus Dosen Penanggung Jawab pada Stase Keperawatan Medikal Bedah
1
2. Ns. Sakinah Mootalu, S.Kep selaku Preseptor Klinik di ruangan G4 Isolasi Tropik
Prof.Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
3. Teman-Teman seperjuangan Profesi Ners Angkatan XIV dan yang paling teristimewa
teman-teman Kelompok I yang selalu memberikan motivasi satu sama lain dan yang
selalu menjaga kekompakannya.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa masih bnayka
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami kelompok kami sangat mengharapkan masukan guna untuk
penyemournaan dalan penulisan laporan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pengambil keputusan dan pemerhatian.

Gorontalo, Juni 2022

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................5
1.2 Tujuan Penelitian........................................................................................................................5
1.3 Manfaat.......................................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
CONSEPT MAPT TERORITIS PENYAKIT PASIEN..............................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................12
FORMAT PENGKAJIAN MEDIKAL BEDAH..........................................................................................12
BAB IV....................................................................................................................................................38
ANALISA DATA.....................................................................................................................................38
BAB V......................................................................................................................................................40
PENUTUP................................................................................................................................................40
5.1. Kesimpulan...............................................................................................................................40
5.2. Saran.........................................................................................................................................40

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


General weakness low intake adalah kelemahan yang merupakan suatu keluhan yang
paling sering diutarakan oleh pasien. Kelemahan adalah penurunan fungsi normal dari satu atau
lebit otot manusia, tingkat tenaga yang rendah dan perasaan mudah letih setelah melakukan
aktivitas yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi dari makanan atau minuman sehinga
mengakibatkan kelemahan pada anggota tubuh lainnya.(santoso dkk., 2017)
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan paling sering bermanifestasi di paru. Mikobakterium ini
ditransmisikan melalui droplet di udara, sehingga seorang penderita tuberkulosis paru
merupakan sumber penyebab penularan tuberkulosis paru pada populasi di sekitarnya.
(hendrawan 2016)
Hidronefrosis merupakan suatu kondisi klinis umum yang didefinisikan sebagai distensi
dari calyces ginjal dan pelvis oleh urin akibat obstruksi aliran keluar urin ke distal dari pelvis
renalis. Hidronefrosis bisa terjadi pada satu atau kedua ginjal yang menyebabkan aliran urin
menjadi lemah dan mengganggu fungsi ginjal. Hidronefrosis dapat bersifat fisiologis atau
patologis, akut atau kronis, dan unilateral ataupun bilateral. Hidronefrosis dapat menjadi
sekunder disebabkan adanya obstruksi saluran kemih, tetapi juga dapat terjadi bahkan tanpa
obstruksi (Esprit et al., 2017).
Hepatomegali adalah kondisi membesarnya hati melebihi ukuran normalnya. Kondisi ini
merupakan tanda telah terjadinya gangguan pada hati. Hepatomegali bisa menyebabkan gejala
berupa rasa begah, membesarnya perut, hingga munculnya penyakit kuning.( Kurniawan Enji et al.,
2018)
ascites atau asites adalah penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang melapisi
dinding perut dan organ dalam tubuh. Rongga ini disebut rongga peritoneal. Penumpukan cairan
di rongga peritoneal akan menyebabkan perut membesar ( yusman, Dewi 2016 )
1.2 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien “Tn. R.G” dengan diagnose medis
General Weakness et cause Low intake + TB Paru + Hidroneprosis + Hepatomegaly + Ascites
di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo
2. Tujuan Khusus
1) Mampu melakukan pengkajian pada Pasien “Tn. R.G” dengan diagnose medis General
Weakness et cause Low intake + TB Paru + Hidroneprosis + Hepatomegaly + Ascites di
Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo
2) Mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Pasien “Tn. R.G” dengan diagnose

4
medis General Weakness et cause Low intake + TB Paru + Hidroneprosis + Hepatomegaly +
Ascites di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo
3) Mampu Menyusun rencana Tindakan keperawatan yang tepat pada Pasien “Tn. R.G”
diagnose medis General Weakness et cause Low intake + TB Paru + Hidroneprosis +
Hepatomegaly + Ascites di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota
Gorontalo
4) Mampu mengimplementasikan rencana keperawatan pada Pasien “Tn. R.G” dengan
diagnose medis General Weakness et cause Low intake + TB Paru + Hidroneprosis +
Hepatomegaly + Ascites di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota
Gorontalo
5) Mampu mengevaluasi Tindakan Keperawatan pada Pasien “Tn. R.G” dengan
diagnose medis General General Weakness et cause Low intake + TB Paru + Hidroneprosis
+ Hepatomegaly + Ascites di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Kota Gorontalo
1.3 Manfaat
1) Untuk memperdalam ilmu keperawatan terutama dalam penentuan diagnosa
prioritas dalam masalah Kesehatan.
2) Sebagai media komunikasi untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman.
3) Sebagai wadah untuk mengidentifikasi masalah dan mencari cara pemecahan
masalah.

5
BAB II
CONSEPT MAPT TERORITIS PENYAKIT PASIEN

6
JALUR KLINIS PASIEN

No. RM: 24-47-76


Nama Lengkap: Tn. R.G
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanggal Lahir: 04-02-1975 Tanggal Masuk
RS: 12-06-2022

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

RUJUKAN/DATANG SENDIRI : Pasien datang


sendiri ke
rumah sakit di
dampingi oleh
keluarga
KELUHAN : Lemas, panas
4 hari, batuk kadang-kadang , nyeri ulu hati (+) ,
muntah tiap kali makan/minum, intake menurun,
perut membesar (+), BAB kehitaman , kental, BAK
tidak ada keluhan. Riwayat penyakit dahulu hipertensi
(-), diabetes (-), luka dikaki
kanan sejak lama.

