Anda di halaman 1dari 6

ANALISA DATA

Masalah Penyebab Tanda dan gejala


Pola napas tidak efektif Imaturitas neurologi DS: tidak dapat dikaji
DO: takipnea, frekuensi napas 66x/m, ada
retraksi dinding dada, terpasang
CPAP 40% flow:5 lpm
Hipotermi Kurang suplai lemak subkutan DS: tidak dapat dikaji
DO: Akral hangat, mukosa kering, suhu
tubuh 35,80C, dirawat dalam
inkubator, BB 1300gr

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Intervensi keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Pola napas tidak Goal: pola napas klien Manajemen jalan napas: 1) Untuk memantau tanda-
efektif b.d akan efektif selama 1) Monitor TTV tanda vital dalam batas
Imaturitas dalam perawatan. 2) Kaji frekuensi, irama, normal.
sistem Objective: pasien kedalaman, dan pola 2) Membantu dalam
pernapasan akan beradaptasi pernafasan, perhatikan membedakan periode
ditandai dengan dengan imaturitas pada adanya apneu dan perputaran pernafasan
takipnea, sistem pernapasan. perubahan frekuensi normal dari serangan
frekuensi napas Outcomes: dalam jantung. apnetik.
66x/m, ada waktu 6x24 jam 3) Bersihkan mulut, hidung, 3) Perbaikan kadar O2 dan
retraksi dinding perawatan diharapkan: agar tidak terjadi karbondioksida dapat
dada, terpasang NOC: hambatan pernafasan. meningkatkan fungsi
CPAP 40% Label 1: status 4) Atur peralatan pernafasan.
flow:5 lpm, pernapasan oksigenasi dan monitor 4) Memantau kebutuhan
terpasang OGT. a. Frekuensi dan aliran oksigen oksigen
irama pernapasan 5) Lakukan suction 5) Menghilangkan mucus yang
(4) 6) Atur posisi tidur semi menyumbat jalan nafas
b. Kepatenan jalan ekstensi 6) Posisi ini memudahkan
napas (4) 7) Kolaborasi pemberiaan pernafasan dan menurunkan
c. Suara auskultasi aminophilin 1x2,9 mg episode apneu.
bunyi napas (4) 7) Pemberiaan aminophilin
d. Retraksi dinding sebagai obat pernafasan
dada (4)
2. Ketidakefektifan Goal: termoregulasi NIC: 1) Mengetahui perkembangan
termoregulasi pasien akan menjadi Pengaturan suhu suhu tubuh bayi
b.d kurang efektif selama dalam 1) Monitor suhu dan warna 2) Memantau
suplai lemak perawatan. kulit setiap 2 jam kenaikan/penurunan suhu
subkutan Objective:pasien akan 2) Pasang alat monitor 3) Memberikan kehangatan
ditandai dengan terbebas dari usia yang suhu inti secara kontinu 4) Mencegah kehilangan panas
suhu: Akral ekstrem selama dalam sesuai kebutuhan 5) Memberi kenyamanan untuk
hangat, mukosa perawatan. 3) Selimuti bayi dengan suhu tubuh bayi, mencegah
kering, suhu Outcomes: dalam selimut kedinginan
tubuh 35,80C, waktu 3x24 jam 4) Berikan topi bayi untuk 6) Menentukan tindakan
dirawat dalam diharapkan: menutup kepala selanjutnya
inkubator, BB NOC: 5) Gunakan matras hangat, 7) Menjaga kebersihan bayi dan
1300gr Label selimut hangat, dan mencegah infeksi
1:Termoregulasi: bayi hangatkan lingkungan 8) Memberikan kenyamanan
baru lahir sekitar untuk pada bayi
a. Suhu tidak stabil meningkatkan suhu 9) Memberikan perhatian dan
(1-5) tubuh sesuai kebutuhan empati pada bayi
b. Hipertermi (1-5) 6) Monitor dan laporkan
c. Hipotermi (1-5) adanya tanda dan gejala
d. Perubahan warna dari hopotermi dan
kulit (1-5) hipertermi
Perawatan bayi
7) Ganti popok
8) Monitor keamanan
lingkungan bayi
9) Berbicara pada bayi saat
merawat bayi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Tgl Diagnosa jam Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
keperawatan
1. 25/11/ Pola napas tidak 08.00 Mengobservasi TTV: S: 35,80C, S:-
2019 efektif b.d HR: 168x/m, RR: 66x/m O : Pasien masih
Imaturitas sistem 09.00 Mengkaji frekuensi, irama, terpasang 02
pernapasan ditandai kedalaman, dan pola pernafasan: CPAP 40% flow
dengan takipnea, RR: 66x/m, irama tidak teratur, ada 5 lpm, RR:
frekuensi napas retraksi dinding dada, pola 62x/m, ada
66x/m, ada retraksi pernapasan takipnea retraksi dinding
dinding dada, 10.00 Mengatur peralatan oksigenasi dan dada, irama
terpasang CPAP monitor aliran oksigen: aliran pernapasan tidak
40% flow 5 lpm, oksigen baik, menggunakan O2 teratur, terpasang
terpasang OGT CPAP 40% flow 5 lpm OGT
12.00 Melayani injeksi aminophilin A : Masalah belum
1x3,25mg/IV teratasi
12.30 Membersihkan mulutdari saliva P : Intervensi 1-7
13.00 Mengatur posisi tidur semi fowler dilanjutkan
2. 25/11/ Ketidakefektifan 08.00 Monitor suhu tubuh bayi 35,80C S:-
2019 termoregulasi b.d 09.00 Memastikan bayi dalam keadaaan O : Akral hangat, S:
Akral hangat, hangat: terbungkus dengan selimut, 36,10C, dirawat
mukosa kering, dan menggunakan topi dalam inkubator
suhu tubuh 35,80C, 10.00 Monitor suhu tubuh bayi 360C A : Masalah belum
dirawat dalam 11.00 Berbicara pada bayi saat merawat teratasi
inkubator, BB bayi P : Intervensi 1-9
1300gr 11.10 Mengganti popok dan kain bedong dilanjutkan
bayi.
12.00 Monitor suhu tubuh bayi 36,20C
14.00 Monitor suhu tubuh bayi 36,10C
CATATAN PERKEMBANGAN 1:

NO. Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan perkembangan (SOAPIE)

1. 26/11/2019 Pola napas tidak efektif b.d S:-


Imaturitas sistem pernapasan O : Pasien masih terpasang O2 CPSP 40% flow 5 lpm,
ditandai dengan takipnea, ada retraksi dinding dada, terpasang OGT
frekuensi napas 66x/m, ada A : Masalah belum teratasi
retraksi dinding dada, terpasang P : Intervensi dilanjutkan
CPAP 40% flow 5 lpm, I:
terpasang OGT 08.00 Mengobservasi TTV, RR: 58x/m, HR: 152x/m,
S: 360C
08.10 Mengkaji frekuensi, irama, kedalaman, dan pola
pernafasan: RR: 58x/m, irama tidak teratur, ada
retraksi dinding dada, pola pernapasan normal
09.00 Mengatur posisi tidur semi fowler
12.00 Melayani injeksi aminophilin 1x3,25mg/IV
13.30 Mengobservasi RR: 60x/m, ada retraksi dinding
dada, irama tidak teratur
E: keadaan umum baik, masih terpasang O2 CPAP 40%
flow 5 lpm, aliran oksigen baik, saliva berkurang
pada mulut.
2. 26/11/2019 Ketidakefektifan termoregulasi S:-
b.d Akral hangat, mukosa O : Pasien dirawat dalam inkubator, mukosa lembab, S:
0
kering, suhu tubuh 35,8 C, 36,30C
dirawat dalam inkubator, BB A : Masalah belum teratasi
1300gr P : Intervensi dilanjutkan
I:
08.00 Berbicara pada bayi saat merawat bayi
08.00 Monitoring suhu tubuh bayi 36,30C
09.00 Membungkus bayi dengan topi dan selimut yang
tebal
10.00 Monitoring suhu tubuh bayi 36,10C
12.00 Melayani injeksi aminophilin 1x3,25mg/IV
12.00 Monitoring suhu tubuh bayi 35,90C
13.00 Memastikan bayi dalam keadaan hangat,
menggunakan topi, kain bedong dan selimut
tebal
14.00 Monitoring suhu tubuh bayi 360C
E : keadaan umum baik, kulit kemerahan, mukosa
lembab, S: 360C, terbungkus topi dan selimut tebal.

