DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Sakina Mootalu, S.Kep TTD:
KLINIK
PRESEPTOR
Ns. Fadli Syamsuddin M.Kep, Sp.Kep.Mb TTD:
AKADEMIK
1.TANGGAL
TANGGAL
PENGUMPULAN 2.TEPAT WAKTU
3.TERLAMBAT
SARANPRESEPTOR
KLINIK/AKADEMIK
Kelompok 1
DAFTAR ISI
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memaparkan hasil asuhan keperawatan pada Tn. Y.D
dengan diagnosa medis efusi pleura + empiema + tb paru di ruang Tropik RSUD
Prof. Dr. H. Aloie Saboe.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan proses efusi pleura
b. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada diagnosa medis efusi
pleura
C. Manfaat
1. Bagi Instalasi rumah sakit
Agar dapat menambah masukan dalam menerapkan asuhan keperawatan
pada diagnosa medis efusi pleura
2. Bagi Instalasi pendidikan
Agar dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan untuk menambah
wawasan terkait dengan ilmu keperawatan tentang efusi pleura.
3. Klien dan keluargan
Klien dan keluarga dapat mengetahui proses penyakit, pencegahan dan
perawatan yang bisa dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
peningkatan cairan yang luar biasa di antara ruang pleura. Pleura adalah
selaput tipis yang melapisi permukaan paru-paru dan bagian dalam dinding
lapisan pleura. Biasanya, jumlah cairan yang tidak terdeteksi hadir dalam
a) Infeksi
(1) Tuberkulosis
(2) Pneumonitis
(3) Absesparu
(5) Absessufrenik
b) Noninfeksi
(8) Hipotiroidisme
(9) Kilotoraks
dan tuberculosis.
3. Anatomi Fisiologi
Gambar2.2AnatomiParudanPleura(Adita,2015)
a. Trakea
b. Bronkus
Bronkus yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-
kira veterbrata tora kali ske lima, mempunyai struktur serupa dengan
trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Trakea bercabang menjadi
bronkus utama (primer) kiri dan kanan. Bronkus kanan lebih pendek
lebih lebar dan lebih vertical dari pada yang kiri,sedikit lebih tinggi dari
dibawah arteri disebut lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan
dan bawah.
c. Bronkioli
e. Lobus
beberapa bagian yaitu paru kiri terdiri dari dua lobus (lobus
superior dan lobus inferior) dan paru kanan terdiri dari tiga
bagian:
permukaan pulmo.
thoraks.
4. Klasifikasi
5. Patofisiologi
ini bias terjadi karena adanya tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic
koloid. Keseimbangan tersebut dapat terganggu oleh beberapa hal, salah
yang robek atau melalui aliran getah bening. Sebab lain dapat juga dari
robekkan kearah saluran getah bening yang menuju rongga pleura,iga atau
columna vetebralis.
merupakan eksudat, yaitu berisi protein yang terdapat pada cairan pleura
tersebut karena kegagalan aliran protein getah bening. Cairan ini biasanya
adalah sel-sel poli morfonuklear, tapi kemudian sel limfosit, Cairan efusi
bukan lah karena adanya bakteri tubukolosis, tapi karena akiba tadanya
yaitu peningkatan suhu, batuk dan berat badan menurun (Nair & Peate,
2015).
6. Penatalaksanaan Medis
a. Tirah baring
b. Thoraksentesis
Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif seperti nyeri,
dispneu, dan lain lain. Cairan efusi sebanyak 1 - 1,5 liter perlu dikeluarkan
untuk mencegah meningkatnya edema paru. Jika jumlah cairan efusi pleura
lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutnya baru dapat dikalkukan 1 jam
kemudian.
c. Antibiotic
d. Pleurodesis
Pada efusi karena keganasan dan efusi rekuren lain, diberi obat melalui selang
interkostalis untuk melekatkan kedua lapisan pleura dan mencegah cairan
terakumulasi kembali.
e. Waterseal drainage(WSD)
Water sea ldrainage (WSD) adalah suatu system drainase yang menggunakan
water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura atau rongga
pleura.
BAB III
No.RM : 26-14-85
Nama Lengkap: Ny. Y.D
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir : 19-09-90
Tanggal Masuk RS :12-06-2023
Observasi pasien keluhan utama : Rasa Lemah,Demam,sesak nafas, batuk, Sakit dada sebelah
kiri.