ASSESMEMT AWAL IGD

- Anamnesis : Pasien masuk rumah sakit tanggal 09 mei 2022 jam 09.10 wita, dengan
keluhan Lemas, panas 4 hari, batuk kadang-kadang , nyeri ulu hati (+) , muntah tiap kali
makan/minum, intake menurun, perut membesar (+), BAB kehitaman , kental, BAK tidak
ada keluhan. Riwayat penyakit dahulu hipertensi (-), diabetes (-), luka dikaki kanan sejak
lama. Pemeriksaan tanda-tanda vital, TD: 90/60 mmHg, Nadi: 112 x/m, Respirasi: 26
x/m, Suhu: 37,8oC, SPO2: 93%, GCS: 15
- Kriteria Triase : Hijau (Non-Urgent)
- Pemeriksaan Fisik : Keadaan umum : Sakit sedang, Kesadaran : compos mentis, Kepala:
mata anemis (+/+), SI/sclera ikterik (-/-), Thoraks : Rongkhi (-/+), whezing (-/-), Abdomen :
Bising usus (+), Nyeri tekan lepas (+), hepar pembesaran 2-3 jari, asites, Ekstremitas : turgor
kulit agak kasar, Akral hangat.
- Pemeriksaan Penunjang : Darah lengkap pemeriksaan tanggal 12 (hemoglobin 11.1 g/dL,
eritrosit 4.07 juta/uL, hematokrit 33.7 %, leukosit 21.8 ribu/uL, Trombosit 476 ribu/uL,
RDW-CV 18 %, ureum 87 mg/dl, Kreatinin 2.9 mg/dl, Glukosa sewaktu 62 mg/dl, Na 128
mmol/l, Cl 95 mmol/l), dan Pemeriksaan Radiogrfi Thorax hasilnya TB Pulmo proses lama
aktif, pemeriksaan USG tnggal 13 hasil Hydronefrosis dextra (moderate) ec., Multiple
Netrolith dextra, Nefrolith sinistra dengan Mild hydronefrosis sinistra, Hidrops GB, EKG:
Sinus Tachycardia
- Diagnosa Kerja : General weakness et causa low intake, hepatomegali, Ascites, sup.
7
Sirosishepatis, dehidrasi ringan
- Diagnosa Banding : Susp. BRP
- Diagnosa Keperawatan : Intoleran Aktivitas
- Treatment : Loading Rl 200cc, IFVD RL + Farbion 20 tpm, omeprazole 1x40mg/IV,
Ondansentron 3x1amp/iv, sukralfat syp3x2sndok/po , PCT 3x500 mg/po , ambroxol 3x1/po

8
ASSESMEMT AWAL RUANGAN

Observasi pasien keluhan utama : Batuk

Tingkat Kesadaran : Compos


Mentis

Treatmen : IFVD RL+


Farbion 20 tpm, omeprazole 1x40mg/IV, Ondansentron
3x1amp/iv, sukralfat syrup 3x2sndok/po , PCT 3x500
mg/po , ambroxol 3x1/po, metronidazole 3x1/iv,
ceftriaxone 2x1/iv
Diagnosa Medis : General
weakness et causa low intake + TB Paru + susp. BRP,
Hepatomegali,
Diagnosa keperawatan : Bersihan Jalan
nafas tidak efektif

ASSESMEMT SAAT PENGELOLAAN PASIEN

Treatmen :
- IFVD RL+ Farbion 20 tpm, omeprazole
1x40mg/IV, Ondansentron 3x1amp/iv, sukralfat
3x2 sndok/po , PCT 3x500 mg/po , ambroxol
3x1/po, metronidazole 3x1amp/iv, ceftriaxone
2x1amp/iv
Diagnosa Medis :
General General Weakness et cause Low intake + TB
Paru + Hidroneprosis + Hepatomegaly
+ Ascites
Diagnosa Keperawatan :
- Bersihan jalan nafas tidak efektif, Hipervolemia, ketidakstabilan kadar glukosa darah,
nyeri akut, risiko defisit nutrisi, gangguan integritas kulit/jaringan,risiko infeksi, defisit
perawatan diri, gangguan pola tidur

9
RESUME KEPERAWATAN

Informasi Umum : Tn. RG Jenis Kelamin Laki-Laki Umur 47 Tahun, Agama Islam,
Alamat kel. Dembe jaya, kec. Kota utara, Pendidikan Smp, Nrm 24 47 76 Dirawat Di
Ruangan Isolasi Tropik Kamar 2 b3, Saat Dilakukan Pengkajian Pada Tanggal 14 Juni
2022 Pasien mengeluh batuk berdahak yang dirasakan sudah ±1 bulan, disertai dengan
pasien mengatakan nyeri saat bergerak seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan pada
abdomen bagian atas kanan dengan skala nyeri 6 (sedang), nyeri dirasakan hilang timbul,
pasien merasa lemas, perut membuncit, mengeluh pusing dan pasien merasa mual. Dengan
Tekanan Darah 110/70, Nadi 102x/Menit Suhu Badan 36 C Spo2 97% Respirasi
22x/Menit,
DiagnosaMedis: General Weakness et cause low intake + TB Paru + Hidroneprosis +
Hepatomegaly + Ascites
Pengkajian
1. Oksigenasi (Sirkulasi dan Pernafasan) :
Pasien tidak terpasang o2 nasal kanul
- Tekanan darah 110/70 mmhg
- Nadi 102/menit
- Suhu badan 36C
- Spo2 97%
- Respirasi 22x/menit
Batuk berlendir, terdapat ronchi pada sebelah kanan, Pemeriksaana Hasil lab
tanggal 12 juni 2022 hemoglobin 11.1 g/dL, eritrosit 4.07 juta/uL, hematokrit
33.7 %, leukosit 21.8 ribu/uL, Trombosit 476 ribu/uL, RDW-CV 18 %, ureum 87
mg/dl, Kreatinin 2.9 mg/dl, Glukosa sewaktu 62 mg/dl, Na 128 mmol/l, Cl 95
mmol/l
2. Nutrisi cairan dan elektrolit :
Pasien makan 3x sehari 2-3 sendok tidak sampai habis, pasien mengatakan hanya
sering minum air putih ±4 gelas per hari, terdapat sariawan pada mulut, pada
pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan, terdapat asites, lingkar perut 112 cm,
Glukosa sewaktu 62 mg/dl, Na 128 mmol/l, Cl 95 mmol/l
3. Eliminasi :
Saat dikaji pasien mengatakan sudah BAB, dan pasien tidak terpasang alat
bantu BAK, saat BAK pasien sering di bantu keluarga ke toilet dan tidak ada
nyeri pada saat BAK, warna urine kuning.
4. Aktifitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan:
Pasien di bantu keluarga dalam aktivitas bergerak untuk ke toilet, dan
pasien selama di rawat sulit tidur. Pasien tampak tidak rapi dalam
berpakaian
5. Neurosensori dan kognitif:
Kesadaran composmentis nilai GCS 15, E4. V5. M6
6. Keamanan atau proteksi:
Pasien di bantu dalam aktivitas gerak ke toilet, pasien terpasang infus RL+farbion
20 tpm tidak terpasang kater, terdapat tanda infeksi leukosit 21.8 ribu/uL, terdapat
10
luka pada kaki sebelah kanan dengan luas 4 cm
7. Endokrin :
Tidak terdapat keluhan pada system endekorin
8. Pola nilai kepercayaan & spiritul :
Pasien tidak melakukan ibadah selama di rawat
9. Interaksi sosial :
Orang terdekat pasien adalah keluarga