CATATAN PERKEMBANGAN 2
NO. Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan perkembangan (SOAPIE)

1. 27/11/2019 Pola napas tidak efektif b.d S:-


Imaturitas sistem pernapasan O: Pasien terpasang O2 nasal konsentrasi 3 lpm, retraksi
ditandai dengan takipnea, dinding dada berkurang, terpasang OGT
frekuensi napas 66x/m, ada A : Masalah teratasi sebagian
retraksi dinding dada, terpasang P : Intervensi dilanjutkan
CPAP 40% flow 5 lpm, I:
terpasang OGT 15.00 Mengobservasi TTV, RR: 64x/m, HR: 146x/m,
S: 36,40C
15.00 Mengkaji frekuensi, irama, kedalaman, dan pola
pernafasan: RR: 64x/m, irama tidak teratur,
retraksi dinding dada berkurang, pola pernapasan
normal
16.00 Mengatur posisi tidur semi fowler
16.30 Melakukan suction: terdapat stosel dan lendir
pada hidung
17.00 Melayani injeksi omeprazole 0,13 cc/IV
17.10 Melayani injeksi phytomenadione 1cc/IM
17.30 Mengikuti visite dr.Tjahyo, instruksi aff oksigen
18.00 Melepaskan oksigen nasal
19.00 Mengobservasi RR: 60x/m, tidak ada retraksi
dinding dada
E: keadaan umum pasien baik, tidak terpasang alat
bantu nafas, saliva berkurang pada mulut.
2. 27/11/2019 Ketidakefektifan termoregulasi S: -
b.d Akral hangat, mukosa O: bayi dirawat dalam inkubator, mukosa lembab, S:
kering, suhu tubuh 35,80C, 36,40C
dirawat dalam inkubator, BB A: Masalah teratasi sebagian
1300gr P: Intervensi dilanjutkan
I:
15.00 Berbicara pada bayi saat merawat bayi
15.00 Monitoring suhu tubuh bayi 36,40C
16.00 Mengganti popok dan kain bedong bayi
17.00 Monitoring suhu tubuh bayi 36,10C
17.30 Memastikan bayi dalam keadaan hangat,
menggunakan topi, kain bedong dan selimut
tebal
19.00 Monitoring suhu tubuh bayi 36,30C
E: keadaan umum baik, kulit kemerahan, mukosa
lembab, S: 36,30C, terbungkus topi dan selimut tebal.

EVALUASI KEPERAWATAN

No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1 27/11/2019 Pola napas tidak efektif b.d S: -
Imaturitas sistem pernapasan O: keadaan umum pasien baik, tidak terpasang alat
ditandai dengan takipnea, frekuensi bantu nafas, jalan napas bersih, terpasang OGT,
napas 66x/m, ada retraksi dinding saliva berkurang pada mulut, RR: 60x/m, tidak
dada, terpasang CPAP 40% flow 5 ada retraksi dinding dada, irama pernapasan
lpm, terpasang OGT teratur
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan
2 27/11/2019 Ketidakefektifan termoregulasi b.d S: -
Akral hangat, mukosa kering, suhu O: pasien dirawat di dalam inkubator, keadaan
0
tubuh 35,8 C, dirawat dalam umum baik, kulit kemerahan, mukosa lembab, S:
inkubator, BB 1300gr 36,30C, terbungkus topi dan selimut tebal.
A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan

Anda mungkin juga menyukai