Sel tipe II ini sangat sensitive dan berkurang pada bayi dengan
asfiksia pada periode perinatal, dan kematangannya dipacu dengan
adanya stress intrauterine seperti hipertensi, IUGR dan kehamilan
kembar.
Gambaran Klinis
1. Dispnue/hipernue
2. Sianosis
3. Retraksi suprasternal / epigastrik / intercostals
4. Grunting expirasi
5. Bradikardi
6. Hipotensi
7. Kardiomegali
8. Edema terutama didaerah dorsal tangan atau kaki
9. Hipotermi
10. Tonus otot yang menurun
Gambaran radiology : bercak-bercak difus berupa infiltrate
retikulogranular disertai dengan air bronkogram.
PATHWAYS
Pathways BAYI DENGAN RDS
more Pathways
ANALISA DATA
TGL /
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
Etiologi
Berisi data subjektif masalah yang sedang dialami
Diisi pada berisi
dan data objektif yang pasien seperti gangguan pola
saat tentang
1 didapat dari nafas, gangguan
tanggal penyakit
pengkajian keseimbangan suhu tubuh,
pengkajian yang diderita
keperawatan gangguan pola aktiviatas,dll
pasien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Inefektif pola nafas b.d adanya penumpukan lendir pada jalan nafas.
2. Gangguan perfusi jaringan b.d kurangnya oksigenasi keotak
3. Defisit volume cairan b.d meningkatnya metabolisme
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake yang tidak adekuat
5. Resiko terjadinya infeksi pada tali pusat b.d invasi kuman patogen
kedalam tubuh
6. Kecemasan ortu b.d kurang pengetahuan ortu tentang kondisi bayi.
Gangguan perfusi
jaringan teratasi
1. Observasi frekwensi
Kriteria hasil :
dan bunyi jantung.
2. Observasi adanya
1. RR 30-
sianosis.
60 x/mnt.
Gangguan perfusi 3. Beri oksigen sesuai
2. Nadi
jaringan b.d kebutuhan
2 120-140 x/mnt.
kurangnya 4. Kaji kesadaran bayi
3. Suhu
oksigenasi keotak 5. Observasi TTV
36,5-37 C
6. Kolaborasi dengan
4. Sianosis
dokter untuk pemberian
(-)
therapy.
5. Ekstrem
itas hangat
1. Observasi intake dan
output.
2. Observasi reflek
Kebutuhan nutrisi ter- menghisap dan menelan
penuhi bayi.
Kriteria hasil : 3. Kaji adanya sianosis
pada saat bayi minum.
1. Tidak 4. Pasang NGT bila
Resiko Gangguan
terjadi diperlukan
nutrisi kurang dari
penurunan BB> 5. Beri nutrisi sesuai
3 kebutuhan b.d.
15 %. kebutuhan bayi.
intake yang tidak
2. Muntah 6. Timbang BB tiap
adekuat
(-) hari.
3. Bayi 7. Kolaborasi dengan
dapat minum dokter untuk pemberian
dengan baik therapy.
8. Kolaborasi dengan
tim gizi untuk pemberian diit
bayi
Kecemasan berkurang
setelah dilakukan
tindakan keperawatan.
1. Jelaskan tentang
Kriteria hasil :
kondisi bayi.
2. Kolaborasi dengan
1. Orang
dokter untuk memberikan
tua mengerti
penjelasan tentang penyakit
tujuan yang
dan tindakan yang akan
dilakukan
Kecemasan Ortu b.d dilakukan berkaitan dengan
dalam
kurang pengetahuan penyakit yang diderita bayi.
4 pengobatan
tentang kondisi 3. Libatkan orang tua
therapy.
bayinya. dalam perawatan bayi.
2. Orang
4. Berikan support
tua tampak
mental.
tenang.
5. Berikan
3. Orang
reinforcement
tua
ataspengertian orang tua.
berpartisipasi
dalam
pengobatan.
Volume cairan
1. Observasi suhu dan
terpenuhi setelah
nadi.
dilakukan tindakan
2. Berikan cairan sesuai
keperawatan.
kebutuhan.
Kriteria hasil :
Devisit volume 3. Observasi tetesan
cairan b.d infus.
6 1. Suhu
metabolisme yang 4. Observasi adanya
36-37 C
meningkat tanda-tanda dehidrasi atau
2. Nadi
overhidrasi.
120-140 x/mnt
5. Kolaborasi
3. Turgor
pemberian therapy.
kulit baik.
Hyaline Membrane
Nursing Career
Respiratory distress syndrome
Problems
Kamar
Boas mengatakan...
32. LAINNYA (KLIK)
Delivered by FeedBurner
Best Friends
About Me
Contoh Askep
Contoh Askep
Medikal Bedah
Anak
Maternitas
Nurse
Download Askep
Lowongan Kerja
Lansia
Drugs
Kesehatan
Keperawatan
Jurnal Kesehatan
KTI - Skripsi
Label
Blogging (22)
Business (10)
Kehidupan Jepang(16)
Techno (6)
Entri Populer
ASKEP KLIEN DENGAN TUBERKULOSIS ( TBC )
ASKEP ANAK DENGAN GASTROENTERITIS
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP KLIEN DM DENGAN GANGREN
ASKEP BAYI BBLR