11
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN MEDIKAL BEDAH

No. RM : 24-47-76
Tanggal : 04-02-1975
Tempat : isolasi tropik
I. DATA UMUM

1. Identitas Klien
Nama : Tn. R.G
Tempat / Tanggal Lahir : Gorontalo , 04-02-1975
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Gorontalo
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Kota utara
Telepon :-
Golongan Darah :O
Tanggal Masuk RS : 12-06-2022
Ruangan : isolasi tropic Kamar 02
Sumber Info : pasien dan keluarga pasien
Dx. Medis :

2. Identitas Keluarga Terdekat


Nama : Tn. Y
Alamat : Moodu
Pendidikan : SMA

12
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Alasan Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan masuk RSAS IGD pada
tanggal 12-06-2022 jam 08:00 . mengeluh Lemas, panas 4 hari, batuk kadang-
kadang , nyeri ulu hati (+) , muntah tiap kali makan/minum, intake menurun, perut
membesar (+), BAB kehitaman , kental, BAK tidak ada keluhan. Riwayat
penyakit dahulu hipertensi (-), diabetes (-), luka dikaki kanan sejak lama.
b. Keluhan utama : Batuk
c. Riwayat Keluhan Utama : Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 14 juni
2022 Pasien mengeluh batuk berdahak yang dirasakan sudah , disertai dengan
pasien mengatakan nyeri saat bergerak seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan pada
abdomen bagian atas kanan dengan skala nyeri 6 (sedang), nyeri dirasakan hilang
timbul, pasien merasa lemas.
d. Factor Pencetus : Tirah baring lama
e. Lamanya Keluhan :

f. Timbul Keluhan : Mendadak


g. Factor Yang Memperberat : Saat beraktivitas

2. Status Kesehatan Masa Lalu


a. Penyakit yang pernah di alami (Kaitan dengan penyakit yang sekarang) :
Keluarga mengatakan belum pernah mengalami penyakit sebelumnya
b. Kecelakaan : Keluarga mengatakan belum pernah
c. Pernah Dirawat
1) Penyakit : Pasien mengatakan belum pernah dirawat
2) Tanggal :-
d. Riwayat Operasi : pasien mengatakan belum ada riwayat oprasi
e. Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang mengalami penyakit yang sama

13
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri :
pasien mengatakan kesehatan diri sangat penting
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya :
Pasien mengikuti anjuran dokter daan perawat untuk kesembuhannya.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan
kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat :
Tidak ada program diet yang di lakukan pasien
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi :
Pasien tidak memeriksakan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri kurang
baik
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit :
Pasien mengatakan bila sakit yang dilakukan berupa control kesehatan di
puskes dan beristirahat
b) Kemana pasien berobat bila sakit:
Pasien mengatakan bila berobat ke puskesmas terdekat dan kerumah sakit.
c) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/alcohol/kopi/kebiasaan
olahraga) Merokok : tidak lama : - (tahun)
Alcohol : tidak lama : -
Kebiasaan olahraga, jenis frekuensi
No Obat / Jamu yang biasa dikonsumsi Dosis Ket.
Tidak ada - -
d. Factor social ekonomi yang berhubungan dengan kesehatan
1) Penghasilan : Mencukupi
2) Asuransi / jaminan kesehatan : BPJS
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal : Keluarga mengatakan
lingkungan rumah bersih
2. Nutrisi, Cairan dan Metabolic
a. Gejala (Subjektif)
1) Diit biasa (Tipe) : Pasien mengatakan tidak melakukan
diit
Jumlah makan perhari : 1-3 kali
Pola Diit : Tidak ada
Makan terakhir :
2) Nafsu / selera makan : Tidak Normal
3) Mual : Ya waktu : Tiap kali mau makan
4) Muntah : Tidak muntah jumlah :
5) Karakteristik : Tidak ada
6) Nyeri ulu hati : Ya
7) Karakteristik/penyebab : seperti ditusuk-tusuk nyeri
hilang timbul
8) Alergi makanan : Tidak alergi makanan
9) Masalah mengunyah / menelan : Ya
Jelaskan : pasien mengatakan terdapat banyak sariawan sehingga susah untuk
mengunyah dan menelan
Pola minum / cairan : baik
Jumlah minum : ± 4 gelas/hari
Jenis : Air putih
14
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : Tidak
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada penurunan BB
b. Tanda (Objektif)
1) Suhu tubuh : 36,7 c
Diaphoresis : Tidak ada
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT :
Turgor kulit : Turgor kulit pasien agak kasar
Tonus otot : Normal
2) Edema : Tidak ada edema
3) Asites : Ya, Perut tampak membesar
4) Integritas kulit perut : Tampak normal dimana warna kulit di area perut
sama
5) Lingkar abdomen : 112 cm
6) Distensi vena jagularis : Tidak ada
7) Hernia / massa : Tidak
Lokasi & karakteristik : Tidak ada
8) Bau mulut / halitosis : Ya
Jelaskan: Tercium bau mulut
9) Kondisi mulut, gigi / gusi / mukosa mulut dan lidah : Kondisi mulut
kering, gusi merah mudah, lidah dan bibir tampak ada sariawan.
3. Pernafasan, Aktivitas dan Latihan Pernafasan
a. Gejala (Subjektif)
1) Dispnea : pasien tidak sesak
2) Yang meningkatkan / mengurangi sesak : pasien tidak sesak
3) Pemajanan terhadap udara yang berbahaya : Tidak ada
4) Penggunaan alat bantu : Tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Pernafasan
- Frekuensi : 22x/menit
- Kedalaman : normal
- Simetris : simetris kiri dan kanan
2) Penggunaan otot bantu pernafasan :
Nafas cuping hidung : Tidak ada
3) Batuk : Ya
Sputum (Karakteristik sputum) : bercampur lendir
4) Fremitus : Normal
Auskultasi bunyi nafas : Tidak ada
5) Egofoni :-
Sianosis :-
6) Perkusi : terdapat bunyi sonor
4. Aktivitas (Termasuk kebersihan diri) dan Latihan
a. Gejala (Subjektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan :
2) pasien mengatakan tidak dapat melakukan kegiatan seperti biasanya.
3) Kesulitan / keluhan dalam aktifitas
- Pergerakan tubuh : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya
- Kemampuan merubah posisi : Perlu Bantuan
15
- Perawatan diri (Mandi, mengunakan pakaian, bersolek, makan dll) :
- PasienPerlu Bantuan dalam Mandi, mengunakan pakaian, bersolek,
makan
4) Toileting (BAK / BAB) : Pasien membutuhkan bantuan
dalam toileting
5) Keluhan sesak nafas setelah aktifitas : pasien mengatakan tidak sesak
setelah beraktifitas
6) Mudah merasa kelelahan : Ya
7) Toleransi terhadap aktifitas : Baik
Jelaskan : Pasien berbaring di tempat tidur
b. Tanda (Objektif)
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati :
Pasien tampak merespon aktifitas yang teramati
2) Status mental (misalnya menarik diri, latergi) : Tampak normal dibuktikan
dengan dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak menarik diri
3) Tampilan umum
- Tampak lemah : Ya
- Kerapian berpakaian : Pasien tampak tidak rapi dalam berpakaian
4) Pengkajian neuromuskuler : Pasien tidak terkontrol dalam kekuatan otot,
akurasi otot dan power otot
5) Massa / tonus otot : Normal baik
Kekuatan otot :
4 4
4 4
Postur : Lekuk tubuh pasien tampak normal
Retang gerak : memiliki keterbatasan dalam bergerak
Deformitas : Tidak ada
6) Bau badan : Tampak bau
Kondisi kulit kepala : Kurang bersih, pertumbuhan rambut kurang
baik
Kebersihan kuku : Kurang bersih
5. Istirahat
a. Gejala (Subjektif)
1) Kebiasaan tidur : pasien tidak memiliki kebiasaan tidur
Lama tidur : pasien mengatakan tidur siang dari pukul 11:00 sampai 12:00
bangun kembali karena ada pemeriksaan dokter, lalu istirahat kembali pukul
13:00 sampai 15:00 dan terbagun karena sering merasa nyeri dibagian perut .
untuk istrihat malam dari pukul 20:00 sampai 21:00 bangun kembali karena
sering batuk. Lalu tidur kembali pukul 23:00 sampai pukul 02:00 lalu terbangun
kembali karena batuk . pasien tidur kembali tetapi sering terjaga. Pasien istirahat
≤ 5 jam/hari.
2) Masalah yang berhubungan dengan tidur
- Insomnia : Ya, berhubungan dengan nyeri dan batuk
- Kurang puas / segar setelah bangun tidur : Pasien mengatakan kurang
segar setelah bangun karena sering terbangun
b. Tanda (Objektif)
1) Tampak mengantuk / mata sayup : Ya
2) Mata merah : Tidak ada
3) Sering menguap : Ya

