OLEH :
NAMA-NAMA KELOMPOK : 5
1. MANASE LENDE
2. NORCIANA LAY
3. KONSTANSA B. KANETY
KELAS : B
SEMESTER : V
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmatnya
Kami dapat menyelesaikan ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH : DHF tepat pada waktunya. Kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan trima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. kami menyadari
bahwa asuhan keperawatan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 Definisi DHF....................................................................................................................6
2.2 Anatomi fisiologi DHF.....................................................................................................6
2.3 Etiologi DHF....................................................................................................................8
2.4 Manifestasi Klinis DHF....................................................................................................9
1.5 Klasifikasi DHF................................................................................................................9
1.6 Patofisiologi DHF.............................................................................................................9
1.7 Pathway DHF.................................................................................................................10
1.8 Pemeriksaan penunjang DHF.........................................................................................11
1.9 Penatalaksanaan DHF.....................................................................................................12
1.10. Komplikasi DHF.........................................................................................................14
1.11 pencegahan...................................................................................................................14
BAB III....................................................................................................................................14
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................14
3.1 Pengkajian......................................................................................................................14
3.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................................................17
3.3 Intervensi keperawatan...................................................................................................17
1.4 Implementasi..................................................................................................................19
1.5 Evaluasi..........................................................................................................................19
BAB IV....................................................................................................................................20
PENUTUP...............................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................20
4.1 Saran...............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD)
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, genus Flavivirus,
famili Flaviviridae (Setiati et al., 2019). Menurut data World Health Organization
(WHO), virus dengue menginfeksi sekitar 50 sampai 100 juta jiwa pertahunnya dengan
500.000 diantaranya berkembang menjadi DHF. Pada tahun 2013, diketahui ada
sedikitnya 3 juta jiwa terdiagnosis dengan infeksi virus dengue di Amerika, Asia
Tenggara, dan Pasifik Barat. (Sanyaolu, 2020).
Di Indonesia, infeksi virus dengue sangat sering terjadi dan cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan Indonesia termasuk negara endemis DHF
(Setiati et al., 2014). Jumlah penderita DHF di Jawa Tengah khususnya, tercatat sekitar
14.756 kasus DHF dengan incidence rate (IR) 43,4 per 100.000 penduduk dan case
fatality rate (CFR) 1,46% (Dinkes Jateng, 2016). Sedangkan di Kabupaten Surakarta
tercatat sekitar 751 kasus DHF pada tahun 2016 dengan IR tertinggi yaitu 146,06 per
100.000 penduduk. (Dinkes Jateng, 2016).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui gambaran nyata tentang DHF ?
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang konsep penyakit DHF
2. Menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan untuk penyakit DHF
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi DHF
Dengue haemorrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue (IVD) yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Perdana, 2019; Andiyani,
Septian et al, 2021).
2.2 Etiologi
DHF disebabkan oleh virus dengue, yang merupakan genus flavivirus,
keluarga flaviridae. Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4, keempat serotipe tersebut ditemukan di Indonesia. Seseorang yang tinggal di
daerah endemis dengue dapt terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya(Sudoyo
Aru,dkk 2009)
Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Warna
merah ini keadaannya tidak tetap, bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon
dioksida di dalamnya. Darah berada dalam tubuh karena adanya kerja pompa jantung.
Selama darah berada dalam pembuluh, darah akan tetap encer. Tetapi bila berada di
luar pembuluh darah akan membeku. Fungsi darah (Syaifuddin, 2016) :
Pada orang dewasa dan anak-anak sel darah merah, sel darah putih, dan sel
pembeku darah dibentuk dalam sumsum tulang. Sumsum seluler yang aktif
dinamakan sumsum merah dan sumsum yang tidak aktif dinamakan sumsum kuning.
Sumsum tulang merupakan salah satu organ yang terbesar dalam tubuh, ukuran dan
beratnya hampir sama dengan hati.
Darah terdiri dari dua komponen yaitu komponen padat yang terdiri dari sel
darah (sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit, dan sel pembeku
darah atau trombosit) dan komponen cair yaitu plasma darah, Sel-sel darah ada 3
macam yaitu:
1. Derajat 1 yaitu demam disertai gejala klinik khas dan satu-satu nya manifestasi
perdarahan dalam uji tourniques positif, trombositopenia, hemokonsentrasi.
2. Derajat II yaitu seperti derajat I, disertai dengan perdarahan spontan pada kulit
atau perdarahan di tempat lain.
3. Derajat III yaitu ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai oleh nadi cepat dan
lemah, tekanan darah menurun (20mmHg atau kurang) atau hipotensi disertai
dengan sianosis diskeitar mulut, kulit dingin dan lembab dan juga tampak gelisah.
4. Derajat IV yaitu syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak teratur.
(Haerani & Nurhayati, 2020)
2.5 Pathway DHF
Virus dengue (arbovirus)
Rawat inap
Mual dan Hipertermia
muntah
Tirah
Anoreksia memamerkan
Keseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
2.6 patofisiologi
Virus masuk ke dalam tubuh manusia diawali dengan gigitan nyamuk aedes
aegypti yang mengandung virus dengue. Selanjutnya akan terjadi proses infeksi
Langerhans imatur yang ada pada lapisan dermis dan epidermis. Selanjutnya sel
terinfeksi masuk ke kelenjar limfe dan terjadi infeksi sel monosit dan makrofag, yang
merupakan target infeksi dengue selanjutnya terjadi viremia. Viremia mengakibatkan
infeksi pada monosit dan mielosit yang bersirkulasi dan akhirnya akan menginfeksi
makrofag yang terdapat pada hati dan limpa. Infeksi sekunder terhadap serotipe virus
dengue memiliki respon imun yang berbeda, diawali oleh tingginya IgG anti dengue,
yang selanjutnya membentuk imun kompleks. Proses imun komplek yang terjadi
menyebabkan uptake virus oleh reseptor sel monosit/makrofag yang meningkat. Sel
mononuclear yang terinfeksi akan mengalami opoptosis, akan tetapi sel dendrit akan
terangsang mengeluarkan mediator yang berperan dalam proses inflamasi dan
hemostatis. Sel yang terinfeksi akan dan viremia berperan menghasilkan sitokin pro
inflamasi dan anti inflamasi. Virus tidak dapat terdeteksi saat terjadi syok, sehingga
respon dari penjamu sangat berperan penting dalam proses pathogenesis.