Tingkat Kesadaran :Compos Mentis
Treatmen :IVFD RL 20 tpm, meropenem 3x1/IV, Ondansentron 3x1/IV, PCT
3x500 mg
Diagnosa Medis : Empicema paru+ Post WSD+ Efusi pleura
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut, pola napas tidak efektif, bersihan jalan napas tidak
efektif
InformasiUmum :Ny. Y.D beragama islam, Pendidikan terakhir S1 NRM 26/14/85. dirawat
diruangan Tropik . Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 12/06/2023 pukul 10.00 WITA
dengan keluhan Lemas, sakit dada sebelahkiri, demam, batukberlendirsekitar 6-7 bulan.Tingkat
kesadaran Compos Mentis, GCS 15, Tanta-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi
84x/m, , Suhu badan 36,7 , Spo2 96%.
No.RM :241485
Tanggal :19/06/23
Tempat :Tropik
I. DATAUMUM
1. Identitas Klien
Nama :Tn. Y.D Umur :32 thn
Tempat / Tanggal Lahir :19/09/90 Jenis Kelamin: L
Agama :Islam Suku :Gorontalo
Pendidikan :S1 Dx.Medis :Efusi pleura
Alamat :Desa Hutamonu Telepon :-
Tanggal masuk RS :12/06/23 Ruangan :Tropik
Golongan Darah :O Sumber Info :Ps&Keluarga
Diagnosa Medis : 1.Efusi pleura Tanggal :
2.Tb Paru Tanggal :
3. Empisema Tanggal :
b. Keluhan Utama :Pasien mengeluh demam tinggi, sakit dada sebelah kiri,
merasa lemas seluruh badan, masih merasakan mual, dan masih sering batuk.
c. Riwayat Keluhan Utama :Pasien mengeluh demam tinggi, sakit dada sebelah kiri,
merasa lemas seluruh badan, masih merasakan mual, dan masih sering batuk.
Obat/Jamu yang
No. Dosis Ket.
Biasa dikonsumsi
Jelaskan :-
Jelaskan :
9) Pola Minum/Cairan :
Jumlah Minum : 2 liter Jenis: air putih
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir :ya
Jelaskan :
b. Tanda(Objective)
1) SuhuTubuh : 37,7C
2) Berat Badan : 60 Kg
6) Fremitus : Ya
7) Auskultasi Bunyi Nafas : Ya
8) Egofani : Ya
b. Tanda(Objektif)
1) Respon Terhadap Aktifitas yang Teramati : pasien hanya beraktifitas di atas
tempat tidur
2) Status Mental ( Misalnya Menarik Diri,Letargi)
jelaskan : pasien tidak tampak menarik diri pada saat di kaji dan pasien tidak
mengalami laetargi
3) Tampilan Umum
- Tampak Lemah :ya
- Kerapian Berpakaian: kurang rapi
4) Pengkajian Neuromuskuler:
5) Massa/Tonus :
55/55
6) Otot
Kekuatanotot :
55/55
Postur : normal
Rentang Gerak : pasien susah untuk miring sebelah kiri karena terdapat luka
Deformitas : ada penumpukan cairan di bagian paru
5. Istirahat
a. Gejala (Subjektif)
1) Kebiasaan Tidur: kurang dari 8 jam
b. Lain-lain,SebutkanTanda(Objektif)
1) Tampak Mengantuk/Mata Sayup : ya
Jelaskan: pasien tampak kurang tidur
6. Sirkulasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Riwayat Hipertensi atau Masalah Jantung: pasien mengatakan ada riwayat
hipertensi
b. Tanda(Objektif)
1) Tekanan Darah: 110/70 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/Tekanan Nadi: 90x/menit
3) Bunyi Jantung : lub-
dub
Frekuensi: 8x/menit
Regular/Irregular : reguler atau kuat
4) Friksi Gesek : tidak
Murmur :tidak
5) Ekstremitas
Suhu: 37’7C
Warna : Sawo matang
Tanda Homan : tidak ada
6) Pengisian Kapiler
Varises : tidak ada
Phlebitis:tidak ada
7) Warna
Membran Mukosa: lembab
Bibir : tidak kering
Konjung tiva : an anemis
8) Punggung Kuku : bersih
9) Sklera : an ikterik
7. Eliminasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pola BAB: 1x 1
Frekuensi : 1x sehari
Konsisten : Padat
Hemoroid : tidak
ada
7) Riwayat Inkontinensiaalvi:tidak ada
8) Penggunaan Alat-alat (misalnya pemasangan kateter): pasien tidak terpasang
kateter
b. Tanda(Objektif)
1) Abdomen
- Inspeksi : Abdomen membuncit :tidak
Jelaskan : perut pasien tidak tampak
buncit
- Auskultasi : Bisingusus : 8 x/m
Bunyi Abnormal: tidak
Jelaskan :
- Perkusi:
Bunyi Timpani : ya
Kembung :tidak
Bunyi abnormal lain :tidak
Jelaskan :
- Palpasi:
Nyeri tekan :tidak ada Jelaskan: pasien tidak ada nyeri tekan di bagian
perut
2) Pola eliminasi:
- Konsistensi Lunak/keras: lunak
Massa : tidak
Jelaskan :
- Pola BAB : 1x1
Konsistensi: lunak
Warna Abnormal:ya
Jelaskan
- Pola BAK
Inkotinensia :tidak
- Jelaskan : pasien BAK dengan normal
- Karateristik Urine
Warna: keruh
Jumlah: -
Bau : bau khas urine