16
4) Kurang konsentrasi : tidak

6. Sirkulasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Riwayat hipertensi atau masalah jantung : Pasien mengatakan tidak
ada riwayat hipertensi
2) Riwayat edema pada kaki : Tidak ada
3) Penyembuhan lambat : Tidak ada
4) Rasa kesemutan : Tidak ada
5) Palpitasi : Tidak ada
6) Nyeri dada : Tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Tekanan darah : 110/80
2) Mean arteripreasure / tekanan nadi : 102x/menit
3) Bunyi jantung : I dan II lub dub
Regular / irregular : ( kuat / lemah )
4) Friksi gesek : ( ya / tidak )
Murmur : ( ya / tidak )
5) Ekstremitas
Suhu : 36.8 c
Warna : Warna ekstremitas sama dengan lutut dan
sekitarnya
Tanda homan : ( ya / tidak )
6) Pengisian kapiler
Varises : ( ya / tidak )
Phelibitis : ( ya / tidak )
7) Warna
Membrane mukosa : mukosa kering
Konjungtiva : Anemis
8) Bibir : tidak sianosis
Punggung kuku : Warna bantalan kuku, normal, permukaan kuku
pasien tebal, tidak ada nyeri tekan
7. Eliminasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pola BAB
Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : Padat
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu missal terpasang
kolostomi / ileotomy) : ( ya / tidak )
3) Kesulitan BAB : tidak
Konstipasi : tidak ada
Diare : Tidak diare
4) Penggunaan laktasif : Tidak
5) Waktu BAB terakhir : 1 hari sebelum dikaji
6) Riwayat Perdarahan : ada
Hemoroid : Tidak ada
7) Riwayat inkontinensiaalvi :
8) Penggunaan alat-alat (Misal penggunaan kateter) : Tidak
9) Riwayat penggunaan diuretic : Tidak ada
10) Rasa nyeri / rasa terbakarsaat BAK : Tidak
11) Kesulitan BAK : Tidak ada
17
12) Keluhan BAK : Tidak ada

b. Tanda (Objektif)
1) Abdomen
- Isnpeksi
abdomen membuncit : Ya
Jelaskan : Karena aa pembesaran hepar sekitar 2 jari
- Auskultasi
bising usus : 18x/menit
bunyi abnormal : ( ya / tidak )
- Perkusi
Bunyi timpani : Ya
Bunyi kembung : Tidak
Bunyi abnormal lain : Tidak
- Palpasi
Nyeri tekan : ada
Distensi kandung kemih : ( ya / tidak )
2) Pola eliminasi
- Konsistensi Lunak/keras :
Massa : Tidak
- Pola BAB
Konsistensi : Padat
Warna Abnormal : tidak ada
- Pola BAK
Inkotinensia : Tidak
- Karateristik Urine
Warna : Kuning-kuningan
Bau : Khas Urin
8. Neurosensory dan Kongnitif
a. Gejala (Subjektif)
1) Adanya Nyeri
- P = Paliatif / Propokatif (yang meningkatkan / mengurangi nyeri)
pasien mengatakan nyeri saat bergerak
- Q=Qualitas/Quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirrasakan serta
deskrpsi sifat nyeri yang dirasakan)
Pasien mengatakan seperti ditusuk-tusuk
- R = Region/tempat (lokasi sumber dan penyebarannya)
nyeri dirasakan pada abdomen bagian atas kanan
- S = Skala (menggunakan rentang nilai 1 – 10)
skala nyeri 6 (sedang)
- T = Time ( kapan keluhan dirasakan dan lamanya)
nyeri dirasakan hilang timbul
2) Rasa Ingin Pingsan/pusing : Tidak
3) Sakit Kepala : Tidak
4) Kesemutan/Kebas/Kelemahan
Lokasi : Tidak dapat beraktivitas seperti lainnya
5) Kejang : Tidak
6) Mata
Penurunan Penglihatan : Tidak
7) Pendengaran
Penurunan Pendengaran : Tidak
18
8) Telinga Berdengung : Tidak
9) Epistaksis : Tidak

b. Tanda (Objektif)
1) Statusmental
Kesadaran : Composmentis
2) Skala Koma Glasgow (GCS) 15
Eye =4
Motorik =5
Verbal =6
3) Terorientasi/disorientasi
Waktu : Tidak ada keluhan
4) Persepsi Sensori
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : Tidak ada
5) Delusi : Tidak ada
Afek : Tidak ada
6) Memori
Saat Ini : memori pasien saat ini baik
MasaLalu : memori pasien masa lalu masih di ingat
7) Penggunaan Alat Bantu Penglihatan/Pendengaran : (ya / tidak)
8) Telinga Berdengung : Tidak
9) Epistaksis : Tidak