Dengue haemoragic dapat terjadi sehubungan dengan kondisi yang ada seperti
ulkus peptikum, trombositopenia berat, dan trauma. Manifestasi klinis DHF
merupakan efek aktifitasi system imun yang berlebihan. Komplikasi DHF biasanya
berhubungan dengan syok berat yang berkepanjangan dengan perdarahan hebat
( Setiati et al, 2015). DHF yang tidak dapat disembuhkan dapat menyebabkan
komplikasi serius, seperti sindrom syok dengue. Selain mempunyai gejala demam,
mempunyai gejala seperti ( Willy, 2018; Asmarani, E, 2021):
1. Hipotensi
2. Melebarnya pupil
3. Pernapasan tidak teratur
4. Tekanan nadi melemah
5. Lembabnya kulit
6. Mulut kering
7. Penurunan output urina
2.9 Pencegahan
1. Kebersihan lingkungan
2. Menimbun barang bekas yang tidak terpakai
3. Menghilangkan genangan air
4. Menaburkan bubuk abate dan
5. Melakukan vaksinasi
a. penatalaksanaan medis
1. DHF tanpa renjatan demam tinggi, anoreksia dan sering muntah menyebabkan
pasien dehidrasi dan haus. Orang tua dilibatkan dalam pemberian minum pada
anak sedikit demi sedikit yaitu 1,5 – 2 liter dalam 24 jam. Keadaa
hiperpireksia diatasi dengan obat antipiretik dan kompres hangat. Jika anak
mengalami kejang-kejang diberikan luminal dengan dosis: anak berumur 1
tahun 75 mg. atau antikonvulsan lainnya. Infus diberikan pada pasien DHF
tanpa renjatan apabila pasien terus menerus muntah, tidak dapat diberikan
minum sehingga mengancam terjadinya dehidrasi atau hematokrit yang
cenderung meningkat.
2. DHF dengan renjatan, pasien yang mengalami renjatan ( syok) harus segera
dipasang infus sebagai pengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma.
Cairan yang biasanya diberikan Ringer laktat. Pada pasien dengan renjatan
berat pemberian infus harus diguyur. Apabila renjatan sudah teratasi,
kecepatan tetesan dikurangi menjadi 10 ml/kgBB/jam. Pada pasein dengan
renjatan berat atau renjatan berulang perlu dipasang CVP (Central venous
pressure) untuk mengukur tekanan vena sentral melalui safena magma atau
vena jugularis dan biasanya pasien di rawat di ICU.
b. Penatalaksanaan keperawatan
1.4 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang baik dan menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan ( Potter &
Perry, 1997; Sari, 2019). Implementasi keperawatan juga merupakan pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencaan,
proses pelaksanaan implementasi harus berfokus pada kebutuhan klien.
1.5 Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian
proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnose, perencanaan, tindakan, dan evaluasi (Ali,2016). Evaluasi
merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah (Sitanggang,
2019).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengue Hemorragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aides Aegypti (betina). DHF terutama menyerang anak remaja dan dewasa
yang apabila tidak dilakukan pengobatan dan perawatan secara dini dapat
mengakibatkan kematian.
Penderita DHF biasanya menunjukkan gejala klinik seperti demam akut yang
tinggi selama 2 sampai 7 hari, kemudian turun secara lisis. Demam disertai gejala
tidak spesifik seperti anoreksia, malaise, nyeri pada punggung, tulang, persendian dan
kepala, nyeri ulu hati, nyeri otot abdomen pegal-pegal pada seluruh tubuh.
Manifestasi perdarahan seperti uji tourniket positif dan salah satu bentuk lain (petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis, ikterus, kenaikan nilai
Ht (Hemokonsentrasi sedikitnya 20%).
4.1 Saran
Diharapkan sebagai keluarga, mampu merawat anggota keluarga dan
melakukan pencegahan dengan cara 3 M (menguras dan menyikat, menutup tempat
penampungan air dan memanfaatkan/ mendaur ulang barang bekas) agar penyakit
DHF ini tidak terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Septian et al. (2021). Asuhan Keperawatan pada anak : Yayasan Kita Menulis
Anisa, K. (2019). Efektifitas kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada An.D
dengan hipertermia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, Vol 5, No 2
Asmarani, E. (2021). Penatalaksanaan Trombositopenia Pada Pasien Dengue Hemorrhagic
Fever (Doctoral dissertation, STIKes Insan Cendekia Medika Jombang).
Meriska, N., dkk. (2021). Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Penyakit Demam Berdarah
Dengue (Dbd) Pada Pasien Anak Di Instalasi Rawat Inap Rsud Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie Tahun 2019. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran
UNTAN, 5(1)
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi dan diagnosis, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Rukmi, et al.2021. Metodologi Proses Asuhan Keperawatan. Medan : Yayasan Kita Menulis.