Jelaskan:
8) KonsepDiri:
- Citra Diri: -
- Idealdiri: -
- Harga Diri: -
b. Tanda(Objektif)
1) Status emosional: tampak gelisah
3) Pola Bicara Tidak Biasa/Kerusakan: pola bicara masih normal dan tidak ada
kerusakan dalam nberkomunikasi
Jelaskan: -
b. Tanda(Objektif)
1) Perubahan Perilaku:
- Menarik Diri
:(ya/tidak) Jelaskan :
tidak
- Marah/Sarkasme:tidak
Jelaskan : -
Jelaskan : -
- Mudah Menangis:tidak
Jelaskan : -
- Dll,
Jelaskan : Pasien hanya tampak meringis jika nyeri datang
1. Keluhan (DataSubjektif
- Pasien mengatakan sakit kepala
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan demam
- Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengatakan lemas
2. Data Objektif
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak gelisah
- TTV : TD: 110/70 mmHg
N : 84x/Menit
R : 22x/Menit
SB : 37’7
VII. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN
GANGGUAN KEBUTUHAN
General Suhu
TBC weakness tubuh
Permeabilitas kapiler
Hipertermia
Gangguan pola tidur
mengalami perpindahan
intrasel ke interstitial
Nyeri dada
Penurunan ekspirasi
Efusi pleura
paru Pola napas tidak efektif
Merangsang
Bradirimir Prostagundin
Produksi sekret berlebih neuroseptor nyeri
Nafsu makan
menururn Gangguan pencernaan
Defiusit nurtisi
Intoleransi aktivitas
NRM :
Nama :
Jenis Kelamin : T
Tanggal Lahir :
Waktu
Tgl / Tujuan dan Keluaran Intervensi Waktu
Daftar Masalah/Diagnosis Intervensi Evaluasi
Jam (Outcome) Lanjutan Evaluasi
(Tanggal)
1. Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
fisik d.d keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
Tanda Mayor maka di harapkan tingkat nyeri - Identifikasi Lokasi, karakteristik, durasi,
DS : menurun, dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Mengeluh nyeri 1. Mengeluh nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
DO : 2. Meringis menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Tampak meringis 3. Sikap protektif menurun - identifikasi faktor yang memperberat dan
2. Bersikap protektif 4. Gelisah menurun memperingan nyeri
3. Gelisah 5. Sulit tidur menurun Terapeutik
4. Sulit tidur 6. Diaforesis menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Tanda Minor 7. Tekanan darah membaik mengurangi rasa nyeri
DO : 8. Nafsu makan membaik - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
1. Tekanan darah meningkat 9. Proses berpikir membaik nyeri
2. Nafsu makan berubah - Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Proses berpikir terganggu Edukasi
4. Diaforesis - Jelaskan penyebab,periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan terknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
2. Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif
b.d spasme jalan napas d.d keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
Tanda Mayor maka diharapkan bersihan jalan - Identifikasi kemampuan batuk
DO : napas meningkat, dengan kriteria - Monitor adanya retensi sputum
1. Batuk tidak efektif hasil : - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran
2. Tidak mampu batuk 1. Batuk efektif meningkat napas
Tanda Minor 2. Dispnea menurun - Monitor input dan output cairan
DS : 3. Gelisah menurun Terapeutik
1. Dispnea 4. Pola napas membaik - Atur posisi semi fowler atau fowler
DO : - Pasang perlak atau bengkok di pangkuan
1. Tampak gelisah pasien
2. Pola napas berubah - Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke 3
3. Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
hambatan upaya napas d.d keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Tanda Mayor maka diharapkan pola napas - Monitor Pola napas
DS : membaik, dengan kriteria hasil : - Monitor bunyi napas tambahan
1. Dispnea 1. Dispnea menurun - Monitor sputum
DO : 2. penggunaan otot bantu Terapeutik
1. Penggunaan otot bantu napas menurun - Posisikan semi-Fowler atau Fowler
pernapasan 3. pemanjangan fase - Berikan minum hangat
2. Fase ekpirasi memanjang ekpirasi menurun - Berikan oksigen
Tanda Minor 4. ortopnea menurun Edukasi
DS : - Ajarkan teknik batuk efektif
1. Ortopnea Kolaborasi
2.