a. Tanda (Objektif)
1) Statusmental
Kesadaran : Composmentis
2) Skala Koma Glasgow (GCS) : 15
Eye =4
Motorik =5
Verbal =6
3) Terorientasi/disorientasi
Waktu :Tidak ada keluhan
4) Persepsi Sensori
Ilusi :Tidakada
Halusinasi :Tidakada
5) Delusi : Tidak ada
Afek : Tidak ada
6) Memori
Saat Ini :memori pasien saat ini baik
MasaLalu :memori masa lalu pasien baik
7) Penggunaan Alat Bantu Penglihatan/Pendengaran : (ya / tidak)
Sebutkan : Tidak menggunakan alat bantu
8) Reaksi Pupil Terhadap Cahaya
Kanan/kiri : terdapat refleks pupil terhadap cahaya
Ukuran Pupil : ketika diberikan reflek cahaya pupil mengecil
9) Fascial drop : Tidak ada masalah
Postur : normal
Reflex : baik
10) Penampilan Umum Tampak Kesakitan : ya
Menjaga area sakit : Pasien tampak menjaga area yang sakit
Respon Emosional : Pasien tidak tampak emosional
19
Penyempitan Fokus : Tidak ada

8. Keamanan
a. Gejala (Subjektif)
1) Alergi : Tidak ada alergi
2) Obat-obatan : tidak ada alergi obat-obatan
3) Makanan :Pasien mengomsumsi makanan lunak saat ini
4) Faktor Lingkungan :
- Riwayat Penyakit Hubungan Seksual : tidak di kaji
- Riwayat Transfusi Darah : tidak
- Riwayata dan Reaksi Transfusi : tidak
5) Kerusakan Penglihatan, Pendengaran : tidak
6) Riwayat Cidera : (ya/tidak)
7) Riwayat Kejang : (ya/tidak)
b. Tanda (Objektif)
1) Suhu Tubuh : 36.8 c
Diaforesis :berkeringat
2) Integritas Jaringan : pasien ada luka di kaki kanan
3) Jaringan Parut : tidak ada
4) Kemerahan/Pucat : ya
Jelaskan : Pasien tampak puncat
5) Adanya Luka :ya ada luka di kaki kanan
6) Ekimosis / Tanda Perdahan Lagi : Tidak ada
7) Faktor Risiko
Terpasang Alat Invasi : ya terpasang alat invasi IVFD
8) Gangguan Keseimbangan : tidak
9) Kekuatan Umum
Tonus otot : Normal
Parese atau Paralisa : Tidak
9. Seksual dan Reproduksi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pemahaman Terhadap Fungsi Seksual : Tidak dikaji
2) Gangguan Hubungan Seksual karena Berbagai Kondisi (fertilitas, libido, ereksi,
menstruasi,kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi sakit): Tidak dikaji
3) Permasalahan Selama Aktifitas Seksual : Tidak dikaji
4) Pengkajian pada Laki–laki
Rabas pada Penis : Tidak dikaji
Gangguan Prostat : Tidak dikaji
5) Pengkajian padaPerempuan
a) Riwayat Mentruasi (keturunan, keluhan) :Tidak dikaji
b) Riwayat Kehamilan :Tidak dikaji
c) Riwayat Pemeriksaan Ginekologi (missalpapsmear):Tidak dikaji
b. Tanda (Objektif)
1) Pemeriksaan Payudara/ Penis/Testis :Tidak dikaji
2) Kutil Genital / Lesi :Tidak dikaji
10. PersepsiDiri, KensepDiri dan MekanismeKoping
a. Gejala (Subjektif)
1) Faktor stress : pasien tampak stres dengan penyakit sekarang
2) Bagaimana Pasien Dalam Mengambil Keputusan (sendiri atau dibantu) :
Keluarga mengatakan sebagai kepala keluarga pasien saking mengambil
keputusan dengan pertimbangan terlebih dahulu.
20
3) Yang dilakukan Jika Menghadapi Satu Masalah (misalnya: memecahkan masalah,
mecari pertolongan / berbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum obat –
obatan, marah, diam, dll) :
Keluarga sudah melakukan yang terbaik jika bermasalah dalampengobatan, pasien
minta bantuan petugas kesehatan.
4) Upaya Pasien Dalam Menghadapi Masalahnya Sekarang :
5) Perasaan Cemas/takut : Tidak
6) Perasaan KetidakBerdayaan : Ya
7) Perasaan Keputusasaan : (ya/tidak)
8) Konsep Diri
- Citra Diri : Pasien memahami dirinya dan mencintai dirinya
- Ideal Diri : Pasien ingin tetap menjadi kepala keluarga yang lebih
baik
- Harga Diri : Pasien sangat mengunjung tinggi, harga diri dan
Mempertahankan harga dirinya
- Ada/tidak Perasaan Akan Perubahan Identitas : tidak ada
- Konflik Dalam Peran : Tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Status emosional : Gelisah
2) Respon Fisiologis yang Terobservasi
Perubahan Tanda vital : 110/80
3) Ekspresi Wajah : meringis
11. InteraksiSosial
a. Gejala (Subjektif)
1) Orang Terdekat dan Lebih Berpengaruh :
Keluarga merupakan salah satu support pasien dalam hal apapun
2) Kepada Siapa Pasien Meminta Bantuan Bila Mempunyai Masalah: keluarga
3) Adakah Kesulitan Dalam Keluarga (hubungan dengan orang tua, saudara,
pasangan :Tidak
4) Kesulitan Berhubungan dengan Tenaga Kesehatan/Pasien Lain :tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Kemampuan Bicara : pasien berbicara dengan jelas
2) Tidak Dapat di Mengerti : dapat di mengerti
Afasia : Tidak ada
3) Pola Bicara Tidak Biasa/Kerusakan : teratur
4) Penggunaan Alat BantuBicara : Tidak menggunakan alat bantu
5) Adanya Laring Aktomy/Trakeostomy : Tidak ada
6) Komunikasi Non verbal, Verbal Dengan Keluarga/OrangLain : mampu
berkomunikasi nonverbal,verbal pada orang lain
7) Perilaku Menarik Diri : tidak ada perilaku menarik diri
12. Pola Nilai Kepercayaan dan Spiritual
a. Gejala (Subjektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien : Keluarga
2) Perasaan menyalahkan tuhan : (ya /tidak)
3) Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan :pasien selama
sakit belum melakukan ibadah sholat
4) Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat :pasien
sejak dirawat belum beraktivitas
5) Pemecahan oleh pasien : cara mengatasi masalah dengan cara
21
bermusyawarah
6) Adakah keyakinan / kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani : tidak
ada
7) Pertentangan nilai / keyakinan / kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani :
tidak ada
b. Tanda (Objektif)
a. Perubahan Perilaku
- Menarik Diri : tidak
- Marah/Sarkasme : tidak
- Mudah Tersinggung : tidak
- Mudah Menangis : tidak
- Menolak Pengobatan : tidak
Jelaskan : Pasien tetap mengikuti semua instruktur pengobatan
- Berhenti Menjalankan Aktifitas Agama : ya selama sakit pasien belum
menjalankan aktifitas keagamaan
- Menunjukkan Sikap Permusuhan dengan Tenaga Kesehatan :tidak

