0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan8 halaman
Rencana tindakan keperawatan ini membahas tiga diagnosa keperawatan yaitu: 1) Bersihan jalan napas tidak efektif, 2) Hipertermia, dan 3) Defisit nutrisi. Untuk setiap diagnosa, dijelaskan intervensi keperawatan yang akan dilakukan selama 6 jam dan hasil yang diharapkan setelah intervensi tersebut. Intervensi mencakup pemantauan, manajemen, terapi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis
Rencana tindakan keperawatan ini membahas tiga diagnosa keperawatan yaitu: 1) Bersihan jalan napas tidak efektif, 2) Hipertermia, dan 3) Defisit nutrisi. Untuk setiap diagnosa, dijelaskan intervensi keperawatan yang akan dilakukan selama 6 jam dan hasil yang diharapkan setelah intervensi tersebut. Intervensi mencakup pemantauan, manajemen, terapi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis
Rencana tindakan keperawatan ini membahas tiga diagnosa keperawatan yaitu: 1) Bersihan jalan napas tidak efektif, 2) Hipertermia, dan 3) Defisit nutrisi. Untuk setiap diagnosa, dijelaskan intervensi keperawatan yang akan dilakukan selama 6 jam dan hasil yang diharapkan setelah intervensi tersebut. Intervensi mencakup pemantauan, manajemen, terapi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis
No. RM : ………………… LUARAN NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN KEPERAWATAN 1 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi Definisi : Ketidakmampuan membersihkan secret atau intervensi keperawatan Observasi obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan selama 6 jam 1. Monitor napas tetap paten diharapkan bersihan frekuensi,irama,kedalaman,dan Data mayor : jalan napas meningkat upaya napas Subjektif dengan kriteria hasil : 2. Monitor pola napas (seperti (tidak tersedia) 1. Batuk efektif bradipnea, takipnea, hiperventilasi, Objektif 2. Produksi sputum kussmaul, cheyne-stokes, biot, 1 Batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk 3. Mengi atasksik) 2 Sputum berlebih/obstruksi di jalan 4. Wheezing 3. Monitor kemampuan batuk efektif napas/mekonium di jalan napas (pada neonatus) 5. Mekonium 4. Monitor adanya produksi sputum 3 Mengi, wheezing dan/ronkhi kering 5. Monitor adanya sumbatan jalan Data minor napas Subjektif 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru 1 Dispnea 7. Auskultasi bunyi napas 2 Sulit bicara 8. Monitor saturasi oksigen 3 Ortopnea 9. Monitor nilai AGD Objektif 10.Monitor hasil x-ray toraks 1. Gelisah 2. Sianosis Terapeutik 3. Bunyi napas menurun 1. Atur interval pemantauan respirasi 4. Frekuensi napas berubah sesuai kondisi pasien 5. Pola napas berubah 2. Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 2 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen hipertermia Definisi : Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal intervensi keperawatan Observasi tubuh selama 6 jam 1. Identifikasi penyebab hipertermi Tanda mayor diharapkan termogulasi misalnya (dehidrasi,terpapar Subjektif membaik dengan lingkungan panas,penggunaan (tidak tersedia) kriteria hasil : inkubator) Objektif 1. Menggigil 2. Monitor suhu tubuh 1. Suhu tubuh di atas nilai normal 2. Suhu tubuh 3. Monitor kadar elektrolit tanda minor 3. Suhu kuit 4. Monitor haluaran urin Subjektif 5. Monitor kompilasi akibat hipertermi (tidak tersedia) Terapeutik Objektif 1. Sediakan lingkungan yang dingin 1. Kulit merah 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian 2. Kejang 3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh 3. Takikardi 4. Berikan cairan oral 4. Takipnea 5. Ganti linen setiap hari/lebih sering 5. Kulit terasa hangat jika mengalami hiperhidrosis (kuringat berlebih) 6. Lakukan pendinginan eksternal (misalnya selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi,leher,dada,abdomen dan aksila) 7. Hindari pemberian anti piretik/aspirin 8. Berikan oksigen,jika perlu edukasi 1. Anjurkan tirah baring kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit 3 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi intervensi keperawatan Observasi kebutuhan metabolisme selama 6 jam - Identifikasi status nutrisi Tanda mayor Subjektif diharapkan Status - Identifikasi alergi dan intoleransi (tidak tersedia) nutrisi, membaik. makanan Objektif Dengan kriteria hasil : - Identifikasi makanan yang disukai 1. Berat badan menurun minimal 10%di bawah rentang ideal 1. Porsi makanan yang - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis tanda minor dihabiskan nutrien Subjektif - Identifikasi perlunya penggunaan 1. Cepat kenyang 2. Berat badan selang nasogastrik 2. Kram/nyeri abdomen Indeks Masa Tubuh - Monitor asupan makanan 3. Nafsu makan menurun (IMT) - Monitor berat badan Objektif 1. Bising usus hiperaktif - Monitor hasil laboratorium 2. Otot pengunyah lemah Terapeutik 3. Otot menelan lemah - Lakukan oral hygiene sebelum makan, 4. Membrane mukosa pucat 5. Sariawan jika perlu 6. Serum albumin turun - Fasilitasi menentukan pedoman diet 7. Rambut rontok berlebihan - Sajikan makanan secara menarik dan 8. Diare suhu yang sesuai - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein - Berikan suplemen makanan - Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat di toleransi Edukasi - Anjurkan posisi duduk, jika mampu - Ajarkan diet yang di programkan Kolaborasi - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang di butuhkan jika perlu.
4 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
Definisi : kelebihan atau kekurangan oksigenasi intervensi keperawatan Observasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membrane selama 6 jam - Monitor frekuensi,irama,kedalaman, alveolus-kapiler Tanda mayor diharapkan pertukaran dan upaya napas Subjektif gas meningkat. Dengan - Monitor pola napas 1. Dispnea kriteria hasil : - Monitor kemampuan batuk efektif Objektif 1. PCO2 meningkat/menurun 1. Dispnea - Monitor adanya produksi sputum 2. PO2 menurun 2. Bunyi napas - Monitor adanya sumbatan jalan napas 3. Takikardia tambahan - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru 4. Ph arteri meningkat/menurun 3. Takikardia 5. Bunyi napas tambahan 4. PCO2 - Auskultasi bunyi napas Tanda minor 5. PO2 - Monitor saturasi oksigen Subjektif 6. Ph arteri - Monitor nilai AGD 1. Pusing 2. Penglihatan kabur - Monitor hasil x-ray toraks Objektif Terapeutik 1. Sianosis 2. Diaforesis - Atur interval pemantauan respirasi 3. Gelisah sesuai kondisi pasien 4. Napas cuping hidung - Dokumentasikan hasil pemantauan 5. Pola napas abnormal (cepat/lambat, regular/ireguler,dalam/dangkal) Edukasi 6. Warna kulit abnormal(mis,pucat kebiruan) - Jelaskan tujuan dan prosedur 7. Kesadaran menurun pemantauan - Informasikan hasil pemantauan, jika perlu