4. Risiko perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Pencegahan syok
efektif b.d merokok keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
maka diharapkan perfusi perifer - Monitor status kardiopulmonal
meningkat, dengan kriteria hasil : - Monitor status oksigenasi
1. Penyembuhan luka - Monitor status cairan
meningkat - Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
2. Turgor kulit membaik - periksa riwayat alergi
3. Tekanan darah sistolik Teraputik
membaik - Berikan oksigen untuk mempertahankan
4. tekanan darah diastolik saturasi oksigen
membaik - Lakukan skin test untuk mencegah reaksi
alergi
Edukasi
- Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
- Jelaskan tanda dan gejala awal syok
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
Kolaborasi
11. Defisit pengetahuan b.d kurang Setelah melakukan tindakan Edukasi kesehatan
terpapar informasi d.d keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
Tanda Mayor maka diharapkan tingkat - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
DS : pengetahuan meningkat, dengan menerima informasi
1. Menanyakan masalah kriteria hasil : - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
yang dihadapi 1. Pertanyaan tentang meningkatkan dan menurunkan motivasi
DO : masalah yang dihadapi perilaku hidup bersih dan sehat
1. Menunjukkan persepsi menurun Terapeutik
yang keliru terhadap 2. Persepsi yang keliru - Sediakan materi dan media pendidikan
masalah terhadap masalah kesehatan
menurun - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat
12. Defisit perawatan diri b.d Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri
kelemahan d.d keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
Tanda Mayor maka diharapkan perawatan diri - Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan
DO : meningkat, dengan kriteria hasil : diri sesuai usia
1. Tidak mampu 1. Kemampuan mandi - Monitor tingkat kemandirian
mandi/mengenakan meningkat - Identifikasi kebutuhan alat bantu
pakaian 2. Kemampuan mengenakan kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan
/makan/ketoilet/berhias pakaian meningkat makan
secara mandiri 3. Kemampuan makan Terapeutik
2. Minat melakukan meningkat - Sediakan lingkungan yang terapeutik
perawatan diri kurang 4. Kemampuan ke toilet - Siapkan keperluan pribadi
meningkat - Dampingi dalam melakukan perawatan diri
5. Minat melakukan sampai mandiri
perawatan diri meningkat - Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak
mampu melakukan perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
DAFTAR PEMBERIAN TERAPI CAIRAN/ INFUS
NRM :
Nama : Tn. Y.D
Jenis Kelamin : L
Tanggal Lahir :
Initi
al
tand
a
Initi
al
tand
a
Initi
al
tand
a
5 Paracetamol 3x500mg PO
Initi
al
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
NRM :
Nama :
Jenis Kelamin
:Tanggal Lahir :
Waktu Evaluasi
(Dituliskan dengan Format SOAP, Evaluasi Hasil Tatalaksana
No. Diagnosa (Tanggal/ Implementasi dituliskan dalam Assesmen, Harap Bubuhkan Stempel Nama,
dan Paraf Pada Setiap Akhir Catatan)
Jam)
1. Nyeri akut b.d agen Senin 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S:
pencedera fisik d.d 19/06/23 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Pasien mengatakan nyeri pada luka dengan
mengeluh nyeri, 12.00 Hasil : skala nyeri 6
tampak meringis P : Nyeri saat melakukan pergerakan - pasien mengatakan nyeri semakin bertambah
Q : Seperti ditusuk-tusuk jika banyak bergerak miring sebelah kiri
R : Luka bagian thorax sebelah kiri - pasien mengatakan dulu saat nyeri yang
S : Skala nyeri 6 pertama tidak sama dengan nyeri yang
T : Hilang timbul sekarang
2. Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri O:
dan memperingan nyeri - Pasien tampak meringis kesakitan
Hasil : A : Masalah nyeri akut belum teratasi
- Menganjurkan pasien untuk mengatur P : Intervensi dilanjutkan
posisi 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
3. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
tentang nyeri 2. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
Hasil : nyeri
- Menjelaskan pada pasien tentang cara 3. Mengidentifikasi pengetahuan dan
menghilangkan nyeri keyakinan tentang nyeri