22
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostic (meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan) :
1. Pemeriksaan Laboratorium ( 12 - Juni – 2022 )

23
1. Pemeriksaan Radiografi Thorax (12 - Juni – 2022)

24
2. Pemeriksaan USG ( 13 - Juni – 2022 )

25
3. Pemeriksaan EKG ( 12 - Juni – 2022)

26
V. PENATALAKSANAAN MEDIS

N Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi


o
1. RL + Farbion 20 tpm Untuk meringankan rasa Hindri penggunaan
1:1 sakit yng di sebabkan oleh obat pada orang yang
neuritis hipersensitif
2. Omeprazole 40 mg/24 Obat untuk menangani Jika terjadi reaksi
jam penyakit asam lambung. alergi terhadap obat
3. Ondansentron 2 ml/ 8 Untuk mengatasi mual dan Pada pasien yang
jam muntah. pernah mengalami
hipersensitivitas
terhadap obat ini.
4. Sucralfat 100 ml/8 Obat untuk mengatasi Pada pasien yang
jam 2 tukak lambung memiliki riwayat
sendok hipersensitivas
terhadap sukralfat atau
komponennya
5. Paracetamol 500 ml/ Untuk meredakan gejala Pada pasien dengan
8jam demam dan nyeri pada riwayat
berbagai penyakit. hipersensitivitas
terhadap obat
6. Ambroxol 30 ml / 8 Untuk meredakan batuk Adanya riwayat
jam pada berbagai kasus hipersensitivitas
gangguan saluran napas terhadap ambroxol
7. Metronidazole 500 mg / Antibiotik yang di gunakan Hipersensitivitas
8jam untuk mengobati penyakit terhadap obat,
yang di sebabkan oleh kehamilan trimester
infeksi bakteri di bagian pertama
perut,hati,kuli,sendi,saluran
pernapasan,dan lain-lain
8. Ceftriaxone 1 g/12 jam Untuk mengatasi infeksi Pada individu dengan
bakteri gram negatif riwayat
maupun gram positif hipersensitivitas
terhadap obat ini atau
golongan sefalosporin
lainnya
9. Nystatin drops 12 ml /8 Obat anti jamur yang Pada pasien dengan
jam 1 tetes digunakan untuk hipersensitivitas
mengobati infeksi jamur terhadap obat ini
pada mulut
10 Renax 1 kapsul/8 Membantu meluruhkan Pasien yang memiliki
jam batu urin di ginjal dan riwayat hipersensitifi
saluran kemih terhadap salah satu
komposisi renax

27
VI. IDENTIFIKASI DATA
Data Subjektif
- Mengeluh batuk ±1 bulan
- Mngeluh nyeri pada perut bagian atas kanan
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh lemas
- Pasien mengatakan makan 2-3 sendok per hari
- Pasien mengeluh sulit tidur
- Mengeluh tidak puas tidur
- Mengeluh tidur sekitar ≤ 5 jam per hari
- Pola tidur terganggu

Data Objektif
- Sputum berlebih
- Terdapat ronchi
- Meringis
- Gelisah
- Perut membuncit (asites)
- Mukosa kering
- Turgor kulit agak kasar\
- Frekuensi nadi 102 x/menit
- GDS 62 mg/dL
- Terdapat sariawan
- Terdapat luka pada kaki sebelah kanan
- Terdapat luka pada kaki kanan luas 4 cm
- Leukosit 21.8 ribu/uL
- Tidak rapi dalam berpakaian
- Ada bau mulut
- Terdapat bau badan
- Kuku kurang bersih
- Pasien tampak ngantuk

28
VII. KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN DATA BERDASARKAN GANGGUAN
KEBUTUHAN
1) Gangguan Kebutuhan Respirasi
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
DS : Mengeluh batuk ±1 bulan
DO : Sputum berlebih
Terdapat ronchi
2) Gangguan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Hipervolemia
DS :-
DO : Perut membuncit (asites)
Mukosa kering
Turgor kulit agak kasar
Frekuensi nadi 102 x/menit
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
DS : Mengeluh Lemas
DO : Gds 62 mg/dL
Risiko Defisit Nutrisi
DS : Pasien mengatakan makan 2-3 sendok per hari
DO : Terdapat Sariawan
3) Gangguan Kebutuhan Nyeri Dan Kenyamanan
Nyeri Akut
DS : Mengeluh nyeri pada perut bagian atas kanan
Mengeluh sulit tidur
DO : Meringis
Gelisah
Nadi 102 x/menit
4) Gangguan Kebutuhan Keamanan dan Proteksi
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
DS :-
DO : Terdapat luka pada kaki sebelah kanan luas luka 4 cm
Risiko Infeksi
DS :-
DO : Leukosit 21.8 ribu/uL
Terdapat luka pada kaki kanan luas luka 4 cm

29
5) Gangguan Kebutuhan Kebersihan Diri
Defisit Perawatan Diri
DS :-
DO : Tidak rapi dalam berpakaian
Ada bau mulut
Terdapat bau badan
Kuku kurang bersih
6) Gangguan Kebutuhan Aktivitas dan Istirahat
Gangguan Pola Tidur
DS : Pasien mengeluh sulit tidur
Mengeluh tidak puas tidur
Mengeluh tidur sekitar ≤ 5 jam per hari
Pola tidur terganggu
DO : Pasien tampak Ngantuk

30
VIII. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM
-Terinfeksi Bakteri tuberkolosis
Gaya hidup yang tidak sehat Penyimpangan KDM
Merokok.
terpapar oleh debu
Masuk ke saluran
Bakteri masuk ke paru-paru Dan menyerang alveolipernafasan bagian
bawah

Alveoli rusak

Reaksi infeksi/inflamasi,
kavitas, dan merusak parekim
paru

Produktif secret meningkat. Kadar glukosa darah yang meningkat


Perubahan cairan intrapleura
Pecahnya pembuluh darah makrovaskule Personal hygine
Luka pada kaki yang kurang
Batuk produktif lemah Cairan yang berlebihan di
Batuk darah Perawatan pada luka perut
Gangguan intergritas kulit/jaringan Pasien tampak
Penekanan pada lambung tidak rapih
Katidakstabilan Hypervolemi
Pola nafas tidak
kadar glukosa
Pola tidur terganggu
Nyeri pada perut Deficit perawatan
Mudah kenyang
Mengeluh sulit
Makan hanyak berapa sendok
Tampak kemerahan
Munculnya mata panda Nyeri
Resiko
Gangguan pola tidur infeksi
Resiko deficit nutrisi
IX. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

No Tanggal Muncul Masalah Masalah

1. 14 Juni 2022 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

2. 14 Juni 2022 Hipervolemia

3. 14 Juni 2022 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

4. 14 Juni 2022 Nyeri Akut

5. 14 Juni 2022 Risiko Defisit Nutrisi

6. 14 Juni 2022 Gangguan Integritas Kulit/Jaringan

7. 14 Juni 2022 Risiko Infeksi

8. 14 Juni 2022 Defisit Perawatan Diri

9. 14 Juni 2022 Gangguan Pola Tidur

32
NRM : 21-4-74
Nama : Tn. I.I
Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal Lahir : 11-07-1977
DAFTAR PEMBERIAN TERAPI CAIRAN/
INFUS
Ruang Rawat/Unit Kerja : Tanggal :

PROGRAM DOKTER Jenis


Cairan Lama Terapi Waktu Nama Perawat
(Mohon ditulis tanggal dan jam pemberian Tgl/ Obat Yang Volume Tetesan
program infus / terapi cairan, serta nama Jam Cairan/ Infus
Ditambahkan (ml) (Menit/ Jam) Ket
jelas dan tanda tangan dokter yang Jalur Diberikan Yang Verifika
memberikan program terapi) Mulai Selesai
Selang Pasang tor

31
NRM : 21-4-74
Nama : Tn. I.I
Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal Lahir : 11-07-1977

DAFTAR INTSTRUKSI MEDIS FARMAKOLOGIS


Ruang Rawat/Unit Kerja : Riwayat Alergi :
Alergi Terhadap Obat : ( ya ) ( tidak)
Tgl/ Cara Dihentikan
Nama Obat Dosis Frekuensi Tgl
No Jam Pemberian (Tgl/Jam)

Jam

Tanda

Initial

Jam

Tanda

Initial

Jam

Tanda

Initial

Jam

Tanda

Initial
RuangRawat/Unit Kerja : Isolasi/Tropik Tanggal : 14-06-2022

32
RENCANA PERAWATAN PASIEN TERINTEGRASI
(Care Plan)

Tujuan dan Keluaran


No DaftarMasalah/Diagnosis Intervensi
(Outcome)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam Latihan Batuk efektif
efektif di harapkan bersihan jalan napas meningkat Observasi
Data Subjektif dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kemampuan batuk
1. Mengeluh batuk ±1 1. Batuk efektif meningkat Terapeutik
bulan 2. Produksi sputum Menurun 2. Atur posisi fowler atau semi fowler
Data objektif 3. Ronchi menurun Edukasi
1. Sputum berlebih 3. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
2. Terdapat ronchi Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran

2. Hipervolemia Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam Menejemen cairan


Data Subjektif - diharapkan keseimbangan cairan meningkat Observasi
Data objektif dengan kriteria hasil: 1. Monitor pemeriksaan laboratorium
1. Perut membuncit 1. Asites menurun (mis,hematokrit,Na,K,CL,berat jenis urine,BUN)
(asites) 2. Membran mukosa lembap meningkat Terapeutik
2. Mukosa kering 3. Turgor kulit membaik 2. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
3. Turgor kulit agak kasar\ 4. Frekuensi nadi membaik 3. Berikan cairan intravena jika perlu
4. Frekuensi nadi 102
Kolaborasi
x/menit
4. Kolaborasi pemberian deuretik,jika perlu
3. Ketidakstabilan Kadar Setelah dilakukan Tindakan keperwatan Manajemen Hiperglikemia
Glukosa Darah selama 3 x 24 jam maka Ketidakstabilan Observasi
Data subjektif Kadar Glukosa Darah meningkat dengan 1. Monitor kadar glukosa darah
1. Mengeluh lemas kriteria hasil: Terapeutik
Data objektif 1. lemas menurun 2. Berikan asupan cairan oral
1. GDS 62 mg/dL 2. Kadar glukosa dalam darah membaik Edukasi

33
3. Anjurkan meminotor kadar glukosa secara mandiri
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
4. Nyeri Akut Setelah dilakukan Tindakan keperwatan ManajemenNyeri
Data subjektif selama 3 x 24 jam maka Tingkat Nyeri Observasi
1. Mengeluh nyeri pada menurun dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi skala nyeri
perut bagian atas kanan 1. Keluhan nyeri menurun 2. Monitor faktor yang memperberat dan memperingan
2. Mengeluh sulit tidur 2. Meringis menurun nyeri
Data objektif 3. Gelisah menurun Terapeutik
1. Meringis 4. Kesulitan tidur menurun 3. Berikan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi
2. Gelisah 5. Frekuensi nadi membaik rasa
3. Nadi 102 x/menit nyeri
Edukasi
4. Ajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
5. Risiko Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam Manajemen nutrisi
Data subjektif di harapkan Status nutrisi membaik dengan Observasi :
1. Pasien mengatakan kriteria hasil: 1. Identifikasi status nutrisi
makan 2-3 sendok per 1. Porsi makanan yang di habiskan Terapeutik :
hari meningkat 2. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Data objektif 2. Sariawan menurun Edukasi :
1. Terdapat sariawan 3. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi :
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
6. Gangguan Integritas Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam Perawatan integritas kulit
kulit/jaringan di harapkan Integritas kulit/jaringan Observasi :
Data Subjektif - meningkat dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Data objektif 1. Kerusakan jaringan meningkat Terapeutik :
1. Terdapat luka pada kaki 2. Kerusakan lapisan kulit meningkat 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
sebelah kanan Edukasi :

34
3. Anjurkan menggunakan pelembab
7. Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam Pencegahaninfeksi
Data subjektif – di harapkan Tingkat infeksi menurun dengan Observasi :
Data Objektif kriteria hasil: 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
1. Leukosit 21.8 ribu/uL 1. Kadar sel darah putih membaik Teraupeutik :
2. Terdapat luka pada kaki 2. Pertahankan tehnik aseptik
kanan luas 4 cm Edukasi :
3. Ajarkan cara mengontrol infeksi
Kolaborasi :
4. Kolaborasi pemberianimunisasi, jikaperlu
8. Devisit perawatan diri Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam Dukungan perawatan diri
Data objektif di harapkan Perawatan diri meningkat Observasi :
1. Tidak rapi dalam dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
berpakaian 1. Kemampuan mengenakan pakaian sesuai usia
2. Ada bau mulut meningkat Terapeutik :
3. Terdapat bau badan 2. Mempertahankan kebersihan diri 2. Siapkan keperluan pribadi
4. Kuku kurang bersih meningkat Edukasi :
3. Mempertahankan kebersihan diri 3. Anjurkan melakukan perwatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
9. Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukanTindakan keperwatan DukunganTidur
Data subjektif selama 3 x 24 jam maka Pola Tidur membaik Observasi
1. Pasien mengeluh sulit dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur
tidur 1. Keluhan sulit tidur menurun Terapeutik
2. Mengeluh tidak puas 2. Keluhan tidak puas tidur menurun 2. Lakukan prosedur untuk meningkatkan
tidur 3. Keluhan pola tidur terganggu menurun kenyamanan
3. Mengeluh tidur sekitar Edukasi
≤ 5 jam per hari 3. Jelaskan pentignya tidur cukup selama tidur
4. Pola tidur terganggu
Data objektif
1. Pasien tampak ngantuk

35
36
37
BAB IV
ANALISA DATA

- General weakness low intake adalah kelemahan yang merupakan suatu keluhan yang
paling sering diutarakan oleh pasien. Kelemahan adalah penurunan fungsi normal dari
satu atau lebit otot manusia, tingkat tenaga yang rendah dan perasaan mudah letih setelah
melakukan aktivitas yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi dari makanan atau
minuman sehinga mengakibatkan kelemahan pada anggota tubuh lainnya.(santoso dkk.,
2017)
- Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan paling sering bermanifestasi di paru. Mikobakterium ini
ditransmisikan melalui droplet di udara, sehingga seorang penderita tuberkulosis paru
merupakan sumber penyebab penularan tuberkulosis paru pada populasi di sekitarnya.
(hendrawan 2016)
- Hidronefrosis merupakan suatu kondisi klinis umum yang didefinisikan sebagai distensi
dari calyces ginjal dan pelvis oleh urin akibat obstruksi aliran keluar urin ke distal dari
pelvis renalis. Hidronefrosis bisa terjadi pada satu atau kedua ginjal yang menyebabkan
aliran urin menjadi lemah dan mengganggu fungsi ginjal. Hidronefrosis dapat bersifat
fisiologis atau patologis, akut atau kronis, dan unilateral ataupun bilateral. Hidronefrosis
dapat menjadi sekunder disebabkan adanya obstruksi saluran kemih, tetapi juga dapat
terjadi bahkan tanpa obstruksi (Esprit et al., 2017).
- Hepatomegali adalah kondisi membesarnya hati melebihi ukuran normalnya. Kondisi ini
merupakan tanda telah terjadinya gangguan pada hati. Hepatomegali bisa menyebabkan
gejala berupa rasa begah, membesarnya perut, hingga munculnya penyakit kuning.(
Kurniawan Enji et al., 2018)
- ascites atau asites adalah penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang melapisi
dinding perut dan organ dalam tubuh. Rongga ini disebut rongga peritoneal. Penumpukan
cairan di rongga peritoneal akan menyebabkan perut membesar ( yusman, Dewi 2016 )
- Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India (23%) yaitu sebesar
10% (WHO, 2015). Data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (KEMENKES RI) Tahun 2015, menyatakan bahwa jumlah kasus BTA positif
di Indonesia sebanyak 176.677 kasus. Proporsi kasus TB terbesar berada di wilayah
Asia.Tujuh negara penyumbang 64% kasus TB di dunia adalah India, Indonesia, China,
Filipina, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan. Indonesia masuk dalam kelompok 30
high burden countries tertinggi di dunia. Indonesia berada pada peringkat 2 dari 7
negara penyumbang 64% kasus TB di dunia. Insidens TB di Indonesia pada tahun 2016
diperkirakan sebesar 391 per 100.000 penduduk. Jumlah kasus TB yang ditemukan
di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 351.893 kasus, meningkat sebesar 6% bila
dibandingkan dengan kasus TB yang ditemukan pada tahun 2015 yakni sebanyak
330.729 kasus. Sumatera utara merupakan peringkat ke 5 sebagai provinsi dengan kasus
TB terbanyak pada tahun 2016 dengan jumlah kasus mencapai 22.643 atau 6,4% dari
total kasus. Proporsi kasus TB pada laki-laki sebesar 64,7% dan pada perempuan sebesar
35,3%. Jumlah kasus TB Paru BTA positif pada tahun 2016 dilaporkan sebanyak 14.614
kasus, 66% pada laki-laki dan 34% pada perempuan.

Hidronefrosis disebabkan oleh adanya sumbatan sekresi urine yang menimbulkan


masalah kelebihan volume cairan. Supersaturasi adalah zat yang terlarut dalam urin yang
membentuk batu saluran ureter. Zat ini dapat berupa garam, oksalat, asam urat, sistein,
dan xantin. Adanya batu pada ureter menyebabkan sumbatan dan reflux aliran urin.
Berdasarkan literature urologi, derajat obstruktif dapat mempengaruhi derajat
hidronefrosis. Pada keadaan yang sudah lanjut dapat berujung pada penurunan fungsi
ginjal hinggamenjadi gagal ginjal kronik (Baskoro & Rodjani,2013).Penderita gagal
ginjal ronikharus mempertahankan pembatasan asupan cairan untuk mengontrol dan
membatasi jumlah asupan cairan,sehingga tercapai keseimbangan cairan tubuh agar
tidak terjadi kelebihan cairan (Harsismanto, Rifai & Tuti,2008 ; Price & Wilson, 201
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan kepada Pasien“Tn. R.G” dengan diagnose
medis General weakness et cause low intake +Tb paru + hidronefrosis + hepatomegaly +
Ascites di Ruangan G4 Isolasi Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo di dapat
diagnose keperawatan untuk penegakan diagnose keperawatan pada Tn.Rg maka dapat
diangkat diagnose keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif, Nyeri akut,hipervolemia
Resiko defisit nutrisi , Ketidakstabilan kadar glukosa darah, defisit perawatan diri, gangguan
integritas kulit, resiko infeksi
5.2. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang ditunjang dengan pengadaan
fasilitas- fasilitas yang memadai berkaitan dengan pasien General weakness et cause low
intake +Tb paru + hidronefrosis + hepatomegaly + Ascites
2. Bagi Mahasiswa
Untuk mahasiswa yang akan melakukan studi kasus selanjutnya agar lebih
memeperhatikan dalam menegakkan diagnose keperawatan yang sesuai dengan data yang
diperoleh pada saat pengkajian.

Anda mungkin juga menyukai